Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur ke Hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulis
dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Shalawat berangkaikan salam
teruntuk Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat dari zaman kebodohan hingga berilmu
pengetahuan seperti saat ini. Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai perkembangan sosial
dan perkembangan bahasa.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu
penulis mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian dalam memahami teori belajar
kognitif dan penerapannya dalam pembelajaran. Tangerang, 1 mei 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KataPengantar ....................................................................................... i Daftar


Isi ................................................................................................. ii

BAB I

PENDAHULUAN

A.

. Latar Belakang ................................................................................... 1

B.

Identifikasi Masalah ........................................................................... 1

C.

Tujuan Masalah ................................................................................. 2


BAB II PEMBAHASAN

A. Perkembangan Sosial ....................................................................... 3 B. Perkembangan


Bahasa ...................................................................... 6

BAB III

PENUTUP

A.

Simpulan .......................................................................................... 11

B.

Saran ................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA

.............................................................................. 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Intelegensi atau sering banyak digunakan dengan sebutan kecerdasan, suatu karunia yang dimiliki
individu untuk mengembangkan dan mempertahankan hidupnya, serta bagaimana individu itu berusaha
menghambakan dirinya kepada PenciptaNya. Ketika baru lahir seorang anak sudah mempunyai
kecerdasan, hanya sangat bergantung pada orang lain untuk memenuhi perkembangan hidupnya. Dalam
perkembangannya anak makin meningkatkan berbagai kemampuan untuk mengurangi ketergantungan
dirinya pada orang lain dan berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Manusia tumbuh
dan berkembang pada masa bayi ke masa dewasa melalui beberapa langkah dan jenjang . Kehidupan
anak dalam menelusuri perkembangan itu pada dasarnya merupakan kemampuan mereka berinteraksi
dengan lingkungan. Interaksi sosial merupakan proses sosialisasi yang mendudukan anak sebagai insan
yang secara aktif melakukan proses sosialisasi. Bersosialisasi pada dasarnya merupakan proses
penyesuaian diri terhadap lingkungan kehidupan sosial .
B. Identifikasi Masalah

Dalam pembahasan dan pembelajaran mengenai perkembangan peserta didik kali ini, kami dituntut
untuk membuat makalah dengan tujuan memperdalam pengetahuan mengenai peserta

C. Tujuan

1. Memahami makna dan karakteristik perkembangan sosial remaja 2. Memahami makna dan
karakteristik perkembangan bahasa remaja

didik itu sendiri.

BAB II PEMBAHASAN A. PERKEMBANGAN SOSIAL

1. Pengertian Perkembangan Hubungan Sosial

Hubungan sosial merupakan hubungan antar manusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial
dimulai dari tingkat yang sederhana yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa,
kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan demikian, tingkat hubungan sosial juga berkembang
menjadi amat kompleks. Pada jenjang perkembangan remaja, seorang remaja bukan saja memerlukan
orang lain demi memenuhi kebutuhan pribadinya, tetapi mengandung maksud untuk disimpulkan bahwa
pengertian perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antar manusia sehubungan
dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia.

2. Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja

Remaja pada tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjang menjelang dewasa. Pada jenjang
ini, kebutuhan remaja telah cukup kompleks, cakrawala interaksi sosial dan pergaulan remaja telah
cukup luas. Dalam penyesuaian diri terhadap lingkungannya, remaja telah mulai memperlihatkan dan
mengenal berbagai norma pergaulan, yang berbeda dengan norma yang berlaku sebelumnya di dalam
keluarganya. Remaja menghadapi berbagai lingkungan, bukan saja bergaul dengan berbagai kelompok
umur.

3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Remaja

Perkembangan sosial anak/remaja dipengaruhi beberapa faktor yaitu :

1.

Keluarga

2.
Kematangan

3.

Status Sosial Ekonomi

4.

Pendidikan

5.

