Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PERHITUNGAN DAYA MOTOR INDUK

Data utama kapal :


Nama kapal : KM. YOMAN
Type kapal : TANKER
Muatan : OIL
Kecepatan dinas : 12,5 knot = 6,43 m/s
Daerah pelayaran : Batam - Surabaya
Radius pelayaran : ± 721.65 miles
Lama pelayaran : ± 3 hari
Jumlah crew : 24 orang
DWT : 4735,88 ton
Ukuran utama :
Loa : 103,00 m
Lwl : 100,45 m
Lbp : 98,00 m
B : 16,00 m
H : 8,70 m
T : 6,50 m
Vs : 12,5 m
Cb : 0,68

Perhitungan Tahanan Kapal 2 metode


A. Metode Guldhammer – Harvarld
1. Menghitung Volume Displacement ()
 = Lwl x B x T x Cb
= 100,45 x 16 x 6.5 x 0.68
= 7103,82 m3

2. Menghitung displacement ()


 = Lwl x B x T x Cb x  (dimana  = masa jenis air laut ( 1.025 Ton/m3 )
= 100,45 x 16 x 6.5 x 0.68 x 1.025
= 7281,419 Ton

6
3. Menghitung luas Permukaan Basah ( S )
S = 1.025 x Lpp x (Cb.B + 1.7 T) … (harvald 5.5.31, tahanan dan propulsi kapal, hal 133)
= 1.025 x 98 (0.68 x 11.5 + 1.7 x 6.5)
= 2202,868 m2

4. Menentukan Bilangan Froude Number ( Fn )


Froud number berhubungan dengan kecepatan kapal. Semakin besar angka froud maka
semakin besar kecepatan kapal tersebut

Vs = 12.5 knot ( 1 knot = 0.5144 m/s ) = 6,43m/s


g = Percepatan gravitasi standar = 9,8 m / detik 2
Fn = Vs (Halvard 5.5.14, Tahanan dan Propulsi Kapal, hal 11)
gLwl
= 6,43/(9,8 x 100,45) 1/2 = 0.2049

5. Menghitung Angka Reynold


Rn = ( Vs x Lwl) /  v (koefisien viskositas Kinematis pada suhu 150 C = 1.188 x 10 -6 m2/dt)
Rn = (6,43 x 100,45 ) /0.000001188
= 547367373

6. Mencari koefisien tahanan gesek ( Cf )


Koefisien tahanan gesek didapat dengan rumus :
Cf = 0.075/(log Rn-2)2 ( Harvald 5.5.14, Tahanan Dan Propulsi Kapal Hal 118)
= 0.075/(log 547367373– 2)2
= 0.00165

7. Menentukan Harga Cr ( Kofisien tahanan sisa ) Dari Diagram


Koefisien tahanan sisa kapal dapat ditentukan melalui diagram Guldhammer - Harvald
dengan hasilnya adalah sebagai berikut
L / 1/3 = 5.225
Fn = 0.2049
Koefisient Prismatik
 = / L x B x T x Cm = 0.701
Dari diagram Guldhammer dan Harvald (hal. 123 – 124) diperoleh:
A B
1. L /  1/3 = 5.0 Cr = 0.001100
2. L /  1/3 = 5.225 Cr =.....................
(Dicari dengan interpolasi)
3. L / 1/3 = 5.5 Cr = 0.00091
Diambil harga Cr : 0.0009979
( A  A1 ) x( B3  B1 )
(dari interpolasi ( B1 x 2 )
( A3  A1 )

7
1. Rasio B/T
Bila diagram tersebut dibuat berdasarkan rasio lebar-sarat B/T = 2.5 maka harga Cr
untuk kapal yang mempunyai rasio lebar-sarat lebih besar atau lebih kecil daripada
harga tersebut harus dikoreksi, sesuai pada buku TAHANAN DAN PROPULSI KAPAL
SV. AA HARVALD hal. 119 harus dikoreksi, sesuai pada buku TAHANAN DAN
PROPULSI KAPAL SV. AA HARVALD hal. 119
B/T = 16/6.5
= 2.4615
103Cr = 103Cr(B/T=2.5) + 0.16 ( B/T - 2.5 )
103Cr = 103 x 0.0009979 (B/T=2.5) + 0.16 ( 2.4615 - 2.5 )
Cr = 0.000992

2. Adanya penyimpangan LCB


LCB dari Tugas Rencana Garis adalah
LCB = e% x Ldisp e% = 0.167 %
= 0.167% x 99.225 Ldisp = 99.225
= 2.0142
Penentuan LCB standart dalam % dengan acuan grafik LCB Standart, buku
TAHANAN DAN PROPULSI KAPAL SV. AA HARVALD hal. 130, gambar 5.5.15
LCB Standar = 0.35% x Ldis
LCB Standar = 0.35% x 99.225 = 0.347

(harga minus menunjukkan bahwa LCB terletak di belakang kapal)


