Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MAKALAH


Unit Input/Output (I/O) adalah (masukan) / (keluaran) bagian dari sistem mikroprosesor yang
digunakan oleh mikroprosesor itu untuk berhubungan dengan dunia luar.
Unit input adalah (masukan) unit luar yang digunakan untuk memasukkan data dari luar ke
dalam mikroprosesor ini, contohnya data yang berasal dari keyboard atau mouse. Sementara unit
output (keluaran) biasanya digunakan untuk menampilkan data, atau dengan kata lain untuk
menangkap data yang dikirimkan oleh mikroprosesor, contohnya data yang akan ditampilkan pada
layar monitor atau printer.
Bagian input (masukan) dan juga keluaran (output) ini juga memerlukan sinyal kontrol, antara
lain untuk baca I/O (Input/Ouput Read [IOR]) dan untuk tulis I/O (Input/Output Write [IOW]).

2. TUJUAN MAKALAH
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami tentang:
1).Untuk mengetahui pengertian Input dan Output
2) Untuk mengetahui macam macan alat Input dan Output
3) Untuk mengetahui kegunaan Input dan Output

3. RUMUSAN MAKALAH
1. Apakah pengertian Input dan Output?
2. Apakah kegunaan Input dan Output?
3. Apakah macam macan alat Input dan Output?

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian I/O
I/O adalah Suatu perangkat yg berhubungan dengan sistem komputer dengan cara mengirim
sinyal melalui suatu kabel atau bahkan melalui udara.
I/O merupakan salah satu komponen computer yang penting, I/O devices menjadikan komputer
berguna bagi manusia, Sebuah sistem kontrol I/O bertujuan untuk memberikan bantuan kepada user
untuk memungkinkan mereka mengakses berkas, tanpa memperhatikan detail dari karakteristik dan
waktu penyimpanan. Kontrol I/O menyangkut manajemen berkas dan peralatan manajemen yang
merupakan bagian dari sistem operasi.

2. Pengetian Peripheral
Definisi: Peripheral adalah semua jenis “device” (=peralatan) yang berinteraksi dengan CPU melalui
Modul I/O.
Ada 3 jenis Peripheral
 Human Readable Peripheral. Sifat2: – Berinteraksi dengan User (manusia) : monitor,
keyboard , mouse, microphone , loudspeaker (beeper), touchscreen.
 Machine Readable Peripheral, Sifat2: – Interaksi antar mesin berlangsung tanpa campur
tangan user , contoh: harddisk, sensor, actuator, CD-ROM drive.
 Communication Peripheral, Sifat2: – koneksi dengan device lain melalui jaringan atau saluran
komunikasi lain, seperi: infra red, bluetooth, modem dsb.

Diagram Dasar Sebuah Peripheral


1.1 Block Kontrol Logika, Terdiri dari 2 jenis signal, yaitu :

2
1. Control Signal , adalah sinyal yang berasal dari CPU , berfungsi untuk mengendalikan
perangkat perife Contoh : Signal Read , Write.
2. Status Signal , adalah signal yang berasal dari periferal untuk melaporkan kondisi periferal
kepada CPU contoh: Pada printer Kertas Habis, Tinta Habis , Paper Jam.
1.2 Block Buffer, Buffer adalah memori berukuran kecil berfungsi sebagai tempat singgah
sementara untuk data yang keluar-masuk Modul I/O. Fungsi Buffer adalah sebagai sarana
untuk “sinkronisasi” terhadap sistem bus, tujuanya adalah agar data dapat keluar-masuk ke
sistem bus sesuai dengan instruksi yang diberikan CPU.

