Anda di halaman 1dari 2

PAROTITIS (B26)

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :

Halaman :1/2

PUSKESMAS KECAMATAN dr. Tri Resopimiarti


Ttd ………………………
MAMPANG PRAPATAN NIP. 196108221989012002

1. Pengertian Peradangan pada kelenjar parotis


2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah dalam melakukan tatalaksana
terhadap parotitis
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. ….. Tahun ………. Tentang
……………………..
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.
02.02 / MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Alat dan Bahan 1. Alat:
a. senter
b. termometer
6. Langkah-langkah/ 1. Dokter melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan
Prosedur nama, tanggal lahir, alamat pasien (minimal dua data) dan
mecocokkannya dengan data rekam medis
2. Dokter melakukan anamnesa dengan menanyakan :
a. Pembengkakan pada area di depan telinga hingga
rahang bawah
b. Bengkak berlangsung tiba-tiba
c. Biasanya bilateral, namun dapat pula unilateral

d. Rasa nyeri pada area yang bengkak


e. Rasa nyeri saat mengunyah

f. Onset akut, biasanya < 7 hari


g. Gejala konstitusional: malaise, anoreksia, demam
h. Imunisasi MMR
3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik :
a. Keadaan umum dapat bervariasi dari tampak sakit
ringan hingga berat
b. Suhu meningkat pada kasus parotitis infeksi
c. Pada area preaurikuler (lokasi kelenjar parotis),
terdapat:
d. Edema
e. Eritema
f. Nyeri tekan (tidak ada pada kasus parotitis HIV,
tuberkulosis, dan autoimun)
g. kasus parotitis bakterial akut, bila dilakukan masase
kelanjar parotis dari arah posterior ke anterior, nampak

1
saliva purulen keluar dari duktus parotis
4. Dokter menegakkan diagnosis parotitis berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik.

5. Dokter memberikan terapi bersifat simtomatik (antipiretik,


analgetik), bila Parotitis bakterial akut di tambahkan
antibiotik.
6. Dokter memberikan edukasi kepada pasien Pasien perlu
cukup beristirahat, hidrasi yang cukup, dan asupan nutrisi
yang bergizi
7. Dokter mencatat anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnose/
kode B26. Mumps, rencana layanan medis, pengobatan
dan edukasi pasien di rekam medis
8. Dokter memeriksa kembali catatan pelayanan yang telah
diberikan agar tidak terjadinya pengulangan yang tidak
perlu

9. Dokter menekan pilihan “pemeriksaan selesai “

7. Bagan Alur (jika


diperlukan)
8. Unit terkait BPU, MTBS, Poli 24 jam, PKPR
Rekaman historis perubahan

Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai