Anda di halaman 1dari 9

PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Cakupan
Target Sasaran Pencapaian
Indikator Persen
(%) 1 Tahun Kegiatan (%)
(%)
Kunjungan K1 100 1103 1096 99,37 99,37
Kunjungan K4 96 1103 1022 92,66 92,66
Persalinan oleh tenaga kesehatan 100 1052 989 94,02 94,02
Kunjungan neonatus 98 1002 989 98,8 98,8
KB aktif 73,82 6084 5581 91,73 67,71
Balita Gizi Buruk yang mendapat
100 42 42 100 100
perawatan
PMT-P balita BGM 100 72 72 72 100
Penimbangan Berat Badan Balita di
85 2063 1513 73,3 86,2
Posyandu (D/S)
Balita yang naik berat badannya (N/D) 75 1513 987 65,2 86,9
Bayi kurang dari 6 bulan yang
44 97 60 61,9 140,7
mendapat ASI Eksklusif
Pemberian Vit A pada bayi 6 -11 bulan 84 459 498 108,5 129,1
Pemberian Vit A pada bayi 12 -59
84 1423 1651 116,02 138,11
bulan
Presentasi Remaja Putri mendapat tablet
20 1204 205 17,03 85,15
tambah darah (TTD)
DPT – HB Combo 1 95 708 700 98,9 104,1
DPT – HB Combo 3 90 708 690 97,5 111,1
Polio 1 95 708 701 99 104
Polio 4 90 708 702 99,2 110,2
Campak 90 704 694 98 108
PHBS 75 5.756 3.287 57 76
Penemuan kasus baru BTA positif (+) 100 89 35 39,33 39,33
Pelayanan kesehatan orang dengan
100 65 47 72,31 72,31
gangguan jiwa berat
Pengunjung peserta posbindu PTM 100 6705 468 6,98 6,98
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH (HANLON KUANTITATIF)

Setelah masalah ditemukan, selanjutnya dapat ditentukan prioritas dan diurutkan


sesuai presentasi tinggi rendahnya masalah. Penentuan prioritas menggunakan metode
Hanlon kuantitatif, dengan kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria A: besarnya masalah
2. Kriteria B: kegawatan masalah
3. Kriteria C: kemudahan dalam penanggulangan
4. Kriteria D: PEARL factor

Langkah 1: Menentukan besarnya masalah dengan cara menghitung selisih presentase


pencapaian dengan target.

Target Pencapaian Besar


Indikator
(%) (%) Masalah

Kunjungan K1 100 99,37 0,63


Kunjungan K4 96 92,66 3,34
Persalinan oleh tenaga kesehatan 100 94,02 5,98
Kunjungan neonatus 98 98,8 0,8
KB aktif 73,82 67,71 6,11
Balita Gizi Buruk yang mendapat
100 100 0
perawatan
PMT-P balita BGM 100 100 0
Penimbangan Berat Badan Balita di
85 73,3 11,7
Posyandu (D/S)
Balita yang naik berat badannya (N/D) 75 65,2 9,8
Bayi kurang dari 6 bulan yang mendapat
44 140,7 96,7
ASI Eksklusif
Pemberian Vit A pada bayi 6 -11 bulan 84 129,1 45,1
Pemberian Vit A pada bayi 12 -59 bulan 84 138,11 54,11
Presentasi Remaja Putri mendapat tablet
20 85,15 65,15
tambah darah (TTD)
DPT – HB Combo 1 95 104,1 9,1
DPT – HB Combo 3 90 111,1 21,1
Polio 1 95 104 9
Polio 4 90 110,2 20,2
Campak 90 108 18
PHBS 75 76 1
Penemuan kasus baru BTA positif (+) 100 39,33 60,67
Pelayanan kesehatan orang dengan
100 72,31 27,69
gangguan jiwa berat
Pengunjung peserta posbindu PTM 100 6,98 93,02
Langkah 2: Menentukan kolom/kelas interval dengan Rumus Sturgess.

Rumus Sturgess :

K= 1 + 3,3 Log n

Keterangan :

K= jumlah kolom/kelas

n= jumlah masalah

K = 1 + 3,3 Log n

= 1 + 3,3 Log (22)

= 1 + 3,3 (1,3)

= 1 + 4,42

= 5,42 dibulatkan jadi 6

Langkah 3: Menentukan interval dengan menghitung selisih persentase masalah terbesar


dengan masalah terbesar dengan masalah terkecil kemudian dibagi dengan nilai kelas.

Nilai besar masalah terbesar : 93,02


Nilai masalah terkecil :0
Interval = nilai terbesar – nilai terkecil
k
= 93,02 - 0
5,42
= 17,16

Langkah 4: Menentukan nilai tiap masalah sesuai dengan kelasnya.


