PROGRAM
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
KEPALA SEKOLAH
Pengarah:
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Direktur Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Ditjen GTK
Kasubdit PKPKK Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Ditjen GTK
Tim Penyusun:
Yanti Dewi Purwanti
Eva Seske Gresye Moroki
Yandri D.I. Snae
Copyright © 2017
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang menyalin sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin
tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1. Struktur Program PKB KS Moda Tatap Muka dengan pola 2 Modul .................. 24
Tabel 4. 2. Struktur Program Pelatihan PKB KS Moda Tatap Muka In 1 .............................. 24
Tabel 4. 3. Struktur program In Service Learning 2 ............................................................. 25
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN
Istilah/Singkatan Keterangan
Dapodik GTK Data pokok pendidik yang ada di Direktorat Jenderal GTK
Daring Dalam jejaring (internet) / online
Difabel Orang yang memiliki kebutuhan khusus
Ditjen GTK Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Efektifitas Suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
pembelajaran yang telah dicapai
Fasilitator Kepala sekolah/pengawas sekolah yang memenuhi kriteria
sebagai fasilitator dan telah mengikuti pelatihan fasilitator
tahun 2017
In-Service Learning (In) Pembelajaran melalui kegiatan tatap muka antara peserta
dengan fasilitator
KCM Kriteria Capaian Minimal
Kelompok Kerja Kepala Merupakan wadah atau forum pembinaan profesional bagi
Sekolah (KKKS) kepala sekolah pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang
berada di tingkat gugus/kecamatan dengan legalitas dari Dinas
Pendidikan Kab./Kota.
Komunitas GTK Komunitas yang telah terdaftar dan teregistrasi secara resmi di
SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Komunitas Kepala Sekolah Komunitas dalam bentuk KKKS atau MKKS yang telah disahkan
oleh Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota.
Luring Luar jejaring (internet) /offline
Musyawarah Kerja Kepala Forum/wadah pembinaan profesional bagi kepala sekolah pada
Sekolah (MKKS) SMP/MTs, SMPLB/MTsLB, SMA/MA, SMK/MAK, SMALB/MALB
yang berada pada di tingkat kabupaten/kota dengan legalitas
dari Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota
Narasumber Nasional (NS) Widyaiswara, Pengembang Teknologi Pendidikan (PTP),
dan/atau Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah yang memenuhi
kriteria dan memperoleh predikat minimal ‘BAIK’ dalam
Bimbingan Teknis Narasumber Program PKB KS tahun 2017
On-the-Job Learning (On) Merupakan kelanjutan proses pembelajaran dari kegiatan In-1
Peserta Kepala sekolah yang menjadi peserta Program PKB KS
Pengembangan Proses dan kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan
Keprofesian Berkelanjutan pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional kepala
sekolah yang dilaksanakan berjenjang, bertahap, dan
berkesinambungan dalam rangka meningkatkan manajemen
dan kepemimpinan sekolah
Moda Daring Murni Model pembelajaran bagi kepala sekolah yang dilakukan secara
daring penuh
Moda Daring Kombinasi Model pembelajaran bagi kepala sekolah yang dilakukan secara
daring dan tatap muka dengan didampingi oleh fasilitator serta
difasilitasi oleh pengampu
Moda Tatap Muka Model pembelajaran bagi kepala sekolah yang dilakukan
secara tatap muka dengan didampingi dan difasilitasi oleh
Fasilitator
PKKS Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
PPK Penguatan Pendidikan Karakter
Pusat Belajar (PB) Tempat kegiatan pendampingan dan tatap muka antara
fasilitator dengan peserta pada Program PKB KS Moda Tatap
Muka atau Moda Daring Kombinasi
Istilah/Singkatan Keterangan
Refleksi Memikirkan ulang dan menuangkan hal-hal yang telah
diperoleh dalam proses belajar, faktor-faktor pendukung atau
penghambat (baik internal maupun eksternal) dalam proses
belajar, langkah apa yang harus diambil untuk mengantisipasi
masalah, dan rencana aksi tindak lanjut pembelajaran
Relevansi Kaitan atau hubungan antara kesesuaian isi pelatihan dengan
profesi peserta, dan penerapannya di tempat kerja
SIM Pengembangan Sistem Informasi Manajemen terpadu pada Sistem
Keprofesian Berkelanjutan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Smiley face Instrumen untuk mengukur reaksi peserta terhadap proses
pembelajaran, berupa “kepuasan peserta”
Tagihan Seluruh tugas yang harus diselesaikan selama pembelajaran
dalam bentuk: penilaian diri terhadap lembar kerja yang
diunggah dan tes sumatif sesi
TIK Teknologi Informasi dan Komunikasi
TM Tatap Muka
TUK Tempat Uji Kompetensi
UKKS Uji Kompetensi Kepala Sekolah
UPT Unit pelaksana teknis mencakup PPPPTK, LPPPTK-KPTK dan
LPPKS yang menyelenggarakan Program PKB KS
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) mempunyai tugas, fungsi, dan peran sangat
penting serta strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. GTK yang profesional
diharapkan mampu berpartisipasi dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan insan
Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, unggul dalam ilmu pengetahuan
dan teknologi, memiliki jiwa estetis, etis, berbudi pekerti luhur, berjiwa sosial, dan
berkepribadian yang baik.
Kepala sekolah merupakan tenaga kependidikan yang paling strategis untuk
menggerakkan garda terdepan dalam sistem pendidikan nasional. Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
menyatakan bahwa Kepala Sekolah harus memenuhi standar kualifikasi akademik
dan kompetensi kepala sekolah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru
sebagai Kepala Sekolah/Madrasah menempatkan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) Kepala Sekolah/Madrasah sebagai salah satu komponen dalam
sistem penjaminan dan peningkatan mutu kepala sekolah di Indonesia. Oleh karenanya
keberadaan kepala s ekolah yang merupakan tenaga profesional dituntut untuk selalu
meningkatkan kompetensinya.
Untuk merealisasikan amanah sebagaimana dimaksud, pada tahun 2017, Ditjen GTK
mengembangkan Program PKB KS yang merupakan kelanjutan dari Program Kepala
Sekolah Pembelajar dengan tujuan utama untuk meningkatkan kompetensi kepala
sekolah yang ditunjukkan dengan kenaikan capaian nilai UKKS dengan rata-rata nasional
yaitu 70. Program PKB KS ini dilaksanakan berbasis pada komunitas kepala sekolah.
Pemberdayaan komunitas kepala sekolah, dalam hal ini Kelompok Kerja Kepala Sekolah
(KKKS) dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) merupakan salah satu prioritas
Ditjen GTK. Oleh karena itu dalam rangka pemberdayaan komunitas kepala sekolah,
Ditjen GTK melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang dalam hal ini adalah Lembaga
Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS), Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) dan Lembaga
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan
Perikanan, Teknologi Informasi, dan Komunikasi (LPPPTKKPTK), serta Dinas Pendidikan
atau instansi publik lainnya menyelenggarakan Program PKB KS yang berbasis
komunitas kepala sekolah.
B. Landasan Hukum
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun
2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Kelautan Perikanan
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
C. Tujuan
Petunjuk Teknis (Juknis) ini disusun sebagai acuan kerja bagi semua pihak baik
penyelenggara, pengguna, dan pihak lain atau pemangku kepentingan untuk:
1. mengelola Program PKB Moda Tatap Muka dengan pola 2 (dua) modul bagi Kepala
Sekolah, dan
2. melaksanakan upaya peningkatan kompetensi kepala sekolah.
D. Sasaran
Juknis ini disusun untuk digunakan oleh para pemangku kepentingan terkait pelaksanaan
program PKB KS, antara lain:
1. Direktorat Jenderal Guru danTenaga Kependidikan;
2. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan – Kelautan Perikanan dan Teknologi Komunikasi (LPPPTK-KPTK) dan
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS);
3. Dinas Pendidikan Provinsi;
4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
5. Satuan Pendidikan;
6. Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS)/Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS);
7. Kepala Sekolah.
E. Manfaat
Gambar 2 1. Model pembimbingan Program PKB KS Moda Tatap Muka
1. Taat Azas
Program PKB KS dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik yang
diselenggarakan di Pusat, Provinsi maupun di Kabupaten/Kota.
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan 5
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program PKB KS
Moda Tatap Muka Pola 2 (dua) Modul
2. Berbasis Kompetensi
Program PKB KS merupakan upaya Pemerintah dalam meningkatkan mutu
pendidikan dan oleh karenanya program ini berpedoman pada Standar Kompetensi
Kepala Sekolah.
3. Terstandar
Pengelolaan Program PKB KS harus memenuhi standar mekanisme kegiatan,
kompetensi narasumber/pengampu/fasilitator program, modul yang digunakan,
bahan/alat, tempat pelaksanaan, kepanitiaan, dan ketercapaian.
4. Profesional
Hasil UKKS digunakan sebagai acuan penyusunan Program PKB KS. Pemetaan data
hasil UKKS digunakan untuk penentuan modul yang akan dipelajari.
5. Transparan
Proses perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pelaporan dilakukan secara
terbuka dan transparan serta dapat diketahui semua pihak yang berkepentingan.
6. Akuntabel
Proses dan hasil dari Program PKB KS dapat dipertanggungjawabkan kepada
pemangku kepentingan pendidikan secara administratif, finansial, dan akademik.
Kredibilitas dari pelaksanaan proses dan hasil program dapat dipercaya semua pihak.
7. Berkeadilan
Semua kepala sekolah memiliki kesempatan yang sama dalam mengikuti Program
PKB KS, baik yang didanai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, maupun
secara mandiri oleh komunitas kepala sekolah.
Secara khusus, Program PKB KS juga menerapkan beberapa prinsip berikut ini.
1. Terencana, bukan terjadi secara kebetulan, disusun berdasarkan pada hasil analisis
kebutuhan serta dituangkan dalam skenario pembimbingan secara jelas, sistematis,
dan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
a. keterjangkauan waktu, tempat, sarana prasarana, biaya, dan hal lain yang terkait
dengan pelaksanaan Program PKB KS;
b. keberterimaan sebagai program peningkatan kompetensi kepala sekolah;
c. fokus pada kompetensi-kompetensi yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas;
d. keluasan jejaring mitra sehingga memungkinkan kepala sekolah, pendidik, dan
tenaga kependidikan maupun para pemangku kepentingan dapat belajar
bersama; dan
e. kredibilitas hasil akhir.
