Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

BIOLOGI SEL

SEL DAN PENGENDALIAN EKSPRESI GEN

Di Susun Oleh :

Kelompok : IV (Empat)

Nama Kelompok :

1. Mifta Duliah ACD 115 013


2. Muhammad Saifudin ACD 115 014
3. Miftahul Qori’ah ACD 115 063
4. Muhammad Faisal ACD 115 072
5. Lisa Violetha ACD 115 0
6. Lesiana ACD 115 084

Kelas :A

Dosen Pengampu : Dr. Yohanes Edy Gunawan, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah yang berjudul
“ Inti sel dan Pengendalian Ekpresi Gen” tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi
Sel dengan dosen pengampu mata kuliah yaitu bapak Dr. Yohanes Edy Gunawan, M.Si. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Penulis berharap setelah menyusun makalah ini pengetahuan serta pemahaman baik
penulis maupun pembaca akan lebih berkembang. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Penulis mengharapkan
kritik dan saran untuk membangun guna perbaikan dan penyempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan memenuhi harapan pembaca.

Palangka Raya, April 2018

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTA ---------------------------------------------------------------------------------- i

DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------- ii

DAFTAR GAMBAR --------------------------------------------------------------------------------- iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ---------------------------------------------------------------------------------- 1


1.2. Rumusan Masalah ------------------------------------------------------------------------------ 2
1.3. Tujuan -------------------------------------------------------------------------------------------- 2
1.4. Manfaat ------------------------------------------------------------------------------------------ 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dari nukleus (inti sel) -------------------------------------------------------------- 3


2.2 Mekanisme kerja nukleus (inti sel) ----------------------------------------------------------- 3
2.3 Pengertian ekspresi gen ------------------------------------------------------------------------ 4
2.4 Pengendalian ekspresi gen --------------------------------------------------------------------- 6
2.5 Kontrol Ekspresi gen --------------------------------------------------------------------------- 7
2.6 Tahap ekspresi gen eukariotik yang dapat di kontrol -------------------------------------- 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan--------------------------------------------------------------------------------------- 12
3.2 Saran ---------------------------------------------------------------------------------------------- 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. --------------------------------------------------------------------------------------------- 5
Gambar 2. --------------------------------------------------------------------------------------------- 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sel adalah bagian dari organisme. Seluruh organisme tersusun atas satu atau lebih
sel. Didalam sel terdapat berbagai macam organel, yang salah satunya adalah nukleus (inti
sel). Nukleus (inti sel) hanya terdapat pada sel eukariotik. Di bagian dalam sel eukariotik
sangat kompleks dengan organel-organel yang dibatasi oleh membran maupun yang tidak
dibatasi oleh membran.Bagian-bagian yang menyusun nukleus ialah: membraninti
(nuclear envelope), pori nukleus (nuclear pore), matriks nukleus (nukleoplasma), materi
genetik (kromosom, kromatin), dan nukleolus (anak inti). Nukleus terdapat pada sel
tumbuhan dan sel hewan. Pada umumnya nukleus berbentuk bola akan tetapi ada pula yang
berbentuk gelendong. Kebanyakan sel eukariotik hanya memiliki sebuah inti sel di dalam
selnya, meskipun ada juga yang intinya lebih dari satu.
Proses metabolisme di dalam sel merupakan reaksi biokimia yang dikatalis oleh
enzim tertentu, sehingga keragaman proses dan hasil metabolism ditentukan oleh enzim
yang terlibat dalam reaksi tersebut. Keragaman enzim (baik struktur maupun susunan asam
aminonya) itu sendiri sangat ditentukan oleh susunan cetakannya yaitu asam
deoksiribonukleat (DNA). Ruas DNA yang menjadi cetakan untuk mensintesis enzim
(protein) yang disebut dengan gen, sehingga gen merupakan pengendali proses
metabolisme atau pengendali kehidupan. Keragaman morfologi suatu organisme
merupakan penampakan gen-gennya.
DNA sebagai bahan genetik karena DNA dapat mewariskan sifat sifat oragnisma
induk, sudah diidentifik asi pada pertengahan abad 20. Genom adalah sepotong DNA /
segment DNA yang menyandi protein mengandung semua informasi genetik yang
dimilikinya. Dengan penemuan ini ditemukan bagaimana informasi genetik diwariskan
dan diekspresikan. Mekanisme molekuler dari pewarisan me libatkan proses yang dikenal
sebagai replikasi, dimana rantai DNA induk berfungsi sebagai cetakan untuksintesis
salinan DNA.
Ekspresi gen di dalam sel memerlukan dua proses, transkripsi dimana
DNA berfungsi sebagai “template” dan di transkripsikan menjadi mRNA dan translasi
dimana informasi pada RNA akan diterjemahkan menghasilkan protein. Pengaturan
ekspresi gen pada sel eukariotik hanya memungkinkan ekspresi sebagian kecil genom
dalam suatu waktu, sehingga sel dapat menjalani perkembangan dan differensiasi.

