Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan ini ada dua keadaan yang pasti terjadi pada diri manusia,
yakni yang pertama adalah keadaan sakit dan yang kedua keadaan sehat. Manusia
sebagai makhluk Allah, tidak bisa melepaskan diri dari kedua keadaan tersebut. Itu
artinya, adakalanya manusia sakit adakalanya manusia sehat.
Allah SWT memberikan kepada makhluknya Sakit dan sehat, karena keduanya
merupakan qodrat Ilahi yang sudah diberikan saat penciptaan manusia. Allah SWT
menakdirkan kepada setiap makhluknya dengan tujuan yang mulia dan positif, keadaan
sakit adalah sebagai pengingat bahwa Allah SWT adalah sang pencipta, yang Maha
memberikan kesembuhan, yang bisa menciptakan segala sesuatu termasuk menakdirkan
sakit atas hamba-Nya (manusia) yang sehat.

Alquran adalah media yang digunakan untuk penyembuhan segala penyakit, dengan
menggunakan Alquran sebagai obat adalah perkara yang telah ditetapkan oleh syariat,
dan bukan hanya itu saja, fenomena yang terjadi dimasyarakat juga turut memastikan
kemanjuran Alquran. Berapa banyak kita dapat mereka yang sakit, yang tidak kunjung
mendapatkan kesembuhan tetapi, berkat rahmat dan ampunan Allah yang senantiasa
menyelimuti mereka yaitu melalui bacaan ayat-ayat sucil Alquran, penyakit merekapun
dapat di sembuhkan dengan keberkahan Alquran, yang bilamana ia bacakan atas orang
sakit, niscaya Allah akan mengampuni dosa- dosannya dan memberikannya
kesembuhan.
Alquran merupakan kalam Ilahi dan mukjizat abadi Rosulullah, sepanjang
sejarah umat Islam Alquran dijadikan sebagai petunjuk, kitab panutan untuk kehidupan
manusia. Manusia juga merenungkan ayat-ayat Alquran dari berbagai sudut. Meskipun
Alquran diturunkan pada masa lampau, namun keagungan dan kedalaman maknanya
justru semakin bertambah; semakin hari semakin bertambah kajian dan penelitian yang
dilakukan terhadap Alquran. Kata syifa yang berarti Kesembuhan Digunakan untuk
menunjukan bahwa selain mengalami penyakit fisik, manusia juga mengalami penyakit
batin atau hati, dan dengan Alquran sebagai penyembuhnya.

Alquran akan menjadi obat dan rahmat bagi manusia yang mau mengamalkanya, serta
membaca ayat-ayat nya untuk mecari kesembuhan, dengan penuh keyakinan, untuk
mengharapkan kesembuhan dari Allah Tuhan yang Maha pengasih. Shalafus Sholeh
juga telah melakukan pengobatan dengan menggunakan Alquran, Ibnu Qayyim Al-
Jauziyah mengatakan; barang siapa yang penyakitnya tidak dapat di sembuhkan dengan
Alquran, maka tiada lagi kesembuhan untuknya.” Sejauh pengamatan penulis, banyak
sekali bukti-bukti yang menyatakan bahwa Alquran benar-benar dapat menyembuhkan
berbagai macam penyakit manusia.
Allah SWT telah berfirman,
“Dan kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman dan Al-Qura‟an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang
lalim selain dalam kerugian.” (QS. Al-Isra : 82

Ayat yang tertulis di dalam Alquran di atas, akan mendapatkan suatu keyakinan
bahwa Alquran benar-benar berfungsi sebagai rahmat dan penawar (obat). Itu bukanlah
suatu perkara yang aneh dan mengherankan, karena Alquran merupakan firman Allah,
dan kebatilan tidak pernah sekalipun menyentuhnya. Alquran adalah kalam Allah yang
berupa mukjizat yang diturunkan kepada manusia melalui malaikat Jibril
dengan perantara Nabi Muhammad SAW berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia,
yang dalam pembacaannya bernilai ibadah. Sehingga Alquran memperkenalkan dirinya
dengan berbagai ciri dan sifat. Karena hal tersebut memiliki keistimewaan yang sudah
dijamin oleh Allah SWT. bahwa Alquran sealu dipelihara. Diantara keistimewaan
Alquran adalah ia merupakan kitab yang dijelaskan dan dimudahkan untuk dihafal. Allah
SWT Berfirman dalam surat Al-Hijr Ayat 9:
"Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya kami benar-
benar memeliharanya" (QS Al-Hijr [15]: 9)

