Dosen:
Mirna Amirya, M.S.A., Ak., AAP A.
Disusun Oleh:
Badrus Zaman Habibie, S.E.
Dosen:
Prof. Dr. Sutrisno T., Ak. CA.
Disusun Oleh:
Badrus Zaman Habibie, S.E.
Dosen:
Prof. Dr. Sutrisno T., Ak. CA.
Disusun Oleh:
Badrus Zaman Habibie, S.E.
MANAJEMEN PAJAK
Dosen:
Hendi Subandi, SE., MA., Ak., CA.
Disusun Oleh:
Badrus Zaman Habibie, S.E.
Ruang Lingkup
Kerangka dasar ini membahas tentang:
a) Tujuan Laporan Keuangan;
b) Karakterisik Kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan;
c) Definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentukLaporan Keuangan;
dan
d) Konsep Modal serta pemeliharaan modal
Pengguna Laporan Keuangan Meliputi:
a) Investor, Penanam Modal berisiko dan penasihat mereka berkepeningan dengan risiko
yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka
membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah mereka harus
membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemgang saham juga tertarik
pada informasi yang memungkinkan untuk menilai kemampuan entitas untuk
membayar deviden.
b) Karyawan, karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada
informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas entitas. Mereka juga tertarik dengan
informasi yang memungkinkan untuk menilai kemampuan entitas dalam memberikan
jasa, imbalan pasca kerja, dan kesempatan kerja.
c) Pemberi pinjaman, tertaik dengan informasi keuangan yang memungkinkan untuk
memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
d) Pemasok dan Kreditor usaha lainnya, tertarik dengan infrmasi yang memungkinkan
untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang kan dibayar pada saat jatuh tempo.
Kreditor usaha berkepentingan pada entitas dalam tenggang waktu yang lebih pendek
daripada pemberi pinjaman kecuali jika sebagai pelanggan utama mereka bergantung
pada kelangsugan hidup entitas.
e) Pelanggan, berkepentingan mengenai kelangsungan hidup entitas, terutama jika
terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung entitas.
f) Pemerintah, berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu
berkepentingan dengan aktivitas entitas. Mereka juga membutuhkan informasi untuk
mengatur aktivitas entitas, menetapakn kebijakan pajak, dan sebagai dasar untuk
menyuun statistik lainnya.
g) Masyarakat, Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan
informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan
serta rangkaian aktivitasnya.
Ruang Lingkup
Kerangka konseptual ini membahas tentang:
a) Tujuan kerangka konseptual;
b) Lingkungan akuntansi pemerintahan;
c) Pengguna dan kebutuhan informasi para pengguna;
d) Entitas akuntansi dan entitas pelaporan;
e) Peranan dan tujuan pelaporan keuangan, komponen laporan keuangan, serta dasar hukum;
f) Asumsi dasar, karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan
keuangan, prinsip-prinsip, serta kendala informasi akuntansi; dan
g) Unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan, pengakuan, dan pengukurannya.
Ruang Lingkup
1. Kerangka dasar ini membahas:
a. tujuan laporan keuangan;
b. karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan;
dan
c. definisi, pengakuan dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan.
2. Kerangka dasar ini membahas laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose
financial statements, yang selanjutnya hanya disebut “laporan keuangan”), termasuk
laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-
kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pemakai. Beberapa
di antara pemakai ini memerlukan dan berhak untuk memperoleh informasi tambahan di
samping yang tercakup dalam laporan keuangan. Namun demikian, banyak pemakai
sangat tergantung pada laporan keuangan sebagai sumber utama informasi keuangan dan
karena itu laporan keuangan tersebut seharusnya disusun dan disajikan dengan
mempertimbangkan kebutuhan mereka. Laporan keuangan dengan tujuan khusus seperti
prospektus, dan perhitungan yang dilakukan untuk tujuan perpajakan tidak termasuk
dalam kerangka dasar ini.
3. Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan
yang lengkap meliputi laporan keuangan atas kegiatan komersial dan atau sosial. Laporan
keuangan kegiatan komersial meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya, sebagai laporan
arus kas, atau laporan perubahan ekuitas), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan
yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Laporan keuangan atas kegiatan
sosial meliputi laporan sumber dan penggunaan dana zakat, dan laporan sumber dan
penggunaan dana kebajikan. Di samping itu juga termasuk, skedul dan informasi
tambahan yang berkaitan. dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen
industri dan geografis.
4. Kerangka dasar ini berlaku untuk semua jenis transaksi syariah yang dilaporkan dalam
laporan keuangan entitas syariah maupun entitas konvensional, baik sektor publik
maupun sektor swasta. Entitas syariah pelapor adalah entitas syariah yang laporan
keuangannya digunakan oleh pemakai yang mengandalkan laporan keuangan tersebut
sebagai sumber utama informasi keuangan entitas syariah. Entitas konvensional yang
melakukan transaksi syariah tidak perlu menyiapkan laporan keuangan syariah secara
lengkap melainkan hanya melaporkan transaksi syariah sesuai dengan ketentuan standar
akuntansi syariah dalam laporan keuangan konvensional.
Asumsi Dasar
Dasar Akrual
Untuk mencapai tujuannya, laporan keuangan disusun atas dasar akrual. Dengan dasar ini,
pengaruh transaksi danperistiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat
kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan diungkapkan dalam catatan akuntansi serta
dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
Kelangsungan Usaha
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha entitas syariah
dan akan melanjutkan usahanya di masa depan.