Anda di halaman 1dari 8

Jurnal

Manajemen Kesehatan Indonesia

Volume 01 No.02 Agustus 2013

Analisis Pengaruh Manajemen Kepala Ruang terhadap Pencapaian Asuhan


Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten
Demak

Analysis on the Effect of Management of Room Coordinator to the


Accomplishment of Nursing Care in the Inward Room of Sunan Kalijaga
District General Hospital of Demak District
Mohammad Fathy Azhari*, Nico L Kana**, Bambang Edi Warsito**
*
Alumni Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, **Staf Pengajar Program Magister Ilmu
Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

ABSTRAK
Hasil pelaksanaan penerapan Standar Asuhan Keperawatan (SAK) di RSUD Sunan Kalijaga
Kabupaten Demak tahun 2011 sebesar 62,49% dan 2012 sebesar 69,49%, kondisi ini masih
dibawah target SAK RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak yaitu 86% yang diharapkan pada
tahun 2015 pencapaian pelaksanaan SAK 100%, hal ini menunjukkan terdapat kesenjangan
pencapaian standar asuhan keperawatan, yang diduga belum optimalnya manajemen kepala
ruang terhadap pencapaian asuhan keperawatan. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh
manajemen kepala ruang terhadap pencapaian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD
Sunan Kalijaga Kabupaten Demak. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan
pendekatan cross sectional. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner terstruktur dan
checklist observasi terhadap kegiatan asuhan keperawatan. Jumlah sampel 62 perawat pelaksana
yang tersebar di 14 ruang rawat inap RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak. Analisis bivariat
dengan uji chi square dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian
menunjukkan proporsi perawat pelaksana yang memiliki perencanaan baik 56,5%,
pengorganisasian baik 58,1%, penggerakan baik 67,7% dan pengawasan baik 56,5% pada desa
tercapai UCI, pencapaian pelaksanaan asuhan keperawatan yang sudah lengkap 80,6%. Hasil
analisis bivariat menunjukkan bahwa perencanaan (ρ=0,014), pengorganisasian (ρ=0,010), dan
penggerakan (ρ=0,0001) berhubungan dengan pencapaian asuhan keperawatan. Analisis
multivariat menunjukkan adanya pengaruh penggerakkan (ρ=0,002; Exp β=10,636) terhadap
pencapaian asuhan keperawatan. Disarankan kepada pihak RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten
Demak untuk meningkatkan komunikasi secara jelas dan efektif, terlibat dalam kolaborasi dan
koordinasi dalam memberikan asuhan keperawatan dan meningkatkan manajemen yang baik
dengan memberikan motivasi sebagai umpan balik yang baik kepada perawat.
Kata Kunci : Manajemen Kepala Ruang, Pencapaian Asuhan Keperawatan

ABSTRACT
Result of the implementation of nursing care standard (SAK) in Sunan Kalijaga district general
hospital (RSUD) of Demak district was 62.49% in 2011 and 69.42% in 2012; this situation was
still below the SAK of RSUD Sunan Kalijaga Demak district (86%). Expectation of SAK
implementation accomplishment in 2015 was 100%.These facts indicated that there was a gap in
the accomplishment of the nursing care standard, and it was suspected that the management of
115
room coordinator towards nursing care accomplishment was not optimal. Objective of this study
was to analyze the influence of management of room coordinator to the accomplishment of
nursing care in the inward room of RSUD Sunan Kalijaga of Demak district. This was an
observational study using cross sectional approach. Study instruments consisted of structured
questionnaire and observation checklist of nursing care activity. The number of samples was 62
nurses that were distributed in 14 inward rooms of the RSUD Sunan Kalijaga of Demak district.
Bivariate analysis was done by applying chi square test, and logistic regression test was applied
for multivariate analysis. Results of the study showed proportion of nurses who had good
planning (56.5%), good organization (58.1%), good actuating (67.7%), and good supervision
(56.5%) on UCI village. The accomplishment of complete nursing care implementation was
80.6%. Results of bivariate analysis showed that planning (ρ=0.014), organizing (ρ= 0.010), and
actuating (ρ= 0.0001) were associated with the accomplishment of nursing care. Multivariate
analysis indicated the influence of actuating (ρ= 0.002; Exp β= 10.636) towards the
accomplishment of nursing care. Suggestions addressed for RSUD Sunan Kalijaga of Demak
district are to improve distinct and effective communication, to involve in collaboration and
coordination activities in providing nursing care, and to improve good management by
providing motivation as a good feedback to nurses.
Key Words: Management of Room Chief, Accomplishment of Nursing Care