1
Ini memerlukan suatu pengaturan melalui mekanisme yang rumit. Untuk suatu
gen spesifik, pengaturan dapat terjadi secara bersamaan diberbagai tingkat dan
berbagai faktor bekerja bersamaan untuk merangsang dan menghambat ekspresi suatu
gen.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu :
1. Apa pengertian dari nukleus (inti sel) ?
2. Bagaimana mekanisme kerja nukleus ?
3. Apa pengertian ekspresi gen?
4. Bagaimana pengendalian ekspresi gen?
5. Bagaimana Kontrol Ekspresi gen?
6. Bagaimana tahap ekspresi gen eukariotik yang dapat di kontrol?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Mengetahui pengertian dari nukleus (inti sel).
2. Dapat mengetahui bagaimana mekanisme kerja nukleus.
3. Mengetahui pengertian ekspresi gen.
4. Dapat mengetahui bagaimana pengendalian ekspresi gen.
5. Dapat mengetahui bagaimana Kontrol Ekspresi gen.
6. Dapat mengetahui bagaimana tahap ekspresi gen eukariotik yang dapat di kontrol.

a. Manfaat

Manfaat pembahasan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui bagaimana
inti sel, serta struktur dan ekspresi gen yang sering kita temui dalam pelajaran Biologi pada
umumnya. Semoga malakah ini bisa bermanfaat.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Nukleus
Nukleus merupakan tempat untuk sebagian besar pembuatan asam nukleat sel,
seperti DNA dan RNA.Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel
dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama
dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah
yang membentuk genom inti sel.
Nukleus merupakan organel terbesar yang berada dalam sel. Nukleus
berdiameter sekitar 10 m. Nukleus biasanya terletak di tengah sel dan berbentuk bulat
atau oval.Pada umumnya sel organisme berinti tunggal, tetapi ada juga yang memiliki
lebih dari satu inti.Nukleus ini umumnya paling mencolok pada sel eukariotik.Rata-rata
diameternya 5 µm. Nukleus memiliki membran yang menyelubunginya yang disebut
membran atau selubung inti.Membran ini memisahkan isi nukleus dengan sitoplasma.
Nukleus adalah organel pertama yang ditemukan, yang pertama kali
dideskripsikan oleh Franz Bauer pada 1802 dan dijabarkan lebih terperinci oleh ahli
botani Skotlandia, Robert Brown, pada tahun 1831.
Nukleus di batasi oleh sepasang membran. Selubung yang terbentuk itu tidak
sinambung, tetapi mengandung pori – pori. Hal ini boleh jadi memugkinkan bahan –
bahan berlalu – lalang dari nukleus.Di dalam nukleus membran nuklir terdapat medium
setengah cairan (semifluida) yang di dalamnya kromosom tersuspensi.Biasanya
kromosom itu tampak sebagai struktur memanjang dan tidak mudah diamati dengan
mikroskop cahaya.Dalam keadaan seperti biasa disebut kromatin.Nukleus merupakan
pusat pengendali dalam sel. Jika nukleus dalam sel rusak, maka telur itu tidak dapat
melanjutkan perkembangannya menjadi individu baru.Kalau nukleus itu di keluarkan
dari suatu amoeba, organisme ini hidup terus selama beberapa hari. Akan tetapi tidak
dapat makan atu pun berkembangbiak, dan akhirnya akan mati.
Di dalam nukleus , DNA diorganisasikan bersama dengan protein menjadi materi
yang disebut kromatin. Kromatin yang di beri warna tampak melalui mikrokop cahaya
maupun mikroskop electron sebagai massa kabur. Sewaktu sel bersiap untuk membelah
( bereproduksi ), kromatin kusut yang berbentuk benang aan menggulung ( memadat ),
menjadi cukup tebal untuk bisa dibedakan sebagai struktur terpisah yang disebut
kromosom. Nukleus ini mengontrol sintesis protein dalam sitoplasma dengan cara

3
mengirim mesenjer molecular yang berbentuk RNA, RNA mesenjer ( messenger RNA,
mRNA) ini disintesis dalm nukleus sesuai dengan perintah yang diberikan oleh DNA,
mRNA. kemudian penyampaian pesan genetic ini ke sitoplasma melalui pori nukleus.
Sewaktu berada dalam sitoplasma, molekul mRNA akan melekat pada ribosom, di sini
pesan genatik tadi diterjemahkan ( ditranlasi ) menjadi struktur primer suatu protein
spesifik.

