Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH:
DISUSUN OLEH
ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Ria Paulina .
NIM. 824760947
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas kasih
dan karunia-Nyalah, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan
ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Studi
S.1-PGSD Universitas Terbuka Unit Program Belajar Jarak Jauh Bengkulu.
Dalam penyusunan Laporan PKP ini, penulis banyak memperoleh
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan
terima kasih yang terhingga kepada:
1. Bapak Dr. H. Sugilar selaku kepada UPBJJ Universitas Terbuka Bengkulu.
2. Drs. Herman Lusa, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP).
3. Bapak dan Ibu Guru di sekolah, sahabat-sahabat yang selalu mendukung
dalam pembuatan Laporan PKP ini.
4. Akhirudin, M.Pd sebagai Supervisor 2 dalam peneltian.
5. Budiman, S.Pd selaku Kepala SD Negeri 3 Pondok Kelapa Bengkulu Tengah.
6. Tuginah, S.Pd.SD selaku Teman Sejawat penulis dalam menyelesaikan
Laporan PKP.
7. Ibu Nurhasni, S.Pd selaku Pengelola UPBJJ-UT Pokja Bengkulu.
8. Suami dan anak-anak tercinta yang telah memberi dorongan dan mendukung
materil dan moral sepenuhnya.
Penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan, kelemahan dan kesalahan
dalam penulisan laporan ini. Untuk itu kritik dan saran yang membangun
senantiasa penulis perlukan untuk kesempurnaannya. Semoga Laporan PKP ini
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan Mahasiswa Universitas Tebruka
Bengkulu pada khususnya.
Ria Paulina .
NIM. 824760947
iv
DAFTAR ISI
Halaman
v
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran .................... 24
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ............... 30
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
“UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE BERVARIASI PADA MATA PELAJARAN
MATEMATIKA PADA KELAS V SD NEGERI 3 PONDOK KELAPA
BENGKULU TENGAH
Oleh:
Ria Paulina
NIM. 824760947
ABSTRAK
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran bidang studi matematika di Sekolah Dasar mengalami
permasalahan yang cukup berarti. Ini dapat dilihat dari hasil ulangan siswa.
Dalam hal ini menimbulkan pertanyaan dalam diri kita, kenapa demikian?
Padahal soal yang diberikan kepada siswa pada umumnya mudah, dan apabila
siswa mau memperhatikan penjelasan guru, pada waktu proses pembelajaran
matematika berlangsung, siswa akan mengerti materi yang akan di ajarkan.
Salah satu penyebabnya adalah siswa kurang minatnya dalam pelajaran
matematika.
Apabila siswa berminat untuk mengulangi pembelajaran yang sudah
diajarkan sebagai perbaikan, maka tidak akan menemui kesulitan yang berarti
dan apabila di dukung dengan partisipasi orangtua dalam kegiatan pelajaran
ini dengan suasana yang menyenangkan, akan merangsang siswa untuk aktif
dalam pembelajaran.
Mengapa metode mengajar harus bervariasi?
Alasan mengapa metode mengajar harus bervariasi
Apakah sebagai seorang guru anda selalu berusaha untuk menyajikan
pembelajaran dengan metode yang bervariasi? Atau jangan-jangan selama ini,
anda menoton menggunakan satu atau dua jenis metode mengajar saja?
Mudah-mudahan saat mengajar, anda tidak hanya rutin menggunakan metode
yang itu-itu saja. Mengapa melaksanakan pembelajaran dengan berbagai
variasi metode itu sangat penting? Alasannya, simak uraian berikut.
Jenis materi pembelajaran bervariasi.
Alasan yang pertama, seringkali sebuah metode mengajar hanya cocok
untuk satu jenis materi pelajaran tertentu. Misalnya, jika anda seseorang guru
IPA, maka anda tidak akan dapat mengajarkan keterampilan proses IPA, guru
sebaiknya menggunakan metode inkuiri. Nah, sementara di kelas kita ada
seragam jenis materi pembelajaran yang harus diberikan kepada siswa.
1
Setiap siswa memiliki beragam gaya belajar.
Alasan yang kedua, metode mengajar tertentu hanya cocok untuk siswa
yang memiliki gaya belajar tertentu. Jika guru hanya menggunakan satu
macam metode, maka dapat dipastikan siswa-siswa yang memiliki gaya
belajar terentu akan menjadi bosan dan tidak dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Taruh contoh begini, jika guru mengajar
dengan metode ceramah dengan menggunakan media pembelajaran berupa
presentasi power point, maka siswa akan cocok adalah siswa dengan gaya
belajar audio visual. Lalu bagaimana siswa dengan gaya belajar kinestik?