Alquran untuk si sakit dengan penuh keyakinan maka si sakit pasti akan sembuh
dengan berkan Allah dan kalam-Nya. Rasulullah bersabda ;

“Berikanlah kabar gembira (pada manusia) bahwa Alquran ini, ujungnya telah berada
di tangan Allah, sedang ujungnya yang lain berada di tangan kalian, maka
berpeganglah kalian kepadanya setelah itu kalian sekali-kali tidak akan celaka atau
tersesat.”
Begitu juga dengan hadis yang telah di riwayatkan Ibnu Majah dari Ibnu Mas‟ud ra., ia
berkata Rasulullah Saw. Telah bersabda :

“Hendaklah kamu berobat dengan dua obat : madu dan Alquran”.

Allah berfiman :
“Tak ada halangan bagi orang buta, tak ada halangan bagi orang yang pincang, dan
tak ada halangan bagi orang yang sakit. (QS. An-Nur :61).

Ayat ini menunjukan adanya berbagai penyakit yang dapat menyerang orang yang
sedang melaksanakan ibadah haji, puasa atau bersuci. Ayat ini mengandung rahasia dan
hikmah yang menunjukan keagungan Alquran, orang yang mampu memahami akan
merasa menjadikanya sebagai petunjuk. Dokter menggunakan obat-obatan, yang berupa
obat alami, seperti daun-daunan dan tumbuh-tumbuhan, maupun obat yang telah diracik
melalui proses kimiawi, kita katakan dokter membuat ramuan itu pada dasarnya
bersumber pada alam yang telah dikasih khasiat oleh Allah. Jadi, sebetulnya pada
hakikatnya yang menyembuhkan itu bukan daun-daunan akan tetapi Allah yang
memberikan khasiat kepada daun-daunan.

Artinya bahwa yang menyembuhkan penyakit itu hakikatnya adalah kekuatan Allah
yang di tancapkan kepada tanaman tersebut, sehingga mempunyai khasiat untuk
menyembuhkan penyakit. Dokter hanyalah sebagai orang yang mempunyai
pengetahuan dalam bidang kedokteran, yang telah di anugerahkan Allah di segala
ciptaan-Nya yang ada di jagad alam raya ini. Dan daun-daunan yang di gunakan
sebagai obat menjadi manjur, karena Allah telah memberikan khasiat dalam dedaunan
itu yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.

Sesuai dengan firman Allah sebagai berikut :


“ yang telah menciptakan aku, maka dialah yang menunjuki aku, dan tuhanku, yang
dia memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, dialah yang
menyembuhkan aku, dan yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan
aku, dan aku yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat.
“ ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikma dan masukanlah aku ke dalam golongan
orang-orang yang shaleh.” (QS. Asy-Syu‟ara : 78-83)

Oleh sebab itu, tiada kesembuhan selain dari Allah SWT dan tiada kesehatan selain dari
Allah serta tiada kekuatan selain kekuatan Allah SWT.
Karenanya, ketika Nabi Ayyub AS, menyeru kepada Tuhan yang maha pengasih lagi
maha agung, hanya dia pemilik kesehatan dan kesembuhan, yang mencukupi dan yang
menghilangkan segala bahaya atas perintah dan keagungan kekuasaan-Nya, ia
bertadharru‟ dihadapan tuhan ketika penyakit yang dideritanya sudah sangat kritis,
sebagaimana disebutkan dalam firman Allah:
Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang
ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan
bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan
bagi semua yang menyembah Allah. (QS. Al-Anbiya:84)

Maka bagi orang yang sakit hendaklah banyak-banyak berdo‟a kepada Allah dan
percaya Allah akan menyembuhkan dan menyehatkannya kembali. Berdo‟alah kepada
Allah dengan menyebut nama-namanya Asmaul Husna.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang sebelumnya maka dapat dikemukan bahwa
perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana dampak penggunaan ayat Alquran dalam pengobatan ?


