Anda di halaman 1dari 13

Pemberdayaan Masyarakat Bratasena Melalui Usaha Ekonomi Kreatif

Telur Asin Rendah Kolesterol

Oleh : Noning Verawati


Soewito
Ardansyah
email verasugiyono02@gamail.com

Abstrak

Dalam upaya mewujudkan negara yang maju dan mandiri serta masyarakat adil dan makmur,
Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan dan sekaligus peluang. Tantangan paling
fundamental adalah upaya Indonesia untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi serta pemerataan pembangunan secara berkesinambungan. Untuk
menjawab hal tersebut diperlukan peningkatan efisiensi ekonomi, produktivitas tenaga kerja,
dan kontribusi yang siginifikan dari setiap sektor pembangunan. Pembangunan ekonomi yang
berorientasi pada pertumbuhan saja tidak akan menjamin meningkatnya taraf hidup
masyarakat. Pertumbuhan ekonomi tidak selalu berarti perbaikan dalam distribusi pendapatan
masyarakat. Pembangunan yang berorientasi pertumbuhan tidaklah dapat menjamin tingkat
kesejahateraan masyatakatnya, oleh karena itu perlu lebih diberdayakan agar lebih mandiri,
dan dapat memanfaatkan potensi yanhg ada disekitar wilayahnya. Daerah Bratasena
merupakan penghasil telur itik yang cukup besar, tetapi tanpa adanya inovasi dalam produksi
telur tersbut. Berkatan dengan itu maka perlu adanya peningkatan hasil telur yaitu dengan cara
di buat telur asin.

Masalah utama dikelompok tani pembuat telur asin adalah: (1) tidak memiliki modal dana
untuk memulai usaha pembuatan telur asin rasa udang rendah kolesterol, (2) belum memiliki
pengetahuan dan ketrampilan dalam pembuatan telur asin rasa udang rendah kolesterol, (3)
belum memiliki pengetahuan dan ketrampilan manajemen usaha pembuatan telur asin rendah
kolesterol dan (4) belum memiliki pengetahuan dan ketrampilan organisasi usaha bersama.
Metode yang dipakai ini adalah memberdayakan kelompok budidaya itik petelur melalui (1)
Pelatihan kepada anggota dua kelompok dalam aspek priduksi dan aspek manajemen, (2)
Membuat demplot kandang itik petelur, dan (3) Pendampingan budidaya dan pendampingan
pembuatan telur asin. Kegiatan yang dilakukan adalah (1) Pelatihan budidaya itik petelur,
pelatihan pembuatan pakan limbah udang, pelatihan pembuatan telur asin rasa udang rendah
kolesterol, pelatihan administrasi usaha, pelatihan pemasaran telur asin rendah kolesterol, dan
pelatihan organisasi kelompok usaha,(2) Demplot kandang budidaya itik petelur,(3)
Pendampingan budidaya itik petelur dan pendampingan pembuatan telur asin rendah
kolesterol.

Kata Kunci: Telur Asin, Rendah Kolesterol.


