Anda di halaman 1dari 2

LOGO RUMAH SAKIT

PANDUAN ASUHAN GIZI STROKE

Metoda pemecahan masalah gizi pada pasien stroke yang


1. Pengertian Asuhan Gizi pada sistematis dimana Nutrisionis/Dietisien berfikir kritis dalam
Stroke membuat keputusan untuk menangani masalah gizi sehingga
aman, efektif dan berkualitas
Melanjutkan hasil skrining perawat terkait risiko malnutrisi dan
2. Asesmen/Pengkajian: atau kondisi khusus. Stroke termasuk kondisi khusus sehingga
memerlukan asesmen gizi. Asesmen Gizi dalam waktu 48 jam

Antropometri Data berat badan, tinggi badan atau lingkar lengan atas

Mengkaji data labolatorium terkait gizi seperti HB, Hematokrit,


Biokimia
Leukosit, Albumin (bila ada)
Mengkaji data nyeri saat menelan, kesulitan menelan, air liur
menetes, makanan lengket dalam mulut/kerongkongan, hasil tes/
Klinis/Fisik
pemeriksaan fungsi menelan, tensi darah status hidrasi, masa
otot dan lemak, ada tidak nya edema.
Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, bentuk
Riwayat Makan makanan, rata-rata asupan sebelum masuk RS (kualitatif dan
kuantitatif)
Mengkaji riwayat sosial ekonomi, budaya, riwayat penyakit saat
ini, riwayat penyakit dahulu dan penyakit keluarga, riwayat
Riwayat Personal
penggunaan suplemen makanan, status kesehatan mental, serta
status kognitif
Asupan makan per oral kurang berkaitan dengan menurunnya
konsumsi zat gizi karena kesulitan menelan ditandai dengan
3. Diagnosis Gizi (Masalah Gizi)
asupan makanan 50% dari kebutuhan (NI-2.1)
Kesulitan Menelan berkaitan dengan stroke ditandai dengan
estimasi menurunnya asupan makan (NC-1.1)
4. Intervensi Gizi (Terapi Gizi) Tujuan :
a. Perencanaan Memenuhi kebutuhan zat gizi ≥ 80%
Mempertahankan status gizi optimal
Preskripsi Diet :
Kebutuhan Energi 25-45 kkal/kgBB. Pada fase akut energi
diberikan 1100-1500 kkal/hari
Protein 0.8-1 g/kgBB. Apabila pasien dengan status gizi kurang,
diberikan 1.2-1.5 g/kgBB.
Lemak 20-25% dari energi total
Karbohidrat 60-70% dari energi total
Kholesterol <300 mg
Serat 15-25 gram
Natrium 1500 mg -2300 mg
Cukup vitamin dan mineral
Jenis Diet makan cair/enteral,saring,lunak,biasa, bertahap sesuai
tes fungsi menelan (FEES). Mudah dicerna porsi kecil sering
Pemberian Energi dan Protein bertahap disesuaikan dengan
kemampuan mengkonsumsi per oral
Cukup cairan
Bentuk makanan dapat dikombinasi cair/enteral atau bubur susu,
bubur saring, makanan lunak maupun makan biasa, bertahap.
Jalur makanan. (oral/enteral per NGT /parenteral atau
b. Implementasi kombinasi) sesuai kondisi klinis dan kemampuan
Pemberian Makanan mengkonsumsi.
Edukasi
Konseling Gizi Pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan preskripsi diet
Koordinasi dengan tenaga Pemberian edukasi dan konseling gizi kepada pasien dan
kesehatan lain keluarga serta penunggu pasien (care giver)

Koordinasi pelayanan gizi dengan tenaga kesehatan lain yaitu


dengan dokter, perawat, farmasis dan tenaga kesehatan lain
terkait asuhan pasien

5. Monitoring dan Evaluasi Mengetahui respon pasien terhadap intervensi yaitu monitor
hasil positif maupun negative dari :
a. Status Gizi berdasarkan antropometri
b. Hasil biokimia terkait gizi
c. Fisik Klinis terkait dengan gizi yaitu ada tidaknya residu,
malabsorbsi/diare, dll
d. Asupan Makanan
6. Re Asesmen (Kontrol kembali) Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal
(pada hari ke 4 atau ke 5 perawatan) untuk melihat keberhasilan
intervensi sesuai hasil monitoring evaluasi. Jika pasien sudah
kembali pulang maka re asesmen di rawat jalan untuk menilai
kepatuhan diet dan keberhasilan intervensi (terapi gizi). Re
asesmen 2-4 minggu setelah pulang dari rumah sakit.
7. Indikator (Target yang akan 1. Asupan makan ≥80% dari kebutuhan
dicapai/Outcome) 2. Status Gizi Normal berdasarkan antropometri Indek Masa
Tubuh (IMT) atau lingkar lengan atas, biokimia albumin,
fisik/klinis dan asupan makan
8. Sumber Pustaka 1. Komplikasi Pada Stroke, FKUI 2015
2. Penuntun Diet Edisi 3 Tahun 2006. Asosiasi Dietisien
Indonesia (AsDI). Persatuan Ahli Gizi Indonesia
(PERSAGI)
3. Pocket Guide For International Dietetics & Nutrition
Terminology (IDNT) Reference Manual
4. International Dietetics & Terminology (IDNT) Reference
Manual. Standardize Language for the Nutrition Care
Process. Fourth Edition. Academy of Nutrition and Dietetics
2013
5. Guidelines Clinical Nutrition in patients with stroke.
German society for Clinical Nutrition, German Medical
Societies 2013
6. Stroke Nutrition Therapy, American Dietetic Association

Anda mungkin juga menyukai