BAB II

PEMBAHASAN

1. Bagimana dampak penggunaan ayat Alquran dalam pengobatan ?


Kesembuhan diungkapkan dengan kata shifa>‟ karena keadaan telah

mendekat pulih kembali seperti sedia kala dari sebelumnya sakit. Dengan berbagai

derivasinya kata ini terulang dalam al-Qur‟an sebanyak 8 kali; 6 di antaranya

bermakna kesembuhan, baik dari penyakit fisik maupun kejiwaan, dan dua kali

bermakna pinggir/tepi yang mendekat kepada kejatuhan.

Shifa>‟ pada umumnya diartikan sebagai obat yang terkenal yaitu obat yang dapat

menyembuhkan penyakit. Selanjutnya shifa>‟ dipahami oleh sejumlah

intelektual yang ada di dunia Islam secara berbeda-beda sesuai dengan sudut

pandangannya masing-masing, utamanya bagi kajian al-Qur‟an, dengan kata lain

bagaimana al-Qur‟an mengungkap shifa>‟, terutama tentang hakekat dan fungsinya

bagi kehidupan manusia. Sedangkan istilah al-Qur‟an di sini berarti kitab suci umat

Islam. Hal ini jika dikaitkan dengan permasalahan yang dibahas, yaitu implikasi

atas pengobatan menggunakan ayat-ayat al-Qur‟an, akan sangat

berkesinambungan. Sebab, jika yang melakukan pengobatan itu orang mukmin

maka ia akan dampak sekali pengaruhnya terhadap penyakit yang dialaminya dan

merasakan kebugaran atau pun kesegaran, ketenangan, kenyamanan setelah ia

membaca ayat-ayat al-Qur‟an. Ketika berada dalam keadaan kena musibah saja

baru memiliki keinginan untuk membaca ayat-ayat-Nya agar diberi ketenangan,


hendaklah jika berada dalam keadaan senang pun selalu mengingat dan membaca

ayat-ayat-Nya agar selalu mendapatkan kemudahan dan terhindar dari penyakit

yang bisa menjerumuskan dari jalan yang penuh kegelapan. Pakar tafsir dalam

penelitian ini menyatakan bahwa obat yang ampuh dan berpengaruh itu hanya

untuk orang-orang yang beriman, agar terhindar dari penyakit hati yang penuh

kegundahan. Ibnu kathir juga mengatakan sama bahwa hanya untuk orang-orang

mukmin saja agar dapat hidayah dalam kesusahan. Dua mufassir ini menjelaskan

dengan makna yang sama yaitu yang dapat mengobati penyakit ruhani, yang bahasa

umumnya itu penyakit kekotoran yang terbenak di dalam hatinya, hendaklah

dicegah dengan membaca ayat-ayat-Nya agar tidak terjerumus ke dalam sifat yang

penuh kekejian. Quraish shihab berkata akibat keberkahan do‟a yang sedang

ditimpa penyakitlah yang mengakibatkan ia sembuh. Makna yang dapat dicerna di

sini bukan hanya penyakit ruhani saja yang dapat disembuhkan dengan membaca

al-Qur‟an akan tetapi penyakit jasmani juga dapat disembuhkan, bukannya tidak

boleh berobat secara medis apalagi penyakit tersebut terdapat pada fisik,

hendaknyalah disertai dengan membaca al-Qur‟an dan diniatkanlah untuk

memperoleh kesembuhan dari Allah di samping itu akan memperoleh pahala bahwa

telah melantunkan ayat-ayat-Nya dan insha‟Allah terbebas dari penyakit yang

menjangkit. Rahasia pengobatan yang dimiliki oleh firman Allah yaitu pada ayat-

ayat- Nya, seperti pembacaan tilawah al-Qur‟an yang di dalamnya merupakan

kumpulan frekuensi suara yang akan dicapai oleh telinga lalu dilanjutkan ke sel- sel

otak yang akan memberi pengaruh di dalamnya melalui medan listrik yang

dihasilkan sel. Ketika manusia lahir otak yang dimiliki telah diprogram untuk hal-

hal yang baik, seperti berlaku jujur, cinta dalam hal kebajikan dan menajuh dari
perbuatan yang salah dan juga tercela. Metode penyembuhan dengan al-Qur‟an

meliputi dua cara itu, selain akan memberikan kesembuhan, juga memberikan

pahala dan kebaikannya semakin besar jika ia membaca dan merenungkan ayat-

ayat al-Qur‟an di kesunyian malam ketika sebagian besar manusia lelap tidur.

