Anda di halaman 1dari 17

PT ASMIN BARA BRONANG

PROSEDUR OPERASI STANDAR (SOP)


SOP - HSE - 005

MANAJEMEN LALU LINTAS


(TRAFFIC MANAGEMENT)

PENGESAHAN

NAMA POSISI TANGGAL TANDA TANGAN

Disusun oleh Tejo Prihantoro HSE Superintendent

Disetujui Oleh Daan Saputra Project Manager

REVISI

REV. ALASAN TANGGAL


Nomor SOP-HSE-005
Standard Operating Procedure
PT ASMIN BARA BRONANG Tgl dibuat 08 Januari 2012
MANAJEMEN LALU LINTAS
PT ASMIN BARA JAAN
(TRAFFIC MANAGEMENT) Tgl Digunakan 01 Feb 2012

1. KAPAN DIGUNAKAN
Prosedur ini digunakan pada saat berkendara atau mengoperasikan
kendaraan sarana (LV) diseluruh area proyek ABB

2. TUJUAN
Prosedur ini menunjukan langkah pengelolaan dan kontrol lalulintas yang
dilakukan oleh ABB di area PIT dan Non PIT untuk menjamin bahwa
pergerakan lalu lintas terkoordinasi dan bahwa terdapat aturan dan
pedoman yang cukup bagi operator untuk memungkinkan pengoperasian
kendaraan secara aman dan efisien.

3. DEFINISI

Daerah PIT Daerah yang tidak dapat dimasuki oleh orang


yang tidak memiliki ijin khusus PIT Access dan
harus mengikuti induksi PIT Access dan
kendaraan yang telah lulus komisioning dan
sticker PIT Access.
Daerah Non PIT daerah yang bisa dimasuki oleh setiap karyawan
yang telah memiliki ID Card (Mine Permit).

PLR Port Link Road (Jalan penghubung ke


Pelabuhan)

4. TANGGUNG JAWAB

 Setiap orang yang mengendarai atau yang mengoperasikan kendaraan


jenis apapun di dalam daerah kerja PT ABB harus memiliki KIMPER
yang sesuai dan kendaraan memiliki stiker tanda lulus kelayakan jalan.
Perhatikan bahwa memiliki KIMPER yang sesuai saat mengoperasikan
kendaraan di daerah PKP2B PT ABB adalah persyaratan Aturan Baku.

Page 2 of 17
Nomor SOP-HSE-005
Standard Operating Procedure
PT ASMIN BARA BRONANG Tgl dibuat 08 Januari 2012
MANAJEMEN LALU LINTAS
PT ASMIN BARA JAAN
(TRAFFIC MANAGEMENT) Tgl Digunakan 01 Feb 2012

 Untuk visitor atau supplier yang masuk ke jalur wilayah kerja PT ABB
dengan mengendarai kendaraan tanpa memiliki ijin (stiker ) tetapi
memenuhi syarat teknis maka harus dilakukan pengawalan (escort)
 Untuk kendaraan visitor atau suplier yang tidak memenuhi syarat teknis
maka tidak diijinkan sama sekali masuk dan beroperasi di wilayah PT
ABB

5. KONDISI KENDARAAN

5.1. Umum
Kendaraan yang masuk ke daerah operasi umum diwilayah kerja
harus dilengkapi:

 Sebelum dioperasikan semua kendaraan harus lulus


commissioning kecuali kendaraan visitor (harus di-escort).
 Sabuk pengaman yang wajib dipakai oleh pengemudi dan
penumpangnya setiap saat.
 Lampu dan alarm tanda mundur
 segi tiga pengaman dan APAR
 Perangkat P3K
 pengemudi atau operator harus melakukan Pre Start Check
sebelum meng-operasikan kendaraan/unit nya .
 Label nomor lambung sesuai ukuran yang dipersyaratkan
 untuk kendaraan yang dilengkapi dengan towing-hitch harus
dilengkapi dengan pin pengaman sebagaimana diperlihatka

kendaraan dan alat bergerak yang dipakai untuk membawa


penumpang harus dirancang oleh pabrik untuk tujuan tersebut.