Setelah didapatkan nilai dari kriteria A, B, C, dan D, hasil tersebut dimasukan dalam formula
Nilai Prioritas Dasar (NPD), serta Nilai Prioritas Total (NTP) untuk menentukan priotas
masalah yang dihadapi:
NPD = (A+B) x C
NPT = (A+B) x C x D
Pembagian Interval Kelas

Kolom/Kelas Skala Interval Nilai


Skala 1 0 – 17,16 1
Skala 2 17,17 – 34,33 2
Skala 3 34,34 – 51,50 3
Skala 4 51,51 – 68,67 4
Skala 5 68,68 – 85,84 5
Skala 6 85,85 – 103,01 6
Langkah 5 : Menentukan nilai tiap masalah sesuai dengan kelasnya
0– 17,17 – 34,34 – 51,51 – 68,68 – 85,85 –
No. Program Nilai
17,16 34,33 51,50 68,67 85,84 103,01
1 Kunjungan K1 X 1
2 Kunjungan K4 X 1
3 Persalinan oleh tenaga kesehatan X 1
4 Kunjungan neonatus X 1
5 KB aktif X 1
Balita Gizi Buruk yang
6 X 1
mendapat perawatan
7 PMT-P balita BGM X 1
Penimbangan Berat Badan
8 X 1
Balita di Posyandu (D/S)
Balita yang naik berat badannya
9 X 1
(N/D)
Bayi kurang dari 6 bulan yang
10 X 6
mendapat ASI Eksklusif
Pemberian Vit A pada bayi 6 -11
11 X 3
bulan
Pemberian Vit A pada bayi 12 -
12 X 4
59 bulan
Presentasi Remaja Putri
13 mendapat tablet tambah darah X 4
(TTD)
14 DPT – HB Combo 1 X 1
15 DPT – HB Combo 3 X 2
16 Polio 1 X 1
17 Polio 4 X 2
18 Campak X 2
19 PHBS X 1
Penemuan kasus baru BTA
20 X 4
positif (+)
Pelayanan kesehatan orang
21 X 2
dengan gangguan jiwa berat
Pengunjung peserta posbindu
22 X 6
PTM
Kriteria B. Kriteria ini dilakukan dengan cara menentukan tingkat urgensi (U), besarnya
masalah (S), tingkat penyebaran/meluasnya (G), dan sumber daya (P) yang dimiliki untuk
mengatasi tiap masalah dengan sistem scoring dengan skor 1-5.

1. Tingkat urgensi dinilai sebagai berikut :


a. Sangat mendesak :5
b. Mendesak :4
c. Cukup mendesak :3
d. Kurang mendesak :2
e. Tidak mendesak :1

2. Tingkat besar kecilnya masalah (seriousness) dinilai sebagai berikut :


a. Sangat gawat :5
b. Gawat :4
c. Cukup gawat :3
d. Kurang gawat :2
e. Tidak gawat :1

3. Tingkat penyebaran/meluasnya masalah (growth)dinilai sebagai berikut:


a. Sangat mudah menyebar/meluas :5
b. Mudah menyebar/meluas :4
c. Cukup menyebar/meluas :3
d. Sulit menyebar/meluas :2
e. Tidak menyebar/meluas :1

4. Sumber daya yang dimiliki untuk mengatasi permasalahan (potency) dinilai


sebagai berikut :
a. Sangat banyak :5
b. Banyak :4
c. Cukup banyak :3
d. Kurang banyak :2
e. Tidak banyak :1
Tabel Kriteria B
No. Program U S G P Nilai
1 Kunjungan K1 2 3 2 3 10
2 Kunjungan K4 3 3 3 2 11
3 Persalinan oleh tenaga kesehatan 4 4 3 2 13
4 Kunjungan neonates 3 2 2 3 10
5 KB aktif 1 2 2 3 8
Balita Gizi Buruk yang mendapat
6 3 4 3 3 13
perawatan
7 PMT-P balita BGM 3 3 3 3 12
Penimbangan Berat Badan Balita di
8 3 3 3 3 12
Posyandu (D/S)
Balita yang naik berat badannya
3 3 3 3 12
(N/D)
Bayi kurang dari 6 bulan yang
10 3 3 3 3 12
mendapat ASI Eksklusif
Pemberian Vit A pada bayi 6 -11
11 2 2 2 2 8
bulan
Pemberian Vit A pada bayi 12 -59
12 2 2 2 2 8
bulan
Presentasi Remaja Putri mendapat
13 2 2 3 3 10
tablet tambah darah (TTD)
14 DPT – HB Combo 1 2 2 3 3 10
15 DPT – HB Combo 3 2 2 3 3 10
16 Polio 1 3 2 2 4 11
17 Polio 4 3 2 2 4 11
18 Campak 3 3 4 4 14
19 PHBS 3 3 3 3 12
20 Penemuan kasus baru BTA positif (+) 4 3 4 2 13
Pelayanan kesehatan orang dengan
21 2 3 2 2 9
gangguan jiwa berat
22 Pengunjung peserta posbindu PTM 3 3 1 2 9
Kriteria C. Kemudahan penanggulangan masalah diukur dengan sistem scoring dengan skor
1-5 dimana :
1. Sangat mudah = 5
2. Mudah =4
3. Cukup mudah = 3
4. Sulit =2
5. Sangat sulit = 1