ΔLCB = LCBsebenarnya – LCBstandart (dalam % L)
ΔLCB = 0.1661 – (0.3472875)
ΔLCB = -0.181166
∂103Cr/ ∂LCB = 0.15 (dilihat pada grafik 5.5.16 Buku Tahanan Kapal)
103Cr = 103Cr (standart) +(0.1 x ∂LCB – LCB Standard)
Cr = 0.000974

- Anggota badan Kapal


dalam hal ini yang perlu dikoreksi adalah :
i. Bos Baling-baling
untuk kapal penuh Cr dinaikkan sebesar 3-5%, diambil 5% (tentukan persentasenya),
sehingga :
Cr = (1+4%) x 0.000974 = 0.001013
ii. Bracket dan poros baling-baling
untuk kapal ramping Cr dinaikkan sebesar 5-8%, diambil 7% sehingga :
Cr = (1+7%) x 0.001013 = 0.00119
Harga Cr sebenarnya = Cr + (Total Koreksi x Cr)
= 0.0010019

8
Tahanan Tambahan
Displacement pada buku TAHANAN DAN PROPULSI KAPAL SV. AA HARVALD
hal. 132 yaitu :
A B
∆ Ca
1 1000 0.0006
2 7281.419 ?
3 10000 0.0004

untuk dapat menentukan besarnya Ca, maka perlu adanya interpolasi sabagai berikut :
( A  A1 ) x( B3  B1 )
( B1 x 2
( A3  A1 )
Ca = 0.00046
Tahanan Udara
Karena data mengenai angin dalam perancangan kapal tidak diketahui maka
disarankan untuk mengoreksi koefisien tahanan udara (TAHANAN DAN PROPULSI
KAPAL SV. AA HARVALD 5.5.26 hal 132)
Caa = 0.00007

Tahanan Kemudi
Berdasarkan TAHANAN DAN PROPULSI KAPAL SV. AA HARVALD 5.5.27 hal. 132
koreksi untuk tahanan kemudi sekitar :
Cas = 0.00004

8. Menghitung Tahanan Total Kapal


Koefisien tahanan total kapal atau Ct, dapat ditentukan dengan menjumlahkan seluruh
koefisien -koefisien tahanan kapal yang ada :
CT = Cf + Cr + Ca + Caa + Cas
= 0.00322
sehingga tahanan total :
RT = CT x 0.5 x ρ air laut x Vs2 x S
= 0.00322 x 0.5 x 1.025 x 6.432 x 2202,868
= 150478 N = 150.478 kN
Pada saat berlayar di perairan tertentu kapal mempunyai hambatan tambahan
berdasarkan perairan yang dilalui (Sea Margin). Untuk rute pelayaran pasifik
mempunyai nilai tambah sebesar 10-30% dari perhitungan. Diketahui bahwa rute
pelayaran kapal ini adalah Surabaya - Batam, maka Sea Marginnya 15
Sehingga :
RT dinas = RT + (15% x RT)
= 150.478 + (15% x 157.327)
= 173.050 kN
Setelah harga dari tahanan kapal diperoleh, maka kita dapat menentukan secara kasar
(draft) nilai untuk besarnya daya motor penggerak utama yang diperlukan. Langkah
langkah yang harus dilakukan ialah sebagai berikut :

9
1. Menghitung Daya Efektif Kapal (EHP)
Perhitungan daya efektif kapal (EHP) menurut buku TAHANAN DAN PROPULSI
KAPAL SV. AA HARVALD hal. 135
EHP = Rt (dinas) x Vs dimana 1 HP = 0,735 Kw
= 173.050 kN x 6.43 m/s
= 1112.713 kW
2. Menghitung Thrust Horse Power (THP)
Daya yang dikirimkan propeller keair Tapi sebelumnya menghitung :
1. Perhitungan Wake Fraction (w)
2. Thrust Deduction Factor (T)
3. Effisiensi Lambung (ηH)
Wake friction atau arus ikut merupakan perbandingan antara kecepatan kapal dengan
kecepatan air yang menuju ke propeller. Dengan menggunakan rumus yang diberikan
oleh Taylor ,maka didapat : (Resistance,Propulsion and Steering of Ships, Van
Lammeren, hal 178 )
3. Menghitung Wake Friction (W)
Pada perencanaan ini digunakan tipe single screw propeller sehingga nilai w adalah
w = 0.5Cb – 0.05 ( Resistance,Propulsion and Steering of Ships, Van Lammeren, hal178 )
= 0.05 x 0.68 – 0.05
= 0.29
4. Menghitung Thrust Deduction Factor (T)
Nilai t dapat dicari dari nilai w yang telah diketahui yaitu
t=kxw nilai k antara 0.7 – 0.9 diambil k = 0.8
= 0.8 x 0.29 (Edward V. Lewis. Principles of Naval Architecture. Pers 47 Hal 159)
= 0.232
5. Menghitung Speed Of Advance (Va)
Va = ( 1- w ) x Vs
= ( 1 – 0.29 ) x 6.43 m/s
= 4.565 m/s
6. Menghitung Efisiensi Propulsif
a. Efisiensi Relatif Rotatif (ηrr)
harga ηrr untuk kapal dengan propeller tipe single screw berkisar 1.02-1.05. pada
perencanaan propeller dan tabung poros propeller ini diambil harga ηrr sebesar =1,04
b. Efisiensi Propulsi (ηp)
nilainya antara 40 -70 % dan diambil 55 %
c. Efisiensi Lambung (ηH)
(ηH) = ( 1- t ) / ( 1- w)
= (1- 0.232)/(1-0.29)
= 1.0817
d. Coefisien Propulsif (Pc)
(Pc) = ηrr x ηp x ηH
= 1.04 x 55% x 1.0817
= 0.6128

