Etika Profesi Digital Designer Yang Bekerja Di Studio Pribadi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

ETIKA PROFESI DIGITAL DESIGNER

YANG BEKERJA DI STUDIO PRIBADI

Oleh

D42114006 Nurindasari
D42114010 Fitriani Idrus

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2016
ETIKA PROFESI DIGITAL DESIGNER YANG BEKERJA DI STUDIO
PRIBADI
Digital Designer adalah profesi dengan keahlian dalam bidang seni dan juga
pemrograman. Seorang Digital Designer menggeluti bidang desain, baik desain grafis,
desain User Interface (UI), maupun web desain.
Adapun etika secara umum bagi seorang Digital Designer adalah tetap
melaksanakan kewajibannya sebagai makhluk Allah Sang Pencipta. Berlaku jujur
dalam setiap transaksi yang dilakukannya dengan client maupun orang-orang di
sekitarnya. Digital Designer harus dapat memanajemen antara waktu dan
pekerjaannya baik pekerjaannya dalam desain maupun pekerjaan lain dalam
lingkungannya, agar dalam bekerja dapat terstruktur dan dapat berlaku adil atas
pekerjaannya untuk client.
Terdapat Etika dalam promosi bagi Digital Designer. Di mana harus
menggunakan media yang tepat, di tempat yang tepat dan dengan cara yang tepat.
Misalnya, media promosi online dengan penyebaran di roomchat yang tidak memiliki
larangan untuk promosi, dan dengan konten yang wajar, tidak mengandung unsur
pornografi.
Selain anjuran dalam berpromosi, terdapat beberapa aturan yang bersifat
larangan. Misalnya tidak melakukan penistaan agama, karena hal ini dapat bersifat
fatal dalam kehidupan yang rukun antar masyarakat yang memiliki perbedaan
keyakinan, terlebih lagi di Indonesia memiliki beragam keyakinan.
Terdapat larangan lain dalam berpromosi, yaitu tidak menjelek-jelekkan
produk lain. Tidak dengan sengaja mencari kesalahan produk lain untuk media
promosi produk sendiri, terlebih lagi jangan mengada-ada mengenai kualitas produk
lawan untuk dijadikan bahan promosi jaya layanan sendiri. Sebagaimana etika dalam
promosi, salah satunya yaitu menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong,
Koneksi, Kolusi dan Komisi) yang merupakan bentuk permainan curang dalam dunia
bisnis.
Secara khusus sebagai Digital Designer, memiliki hal yang perlu diperhatikan
dalam melakukan pelayanan jasa bagi client. Ada beberapa yang dianjurkan dalam
proses desain yaitu gerakan atau pose tubuh saat mendesain, cara memperlakukan
tools yang digunakan harus sesuai dengan petunjuk, menjaga suasana kondusif di
studio pribadi, dan mendesain dengan tenang dan etis.
Gerakan atau pose tubuh saat melakukan pekerjaan khususnya Design
Designer yang sebagian besar waktunya berada di depan komputer / pc, sangat
berpengaruh pada kesehatan begitupun image bagi designer. Ada beberapa jenis
kelainan yang diderita oleh orang-orang dengan posisi yang salah di depan pc
misalnya stress, gangguan penglihatan akibat pengguna komputer mengubah posisi
tubuh maju ke depan agar dapat melihat objek yang ada di monitor lebih jelas, dan
juga RSI (Repetitive Strain Injury) karena gerakan fisik yang berulang-ulang
menyebabkan kerusakan pada tendon, saraf, otot dan jaringan lainnya.
Cara memperlakukan tools pendukung dalam mengerjakan desain harus
sesuai dengan manual pemakaian yang telah disediakan. Mulai dari proses pemakaian,
penyimpanan maupun perawatan. Apalagi sebagai Digital Designer yang memiliki
tools dalam bekerja sebagian besar terdiri dari alat elektronik yang rentan dan sensitif
terhadap gangguan eksternal.
Meskipun Studio milik pribadi, tidak menutup kemungkinan bahwa studio
akan dikunjungi oleh orang luar, sepeti client, investor, maupun mitra. Agar dapat
berjalan dengan lancar, kita harus tetap menjaga kebersihan dan kerapihan studio.
Agar pengunjung dapat berpikir secara positif, begitu pula kita sebagai pengguna
studionya.
Konten desain baik desain grafis, web maupun user interface, harus dalam
kondisi yang fit dan senantiasa berlaku tenang dan tidak terburu-buru agar karya yang
dihasilkan dapat lebih bermakna dan nilainya maksimal, serta dapat mengefisienkan
waktu dan tenaga dari kemungkinan kesalahan yang dihasilkan oleh kondisi yang
tidak memadai.
Adapun etika yang bersifat larangan dalam mendesain yang paling utama
adalah tidak melakukan plagiarism. Suatu karya diciptakan dengan menjalani proses
dalam menggapainya. Orang-orang yang tidak bertanggung jawab seperti seorang
plagiat adalah orang yang melakukan tindakan yang tercela, selain berdusta, juga
menjadikan usaha yang dilakukan orang lain menjadi sia-sia.

REFERENSI

Anonim, 2012. Resiko Penyakit Bagi Pengguna Komputer,


http://www.smallcrab.com/kesehatan/373-resiko-penyakit-bagi-pengguna-
komputer
Setiawan, Iwan. 2014. Perbedaan Graphic Designer, Web Designer, UI Designer, UX
Designer dan Front End Developer, http://www.tutorial-
webdesign.com/oYOl9

Anda mungkin juga menyukai