1
I. PENDAHULUAN sehingga sangat potensial untuk budidaya
Telur dan daging masih menjadi itik petelur.
produk utama dari usaha ternak itik, karena Di dekat desa Bratasena tersebut
telur itik mengandung protein yang cukup terdapat pabrik pembekuan udang (Cold
tinggi yaitu pada bagian kuning telurnya Storage) milik perusahaan swasta, yang
kurang lebih (17%), pada bagian putihnya mampu berproduksi mencapai 100 ton
terdiri dari ovalbumin (putih telurnya) dan udang beku setiap hari, sehingga akan
ovavitelin (kuning telur). Bagi masyarakat terbuang limbah udang minimal 30 ton
menengah ke bawah, telur dan daging itik setiap hari, limbah udang tersebut berupa
merupakan alternatif terbaik untuk kepala udang, kulit udang dan ekor udang.
memenuhi kebutuhan pangan. Usaha Data BPS tahun 2004 menunjukkan
dibidang produksi, di antaranya adalah produksi udang Indonesia sebesar 240.000
usaha ternak itik petelur, pedaging, dan ton dan produksi ini meningkat sebesar 14
penghasil telur. % per tahun. Apabila udang segar ini
Secara umum usaha ternak itik diolah menjadi udang beku, maka sebesar
petelur dapat dilakukan dengan tiga sistem 35% – 70% dari bobot utuh akan menjadi
pemeliharaan, yaitu sistem tradisional limbah udang (Mudjima,1986 dalam Abun
(gembala) yaitu pemeliharaan itik dengan 2009). Salah satu usaha pemanfaatan
cara mengembalakan itik ke sumber - limbah udang adalah menjadikannya
sumber pakan seperti sawah- sawah. sebagai pakan ternak.
Sistem semi inensif yaitu pemeliharaan itik Ketersediaan pakan yang cukup,
dengan sistem kandang dengan air. Sistem berkualitas, dan berkesinambungan sangat
intensif tanpa air (kandang baterai) yaitu menentukan keberhasilan budidaya ternak
pemeliharaan itik dengan sistem kandang Itik. Biaya yang dikeluarkan untuk bahan
tanpa air. Itik dipelihara di dalam kandang pakan (ransum) pada peternakan unggas
seperti layaknya ayam ras yang dipelihara adalah biaya terbesar yaitu berkisar 60 – 70
di kandang baterai. % dari seluruh biaya produksinya. Tepung
Lokasi program ini bertempat di ikan adalah bahan baku pakan yang
Desa Bratasena, Kecamatan Dente Teladas, menyebabkan mahalnya harga ransum,
Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi karena tidak dapat dipenuhi dari produksi
Lampung. Jarak lokasi desa tersebut dalam negeri, sehingga lebih dari setengah,
dengan kampus Universitas Bandar yaitu 200 ribu ton/tahun kebutuhan
Lampung (UBL) adalah 155 kilometer tepung ikan Indonesia disuplai dari impor,
yang dapat ditempuh dengan kendaraan dengan harga Rp.12.500,- per kilogram.
bermotor dan mobil. Lokasi desa tersebut Oleh sebab itu untuk memenuhi kebutuhan
berada di pesisir timur Sumatera, yang peternak skala kecil dan menengah perlu
merupakan daerah rawa-rawa, yang bahan pakan alternatif sebagai pengganti
sebagian telah menjadi tambak udang, tepung ikan ini. Salah satu bahan pakan
alternatif adalah limbah udang (shrimp
2
head waste). Budidaya itik yang diberi turun menjadi 5,2 gr dan mengandung
pakan dari udang maka telur yang terjadi Omega antara 3 gr sampai dengan 214,3
memiliki rasa udang. gr, serta mengandung beta karotin
Secara nasional, ternak itik mencapai 380. Ini artinya dapat diproduksi
menyumbang 22 % dari total produksi telur asin bercitarasa udang dengan kadar
telur nasional, dan 1,5 % dari total kolesterol rendah yang aman dikonsumsi
produksi daging unggas nasional. oleh penderita kolesterol.
Berdasarkan Rencana Strategis
Departemen Pertanian RI tahun 2010- II. LANDASAN TEORI
2014, ternak itik diharapkan bisa naik 3,71
%. Dari 29 ribu ton produksi di tahun 1. Pembangunan Pedesaan
2010, menjadi 35 ribu ton di tahun 2015, Bahwa pembangunan pedesaan telah
dengan harga Rp 1.600,- per butir telur, banyak dilakukan sejak dari dahulu hingga
sedangkan untuk itik yang afkir (tidak sekarang, tetapi hasilnya belum
produktif) dapat dijual dengan harga Rp memuaskan tehadap peningkatan
35.000,- per ekor. Dengan demikian kesejahteraan masyarakat pedesaan.
peluang pasar untuk produksi telur itik Pembangunan pedesaan seharusnya dilihat
masih terbuka luas seiring dengan bukan hanya sebagai obyek tetapi juga