2. Berkelanjutan sepanjang bertugas sebagai kepala sekolah.
3. Fasilitator
Fasilitator adalah kepala sekolah/pengawas sekolah yang telah mengikuti UKKS;
mempunyai pengalaman di dalam kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih
pembelajar dewasa (pendekatan andragogi); memiliki kemampuan dasar TIK
(pengolah kata, pengolah data, presentasi penggunaan internet – email/surel,
browsing, download/unduh dan upload/unggah data); bersedia melaksanakan
pembelajaran dengan kemauan dan komitmen yang tinggi; dan memenuhi syarat:
a. hasil uji kompetensinya pada minimal 8 kelompok telah melewati batas KCM pada
tahun berjalan, atau
b. nilai rerata hasil uji kompetensinya telah melewati batas KCM pada tahun berjalan,
atau
c. yang terbaik hasil UKKS atau UKPS-nya di wilayah kerja Kelompok Kepala
Sekolah/Pengawas Sekolah, atau
d. yang telah membuktikan prestasi, kompetensi, maupun kinerjanya melalui
berbagai kegiatan tingkat provinsi, dan
e. telah mengikuti Pelatihan Fasilitator Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan bagi Kepala Sekolah secara tuntas dengan predikat minimal ‘BAIK’.
Pada Moda Tatap Muka, jika dalam hal khusus fasilitator tidak tersedia, maka dapat
digantikan perannya oleh Narasumber Nasional, Pengampu, Tim Penulis pada
Program PKB KS, atau Tim Pengembang Program PKB KS.
4. Peserta
Kepala sekolah yang dapat menjadi peserta pada Program PKB KS adalah:
a. Kepala sekolah yang secara aktif melaksanakan tugasnya;
b. memiliki profil kompetensi yang berasal dari olahan hasil UKKS 2015;
c. terbukti memiliki kelemahan kompetensi, yaitu nilai UKKS pada minimal 2 (dua)
kelompok kompetensi tidak memenuhi Kriteria Capaian Minimal tahun 2017;
d. terdaftar sebagai kepala sekolah di dalam sistem Dapodik;
e. terdaftar sebagai anggota dan/atau pengurus pada kelompok yang sudah
bergabung dalam Komunitas Kepala Sekolah pada Sistem Informasi Manajemen
(SIM) PKB KS;
f. bersedia melaksanakan seluruh rangkaian pembelajaran dengan komitmen dan
integritas yang tinggi.
Sehubungan ketentuan mengenai kriteria peserta di atas maka Kepala sekolah yang
belum memiliki profil kompetensi diwajibkan mengikuti UKKS 2015 tidak dapat menjadi
peserta pada Program PKB KS.
Jika anggaran memungkinkan, penyelenggara Program PKB KS dapat
menyelenggarakan UKKS bagi Kepala Sekolah yang belum memiliki profil
kompetensi. Mekanisme pelaksanaan UKKS adalah sebagai berikut:
a. Dinas menginventarisasi data kepala sekolah yang belum memiliki peta profil
kompetensi
b. Dinas melalui SIM PKB KS mengusulkan pelaksanaan UKKS bagi kepala sekolah
yang belum memiliki peta profil kompetensi ke UPT penanggungjawab.
c. UPT mendapatkan notifikasi usulan kepala sekolah yang akan mengikuti UKKS
d. UPT melakukan koordinasi dengan tim sistem UKKS GTK untuk mendapatkan
reginfo dan proginfo
e. UPT mendistribusikan reginfo dan proginfo ke Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota
f. Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota mendistribusikan reginfo dan proginfo ke TUK
g. UPT bersama Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota menyelenggarakan UKKS pada
TUK yang telah ditentukan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.
h. Peserta dapat mengikuti Program PKB KS setelah peta profil kompetensi hasil
UKKS dipublikasikan oleh Ditjen GTK melalui SIM PKB KS.
Gambar 2 2. Mekanisme Pelaksanaan UKKS
8. Operator TUK
Operator TUK adalah petugas yang ditunjuk untuk mengelola tes akhir di TUK. Peran
Operator TUK adalah:
a. melakukan sinkronisasi peserta tes akhir dengan sistem UKKS, dan
b. memastikan data nilai tes yang sudah dilakukan diunggah ke dalam sistem UKKS.
D. Sistem Pengendali Mutu
Sistem pengendalian mutu bertujuan untuk menjamin kelancaran kegiatan pembelajaran
dari sisi sistem maupun aktivitas pembelajaran.
1. Pengendalian sistem
Pengendalian sistem dilakukan dengan membentuk beberapa petugas dengan peran
dan tugas sebagai berikut.
a. Penanggung jawab (Penjab) Program di UPT
Penanggungjawab Program di UPT bertugas untuk mengkoordinasikan,
mengawasi, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan Program PKB KS di tingkat
UPT. Penjab program di UPT juga bertugas membuat laporan pelaksanaan
kegiatan untuk dilaporkan ke Koordinator Program PKB KS.
b. Operator UPT
Operator UPT bertugas untuk menyiapkan dan memastikan bahwa kelas sudah
terbentuk di SIM PKB KS dan siap dimulai.
c. Fasilitator
Fasilitator pada Moda Tatap Muka menjamin keberlangsungan pelaksanaan
pembelajaran sesuai dengan rancangan skenario pembelajaran dan melakukan
penilaian terhadap sikap dan keterampilan peserta pada kelas yang diampu.
d. Panitia Kelas
Panitia kelas bertugas untuk mengelola kegiatan dalam pelaksanaan PKB KS Moda
Tatap Muka di kelas masing-masing.
e. Ketua Komunitas
Ketua komunitas bertugas untuk memonitor info-info program peningkatan dan
penjaminan mutu kepala sekolah yang diselenggarakan oleh Kemendikbud secara
periodik melalui SIM PKB KS.
f. Operator Dinas untuk SIM PKB KS
Operator dinas SIM PKB KS bertugas untuk:
1) Memonitor kelengkapan data keanggotaan dan aktifitas komunitas secara
berkala
2) Memonitor info-info program GTK Kemendikbud secara periodik melalui SIM
PKB KS.