10
7. Menghitung Thrust Horse Power (THP) (ηH)
THP = EHP/ ηH
= 1112.713 / 1.0817
= 1075.502 kW
8. Menghitung Daya Pada Tabung Poros Buritan Baling-Baling (DHP)
Daya pada tabung poros baling-baling dihitung dari perbandingan antara daya efektif
dengan koefisien
propulsif, yaitu :
DHP = EHP/Pc
= 1112.713 / 0.676
= 1815.85 kW

9. Menghitung Daya Pada Poros Baling-Baling (SHP)


Untuk kapal yang kamar mesinnya terletak di bagian belakang akan mengalami losses
sebesar 2%,sedangkan pada kapal yang kamar mesinnya pada daerah midship kapal
mengalami losses sebesar 3%. Pada perencanaan ini kamar mesin di bagian belakang
sehingga mengalami losses atau efisiensi transmisi porosnya (ηsηb) sebesar = 98% =
0.98
SHP = DHP/ηsηb
= 1815.85 / 0.98
= 1852.91 kW

10. Menghitung Daya Penggerak Utama Yang Diperlukan


a. BHPscr
Daya motor penggerak kapal (BHPscr) adalah daya rem atau daya yang diterima oleh
poros transmisi sistem penggerak kapal (SHP) yang beroperasi secara kontiyu untuk
menggerakkan kapal dengan kecepatan Vs. Jika besar efisien mekanis yang bekerja
pada susunan gearbox yang berfungsi untuk me-reduce dan me-reserve putaran motor
penggerak adalah ηG = 98% = 0,98
BHPscr = SHP/ηG
= 1852.91 / 0.98
= 1890.72 kW

b. BHPmcr
Daya output dari motor penggerak pada kondisi Countinous Service Reting (CSR)
dengan daya motor pada kondisi 80-85% Maximum Continous Rating (MCR). Artinya
daya yang dibutuhkan kapal agar mampu beroperasi dengan kecepatan Vs cukup
diatasi dengan 80-85% daya motor yang pada kisaran 100% putaran motor. Daya
BHPscr diambil 85% = 0.85
BHPmcr= BHPscr / 0.85
= 1890.72 / 0.85
= 2224.382 kW 2982.94 HP

11
Perhitungan Admiralty (Kapal Pembanding)

DATA UTAMA KAPAL


Nama Kapal = МАРИН АЛЬЯНС
Tipe Kapal = Oil Tanker
Lpp = 90 m
Loa = 98 m
B = 15,6 m
H = 7,6 m
T = 6,39 m
DWT = 6735 ton
BHP = 2208 kW
= 2960,97 HP
Kecepatan Dinas = 12.5 knots = 6,43 m/s

DATA UTAMA KAPAL PEMBANDING

12
Menggunakan rumus admiralty (pembanding)
∆ ∆
= Dimana: ∆ = Displacement kapal (ton)
= Vc = kecepatan kapal (m/s)

C = BHP Mesin induk (Hp)

Kapal pembanding Kapal desain

(6735 ) (6,43) (7103) (6,43)


=
2960,97
C = 3067.101 Hp =

Dari hasil perhitungan admiralty(pembanding) metode perhitungan tahanan kapal dipilih


sesuai nilai bhp yang mendekati hasil dari perhitungan admiralty(pembanding), yaitu metode
Guldhammer – Harvarld dengan BHP = 2960,97 HP dengan 10% allowance yaitu :

BHPmcr yang diperbolehkan = 2664 < x < 3256

Pemilihan Motor Induk


MAIN ENGINE :
Merek : MAN B&W
Tipe : L27/38
Jumlah Silinder : 7
Bore : 270 mm
Stroke : 380 mm
Max Power Engine : 3190 HP / 2389 KW
Engine Speed : 800 rpm
Spesific Fuel Oil Consumption : 188 g/KW hr
Specific Lubrication Oil Cons. : 0,8 g/kW hr
Dimension

13
14

Anda mungkin juga menyukai