pertambahan penduduk Indonesia dan sebagai subyek pembangunan.
meningkatnya kesadaran akan makanan Pembangunan pedesaan harus dilihat
bergizi. sebagai:
Di kalangan masyarakat tertentu (1) upaya mempercepat pembangunan
misalnya masyarakat yang memiliki pedesaan melalui penyediaan
masalah kesehatan dengan kolesterol yang prasarana dan saran untuk
tinggi, makanan telur akan dihindari, memberdayakan masyarakat, dan
padahal masyarakat tersebut umumnya (2) upaya mempercepat pembangunan
kalangan masyarakat menengah ke atas ekonomi daerah yang efektif dan kokoh.
yang sangat potensial sebagai pembeli telur Pembangunan pedesaan bersifat multi
itik. Telur itik biasa mempunyai aspek oleh karena itu perlu di
kandungan kolesterol mencapai 100 analisis/secara lebih terarah dan serba
mg/dL, oleh karena itu diperlukan cara keterkaitan dengan bidang sektor, dan
untuk menurunkan kadar kolesterol di aspek di luar pedesaan (fisik dan non fisik,
dalam telur. ekonomi dan non ekonomi, sosbud dan non
Salah satu cara inovasinya adalah spasial).
dengan pengolahan telur asin yang Pembahasan berikut ini meliputi bebagai
bahannya ditambah dengan rebusan daun aspek yang terkait dengan kebijaksanaan
salam dan akar alang-alang, maka kadar dan strategi pembangunan pedesaan
kolesterol akan turun dari 100 mg/dL Pengembangan pedesaan mempunyai
menjadi 4 mg/dL. Kandungan lemak telur ruang lingkup, yakni:
itik biasanya mengadung 13,6 gr akan
3
(1) Pembangunan sarana dan Robinson (1994) menjelaskan bahwa
prasarana pedesaan (meliputi pemberdayaan adalah suatu proses pribadi
pengairan, jaringan jalan, lingkungan dan sosial; suatu pembebasan kemampuan
permukiman dan lainnya). pribadi, kompetensi, kreatifitas dan
(2) Pemberdayaan masyarakat. kebebasan bertindak. Sedangkan Ife
(3) Pengelolaan sumberdaya alam (SDA) (1995) mengemukakan bahwa
dan sumberdaya manusia (SDM). pemberdayaan mengacu pada kata
(4) Penciptaan lapangan kerja, “empowerment,” yang berarti memberi
kesempatan berusaha, peningkatan daya, memberi ”power” (kuasa), kekuatan,
pendapatan (khususnya terhadap kepada pihak yang kurang berdaya
kawasan-kawasan miskin). Dengan demikian diperlukan suatu
(5) Penataan keterkaitan antar kawasan kebijakan yang tepat dalam rangka
pedesaan dengan kawasan perkotaan pemberdayaan masyarakat tersebut yaitu:
(inter rural-urban relationship). (a) Kebijaksanaan yang secara tidak
langsung mengarah kepada sasaran,
2. Pemberdayaan yaitu suasana yang mendukung
kegiatan sosial ekonomi rakyat.
Sering dibicarakan bahwa untuk mancapai (b) Kebijakan yang secra langsung
pembagunan dan kesejehtraan masyarakat mengarah pada peningkatan kegiatan
salah satunya adalah dengan ekonomi kelompok sasaran
memperdayakan masyaakat. Untuk (c) Kebijaksanaan khusus yang
mengetahui apa dan bagaimana hakekat menjangkau masyarakat miskin melalui
pemberdayaan itu maka Sedarmiyanti upaya khusus.
dalam bukunya Membanguan Sebagai tolok ukur keberhasilkan
Kebudayaan dan Pariswisata menyatakan pemberdayaan adalah antara lain (
bahwa sbb: Sedarmiyanti 2005: 22 )
Pemberdayaan adalah suatu aktivias 1. Berkurangnya jumlah penduduk miskin
refleksif, suatu proses yang mampu 2. Berkembangnya usaha peningkatan
diinisiasikan dan diperthankan hanya oleh pendapatan yang dilakukan oleh
agen atau subyek yang mencari kekuatan penduduk miskin
atau penentuan diri sendiri ( self 3. Meningkatnya kepedulian
determintation ). Sementara proses lainnya masyarakat terhadap upaya peningkatan
hanya dengan memberikan iklim, kesejahteraan keluarga miskin.
hubungan, sumber-sumber dan alat-alat 4. Meningkatnya kemandirian kelompok
prosedural melaluinya masyarakat dapat yang ditandai dengan makin
meningkatkan kehidupannya. berkembangnya usaha produktif.
Pemberdayaan merupakan sistem yang 5. Meningkatnya pendapatan keluarga
berinteraksi dengan lingkungan sosial dan miskin.
fisik ( Simon dalam Sedarmiyanti : 2005:
22 )
4
Dari penjelasan diatas dapat dinyakan nilai yang sudah dimiliki oleh masyarakat
bahwa pemberdayaan sebenarnya adalah yang bersangkutan.
meliputi segala aspek kehidupan. Namun Adapun strategi yang diamaksud adalah (
