BAB 1 P Pendahuluan (15 Halaman)
BAB 1 P Pendahuluan (15 Halaman)
BAB I
PENDAHULUAN
Gambar 1.3.
Perangkap Stratigrafi
b. Perangkap struktur
Perangkap dipengaruhi oleh kejadian deformasi perlapisan
dengan terbentuknya struktur lipatan dan patahan yang
merupakan respon dari kejadian tektonik dan merupakan
perangkap yang paling asli dan perangkap yang paling penting.
3
Gambar 1.6.
Perangkap Struktur
Prosedur analisa inti batuan pada dasarnya terdiri atas dua bagian, yaitu:
1. Analisa Inti Batuan Rutin
Analisa inti batuan rutin umumnya berkisar tentang pengukuran
porositas,permeabilitas absolut dan saturasi fluida.
Reservoir adalah bagian kerak bumi yang mengandung minyak dan gas
bumi.Reservoir sendiri tersusun atas elemen-elemen penyusunnya, serta
mengalami proses-proses yang menyebabkan hidrokarbon terakumulasi pada
reservoir.
6
a. Trap Struktural
Trap ini di pengaruhi oleh kejadian deformasi dengan terbentuknya struktur
lipatan dan patahan yang merupakan respon dari kejadiantektonik.
b. Trap Stratigrafi
Trap reservoir ini dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara vertikal dan
lateral, perubahan facies batuan dan ketidakselarasan, sertavariasi lateral
dalam litologi pada suatu lapisan reservoir dalam perpindahan minyak
bumi.
9
c. Trap Kombinasi
Trap ini antara struktural dan stratigrafi, dimana trapini merupakan faktor
bersama dalam membatasi pergerakan dari minyak bumi.
Cap Rock atau Seal merupakan batuan sedimen yang memiliki porositas
dan permeabilitas yang kecil sehingga cairan hidrokarbon tidak dapat melalui
batuan tersebut yang mengakibatkan minyak dan gas bumi terjebak.
1. Reservoir Jenuh
Reservoir jenuh (saturated) biasanya mengandung hidrokarbon dalam
bentukminyak yang dijenuhi oleh gas terlarut dan dalam bentuk gas bebas
yang terakumulasi membentuk gas cap. Bila minyak dan gas
diproduksikan, kemungkinan akan ada air yang ikut terproduksi, tekanan
reservoir akan turun. Dengan turunnya tekanan reservoir, maka volume
gas yang membentuk gas cap akan mengembang dan merupakan
pendorong keluarnya fluida dari dalam reservoir. Selain pengembangan
volume gas cap dan pembebasan gas terlarut, mungkin juga terjadi
perembesan air kedalam reservoir.
1. Porositas (Ø)
Dalam reservoir minyak, porositas menggambarkan persentase dari
total ruang yang tersedia untuk ditempati oleh suatu cairan atau gas.
Porositas dapat di definisikan sebagai perbandingan antara volume total
13
Vp Vb Vg
x100% x100%
Vb Vb
pori-pori batuan dengan volume total batuan per satuan volume tertentu,
yang jika dirumuskan :
Dimana :
Ø = porositas
Vp = Volume pori-pori batuan (cm3)
Vb = Volume total batuan (cm3)
Vg = Volume butiran (cm3)
2. Saturasi Fluida
Saturasi adalah perbandingan antara volume fluida yang mengisi
pori-pori batuan terhadap total volume pori-pori batuan atau
jumlahkejenuhan fluida dalam batuan reservoir per satuan volume pori.
Oleh karena didalam reservoir terdapat tiga jenis fluida, maka saturasi
dibagi menjadi tiga yaitu saturasi air (Sw), saturasi minyak (So) dan
saturasi gas (Sg).
14
3. Permeabilitas (k)
Permeabilitas didefinisikan sebagai ukuran media berpori untuk
meloloskan/melewatkan fluida. Apabila media berporinya tidak saling
berhubungan maka batuan tersebut akan memiliki permeabilitas yang
kecil. Oleh karena itu ada hubungan antara permeabilitas batuan dengan
porositas efektif. Semakin besar porositas efektif, maka semakin besar
juga permeabilitasnya.
4. Resistiviti
Batuan reservoir terdiri atas campuran mineral-mineral, fragmen
dan pori-pori. Padatan-padatan mineral tersebut tidak dapat
menghantarkan arus listrik kecuali mineral clay. Sifat kelistrikan batuan
reservoir tergantungpada geometri pori-pori batuan dan fluida yang
mengisi pori. Minyak dan gas bersifat tidak menghantarkan arus listrik
sedangkan air bersifat menghantarkan aruslistrik apabila air melarutkan
garam. Arus listrik akan terhantarkan oleh air akibat adanya gerakan dari
ion-ion elektronik. Untuk menentukan apakah material didalam reservoir
bersifat menghantar arus listrik atau tidak maka digunakan parameter
resistiviti. Resistiviti didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu material
untuk menghantarkan arus listrik.
5. Wettabiliti
Wettability didefinisikan sebagai suatu kemampuan batuan untuk
dibasahi oleh fasa fluida atau kecenderungan dari suatu fluida untuk
menyebar atau melekat ke permukaan batuan. Sebuah cairan fluida akan
bersifat membasahi bila gaya adhesi antara batuan danpartikel cairan lebih
besar dari pada gaya kohesi antara partikel cairan itu sendiri. Tegangan
adhesi merupakan fungsi tegangan permukaan setiap fasa didalam batuan
sehingga wettabiliti berhubungan dengan sifat interaksi (gaya tarik
menarik) antara batuan dengan fasa fluidanya.
15