5.2. Penerbitan Stiker Kelayakan Jalan/Pre-Commissioning


Stiker kelayakan jalan akan diterbitkan oleh ABB setelah kendaraan
lulus dari inspeksi kelayakan jalan (Commissioning).
formulir aplikasi harus disetujui oleh Manager pengguna, untuk
kontraktor yang mengawasi kontraktor tersebut. Sebelum
Page 3 of 17
Nomor SOP-HSE-005
Standard Operating Procedure
PT ASMIN BARA BRONANG Tgl dibuat 08 Januari 2012
MANAJEMEN LALU LINTAS
PT ASMIN BARA JAAN
(TRAFFIC MANAGEMENT) Tgl Digunakan 01 Feb 2012

mengirimkan applikasi ke HSE Dept, inspeksi pendahuluan harus


dilakukan oleh user/kontraktor untuk memastikan seluruh
persyaratan dalam daftar periksa pre-comissioning telah terpenuhi.
Formulir yang telah lengkap dan disetujui harus dikirimkan kepada
Dept HSE, jadwal inspeksi ditetapkan oleh tim commissioning dan
setelah melalui inspeksi dan dinyatakan lulus, maka akan diberikan
stiker Kelayakan Kendaraan. Ada 2 tipe stiker commissioning
MINING ACCESS dan NON MINING ACCESS.

Stiker kelaikan jalan berlaku 6 bulan. Tes ulang kelaikan akan


dilakukan setiap enam bulan.

Sticker Mining Access Sticker Non Mining Access

5.3. Pengemudi dan Penumpang


 Dilarang merokok di dalam kabin
 Pengemudi wajib mematuhi seluruh peraturan lalu lintas yang
berlaku di area PT ABB
 Pengemudi bertanggung jawab terhadap keselamatan seluruh
penumpang yang dibawanya dan kendaraan yang dikemudikannya.
 Pengemudi dapat mulai menjalankan kendaraan ketika seluruh
penumpang telah mengenakan sabuk pengaman, termasuk dirinya
sendiri.
 Jumlah penumpang harus menyesuaikan dengan tersedianya
bangku duduk yang dilengkapi dengan sabuk pengaman (seat belt)
 Seluruh penumpang wajib memasang sabuk pengaman.

Page 4 of 17
Nomor SOP-HSE-005
Standard Operating Procedure
PT ASMIN BARA BRONANG Tgl dibuat 08 Januari 2012
MANAJEMEN LALU LINTAS
PT ASMIN BARA JAAN
(TRAFFIC MANAGEMENT) Tgl Digunakan 01 Feb 2012

 Dilarang mengangkut penumpang pada bak terbuka

6. PERATURAN LALU LINTAS


6.1. Umum
Sebelum menghidupkan atau menggerakkan peralatan berat/LV,
bunyikan sinyal klakson sesuai dengan ketentuan berikut agar
orang lain mengetahui maksud anda.
Sinyal klakson adalah:

 Satu Kali (1x) – Menghidupkan mesin (Start up)


 Dua Kali (2x) – Bergerak Maju
 Tiga Kali (3x) – Bergerak Mundur
Sebelum mengoperasikan kendaraan/unit lakukan pengecekan
keliling apabila kendaraan/unit ditinggal parkir oleh driver atau
Operator.

6.2. Rambu Lalu Lintas


Sebagai salah satu kontrol agar tidak terjadi kecelakaan terkait
dengan aktifitas lalu lintas, maka di seluruh akses jalan baik area
tambang maupun PLR akan dilengkapi dengan rambu lalu lintas.
Rambu akan didesain sedemikian rupa baik dari segi ukuran dan
diameter serta material reflektif. Secara umum ukuran rambu yang
akan digunakan di area ABB adalah diameter 60 cm untuk area non
mining dan diameter 90 cm untuk area mining. Jenis rambu-rambu
yang akan dipasang meliputi tiga jenis, yaitu:
 Rambu Larangan (warna merah background putih)