dalam konteks ini dibatasi hanya Sedarmiyanti 2005 : 22 )
pemberdayaan bidamg ekonomi karena 1.Pemihakan dan pemberdayaan
langsung berhubungan dengan tingkat masyarakat
kesejahtaraan masyarakat. 2. Pemantapan otonomi dan pendelegasian
Pemberdayaan ekonomi rakyat melaui wewenang dalam pengelolaan
kemitraan integralistik merupakan bagian pembangunan didaerah yang
dari amanah konstitusi untuk mewujudkan mengembangkan peran serta
keadilan sosial yang merata bagi sleuruh masyarakat.
rakyat. Dengan kata lain pemberdayaan 3. Modernisasi melalui penajaman dan
ekonomi rakyat adalah kewajiban pemantapan arah perubahan struktur
konsititusainal bagi semua pihak, bukan sosial ekonomi dan budaya yang
sekadar tangung jawab sosial atau bersumber pada peran masyarakat lokal.
penggilan kesetiakawanan sosial semata. Indikator Keberhasilan Pelaksanaan
Ekonomi kerakyatan dibangun dengan Program Pemberdaayaan Masyarakat.
melibatkan partsisipasi masyarakat dalam Pertumbuhan penduduk yang terus
rangka pembangunan Lokal. meningkat akan menjadikan masalah
Selanjutnya Sedarmayanti menyatakan dalam penyidiaan lapangan kerja. Sistem
bahwa Pembangunan lokal mensyaratkan pendidikan belum mampu memecahkan
bahwa perubahan dalam masyarakat dapat lapangan kerja bagi penduduk. Dalam
dilakukan secara optimal bila melibatkan upaya pemecahan masalah ketenaga
partsipas aktif yang luas disemua spektrum kerjaan pariswisata yang akan masih
masyarakat tingkat lokal baik dalam setiap dominan dalam penyerapan tenaga kerja,
penentuan tujuan maupun pelaksanaan karena potensi ini belum di usahakan
tindakan perubahan. ( Sedarmiyanti 2005 : secara optimal. Untuk skala nasional
19 ) sektor pariswisata adalah sangat
Pemberdayaan ekonomi rakyat harus menjanikan, karena sektor ini tidak begitu
sekaligus dipersepsikan sebagai terpengaruh adanya inflasi, krisis moneter,
ketangguhan dan kemandirian dalam kenaikan harga dan lain-lain.
menghadapai era globalisasi. Berkaitan
dengan hal ini maka salah satu faktor yang 3. Ekonomi Kreatif
perlu diperhatikan adalah bagaimana
pemberdayaan masyarakat dalam bidang Ekonomi Kreatif diartikan sebagai segala
ekonomi. kegiatan ekonomi yang menjadikan
Berkaitan dengan hal itu maka dalam kreativitas (kekayaan intelektual), budaya,
pemberdayaan masyarakat perlu adanya dan warisan budaya maupun lingkungan
suatu strategi yang tepat, dalam arti tepat sebagai tumpuan masa depan( Inpres No: 6
sasaran, dengan memperhatikan nialai – tahun 2009 )
5
Ekonomi kreatif adalah pemanfaatan (3) Hak Kekayaan Intelektual seperti hak
cadangan sumber daya yang bukan hanya cipta (copyright industry). Ekonomi kreatif
terbarukan, bahkan tak terbatas, yaitu ide, terbukti berpengaruh positif dalam
gagasan, bakat atau talenta dan kreativitas.( membangun negara-negara di seluruh
Departemen Perdagangan Republik benua untuk menggali dan
Indonesia 2008 ). mengembangkan potensi kreativitas yang
dimilikinya.
Nilai ekonomi dari suatu produk atau jasa
di era kreatif tidak lagi ditentukan oleh
III. METODE PELAKSANAAN
bahan baku atau sistem produksi seperti
pada era industri, tetapi lebih kepada
1. Metode Pendekatan
pemanfaatan kreativitas dan penciptaan
inovasi melalui perkembangan teknologi Metode yang akan dipakai dalam
yang semakin maju. Industri tidak dapat mencapai tujuan adalah memberdayakan
lagi bersaing di pasar global dengan hanya kelompok penghasil telur itik dari
mengandalkan harga atau kualitas produk budidaya itik petelur:
saja, tetapi harus bersaing berbasiskan a. Pendekatan Pelatihan untuk tujuan
inovasi, kreativitas dan imajinasi. Menurut meningkatkan pengetahuan dan
Departemen Perdagangan, (2007) ada ketrampilan anggota kelompok tani.
beberapa arah dari pengembangan industri b. Pendekatan membuat Demplot
kreatif ini, seperti pengembangan yang kandang budidaya itik petelur,
lebih menitikberatkan pada industri c. Pendekatan pendampingan budidaya
berbasis: itik petelur dan pendampingan
(1) Lapangan usaha kreatif dan budaya pembuatan telur asin
(creative cultural industry); Pertemuan dengan pemuda calon
(2) Lapangan usaha kreatif (creative kelompok
industry), atau

