Anda di halaman 1dari 3

BAMBU LAUT (ISIS HIPPURIS) PENGHASIL

ANTIBAKTERI DAN ANTIVIRUS

Dalam penelitian Anna E.W. Manuputty Peneliti Bidang Sumberdaya Laut, Pusat Penelitian
Oseanografi-LIPI, Jakarta. Isis hippuris LINNAEUS 1758 (Octocorallia, Calcaxonia, Isididae), merupakan
salah satu jenis oktokoral yang hidup di perairan tropis Indo-Pasifik. Di Indonesia jenis ini mendominasi
perairan Indonesia bagian timur, terutama perairan Maluku dan Papua. Jenis ini dikelompokan dalam
kelompok gorgonia, yaitu kelompok oktokoral yang tumbuh dan muncul dari substrat dasar dan
mempunyai kerangka dalam (aksial) yang kokoh. Kerangka (aksial) terdiri dari gorgonin yang keras dan
padat, yang sama dengan zat tanduk yang mengandung substansi kollagen dan senyawa protein.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, terutama di bidang kedokteran dan farmasi, telah dilakukan
isolasi senyawa-senyawa aktif yang terkandung di dalam jaringan tubuh biota yang hidup di laut.
Senyawa-senyawa tersebut telah diuji dan berkhasiat sebagai senyawa anti-bakteri, anti-kanker maupun
anti-virus. Dalam hal ini oktokoral jenis Isis hippuris LINNAEUS 1758, diketahui mengandung senyawa
anti-virus. Tulisan ini mengemukakan tentang biologi dari jenis gorgonia Isis hippuris LINNAEUS 1758,
dan kandungan senyawa anti-virus yang ada di dalam jaringan tubuhnya.

Senyawa-senyawa bioaktif dari biota telah banyak terbukti peranannya dalam berbagai bidang medis
sebagai bahan baku obat. Produk alam dari darat telah banyak diolah sebagai bahan dasar dalam
industri farmasi. Untuk mengantisipasi agar tidak menipisnya stok dari darat. Beberapa terobosan
dilakukan untuk mencari sumber yang baru dari laut. Para pakar farmasi dan biokimia, sudah lama
mengalihkan penelitian untuk mencari produk alam baru, dari daratan ke lautan. Beberapa hewan
maupun tumbuhan laut juga diketahui mengandung senyawa aktif di dalam jaringan tubuhnya, dan dapat
diisolasi dan diekstraksi sebagai senyawa bioaktif dari laut. Produk alam laut dari karang lunak dan
gorgonian yaitu dari margaSarcophyton, Eleutherobia dan Plexaura telah diuji nilai farmakologinya dan
telah terbukti khasiatnya. Umumnya kandungan senyawa aktif yang ada di dalam jaringan tubuh hewan
ini digunakan sebagai pertahanan, pembentukan dan pemekaran koloni secara cepat maupun dalam
usaha memperebutkan lahan tempat hidup bagi perluasan koloni. Karang lunak mempunyai sifat
"allelopatik" yang dipakai sebagai strategi untuk merebut lahan dari karang baru.

Beberapa senyawa bioaktif dari organisme laut terutama dari anggota kelompok oktokoral yang
dikumpulkan dari perairan Okinawa Jepang, telah diketahui khasiatnya sebagai anti-bakteri, anti-virus,
bahkan anti-kanker. Dari jenis oktokoral Isis hippuris yang banyak ditemukan di perairan Okinawa, telah
diisolasi senyawa bioaktifnya. Jaringan tubuh gorgonian ini dimasukkan ke dalam larutan methanol,
dihancurkan, kemudian diisolasi kandungan steroidnya dan diperoleh senyawa yang dinamakan
Hippuristanol. Hippuristanol sifatnya sitotoksik, yaitu mempengaruhi sel dalam suatu jaringan dengan
kandungan racunnya. Para ahli biokimia dari McGill University Canada kemudian melakukan tes
kemampuan terapi dari senyawa ini secara in vitro dan in vivo pada hewan percobaan. Hasil tes
membuktikan bahwa senyawa steroid ini mampu menghentikan serangan virus pada saat-saat kritis yang
dialami hewan percobaan. Mekanisme kerja senyawa Hippuristanol ialah dengan menghambat fase awal
dari fungsi dari protein -eIF4A- yang berperan sebagai motor molekuler pembentuk protein, di tempat
mana virus tersebut berada dan menyerang. Dengan terhambatnya pembentukan protein, terhambat pula
perkembangan virus. Eksperimen ini menunjukkan bahwa hippuristanol memperlambat
perkembangbiakan virus polio, tanpa mengganggu pembentukan protein pada sel-sel yang tidak
terinfeksi. Belakangan telah teruji juga bahwa hippuristanol dapat membantu dalam pengobatan kanker,
dan dipakai dalam proses kemoterapi.

Struktur/rumus molekul Hippuristanol adalah sebagai berikut

Bentuk molekul steroid Hippuristanol disebut cincin spiroketal (spiroketal ring), cara kerjanya lebih aktif
dibandingkan dengan yang bentuk molekulnya sederhana (TANAKA et al., 1981).
Peranan Hippuristanol dalam dunia kedokteran sangat membantu, terutama dapat memperlambat dan
mencegah perkembang-biakan virus, demikian juga dapat memperlambat dan menghambat penyebaran
sel kanker, dimana secara ironis diketahui bahwa obat-obatan antibiotik dan obat-obat modern lainnya
belum dapat mematikan virus.

Anda mungkin juga menyukai