Page 5 of 17
Nomor SOP-HSE-005
Standard Operating Procedure
PT ASMIN BARA BRONANG Tgl dibuat 08 Januari 2012
MANAJEMEN LALU LINTAS
PT ASMIN BARA JAAN
(TRAFFIC MANAGEMENT) Tgl Digunakan 01 Feb 2012

 Rambu Peringatan (Warna hitam background Kuning)

 Rambu Wajib (Warna putih background Biru)

6.3. Batas Kecepatan


Semua kendaraan/peralatan harus mematuhi rambu batas
kecepatan, termasuk rambu-rambu kecepatan sementara. Berikut
Batas kecepatan maksimum didaerah yang telah ditentukan namun
tidak terbatas pada rambu-rambu yang telah ditetapkan:

Lokasi Jenis Peralatan Kecepatan Maks

Tambang (PIT, Waste Dump,


Alat Berat & LV 35 km/jam
ROM dll)
Gudang Handak Alat Berat & LV 20 km/jam
Area Kantor, Mess, Gudang
Alat Berat & LV 20 km/jam
dan Perbengkelan
Alat Berat 50 km/jam
Port Link Road (PLR)
Light Vehicle (LV) 60 km/jam
Area Pelabuhan Alat Berat & LV 35 km/jam

Apabila jarak pandangan atau kondisi jalan buruk, batas kecepatan


maksimum harus dikurangi hingga mencapai kecepatan yang aman
untuk kondisi jalan dan cuaca yang ada. Semua kendaraan harus

Page 6 of 17
Nomor SOP-HSE-005
Standard Operating Procedure
PT ASMIN BARA BRONANG Tgl dibuat 08 Januari 2012
MANAJEMEN LALU LINTAS
PT ASMIN BARA JAAN
(TRAFFIC MANAGEMENT) Tgl Digunakan 01 Feb 2012

dioperasikan dengan batas kecepatan dan jarak yang aman untuk


jenis dan kondisi kendaraan tersebut
6.4. Mendahului / Menyalip
Mendahului kendaraan lain harus dilakukan dengan hati-hati dan
hanya bila aman untuk melakukannya, dengan memperhatikan hal
– hal berikut:

 Mendahului tidak boleh dilakukan pada jarak 100 m dari


persimpangan.
 Ijin untuk mendahului dapat diberikan oleh pengemudi
kendaraan yang berada di depan dengan cara menyalakan
lampu indikator belok kiri.
 Dilarang mendahului Kendaraan dijalur PLR kecuali sudah
melakukan komunikasi dua arah dengan pengemudi yang akan
didahului.
 Mendahului kendaraan di depan harus dilakukan dari sebelah
kanan.
 Kadang kala pada situasi seperti di daerah pemeliharaan jalan
dan pada waktu melewati grader yang sedang bekerja,
mendahului hanya boleh dilakukan dari sebelah kiri dengan
syarat dilakukan dengan sangat hati-hati sesuai dengan aba aba
yang diberikan oleh petugas pemberi isyarat atau kontak visual
dengan operator.
Prosedur untuk menyalip kendaraan-kendaraan ini adalah sebagai
berikut:

 Perlambat kendaraan

Page 7 of 17
Nomor SOP-HSE-005
Standard Operating Procedure
PT ASMIN BARA BRONANG Tgl dibuat 08 Januari 2012
MANAJEMEN LALU LINTAS
PT ASMIN BARA JAAN
(TRAFFIC MANAGEMENT) Tgl Digunakan 01 Feb 2012

 Buat kontak radio dengan operator kendaraan yang akan


disalip yang menyatakan maksud untuk mendahului
unitnya.
 Tunggu respon positip dari driver tersebut yang
menegaskan bahwa anda boleh menyalip Pastikan
penyalipan bisa dilakukan dengan aman
6.5. Kewajiban memberikan jalan
6.5.1. Persimpangan dengan rambu-rambu
Kendaraan tidak boleh berhenti di samping kendaraan lain
yang sedang menunggu di atau sedang mendekati rambu
Stop atau rambu Beri Jalan kecuali terdapat marka yang
membagi jalan. Kendaraan harus mendekati rambu tersebut
secara berurutan dan berhenti pada jarak yang aman
kemudian menunggu giliran untuk menyeberangi
persimpangan atau membelok.