Pastinya mereka akan merasa tersiksa sekali saat mengikuti pembelajaran
anda.
Memodelkan kreatifitas kepada siswa
Alasan ketiga, saat guru berusaha menggunakan beragam metode
mengajar dengan berbagai variasi, maka guru secara tidak langsung kembali
menjadi model yang memiliki jiwa kreatif. Kreatifitas guru dan semangat yang
terpancar pada saat ia mengajar dengan menggunakan berbagai variasi metode
mengajar tadi akan menjadi teladan bagi siswa. Percayalah, siswa juga akan
menjadi kreatif.
Siswa akan memiliki paham yang mendalam
Alasan yang keempat, penggunaan berbagai variasi metode mengajar
yang sesuai dengan materi pembelajaran akan membuat siswa memiliki
pemahaman yang lebih mendalam tentang materi tersebut. Mereka tidak hanya
sebagai manusia penghafal, tapi kemungkinan besar juga akan mampu
mengaplikasikan pengetahuannya pada kehidupan nyata. Melalui hal tersebut
siswa akan memiliki pengalaman belajar yang lebih bermakna (meaningfull
learning)
Mendorong siswa agar lebih aktif
Alasan kelima adalah, siswa akan terbantu mengekspresikan berbagai
perasaan mereka saat guru menggunakan beragam metode mengajar.
Mengekspresi perasaan akan dapat siswa lakukan dengan bergai cara, sebagai
dampak dari penggunaan metode mengajar bervariasi. Ini akan membuat
2
siswa mengikuti pembelajaran sukarela dan bersemangat untuk berpartisipasi
aktif. Mereka akan berpikir secara mandiri, dan secara tanpa sadar mereka
telah tenggelam dan terlibat aktif dalam pembelajaran anda.
Matematika SD
Secara umum SD diselenggarakan dengan tujuan untuk
mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan
ketrampilan dasar yang diperlukan untuk hiudup dalam masyarakat serat
mempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan menengah. Pendidikan di
SD pada hakekat harus memperhatikan karateristik siswa pada usia SD,
menurut Jiam Piaga (dalam Gatot, 2007) menyatakan bahwa kemampuan
intelektual anak berkembang secara bertingkat atau bertahap.
Adapun kelebihan pendekatan bervariasi adalah:
1. Guru bebas menggunakan metode apa saja yang diinginkan asal anak
didiknya lebih memahami materi yang diberikan.
2. Dapat meningkatkan perolehan prestasi belajar siswa.
(http//:zovainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-kelebihan-dan-
kekurangan.html)
Hasil ulangan matematika kelas V SD Negeri 3 Pondok Kelapa
Bengkulu Tengah Semester II, menunjukkan data hasil belajar siswa dalam
penguasaan materi pembelajaran 4 siswa mendapat nilai 6,0 ke atas dan 10
orang siswa mendapat nilai 5,0 ke bawah. Hal ini terjadi karena siswa
mengalami kesulitan dalam menjawab soal-soal yang diberikan guru.
Dari uraian di atas, bahwa masih rendahnya penguasaan dalam
matematika kelas V, oleh sebab itu peneliti mencoba untuk meningkatkan
hasil belajar sisw akelas V pada mata pelajaran matematika dengan
menggunakan metode bervariasi agar prestasi belajar siswa menjadi lebih
berminat pada pembelajaran matematika, sehingga akan terdapat peningkatan
pada prestasi siswa.
3
1. Identifikasi Masalah
Dari hasil observasi pembelajaran matematika dilakukan oleh guru
kelas V SD Negeri 3 Pondok Kelapa Bengkulu Tengah, diperoleh data
sebagai berikut:
a. Nilai tidak mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
b. Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru.
c. Siswa tidak aktif dalam bertanya.
d. Rendahnya minat belajar siswa.
2. Analisis Masalah
Setelah menerima masukan dari beberapa pihak dapat dianalisis
beberapa kemungkinan penyebab permasalahannya adalah:
a. Saat memberikan materi guru menggunakan metode ceramah.
b. Guru tidak memberikan contoh yang bervariasi.
c. Guru tidak memberikan kesempatan bertanya pada siswa.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Dalam penelitian bagaimana cara memperbaiki proses
pembelajaran khususnya mata pelajaran matematika dengan harapan siswa
mempunyai minat dalam pembelajaran matematika sehingga memperoleh
hasil atau nilai yang sesuai dengan tujuan KBM. Untuk itu peneliti
menggunakan metode bervariasi dalam pembelajaran matematika dan
menggunakan media alat peraga yang bervariasi sesuai dengan materi.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas
adalah:
1. Bagaimana proses penerapan metode bervariasi yang dapat meningkatkan
hasil belajar siswa?
2. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 03
Pondok Kelapa Bengkulu Tengah dalam mata pembelajaran matematika
dengan menggunakan metode bervariasi?
4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan pada permasalahan yang diuraikan di atas PTK ini
bertujuan untuk:
1. Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode bervariasi
dalam mata pelajaran matematika.
2. Meningkatkan kreativitas siswa dengan menggunakan metode bervariasi
pada mata pelajaran matematika.
3. Memiliki kemampuan untuk menjumlahkan dan mengurangkan pecahan
yang berpenyebut tidak sama.
5
c. Permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran dapat
diketahui serta dapat meningkatkan keterampilan dengan
menggunakan metode bervariasi
4. Bagi sekolah
a. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga siswa dalam akan
memiliki pengetahuan, kecerdasan, keterampilan, yang bermoral dan
berprestasi.
b. Dapat meningkatkan kualitas sekolah.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Matematika
Pembelajaran metematika adalah proses pemberian pengalaman belajar
peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta
didik memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari.
Matematika menurut kurikulum sekolah 2004 adalah mempersiapkan siswa
agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam
kehidupan sehari-hari dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan melalui
latihan-latihan atas dasar pemikiran logis, rasional, cermat, jujur, efektif dan
efisien.
Menurut Soedjadi (2000), matematika yaitu memiliki objek astrak,
bertumpu pada kesepakatan yang deduktif.
Menurut Sumardyono (2004:28), matematika dapat didefinisikan
berdasarkan karakteristik, yaitu:
1. Matematika sebagai struktur yang terorganisir agak berbeda dengan
pengetahuan lain, matematika merupakan suatu bangunan struktur yang
terorganisir sebagai sebuah struktur, ia terdiri atas beberapa komponen.
2. Matematika sebagai alat. Matematika juga sering dipandang sebagai alat
dalam mencari solusi berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.
3. Matematika sebagai pola pikir deduktif. Matematika merupakan
pengetahuan yang memiliki pola pikir deduktif, artinya suatu teori atau
pernyataan dalam matematika dapat diterima kebenarannya apabila telah
dibuktikan secara deduktif (umum).
4. Matematika sebagai cara bernalar (the way of thinking). Matematika dapat
pula dipandang sebagai cara bernalar, paling tidak karena beberapa hal,
seperti matematika memuat cara pembuktian yang sahi (valid). Rumus-
rumus atau aturan umum, atau sifat penalaran matematika yang sistematis.
7
5. Matematika sebagai bahasa arti fisial simbol yang merupakan cara paling
menonjol dalam matematika. Bahasa matematika adalah bahasa simbol
yang bersifat artificial, yang baru memiliki arti bila dikenakan pada suatu
konteks.
6. Matematika sebagai seni yang kreatif. Penalaran yang logis dan efisien
serta perbendaraan ide-ide pola-pola yang kreatif yang menakjubkan,
maka matematika sering pula disebut sebagai seni, khususnya merupakan
seni berpikir yang kreatif.
B. Hakekat Belajar
Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriono (2004:128) belajar adalah
merupakan suatu proses perubahan di dalam tingkah laku sebagai hasil
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Thursan Hakim (2002), belajar adalah suatu proses perubahan dalam
kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan
pengetahuan, sikap, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan kemampuan
lainnya.
C. Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah
a. Pengertian
Ceramah atau kuliah merupakan metode belajar tradisional
dimana bahan disajikan oleh guru secara monolog, sehingga
pembicaraan lebih bersifat satu arah. Peran guru lebih banyak dalam
hal keaktifannya untuk memberikan materi pembelajaran, sementara
siswa mendengarkan dengan teliti serta mencatat yang pokok-pokok
dari pernyataan yang dikemukakan oleh guru.
8
b. Kelebihan
1) Ceramah merupakan metode belajar yang murah karena tidak
memerlukan alat peraga yang lengkap. Tidak seperti metode
demonstrasi yang memerlukan alat peraga yang lengkap.
2) Ceramah merupakan metode pembelajaran yang mudah, karena
guru hanya memerlukan modal suara ketika melakukan ceramah.
Jadi tidak perlu persiapan yang rumit untuk melakukan metode ini.
3) Guru dapat membatasi dan mengatur seberapa luas materi
pelajaran yang akan disampaikan kepada muridnya sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
4) Melalui metode ini guru dapat mengendalikan keadaan kelas
dengan mudah, oleh karena sepenuhnya kelas merupakan tanggung
jawab guru yang memberikan ceramah.