2. Pengendalian konten
Konten PKB KS Moda Tatap Muka merupakan tanggung jawab dari UPT dengan
menggunakan standar yang sudah ditentukan di tingkat pusat. Standar yang dimaksud
adalah isi Modul PKB KS, Buku Pegangan Fasilitator PKB KS, Buku Kerja PKB KS,
Bahan Tayang PKB KS, dan Suplemen.
3. Pengendalian proses pelatihan
Proses pelatihan PKB KS Moda Tatap Muka merupakan tanggung jawab dari UPT
dengan menggunakan standar yang sudah ditentukan di tingkat pusat. Standar yang
dimaksud adalah isi Modul PKB KS, Buku Pegangan Fasilitator PKB KS, Buku Kerja
PKB KS, Bahan Tayang PKB KS, Suplemen, dan Logistik PKB KS.
4. Pengendalian kualitas Fasilitator
Peserta dapat melaporkan pelayanan Fasilitator dalam membimbing peserta melalui
evaluasi fasilitator, evaluasi proses pembelajaran, maupun evaluasi penyelenggaraan
pelatihan.
5. Pengendalian Peserta
Keaktifan dan ketuntasan kepala sekolah dalam mengikuti pelatihan adalah tanggung
jawab bersama antara UPT, Dinas Pendidikan, Komunitas Kepala Sekolah, dan
Fasilitator dengan memperhatikan ketentuan yang tertera pada juknis, Modul, dan
Buku Pegangan Fasilitator
E. Manajemen Risiko
3. Jadwal kegiatan
Unit Pelaksana Teknis bersama-sama dengan Kelompok Kerja melalui dinas
pendidikan kabupaten/kota menyepakati jadwal dan agenda kegiatan, termasuk
pelaksanaan Tes Akhir di TUK.
Pelaksanaan tes akhir dilakukan secara berkelompok pada akhir kegiatan PKB KS
Moda Tatap Muka. Jika karena satu dan lain hal tes akhir tidak dapat dilakukan di akhir
kegiatan tatap muka, maka tes akhir dilakukan sesuai dengan waktu yang disepakati
oleh TUK yang telah ditunjuk.
4. Fasilitator
a. Unit Pelaksana Teknis (PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS) melakukan koordinasi
dengan Dinas Pendidikan untuk menjamin ketersediaan fasilitator yang
memenuhi kriteria.
b. Jika fasilitator pada saat menjalankan kegiatan mengalami sakit yang
menyebabkan tidak dapat melanjutkan perannya sebagai fasilitator, maka dapat
digantikan oleh fasilitator lain yang sudah mengikuti kegiatan Pelatihan Fasilitator
PKB KS, yang ditetapkan oleh dinas atas sepengetahuan Unit Pelaksana Teknis.
c. Jika dalam kondisi tertentu, ketersediaan fasilitator tidak memadai, maka Unit
Pelaksana Teknis (PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS) bertanggungjawab untuk
menyediakan fasilitator pengganti.
5. Peserta
a. Jika peserta menjadi guru biasa dan/atau dipromosikan menjadi pengawas atau
pejabat structural maka statusnya sebagai peserta dibatalkan.
b. Jika peserta mengalami mutasi, namun masih dalam wilayah (kabupaten/kota)
yang sama, maka yang bersangkutan masih dapat mengikuti kegiatan hingga
selesai.
c. Peserta yang karena satu dan lain hal tidak dapat mengikuti tes akhir sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan, diperbolehkan mengikuti tes akhir susulan
di TUK yang telah ditunjuk.
1) Fasilitator,
2) Peserta UKKS (untuk mendapatkan peta profil kompetensi),
3) Peserta Program PKB KS berdasarkan kelompok kompetensi dan letak
geografis,
4) Komunitas Kepala Sekolah,
5) Pusat Belajar, dan
6) TUK.
4. Fasilitator
a. Mengikuti Pelatihan Fasilitator tahun 2017.
b. Memfasilitasi peserta pada kelas PKB KS.
c. Membuat laporan fasilitasi pada kelas yang menjadi tanggung jawabnya sebagai
bentuk pelaporan pembelajaran untuk diserahkan kepada NS/Pengampu di kelas
masing-masing.
5. Peserta
a. Mengikuti secara aktif dan menyelesaikan seluruh kegiatan pembelajaran pada
Program PKB KS.
b. Melakukan tes akhir di TUK sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
c. Melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan Program PKB KS menggunakan
instrumen yang disediakan di LMS.
d. Mendapatkan sertifikat bagi yang memenuhi kriteria.
2. Persiapan Kelas
Kelas pada Program PKB KS meliputi kelas atas usulan Dinas Pendidikan
Prov./Kab./Kota dan kelas atas usulan UPT. Alur persiapan kelas disajikan pada
Gambar 3.3.
