Anda di halaman 1dari 4

AKSES PADA CIMINO

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

001/SOP/HD/RSA/XII/2016 0 1/2

Ditetapkan
Direktur
PROSEDUR Tanggal Terbit :
TETAP
01 Desember 2016
Dr. Antiono

URAIAN UMUM
Melakukan akses vaskuler pada vena untuk pasien yang telah melakukan operasi AV Shunt
agar dapat melaksanakan tindakan hemodialisis.

TUJUAN
Mendapatkan aliran darah yang cukup pada pasien yang sudah dilakukan operasi Cimino /
AV shunt.
KEBIJAKAN
Kebijakan Direktur tentang akses pada cimino tertuang dalam SK Direktur
PROSEDUR
1. Alat dan Bahan :
a. Bak instrumen steril yang berisi alat dan bahan steril :
1) Duk ( alas ) 1 buah
2) Spuit 3 cc 1 buah
3) Kom kecil berisi NaCl 1 buah
4) Depper 1 buah
5) Kassa 1 buah
6) Fistula 2 buah
7) Sarung tangan 1 pasang
b. Nierbekken 1 buah
c. Kom berisi alkohol 70 %
d. Kom berisi betadine 10 %
e. Lidocain 2 % 1 ampul
f. Micropore
g. Klem arteri 1 buah
2. Penatalaksanaan :
a. Penanganan akses vena adalah tenaga medis / paramedis yang dianggap mampu ,
yang ditunjuk oleh konsultan ginjal hipertensi.
b. Persiapkan dan dekatkan semua alat yang akan dipakai.
c. Pasien dipersilahkan tidur terlentang dengan lengan yang akan dilakukan akses
diganjal dengan bantal atau duduk di kursi hemodialisis dan lengan yang akan
dilakukan akses diletakkan pada tangan kursi.

AKSES PADA CIMINO


No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

001/SOP/HD/RSA/XII/2016 0 1/2

Ditetapkan
Direktur
PROSEDUR Tanggal Terbit :
TETAP
01 Desember 2016
Dr. Antiono

d. Ukur tekanan darah pasien.


e. Tentukan area yang akan dilakukan akses.
f. Bersihkan area akses dengan betadin 10 % dengan gerakan melingkar dari arah dalam ke
luar.
g. Bersihkan kembali area akses dengan alkohol 70 % dengan cara yang sama, tunggu sampai
kering.
h. Pakai sarung tangan steril.
i. Pasangkan duk sebagai alas lengan pasien.
Isi spuit 3 cc dengan NaCl 0,9% dan tambahkan heparin sesuai program. Sambungkan
dengan fistula dan dorong sehingga fistula terisi sampai ke ujung jarumnya dan pastikan
tidak ada gelembung udara.
j. Akses outlet dilakukan terlebih dahulu. Tusukkan jarum fistula pada pembuluh darah vena,
pastikan darah keluar lancar ( dengan melakukan aspirasi beberapa kali). Fiksasi fistula
dengan mikropor. Darah dalam selang fistula dan spuit didorong sampai habis, pasang klem
fistula, kemudian spuit dilepaskan.
k. Lakukan akses inlet dengan cara yang sama , tetapi spuit dibiarkan tetap terpasang pada
fistula.
l. Jarak akses outlet dan inlet tidak kurang dari 7 ( tujuh ) sentimeter.
m. Alat-alat dibereskan kembali.
n. Pasien siap untuk dilakukan penyambungan dengan mesin hemodialisis.

DOKUMEN TERKAIT
1. Buku Panduan Pelatihan Teknis Dialisis, Tahun 2005
Buku Panduan Penatalaksanan Hemodialisis, Tahun 2007

Anda mungkin juga menyukai