Aturan tanda beri jalan di atas diterapkan untuk Pertigaan


yang diberi rambu-rambu. (gambar 4.1,4.2 dan 4.3)
Catatan;
- Garis penuh mendapat prioritas
- Garis terputus-putus prioritas kedua

6.5.2.

Page 8 of 17
Nomor SOP-HSE-005
Standard Operating Procedure
PT ASMIN BARA BRONANG Tgl dibuat 08 Januari 2012
MANAJEMEN LALU LINTAS
PT ASMIN BARA JAAN
(TRAFFIC MANAGEMENT) Tgl Digunakan 01 Feb 2012

6.5.3. Persimpangan tanpa rambu-rambu


 Pada daerah dimana rambu-rambu belum terpasang,
kendaraan ringan harus memberikan jalan kepada semua
kendaraan berat yang sedang beroperasi atau melintas.
 Pertigaan tanpa rambu-rambu Kendaraan harus
mendekati pertigaan dengan hati-hati dan memberi jalan
kepada kendaraan yang sedang bergerak di jalan utama.
Prioritas diperlihatkan oleh angka 1,2 dan 3 ( gambar 5)
 Perempatan tanpa rambu-rambu Semua kendaraan harus
mendekati persimpangan dengan hati-hati. Kendaraan
sebelah kanan anda akan mendapatkan prioritas.

6.5.4. Kendaraan pelayanan bantuan darurat


Setiap kendaraan harus memberikan jalan kepada
Kendaraan Pelayanan Keadaan Darurat yang menggunakan
lampu kedap-kedip dan sirene, menepi ke sisi jalan sebelah
kiri dan berhenti hingga Kendaraan Pelayanan bantuan
Darurat tersebut lewat. Kendaraan pelayanan Keadaan
Darurat adalah:
- Mobil pemadam kebakaran
- Rescue
- Ambulan
- Polisi
- Truk air dalam situasi darurat menuju lokasi kebakaran

Page 9 of 17
Nomor SOP-HSE-005
Standard Operating Procedure
PT ASMIN BARA BRONANG Tgl dibuat 08 Januari 2012
MANAJEMEN LALU LINTAS
PT ASMIN BARA JAAN
(TRAFFIC MANAGEMENT) Tgl Digunakan 01 Feb 2012

6.5.5. Kendaraan Pengawalan (Escort)


Semua kendaraan harus memberikan jalan terhadap
kendaraan yang sedang mengangkut beban yang lebar atau
berukuran besar. Lambatkan dan pinggirkan kendaraan
Anda dan bersiap-siaplah jika harus berhenti
6.6. Tanda Berhenti
Seluruh kendaraan yang berhadapan dengan rambu STOP harus
berhenti yang berarti berhenti secara penuh dan roda tidak berputar
untuk waktu beberapa detik. Hal ini bertujuan untuk memastikan
bahwa kondisi persimpangan aman dan menghindarkan dari
potensi bahaya tabrakan, menabrak atau ditabrak dari arah
samping.
Tanda Berhenti

6.7. Mundur
Memundurkan kendaraan dengan hati-hati dan aman harus
dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:
 Pastikan kendaran anda dilengkapi dengan alarm mundur
 Periksa belakang dan samping kendaraan karena pandangan ke
belakang terbatas.

Page 10 of 17
Nomor SOP-HSE-005
Standard Operating Procedure
PT ASMIN BARA BRONANG Tgl dibuat 08 Januari 2012
MANAJEMEN LALU LINTAS
PT ASMIN BARA JAAN
(TRAFFIC MANAGEMENT) Tgl Digunakan 01 Feb 2012