B. Mekanisme kerja nukleus (inti sel)


Transportasi aktif protein dan RNA melalui pori-pori nuklir. Banyak protein
yang terlibat dalam DNA, replikasi, dan transkripsi yang ukurannya cukup kecil untuk
melewati pori pori dengan lebar 9 nm, misalnya histon.Beberapa protein nuklir
ukurannya besar. Enzim yang terlibat dalam DNA dan sintesis RNA berukuran dengan
sedang, sehingga cukup muat untuk melewati pori pori dengan lebar 9 nm.
Ribosomsubunit harus diekspor ke sitoplasma setelahdirakit di dalam nukleus.
Sehingga, banyak ribosom yang keluar dari nukleus melalui pori pori. Protein dengan
ukuran besar atau partikel yang secara aktif diangkut melalui pori pori dilakukan
dengan selektif. Seperti transpor aktifmelintasi membran tunggal, transpor aktif melalui
pori-pori nuklir membutuhkan energi dan melibatkan pengikatan zat yang diangkut ke
membran protein,yang dalam hal ini adalah bagian dari kompleks pori.
Mekanisme molekuler tersebut yaitu protein yang secara aktif diangkut dari
sitosol ke nukleus. Dalam satu protein memiliki satu atau lebih Sinyal Lokalisasi Nuklir
(NLS), yaitu asam amino yang memiliki urutan yang dapat diikat atau dikenali oleh
reseptor dan diangkut melalui pori pori nukleus.. Sebuah NLS adalah biasanya terdiri
dari 8-30 asam amino panjang dan kebanyakan mengandung prolin serta bermuatan
positif amino (dasar)asam lisin dan arginin.Proses pengangkutan protein sitoplasma ke
nukleus melalui pori-pori dapat digambarkan oleh gambar berikut :

4
Gambar 1.
Pada saat transportasi impor atau pengangkutan bahan dari luar ke dalam,
protein sitoplasma yang mengandungNLS yang disebut protein kargo dibentuk dalam
sitosol dikenali oleh protein khusus reseptor yang disebut importin, yang mengikat NLS
dan dan protein kargo tersebut. Selanjutnya kompleks protein kargo-NLS dan importin
masuk kedalam nukleus melalui pusat pori kompleks nukleus (NPC). Setelah masuk
kedalam inti, asosiasi molekul importin denganGTP-binding protein yang disebut Ran.
Ran-GTP tersebut berasal dari Ran-GDP yang diubah oleh GEF (Guanine-nucleotide
Exchange Factor).Setelah berikatan dengan Ran-GTP, Protein kargo yang mengandung
NLS akan bebas dalam nukleus dan importin tetap berikatan dengan Ran-GTP. Dimana
ikatan tersebut akan keluar melalui pusat pori kompleks nukleus dan Ran-GTP
dihidrolisis menjadi Ran-GDP kembali oleh GAP (GTP-ase Activating Protein). Pada
saat hidrolisis importin bebas kembali ke sitosol dan digunakan kembali.
Untuk mengekspor bahan dari inti atau transportasi ekspor, sebanding dengan
mekanisme impor. Perbedaan utamanya adalah transportasi yangdari inti digunakan
terutama untuk molekul RNA yangdisintesis dalam inti tetapi berfungsi di
sitoplasma,sedangkan impor nuklir dikhususkan sebagian besar untukmengimpor
protein yang disintesis dalam sitoplasmatapi berfungsi dalam nukleus. Protein kargo
juga berfungsi dalam ekspor RNA. Ekspor RNA adalahdimediasi oleh protein yang
mengikat RNA. Penghubung protein ini mengandung sekuens asam amino yang disebut
nuklirekspor sinyal (NES), yang mengikat protein dan RNA untuk ekspor melalui pori