PENDAHULUAN
Kegiatan proses asuhan keperawatan pelaksana, selain itu juga kepala ruang harus
meliputi enam fase yaitu pengkajian memiliki ketrampilan dalam komunikasi,
keperawatan, diagnosa keperawatan, rencana kemampuan memberi motivasi kepada staf,
keperawatan, pelaksana keperawatan, evaluasi ketrampilan kepemimpinan, ketrampilan
dan pendokumentasian keperawatan. Standar mengatur waktu serta mampu memecahkan
praktek keperawatan penting bagi profesi masalah dan mengambil keputusan.
keperawatan, karena mencerminkan kualitas Kualitas asuhan keperawatan dapat
pelayanan keperawatan. diukur dengan standar asuhan keperawatan,
Manajemen keperawatan merupakan yang berfungsi sebagai pedoman dalam
suatu proses keperawatan yang menggunakan perencanaan manajemen keperawatan di
fungsi-fungsi keperawatan yang terdiri dari rumah sakit. Penilaian pelaksanaan
perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, manajemen asuhan keperawatan dengan
pengarahan dan pengendalian. Kepala ruang metode proses keperawatan di rumah sakit
adalah seorang manajer keperawatan dalam dapat diukur dengan instrumen evaluasi
pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien penerapan standar asuhan keperawatan. Salah
yang dituntut untuk merencanakan, satu penilaiannya adalah dengan
mengorganisasi, mengarahkan, mengawasi menggunakan instrumen A, yaitu : pedoman
pemberian asuhan keperawatan yang efektif studi dokumentasi asuhan keperawatan untuk
dan efisien di RS. mengetahui kualitas asuhan keperawatan yang
Dalam melaksanakan manajemen dilaksanakan.
asuhan keperawatan diruang rawat inap, Hasil survey oleh Tim Mutu Asuhan
pendidikan kepala ruang seharusnya minimal Keperawatan di RSUD Sunan Kalijaga
S1 Keperawatan ditambah pendidikan profesi Kabupaten Demak selama beberapa tahun
Ners. Di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten menunjukkan terjadi peningkatan dan
Demak masih bervariatifnya pendidikan penurunan dari Standar Asuhan Keperawatan
kepala ruang dalam menjalankan fungsi-fungsi (SAK). Standar yang ditetapkan oleh RSUD
manajemen asuhan keperawatan sehingga Sunan Kalijaga Kabupaten Demak terhadap
akan berpengaruh terhadap kerja perawat kualitas auhan keperawatan adalah 86 %.
116
Hasil penerapan standar asuhan keperawatan orang. Hal ini menggambarkan bahwa sikap
di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak perawat dalam melaksanakan asuhan
selama tiga tahun yaitu tahun 2010 sebesar keperawatan kepada pasien secara aman yang
73,21, tahun 2011sebesar 62,49 dan tahun merujuk pada konsep patient safety belum
2012 sebesar 69,44%. Data tersebut optimal.
menunjukkan bahwa pada semua aspek yang Dari wawancara dan observasi kepada
dinilai pencapaian rata-rata masih di bawah 10 orang kepala ruang didapatkan informasi
ketetapan RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten berkaitan dengan permasalahan fungsi
Demak (< 85%). Masih kurangnya hasil manajerial kepala ruang terhadap asuhan
penerapan asuhan keperawatan tersebut keperawatan di ruang rawat inap RSUD Sunan
dimungkinkan karena fungsi manajerial dari Kalijaga Kabupaten Demak, yaitu menyatakan
kepala ruang. Hal ini terjadi karena belum ada belum membuat rencana kegiatan asuhan
standar di tiap ruangan untuk melakukan audit keperawatan secara rutin misalnya untuk
dokumentasi asuhan keperawatan. kegiatan latihan kerja, relaksasi, pendidikan
Dari hasil survei awal yang dilakukan kesehatan pada pasien dan keluarga, belum
oleh peneliti di bagian rekam medik RSUD membuat daftar penanggung jawab pasien,
Sunan Kalijaga Demak ditemukan adanya belum memperbaharui tujuan, prosedur dan
peningkatan BOR (Bed Occupancy Rate) peraturan dalam melaksanakan asuhan
dalam tiga tahun terakhir, tahun 2010 sebesar keperawatan.
59,21%, pada tahun 2011 sebesar 64,68% dan Dalam kegiatan pengorganisasian
pada tahun 2012 sebesar 76,91%. Dengan asuhan keperawatan kepala ruang menyatakan
meningkatnya BOR maka beban kerja perawat belum mendeskripsikan operan jaga sesuai
meningkat tentunya akan berpengaruh dengan prosedur, belum melakukan pre-post
terhadap tingkat pelayanan kepada pasien. conference sebelum dan sesudah kegiatan
Tingkat kepuasan pasien salah satunya asuhan keperawatan dengan perawat, belum
dipengaruhi oleh baik buruknya pelayanan secara maksimal melaksanakan pembagian
yang diberikan oleh tenaga keperawatan. Baik struktur dan pengelompokan aktivitas untuk
buruknya pelayanan keperawatan dipengaruhi melaksanakan rencana asuhan keperawatan.
oleh tingkat kepuasan kerja perawat. Perawat Kepala ruang menyatakan dalam upaya
yang tidak puas akan mengalami penurunan penggerakkan belum mensosialisaikan isi dari
kinerja, sehingga tidak bisa memberikan pedoman asuhan keperawatan seperti
asuhan keperawatan dengan baik. pedoman cara pengisian proses keperawatan
Salah satu indikator peningkatan mutu yang benar, cara melaksanakan tindakan
klinis pelayanan keperawatan adalah asuhan keperawatan yaitu cara interaksi yang
menurunnya angka kejadian tidak diharapkan. teraupethik, kepala ruang menyatakan
Kejadian tidak diharapkan berupa infeksi komunikasi antara perawat dengan kepala
nosokomial di RSUD Sunan Kalijaga ruang belum terjadi secara efektif dikarenakan
Kabupaten Demak dikelompokkan menjadi adanya jarak, dan kepala ruang juga belum
phlebitis, dekubitus, Infeksi Saluran Kemih bisa mengatasi konflik antara perawat.
(ISK) dan Infeksi Luka Operasi (ILO). Pada Dalam kegiatan pengawasan asuhan
tahun 2012 diketahui kejadian infeksi keperawatan kepala ruang menyatakan belum
nosokomial yaitu phlebitis berjumlah 45 ada format khusus untuk penilaian kinerja dan
orang, dekubitus berjumlah 10 orang, ISK pengawasan mutu untuk asuhan keperawatan,
(Infeksi Saluran Kemih) berjumlah 14 orang kepala ruang menyatakan audit
dan ILO (Infeksi Luka Operasi) berjumlah 6 pendokumentasian asuhan keperawatan belum