Mekanisme persiapan kelas pada Program PKB KS sesuai Gambar 3.3 di atas adalah
sebagai berikut:
a. UPT melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota terkait dengan
pelaksanaan kegiatan dan data pemetaan kepala sekolah, mencakup data calon:
1) Fasilitator,
2) Peserta UKKS (untuk mendapatkan peta profil kompetensi),
3) Peserta Program PKB KS berdasarkan kelompok kompetensi dan letak geografis,
4) Komunitas Kepala Sekolah,
5) Pusat Belajar, dan
6) TUK.
b. UPT bersama dengan Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota melakukan verifikasi dan
validasi data pemetaan pada poin a.
c. UPT membuat kelas di SIM PKB KS.
d. Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota melakukan verifikasi dan registrasi peserta, pusat
belajar, dan atau Fasilitator ke SIM PKB KS.
e. UPT menetapkan dan memulai kelas sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang telah
ditentukan di SIM PKB KS.
Pengajuan kelas oleh Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota yang menggunakan anggaran
APBD atau mandiri perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
a) Penetapan kelompok kompetensi yang akan dipelajari oleh peserta dilakukan
berdasarkan dari hasil analisis modul prioritas yang harus dipelajari oleh anggota di
komunitas masing-masing.
b) Peserta dapat mempelajari sebanyak-banyaknya 2 kelompok kompetensi.
c) Fasilitator yang berperan pada Moda Tatap Muka berasal dari komunitas yang sama
dengan peserta dan memperoleh predikat minimal ‘BAIK’ pada Pelatihan Fasilitator
tahun 2017.
a. Apabila pada komunitas tersebut tidak tersedia Fasilitator dengan kriteria yang
dipersyaratkan, maka Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota dapat memilih Fasilitator
dari komunitas yang lain dalam satu wilayah
b. Apabila dalam satu wilayah tidak tersedia Fasilitator, maka Dinas Pendidikan
Prov./Kab./Kota dapat mengajukan permohonan Fasilitator sebagai pengganti
Fasilitator ke UPT.
Struktur program PKB KS Moda Tatap Muka Pola 2 (dua) Modul adalah sebagai
berikut:
Tabel 4. 1. Struktur Program PKB KS Moda Tatap Muka dengan pola 2 Modul
Secara detail struktur program PKB KS Moda Tatap Muka dengan pola 2 modul dapat
dibaca pada penjelasan berikut ini:
1) Tahap In 1
Kegiatan In 1 untuk 2 modul dilaksanakan selama 64 JP selama 7 hari dengan
struktur program seperti pada tabel berikut:
Tabel 4. 2. Struktur Program Pelatihan PKB KS Moda Tatap Muka In 1
3) Tahap In 2
Kegiatan In 2 dilaksanakan dengan menggunakan alokasi waktu 24 JP selama 3
hari dengan struktur program seperti pada tabel berikut:
ALOKASI
Agenda Materi
WAKTU (JP)
Umum
1 Kebijakan Penjaminan dan Peningkatan Mutu Kepala Sekolah 2
2 Penjelasan Teknis Pelaporan Hasil On 1
Pokok
Presentasi, Umpan Balik, dan Penilaian Hasil Pelaksanaan On
1 8
the Job Learning Modul 1* PKB KS
Presentasi, Umpan Balik, dan Penilaian Hasil Pelaksanaan On
2 8
the Job Learning Modul 2* PKB KS
3 Good Practice Sharing dan Penguatan Konsep 2
Penunjang
1 RencanaTindak Lanjut 2
2 Evaluasi 1
Total 24 JP
Catatan: * Judul modul sesuai dengan yang dipelajari peserta
C. Tes Akhir
Pada akhir pembelajaran, peserta yang dinyatakan layak akan melaksanakan tes akhir
untuk kelompok kompetensi yang telah dipelajari menggunakan mekanisme pelaksanaan
sistem UKKS.
Hasil tes akhir akan digunakan sebagai nilai UKKS pada tahun 2017 untuk kelompok
kompetensi yang diikuti dan menjadi salah satu komponen penilaian pada nilai akhir.
1. Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Tes akhir dilakukan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang telah ditentukan oleh UPT.
Penetapan TUK harus memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut:
a. Ruangan yang berisi perangkat laboratorium komputer pada unit kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kementerian/lembaga lain,
pemerintah daerah, sekolah, yayasan, dan organisasi profesi.
b. Memiliki minimal 20 unit komputer/PC dan 1 server yang terkoneksi dalam Local
Area Network (LAN) dalam bentuk jaringan kabel, bukan WiFi.
c. Memiliki sumber daya manusia (admin/teknisi) yang memahami LAN dan
terbiasa bekerja dengan jaringan Internet. Admin/teknisi tersebut akan bertugas
sebagai administrator sekaligus teknisi sistem UKG dan/atau UKKS.
d. Spesifikasi komputer Client minimal:
1) Prosessor: Intel Pentium 4 - 2,4Ghz;
2) Memory, 2 Gb;
3) Hard disk: free 15Gb;
4) Monitor, keyboard, dan mouse standar.
e. Spesifikasi server minimal:
1) Prosessor Core 2 Duo Ghz;
2) Memory: 4 Gb;
3) Hard disk free 20 Gb;
4) Monitor;
f. Terkoneksi dengan jaringan internet minimal 256 kbps;
g. UPS (uninteruptible power supply).
b. Telah menyelesaikan semua tugas dan tagihan yang harus dikerjakan (tugas
dan tagihan pada saat On untuk Moda Tatap Muka).
c. Memiliki nilai sikap dan keterampilan yang diperoleh selama proses
pembelajaran dan telah diinput ke SIM PKB KS (input nilai sikap dan
keterampilan dilakukan oleh Fasilitator dengan dibantu oleh panitia kelas).