Pastikan daerah dimana Anda akan mundur sudah aman dan bebas
dari kendaraan atau halangan lain.
6.8. Jarak Aman Antar Kendaraan
Perhatikan dan pahami pemikiran di bawah ini saat Anda melaju di
belakang kendaraan lain;
 Jagalah jarak sesuai dengan kecepatan kendaraan. Jarak
pemisah untuk kendaraan yang sedang beriringan adalah 50
Meter atau 40 km/Jam antara haul Truck
 Kurangi kecepatan pada kondisi di bawah ini;
o jalanan licin
o hujan
o jalan berdebu
o jalan berbatu lepas
6.9. Memutar Arah
Semua kendaraan yang akan memutar harus memperhatikan hal
sebagai berikut:

- Pastikan jalannya lurus dan cukup lebar untuk memutar atau


area yang sudah disiapkan
- Pastikan jarak Anda lebih dari 100 m dari persimpangan.
- Pastikan jalan bebas dan aman, tidak ada kendaraan dari
depan dan belakang yang mendekati.
- Nyalakan lampu indikator kanan.
- Mulailah memutar.
- Berjalan di sisi jalan sebelah kiri.
Prosedur memutar hanya boleh dilakukan bila tidak ada pilihan
untuk merubah arah tujuan perjalanan.

Page 11 of 17
Nomor SOP-HSE-005
Standard Operating Procedure
PT ASMIN BARA BRONANG Tgl dibuat 08 Januari 2012
MANAJEMEN LALU LINTAS
PT ASMIN BARA JAAN
(TRAFFIC MANAGEMENT) Tgl Digunakan 01 Feb 2012

6.10. Parkir
6.10.1. Umum
Pada waktu memarkir kendaraan , perhatikan peraturan
berikut ini :
 Semua kendaraan harus diparkir di tempat parkir yang
telah ditentukan dan terdapat rambu. Jika tempat parkir
belum tersedia, parkirlah di tempat yang aman dan pada
posisi yan tidak menimbulkan bahaya terhadap lalu lintas
kendaraan lain.
 Parkir di tepi jalan (di tempat yang diizinkan) harus di
sebelah kiri jalan dengan kendaraan menghadap searah
arus lalu lintas.
 Jika mungkin, kendaraan harus diparkir pada permukaan
yang datar.
 Jika di kemiringan, belokkan roda menghadap ke arah
tanggul pengaman atau pit wall.
 Jika kendaraan ditinggalkan tanpa penumpang, mesin
harus dimatikan dan gunakan parking break.
 DILARANG pergi meninggalkan piranti kontrol Kendaraan
Ringan kecuali kendaraan telah diparkir, mesin dimatikan,
rem parkir ditarik penuh dan gigi transmisi dalam posisi
maju bila ada potensi kendaraan bergerak mundur atau
gigi transmisi dalam posisi mundur bila ada potensi
kendaraan bergerak maju.
 Langkah – langkah pengamanan harus dilakukan jika
kendaraan harus diparkir dengan mesin masih menyala,
misalnya: dalam rangka perbaikan oleh mekanik,
pengisian bahan bakar dengan truk tangki, pengangkatan
beban dengan crane yang terpasang pada kendaraan.
Langkah –langkah tersebut harus memastikan kendaraan
aman dari kemungkinan pergerakan tidak terkendali,

Page 12 of 17
Nomor SOP-HSE-005
Standard Operating Procedure
PT ASMIN BARA BRONANG Tgl dibuat 08 Januari 2012
MANAJEMEN LALU LINTAS
PT ASMIN BARA JAAN
(TRAFFIC MANAGEMENT) Tgl Digunakan 01 Feb 2012

