Manajemen Konstruksi
Penerima hak kontrak jasa pelaksanaan konstruksi sebagai penyedia jasa akan
melakukan koordinasi menyiapkan kebutuhan sumber daya konstruksi meliputi keuangan/dana,
manusia/tenaga kerja/ahli, material, peralatan dan menyusun metoda kerja.
Keterangan gambar:
c. Prosedur persetujuan gambar, baik gambar kerja (shop drawing) maupun gambar
terbangun (as built drawing);
i. Prosedur keuangan;
b. Pedoman kerja para pelaksana, rencana kerja dapat dijadikan pedoman bagi para
pelaksana konstruksi di lapangan terhadap urutan kegiatan dan batas waktu
penyelesaian pekerjaan untuk setiap item pekerjaan;
c. Alat untuk menilai kemajuan pekerjaan, kemajuan pekerjaan dapat dipantau dari
realisasi yang dicapai dibandingan rencana terhadap waktu kegiatan dari setiap item
pekerjaan;
d. Alat untuk evaluasi pekerjaan, evaluasi pekerjaan terhadap prestasi yang dicapai
yaitu selisih rencana dan realisasi yang akan dipakai sebagai bahan evaluasi untuk
menetapkan rencana selanjutnya.
Adapun data-data yang perlu dikumpulkan sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun
rencana kerja pelaksanaan konstruksi, antara lain:
a. Lokasi quarry, termasuk persiapan yang diperlukan, jalan masuk dan jembatan-
jembatan, harga dan jumlah/jenis material yang akan digunakan;
b. Rencana lokasi base camp, dipilih lokasi yang mempunyai pengaruh pengangkutan
yang terkecil ke lokasi pelaksanaan proyek. Jika dimungkinkan lokasi base camp dan
quarry dapat diletakkan pada satu lokasi sehingga angkutan material lebih efisien;
c. Keadaan topografi lokasi proyek, hal ini akan menentukan metode pelaksanaan yang
berbeda-beda untuk daerah datar, bukit dan gunung;
d. Data curah hujan di lokasi proyek, untuk memperhitungkan waktu kerja masing-
masing item kegiatan terhadap pengaruh musim hujan;
g. Sumber daya manusia, kemampuan tenaga kerja yang ada disekitar proyek,
kemungkinan dapat bekerja diproyek berdasarkan kriteria keahliannya;
t. Lingkungan hidup yang tidak boleh terganggu, cagar alam, bangunan bersejarah atau
makam pahlawan, dll;
2. Organisasi kerja (organizing) yaitu kegiatan pembentukan organisasi kerja yang akan
ditugasi melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksi yang dipimpin oleh seorang ahli
pelaksana jalan dan jembatan yaitu Pimpinan Pelaksana (General Superintendent/ GS).
Dalam organisasi ini, disamping General Superintendent/ GS ditentukan jabatan-jabatan
lainnya seperti pimpinan-pimpinan divisi proyek (peralatan, laboratorium, jalan,
jembatan, pengukuran, logistik, umum, base camp) bendahara proyek, pengawas
pelaksanaan proyek, dan sebagainya. Setiap jabatan diuraikan tugas, wewenang dan
tanggungjawabnya dalam melaksanakan pengendalian pelaksanaan konstruksi.