Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Assalamu’alaikum Wr. Wb �
Hallo semua, terimakasih kepada yang sudah berkunjung ke blog saya. Baik yang memang
ditunjukkan oleh Tuhan untuk mengklik blog ini, maupun yang tersesat dan tak tahu arah
jalan pulang karena tidak sengaja mengklik blog ini.
Pada kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan tentang MULTIMETER atau yang orang-
orang biasa menyebutnya AVOM (Ampere, Volt, Ohm Meter). Tanpa panjang lebar lagi,
langsung saja kita kupas tuntas mengenai MULTIMETER ini. Disimak baik-baik ya~.
1. Tentang Multimeter
Berdasarkan wangsit yang saya dapat dari dosen serba tahu – Prof. Google.
Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan
tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada
perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur
temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya.
Multimeter dikenal dalam 2 jenis bentuk, yang pertama adalah multimeter digital dimana
hasil pengukuran ditampilkan dalam bentuk angka. Sedangkan yang kedua adalah multimeter
analog yang menggunakan jarum sebagai penunjuk angkanya. Kedua kategori multimeter
diatas fungsi dan cara penggunaannya sama, masing-masing dapat mengukur listrik AC,
maupun listrik DC.
1. Menguji dioda dengan tujuan untuk mendeteksi tingkat kerusakan akibat suatu
hal yang tidak kita ketahui
2. Menguji kondensator
3. Menguji transformator
4. Mengukur tegangan DC
5. Mengukur arus DC
6. Mengukur tegangan AC
Ada tiga bagian penting dalam multimeter, yaitu display, saklar selektor dan probe.
Keterangan lebih jelas, dapat disimak penjelasan berikut:
1. Papan Skala : digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pada papan skala
terdapat skala-skala; tahanan/resistan (resistance) dalam satuan Ohm (Ω), tegangan
(ACV dan DCV), kuat arus (DCmA), dan skala-skala lainnya
4. Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zero Adjustment) : digunakan untuk
menera jarum penunjuk pada angka nol sebelum Multimeter digunakan untuk
mengukur nilai tahanan/resistan. Dalam praktek, kedua ujung kabel penyidik (probes)
dipertemukan, tombol diputar untuk memosisikan jarum pada angka nol.
Jika saklar menunjuk pada ohm meter dapat digunakan mengukur: Transistor,
Tahanan, Potensiometer, VR (Variabel Resistor), Kondensator, LS, Kumparan, MF
dan trafo, mengukur Kabel, dsb.
Jika saklar menunjuk pada AC Volt (acv) dapat dipakai untuk mengukur kuat
tegangan AC, ada dan tidaknya arus listrik.
Jika saklar menunjuk pada DC ampere dapat dipakai untuk mengukur berapa
banyak amperepada accu maupun batere atau catu daya (adaptor).
Sebelum menggunakan Amper meter untuk mengukur arus listrik perlu diperhatikan beberapa
hal sebagai berikut:
1. Pastikan bahwa arus yang diukur lebih rendah dari skala ukur yang dipilih,
beberapa multi meter mempunyai batas maksimal 500 mA atau 0,5 A.
Sekala ukur amper meter pada multi meter sangat beragam, diantara 250 mA dan 20A.
Contoh melakukan pengukuran arus kurang dari 250 mA.
Langkah mengukur:
2. Pasang alat amper meter secara seri, yaitu colok ukur merah (+) ke beban atau
lampu dan colok ukur hitam (negatip) ke arah negatip baterai
3. Baca hasil pengukuran pada angka maksimal 25, kemudian hasilnya kalikan
dengan 10.
Baterai merupakan salah satu sumber listrik tegangan DC. Besar tegangan DC yang mampu
diukur adalah 0 – 500 Volt DC. Posisi pengukuran terdiri dari 2,5 V, 10 V, 25 V, 50 V dan
500 V.Sebelum menggunakan Volt meter untuk mengukur arus listrik perlu diperhatikan
beberapa hal sebagai berikut:
Pastikan bahwa tegangan yang diukur lebih rendah dari skala ukur yang
dipilih, misal mengukur tegangan baterai 12V DC maka pilih skala 25V DC.
2. Pasang alat volt meter secara paralel, yaitu colok ukur merah (+) ke positip
baterai dan colok ukur hitam (negatip) ke arah negatip baterai.
1. Pastikan bahwa tegangan yang diukur lebih rendah dari skala ukur yang
dipilih, misal mengukur tegangan listrik sebesar 220 V maka pilih skala 250V AC.
2. Pasang alat volt meter secara paralel, yaitu memasukkan colok ukur merah
(+)dan colok ukur hitam (-) pada lubang sumber listrik.
3. Baca hasil pengukuran pada angka maksimal 25, kalikan hasil pengukuran
dengan 10.
Sebelum menggunakan Ohm meter untuk mengukur tahanan perlu diperhatikan beberapa hal
sebagai berikut:
3. Pengukuran tidak boleh pada rangkian uyang dialiri listrik, jadi matikan
sumber dan lepas komponen saat melakukan pengukuran.
2. Kalibrasi alat ukur dengan cara menghubungkan singkat colok ukur, dan
mengatur jarum pada posisi 0 (nol) dengan memutar Ohm calibration.
HP=PJxBU
Demikian penjelasan tentang MULTIMETER yang sudah saya KUPAS TUNTAS mulai dari
pengertian, jenis, fungsi, bagian-bagian hingga ke cara penggunaannya. Semoga dengan
artikel yang saya buat, dapat bermanfaat bagi para pembaca. Jangan bosan untuk terus
mampir ke blog saya ya �