3. Teknik Penanganan I/O

a. Programmed I/O
b. Interrupt Driven I/O
c. DMA – I/O

a. Pada I/O terprogram,


data saling dipertukarkan antara CPU dan modul I/O. CPU mengeksekusi program yang
memberikan operasi I/O kepada CPU secara langsung, seperti pemindahan data, pengiriman perintah
baca maupun tulis, dan monitoring perangkat. Kelemahan teknik ini adalah CPU akan menunggu
sampai operasi I/O selesai dilakukan modul I/O sehingga akan membuang waktu, apalagi CPU lebih
cepat proses operasinya. Dalam teknik ini, modul I/O tidak dapat melakukan interupsi kepada CPU
terhadap proses – proses yang diinteruksikan padanya. Seluruh proses merupakan tanggung jawab
CPU sampai operasi lengkap dilaksanakan.
b. Interrupt Driven I/O
Teknik interrupt – driven I/O memungkinkan proses tidak membuang – buang waktu. Prosesnya
adalah CPU mengeluarkan perintah I/O pada modul I/O, bersamaan perintah I/O dijalankan modul
I/O maka CPU akan melakukan eksekusi perintah – perintah lainnya. Apabila modul I/O telah selesai
menjalankan instruksi yang diberikan padanya akan melakukaninterupsi pada CPU bahwa tugasnya
telah selesai. Dalam teknik ini kendali perintah masih menjadi tanggung jawab CPU, baik
pengambilan perintah dari memori maupun pelaksanaan isi perintah tersebut.Terdapat selangkah
kemajuan dari tekniksebelumnya, yaitu CPU melakukan multitasking beberapa perintah sekaligus
sehingga tidak ada waktu tunggu bagi CPU.
Langkah-Langkah Penanganan Interrupt
1. Perangkat I/O akan mengirimkan sinyal interupsi ke CPU. CPU menyelesaikan operasi yang
sedang dijalankannya kemudian merespon interupsi.

3
2. CPU memeriksa interupsi tersebu. kalau valid maka CPU akan mengirimkan sinyal
acknowledgment ke perangkat I/O untuk menghentikan interupsinya.
3. CPU mempersiapkan pengontrolan transfer ke routine interupsi. Hal yang dilakukan adalah
menyimpan informasi yang diperlukan untuk melanjutkan operasi yang tadi dijalankan
sebelum adanya interupsi. Informasi yang diperlukan berupa: Status prosesor, berisi register
yang dipanggil PSW (program status word).Lokasi intruksi berikutnya yang akan dieksekusi.
4. Informasi tersebut kemudian disimpan dalam stack pengontrol sistem. Kemudian CPU akan
menyimpan PC (program counter) eksekusi sebelum interupsi ke stack pengontrol bersama
informasi PSW.
5. Selanjutnya mempersiapkan PC untuk penanganan interupsi. Selanjutnya CPU memproses
interupsi sempai selesai.Apabila pengolahan interupsi selasai, CPU akan memanggil kembali
informasi yang telah disimpan pada stack pengontrol untuk meneruskan operasi sebelum
interupsi.
Metode Penanganan Interrupt
1. Multiple Interrupt Lines.
2. Software poll.
3. Daisy Chain.
4. Arbitrasi bus.
5. Multiple Interrupt Lines
Teknik yang paling sederhana adalah menggunakan saluran interupsi berjumlah banyak (Multiple
Interrupt Lines) antara CPU dan modul – modul I/O. Namun tidak praktis untuk menggunakan
sejumlah saluran bus atau pin CPU ke seluruh saluran interupsi modul – modul I/O.
2. Software Poll
Alternatif lainnya adalah menggunakan software poll. Prosesnya, apabila CPU mengetahui adanya
sebuah interupsi, maka CPU akan menuju ke routine layanan interupsi yang tugasnya melakukan poll
seluruh modul I/O untuk menentukan modul yang melakukan interupsi. Kerugian software poll adalah
memerlukan waktu yang lama karena harus mengidentifikasi seluruh modul untuk mengetahui modul
I/O yang melakukan interupsi.
3. Daisy Chain
Teknik yang lebih efisien adalah daisy chain, yang menggunakan hardware poll.Seluruh modul I/O
tersambung dalam saluran interupsi CPU secara melingkar (chain). Apabila ada permintaan interupsi,
maka CPU akan menjalankan sinyal acknowledge yang berjalan pada saluran interupsi sampai
menjumpai modul I/O yang mengirimkan interupsi.
4. Arbitrasi Bus

4
Teknik berikutnya adalah arbitrasi bus.Dalam metode ini, pertama – tama modul I/O memperoleh
kontrol bus sebelum modul ini menggunakan saluran permintaan interupsi. Dengan demikian hanya
akan terdapat sebuah modul I/O yang dapat melakukan interupsi.

c. Teknik Direct Memory Access (DMA)