117
rutin dilakukan, kepala ruang menyatakan pelaksana untuk pegambilan sampel
belum membuat jadwal supervisi untuk menggunakan teknik quota sampling.
memantau kegiatan asuhan keperawatan yang Sampel yang dipilih berdasarkan
dilakukan perawat. kriteria inklusi : perawat pelaksana di Ruang
Walaupun telah dilakukan banyak Rawat Inap RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten
kegiatan untuk meningkatkan fungsi Demak, masa Kerja 3-5 tahun, perawat tidak
manajemen asuhan keperawatan kepala ruang, dalam masa cuti dan bersedia menjadi
seperti pelatihan, pengembangan sumber daya responden. Pengumpulan dilakukan dengan
manusia, serta pemantauan mutu pelayanan wawancara menggunakan kuesioner
keperawatan namun masih banyak kepala terstruktur, yang telah diuji validitas dan
ruang belum secara maksimal melaksanakan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan dengan
fungsi manajemen keperawatan dalam uji chi-square dan regresi logistik berganda.
pelaksanaan asuhan keperawatan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN 1. Deskripsi Karakteristik Responden
Jenis penelitian yang digunakan adalah Hasil penelitian diperoleh rata-rata
observasional dengan metode survey yang umur perawat pelaksana adalah 37,6 tahun
bersifat analitik dan pendekatan waktu cross dengan standar deviasi 5,2 dengan usia
sectional. Subjek yang diambil untuk terendah 26 tahun dan usia tertinggi 47
penelitian analisis kuantitatif adalah perawat tahun sehingga umur tersebut tergolong
pelaksana yang hanya mengabdi pada RSUD produktif. Rata-rata lama kerja responden
Sunan Kalijaga Kabupaten Demak. Subyek adalah 13,2 tahun dengan standar deviasi
dalam penelitian ini adalah seluruh perawat 6,9 dengan lama bekerja minimal 3 tahun
pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD Sunan dan lama bekerja maksimal 28 sehingga
Kalijaga Kabupaten Demak sebanyak 166 tergolong memiliki masa kerja yang cukup
orang. Jumlah sampel sebanyak 62 perawat lama. Dapat dilihat pada tabel 1, sebagai
berikut :