5
pori. Urutan NES dikenali oleh reseptor transportasi nukleus oleh protein yang disebut
exportins, yang mengikat molekul dan mengandung urutan NES dan memediasi protein
dan RNA keluar keluar melalui pori-pori nukleus dengan mekanisme transportasi
impor. Perbedaan arah antara importin dan exportin diatur oleh interaksi antara Ran-
GTP dan dua kelas molekul,disertai dengan gradien konsentrasi Ran-GTPdi membran
nukleus. Konsentrasi Ran-GTP didalam nucleus tinggi dan stabil dikarenakanfaktor
pertukaran guanin nukleotida (GEF) yang mengenali pengikatan GTP untuk Ran dalam
pertukaran untuk PDB. Sebaliknya,sitosol mengandung protein GTPase(GAP) yang
mengaktifkan hidrolisis GTP oleh Ran, dengan demikian menurunkan konsentrasi Ran-
GTP pada saat diluar. Konsentrasi Ran-GTP relatif tinggi dalam nukleus dan memiliki
dua efek: pertama, nuklir Ran-GTPmelakukan pelepasan protein kargo-NLS yang
berikatan dengan importin.

C. Ekspresi Gen
Ekspresi gen merupakan proses dimana informasi yang dikode di dalam gen
terjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis protein. Pogmasentral
mengenai ekspresi gen, yaitu DNA yang membawa informasi genetic yang ditranskripsi
oleh RNA, dan RNA diterjemahkan menjadi polipeptida. Ekspresi gen merupakan
sintesis protein yang terdiri dari 2 tahap yaitu:
o Tahap pertama urutan rantai nukleutida tempale (cetakan) dari suatu DNA untai
ganda disalin untuk menghasilkan satu rantai molekul RNA. Proses ini disebut
transkripsi dan berlangsung di inti sel.
o Tahap kedua merupakan sintesis polipeptida dengan urutan spesifik berdasarkan
rantai DNA yang dibuat pada tahap pertama, proses ini disebut translasi.
Ekspresi gen adalah proses penentuan sifat suatu organism oleh gen. Suatu sifat
yang dimiliki oleh organism merupakan hasil metabolism yang terjadi di dalam sel.
Proses metaboisme dapat berlangsung karena adanya enzim yang berfungsi sebagai
katalisator proses-proses biokimia. Enzim dan protein lainnya diterjemahkan dari
urutan nukleotida yang ada pada molekul mRNA, dan molekul mRNA itu sendiri
disintesis berdasarkan utas cetakan DNA. Gen tersusun dari molekul DNA, sehingga
gen menentukan sifat suatu organism.

6
D. Pengendalian Ekspresi Gen
Pengendalian ekpresi gen pengendalian negatif, bahwa gen regulator
menghasilkan suatu protein represor yg dikode oleh gen lacI. Represor ini menempel
pd daerah operator (lacO) yg terletak disebelah hilir promoter. Operator lac berukuran
sekitar 28 pasang basa. Penempelan menyebabkan RNA polimerase tidak dapat
melakukan transkripsi gen-gen struktural (lacZ, lacY dan lacA) sehingga operon
mengalami represi. Pada gambar kedua dari pengendalian negatif menjelaskan bahwa
induser melekat pada bagian represor dan mengubah sisi allosterik dari represor,
sehingga mengubah secara allosterik konformasi molekul represor, kemudian represor
tidak dapat menempel lagi pada operator dan represor tidak mampu menghambat
trankripsi. RNA polimerase akan terus berjalan. represor yang dihasilkan oleh gen
regulator tidak berikatan dengan ko-represor akan tidak aktif dan trankripsi pun akan
berjalan. Pada gambar keempat pada pengendalian negatif menjelaskan bahwa represor
yang berikatan dengan ko-represor pada sisi allosteriknya akan menghambat
transkripsi.
Pengendalian ekpresi gen pengendalian positif, gen regulator menghasilkan
suatu aktivator yang belum aktif, sehingga transkripsi tidak bisa berjalan. aktivator yang
dihasilkan oleh gen regulator berikatan dengan protein induser sehingga aktivator akan
tereaktivasi dan trankripsi pun berjalan. gen regulator yang menghasilkan suatu
aktivator yang sudah aktif dan transkripsi akan berjalan. aktivator akan berikatan
dengan dengan ko-represor sehingga menjadi tidak aktif, maka tidak terjadi transkripsi.
Pengendalian ekspresi gen secara konstitutif yaitu pengaturan ekspresi gen
yang selalu on atau berjalan terus. Kelompok gen konstitutif merupakan kelompok gen
yang bertanggung jawab terhadap metabolisme dasar, misalnya metabolisme energi
atau sintesis komponen-komponen selular, sehingga pengaturan ekspresi gen ini harus
berjalan secara kontinyu.