misalnya : dengan memasang ganjal di depan dan


dibelakang salah satu roda kendaraan, rem parkir ditarik
penuh, out rigger difungsikan ( jika terpasang pada
kendaraan misalnya pada truck crane ).
Kendaraan ringan tidak diijinkan berhenti atau parkir di PLR
dengan pengecualian sebagai berikut:
 Keadaan mogok
 Keadaan darurat
 Alasan manajemen keletihan yang tidak direncanakan
Kendaraan ringan tidak diijinkan berhenti disepanjang PLR
kecuali untuk:
 Memenuhi persyaratan keamanan di titik pemeriksaan
 Mematuhi rambu lalu-lintas
 Menerima telpon
6.10.2. Kerusakan
Kendaraan yang diparkir pada jalan yang menanjak/menurun
karena mengalami kerusakan, roda-roda pada kedua sisi
kendaraan itu harus diganjal, rem parkir harus digunakan,
dan roda depan harus diarahkan ke tepi jalan/tanggul, lampu
bahaya dinyalakan. Safety cone pengaman harus
ditempatkan di belakang dan depan kendaraan sehingga
kendaraan yang mendekati mendapatkan peringatan
secukupnya. Pada malam hari, lampu parkir harus
dinyalakan, kecuali kendaraan berada di tempat parkir, dan
segera beritahukan pengawas area tersebut. Pengawas
akan memberitahu personil lain yang beroperasi di area ini.
 Untuk kendaraan dan truk ringan yang diparkir, harus
digunakan gigi yang tepat, yaitu:
o Gigi 1 pada jalan yang menanjak
o Gigi mundur pada jalan yang menurun

Page 13 of 17
Nomor SOP-HSE-005
Standard Operating Procedure
PT ASMIN BARA BRONANG Tgl dibuat 08 Januari 2012
MANAJEMEN LALU LINTAS
PT ASMIN BARA JAAN
(TRAFFIC MANAGEMENT) Tgl Digunakan 01 Feb 2012

 Saat mekanik memperbaiki kendaraan yang rusak, posisi


parkir harus di belakang kendaraan yang rusak dijalan
yang menurun, dan di depan kendaraan yang rusak pada
jalan yang mendaki.
6.10.3. Larangan Parkir
 Dalam jarak 40 meter dari persimpangan jalan lalulintas,
kecuali di dalam areal parkir Berseberang dengan
kendaraan yang diparkir pada sisi jalan yang lain
 Tempat yang tidak terlihat oleh kendaraan yang lain,
misalnya di tikungan, tanjakan, turunan jalan yang tajam.
 Jangan parkir tepat di bawah dinding tinggi.
 Jangan parkir diareal expose batu bara
 Kendaraan ringan tidak boleh diparkir pada jarak kurang
dari 50m dari peralatan yang sedang beroperasi kecuali
jika kontak radio dengan operator telah dilakukan.
6.11. Pemakaian Lampu dan Kaca Spion
Semua lampu kendaraan, baik yang di depan maupun yang
dibelakang, harus dijaga agar tetap bersih dan berfungsi dengan
baik. Pastikan bahwa kaca spion untuk melihat belakang dan
samping selalu dalam keadaan bersih.
SEMUA kendaraan harus menghidupkan lampu depan dan lampu
belakang :
 Waktu siang dan malam hari.
 Semua kendaraan saat mengawal kendaraan (escort),
lampu besar serta lampu bahaya harus dinyalakan.
 Lampu rotari warna kuning harus dinyalakan.
Sewaktu mengemudikan kendaraan pada malam hari, hindarkan
membuat silau pemakai jalan yang lain. Pergunakan lampu kecil
(dip) saat jarak kendaraan dari depan kira-kira 200m.

Page 14 of 17
Nomor SOP-HSE-005
Standard Operating Procedure
PT ASMIN BARA BRONANG Tgl dibuat 08 Januari 2012
MANAJEMEN LALU LINTAS
PT ASMIN BARA JAAN
(TRAFFIC MANAGEMENT) Tgl Digunakan 01 Feb 2012

6.12. Penghentian Operasi dan Perbaikan


pengoperasiannya sampai kondisi tersebut diperbaiki. Pada kondisi
kendaraan atau peralatan bergerak tidak perlu diberhentikan
pengoperasiannya tetapi harus segera diperbaiki.
Contoh:

PENGHENTIAN OPERASI PERLU PERBAIKAN


Kegagalan rem Klakson
Kerusakan stir Oli bocor
Sabuk pengaman tidak berfungsi Kondisi ban atau pelak

7. PENARIKAN KENDARAAN LAIN (DEREK)


Kendaraan tidak boleh menarik atau menderek kendaraan lain kecuali jika
dibuat untuk tujuan itu. Jika sebuah kendaraan perlu ditarik maka anda
harus segera menghubungi pengawas anda dan tunggu perintah.
Analisa Keselamatan dan Lingkungan Kerja (JSEA) harus disusun dan
ditandatangani oleh semua personil yang terlibat dalam operasi penarikan
serta disosialisasikan.