Bangunlah di sepertiga malam terakhir, dirikanlah sLolat, dan kemudian bacalah al-

Qur‟an dan niatkanlah untuk mendapatkan kesembuhan dari Allah, niscaya Dia

akan mengabulkan permohonan hambanya. Dengan cara yang telah dilakukan oleh

umat Islam yang selalu beribadah setiap hari dalam 24 jam, dan betapa tenangnya

hati jika selalu curhat kepada sang pencipta, mohon kesembuhan dan juga

mendapatkan pahala yang akhirnya akan merasakan kenyamanan dengan memohon

petunjuk ke jalan yang mustaqim/lurus. Berapa banyak pahala yang akan diperoleh

jika senantiasa mengingat kepada yang maha Kuasa. Jika umat Islam tawakkal

dalam semua hal urusan insya‟Allah, Allah akan selalu memberikan kemudahan

antara sesama umat maka dari sini akan merasakan cinta dan kasih karena selalu

antusias dalam suatu hal yang dilakukan dengan kasih dan cinta yang tak

terputus. Jika cinta dan kasih sudah terlahir di dalam hati maka hubungan antara

sesama umat akan merasakan kenyamanan dalam bersosial yang selalu tunduk

kepada Allah akan kekuasaan-Nya yang telah diberikan pada umat-Nya. Cinta dan

kasih selalu tumbuh dalam beraktifitas maka akan hadir bentuk perasaan yang luhur

dan lembut. Terutama pada setiap Muslim jika melaksanakan kegiatan dengan

penuh tawakkal dan selalu berbuat dalam hal kebajikan maka orang Muslim

tersebut memiliki hati yang sehat atau qalbun salim yang tidak terjangkit dengan

perasaan yang tercela, dari sinilah al-Qur‟an menjelaskan dengan sangat detail

tentang tawakkal pada umat Islam agar tidak mudah terjerumus dalam hal yang
menjangkitkan dan pada akhirnya akan timbul penyakit dan jika memperbanyak

membaca al-Qur‟an penyakit yang timbul akan mulai pudar.Dari berbagai sudut

pandangan yang dilihat oleh para ahli pakar tentang pengobatan ayat-ayat al-

Qur‟an bahwa suara lantunan ayat-ayat al-Qur‟an jika dibacakan dengan tajwid

yang s}ohih dan disertai khushu„annya membaca ayat- ayat al-Qur‟an maka akan

berpengaruh besar kepada kesehatan dan kebugaran tubuh.

Lafaz}-lafaz} al-Qur‟an bila didengarkan akan berubah laksana gelombang

samudra yang menggelora. Ketika itu akan menjadi jiwa-jiwa kehidupan akhirat,

makna dan penjelasannya begitu segar seperti air, penjelasannya begitu halus

sehingga jiwa-jiwa jin pun dapat beristirahat longgar kala mendengarnya. Sesudah

itu ia naik setinggi awan di dalam metodenya yang teliti, kekhasnya dalam gaya

bahasa kecemerlangan, kemuliaan dan kemilau penjelasan, keindahan stara

tebalnya, kekuatan logika, serta keelokan deskripsi dan pemaparan pelajarannya.

Al-Qur‟an menghimpun antara kepastian dan pertalian makna, antara kekuatan dan

kesegaran, antara hangatnya iman dan lembutnya gaya bahasa. Ia seolah sihir,

sekaligus cahaya dan cemerlang, kebenaran yang kokoh dan kejujuran yang terang.