Tabel 1 Distribusi Responden menurut Umur dan Masa Kerja di Ruang Rawat Inap RSUD
Sunan Kalijaga Kabupaten Demak
Variabel Mean SD Minimum Maksimum
Umur (Tahun) 37,6 5,2 26 47
Lama Kerja (Tahun) 13,2 6,9 3 28

Usia produktif merupakan masa yang rentang waktu yang telah ditempuh oleh
efektif bagi manajemen dan pimpinan di seorang perawat dalam melaksanakan
RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak tugasnya dan berkaitan erat dengan
untuk terus mendorong, memotivasi dan pengalaman yang didapatkan selama
memberi kesempatan kepada perawatnya agar menjalankan tugas dan hasil kerja yang
memiliki keinginan kuat untuk terus diperoleh. Lama kerja merupakan salah satu
mengembangkan diri, khususnya peningkatan faktor diperhatikan bila RSUD Sunan Kalijaga
kualifikasi akademik dan pengembangan Kabupaten Demak dalam menerapkan sistem
profesional lainnya. jenjang karier perawat dan tunjangan
Masa kerja dalam penelitian ini adalah fungsional perawat.
masa kerja responden yang dihitung sejak Hasil penelitian diperoleh responden
menjadi perawat pelaksana. Masa kerja adalah yang berjenis kelamin laki-laki 37 (59,7%)
118
lebih besar daripada perempuan 25 (40,3%). D III keperawatan 47 (75,8%) dan S1
Tingkat pendidikan responden di RSUD Keperawatan+Ners 15 (24,2%), dapat dilihat
Sunan Kalijaga Kabupaten Demak terdiri dari pada tabel 2, sebagai berikut :

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden menurut Jenis Kelamin dan Pendidikan di Ruang
Rawat Inap RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak

