Anda di halaman 1dari 2

Pertanyaan Kelompok 1 : Doping yang digunakan?

Jawaban : Arsenik untuk tipe-n dan Boron untuk tipe-p

Penjelasan : Dalam produksi semikonduktor, doping menunjuk ke proses yang bertujuan


menambah ketidakmurnian (impuritya) kepada semikonduktor sangat murni (juga disebut
intrinsik) dalam rangka mengubah sifat listriknya. Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator,
namun jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang
dinamakan doping, dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan tata letak
kristal silikon, Arsenik akan memberikan elektron bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya
konduksi arus listrik. Ini karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon
hanya 4. Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan
elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif, karena pembawa
muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk. Selain dari itu, silikon
dapat dicampur dengan Boron untuk membuat semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya
memiliki 3 elektron di orbit paling luarnya, pembawa muatan yang baru, dinamakan “lubang”
(hole, pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam tata letak kristal silikon.

Sumber :
Sproul, Alistair. Understanding the p-n junction. The key centre for photovoltaic engineering, UNSW.
http://www.physics-and-radio-electronics.com/electronic-devices-and-circuits/semiconductor-
diodes/pnjunctionsemiconductordiode.html
http://circuitglobe.com/p-n-junction.html
http://www.circuitstoday.com/semiconductor-diode-fabrication-types

Pertanyaan Kelompok 10 : Transistor memiliki spesifikasi, apakah hubungan dengan


frekuensi?

Jawaban : Semakin banyak jumlah transistornya maka semakin tinggi frekuensi yang
ditangkap

Penjelasan : Jika transistor dihubungkan dengan jutaan transistor lainnya akan membentuk
prosessor, memory, dan komponen lainnya. Pada prossesor jumlah transistor berbanding lurus
dengan kecepatan prosessor tersebut. Rata rata 15 juta transistor dapat mengakses data
secepat 1GHz. Didalam spesifikasi-spesifikasi processor sering tertulis 2,2GHz, 2,4GHz, dan sebagainya.
Hal itu menunjukan kinerja yang terjadi di dalam processor. Contohnya pada tahun 2005 Intel Pentium D
820/830/840 yang bisa beroperasi pada frekuensi 2.8GHz yang artinya ada sekitar 42 juta transistor. Jika
1 Hz di dalam processor terjadi 1 putaran dalam 1 detik, maka 2,8GHz dapat melakukan 2,8 milyar
putaran dalam 1 detik. Oleh karena itu di processor terdapat kipas yang membantu agar processor tidak
terlalu panas. Dimana pada saat ini super computer Tianhe-2 (National University of Defense
Technology, China) memiliki prossesor 33,86 petaflop dimana kalkulasinya 1000 triliun per detik.
Sumber :
Computer Organization and Architecture, William Stalling, Fifth Edition, prentice Hall, 2000.
Computer Organization Architecture, Andrew S. Tanenbaum prentice Hall, 1999.
Applied Operating System concept, Avi Silberschatz, peter Galvin, Greg Gagne, John Wiley Inc 2000.

Anda mungkin juga menyukai