Data peserta yang layak mengikuti tes akhir diinformasikan kepada Dinas Pendidikan
Prov./Kab./Kota melalui operator dinas agar disetujui dan dapat diterbitkan kode
validasi ujian tes akhir (token).
8) Operator TUK melakukan sinkronisasi data tes akhir dengan sistem UKG
dan/atau UKKS.
9) Operator TUK memastikan data tes akhir berhasil terunggah di sistem UKG
dan/atau UKKS.
E. Penilaian
Penilaian sikap dimaksudkan untuk mengetahui sikap peserta pada aspek kerjasama,
disiplin, tanggungjawab, dan keaktifan. Sikap-sikap tersebut dapat diamati pada saat
menerima materi, melaksanakan tugas individu dan kelompok, mengemukakan
pendapat dan bertanya jawab, serta saat berinteraksi dengan fasilitator maupun peserta
lain.
Pengamatan sikap dilakukan mulai awal sampai akhir kegiatan secara terus
menerus. Nilai akhir aspek sikap merupakan kesimpulan fasilitator yang diperoleh
dari hasil pengamatan sikap peserta selama kegiatan. Hasil penilaian sikap
dituangkan dalam format Lembar Penilaian Sikap.
c. Nilai Pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari Tes Akhir yang dilakukan oleh peserta pada akhir
kegiatan PKB KS Moda Tatap Muka. Peserta yang dapat mengikuti TA adalah
peserta yang telah menuntaskan semua kegiatan pembelajaran dan dinyatakan
layak berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Pelaksanaan tes akhir dilakukan secara
daring di TUK yang telah ditentukan. Nilai tes akhir akan menjadi nilai UKKS tahun
2017 dan digunakan sebagai salah satu komponen nilai akhir peserta.
Nilai Akhir (NA) peserta PKB KS Moda Tatap Muka diperoleh dengan formula sebagai
berikut :
Catatan: NS, NK, dan TA diperoleh dari rerata hasil penilaian pencapaian
peserta pada kedua modul yang dipelajari selama mengikuti Program
PKB KS Moda Tatap Muka Pola 2 (dua) Modul.
Kriteria
Angka Predikat
> 90,0 – 100 Sangat Baik
> 80,0 – 90,0 Baik
> 70,0 – 80,0 Cukup
> 60,0 – 70,0 Kurang
£ 60 Sangat Kurang
Batas nilai capaian adalah perolehan nilai akhir > 70. Peserta yang memenuhi kriteria akan
mendapatkan sertifikat. Peserta yang mendapat nilai akhir ≤ 70 mendapatkan surat
keterangan.
Monitoring dan evaluasi Program PKB KS perlu dilakukan sebagai bagian dari
penjaminan mutu program secara menyeluruh. Laporan hasil monitoring dan evaluasi
program merupakan bahan masukan kepada pihak yang berkepentingan. Hasil evaluasi
program ini akan digunakan sebagai bahan kebijakan pimpinan, perbaikan, dan
pengembangan.
B. Penjaminan Mutu
Selain kegiatan monitoring dan evaluasi, PKB KS juga dikawal oleh proses
penjaminan mutu. Sistem Penjaminan Mutu dikembangkan untuk menjamin mutu PKB
KS yang diselenggarakan UPT. Sistem Penjaminan Mutu dirancang untuk membantu
UPT untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan program-program pelatihan, dan
untuk melakukan perbaikan program pelatihan mereka secara berkelanjutan.
Sistem Penjaminan Mutu juga dirancang untuk menyediakan bukti yang sah dan bisa
C. Pelaporan
Pada akhir pelaksanaan Program PKB KS, masing-masing UPT diwajibkan membuat
laporan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan. Penanggung jawab
kegiatan di UPT, dibantu oleh ketua panitia, petugas data, dan petugas keuangan,
bertanggung jawab terhadap penulisan laporan kegiatan. Laporan dibuat pada akhir
kegiatan untuk kemudian diserahkan kepada Ditjen GTK.
Laporan meliputi hasil pelaksanaan kegiatan yang dilengkapi dengan dokumen
pelaksanaan kegiatan dan dokumen pertanggungjawaban keuangan. Laporan kegiatan
diharapkan dapat menunjukkan efektivitas dan relevansi terhadap peningkatan kualitas
kepala sekolah.
Dokumen dan rekaman yang perlu dilampirkan dalam laporan kegiatan terdiri atas data
sebagai berikut.
Kepala Sekolah yang telah mengikuti Program PKB KS dan mendapatkan nilai > 70 akan
mendapat sertifikat. Sertifikat dicetak dan didistribusikan oleh LPPKS/PPPPTK/LPPPTK-
KPTK dan ditandatangani oleh Kepala LPPKS/PPPPTK/LPPPTK-KPTK. Dalam hal
Program PKB KS diselenggarakan atas kerja sama antara PPPPTK/LPPPTK-
KPTK/LPPKS dengan Dinas Pendidikan, Badan Kepegawaian Daerah, atau institusi lain
maka sertifikat akan ditandatangani oleh Kepala LPPKS/PPPPTK/LPPPTK-KPTK
bersama mitra terkait sesuai dengan kesepakatan bersama. Contoh sertifikat pada
Lampiran.