Karakteristik %
Pendidikan
DIII Keperawatan 75,8
S1 Keperawatan + Ners 24,2
Jenis kelamin
Laki-laki 59,7
Perempuan 40,3

Tenaga keperawatan lulusan dari perawat laki-laki dan perempuan. Namun,


pendidikan keperawatan menyebar di semua dalam manajemen keperawatan mengenai
bagian rawat inap RSUD Sunan Kalijaga pengaturan jadwal dinas, dianjurkan dalam
Kabupaten Demak. Untuk tingkat pendidikan satu shift ada perawat wanita dan laki-laki,
terutama perawat, idealnya adalah mempunyai sehingga apabila melakukan tindakan kepada
primary nurse lulusan S1 Keperawatan, pasien yang bersifat privacy bisa dilakukan
minimal 2 orang tiap ruang rawat inap. Karena oleh perawat yang sama jenis kelaminnya,
posisi sebagai kepala ruang dan ketua tim misalnya saja tindakan pemasangan douwer
sebaiknya dipegang oleh ners. catheter (selang pengeluaran air seni).
Menurut manajemen keperawatan
tidak ada batas ideal perbandingan antara

2. Deskripsi Pencapaian Standar Asuhan Keperawatan


Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pencapaian Standar Asuhan
Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Sunan Kalijaga Demak

Pencapaian Standar Asuhan Keperawatan


No f %
1 Tidak lengkap 12 19,4
2 Lengkap 50 80,6
Total 62 100

Dari tabel di atas menunjukkan tujuan dari diberlakukan SAK antara lain,
bahwa pencapaian standar asuhan secara umum untuk meningkatkan mutu
keperawatan terhadap fungsi manajemen asuhan keperawatan, sedangkan secara
kepala ruang termasuk dalam kategori khusus untuk mengetahui mutu asuhan
lengkap (80,6%) dan asuhan keperawatan keperawatan, mengetahui kemampuan
yang tidak baik (19,4%). Alasan perawat dalam memberikan asuhan
diberlakukannya SAK yaitu sebagai salah keperawatan, meningkatkan tingkat
satu kriteria asuhan profesional, tolok ukur kepuasan pasien terhadap asuhan
mutu asuhan keperawatan, salah satu dasar keperawatan, dan menurunkan biaya
hukum asuhan profesional. Kemudian

119
perawatan, serta melindungi kepentingan mengelompokkan kegiatan untuk mencapai
pasien dan perawat. tujuan.
Penggerakkan kepala ruang
3. Deskripsi Manajemen Kepala Ruang terhadap pencapaian standar asuhan
terhadap Pencapaian Standar Asuhan keperawatan sebanyak (67,7%) dengan
Keperawatan katagori baik dan (32,3%) dengan kategori
Perencanaan kepala ruang terhadap
kurang baik. Fungsi penggerakkan yang
pencapaian standar asuhan keperawatan
dilakukan kepala ruang di RSUD Kalijaga
sebanyak (56,5%) dengan katagori baik dan
Demak yaitu membuat perawat atau staf
(43,5%) dengan kategori kurang baik.
melakukan apa yang diinginkan dan harus
Perencanaan asuhan keperawatan kepala
mereka lakukan melalui kegiatan memberi
ruang sebagai manajer adalah untuk
motivasi, membantu pemecahan masalah,
menilai atau mengevaluasi kegiatan
melakukan pendelegasian, menggunakan
perawat sudah sesuai dengan standar atau
komunikasi yang efektif, serta melakukan
belum, sehingga dapat dilakukan
kolaborasi dan koordinasi.
perubahan-perubahan atau pengembangan
Pengawasan kepala ruang terhadap
dari kegiatan tersebut.
pencapaian standar asuhan keperawatan
Pengorganisasian kepala ruang
sebanyak (56,5%) dengan katagori baik dan
terhadap pencapaian standar asuhan
(43,5%) dengan kategori kurang baik.
keperawatan sebanyak (58,1%) dengan
Pengawasan dalam keperawatan
katagori baik dan (41,9%) dengan kategori
merupakan aktivitas manajerial yang
kurang baik. Pengorganisasian yang
dilakukan oleh manajer keperawatan
dilaksanakan oleh kepala ruang di rawat
melalui kegiatan supervisi, audit internal,
inap di RSUD Kalijaga Demak meliputi
penilaian prestasi dan disiplin.
pembentukkan struktur untuk
melaksanakan perencanaan, menetapkan 4. Analisis Hubungan Fungsi Manajemen
metode, pemberian asuhan keperawatan Kepala Ruang terhadap Pencapaian
kepada pasien yang paling tepat, Standar Asuhan Keperawatan

