PENDAHULUAN
Kusta adalah penyakit infeksi yang kronik, yang disebabkan oleh Mycobacterium
leprae yang bersifat intraselular obligat. Saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit dan
mukosa traktus respiratorius bagian atas, kemudian dapat ke organ lain kecuali susunan saraf
pusat.. Kusta biasa disebut juga lepra atau morbus Hansen1.
Penderita kusta dapat mengalami reaksi kusta. Reaksi kusta ini adalah interupsi dengan
episode akut pada perjalanan penyakit yang sebenarnya sangat kronik, yang merupakan suatu
reaksi kekebalan (cellular response) atau reaksi antigen antibody (humoral response). Reaksi
kusta dibagi menjadi dua yaitu reaksi tipe I atau reaksi reversal yang disebabkan karena
meningkatnya kekebalan seluler secara cepat dan reaksi tipe II atau reaksi erythema nodosum
leprosum (ENL) yang merupakan reaksi humoral yang ditandai dengan timbulnya nodul
kemerahan, neuritis, gangguan saraf, dll.
Penyebab kusta adalah Mycobacterium leprae berbentuk basil dengan ukuran 3-8 Um
x 0,5 Um, tahan asam dan alkohol, serta positif – Gram. Sampai sekarang belum dapat
dibiakkan dalam media artifisial. Masa replikasi kuman memerlukan waktu yang sangat lama
dibandingkan dengan kuman lain, yaitu 2-21 hari. Oleh karena itu masa tunas menjadi lama,
yaitu rata-rata 2–5 tahun1.