Tabel Kriteria C
No. Program Nilai
1 Kunjungan K1 2
2 Kunjungan K4 2
3 Persalinan oleh tenaga kesehatan 3
4 Kunjungan neonates 2
5 KB aktif 3
6 Balita Gizi Buruk yang mendapat perawatan 3
7 PMT-P balita BGM 4
8 Penimbangan Berat Badan Balita di Posyandu (D/S) 3
9 Balita yang naik berat badannya (N/D) 2
10 Bayi kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif 3
11 Pemberian Vit A pada bayi 6 -11 bulan 4
12 Pemberian Vit A pada bayi 12 -59 bulan 4
13 Presentasi Remaja Putri mendapat tablet tambah darah (TTD) 2
14 DPT – HB Combo 1 4
15 DPT – HB Combo 3 4
16 Polio 1 4
17 Polio 4 4
18 Campak 4
19 PHBS 2
20 Penemuan kasus baru BTA positif (+) 2
21 Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat 2
22 Pengunjung peserta posbindu PTM 3
Kriteria D. Terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan dapat atau tidaknya suatu
program dilaksanakan. Faktor tersebut meliputi Propriety (P), Economic (E), Acceptability
(A), Resources availability (R), Legality (L)

Tabel Kriteria D
No. Program P E A R L Nilai
1 Kunjungan K1 1 1 1 1 1 1
2 Kunjungan K4 1 1 1 1 1 1
3 Persalinan oleh tenaga kesehatan 1 1 1 1 1 1
4 Kunjungan neonates 1 1 1 1 1 1
5 KB aktif 1 1 1 1 1 1
Balita Gizi Buruk yang mendapat
6 1 1 1 1 1 1
perawatan
7 PMT-P balita BGM 1 1 1 1 1 1
Penimbangan Berat Badan Balita di
8 1 1 1 1 1 1
Posyandu (D/S)
Balita yang naik berat badannya
9 1 1 1 1 1 1
(N/D)
Bayi kurang dari 6 bulan yang
10 1 1 1 1 1 1
mendapat ASI Eksklusif
Pemberian Vit A pada bayi 6 -11
11 1 1 1 1 1 1
bulan
Pemberian Vit A pada bayi 12 -59
12 1 1 1 1 1 1
bulan
Presentasi Remaja Putri mendapat
13 1 1 1 1 1 1
tablet tambah darah (TTD)
14 DPT – HB Combo 1 1 1 1 1 1 1
15 DPT – HB Combo 3 1 1 1 1 1 1
16 Polio 1 1 1 1 1 1 1
17 Polio 4 1 1 1 1 1 1
18 Campak 1 1 1 1 1 1
19 PHBS 1 1 1 1 1 1
Penemuan kasus baru BTA positif
20 1 1 1 1 1 1
(+)
Pelayanan kesehatan orang dengan
21 1 1 1 1 1 1
gangguan jiwa berat
22 Pengunjung peserta posbindu PTM 1 1 1 1 1 1
Penilaian prioritas masalah

Setelah nilai dari kriteria A,B,C dan D didapat, hasil tersebut dimasukkan dalam formula nilai
prioritas dasar (NPD), serta nilai prioritas total (NPT) untuk menentukan prioritas masalah
yang dihadapi: NPD = ( A + B ) x C , NPT = ( A + B ) x C x D

Urutan
No. Program A B C D NPD NPT
prioritas
1 Kunjungan K1 1 10 2 1 22 22 XIII
2 Kunjungan K4 1 11 2 1 24 24 XII
3 Persalinan oleh tenaga kesehatan 1 13 3 1 42 42 VI
4 Kunjungan Neonatus 1 10 2 1 22 22 XIII
5 KB aktif 1 8 3 1 27 27 X
Balita Gizi Buruk yang mendapat
6 1 13 3 1 42 42 VI
perawatan
7 PMT-P balita BGM 1 12 4 1 52 52 III
Penimbangan Berat Badan Balita di
8 1 12 3 1 39 39 V
Posyandu (D/S)
9 Balita yang naik berat badannya (N/D) 1 12 2 1 22 22
Bayi kurang dari 6 bulan yang mendapat
10 1 12 2 1 26 26 IV
ASI Eksklusif
11 Pemberian Vit A pada bayi 6 -11 bulan 6 12 3 1 54 54 VII
12 Pemberian Vit A pada bayi 12 -59 bulan 3 8 4 1 44 44 VII
Presentasi Remaja Putri mendapat tablet
13 4 8 4 1 48 48 VII
tambah darah (TTD)
14 DPT – HB Combo 1 4 10 2 1 28 28 VI
15 DPT – HB Combo 3 1 10 4 1 44 44 IV
16 Polio 1 2 10 4 1 48 48 IV
17 Polio 4 1 11 4 1 52 52 II
18 Campak 2 11 4 1 52 52 I
19 PHBS 2 14 4 1 64 64 I
20 Penemuan kasus baru BTA positif (+) 1 12 2 1 26 26 IX
Pelayanan kesehatan orang dengan
21 4 13 2 1 34 34 XII
gangguan jiwa berat
22 Pengunjung peserta posbindu PTM 2 9 2 1 22 22 V

Anda mungkin juga menyukai