LAMPIRAN
Lingkari gambar ekspresi wajah yang paling mendekati perasaan Anda berkaitan dengan lokakarya hari ini.
Apa hal yang paling penting yang Anda telah pelajari hari ini?
Apa hal berbeda yang ingin Anda lakukan untuk meningkatkan capaian yang lebih baik esok hari?
Keterangan:
5 = Kecewa
4 = Mengantuk
3 = Biasa-biasa
2 = Senang
1 = Sangat Senang
1. Isilah jurnal kegiatan mandiri pada kegiatan on the job learning di bawah ini sesuai dengan
waktu, esensi materi, dan aktivitas pembelajaran yang Saudara lakukan.
2. Satu jurnal diisi untuk laporan satu Modul.
3. Tuliskan materi esensial yang sulit atau yang menjadi masalah bagi Saudara pada modul
tersebut.
Aktivitas Pembelajaran/
Esensi Materi dari Kegiatan
No. Hari/Tanggal Lembar Kerja yang
Pembelajaran yang Dipelajari
Diselesaikan
1.
2.
Materi esensial yang sulit atau yang menjadi masalah bagi saya pada modul ini adalah:
…………………………… ……………………………………..
LAPORAN
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
KEPALA SEKOLAH
Sistematika Laporan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
2) Tujuan
3) Manfaat
BAB II ON THE JOB LEARNING
1) Tempat dan Waktu Pelaksanaan
2) Gambaran Umum Pelaksanaan Kegiatan
3) Produk yang Dihasilkan
BAB III PENUTUP
LAMPIRAN
Nama Fasilitator :
Kelompok Kompetensi :
Jenjang :
Hari/Tanggal :
PANGKAT DAN
NO NAMA TANDA TANGAN
GOLONGAN
1.
2.
3.
4.
5.
...
20.
Fasilitator,
NIP.
Evaluasi Penyelenggaraan :
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II ON THE JOB LEARNING
A. Peserta
B. Waktu Pelaksanaan dan Materi
C. Hasil Kegiatam
D. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
BAB III KESIMPULAN
LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kompetensi kepala sekolah terkait dengan profesionalismenya, harus
dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah
serta Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Kepala Sekolah.
Tahun 2017, Ditjen GTK mengembangkan Program PKB KS yang merupakan
kelanjutan dari Program Kepala Sekolah Pembelajar dengan tujuan utama untuk
meningkatkan kompetensi kepala sekolah yang ditunjukkan dengan kenaikkan
capaian nilai UKKS dengan rata-rata nasional yaitu 70.
Penyelenggaraan Program PKB KS melibatkan berbagai macam pihak. Bentuk
pelibatan dilakukan dengan berbagai cara seperti memberikan dukungan bagi
terselenggaranya Program PKB KS.
Laporan hasil fasilitasi ini dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban fasilitator yang
telah selesai melaksanakan kegiatan mengajar pada Program PKB KS.
B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah membimbing dan memfasilitasi peserta pada Program
PKB KS sehingga dapat menjadi peserta yang aktif, belajar secara individu sesuai
kebutuhan, dan juga dapat saling berbagi (sharing) pengetahuan/keterampilan dan
pengalaman dengan peserta lainnya sehingga dapat meningkatkan kompetensinya.
C. Manfaat
Manfaat dari kegiatan ini adalah ...............
A. Peserta
Peserta yang telah mengikuti kelas modul ..... adalah sejumlah ... orang kepala
sekolah. Peserta yang telah mengikuti kelas modul ..... adalah sejumlah ... orang,
yang terdiri atas ..... orang kepala sekolah yang didampingi oleh .... fasilitator. Data
lengkap peserta terlampir.
C. Hasil Kegiatan
1. ketuntasan hasil belajar peserta, jumlah peserta yang menyelesaikan seluruh
pembelajaran,
2. rata-rata nilai sementara peserta,
3. hambatan dan kendala yang dihadapi oleh peserta secara umum,
Berisi tentang hal-hal penting yang menjadi simpulan, hambatan yang ditemukan
dan solusinya (jika ada), dan peserta yang dinyatakan layak mengikuti tes akhir.
LAMPIRAN
Skala Penilaian :
4 = Selalu : Bilamana sebuah perbuatan dilakukan berulang dan setiap saat.
3 = Sering : Bilamana sebuah perbuatan dilakukan berulang dan dalam frekuensi yang tinggi.
2 = Jarang : Bilamana sebuah perbuatan dilakukan berulang dalam frekuensi yang rendah.
1 = Tidak pernah : Bilamana sebuah perbuatan tidak pernah dilakukan sama sekali.
NO SIKAP/PERILAKU SKOR
4 3 2 1
I. Kedisiplinan
1. Ketepatan waktu kehadiran di kelas
2. Keikutsertaan dalam kegiatan tatap muka dari awal
sampai akhir
3. Kerapihan berpakaian sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
4. Bersikap sopan dan santun sesuai dengan etika
5. Perhatian kepada proses pembelajaran dalam setiap
mata Kegiatan
II. Kerjasama
1. Tidak mendominasi di dalam kelas
2. Menerima pendapat orang lain
3. Berbagi informasi (sharing) kepada orang lain
4. Menempatkan diri dalam pergaulan di kelas/kelompok
5. Bersikap toleran kepada peserta lain yang membutuhkan
III. Tanggungjawab
1. Kesediaan melakukan tugas atau pekerjaan
2. Komitmen terhadap tugas/pekerjaan
3. Ketuntasan penyelesaian tugas/pekerjaan
4. Konsekwen terhadap tindakan yang dilakukan
5. Kepedulian terhadap tugas/pekerjaan
Jumlah Skor
Rerata
………………, ………………..
