perilaku manusia dan sistem akuntansi, serta dimensi keperilakuan dari organisasi di mana manusia dan
sistem akuntansi itu berada dan diakui keberadaannya. Dengan demikian, definisi akuntansi keperilakuan
adalah suatu studi tentang perilaku akuntan atau non-akuntan yang dipengaruhi oleh fungsi-fungsi
akuntansi dan pelaporan.
Akuntansi keperilakuan menekankan pada pertimbangan dan pengambilan keputusan akuntan dan
auditor, pengaruh dari fungsi akuntansi (misalnya partisipasi penganggaran, keketatan anggaran, dan
karakter sistem informasi) dan fungsi auditing terhadap perilaku, misalnya pertimbangan (judgment) dan
pengambilan keputusan auditor dan kualitas pertimbangan dan keputusan auditor, dan pengaruh dari
keluaran dari fungsi-fungsi akuntansi berupa laporan keuangan terhadap pertimbangan pemakai dan
pengambilan keputusan.
Akuntansi adalah informasi, atau lebih tepatnya sistem informasi akuntansi. Keberhasilan suatu sistem
informasi akuntansi tidak lepas dari perilaku manusia selaku pemakai dan yang memberikan responnya.
Perkembangan akuntansi pun tak lepas dari perilaku. Mendesaknya kebutuhan akuntansi dan pentingnya
peranan manusia (akuntan dan auditor) dalam bidang akuntansi, maka dengan mengadopsi bidang-bidang
ilmu lainnya, seperti ilmu psikologi khususnya psikologi kognitif, antropologi dan sosial, lahirlah
akuntansi keperilakuan. Banyak bukti empiris yang dihasilkan oleh para peneliti yang ikut memperkuat
bidang akuntansi keperilakuan. Dua jurnal terkenal, yaitu Behavioral Research in Accounting (BRIA) dan
Auditing: A Journal of Practice & Theory, sangat mempengaruhi perkembangan akuntansi keperilakuan
sampai saat ini.
Akuntansi keperilakuan merupakan cabang ilmu akuntansi yang mempelajari hubungan antara perilaku
manusia dengan sistem informasi akuntansi. Istilah sistem informasi akuntansi yang dimaksud di sini
dalam arti luas meliputi seluruh desain alat pengendalian manajemen yang meliputi sistem pengendalian,
sistem penganggaran, desain akuntansi pertanggungjawaban, desain organisasi seperti desentralisasi atau
sentralisasi, desain kolektibilitas biaya, penilaian kinerja, serta laporan keuangan.
Mempelajari pengaruh antara perilaku manusia terhadap konstruksi, bangunan, dan penggunaan sistem
informasi yang diterapkan dalam perusahaan dan organisasi, yang berarti bagaimana sikap dan gaya
kepemimpinan manajemen mempengaruhi sifat pengendalian akuntansi dan desain organisasi; apakah
desai sistem pengendalian akuntansi bisa diterapkan secara universal atau tidak.
Mempelajari pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap perilaku manusia, yang berarti bagaimana
sistem akuntansi mempengaruhi kinerja, motivasi, produktivitas, pengambilan keputusan, kepuasan
kerja dan kerja sama.
Metode untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia dan strategi untuk mengubahnya, yang
berarti bagaimana sistem akuntansi dapat dipergunakan untuk mempengaruhi perilaku, dan bagaimana
mengatasi resistensi itu. Disini muncul istilah freezing (membekukan) dan unfreezing (mencairkan).
Contohnya perubahan sistem. Perubahan sistem bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi perlu upaya
untuk sampai pada aplikasi sistem itu sendiri karena bisa jadi ada resistensi di situ.
Akuntansi keuangan melibatkan berbagai pihak baik internal maupun eksternal. Akuntan
melaksanakan akuntansi mulai dari mengidentifikasi transaksi, mencatat dan mengukurnya,
sampai dengan menyusun laporan keuangan akhir periode. Informasi yang tercantum dalam
laporan keuangan tersebut diaudit oleh akuntan publik, agar dapat dipercaya oleh para pengguna
khususnya pengguna eksternal. Setiap pihak yang berhubungan dengan akuntansi baik internal
maupun eksternal selalu menggunakan judgment dalam pengambilan keputusan.
Akuntan sebagai pihak yang menyiapkan informasi akuntansi akan memilih metode dan
pendekatan yang paling sesuai dengan kebijakan manajemen dalam mengoperasikan perusahaan.
Dalam proses pemilihan metode dan pendekatan akuntansi yang akan dipergunakan judgment
akuntan berperan dominan. Auditor pada saat melakukan prosedur audit juga menggunakan
judgment. Pengguna laporan keuangan, ketika membaca laporan keuangan dan
menginterpretasikan informasi yang terkandung di dalamnya untuk mengambil keputusan
ekonomi, juga selalu menggunakan banyak pertimbangan.
Judgment dan keputusan yang beragam untuk kondisi yang sejenis mencerminkan variasi
perilaku. Pada akhirnya muncul banyak aspek keperilakuan yang terkait dengan akuntansi
keuangan. Aspek keperilakuan tersebut merupakan bidang yang dikaji dalam akuntansi
keperilakuan.