6
2. Prosedur Kerja c. Perkandangan

a. Prosedur Kerja Kelompok Budidaya Kandang sebaiknya menghadap ke


Itik Petelur timur untuk memberikan kesempatan
(1) Setiap anggota dari 5 anggota sinar matahari pagi masuk kedalamnya,
Kelompok Tani Budidaya Itik akan sehingga ruang kandang menjadi sehat
menerima bantuan berupa 50 ekor dan cukup terang. Tinggi kandang
itik petelur siap berproduksi. dibuat kurang dari 2 meter. Dinding
kandang bagian bawah sebaiknya
(2) Ketua Kelompok akan mendapatkan
terbuat dari tembok setinggi 60 cm dari
bantuan pembuatan kandang itik
lantai. Sedangkan bagian atas terbuat
petelur, sedangkan anggota lainnya
dari kawat atau bilah-bilah bambu yang
akan swadaya membuat sendiri
diberi jarak. Ukuran atau besar kecilnya
kandang itik untuk budidaya itik
kandang tidak menjadi masalah asalkan
petelur
kepadatan itik per kandang tidak
(3) Berdasarkan hasil pelatihan maka terlampau sesak. Pada prinsipnya,
segera setelah modal itik petelur semakin rendah kepadatan itik
diterima, maka setiap anggota akan perkandang akan semakin baik
memelihara dengan sebaik mungkin perkembangan itik didalamnya. ukuran
sehingga akan berhasil kepadatan itik per kandang adalah 4
(4) Telur mentah hasil panen budidaya ekor / m2 untuk kandang tidur dan 2
itik harus dijual ke Kelompok ekor / m2 untuk kandang main. Jumlah
Usaha Bersama itik dalamn 1 kandang dianjurkan 50
ekor.
(5) Pengurus Kelompok Usaha
Bersama akan menjual telur hasil
panen tersebut kepada setiap d. Pakan Itik
anggota kelompok pembuat telur Bahan Baku Nabati antara lain Dedak
asin halus, Jagung kuning, Bungkil kedelai,
b. Pemeliharaan Phase Dewasa (Layer) Ampas tahu, Tepung daun
pepaya, Tepung daun Lamtoro, Tepung
Itik mencapai phase dewasa (layer) daun Turi. Bahan Baku Hewani antara
lain : Keong, Bekicot, Cacing.Ada juga
pada saat berumur 20 - 22 minggu
yang dalam bentuk olahan pabrik,
hingga masa afkir (3 tahun). Setelah itik seperti : tepung ikan, Tepung bulu,
betelur selama 6 (enam) bulan, Tepung darah, Tepung limbah udang,
umumnya itik akan mengalami masa Tepung kerang, Tepung kepala udang.
rontok bulu. Untuk mengatasi masa Itik umur 5 bulan dan seterusnya akan
rontok bulu, caranya dengan menguntungkan bila pakan dicampur
memberikan pakan yang bergizi agar sendiri. Makanan diberikan 2 sampai 3
kali sehari, separuhnya diberikan pada
masa rontok bulu cepat berakhir.
pagi hari dan sisanya diberikan pada
siang dan sore hari.