Kapasitas Mental : Emosi dan Intelegensi

4. Pengaruh Perkembangan Sosial Terhadap Tingkah Laku

Dalam perkembangan sosial anak, mereka dapat memikirkan dirinya dan orang lain. Pemikiran itu
terwujud dalam refleksi diri, yang sering mengarah kepenilaian diri dan kritik dari hasil pergaulannya
dengan orang lain. Hasil pemikiran dirinya tidak akan diketahui oleh orang lain, bahkan sering ada yang
menyembunyikannya atau merahasiakannya. Pikiran anak sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori
yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain, termasuk kepada orang tuanya.
Kemampuan abstraksi anak sering menimbulkan kemampuan mempersalahkan kenyataan dan peristiwa-
peristiwa dengan keadaan bagaimana yang semestinya menurut alam pikirannya. Disamping itu
pengaruh egoisentris sering terlihat, diantaranya berupa : 1. Cita-cita dan idealisme yang baik, terlalu
menitik beratkan pikiran sendiri, tanpa memikirkan akibat labih jauh dan tanpa memperhitungkan
kesulitan praktis yang mungkin menyebabkan tidak berhasilnya menyelesaikan persoalan.

2. Kemampuan berfikir dengan pendapat sendiri, belum disertai pendapat orang lain daalm
penilaiannya. Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta dalam menghadapi
pendapat orang lain, maka sikap ego semakin berkurang dan diakhir masa remaja sudah sangat kecil rasa
egonya sehingga mereka dapat bergaul dengan baik.

5. Perbedaan Individual dalam Perkembangan Sosial

Bergaul dengan sesama manusia (sosialisasi) dilakukan oleh setiap orang, baik secara individual maupun
berkelompok. Dilihat dari berbagai aspek, terdapat perbedaan individual manusia, yang hal itu tampak
juga dalam perkembangan sosialnya. Sesuai dengan

Teori komprehensif

yang dikemukakan oleh

Erickson
yang menyatakan bahwa manusia hidup dalam kesatuan budaya yang utuh, alam dan kehidupan
masyarakat menyediakan segala Hal yang dibutuhkan manusia. Namun sesuai dengan minat,
kemampuan, dan latar belakang kehidupan budayanya maka berkembang kelompok-kelompok sosial
yang beranekaragam. Remaja yang telah mulai mengembangkan kehidupan bermasyarakat, maka telah
mempelajari pola-pola yang sesuai dengan kepribadiannya.

6. Upaya Pengembangan Hubungan Sosial Remaja dan Implikasinya dalam Penyelenggaraan Pendidikan

1.

Penciptaan kelompok sosial remaja perlu dikembangkan untuk memberikan rangsang kepada mereka
kearah perilaku yang bermanfaat.

2.

Perlu sering diadakan kegiatan kerja bakti , bakti karya dan kelompok-kelompok belajar untuk dapat
mempelajari remaja bersosialisasi sesamanya dan masyarakat .

INSTALL

Perkembangan Sosial Dan Bahasa

More info

Screen Reader Compatibility Information

Due to the method this document is displayed on the page, screen readers may not read the content
correctly. For a better experience, please download the original document and view it in the native
application on your computer.

3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Remaja

Perkembangan sosial anak/remaja dipengaruhi beberapa faktor yaitu :

1.

Keluarga

2.

Kematangan
3.

Status Sosial Ekonomi

4.

Pendidikan

5.

Kapasitas Mental : Emosi dan Intelegensi

4. Pengaruh Perkembangan Sosial Terhadap Tingkah Laku

Dalam perkembangan sosial anak, mereka dapat memikirkan dirinya dan orang lain. Pemikiran itu
terwujud dalam refleksi diri, yang sering mengarah kepenilaian diri dan kritik dari hasil pergaulannya
dengan orang lain. Hasil pemikiran dirinya tidak akan diketahui oleh orang lain, bahkan sering ada yang
menyembunyikannya atau merahasiakannya. Pikiran anak sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori
yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain, termasuk kepada orang tuanya.
Kemampuan abstraksi anak sering menimbulkan kemampuan mempersalahkan kenyataan dan peristiwa-
peristiwa dengan keadaan bagaimana yang semestinya menurut alam pikirannya. Disamping itu
pengaruh egoisentris sering terlihat, diantaranya berupa : 1. Cita-cita dan idealisme yang baik, terlalu
menitik beratkan pikiran sendiri, tanpa memikirkan akibat labih jauh dan tanpa memperhitungkan
kesulitan praktis yang mungkin menyebabkan tidak berhasilnya menyelesaikan persoalan.

