Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
ANTI ARITMIA
Disusun Oleh
Deseli Eka Rahmawati 1310015014
Siti Saleha 1310015081
Pembimbing
dr. Marihot Pasaribu, M.Kes, Sp.OG
1
Kasus
Tn. B (60 Tahun) BB 60kg datang ke IGD dengan keluhan jantung
berdebar-debar cepat seperti pukulan genderang sejak tadi pagi, hal tersebut
dirasakan sampai sekarang. Pasien mengeluh sering mudah lelah serta dadanya
terasa seperti diikat dan sesak napas. Keluhan ini diperberat saat pasien
melakukan aktivitas sehari-hari di rumah maupun di tempat kerja, berjalan jarak
pendek dan keluhan membaik ketika pasien beristirahat. Pasien mengaku pernah
dirawat di rumah sakit sebelumnya karena menderita gagal jantung kongestif/
CHF dan memiliki riwayat hipertensi.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan hasil tekanan darah 120/80 mmHg;
nadi 120 kali/ menit, irreguler; pernafasan 26 kali/menit; suhu 37,0ᴼC, tidak ada
tanda-tanda anemis, didapatkan retraksi suprasternal; tidak ada suara tambahan
pada jantung dan paru, iktus kordis teraba; tidak ada edema, tidak ada ikterik dan
tidak terdapat tanda sianosis.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar gula darah puasa 100 mg/dl;
kadar gula darah 2 jam post prandial 120 mg/dl; Hb: 12,6 g/dl; foto thorax:
cardiomegali; ekokardiografi : didapatkan fraksi ejeksi <30% EKG: tidak ada
gambaran gelombang P yang sesungguhnya, interval PR tidak ada, durasi QRS
normal dan irama jantungnya irregular.
P-Treatment
Tahapan penentuan P-treatment: 1) menentekan problem pasien; 2) Menentukan
tujuan terapi; 3) pemilihan terapi; 4) melakukan terapi; 5) komunikasi dan edukasi
terapi; 6) monitoring dan evaluasi terapi.
2
c) Terapi Farmakologis :
1) Pemberian rate dan / atau rhythm control: β-blocker, Calcium Channel
Blocker, Pemanjang repolarisasi, atau digitalis.
2) Pemberian antitrombotik: aspirin atau clopidogrel.
Anti aritmia
Farmakokinetik :
- Profil efek
tergantung
berdasarkan sifat-
sifat lipofilnya.
Sifat lipofil:
- Setelah pemberian
oral, obat diabsorpsi
sempurna.
- Mengalami
metabolisme yang
menonjol (sebagian
sudah dalam dinding
usus)
- Waktu paruh 2-5
jam
Sifat hidrofil:
- Kuota absorpsi
berkurang
- Kadar plasma
relatif konstan
-Waktu paruh 5-25
jam
3
+++ ++ ++ +++
Farmakodinamik: Efek samping : Kontraindikasi : Tiaryt tab 200
-
Menurunkan -Fotosensitisasi, Bradikardi sinus, blok mg x 30 = Rp
automatisitas fibrosis paru SA, gangguan fungsi 114.000,00
nodus SA dan interstisial, tiroid, khamilan dan Harga satuan:
His-purkinje intoleransi saluran menyusui, sensitifitas Rp 3.800,00
-
Memperpanjang cerna, tremor, terhadap iodium,
lama potensial ataksia, pusing, hindari pemberian iv Tiaryt inj
aksi dan hiper/hipotiroidisme, pada gagal pernapasan 150mg/3ml x
refratoriness toksisitas hepar, berat, hipotensi atrial 5=
serabut purkinje neuropati, berat Rp.100.000,0
melalui blokade kelemahan otot dan 0
kanal Na+ diskolorisasi kulit
-
Efek dominannya biru karena Harga satuan
merupaka akumulasi iodin Rp.20.000,00
pemanjangan dalam kulit.
durasi potensial
Pemanjangan aksi dan periode
repolarisasi refrakter
Farmakokinetik:
- Absorpsi sangat
lambat (>5-10 jam)
99-100% berikatan
dengan protein
plasma
- Eliminasi di dalam
urin tidak ditemukan
Amiodaron yang
tidak berubah
- Memiliki waktu
paruh yang singkat,
hingga beberapa
minggu dan
didistribusikan
secara luas dalam jar.
