PENDAHULUAN
1
Antikuitas Klasik di Yunani didahului oleh Zaman Kegelapan Yunani
(1100 – 750 SM). Kemudian dilanjutkan oleh periode Oriental, yaitu
pengaruh yang kuat terhadap Yunani dari budaya Suriah-Hittit, Asiria,
Punisia, dan Mesir. Secara tradisional, periode Arkais di Yunani Kuno
dimulai dari kuatnya pengaruh Oriental pada abad ke-8 SM, yang
merupakan salah satu faktor yang menjadikan Yunani memiliki huruf
alfabet sendiri. Dengan alfabet, muncullah karya tulis Yunani Kuno.
1.2 TUJUAN
1.3 METODE
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dekat laut dan terbentuk oleh endapan lumpur sungai. Daerah lereng
pegunungan menghasilkan anggur, sedangkan di lembah-lembah yang
rendah menghasilkan gandum.
4
Kebudayaan Kreta (Minoa) dikembangkan atas dasar kekuatan
maritim. Penduduknya menghuni desa-desa terbuka; kawasan pesisir
pantai dihuni nelayan, sementara dataran Mesara yang subur
dimanfaatkan untuk pertanian. Hasil pangan di Minoa sangat bervariasi;
seperti, gandum, anggur, zaitun, dan ara. Mereka juga berternak domba,
kambing dan babi, serta menggunakan keledai dan lembu sebagai alat
bajak. Lebah juga diternakkan untuk menghasilkan madu.
5
Peradaban Mikenai runtuh sekitar tahun 1100 SM akibat invasi
bangsa Doria, salah satu suku bangsa besar yang membentuk
peradaban Yunani Kuno. Sumber lain mengatakan kehancuran itu
disebabkan oleh salah satu hal dari hal berikut:
6
2.3 KONDISI SOSIAL-POLITIK
Negara kota atau polis berkembang sekitar abad ke-7 SM. Sebuah
polis dapat dihuni oleh seribu sampai puluhan ribu warga dengan sistem
pemerintahan yang jauh lebih tertata dengan orang kaya dan
berpengaruh sebagai pemegang kekuasaan di setiap polis-nya. Sejak
abad ke-6 SM, polis merupakan kekuatan yang dominan. Masing-masing
mengembangkan polis-nya dengan menaklukan desa-desa kecil yang ada
disekitarnya. Tiap-tiap polis memiliki ciri khasnya masing-masing. Seperti
Sparta yang berfokus pada pembangunan kekuatan militer dan Athena
yang berfokus pada pertanian, maritim, dan perdagangan.
7
Populasi yang bertambah dan kurangnya lahan nampaknya telah
memicu perselisihan internal antara kaum kaya dan kaum miskin
dibanyak polis. Di Sparta, Perang Messenia terjadi dan akibatnya
Messenia ditaklukan dan penduduknya dijadikan budak. Penduduk yang
diperbudak kemudian disebut helot, dipaksa untuk bertani dan bekerja
untuk rakyat Sparta. Sementara itu, Lykurgos, pemimpin Sparta
mewajibkan setiap pemuda untuk menjadi prajurit dan masuk kedalam
Pasukan Sparta. Hal tersebut yang menjadikan Sparta negara yang
kuat secara militer. Bahkan orang-orang kaya juga harus hidup dan
berlatih sebagai prajurit seperti halnya kaum miskin. Hal tersebut
dilakukan untuk mengurangi potensi terjadinya konflik sosial antara
kaum kaya dan miskin.
Sementara itu, Athena tumbuh menjadi polis yang makmur dan kuat
secara ekonomi dengan pertanian dan perdagangan menjadi aktivitas
utama. Tetapi, pada akhir abad ke-7 SM, Athena mengalami krisis tanah
dan pertanian yang memicu perang saudara. Arkhon Drako sempat
membuat beberapa perubahan mendasar terhadap kode hukum Athena
pada 621 SM, namun gagal meredakan konflik. Pada akhirnya reformasi
yang membuat Athena menjadi negara yang cukup stabil terjadi berkat
Solon pada tahun 594 SM yang memperbanyak tanah untuk orang
miskin namun tetap menempatkan kaum aristokrat sebagai pemegang
kekuasaan.
Pada paruh kedua abad ke-6 SM, Athena jatuh dalam cengkraman
tirani Peisistratos dan putranya Hippias dan Hipparkhos. Akan tetapi pada
tahun 510 SM, Raja Sparta Kleomenes I membantu rakyat Athena
menggulingkan sang tiran. Setelah itu Sparta dan Athena berulang kali
saling serang, yang berujung diangkatnya Isagoras yang pro-Sparta
menjadi arkhon Athena. Tokoh non aristokrat, Kleisthenes tidak ingin
Athena menjadi negara boneka Sparta, sehingga ia, menggalang
dukungan rakyat untuk menjatuhkan Isagoras dengan komitmen bahwa
setelah menjadi tiran ia akan menetapkan hak dan politik yang sama
bagi seluruh warga Athena tanpa memandang status. Dengan demikian
Athena pun menjadi negara kota yang pertama di dunia yang mengenal
bentuk pemerintahan yang sangat penting, yaitu demokrasi.
8
2. PERIODE YUNANI KLASIK (500 – 300 SM)
9
Pada 480 SM, Xerxes I memimpin Persia menyerang Athena
kembali. Sadar akan kekuatan Persia, dua negara kota yang semula
bersaing, Sparta dan Athena membangun sebuah persekutuan. Gabungan
kekuatan Sparta-Athena, dengan Athena mengerahkan kekuatan
maritimnya dan Sparta kekuatan infantrinya membuat Persia takluk dalam
Pertempuran Plataia ini.
Akan tetapi, Persia tidak menyerang lagi dalam waktu yang lama
sehingga sejumlah kota ingin berhenti mengirimkan uang kepada Athena.
Tetapi Athena memanfaatkan angkatan lautnya untuk memaksa kota-kota
itu untuk terus mengirimkan uang kepada Athena. Athena juga
menggunakan uang yang mereka peroleh untuk membangun kota mereka,
sehingga rakyat Athena tak harus lagi membayar pajak.
10
memerangi Sparta dalam Perang Korinthos yang berlangsung sejak tahun
395 SM hingga tahun 387 SM. Tetapi, perang ini berakhir begitu saja.
11
3. PERIODE YUNANI HELLENISTIK (323 – 146 SM)
12
2.4 SISTEM PEMERINTAHAN
13
dikenal dengan sebutan Aeropagos. Aeropagos juga mendapatkan
wewenang sebagai ketua pengadilan.
14
2.5 SISTEM KEPERCAYAAN
15
2.6 HASIL KEBUDAYAAN
1. SISTEM PEMERINTAHAN
2. ILMU PENGETAHUAN
16
3. FILSAFAT
4. SENI SASTRA
17
5. SENI BANGUNAN DAN PAHAT
6. Olimpiade
18
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
19
Daftar Pustaka
20