Teknik yang dijelaskan sebelumnya yaitu I/O terprogram dan Interrupt-Driven I/O memiliki
kelemahan, yaitu proses yang terjadi pada modul I/O masih melibatkan CPU secara langsung. Hal ini
berimplikasi pada :
Kelajuan transfer I/O yang tergantung pada kecepatan operasi CPU. Kerja CPU terganggu karena
adanya interupsi secara langsung. Bertolak dari kelemahan di atas, apalagi untuk menangani transfer
data bervolume besar dikembangkan teknik yang lebih baik, dikenal dengan Direct Memory Access
(DMA).
Prinsip kerja DMA adalah CPU akan mendelegasikan kerja I/O kepada DMA, CPU hanya akan
terlibat pada awal proses untuk memberikan instruksi lengkap pada DMA dan akhir proses saja.
Dengan demikian CPU dapat menjalankan proses lainnya tanpa banyak terganggu dengan interupsi

4. Tugas dari Sistem Kontrol I/O


1. Memelihara directori dari berkas dan lokasi informasi
2. Menentukan jalan bagi aliran data antara main memory dan alat penyimpanan sekunder
3. Mengkoordinasi komunimasi antara CPU dan alat penyimpanan sekunder
4. Menyiapkan berkas penggunaan input atau output telah selesai.

5
5. Konsep Perangkat Keras I/O
Dalam perangkat keras komputer terdapat 3 buah konsep perangkat keras , yaitu :
 Perangkat Input
 Perangkat Proses
 Perangkat Output
1. Perangkat Input
Perangkat input adalah perangkat yang digunakan untuk memasukkan data atau
perintah ke dalam komputer. Peralatan yang hanya berfungsi sebagai alat input dapat
digolongkan menjadi :
 Alat input langsung
 Alat input tidak langsung

1. Alat Input langsung


Yaitu alat input yang dimasukan dan langsung diproses oleh alat pemroses, contohnya yaitu:
 Keyboard

merupakan peranti masukan yang terdiri dari kumpulan huruf, angka dan karakter khusus. Keyboard
juga memberikan kemudahan bagi user untuk memberikan perintah yang diperlukan apabila menekan
kombinasi antara karakter yang ada pada keyboard dengan tombol-tombol tertentu.
 Mouse
Peranti masukan dengan bentuk seperti tikus ini berfungsi untuk memindahkan pointer atau kursor
secara cepat.

6
 Scanner
berfungsi untuk menyalin (copy) file atau dokumen baik berupa teks atau gambar menjadi teks atau
gambar digital.

 Barcode
berfungsi untuk membaca suatu kode yang berbentuk kotak atau garis-garis vertikal tipis dan tebal
yang selanjutnya diterjemahkan dalam bentuk angka-angka. Biasanya kode barcode ini ditemukan
pada kemasan makanan, minuman, buku, alat elektronik serta produk-produk. Biasanya barcode ini
memudahkan kasir yang ada di toko swalayan atau departemen store untuk mengidentifikasi suatu
barang yang dibeli.

7
Alat Input tidak langsung
Yaitu alat input yang dimasukan melalui media tertentu sebelum suatu input diproses oleh alat
pemroses. Contohnya yaitu:
1. Key To Card
Key to card atau keypunch adalah salah satu alat masuka paling tua, alat ini memungkinkan operator
memasukan data yang akan dipindah terlebih dahulu ke dalam bentuk media punched card. Bila
digunakan beberapa unit alat keypunch,maka dapat dilakukan pembagian tugas merubah data dari
sumber data ke dalam bentuk kartu plong.kumpulan kartu plong selanjutnya dapat dibacakan ke
komputer untuk diproses melalui card reader

8
2. Key To Tape
Alat ini memungkinkan operator untuk merekamkan data ke media penyimpanan luar pita magnetic
sebelum diproses ke CPU. Data yang tersimpan di pita magnetic diproses ke CPU dapat dibacakan ke
computer lewat alat pembaca pita magnetic

3. Key To Disk
Seperti key to card, maka key to disk memungkinkan operator untuk merekam data lebih dulu ke
media simpanan luar, misalnya disket.Data yang disimpan dalam disket dibaca di CPU lewat Flopy
Disk Drive.