2. Kemampuan berfikir dengan pendapat sendiri, belum disertai pendapat orang lain daalm
penilaiannya. Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta dalam menghadapi
pendapat orang lain, maka sikap ego semakin berkurang dan diakhir masa remaja sudah sangat kecil rasa
egonya sehingga mereka dapat bergaul dengan baik.

5. Perbedaan Individual dalam Perkembangan Sosial

Bergaul dengan sesama manusia (sosialisasi) dilakukan oleh setiap orang, baik secara individual maupun
berkelompok. Dilihat dari berbagai aspek, terdapat perbedaan individual manusia, yang hal itu tampak
juga dalam perkembangan sosialnya. Sesuai dengan

Teori komprehensif

yang dikemukakan oleh

Erickson
yang menyatakan bahwa manusia hidup dalam kesatuan budaya yang utuh, alam dan kehidupan
masyarakat menyediakan segala Hal yang dibutuhkan manusia. Namun sesuai dengan minat,
kemampuan, dan latar belakang kehidupan budayanya maka berkembang kelompok-kelompok sosial
yang beranekaragam. Remaja yang telah mulai mengembangkan kehidupan bermasyarakat, maka telah
mempelajari pola-pola yang sesuai dengan kepribadiannya.

6. Upaya Pengembangan Hubungan Sosial Remaja dan Implikasinya dalam Penyelenggaraan Pendidikan

1.

Penciptaan kelompok sosial remaja perlu dikembangkan untuk memberikan rangsang kepada mereka
kearah perilaku yang bermanfaat.

2.

Perlu sering diadakan kegiatan kerja bakti , bakti karya dan kelompok-kelompok belajar untuk dapat
mempelajari remaja bersosialisasi sesamanya dan masyarakat .

B. PERKEMBANGAN BAHASA

1. Pengertian Perkembangan Bahasa

Sesuai dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seorang dalam
pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain dan bahasa merupakan alat bergaul. Perkembangan
bahasa terkait dengan perkembangan kognitif yang berarti faktor intelek/kognisi sangat berpengaruh
terhadap perkembangan kemampuan berbahasa. Contohnya bayi yang tingkat intelektualnya belum
berkembang dan masih sangat sederhana, bahasa yang digunakannya juga sangat sederhana. Semakin
bayi itu tumbuh dan berkembang serta mulai mampu memahami lingkungan, maka bahasa mulai
berkembang dari tingkat yang sangat sederhana menuju ke bahasa yang kompleks. Perkembangan
bahasa dipengaruhi oleh lingkungan, karena bahasa pada dasarnya merupakan hasil belajar dari
lingkungan. Bayi belajar menambah kata-kata dengan meniru bunyi-bunyi yang didengarnya. Manusia
dewasa (terutama ibunya) disekelilingnya membetulkan dan memperjelas. Belajar bahasa yang
sebenarnya baru dilakukan oleh anak berusia enam sampai tujuh tahun, disaat anak mulai bersekolah.
Jadi perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat berkomunikasi, baik alat
komunikasi dengan cara lisan, tertulis, maupun menggunakan tanda-tanda dan isyarat. Mampu dan
menguasai alat komunikasi di sini diartikan sebagai upaya seseorang untuk dapat memahami dan
dipahami orang lain.
2. Karakteristik Perkembangan Bahasa

Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang ia telah banyak belajar dari lingkungan, dan
dengan demikian bahasa remaja terbentuk dari kondisi lingkungan. Lingkungan remaja mencakup
lingkungan keluarga, masyarakat dan khususnya pergaulan teman sebaya, dan lingkungan sekolah. Pola
bahasa yang dimiliki adalah bahasa yang berkembang di dalam keluarga atau bahasa itu. Perkembangan
bahasa remaja dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat di mana mereka tinggal. Hal ini
berarti pembentukan kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan masyarakat sekitar akan memberi ciri
khusus dalam perilaku bahasa. Pengaruh pergaulan di dalam masyarakat (teman sebaya) terkadang
cukup menonjol, sehingga bahasa anak (remaja) menjadi lebih diwarnai pola bahasa pergaulan yang
berkembang di dalam kelompok sebaya. Dari kelompok itu berkembang bahasa sandi, bahasa kelompok
yang bentuknya amat khusus, seperti istilah baceman dikalangan pelajar yang dimaksudkan adalah
bocoran soal ulangan atau tes. Pengaruh lingkungan yang berbeda antara keluarga masyarakat, dan
sekolah dalam perkembangan bahasa, akan menyebabkan perbedaan antara anak yang satu dengan
yang lain. Hal ini ditunjukkan oleh pilihan dan penggunaan kosakata sesuai dengan tingkat sosial
keluarganya. Keluarga dari masyarakat lapisan pendidikan rendah atau buta huruf, akan banyak
menggunakan bahasa pasar, bahasa sembarangan, dengan istilah-istilah yang kasar. Masyarakat terdidik
yang pada umumnya memiliki status sosial lebih baik, menggunakan istilah-istilah lebih selektif dan
umumnya anak-anak remajanya juga berbahasa lebih baik.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa

Berbahasa terkait erat dengan kondisi pergaulan. Oleh karena itu perkembangannya dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu:

1.

Umur anak Manusia bertambah umur akan semakin matang pertumbuhan fisiknya, bertambahnya
pengalaman, dan meningkatkan kebutuhan. Faktor fisik dan ikut mempengaruhi sehubungan semakin
sempurnanya pertumbuhan organ bicara, kerja otot-otot untuk melakukan gerakan-gerakan dan isyarat.
Pada masa remaja perkembangan biologis yang menunjang kemampuan berbahasa telah mencapai
tingkat kesempurnaan, dengan dibarengi oleh perkembangan tingkat intelektual, anak akan mampu
menunjukkan cara berkomunikasi dengan baik.

2.
Kondisi lingkungan Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil untuk cukup besar
dalam berbahasa. Perkembangan bahasa dilingkungan perkotaan akan berbeda dengan dilingkungan
pedesaan. Begitu pula perkembangan bahasa di daerah pantai, pegunungan dan daerah-daerah terpencil
menunjukkan perbedaan.

3.

Kecerdasan anak Ketepatan meniru, memproduksi perbendaharaan kata-kata yang diingat, kemampuan
menyusun kalimat dengan baik dan memahami atau menangkap maksud suatu pernyataan fisik lain,
amat dipengaruhi oleh kerja pikir atau kecerdasan seseorang anak.

4.

Status sosial ekonomi keluarga Keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik, akan mampu menyediakan
situasi yang baik bagi perkembangan bahasa

anak-anak dengan anggota keluarganya. Rangsangan untuk dapat ditiru oleh anak-anak dari anggota
keluarga yang berstatus sosial tinggi berbeda dengan keluarga yang berstatus sosial rendah.

5.

Kondisi fisik Kondisi fisik di sini kesehatan anak. Seseorang yang cacat yang terganggu kemampuannya
untuk berkomunikasi, seperti bisu, tuli, gagap, dan organ suara tidak sempurna akan mengganggu
perkembangan alam berbahasa.

4. Pengaruh Kemampuan Berbahasa terhadap Kemampuan Berfikir

Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling mempengaruhi satu sama lain. Bahwa
kemampuan berpikir berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya kemampuan
berbahasa berpengaruh terhadap kemampuan berpikir. Seseorang rendah kemampuan berpikirnya, akan
mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat yang baik, logis dan sistematis. Hal ini akan berakibat
sulitnya berkomunikasi. Bersosialisasi berarti melakukan konteks dengan yang lain. seseorang
menyampaikan ide dan gagasannya dengan berbahasa dan menangkap ide dan gagasan orang lain
melalui bahasa. Menyampaikan dan mengambil makna ide dan gagasan itu merupakan proses berpikir
yang abstrak. Ketidaktepatan menangkap arti bahasa akan berakibat ketidaktepatan dan kekaburan
persepsi yang diperolehnya.