7
e. Pengendalian Penyakit 6. Pengurus Kelompok Usaha
Bersama harus berusaha dan
1. Lahan untuk memelihara itik berinovasi secara berkelanjutan
petelur harus bebas dari penyakit menular. agar Kelompok Usaha Bersama
2. Kandang dan kolam harus kuat, menjadi maju dan
aman dan bebas penyakit. bermutu,sehingga usaha terus
3. Itik yang baru masuk dimasukkan berkembang dan seluruh anggota
ke kandang karantina. Itik yang kelompok semakin makmur.
diduga bulunya mengandung bibit
g. Prosedur Kerja Aspek Manajemen
penyakit dimandikan dengan 1. Setiap anggota kelompok akan
larutan sabun karbol, Neguvon, membuat catatan usahanya secara
Bacticol Pour, Triatek atau tertulis, termasuk catatan harian
Granade 5 % EC dengan dalam usahanya
konsentrasi 4,5 gram / 3 liter air. 2. Catatan tersebut menjadi dasar dalam
Untuk membasmi kutu, itik konsultasi dengan pendamping dan
dimandikan larutan Asuntol penyuluh peternakan serta diskusi
berkonsentrasi 3-6 gram/3liter air. dengan anggota lainnya
4. Dilakukan vaksinasi secara teratur. 3. Akan diadakan pertemuan rutin
5. Kebersihan dan kesegaran pakan dengan sesama anggota dan
harus dijaga. pendamping atau penyuluh
peternakan untuk dapat saling
f. Prosedur Kerja Kelompok Pembuatan membantu
Telur Asin 4. Anggota secara bersama akan
membuat rencana program untuk
1. Setiap anggota dari 5 anggota kelompok usaha bersama sesuai
Kelompok Tani Pembuat Telur prinsip manajemen yaitu adanya
Asin akan menerima bantuan transparansi, accuntabiliy, dan
berupa 500 butir telur mentah yang capabiliy. Prinsip transparansi
dibeli dari Kelompok Usaha misalnya diunjukan dengan adanya
Bersama. keterbukaan dalam mengelola
2. Setiap anggota akan membuat telur keuangan usaha bersama sehingga
asin sesuai dengan hasil pelatihan
harus ada laporan tertulis
sebanyak 500 butir tersebut. manajemen keuangan. Prinsip
3. Kemampuan berproduksi dari accuntabiliy misalnya ditunjukan
setiap anggota dapat berbeda, dengan adanya mekanisme laporan
namun demikian diharapkan peranggungjawaban pekerjaan setiap
minimal setelah 15 hari maka akan periode tertentu. Prinsip capability
berproduksi telur asin rasa udang
misalnya ditunjukan dengan
rendah kolesterol. menempatkan orang sebagai
4. Hasil produksi telur asin harus pengelola organisasi kelompok
dijual kepada Kelompok Usaha Bersama. usaha bersama dengan menempatkan
5. Pengurus Kelompok Usaha orang yang mampu sesuai dengan
Bersama akan menjual telur asin bidangnya serta tepatposisi dan tepat
rasa udang rendah kolesterol waktu.
kepada masyarakat.