9
4. Perangkat Proses
“Perangkat proses yaitu perangkat komputer yang berfungsi untuk memproses atau mengelola data
yang masuk sehingga menjadi suatu informasi yang diinginkan”.
5. Cpu (Central Procesing Unit)
merupakan tempat pemrosesan instruksi – instruksi program biasa disebut microprocessor terdiri dari
:
 Unit kendali (control unit)
 Unit aritmatika dan logika (aritmetic and logic unit) alu
 Simpanan (register)

6. Main Memory
1. Register
2. Main memory
3. Ram (random access memory) adalah memory yang dapat diakses dan bersifat volatile
4. Rom ( read only memory) adalah memory yang hanya dapat dibaca dan bersifat non volatile
5. Simpanan luar (external memory)

10
7. Perangkat Output
“Output Device yaitu perangkat keras yang berfungsi untuk mengeluarkan data yang telah
diproses sehingga menjadi suatu informasi”.
Yang termasuk perangkat output diantaranya :
Alat keluaran juga dapat berbentuk :
1. Hard copy device
2. Soft copy device
3. Hard Copy Device
Merupakan alat keluaran yang digunakan untuk mencetak tulisan, grafik, atau gambar pada media
pencetak.Alat hard copy device yang umum diperguanakan adalah printer.Selain itu juga dikenal
plotter, yaitu alat cetak yang mempunyai kemampuan mencetak grafik atau gambar dengan baik,
biasanya menggunakan pen plotter.
1. Printer, peralatan dari komputer yang dapat mencetak teks atau gambar ke media kertas atau
media lainnya seperti kertas transparansi

2. Plotter, adalah alat yang digunakan untuk mencetak gambar dengan ukauran besar

11
3. Soft Copy Device
Merupakan alat yang digunakan untuk menampilkan tulisan, image, dan suara pada media soft (lunak)
yang berupa sinyal elektronik. Contoh soft copy device adalah video display (monitor), flat panel
display (Liquid Crystal Display), dan speaker.
1. Monitor, merupakan unit keluaran yang memberikan informasi kepada pengguna computer
dari hasil peoses dan masih dalam bentuk softcopy.

 Speaker, merupakan peralatan yang memberkan keluaran dalam bentuk suara.

12
6. Prinsip Perangkat Keras I/O
Batasan : bagaimana hardware tersebut di program`
Manajemen perangkat I/O mempunyai beragam fungsi, diantaranya :
 mengirimkan perintah ke perangkat I/O agar menyediakan layanan
 menangani interupsi perangkat I/O
 menangani kesalahan pada perangkat I/O
 menyediakan interface ke pemakai

7. Jenis-jenis Perangkat I/O


Secara umum, terdapat beberapa jenis perangkat I/O, seperti :
 perangkat penyimpanan (disk, tape)
 perangkat transmisi (network card, modem) dan
 perangkat antarmuka dengan pengguna (screen, keyboard, mouse).
Perangkat tersebut dikendalikan oleh instruksi I/O. Alamat-alamat yang dimiliki oleh perangkat akan
digunakan oleh direct I/O instruction dan memory-mapped I/O. Beberapa konsep yang umum
digunakan ialah port, bus (daisy chain/shared direct access), dan pengendali (host adapter). Port ialah
koneksi yang digunakan oleh perangkat untuk berkomunikasi dengan mesin.Bus ialah koneksi yang
menghubungkan beberapa perangkat menggunakan kabel-kabel.Pengendali ialah alat-alat elektronik
yang berfungsi untuk mengoperasikan port, bus, dan perangkat.Langkah yang ditentukan untuk
perangkat ialah command-ready, busy, dan error.Host mengeset command-ready ketika perintah telah
siap untuk dieksekusi oleh pengendali. Pengendali mengeset busy ketika sedang mengerjakan sesuatu,
dan men-clear busy ketika telah siap untuk menerima perintah selanjutnya. Error diset ketika terjadi
kesalahan.
8. Modul I/O
Modul I/O adalah suatu komponen dalam sistem komputer yang bertanggung jawab atas
pengontrolan sebuah perangkat luar atau lebih dan bertanggung jawab pula dalam pertukaran data
antara perangkat luar tersebut dengan memori utama ataupun dengan register – register CPU.
Dalam mewujudkan hal ini, diperlukan antarmuka internal dengan komputer (CPU dan memori
utama) dan antarmuka dengan perangkat eksternalnya untuk menjalankan fungsi – fungsi
pengontrolan.
Fungsi dalam menjalankan tugas bagi modul I/O dapat dibagi menjadi beberapa katagori, yaitu:
 Kontrol dan pewaktuan.
 Komunikasi CPU.
 Komunikasi perangkat eksternal.
 Pem-buffer-an data.

