Makalah Uang Dan Bank K 5
Makalah Uang Dan Bank K 5
PENDAHULUAN
Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam perekonomian. Secara
umum, bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah
menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit serta
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Menurut undang-undang
No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, bank merupakan lembaga keuangan yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali
dalam bentuk pinjaman (kredit) dan atau bentuk lainnya, dengan tujuan untuk meningkatkan
taraf hidup orang banyak.
Mishkin (2001: 8), secara sederhana menjelaskan bank sebagai lembaga keuangan yang
menerima deposito dan memberikan pinjaman. Ia juga menjelaskan bahwa bank merupakan
perantara keuangan (financial intermediaries), sehingga menimbulkan interaksi antara orang
yang membutuhkan pinjaman untuk membiayai kebutuhan hidupnya, dengan orang yang
memiliki kelebihan dana dan berusaha menjaga keuangannya dalam bentuk tabungan dan
deposito lainnya di bank.
1
8. Bagaimana penggabungan usaha bank ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Undang- Undang RI No. 10 tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang.
Perbankan, yang di Maksud dengan BANK adalah “ badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit atau dalam bentuk lainnya, dalam rangka meningkankan taraf hidup rakyat
banyak “. Jadi, yang di maksud dengan Bank adalah salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang idak lepas dari masalah keuangan.
Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat luasyang
dikenal dengan istilah (FUNDING). Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan oleh bank
dengan berbagai strategi agar masyarakat menanamkan dananya dalam bentuk simpanan
seperti: Giro, Tabungan, Sertifikat Deposito, dan Deposito Berjangka. Setelah memperoleh
dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, maka uangtersebut oleh perbankan putarkan
kembali/dijual kepada masyarakat yang disebut dengan kredit (LENDING). Dan bagi
penerima kredit di sebut dengan debitur.
Keuntungan utama dari bisnis perbankan berdasarkan prinsip konvensional diperoleh dari
selisih bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan dengan bunga penyimpanan
dengan kredit yang disalurkan. Keuntungan dari selisih bunga ini disebut dengan spread
based. Apabila suatu bunga mengalami kerugian dari selisih bunga,yang dimana suku bunga
simpanan dari pada suku bunga kredit disebut dengan negative spread.
Di samping itu, Bank juga melakukan kegiatan jasa pendukung lainnya yang mendukung
kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana baik langsung ataupun tidak
lagsung seperti :
3
Trafelers Cheque
Bank Card
Bank Draft
Letter Of Credit ( L/C )
Bank Garansi Dan Referensi Bank
Dll.
Asal mula dikenalnya kegiata perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo dulu didaratan
Eropa. Perbankan perbankan di Asia, Afrika, dan Amerika yang dibawa oleh bangsa Eropa
pada saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun bunua
Amerika. Pertama kali dikenal kegiatan perbankan dimualai dar jasa penukaran uang yang di
mana Bank di kenal sebagai meja penukaran uang antar kerajaan. Kegiatan ini sekarang
dikenal dengan Pedagang Valuta (money change).
2. Sejarah Perbankan
Dimulai dari zaman Babylonia kemudian dilanjutkan ke zaman Yunani Kuno dan Romawi.
Namun, pada saat itu tukar Bank hanya sebagai tempat menukarkan uang. kemudiamenyusul
Bank Of Genoa dan Bank Barcelona tahun 1320. Sebaliknya perkembangan perbankan di
daratan Inggris bari di mulai pada abad ke-16, kare Inggris selalu mencari negara untuk di
jajah, maka perkembangan perbankanpun ikut di bawa ke negara jajahannya.
Di indonesia pun tidak terlepas dari zaman penjajahan India Belanda. Bank yang
memegang peranan penting di Hindia Belanda antara lain :
a. De Javanche NV
4
e. Nationale Handle Bank ( NHB )
c. NV Bank Bumi
a) Bank Negara Indonesia yang didirikan tanggal Juli 1946 Kemudian menjadi BNI 1946
b) Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal dari DE
ALGEMENE VOLK CREDIT BANK atau Syomin Ginko.
f) Indonesia Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian menjadi bank Amerta
j) Bank Timur NV di Semarang berganti nama manjadi Bank Gemari, kemudian merger
dengan Bank Center Asian (BCA) tahun 1949.