Tabel 4 Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Ruang terhadap Pencapaian Standar Asuhan
Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak
No Variabel Pencapaian Standar Asuhan
Keperawatan ρ value Keterangan
Tidak Lengkap Lengkap
f % f %
Perencanaan
1 Kurang Baik 9 33,3 27 66,7
2 Baik 3 8,6 35 91,4 0,014 Ada Hubungan
Pengorganisasian
1 Kurang Baik 9 34,6 17 65,4
2 Baik 3 8,3 33 91,7 0,010 Ada Hubungan
Penggerakkan
1 Kurang Baik 9 45 11 16,1
2 Baik 3 7,1 39 92,9 0,000 Ada Hubungan
Pengawasan
1 Kurang Baik 6 22,2 21 77,8
2 Baik 6 17,1 29 82,9 0,616 Tidak ada Hubungan

120
Ada hubungan yang bermakna keperawatan dikelola secara efektif dan
antara perencanaan kepala ruang terhadap efisien untuk pasien diruang rawat inap
pencapaian asuhan keperawatan. Hasil dengan jumlah tenaga keperawatan dan
penelitian ini sesuai dengan penelitian fasilitas yang tersedia.
Swanburg, bahwa perencanaan akan Ada hubungan yang bermakna
meningkatkan pekerjaan keperawatan dan antara penggerakkan kepala ruang terhadap
harapan dalam keperawatan. Perencanaan pencapaian asuhan keperawatan. Hasil
merupakan salah satu unsur manajemen penelitian ini sesuai dengan penelitian
yang penting dalam pelaksanaan asuhan Parmin, menyatakan bahwa untuk
keperawatan untuk mendukung tercapainya memahami penggerakkan kepala ruang
tujuan secara efektif dan efisien. harus memahami tentang perencanaan dan
Ada hubungan yang bermakna pengorganisasian. Kegiatan pengarahan
antara pengorganisasian kepala ruang yang dilakukan oleh kepala ruang antara
terhadap pencapaian asuhan keperawatan. lain melalui memberikan motivasi kepada
Hasil penelitian ini sesuai dengan perawat, membantu pemecahan masalah,
penelitian Hidayat, bahwa kepala ruang melakukan pendelegasian, menggunakan
juga melaksanakan fungsi komunikasi yang efektif, melakukan
pengorganisasian. Kesamaan hasil ini dapat kolaborasi dan koordinasi.
dilihat dari status kepemilikan rumah sakit
yang sama-sama milik pemerintah dan 5. Analisis Pengaruh Fungsi Manajemen
mempunyai banyak aktivitas penting, Kepala Ruang terhadap Pencapaian
antara lain mengatur bagaimana asuhan Standar Asuhan Keperawatan

Tabel 5 Analisis Regresi Multivariat Fungsi Manajemen Kepala Ruang terhadap Pencapaian
Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten
Demak
Variabel Sig. Exp (β)
Penggerakkan 0,002 10.636