Dari uraian di atas sudah sangat bisa dipahami, bahwa kitab suci al-Qur‟an adalah

pedoman hidup yang mana memiliki banyak peran bisa dijadikan pengajaran,

rahmat, obat dan petunjuk bagi umat Islam. Hilangkan rasa keraguan, kegelisahan,

perasaan dengki, sombong dan suka menghasud yang selalu terbenak di dalam hati

karena sesungguhnya al-Qur‟an sudah memberikan obat untuk menyembuhkan, di

samping mengobati dengan ayat-ayat al-Qur‟an maka akan mendapatkan pahala

karena telah melantunkan ayat-ayat-Nya yang akan dinilai beribadah kepada sang
pencipta. Pengobatan al-Qur‟an adalah pengobatan dengan cara ayat-ayat al-

Qur‟an dibacakan kepada orang sakit (pasien) ditambah pula dengan do‟a-do‟a

ma‟thur, yang dilakukan secara berulang kali sampai sembuh dengan izin Allah.

Jadi, hal yang mempengaruhi pasien adalah bacaan al-Qur‟an. Bacaan al-

Qur‟an terdiri dari dua hal, yaitu suara yang menyembuhkan dan makna yang

dikandung oleh ayat al-Qur‟an. Melalui pembahasan berikutnya akan

membuktikan insha‟Allah bahwa suara memiliki pengaruh yang sangat kuat

terhadap sel-sel tubuh. Dan juga akan membuktikan bahwa pengaruh yang paling

baik adalah dengan firman Allah. Pada setiap ayat al-Qur‟an, Allah

menaruh kekuatan untuk menyembuhkan. Tetapi bukan berarti

meninggalkan sarana medis dan pengobatan modern, tetap memanfaatkannya, tetap

beralih ke al-Qur‟an terlebih dahulu kemudian beranjak menggunakan cara-cara

lain yang tersedia dan lebih baik juga menggunakan keduanya.

Al-Qur‟an memiliki pengaruh positif yang kuat untuk menstabilkan ketegangan.

Pengaruh ini bisa dicatat, secara kualitatif maupun kuantitatif. Pengaruh ini tampak

dalam bentuk perubahan arus listrik pada otot-otot, perubahan pada kompesi kulit

terhadap konduksi listrik, perubahan sirkulasi darah, serta pengaruhnya pada

perubahan jumlah atau kecepatan detak jantung sejumlah darah beredar di kulit

serta tingkat suhu kulit. Semua perubahan ini menunjukkan adanya perubahan

fisiologis dalam saraf yang selanjutnya berpengaruh terhadap organ-organ tubuh

yang lain beserta fungsinya. Karena itu, ditemukan adanya kemungkinan-

kemungkinan tanpa batas bagi pengaruh fisiologis yang dimunculkan al-Qur‟an.

Program riset dan penelitian-penelitian al-Qur‟an masih terus untuk merealisasikan


sejumlah target yang diinginkan. Berikut ini di antaranya:

1. Mengomparasikan pengaruh al-Qur‟an dengan pangaruh berbagai media

pengobatan lain yang ada pada saat ini untuk menenangkan ketegangan.

2. Menguji pengaruh penyembuhan al-Qur‟an jangka panjang terhadap

fungsi- fungsi imunitas pada tubuh, baik yang berkaitan dengan sel

maupun zat antibodi di dalam darah.

3. Melakukan eksperimen terhadap pengaruh penyembuhan al-Qur‟an pada

berbagai penyakit, terutama penyakit fisik, serta membuktikannya melalui

metode-metode ilmiah yang kompatibel.

Jelas bahwa program penelitian al-Qur‟an ini merupakan program jangka panjang

dan rumit yang membutuhkan sejumlah penelitian tersendiri dan akan memakan

waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya. Meskipun demikian, ini

merupakan tema yang sangat penting dan menjanjikan berbagai hasil penting yang

diharapkan bisa memberikan konstribusi dan manfaat yang nyata.

Ada cara yang bagus dalam pengobatan al-Qur‟an tanpa melakukan usaha apa pun,

yaitu dengan mengobati diri pada saat tidur. Maksudnya, mendengarkan al-Qur‟an

setiap hari sebelum dan setelah tidur. Sel-sel otak dan jantung akan merespons

firman-firman Allah dan akan melakukan pemprograman otak yang baru.