5. Perbedaan Individual dalam Kemampuan dan Perkembangan Bahasa

Menurut Chomsky
(Woolfolk, dkk. 1984) anak dilahirkan ke dunia telah memiliki kapasitas berbahasa. Akan tetapi seperti
dalam bidang yang lain, faktor lingkungan akan mengambil peranan yang cukup menonjol,
mempengaruhi perkembangan bahasa anak tersebut. Mereka belajar makna kata dan bahasa sesuai
dengan apa yang mereka dengar, lihat dan mereka hayati dalam hidupnya sehari-hari. Perkembangan
bahasa anak terbentuk oleh lingkungan yang berbeda-beda. Berpikir dan berbahasa mempunyai korelasi
tinggi, anak dengan IQ tinggi akan berkemampuan bahasa yang tinggi. Sebaran nilai IQ menggambarkan
adanya perbedaan individual anak, dan dengan demikian kemampuan mereka dalam bahasa juga
bervariasi sesuai dengan varasi kemampuan mereka berpikir.

6. Upaya Pengembangan Kemampuan Bahasa Remaja dan Implikasinya dalam Penyelenggaraan


Pendidikan

Kelas atau kelompok belajar terdiri dari siswa yang bervariasi bahasanya, baik kemampuannya maupun
polanya. Menghadapi hal ini guru harus mengembangkan strategi belajar-mengajar bidang bahasa
dengan memfokuskan pada potensi dan kemampuan anak.

1.

Anak perlu melakukan pergaulan

2.

Guru melakukan pengembangan bahasa murid dengan menambahkan perbendaharaan bahasa


lingkungan yang telah di pilih secara tepat dan benar oleh guru

Read books, audiobooks, and more

Scribd, Inc

INSTALL

Perkembangan Sosial Dan Bahasa

More info

Screen Reader Compatibility Information

Due to the method this document is displayed on the page, screen readers may not read the content
correctly. For a better experience, please download the original document and view it in the native
application on your computer.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa


Berbahasa terkait erat dengan kondisi pergaulan. Oleh karena itu perkembangannya dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu:

1.

Umur anak Manusia bertambah umur akan semakin matang pertumbuhan fisiknya, bertambahnya
pengalaman, dan meningkatkan kebutuhan. Faktor fisik dan ikut mempengaruhi sehubungan semakin
sempurnanya pertumbuhan organ bicara, kerja otot-otot untuk melakukan gerakan-gerakan dan isyarat.
Pada masa remaja perkembangan biologis yang menunjang kemampuan berbahasa telah mencapai
tingkat kesempurnaan, dengan dibarengi oleh perkembangan tingkat intelektual, anak akan mampu
menunjukkan cara berkomunikasi dengan baik.

2.

Kondisi lingkungan Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil untuk cukup besar
dalam berbahasa. Perkembangan bahasa dilingkungan perkotaan akan berbeda dengan dilingkungan
pedesaan. Begitu pula perkembangan bahasa di daerah pantai, pegunungan dan daerah-daerah terpencil
menunjukkan perbedaan.

3.

Kecerdasan anak Ketepatan meniru, memproduksi perbendaharaan kata-kata yang diingat, kemampuan
menyusun kalimat dengan baik dan memahami atau menangkap maksud suatu pernyataan fisik lain,
amat dipengaruhi oleh kerja pikir atau kecerdasan seseorang anak.

4.

Status sosial ekonomi keluarga Keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik, akan mampu menyediakan
situasi yang baik bagi perkembangan bahasa

anak-anak dengan anggota keluarganya. Rangsangan untuk dapat ditiru oleh anak-anak dari anggota
keluarga yang berstatus sosial tinggi berbeda dengan keluarga yang berstatus sosial rendah.

5.

Kondisi fisik Kondisi fisik di sini kesehatan anak. Seseorang yang cacat yang terganggu kemampuannya
untuk berkomunikasi, seperti bisu, tuli, gagap, dan organ suara tidak sempurna akan mengganggu
perkembangan alam berbahasa.

