Manajemen Pendidikan
Manajemen Pendidikan
PEMBAHASAN
8) Keteladanan
Prinsip ini merupakan bentuk motivasi yang datang dari luar secara
tidak langsung, kaarena prinsip ini merupakan figur dari seseorang seperti
atasan atau pimpinan. Figur seorang pemimpin dapat meningkatkan
semangat bawahan dalam bekerja karena ada rasa kagum yang timbul
secara alami dan ikhlas dari bawahan. Misalnya, atasan selalu datang tepat
waktu sehingga bawahan termotivasi untuk mengikutinya bisa karena malu
atau merasa tidak enak karena etos kerja atasan yang tinggi, dengan adanya
keteladanan ini, bawahan akan termotivasi langsung dan kuat sehingga
meningkat pula kinerjanya pada akhirnya suasana kerja dalam lembaga
atau organisasinya makin cepat berkembang.
2.8 Teori Motivasi (Teori Abraham Maslow dan Herzberg)
Teori motivasi Humanistik, motivasi itu ada satu yaitu motivasi dari dalam
diri individu. Motivasi ini merupakan keinginan dasar untuk mendorong
individu dalam upaya memenuhi kebutuhan.
2.8.1 Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow.
Teori kebutuhan menurut Abraham Maslow (Siagian, 1989:146)
1) Kebutuhan mempertahankan hidup (Physiological needs); merupakan
kebutuhan primer untuk memenuhi psikologis dan biologis, seperti
kebutuhan sandang, pangan, dan papan.
2) Kebutuhan rasa aman (Security needs); manifestasi kebutuhan ini
antara lain adalah kebutuhan akan keamanan jiwa, keamanan harta,
perlakuan adil dan sebagainya.
3) Kebutuhan sosial (Social needs); merupakan kebutuhan perasaan
diterima oleh orang lain (sense of belonging), kebutuhan untuk maju
(sense of achievement), dan kebutuhan untuk ikut serta (sense of
participation).
4) Kebutuhan penghargaan/prestasi (Self Esteem); semakin tinggi status
seseorang semakin tinggi pula rasa prestasinya.
5) Kebutuhan mempertinggi kepastian kerja (Self Actualization); tampak
pada kebutuhan atau keinginan untuk mengembangkan diri dan
kapasitas kerja, melalui pendidikan dan latihan, seminar, konferensi
dll.
2.8.2 Teori Kebutuhan Herzberg.
Model dua faktor dari motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor
hygiene atau pemeliharaan. Menurut teori ini yang dimaksud faktor
motivational adalah hal – hal yang mendorong seseorang untuk
berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri
seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene atau
pemeliharaan adalah faktor- faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti
bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam
kehidupan seseorang. Faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan
seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan bertumbuh, kemajuan
dalam karier dan pengakuan orang lain. Sedangkan faktor – faktor
hygiene atau pemeliharaan mencakup antara lain status seseorang dalam
organisasi, hubungan seorang individu dengan atasannya, hubungan
seseorang dengan rekan – rekan sekerjanya, kebijakan organisasi,
kondisi kerja dan sistem imbalan yang berlaku. Salah satu tantangan
dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg ialah menghitungkan
dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat dalam kehidupan
seseorang, apakah yang bersifat intrinsik ataukah yang bersifat
ekstrinsik.
2.9 Teknik Memberi Motivasi dalam Organisasi
Motivasi jelas diperlukan untuk memelihara semangat dan bahkan
meningkatkan semangat kerja sehingga organisasi dapat mencapai tujuan secara
produktif. Berdasarkan kajian terhadap hasil penelitian para ahli tentang
motivasi, dipelajari beberapa aktivitas yang dapat dijadikan teknik memotivasi
baik dari perbaikan kualitas tempat kerja sampai kepada perbaikan dan
peningkatan perilaku hubungan insani diantara personil serta memberikan
reward yang memadai dan menantang kerja.
Nitisemito (1992:170) merinci teknik-teknik motivasi sebagai berikut:
1) Memperhatikan kebutuhan sosial.
2) Sesekali menciptakan suasana santai.
3) Memperhatikan harga diri.
4) Menempatkan pegawai pada posisi yang tepat.
5) Memberikan kesempatan untuk maju.
6) Memperhatikan perasaan aman para pegawainya untuk menghadapi masa
depan.
7) Mengusahakan loyalitas pegawai.
8) Sesekali mengajak pegawai untuk berunding.
9) Memberikan insentif.
10) Fasilitas yang menyenangkan.
Contoh kasus: misalnya, dalam organisasi sebuah HMJ ada salah satu anggota
yang malas, kemudian kita berikan kepercayaan kepadanya untuk mengikuti
sebuah lomba, dan yang kita ketahui bahwa dia memilki bakat atau kemampuan
dalam bidang yang dilombakan tersebut, sehingga orang tersebut tidak malas
lagi dan merasa termotivasi dengan kepercayaan yang kita berikam bahwa dia
bisa. Hal ini termasuk dalam teknik memberikan kesempatan untuk maju.