Supaya pengobatan menjadi efektif, disarankan kepada pasien untuk mendengarkan al-

Qur‟an murattal pada saat tidur, karena otak tetap bekerja dan merespons suara al-

Qur‟an tadi, bahkan seseorang tertidur! Inilah bukti tanda- tanda kekuasaan Allah.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Sebagai umat islam, kita diwajibkan untuk mengetahui serta memperdalam sumber
ajaran agama yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Karena sumber ajaran agama islam
merupakan media penuntun agar kita dapat melaksanakan semua perintah Allah dan semua
larangan-Nya. Agama islam pun tidak mempersulit kita dalam mempelajari seluk beluk
agama islam. Karena terdapat tingkatan sumber ajaran agama islam yang harus kita
pedomani. Fungsi dari al-Qur’an itu sendiri ada 4 yaitu petunjuk, penjelas, pembeda dan
obat.Petunjuk artinya al-Qur’an merupakan suatu aturan yang harus diikuti, layaknya
sebuah papan jalan yang di temple pada jalan-jalan. Seseorang yang tidak mengetahui jalan,
jika ia mengabaikan petujuk jalan itu dan dan berjalan tidak sesuai dengan petunjuknya
sudah pastilah orang tersebut akan tersesat. Sama seperti orang hidup di dunia ini, jika ia
mengabaikan petunjuk dari Allah maka pastilah jalannya akan tersesat.
fungsi al-Qur’an sebagai obat. Ibarat resep dari seorang dokter, pasien sering sulit
untuk membacanya bahkan memahaminya.Tetapi seorang pasien percaya bahwa resep
tersebut tidak mungkin salah karena dokter diyakini tidak mungkin berbohong.Sama seperti
halnya dengan al-qur’an, al-qur’an adalah resep yang diberikan oleh Allah dan sudah pasti
resep tersebut tidak mungkin salah karena Allah maha besar.Dengan demikian tidak
menjadi masalah apabila ada beberapa ayat dalam al-Qur’an yang belum kita mengerti
maksud dan tujuannya, maka jalankan sajalah.Sebab kalau harus menunggu kita memahami
semua maksudnya bisa-bisa waktu kita di dunia ini habis terlebih dahulu sebelum kita
menjalankan semua perintah-perintah-Nya.
Selain itu, obat yang diberikan oleh dokter tidak semuanya manis kadang ada yang pahit
dan manis. Tetapi dokter berpesan agar meminum obat tersebut dengan teratur dan sampai
habis, sebab kalau tidak teratur dan habis penyakitnya tidak sembuh.Begitupula dengan al-
Qur’an adalah obat, tidak semua perintah dalam al-Qur’an sesuai dengan keinginan dan
kemauan manusia, tetapi Allah menghendaki kita untuk mengamalkan semua firmannya
tanpa terkecuali. Tidak ada pemilihan dan pemilahan ayat-ayat tertentu untuk diamalkan
sedangkan yang lain dibirkan.
2. Saran

Sebaiknya pembahasan mengenai Al Qur’an sebagai obat tidak hanya dilakukan


oleh kalangan tertentu saja namun akan lebih baik apabila disosialisasikan pada masyarakat
agar masyarakat dapat terbantu dalam mengurangi terjadinya permasalahan yang terkait
dengan berbagai penyakat yang saat ini semakin merajalela dan membuat resah masyarakat
awam, karena dengan kembali kepada Al qur’an sebagai sumber referensi, maka keyakinan
akan kebesaran Alloh kita akan bertambah dan jauh dari kemusrikan, karena di samping al
qur’an sebagai pedoman hidup, al qur’an sebagai obat untuk segala macam penyakit, baik
rohani ataupun jasmani.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.uinbanten.ac.id/1352/6/BAB%20V.pdf

https://d1.islamhouse.com/data/id/ih_books/single/id_cara_pengobatan_dengan_qu

ran.pdf

https://makmunrasyid92.wordpress.com/2015/04/28/terapi-penyakit-dengan-al-

quran/

Anda mungkin juga menyukai