5
3. Sejarah Bank Pemerintahan.
a. Bank Central Adalah Bank Indonesia ( BI ) berdasarkan UU no. 13 Tahun 1968. Dan
kemudian di tegaskan ladi pada Undang- Undang No. 23 Tahun 1999. Berasal dari De
Javance Bank yang di Nasionalisasi tahun 1951.
b. Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Import Berasal DARI De Algemene Volk credit
Bank, kemudia di lebur menjadi Bank Tunggal bernama Bank Nasional Indonesia ( BNI )
unit II yang bergerak di bidang rural dan eksim.
c. Bank Negara Indonesia 1946Bank ini menjalankan fungsi BNI unit III dengan UU No. 17
tahun 1968 berubah menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
d. Bank Dagang Negara (BDN ) Berasal DARI Escomto Bank yang di nasionalisasi dengan
PP No. 13 Tahun 1960 namun PP ini di cabut.
Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh
pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya
Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank milik pemerintah
daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi..
Bank jenis ini, seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional. Contoh
bank milik swasta nasional antara lain: Bank Muamalat, Bank Central Asia, Bank Bumi
Putra, Bank Danamon, Bank Duta, Bank Nusa Internasional, Bank Niaga, Bank Universal,
Bank Internasional Indonesia.
6
Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh badan hukum koperasi, contohnya adalah
Bank Umum Koperasi Indonesia;
Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional.
Saham bank campuran secara mayoritas dimiliki oleh warga negara Indonesia. Contoh bank
campuran antara lain : Sumitono Niaga Bank, Bank Merincop.
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing
atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. Contohnya ABN
AMRO bank, City Bank, dan lain-lain.
Dilihat dari segi kemampuannya dalam melayani masyarakat, bank umum dapat
diklasifikasikan ke dalam dua macam, yaitu Bank Devisa dan Non Devisa. Pengklasifikasian
ini berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut. Kedudukan atau status ini menunjukkan
ukuran kemampuan bank dalam melayani masyarakat baik dari jumlah produk, modal,
maupun kualitas pelayanannya. Oleh karena itu, untuk memperoleh status tersebut diperlukan
penilaian-penilaian dengan kriteris tertentu.
a) Bank Konvensional
Bank konvensional adalah bank yang dalam operasionalnya menerapkan metode bunga,
karena metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan dan telah dipakai secara
meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil.
b) Bank Syariah
Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam,
maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam,
khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.
7
Penentuan harga bagi bank syariah didasarkan pada kesepakatan antara bank dengan nasabah
penyimpan dana sesuai dengan jenis simpanan dan jangka waktunya, yang akan menentukan
besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima penyimpan. Berikut ini prinsip-prinsip
yang berlaku pada bank syariah.
e) Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain
(ijarah wa iqtina).
a) Kredit Investasi,
c) Kredit Perdagangan,
d) Kredit Produktif,
e) Kredit Profesi,
8
c. Memberikan jasa- jasa Bank Lainnya (Services)
b) Kliring (Clearing)
c) Inkaso (Collection)
f) Bank Notes
g) Bank Garansi
h) Bank Draft
k) Menerima setoran-setoran.
Pembayaran pajak
Pembayaran telepon
Pembayaran air
Pembayaran listrik
Pembayaran uang kuliah
Membayar Gaji/Pensiun/honorarium
Pembayaran deviden Pembayaran kupon
Pembayaran bonus/hadiah
9
Penjamin (guarantor)
Wali amanat (trustee)
Perantara perdagangan efek (pialang/broker)
Pedagang efek (dealer)
Perusahaan pengelola dana (invesment company)
Simpanan Tabungan
Simpanan Deposito
Kredit Investasi
Kredit Modal Kerja
Kredit Perdagangan
c) Karena keterbatasan yang dimiliki oleh BPR, maka ada beberapa larangan yang tidak
boleh dilakukan BPR. Larangan ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
a) Dalam mencari dana bank asing dan bank campuran juga membuka simpanan.giro dan
simpanan deposito namun dilarang menerima simpanan dalam bentuk tabungan.
b) Dalam hal pemberian kredit yang diberikan lebih diarahkan ke bidang-bidang tertentu saja
seperti dalam bidang :
Perdagangan Internasional
Bidang Industri dan Produksi
10
Penanaman Modal Asing/Campuran
Kredit yang tidak dapat dipenuhi oleh bank swasta nasional.
c) Sedangkan khusus untuk jasa-jasa bank lainnya juga dapat dilakukan oleh bank umum
campuran dan asing sebagaimana layaknya bank umum yang ada di Indonesia seperti berikut
ini :
Pendirian suatu perusahaan dalam bentuk apapun haruslah mendapat izin dari instansi yang
terkait terlebih dahulu, demikian pula izin untuk melakukan usaha perbankan. Bagi
perbankan sebelum melakukan kegiatannya harus memperoleh izin dari Bank Indonesia.