13
 Deteksi kesalahan.

Fungsi kontrol dan pewaktuan (control & timing) merupakan hal yang penting untuk
mensinkronkan kerja masing – masing komponen penyusun komputer. Dalam sekali waktu CPU
berkomunikasi dengan satu atau lebih perangkat dengan pola tidak menentu dan kecepatan transfer
komunikasi data yang beragam, baik dengan perangkat internal seperti register – register, memori
utama, memori sekunder, perangkat peripheral. Proses tersebut bisa berjalan apabila ada fungsi
kontrol dan pewaktuan yang mengatur sistem secara keseluruhan. Contoh kontrol pemindahan data
dari peripheral ke CPU melalui sebuah modul I/O dapat meliputi langkah – langkah berikut ini :
1. Permintaan dan pemeriksaan status perangkat dari CPU ke modul I/O.
2. Modul I/O memberi jawaban atas permintaan CPU
3. Apabila perangkat eksternal telah siap untuk transfer data, maka CPU akan
mengirimkan perintah ke modul I/O.
4. Modul I/O akan menerima paket data dengan panjang tertentu dari peripheral.
5. Selanjutnya data dikirim ke CPU setelah diadakan sinkronisasi panjang data dan
kecepatan transfer oleh modul I/O sehingga paket – paket data dapat diterima CPU
dengan baik. Transfer data tidak akan lepas dari penggunaan sistem bus, maka interaksi CPU
dan
modul I/O akan melibatkan kontrol dan pewaktuan sebuah arbitrasi bus atau lebih.

Adapun fungsi komunikasi antara CPU dan modul I/O meliputi proses – proses berikut :
 Command Decoding, yaitu modul I/O menerima perintah – perintah dari CPU yang
dikirimkan sebagai sinyal bagi bus kontrol. Misalnya, sebuah modul I/O untuk disk
dapat menerima perintah: Read sector, Scan record ID, Format disk.
 Data, pertukaran data antara CPU dan modul I/O melalui bus data.
 Status Reporting, yaitu pelaporan kondisi status modul I/O maupun perangkat
peripheral, umumnya berupa status kondisi Busy atau Ready. Juga status bermacam –
macam kondisi kesalahan (error).
 Address Recognition, bahwa peralatan atau komponen penyusun komputer dapat
dihubungi atau dipanggil maka harus memiliki alamat yang unik, begitu pula pada
perangkat peripheral, sehingga setiap modul I/O harus mengetahui alamat peripheral
yang dikontrolnya. Pada sisi modul I/O ke perangkat peripheral juga terdapat komunikasi
yang meliputi komunikasi data, kontrol maupun status. Fungsi selanjutnya adalah buffering.
Tujuan utama buffering adalah mendapatkan penyesuaian data sehubungan perbedaan laju
transfer data dari perangkat peripheral dengan kecepatan pengolahan pada CPU. Umumnya

14
laju transfer data dari perangkat peripheral lebih lambat dari kecepatan CPU maupun media
penyimpan.
Fungsi terakhir adalah deteksi kesalahan. Apabila pada perangkat peripheral terdapat
masalah sehingga proses tidak dapat dijalankan, maka modul I/O akan melaporkan kesalahan
tersebut. Misal informasi kesalahan pada peripheral printer seperti: kertas tergulung, tinta
habis, kertas habis, dan lain – lain. Teknik yang umum untuk deteksi kesalahan adalah
penggunaan bit paritas.
9. Fungsi Modul I/O
 Control & Timing
Fungsi kontrol dan pewaktuan (control & timing) merupakan hal yang penting untuk
mensinkronkan kerja masing – masing komponen penyusun komputer. Dalam sekali waktu CPU
berkomunikasi dengan satu atau lebih perangkat dengan pola tidak menentu dan kecepatan transfer
komunikasi data yang beragam, baik dengan perangkat internal seperti register – register, memori
utama, memori sekunder, perangkat peripheral. Proses tersebut bisa berjalan apabila ada fungsi
kontrol dan pewaktuan yang mengatur sistem secara keseluruhan.
Contoh kontrol pemindahan data dari peripheral ke CPU melalui sebuah modul I/O dapat meliputi
langkah-langkah penanganan I/O sbb :
1. Permintaan dan pemeriksaan status perangkat dari CPU ke modul I/O.
2. Modul I/O memberi jawaban atas permintaan CPU.
3. Apabila perangkat eksternal telah siap untuk transfer data, maka CPU akan
mengirimkan perintah ke modul I/O.
4. Modul I/O akan menerima paket data dengan panjang tertentu dari peripheral.
5. Selanjutnya data dikirim ke CPU setelah diadakan sinkronisasi panjang data dan kecepatan
transfer oleh modul I/O sehingga paket – paket data dapat diterima CPU dengan baik.
Transfer data tidak akan lepas dari penggunaan sistem bus, maka interaksi CPU dan modul I/O akan
melibatkan kontrol dan pewaktuan sebuah arbitrasi bus atau lebih.
 Komunikasi CPU
Adapun fungsi komunikasi antara CPU dan modul I/O meliputi proses – proses berikut :
1. Command Decoding, yaitu modul I/O menerima perintah – perintah dari CPU yang
dikirimkan sebagai sinyal bagi bus kontrol. Misalnya, sebuah modul I/O untuk disk dapat
menerima perintah: Read sector, Scan record ID, Format disk.
2. Data, pertukaran data antara CPU dan modul I/O melalui bus data.
3. Status Reporting, yaitu pelaporan kondisi status modul I/O maupun perangkat
peripheral, umumnya berupa status kondisi Busy atau Ready. Juga status bermacam macam
kondisi kesalahan (error).