Fasilitator,
Nama Kegiatan :
Modul :
Jenjang :
Tempat :
Tanggal :
Tagihan Penilaian Keterampilan
Nilai
In1 On (40%RLK
No Nama
Instansi + Predikat
. Peserta Rerata Rerata
LK LK LK Tag Tag Tag 60%RTag
LK Tagihan
1 2 n 1 2 n )
(RLK) (RTag)
1
2
,…
Keterangan:
Nilai Predikat Nilai Predikat
> 90 – 100 Sangat Baik > 60 - 70 Kurang
> 80 – 90 Baik £ 60 Sangat Kurang
> 70 – 80 Cukup
Nama Kegiatan :
Kelas/Jenjang :
Mapel/Paket Keahlian :
Tempat :
Tanggal :
Fasilitator :
No
Aspek Penilaian (1 – 100)*
.
1 Sistematika penyajian
2 Kemampuan menyajikan
3 Ketepatan waktu dan kehadiran
4 Penggunaan metode dan alat bantu pembelajaran
5 Sikap dan perilaku
6 Cara menjawab pertanyaan dari peserta
7 Penggunaan bahasa
8 Pemberian motivasi kepada peserta
9 Kerapihan berpakaian
10 Kerjasama antara fasilitator (dalam tim)
Keterangan:
Kurang Sedang Cukup Baik Sangat Baik
1-60 60,1 - 70 70,1 - 80 80,1 - 90 90,1 – 100
*) Perkalan Nomor 15 Tahun 2015
Nama Kegiatan :
Kelas :
Tempat :
Tanggal :
Skor
No Indikator
K C B BS
A Administrasi Penyelenggaraan Kegiatan
1 Ketersediaan panduan pelaksanaan kegiatan.
2 Kejelasan informasi [pemberitahuan] pelaksanaan kegiatan.
B Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan
1 Kemudahan akses ke tempat penyelenggaraan kegiatan.
2 Fasilitasi transportasi darat/udara dari dan ke tempat
kegiatan.
3 Kesiapan dan ketersediaan sarana kegiatan [audio
visual, LCD/laptop, papan putih, pelantang, spidol,
penghapus].
4 Kenyamanan ruang kegiatan [ventilasi udara/AC,
pencahayaan].
5 Kebersihan ruang kelas.
6 Kenyamanan kamar penginapan.
7 Ketersediaan perlengkapan medis sederhana [P3K].
8 Ketersediaan sarana ibadah.
C Bahan Kegiatan
1 Kelengkapan dokumen/kit bahan kegiatan [materi, ATK,
name tag].
2 Kualitas tampilan bahan kegiatan.
3 Keterbacaan pada bahan kegiatan.
4 Ketersediaan ilustrasi dan contoh pada bahan kegiatan.
D Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan
1 Kesesuaian alokasi waktu pelaksanaan kegiatan dengan
tujuan dan sasaran program kegiatan.
2 Ketepatan alokasi waktu untuk menyelesaikan setiap bahan
kegiatan.
E Layanan Menu
1 Kecukupan menu yang mendukung pemenuhan gizi.
2 Variasi hidangan/konsumsi.
3 Ketepatan waktu penyediaan konsumsi.
Keterangan: Responden
K = kurang
C = cukup
B = baik
BS = baik sekali
_____________________
8. Menurut pendapat Saudara , perubahan–perubahan apa saja yang perlu dilakukan agar
pelatihan ini menjadi lebih baik ?
9. Jelaskan dengan singkat rencana apa yang akan Saudara lakukan di tempat kerja Saudara
setelah mengikuti pelatihan ini.
10a. Apakah ada masalah atau kesulitan bahasa dalam pelatihan ini?
Ya c Tidak c
10b. Jika ya, jelaskan masalah atau kesulitan bahasa yang Saudara alami?
S E R T I F I K A T
No. 16006/B5/LL/2017
Kepada
Nama : «NAMA»
NIP : «NIP»
Jabatan : «JABATAN»
Instansi : «INSTANSI»
telah mengikuti
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEPALA SEKOLAH
dengan pola 128 jam pelajaran yang diselenggarakan pada tanggal 12 s.d. 17 September 2017 dengan hasil: «PREDIKAT»
S U R A T K E T E R A N G A N
No. 16006/B5/LL/2017
Kepada
Nama : «NAMA»
NIP : «NIP»
Jabatan : «JABATAN»
Instansi : «INSTANSI»
telah mengikuti
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEPALA SEKOLAH
dengan pola 128 jam pelajaran yang diselenggarakan pada tanggal 12 s.d. 17 September 2017 sebagai PESERTA.
S E R T I F I K A T
No. 16006/B5/LL/2017
Kepada
Nama : «NAMA»
NIP : «NIP»
Jabatan : «JABATAN»
Instansi : «INSTANSI»
telah mengikuti
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEPALA SEKOLAH
dengan pola 128 jam pelajaran yang diselenggarakan pada tanggal 12 s.d. 17 September 2017 sebagai FASILITATOR.