Artinya jika ingin mendirikan bank atau pembukaan cabang baru maka diharuskan untuk
memenuhi berbagai persyaratan yang telah ditentukan Bank Indonesia. Bank Indonesia
mempelajari permohonan tersebut untuk menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan.
Izin pendirian Bank Umum dan BPR biasanya diberikan sesuai dengan persyaratan yang
berlaku. Untuk memperoleh izin usaha bank, persyaratan yang wajib dipenuhi menurut
Undang-undang nomor 10 tahun 1998 sekurang-kurangnya adalah:
Permodalan
11
Kepemilikan
Keahlian di bidang perbankan
Kelayakan rencana kerja
Semua persyaratan dan tata cara perizinan bank di atas ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Disamping izin yang telah diajukan, maka permohonan dapat memilih bentuk badan hokum
yang diinginkan dan yang telah ditentukan. Pemilihan bentuk badan hukum ini tergantung
dari jenis bank yang dipilihnya. Masing-masing bentuk badan mempunyai kelebihan dan
kekurangannya.
Ada beberapa bentuk hukum bank yang dapat dipilih jika ingin mendirikan bank sesuai
dengan undang-undang nomor 10 tahun 1998.
Bentuk badan hukum Bank Umum dapat berupa salah satu dari alternative di bawah ini:
Perseroan Terbatas
Koperasi atau,
Perseroan daerah (PD)
Sedangkan bentuk badan hukum Bank Perkreditan Rakyat sesuai dengan undang-undang
nomor 7 tahun 1992 dapat berupa:
a. Kantor Pusat; dimana semua kegiatan perencanaan sampai kepada pengawasan berada,
tidak melakukan kegiatan operasional tetapi tetap mengendalikan jalannya kebijaksanaan
terhadap cabang dibawahnya.
b. Kantor Cabang Penuh; kantor cabang yang memberikan jasa paling lengkap dan
membawahi kantor cabang pembantu.
c. Kantor Cabang Pembantu; kantor-kantor cabang yang hanya memberikan jasa sebagian
dari kegiatan cabang penuh.
12
d. Kantor Kas; kantor yang paling kecil memberikan jasa kegiatan bank, biasanya berada
dibawah pengawasan kantor cabang penuh terdiri dari teller dan customer service (cs) saja.
Penilaian untuk menentukan kondisi suatu bank biasanya menggunakan analisi CAMELS:
1. Aspek permodalan, yang dinilai adalah permodalan yang akan didasarkan kepada
kewajiban penyediaan modal minimum bank.
2. Aspek kualitas aset, yaitu untuk menilai jenis-jenis aset yang dimiliki oleh bank.
3. Aspek kualitas manajemen, dalam menegelola kegiatan bank sehari-hari juga dinilai
kualitas manajemen.
4. Aspek likuiditas, suatu bank dapat dikatan likuid, apabila bank yang bersangkutan
dapat membayar semua utang-utangnya.
5. Aspek rentabilitas, merupakan ukuran kemampuan bank dalam meningkatkan labanya
apakah, setiap priode atau ukuran mengukur tingkat efisiensi usaha dan profibilitas
yang dicapai bank yang bersangkutan.
Terdapat beberapa bentuk penggabungan yang dapat dipilih suatu bank. Pertimbangannya
adalah tergantung dari kondisi bank dan keinginan pemilik bank lama. Masing-masing bentuk
mempunyai keunggulan dan kerugian sendiri. Tentu saja pemilihan bentuk penggabungan ini
didasarkan kepada tujuan perbankan tersebut. Jenis-jenis penggabungan yang dapat dipilih
dan yang biasa dilakukan di Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Merger
Merger adalah penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara tetap mempertahankan
berdirinya salah sate dari bank yang ikut merger dan membubarkan bank-bank lainnya tanpa
melikuidasi terlebih dulu. Penggabungan tersebut dapat dilakukan dengan cara meng-
gabungkan seluruh saham bank lainnya yang ikut bergabung menjadi satu dengan bank yang
dipilih untuk dijadikan bank yang akan dipertahankan. Biasanya bank hasil merger memakai
salah satu nama yang dipilih secara bersama. Sebagai contoh: Bank Maras melakukan merger
dengan Bank Menumbing dan disepakati memakai nama Bank Maras, maka nama Bank Me-
numbing diganti menjadi bank Maras
13
2. Konsolidasi
Yaitu penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara mendirikan bank baru dan
membubarkan hank-bank yang ikut konsolidasi tersebut tanpa melikuidasi terlebih dulu.