5) Jika guru dapat menguasai dengan mudah, maka organisasi kelas
pun dapat diatur secara sederhana.
2. Metode tanya jawab
a. Pengertian
Metode tanya jawab ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran
melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh siswa. Metode
tanya jawab ini diberikan untuk membantu agar murid dapat
memberikan tanggapan terhadap pertanyaan guru. Selama pelajaran
berlangsung guru harus mengusahakan agar siswa menerima informasi
yang sesuai dengan ruang lingkup permasalahan yang di diskusikan.
b. Kelebihan
1) Tanya jawab dapat lebih mengaktifkan suasana kelas dibandingkan
dengan metode ceramah.
2) Melalui metode ini, murid akan lebih fokus pada persoalan yang
sedang di diskusikan karena pertanyaan dapat menarik dan
memusatkan perhatian murid.
3) Murid akan lebih cepat mengerti, karena guru memberikan
kesempatan murid untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas
9
atau belum dimengerti sehingga guru dapat menjelaskan kembali
materi yang belum dimengerti oleh murid.
4) Melalui metode tanya jawab ini, guru dapat membantu murid untuk
mengembangkan keberanian dan keterampilan mereka dalam
menjawab dan mengemukakan pendapat.
5) Melalui metode tanya jawab ini, guru dapat mengetahui seberapa
jauh jangkauan pengetahuan murid-muridnya, sehingga guru dapat
mempersiapkan dengan matang materi yang akan diberikan
selanjutnya.
3. Metode diskusi
a. Pengertian
Metode diskusi merupakan cara lain dalam belajar mengajar
dimana guru dan murid bahkan antar murid terlibat dalam suatu proses
interaksi secara aktif dan timbal balik dari dua arah. Metode ini
merupakan interaksi antar murid atau murid dengan guru untuk
menganalisa, memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan
topik atau permasalahan tertentu.
b. Kelebihan
1) Metode diskusi ini dapat merangsang murid untuk lebih kreatif,
khususnya dalam memberikan gagasan atau ide-ide yang mereka
miliki.
2) Metode diskusi data melatih murid untuk membiasakan diri
berukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
3) Metode diskusi dapat melatih murid untuk mengemukakan
pendapat atau gagasan mereka secara verbal. Selain itu, murid juga
lebih terlatih untuk menghargai pendapat orang lain.
4. Metode pemberian tugas
a. Pengertian
Metode pemberian tugas merupakan metode penyajian bahan
dimana guru memberikan tugas tertentu agar murid melakukan
kegiatan belajar. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan
10
pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit. Tugas yang
dimaksud disini tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi jauh
lebih luas.
b. Kelebihan
1) Melalui pemberian tugas akan lebih merangsang siswa dalam
melakukan aktivitas belajar individual atau kelompok.
2) Melalui metide ini dapat mengembangkan kemandirian murid
diluar pengawasan guru.
3) Melalui pemberian tugas guru dapat membina tanggung jawab dan
dispilin murid.
4) Melalui metode ini kreativtias murid dapat terbentuk.
5. Metode demonstrasi
a. Pengertian
Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada murid tentang suatu
proses, situasi atua benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar
tiruan. Metode demontrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih
konkrit walaupun dalam prosesnya murid cenderung hanya sekedar
memperhatikan. Dalam tragtei pembelajaran, demonstrasi dapat
digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran
ekspositori dan inkuiri.
b. Kelebihan
1) Melalui metode demontrasi ini verbalisme dapat dihindari, sebab
murid disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang
dijelaskan sehinga murid akan lebih mudah memahami apa yang
sedang dipelajari.
2) Melalui metode demontrasi, proses pembelajaran akan lebih
menarik, sebab murid tidak hanya mendengar, tetapi juga melihat
peristiwa yang terjadi.
3) Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki
kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan.
11
4) Metode demontrasi dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas
dan lebih konkret.
5) Melalui metode demontrasi ini murid dirangsang untuk aktif
mengamati, menyesuaikan antara teori dan kenyataan.
(http://luluanggi.blogspot.com/2010/06/sepuluh-metode-pembelajaran-
beserta.html)
12
F. Alat Peraga
1. Pengertian alat peraga
Alat peraga adalah suatu alat yang diserap oleh mata dan telinga
dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih
efektif dan efisien (Sudjana, 2002:59).