1. Operon lac
Operon lac adalah operon diperlukan untuk transportasi dan metabolisme dari
laktosa di Escherichia coli dan beberapa lainnya bakteri enterik . Ini terdiri dari tiga
berdekatan gen struktural , lacZ, berenda dan lacA. Operon lac diatur oleh beberapa
faktor, termasuk ketersediaan glukosa dan laktosa. peraturan Gene dari operon lac

7
adalah kompleks peraturan mekanisme genetik pertama yang dijelaskan dan merupakan
salah satu contoh terkemuka prokariotik regulasi gen .

Struktur operon lac

Gambar 2. Struktur laktosa dan produk dari belahan dada nya.

 Lac operon terdiri dari tiga gen struktural , dan promotor , sebuah terminator , regulator
, dan operator . Ketiga gen struktural: lacZ, berenda, dan lacA.
 encode lacZ β-galaktosidase (lacZ), sebuah intraseluler enzim yang memotong dari
disakarida laktosa menjadi glukosa dan galaktosa .
 Lacy encode β-galactoside permease (berenda), sebuah membran transpor protein yang
terikat-pompa laktosa ke dalam sel.
 encode lacA β-galactoside transacetylase (LacA), sebuah enzim yang transfer sebuah
gugus asetil dari asetil-KoA untuk β-galactosides .

Hanya lacZ dan berenda tampaknya diperlukan untuk laktosa katabolisme .


kontrol khusus dari gen lac tergantung pada ketersediaan substrat laktosa untuk bakteri.
Protein yang tidak diproduksi oleh bakteri ketika laktosa tidak tersedia sebagai sumber
karbon. Gen lac disusun menjadi sebuah operon , yaitu, mereka berorientasi dalam arah
yang sama langsung berdekatan pada kromosom dan merupakan co-ditranskripsi
menjadi satu polisistronik molekul mRNA. Transkripsi dari semua gen dimulai dengan
mengikat enzim polimerase RNA (RNAP), sebuah protein pengikat DNA , yang
mengikat yang mengikat DNA ke situs tertentu, promotor, segera hulu dari gen. Dari

8
posisi ini RNAP hasil untuk menuliskan semua tiga gen (lacZYA) menjadi mRNA.
Urutan DNA dari E. coli lac operon , yang lacZYA mRNA , dan gen lacI tersedia dari
GenBank
Mekanisme kontrol pertama adalah respon pengawas untuk laktosa, yang
menggunakan sebuah protein intraselular peraturan disebut represor laktosa untuk
menghambat produksi β-galaktosidase dalam ketiadaan laktosa. Gen lacI coding untuk
represor terletak dekat operon lac dan selalu dinyatakan (konstitutif). Jika laktosa yang
hilang dari media pertumbuhan, represor yang mengikat sangat erat ke urutan DNA
pendek hanya hilir promotor dekat awal lacZ disebut operator lac. Represor mengikat
operator mengganggu pengikatan RNAP bagi promotor, dan karena itu mRNA
encoding lacZ dan berenda hanya dilakukan pada tingkat yang sangat rendah. Ketika
sel-sel tumbuh di hadapan laktosa, bagaimanapun, suatu metabolit disebut laktosa
alolaktosa , yang merupakan kombinasi dari glukosa dan galaktosa, mengikat represor,
menyebabkan perubahan dalam bentuk. Jadi diubah, represor tidak mampu untuk
mengikat ke operator, memungkinkan RNAP untuk menuliskan gen lac dan dengan
demikian menyebabkan tingkat tinggi dari protein yang disandikan.
Mekanisme kontrol kedua adalah respon terhadap glukosa, yang menggunakan
penggerak protein katabolit (CAP) untuk lebih meningkatkan produksi β-galaktosidase
dalam ketiadaan glukosa. siklik adenosin monofosfat (cAMP) adalah molekul sinyal
yang prevalensi berbanding terbalik dengan yang glukosa. Ia mengikat ke CAP, yang
pada gilirannya memungkinkan CAP untuk mengikat ke situs CAP mengikat (a 16 pb
DNA urutan hulu dari promotor di sebelah kiri dalam diagram di bawah), yang
membantu RNAP dalam mengikat DNA. Dengan tidak adanya glukosa, cAMP
konsentrasi tinggi dan mengikat CAP-cAMP untuk DNA secara signifikan
meningkatkan produksi β-galaktosidase , memungkinkan sel untuk menghidrolisis
(mencerna) dan melepaskan galaktosa laktosa dan glukosa.