Contoh konsolidasi, misalnya Bank Maras melakukan konsolidasi dengan Bank Menumbing,
maka nama kedua bank tersebut dibubarkan dan menamakan bank yang baru, misalnya Bank
Mangkol.
3. Akuisisi
Terdapat beberapa alasan suatu bank atau suatu perusahaan untuk melakukan penggabungan
baik penggabungan secara Merger, Konsolidasi maupun Akuisisi. Alasan yang biasa dipakai
yaitu antara lain :
Masalah Kesehatan
Masalah Permodalan
Masalah Manajemen.
Teknologi dan Administrasi.
Ingin Menguasai Pasar.
14
Dalam melakukan penggabungan, maka pihak perbankan hendaknya memenuhi beberapa
peraturan dan persyaratan yang telah ditetapkan. Izin untuk melakukan Merger, Konsolidasi
atau Akuisisi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Memenuhi rasio kecukupan modal yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
2. Calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris tidak termasuk daftar orang yang tercela
dibidang perbankan.
3. Dalam hal akuisisi, maka bank wajib memenuhi ketentuan mengenai pengertian
modal oleh bank yang diatur oleh Bank Indonesia.
Kegiatan perbankan yang dilakukan sehari-hari baik oleh bank umum maupun bank
perkreditan rakyat tidak terlepas dari berbagai kesalahan. Maka dari itu, agar dunia perbankan
dapat berjalan sesuai peraturan yangbtelah ditetapkan, maka perlu pembinaan dan
pengawasan terhadap aktivitas yang terjadi di dunia perbakan. Pelaksanaan pembinaan dan
pengawasan terhadap dunia perbankan di Indonesia dilakukan oleh Bank Indonesia.
Pengawasan dan pembinaan meliputi kesehatan bank meliputi aspek kecukupan modal,
kualitas aset, kualitas manajemen, likuiditas, rentabilitas, sovabilitas, dan aspek lain yang
berhubungan dan wajib menjalankan prinsip kehati-hatian.
Dikarenakan kegiatan dunia perbankan mengelola uang masyarakat, maka bank wajib pula
menjaga kepercayaan yang diberikan masyarakat. Bank wajib menjamin keamanan uang
tersebut agar benar –benar aman. Agar keamanan nasabahnya terjamin pihak perbankan
dilarang memberikan keterangan yang tercatat pada bank tentang keadaan keuangan dan hal-
hal lain nasabahnya. Apabila melanggar kerahasian maka perbankan akan dikenakan sanksi.
Namun dalam kasus lain kerahsian bank tidak berlaku untuk nasabah. Pelanggaran terhdap
berbagai aturan yang berlaku, termasuk kerahasian bank, maka akan dikenakan sanksi
tertentu sesuai dengan yang terccantum dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998.
Sanksi dapat berupa sanksi pidana dan saksi administrasi.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro,
tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi
masyarakat yang membutuhkannya.
Lembaga Keuangan adalah semua badan yang melakukan kegiatan-kegiatan dibidang
keuangan, yaitu menarik uang dari masyarakat dan menyalurkan uang tersebut kembali ke
masyarakat. Lembaga keuangan menyalurkan kredit kepada nasabah atau menginvestasikan
dananya dalam surat berharga di pasar keuangan.
Bank dapat dibedakan berdasarkan fungsi , kepemilikan, status, dan dapat dilihat dari
bagaimana cara menentukan harga.
Adapula kegiatan-kegiatan bank, yakni bank umum, Bank Perkreditan Rakyat, dan Bank
Campuran/Bank Asing.
Penilaian tingkat kesehatan bank berdasarkan ketentuan Bank Indonesia mencakup penilaian
terhadap faktor-faktor CAMELS yang terdiri dari:
Permodalan, kualitas aset, manajemen, profitabilitas, liquiditas, dan sensitivitas.
Terdapat beberapa bentuk penggabungan yang dapat dipilih suatu bank. Pertimbangannya
adalah tergantung dari kondisi bank dan keinginan pemilik bank lama. Masing-masing bentuk
mempunyai keunggulan dan kerugian sendiri. Tentu saja pemilihan bentuk penggabungan ini
didasarkan kepada tujuan perbankan tersebut.
3.2 SARAN
Setiap bank memiliki peraturan yang berguna untuk mengatur jalannya dari sistem bank itu
sendiri. Bank juga memerlukan izin dalam pembangunannya maka dari itu bank menjalankan
beberapa izin operasi agar para nasabah terlindungi. Bank juga harus memiliki sisi keamanan
yang baik agar para nasabah tidak khawatir dengan harta kekayaannya yang disimpan di
bank.
16
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Husada, 2014.
Kasmir. Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana, 2005.
17