8
h. Prosedur Kerja Perguliran Dana Rp.250.000,- kepada Bendahara
Kelompok Usaha Bersama Kelompok Usaha Bersama.
Perguliran dana kelompok tani budidaya 2. Dana tersebut akan digunakan
itik petelur untuk dana bergulir kepada
1. Setiap peternak budidaya itik anggota berikutnya sebesar
Rp.200.000,-. Dengan dana
petelur setiap bulan maksimal
Rp.200.000,- x 5 orang anggota,
tanggal 5 bulan berjalan, harus maka akan terkumpul dana
setor sebanyak Rp.500.000,- Rp.1.000.000,- setiap bulan. Dana
kepada Bendahara Kelompok inilah yang akan digulirkan kepada
Usaha Bersama. anggota ke 6 dan seterusnya secara
2. Dana tersebut akan digunakan berkelanjutan sebagai modal usaha
untuk dana bergulir kepada anggota pembuaan telur asin rasa udang
rendah kolesterol.
berikutnya sebesar Rp.400.000,-.
3. Dana yang sebesar Rp.50.000,-
Dengan dana Rp.400.000,- x 5 akan digunakan sebagai tabungan
orang anggota, maka akan Kelompok Usaha Bersama sebagai
terkumpul dana Rp.2.000.000,- kontribusi setiap peternak kepada
setiap bulan. Selama 2 bulan akan organisasi kelompok usaha. Dana
terkumpul dana sebanyak ini akan digunakan untuk
Rp.2.000.000,- x 2 = pengembangan organisasi. Setiap
bulan akan terkumpul dana sebesar
Rp.4.000.000,- Dana inilah yang
Rp.50.000,- x 5 orang =
akan digulirkan kepada anggota ke Rp.250.000,-
6 dan seterusnya secara
berkelanjutan sebagai modal usaha
budidaya itik petelur. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Dana yang sebesar Rp.100.000,- Luaran Program IbM ini adalah produk
akan digunakan sebagai tabungan telur itik, produk pakan tepung limbah
Kelompok Usaha Bersama sebagai udang, produk itik afkir, produk telur
kontribusi setiap peternak kepada asin rasa rendah kolesterol, bahan-bahan
organisasi kelompok usaha. Dana pelatihan, organisasi kelompok usaha
ini akan digunakan untuk bersama, dan artikel karya ilmiah yang
pengembangan organisasi. Setiap siap dipublikasikan dalam jurnal ilmiah
bulan akan terkumpul dana sebesar pengabdian masyarakat.
Rp.100.000,- x 5 orang = Rincian hasil yang dicapai dari program
Rp.500.000,- IbM ini adalah sebagai berikut:
Perguliran dana kelompok tani
pembuat telur asin rasa udang rendah 1. Produk Pakan Limbah Udang
kolesterol
1. Setiap Pembuat telur asin setiap Limbah udang sebanyak 20 kg /hari
bulan maksimal tanggal 5 bulan dicampur dengan kulit singkong
berjalan, harus setor sebanyak sebanyak 60kg/ hari menjadi 80 kg
bahan pakan yang dikeringkan,
9
sehingga menyusut menjadi 50 kg Kayu secang ( kalau ada) 1 ons
pakan/hari untuk kemudian dihaluskan Daun dewa 1 lembar
dengan cara digiling atau ditumbuk. Air 3 liter
2. Produk Telur Cara Membuat :
a. Penghasilan telur - Telur itik dibersihkan dari kotoran,
Jumlah telur itik yang dihasilkan dari kemudian dilakukan pengamplasan
peternak sebanyak 5 peternak dengan diseluruh permukaan kulit telur.
itik masing-masing sebanyak 50 ekor Telur yang digunakan sebaiknya
menghasilkan telur per hari rata – masih segar, maksimal berumur
rata 150 butir telur dengan harga per seminggu.
butir Rp. 1.700,- maka yang - Daun salam, rumput alang-alang,
dihasilkan adalah Rp. 255.000,- per daun jambu biji dan teh hijau direbus
hari atau rata per petrenak per hari hingga mendidih
Rp. 51.000,- Jika dibuat telur asin - Setelah itu air herbal hasil rebusan
dan yang diramu dengan bahan- dicampurkan dengan batu merah
bahan atau bumbu racikan maka tumbuk, garam dan gula merah
akan menjadi telur asin rendah kemudian masak hingga mendidih.
kolesterol dengan harga per butir Rp. - Setelah mendidih diamkan adonan
2.500,- maka pendapatan yang tersebut hingga dingin, setelah
diperoleh sebesar 150 x Rp. 2.500,- dingin adonan tersebut dilulurkan
= Rp. 375.000,- keseluruh telur itik hingga merata.
b. Telur Asin - Telur asin yang sudah dilulurkan
Untuk memberikan nilai tambah bagi diletakkan pada peti kayu ditutup
peternak maka telur diolah menjadi plastik besar selama 15 hari
telur asin, sehingga dapat bertahan - Setelah 15 hari, bersihkan telur dari
lebih lama dibadingkan dengan telur adonan hingga bersih, lalu rebus
mentah. Disamping itu juga untuk selama beberapa menit hingga
memberikan rasa yang lebih dari matang.
telur biasa. 3. Produk bahan latihan
Cara pembuatan telur Asin a. Panduan pakan itik
(http://cybex.pertanian.go.id) b. Panduan membuat telur asin
Bahan : c. Bahan pelatihan manajemen
Telur Itik 100 butir
Daun salam segar 10 lembar 4. Kelompok Usaha Bersama
Rumput alang-alang 1 ons a. Kelompok usaha bersama
Garam 1 kg Budidaya Itik
Bata merah tumbuk 1 kg b. Kelompok usaha bersama
Gula merah 0,5 kg pebuatan telur asin rendah kolesterol
Daun jambu biji 10 lembar
Teh hijau 2 sdt
10
V. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Usaha budidaya itik dengan 2. Saran-Saran
pemanfaatan limbah udang yang berasal a. Usaha budidaya itik sebaiknya
dari pabrik udang yang berlokasi di ditingkatkan setiap orang memiliki
dekat desa Bratasena kecamatan Dente jumlah itik sebanyak 200 ekor agar
Teladassebagai pakannya, serta hasilnya dapat lebih tinggi dari upah
pembuatan telur asin rasa udang yang minimal Provinsi Lampung. Dengan
rendah kolesterol, ternyata dapat demikian produksi telur asin juga akan
memberikan manfaat sebaga solusi bertambah keuntungannya.
dalam menjaga kesehatan lingkungan,
juga dapat memberikan tambahan b. Perlu pendampingan secara
penghasiilan keluarga. berkelanjutan baik untuk budidaya itik
maupun pembuatan telur asin.
DAFTAR PUSTAKA
Abun. 2009. Pengolahan Limbah Udang Mirzah,Yumaihana dan Filawati. 2006,
Windu Secara Kimiawi Dengan Pemakaian Tepung Limbah
NaOH dan H2SO4 Terhadap Udang Hasil Olahan Sebagai
Protein dan Mineral Terlarut. Pengganti Tepung Ikan Dalam
Jurusan Nutrisi dan Makanan Ransum Ayam Broiler. Jurusan
Ternak Fakultas Peternakan Nutrisi dan Makanan Ternak
Universitas Padjadjaran Fakultas Peternakan Universitas
Jatinangor. Andalas. Padang. Sumatra Barat.