E. Kontrol Ekspresi Gen

Terdapat dua poin dalam kontrol ekspresi gen ini, yang pertama adalah ‘Pada
jenis sel yang berbeda dari organisme multiseluler berisi DNA yang sama’.Jenis sel
dalam organisme multiseluler berbeda satu sama lain karena mereka mensintesis dan
mengumpulkan set RNA yang berbeda dan molekul protein. Pada umumnya mereka
melakukan hal ini tanpa mengubah urutan DNA mereka. Ini terbukti ketika inti sel katak

9
yang sepenuhnya dibedakan, disuntikkan ke dalam telur katak yang telah dihilangkan
inti selnya, maka inti donor yang telah disuntikkan mampu mengarahkan telur penerima
untuk menghasilkan kecebong normal.Dan hasilnya inti sel donor tersebut tidak
kehilangan urutan DNA nya. Percobaan ini juga dilakukan pada tumbuhan dan mamalia
seperti sapi, domba, babi. Pada tumbuhan percobaan dilakukan dengan cara
membedakan potongan jaringan dari tumbuhan dan dipisahkan dalam sel tunggal.
Sedangkan pada mamalia dengan memperkenalkan inti dari sel somatik ke dalam telur
enucleated, ditempatkan di ibu penerima (pengganti), dan hasilnya beberapa telur tetap
berkembang menjadi binatang yang sehat. Bukti DNA tidak hilang atau berulang
selama perkembangan vertebrata berasal dari membandingkan pola pita rinci yang
terdeteksi dalam kromosom yang terkondensasi pada mitosis. Selain itu, perbandingan
genom sel yang berbeda berdasarkan pada teknologi DNA rekombinan telah
menunjukkan bahwa perubahan dalam ekspresi gen yang mendasari perkembangan
organisme multiselular tidak disertai oleh perubahan dalam urutan DNA dari gen yang
sesuai.
Poin kedua adalah ‘Sinyal eksternal dapat menyebabkan sel mengubah ekspresi
gennya’. Sebagian sel dalam organisme multiseluler mampu mengubah pola ekspresi
gen, ini sebagai respon terhadap isyarat ekstraseluler. Misalnya sel hati, apabila sel ini
diberi hormon glukokortikoid maka produksi protein yang spesifik akan meningkat.
Hormon ini dikeluarkan ketika tubuh kita merasa kelaparan dan sinyal hati digunakan
untuk meningkatkan produksi glukosa dari asam amino dan molekul-molekul lain.
Sedangkan set protein yang produksinya diinduksi, seperti enzim aminotransferase
tirosin yang berfungsi mengubah tirosin menjadi glukosa. Ketika hormon ini tidak ada
lagi maka pembuatan protein ini turun dari tingkat normal.
Kontrol ekspresi gen yang terjadi pada eukariot diawali pada tahap:
1. Inisiasi transkripsi
Dengan adanya pengaruh enhancer yang akan berikatan dengan daerah
promotor untuk meningkatkan aktivitas RNA polimerase.
2. Proses transkripsi dan modifikasi
Hal ini berupa adanya proses intron splicing sehingga hanya tersisi bagian
ekson.
3. Kestabilan transkripsi

10
Saat hasil transkripsi dibawa dari inti sel menuju sitosol akan terjadi
pemendekan ekor poli-A oleh enzim (DAN)pada 3' ke 5' yang berasosiasi dengan
5'cap.
4. Modifikasi translasi
Modifikasi ini terjadi dalam bentuk modifikasi kovalen disebabkan adanya
modifikasi kimia seperti asetilasi, metilasi, dan disulfida bond formation. Contoh,
molekul insulin dihasilkan dalam bentuk inaktif yang terdiri dari satu polipeptida
dan untuk aktivasinya polipeptida tersebut akan dipotong menjadi dua bagian dan
dihubungkan dengan jembatan disulfida.