15
4. Address Recognition, bahwa peralatan atau komponen penyusun komputer dapat
dihubungi atau dipanggil maka harus memiliki alamat yang unik, begitu pula pada perangkat
peripheral, sehingga setiap modul I/O harus mengetahui alamat peripheral yang dikontrolnya.
 Komunikasi Perangkat (device communication)
Meliputi perintah, informasi status dan data.
 Data Buffering
Tujuan utama buffering adalah mendapatkan penyesuaian data sehubungan perbedaan laju transfer
data dari perangkat peripheral dengan kecepatan pengolahan pada CPU. Umumnya laju transfer data
dari perangkat peripheral lebih lambat dari kecepatan CPU maupun media penyimpan.
 Deteksi Error
Apabila pada perangkat peripheral terdapat masalah sehingga proses tidak dapat dijalankan, maka
modul I/O akan melaporkan kesalahan tersebut. Misal informasi kesalahan pada peripheral printer
seperti: kertas tergulung, pinta habis, kertas habis, dan lain – lain. Teknik yang umum untuk deteksi
kesalahan adalah penggunaan bit paritas.

16
BAB III
KESIMPULAN

Unit Input/Output (I/O) adalah (masukan) / (keluaran) bagian dari sistem mikroprosesor
yang digunakan oleh mikroprosesor itu untuk berhubungan dengan dunia luar.
Unit input adalah (masukan) unit luar yang digunakan untuk memasukkan data dari luar ke
dalam mikroprosesor ini, contohnya data yang berasal dari keyboard atau mouse. Sementara unit
output (keluaran) biasanya digunakan untuk menampilkan data, atau dengan kata lain untuk
menangkap data yang dikirimkan oleh mikroprosesor, contohnya data yang akan ditampilkan pada
layar monitor atau printer.
Bagian input (masukan) dan juga keluaran (output) ini juga memerlukan sinyal kontrol, antara
lain untuk baca I/O (Input/Ouput Read [IOR]) dan untuk tulis I/O (Input/Output Write [IOW]).

17
BAB 1V
PENUTUP
Demikianlah akhir dari sebuah makalah yang saya buat ini dan terimakasih kepada pihak
yang terkaid dalam membantu saya menyelesaikan makalah ini, dan semoga makalah ini bisa
bermanfaat dan berkembang untuk kedepannya serta semoga makalah ini bisa menambah
wawasan bagi penulis juga pembaca lain yang baru saja memasuki dunia kerja atau sebagai
pelajar untuk bisa mengembangkan ilmunya kedepan dengan lebih baik lagi.

18
DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.wikipedia.org/wiki/komponen output,monitor,audio dll
2. http://jusran-teknikimformatika.blogspot.com/2011/01/output,monitor,audio dll
3. http://riamargarita.blogspot.com/2010/06/komponen output,monitor
4. http://www.it-artikel.com/2012/10/komponen output,monitor,audio dll

19

Anda mungkin juga menyukai