adiposa
++ +++ +++ +
Calcium Farmakodinamik : Efek samping : Kontraindikasi : Farmabes vial
Channel - Memperlambat Bradikardia; pusing; Gagal jantung 5 mg/ml x 5
Blocker pembentukan blok AV; rasa panas; kongestif/ CHF; blok ml x 1=
impuls nodus AV kemerahan pada AV derajat 2 atau 3; Rp 90.000,00
- Menurunkan wajah; sakit kepala IMA dan kongesti paru
kecepatan dan transaminase
konduksi nodus serum meningkat
AV
- Memperpanjang
4
masa refrakter
tunggal nodus AV
Farmakokinetik :
- 80-90% dari
penghambat
rantai kalsium di
absorbsi melalui
mukosa GI tract
- Metabolisme
oleh hati akan
mengurangi
tersedianya obat
bebas dalam
sirkulasi
+++ ++ ++ +++
Farmakodinamik: Efek samping : Kontraindikasi : Fargoxin tab
Menghambat Gangguan GI tract, Takikardia ventrikular; 0,25 mg x
kalsium di nodus AV bingung; fibrilasi ventrikular; 100= Rp
dan aktivitas aliran disorientasi; afasia; Blok Av komplit dan 25.000,00
kalium yang gangguan denyut derajat 2; henti sinus
diperantarai jantung; konduksi dan sinus bradikardia Harga satuan:
asetilkolin di atrium dan ritme; alergi Rp 250,00
Farmakokinetik: kulit dan
- Diabsorbsi 70- ginekomastia
80%
Obat - Berikatan dengan
Digitalis protein plasma
20-30%; waktu
parah ± 40 jam
- Metabolisme
sebagian kecil di
hati
- Eleminasi: 90%
tidak berubah
dari jumlah itu ±
80% di ginjal,
sisanya d empedu
melalui feses
5
golongan obat yang memanjangkan repolarisasi khususnya amiodaron dengan
tujuan untuk mengembalikan irama AF ke irama sinus.
Antitrombotik
++ ++ ++ +
Farmakodinamik : Efek samping : Kontraindikasi : Copidrel tab
Menghambat agregasi Perdarahan Perdarahan aktif, salut selaput
platelet yang dapat gangguan koagulasi, 75 mg x 3 x
Farmakokinetik : terjadi di gangguan hepar berat. 10= Rp
Absorpsi cepat di seluruh tubuh, 360.000,00
Clopidogrel
GIT, ikatan protein sakit perut,
98%, dimetabolisme mual muntah, Harga
di hati, ekskresi di diare satuan = Rp
urin dan feses, waktu 36.000,00
paruh dinitrat 8 jam.
6
Obat Digitalis
7
Eliminasi sekitar
75% dari dosis
diekskresikan dalam
urin selama periode
beberapa hari,
dengan sekitar 25-
30% diekskresikan
dalam 24 jam
pertama.
Digoksin dipilih karena memiliki efficacy, safety, suitability, dan cost yang
lebih baik. Selain itu, pemilihan terapi dengan digoksin lebih banyak digunakan
dibandingan dengan metil digoxin.
Pro : Tn. B
Umur : 60 thn
8
Langkah 5 : Komunikasi dan Edukasi Terapi
1. Informasi Penyakit
a. Aritmia merupakan abnormalitas irama jantung berupa irama yang
SA node; irama tidak teratur; irama dari SA node tapi frekuensinya
< 60x/ menit atau > 100 kali/ menit; atau adanya hambatan impuls
di atas atau di bawah ventrikel.
b. Aritmia dapat terjadi melalui beberapa mekanisme; yaitu:
1. Pengaruh system saraf otonom
2. Depresi SA node hingga fokus awal diambil oleh nodus
lain
3. Adanya fokus lain yang lebih aktif dari SA node
4. Adanya hambatan dari impuls yang dihasilkan SA node
5. Adanya hambatan setelah impuls keluar dari SA node
c. Atrial fibrilasi adalah abnormalitas irama atrium yang ditandai oleh
gerakan fibrilar. Kelainan ini ditandai dengan irama jantung yang
tidak teratur dan peningkatan frekuensi jantung, di samping pasien
akan merasakan sensasi berdebar-debar. Oleh karena itu, terapi
harus segera diberikan.
2. Informasi pengobatan
a. Tujuan dari proses pengobatan adalah mengembalikan irama
jantung ke irama sinus normal dan mencegah komplikasi, terutama
tromboemboli yang dapat menyebabkan stroke.
b. Pengobatan yang diberikan meliputi:
1. Digoksin yang diminum 1 kali sehari 1 tablet
2. Aspirin yang diminum 1 kali sehari 1 tablet
3.Amiodaron iv yang diberikan 2 x 150mg/3ml dalam
Dextrose 500 ml