Anonima. 2008. Limbah. Balai Pengkajian Mirzah. 2007.Penggunaan Tepung


Teknologi Pertanian (BPTP). Limbah Udang yang Diolah
Sumatra Utara. Medan. dengan Filtrat Air Abu Sekam
dalam Ransum Ayam Broiler.
Harnentis. 2004. Pengaruh Lama Media Peternakan, Desember2007,
Fermentasi Limbah hlm. 189-197,ISSN 0126-0472,
Udang dengan Vol. 30 No. 3. Jurusan Nutrisi dan
Effective Micro organism 4(EM4) Makanan Ternak Fakultas
terhadap Kuatitas dan Kualitas Peternakan Universitas Andalas.
Tepung Limbah Udang. Laporan Padang. SumatraBarat.
Penelitian. Fakultas Peternakan
Universitas Andalas ,Padang. Mahata, M.E. 2007. Perbaikan
kualitas gizi limbah udang
Inpres No: 6 tahun 2009, Tentang Ekonomi sebagai pakan unggas melalui
Kreatif hidrolisis enzim kitosanase
dan kitinase dari bacterium
Kementerian Perdagangan Indonesia Serratia marcescens.
2011, Pengembangan Ekonomi Disertasi, Program
Kreatif, Jakarta Pascasarjana Universitas
Andalas, Padang.
11
Purwatiningsih.1990.Isolasi Khitin dan Sedarmayanti, 2005, Membangunan
Komposisi Kimia dari Limbah Pariwisata dan Kebudayaan. Mandar
Udang Windu.Tesis Pascasarjana. Maju. Bandung
ITB.Bandung. (http://cybex.pertanian.go.id)

Lampiran

Pertemuan dengan pemuda

Peragaan pembuatan telur asin

12
Telur Asin sudah di cek di Lab Kesda ( kolesterolnya rendah )

13

Anda mungkin juga menyukai