Tabel 5 menunjukkan penggerakkan Hal ini menunjukkan semakin tinggi


dalam penelitian ini berpengaruh terhadap fungsi penggerakkan kepala ruang, semakin
pencapaian asuhan keperawatan di lengkap asuhan keperawatannya. Oleh
dapatkan pada hasil uji regresi logistik karena itu penggerakkan merupakan fungsi
variabel perencanaan menunjukkan nilai manajerial yang teramat penting karena
Exp (β) = 10,636 dan ρ = 0,002 (ρ<α 0,05). secara langsung berkaitan dengan manusia
Hal ini menunjukkan bahwa untuk kepala dimana manusia merupakan unsur
ruang yang mempunyai fungsi terpenting dari seluruh administrasi dan
penggerakkan baik kemungkinan manajemen, segala jenis kebutuhan dan
pencapaian standar asuhan keperawatan kepentingan. Penggerakkan yang dilakukan
nya lengkap 10 kali lebih besar oleh kepala ruang di RSUD Kalijaga
dibandingkan dengan penggerakkan kurang Demak dalam pelaksanaan asuhan
baik untuk pencapaian asuhan keperawatan keperawatan sudah melibatkan kepala
yang tidak lengkap. ruang sebagai pemimpin di ruang rawat
inap, kemampuan menggunakan

121
komunikasi yang efektif, melakukan 5. Notoadmodjo Soekidjo, Metodologi
rd
kolaborasi dan koordinasi serta kepala Penelitian Kesehatan. 3 ed. Teori dan
ruang dalam memberikan pelayanan Aplikasi. Rineka Cipto, Jakarta. 2005
keperawatan harus sesuai dengan pedoman 6. Riwidikdo H. Statistik untuk Penelitian
pelaksanaan asuhan keperawatan. Kesehatan dengan Aplikasi Program R
dan SPSS. Cet II. Pustaka Rihama,
SIMPULAN Yogyakarta, 2010
1. Ada hubungan antara masing-masing 7. Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Cet
variabel bebas fungsi perencanaan (ρ = IV. CV Alfabeta, Bandung, 2002
0,014), fungsi pengorganisasian (ρ = 0,010) 8. Adikoesoemo, S. Manajemen Rumah
dan fungsi penggerakkan (ρ = 0,0001) Sakit. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta,
dengan variabel terikat yaitu pencapaian 2003
standar asuhan keperawatan di ruang rawat 9. Budiantoro, A, Manajemen Sumber Daya
inap RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Manusia Strategik, Materi Bahan
Demak. Staffing, Modul FE, Universitas Mercu
2. Terdapat pengaruh antara fungsi Buana, Jakarta, 2008
penggerakan kepala ruang terhadap 10. Anggraeni. Hubungan Karakteristik
pencapaian standar asuhan keperawatan di Perawat dan Kepuasan Kerja dengan
ruang rawat inap (ρ value = 0,002, nilai Exp Harapan Perawat Terhadap Gaya
β = 10,636). Kepemimpinan dan Kegiatan Manajerial
Kepala Ruangan Rawat Inap RSPAD
DAFTAR PUSTAKA Gatot Soebroto. (Tesis), 2006
1. Depkes. RI. Pedoman Pengembangan 11. Swansburg RC. Pengantar
Jenjang Karir Profesional Perawat. Kepemimpinan dan Manajemen
Direktoral Bina Keperawatan, Direktoral Keperawatan Untuk Perawat Klinis.
Jendral Bina Pelayanan Medik. Jakarta: EGC, Jakarta, 2010
Departemen Kesehatan RI, 2005 12. Nursalam, Proses dan Dokumentasi
2. Depkes. RI. Standar Manajemen Keperawatan: Konsep dan Praktik.
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan Salemba Medika, Jakarta, 2001
di Sarana Kesehatan. Jakarta: Direktorat
Pelayanan Medik, 2001
3. Hidayat, Alimul Aziz. Pengantar
Dokumentasi Proses Keperawatan. EGC,
Jakarta, 2002
4. Nursalam, Manajemen Keperawatan,
Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Edisi II, Salemba Medika,
Jakarta. 2008

122

Anda mungkin juga menyukai