4. Pengaruh Kemampuan Berbahasa terhadap Kemampuan Berfikir

Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling mempengaruhi satu sama lain. Bahwa
kemampuan berpikir berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya kemampuan
berbahasa berpengaruh terhadap kemampuan berpikir. Seseorang rendah kemampuan berpikirnya, akan
mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat yang baik, logis dan sistematis. Hal ini akan berakibat
sulitnya berkomunikasi. Bersosialisasi berarti melakukan konteks dengan yang lain. seseorang
menyampaikan ide dan gagasannya dengan berbahasa dan menangkap ide dan gagasan orang lain
melalui bahasa. Menyampaikan dan mengambil makna ide dan gagasan itu merupakan proses berpikir
yang abstrak. Ketidaktepatan menangkap arti bahasa akan berakibat ketidaktepatan dan kekaburan
persepsi yang diperolehnya.

5. Perbedaan Individual dalam Kemampuan dan Perkembangan Bahasa

Menurut Chomsky

(Woolfolk, dkk. 1984) anak dilahirkan ke dunia telah memiliki kapasitas berbahasa. Akan tetapi seperti
dalam bidang yang lain, faktor lingkungan akan mengambil peranan yang cukup menonjol,
mempengaruhi perkembangan bahasa anak tersebut. Mereka belajar makna kata dan bahasa sesuai
dengan apa yang mereka dengar, lihat dan mereka hayati dalam hidupnya sehari-hari. Perkembangan
bahasa anak terbentuk oleh lingkungan yang berbeda-beda. Berpikir dan berbahasa mempunyai korelasi
tinggi, anak dengan IQ tinggi akan berkemampuan bahasa yang tinggi. Sebaran nilai IQ menggambarkan
adanya perbedaan individual anak, dan dengan demikian kemampuan mereka dalam bahasa juga
bervariasi sesuai dengan varasi kemampuan mereka berpikir.

6. Upaya Pengembangan Kemampuan Bahasa Remaja dan Implikasinya dalam Penyelenggaraan


Pendidikan

Kelas atau kelompok belajar terdiri dari siswa yang bervariasi bahasanya, baik kemampuannya maupun
polanya. Menghadapi hal ini guru harus mengembangkan strategi belajar-mengajar bidang bahasa
dengan memfokuskan pada potensi dan kemampuan anak.

1.

Anak perlu melakukan pergaulan

2.

Guru melakukan pengembangan bahasa murid dengan menambahkan perbendaharaan bahasa


lingkungan yang telah di pilih secara tepat dan benar oleh guru.
BAB III

PENUTUPAN

A.

Simpulan

Perkembangan sosial adalah perkembangannya tingkat hubungan antarmanusia sehubungan dengan


meningkatnya kebutuhan hidup manusia. Hubungan sosial remaja terutama yang berkaitan dengan
proses penyesuaian dari berpengaruh terhadap tingkah laku. Bahasa memegang peran penting dalam
kehidupan bermasyarakat. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain adalah usia
anak, kondisi keluarga dan kondisi fisik anak terutama dari segi kesehatannya. Kemampuan berbahasa
dan kemampuan berpikir saling berpengaruh satu sama lain. bahwa kemampuan berpikir berpengaruh
terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya kemampuan berbahasa berpengaruh terhadap
kemampuan berpikir.

B.

Saran

Sebaiknya, untuk mengetahui tingkat perkembangan intelek seseorang harus dilakukan berdasarkan
tahap-tahapnya, sesuai dengan perkembangan umur mereka. Walaupun intelegensi tersebut merupakan
bawaan sejak lahir atau yang dikenal dengan faktor hereditas, namun faktor lingkungan juga sangat
berpengaruh dalam perkembangan intelek seseorang. Untuk itu, agar perkembangan intelek
berkembang dengan baik maka harus diperhatikan faktor-faktor tersebut. Perkembangan bahasa terkait
dengan perkembangan kognitif, yang berarti faktor intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap
perkembangan kemampuan berbahasa.Oleh karena itu, kita harus menggunakan dan mengembangkan
bahasa dengan berkembangnya bahasa secara tidak sadar kita telah melangkah kedewasaan yang sudah

merupakan kodrat kita sebagai manusia. Hanya saja, agar pertumbuhan itu mencapai hasil yang
maksimal harus mempertahankan faktor-faktor pendukungnya.

DAFTAR PUSTAKA

www.wikipedia.com Asmani, Jamal Ma’mur.2010.


Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan inovatif.

Jogjakarta : DIVA Press

Anda mungkin juga menyukai