F. Enam tahap ekspresi gen eukariotik yang dapat dikontrol

1. kontrol transkripsi ini yang akan mengontrol gen pada saat di transkripsi
2. kontrol proses RNA ini yang akan mengontrol penyambungan dan proses
transkripsi RNA
3. kontrol penempatan dan transpor RNA ini yang akan memilih mRNA yang lengkap
untuk diekspor dari nukleus ke sitosol dan membagi di dalam sitosol
4. kontrol translasi ini yang akan memilih mRNA dalam sitoplasma untuk ditranslasi
oleh ribosom
5. kontrol degradasi mRNA ini yang akan menstabilkan secara selektif molekul
mRNA dalam sitoplasma
6. kontrol aktivitas protein ini yang akan mengaktifkan secara selektif, menurunkan,
atau menempatkan molekul protein spesifik setelah mereka selesai dibuat

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan yaitu :
Nukleus merupakan tempat untuk sebagian besar pembuatan asam nukleat sel,
seperti DNA dan RNA. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel
dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama
dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah
yang membentuk genom inti sel.
Transport pada nukleus ada 2 jenis yaitu tranportasi import dan transportasi
eksport keduannya memiliki mekanisme yang sama yaitu sama-sama protein kargo tang
berikatan dengan eksportin atau importin masuk atau keluar ke nucleus melaui pori-
pori nukleus kemudian berikatan dendan Ran-GTP atau Ran-GDP kemudian protein
kargo terpisah dengan importin atau eksportin dan keluar atau masuk ke nukleus dan
kmbali ke proses pertama, perbedaan dari kedua transport tersebut jika importin dimulai
dari luar nucleus kemudian ke dalam nucleus sedangkan eksporti sebaliknya.
Ekspresi gen merupakan proses dimana informasi yang dikode di dalam gen
terjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis protein.
Pengendalian ekpresi gen pengendalian negatif, bahwa gen regulator
menghasilkan suatu protein represor yg dikode oleh gen lacI. Pengendalian ekpresi gen
pengendalian positif, gen regulator menghasilkan suatu aktivator yang belum aktif,
sehingga transkripsi tidak bisa berjalan. Pengendalian ekspresi gen secara konstitutif
yaitu pengaturan ekspresi gen yang selalu on atau berjalan terus.
Terdapat dua poin dalam kontrol ekspresi gen ini, yang pertama adalah ‘Pada
jenis sel yang berbeda dari organisme multiseluler berisi DNA yang sama’.Jenis sel
dalam organisme multiseluler berbeda satu sama lain karena mereka mensintesis dan
mengumpulkan set RNA yang berbeda dan molekul protein.
Tahap ekspresi gen ada 6 yaitu: control transkripsi, control proses RNA, control
penempatan, control translasi, control degradasi mRNA, dan control aktivitas protein.

B. Saran
Setelah membaca dan memahami makalah yang penulis susun ini, penulis
mengharapkan agar setiap pembaca dapat memberikan respon yang baik. Dengan berbagai
kekurangan yang penulis miliki, penulis juga menghimbau kepada pembaca agar juga tetap

12
berusaha mencari referensi lain baik dari makalah lain, buku, maupun dari internet tentang
materi atau hal yang berkaitan dengan materi inti sel dan pengedalian ekspresi gen.

13
DAFTAR PUSTAKA

Marianti, Samadi dan Aditiya, 2006. Biologi Sel. Semarang : Unnes

Neil, A Campbell, Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchell. 2002. BIOLOGI Edisi ke5.

Jakarta: Erlangga

Nugroho, L. Hartanto, 2004. Biologi Dasar. Yogyakarta: Penebar Swadaya

Winatasasmita , Djamhur, 1986. Biologi Sel. Jakarta : Karanika Jakarta Universitas

Terbuka Yatim, Wildan. 2003. Biologi Modern. Bandung : Tarsito.

Anonim[1] 2018. Control of Gene Expression. http ://faculty

clinton.suny.edu/faculty/Michael.Greogory/files/. Diakses pada tgl 30 April 2018

Anonim[2]. 2018. Trancription (genetic)."http://en.wikipedia.org/wi

ki/Transcription_(genetics)/". Diakses pada tgl 24 Des 2016 dari

Anonim[3]. 2018. Molecular structure of nucleic acids. http://biocrs.biomed.

brown.edu/Books/Chapters/Ch%208/DH-Paper.htm. Diakses pada tgl 24 April 2018

Anda mungkin juga menyukai