Anda di halaman 1dari 2

YESSY MARIE REALITA

15114003
KELOMPOK B K-02
MODUL 1: PERENCANAAN PROYEK

Tanggal : 28 Maret 2017

A. Konsep Dasar
Perencanaan merupakan suatu alat yang menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan. Melalui perencanaan, dapat dilakukan perkiraan potensi, resiko, hambatan,
dan mengurangi ketidakpastian seminim mungkin. Maka daripada itu, dari
perencanaan dapat diambil keputusan untuk memilih alternatif solusi dalam
melakukan pengambilan data. Pada perencanaan ini, kita pertama kali harus
menentukan jenis kamera, jenis filter, tinggi terbang, jenis pesawat, dan presentase
antara overlap dan sidelap.
Dalam melakukan perencanaan proyek pemotretan fotogrametri, dibutuhkan peta
rencana terbang dan spesifikasi penerbangan dalam melakukan pengamatan.
Diperkirakan juga interval waktu pemotretan, maka harus diketahui berapa kecepatan
pesawat. Terdapat beberapa penamaan pada rumus yang akan dicantumkan,
penjelasan lebih lanjut untuk B adalah jarak antar titik pemotretan dalam satu jalur
terbang dan W adalah jarak antar jalur terbang yang bersebelahan. Berikut adalah
rumus untuk mendapatkan spesifikasi pengamatan
B = (100 − overlap)% × lebar foto × bilangan skala foto
W = (100 − sidelap)% × panjang foto × bilangan skala foto
Lalu, setelah mendapatkan nilai dari rumus yang telah dicantumkan, dibutuhkan
perhitungan berapa jumlah foto yang akan didapatkan untuk memperkirakan jumlah
biaya dan kebutuhan material. Berikut dicantumkan rumus nf untuk menghitung
jumlah foto per strip dan ns untuk menghitung jumlah strip per blok.
𝑝 𝑙
nf = + 2 ns = +1
𝐵 𝑊
B. Hasil dan Pembahasan
1. Peta Rencana Terbang
YESSY MARIE REALITA
15114003
KELOMPOK B K-02
Koordinat Easting (E) Northing (N) Panjang 4111.1510
Upper Left 783592.366 9239445.737 Ukuran Lebar 2111.9220
Lower Right 787703.329 9237334.148 Luas 8682430.2422
2. Spesifikasi Penerbangan
Dengan besar overlap adalah 60% dan sidelap adalah 20%. Ukuran skala yang
dipakai adalah 1:25000. Ukuran CCD/Bingkai foto nya adalah 23 x 23 cm. Maka
akan didapatkan sebagai berikut
a. Jarak antar titik pemotretan (B) = 2300 m
b. Jarak antar jalur terbang yang bersebelahan (W) = 4600 m
c. Jumlah foto per strip (nf) = 4
d. Jumlah strip per blok (ns) = 2
C. Analisis
Melalui pengetahuan akan fungsi dari perencanaan, dibuatlah informasi bagaimana
pengambilan data seperti jarak antar titik pemotretan, jarak antar jalur terbang yang
bersebelahan, dan interval waktu pemotretan. Dari rumus yang ada didapatkan bahwa
skala, penentuan sidelap overlap, ukuran foto, ukuran daerah, ukuran bingkai foto,
dan kecepatan pesawat mempengaruhi hasil yang didapatkan. Lalu setelah
mendapatkan nilai dari hal-hal yang telah dijabarkan diatas, dapat diketahui perkiraan
jumlah foto per strip dan jumlah strip per blok. Dari kedua hal ini dapat diperkirakan
seberapa besar biaya yang akan digunakan dan juga material apa saja yang
dibutuhkan. Namun dalam melakukan pemotretan sebelumnya dibutuhkan GCP. GCP
akan menjadi titik kontrol agar dapat menyamakan antar satu foto dengan yang
lainnya. Maka daripada itu sebuah GCP harus terlihat dengan jelas pada satu foto
dengan foto lain yang berada di sebelahnya. Berdasarkan hasil yang didapatkan, tidak
memungkinkan untuk mendapatkan hasil foto dengan banyak 8 foto pada daerah
tersebut. Hal ini bisa mungkin terjadi dikarenakan skala yang dimiliki sangat kecil
pada angka 1:25000 dan luas daerah yang sangat kecil untuk skala tersebut. Lalu luas
sekali foto pada kenyataannya akan melingkup sekitar 3306.25 hektar, sedangkan
daerah yang diamati hanya sekitar 868 hektar. Maka tidak mungkin dilakukan jika
perencanaan skala sebesar 25000, karena dengan sekali foto bisa mencakup seluruh
daerah. Dapat disimpulkan perhitungan banyak foto dan banyak strip tidak sesuai.
D. Daftar Referensi
Wolf, Paul R.,1993, Elemen Fotogrametri Edisi Kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.

Anda mungkin juga menyukai