8. STANDARD JALAN
Semua jalanan yang rutin digunakan di dalam dan di sekitar tambang
harus dirancang, dibangun dan dipelihara untuk memberikan pergerakan
aman bagi kendaraan dan orang dan harus dirancang, dibangun dan
dipelihara sesuai dengan prosedure. Rancangan, Pembangunan dan
Pemeliharaan Jalan.
Kriteria untuk rancangan jalan di dalam dan di sekitar tambang harus
meliputi:
 Kegunaan jalan
 Kendaraan yang dimaksudkan untuk memanfaatkan jalan,
dengan mempertimbangkan ukuran dan berat brutonya
 Kepermanenan jalan

Page 15 of 17
Nomor SOP-HSE-005
Standard Operating Procedure
PT ASMIN BARA BRONANG Tgl dibuat 08 Januari 2012
MANAJEMEN LALU LINTAS
PT ASMIN BARA JAAN
(TRAFFIC MANAGEMENT) Tgl Digunakan 01 Feb 2012

 Lokasi jaringan kabel daya di atas kepala (jika ada)


 Medan
 Persyaratan drainase
Di luar Pit, jalan angkut yang rutin digunakan harus sekurang-kurangnya
2.5 kali (minimum) lebar kendaraan paling lebar yang menggunakannya.
Manajer Proyek bisa meningkatkan persyaratan ini jika kondisi basah dan
licin diantisipasi.
Setiap shift dilakukan pemeriksaan terhadap kondisi jalan Tambang dan
PLR, Hasil pemeriksaan ini akan digunakan untuk menetapkan prioritas
pemeliharaan.

9. TANGGUL (SAFETY BIRM)


Windrow (tanggul pengaman) atau guardrail harus memiliki ketinggian
sekurang-kurangnya ¾ dari ketinggian roda terbesar yang beroperasi
daerah tersebut. Tanggul pengaman harus dibangun di area-area dimana
ada perbedaan ketinggian atau apabila jalan tersebut merupakan jalan
permanen, dan tanggul pengaman tersebut adalah untuk mengurangi
resiko.
Rambu Pengarah (Guidepost) dengan permukaan pemantul cahaya harus
dipasang di sepanjang sisi jalan permanen dengan jarak pisah minimal
100 meter dan semakin rapat di tikungan atau dimana perlu.

10. KOMUNIKASI
Gunakan komunikasi radio sesuai dengan frekuensi area yang telah
ditetapkan Kendaraan ringan harus mengkomunikasikan keberadaannya
atau maksudnya bilamana anda :
 Mendekati 50 meter dari , memasuki atau meninggalkan area
loading point, dumping point dan stockpile ROM

Page 16 of 17
Nomor SOP-HSE-005
Standard Operating Procedure
PT ASMIN BARA BRONANG Tgl dibuat 08 Januari 2012
MANAJEMEN LALU LINTAS
PT ASMIN BARA JAAN
(TRAFFIC MANAGEMENT) Tgl Digunakan 01 Feb 2012

 Ketika menggunakan radio dua-arah tekan tombol selama dua detik


sebelum berbicara untuk menjamin bahwa semua pesan
diteruskan.
 Radio hanya boleh digunakan untuk tujuan-tujuan pekerjaan.
pengawasan harus menjamin bahwa tidak ada obrolan melalui
radio yang tidak perlu.
 Pelanggar yang melakukan pelanggaran berulang mengobrol lewat
radio harus diberi tindakan disiplin untuk menjamin bahwa sistem
radio tetap siap tersedia untuk memenuhi persyaratan pekerjaan
dan keselamatan.
 Semua radio harus dilengkapi dengan caller identification.

11. LAMPIRAN

JARAK PENGEREMAN DAN KECEPATAN

Page 17 of 17

Anda mungkin juga menyukai