2. Fungsi alat-alat peraga
a. Membantu dan mempengaruhi para guru dalam mencapai tujuan
instruksional secara efektif dan efisien.
b. Mempermudah cara siswa menangkap materi pelajaran, memperkaya
pengalaman belajar serta membantu memperluaskan cakrawala
pengetahuan mereka.
c. Menstimulasi pengembangan pribadi serta profesi para guru dalam
usaha mempertinggi mata pelajaran di sekolah.
3. Pendekatan bervariasi
Pengertian pendekatan bervariasi
Ketika guru dihadapkan kepada permasalahan anak didik yang
bermasalah, maka guru akan berhadapan dengan permasalahan anak didik
yang bervariasi. Dalam belajar, anak didik mempunyai motivasi yang
berbeda. Pada satu posisi anak didik memiliki motivasi yang rendah, tetapi
pada saat lain anak didik mempunyai motivasi yang tinggi. Anak didik
yang satu bergairah dan anak didik yang lain kurang bergairah belajar.
13
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
14
Waktu Mata Siklus Karateristik
No Kelas
Pelaksanaan Pelajaran Pelajaran Siswa
15
bertindak sebagai peneliti. Selama 10 menit di awali dengan
mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pelajaran. Dimulai dengan
menanyakan materi minggu lalu dan menginformasikan materi yang
akan dibahas.
Kegiatan ini dilakukan selama 40 menit. Pada kegiatan ini guru
menjelaskan materi tentang bilangan pecahan diubah ke dalam bentuk
desimal dan sebaliknya menggunakan gambar. Siswa mengerjakan
soal perubahan dari pecahan biasa ke bentuk desimal. Pada tahap
akhir selama 20 menit. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan
materi yang sudah disampaikan.
c. Observasi
Observasi dilakukan seorang guru yang bernama Tuginah,
S.Pd.SD. Alat bantu observasi yang digunakan adalah lembar
observasi.
d. Tahap refleksi
Penelitian melakukan evaluasi dalam proses pembelajaran
yang terjadi pada tahap pelaksanaan pembelajaran untuk dijadikan
acuan bagi perbaikan di siklus berikutnya. Hasil refleksi awal adalah:
1) Siswa pasif dalam tanya jawab.
2) Siswa masih ribut dan gaduh belum termotivasi dalam belajar.
3) Nilai hasil tes siswa masih rendah.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka dilakukan rencana
perbaikan pembelajaran pada siklus I.
Prosedur Penelitian
a. Perencanaan pembelajaran
Kegiatan yang dilakukan pada siklus ini merupakan tindak
lanjut dari kegiatan pembeljaran dari pra siklus. Pada tahap ini adalah
memperbaiki kekurangan yang terdapat pada pra siklus mencakup:
1) Membuat RPP matematika yang disesuaikan dengan kurikulum.
2) Menyusun lembar pengamatan kegiatan perbaikan pembelajaran I.
16
3) Meminta rekan guru untuk kesediaan memeriksa atau sebagai
observator Rencana Pembelajaran (RP) dengan format APKG-1.
Tujuan perbaikan pembelajaran I adalah:
1) Melalui media dapat memahami rumus yang tepat.
2) Melalui media siswa dapat menjelaskan perubahan dari bentuk
pecahan biasa ke bentuk pecahan desimal dan sebaliknya.
b. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan yang dilakukan pada tahpa ini adalha guru
melaksanakan penyampaian materi pembelajarna sesuai dengan
rencana perbaikan pembelajaran I yang sudah dibuat dan disesuaikan
dengan refleksi pada pra siklus. Pembelajaran dimulai dengan
mneyiapkan buku sumber dan media sebagai ala tperaga,
mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran, mengajukan
pertanyaan materi minggu lalu, menginformasikan materi yang akan
dibahas dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada kegiatan inti, guru menjelaskan cara-cara menyelesaikan
atau mengerjakan, cara mencari pecahan dseimal, guru membagi
siswa dalam 6 kelompok setiap kelompok terdiri dari 4 orang, guru
menjelaskan tugas yang akan dikerjakan pad alembar diskusi
kelompok, dan siswa mengerjakan tugas yang dibimbing guru,
kemudian siswa melaporkan hasil diskusi kelompok, guru
memantapkan hasil kerja siswa yang sudah dikerjakan.
Pada kegiatan penutup pembelajaran guru melakukan umpan
balik dengan bimbingan guru, siswa dapat menyimpulkan pelajaran,
guru melakukan penilaian untuk menilai proses pembelajaran yang
sudah dilakukan kemudian melakukan tindak lanjut dan terakhir
menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan selanjutnya.
c. Observasi
Pada pelaksanaan siklus I dilaksanakan pengamatan terhadap
kegiatna pembelajaran yang sedang berlangsung dengan
menggunakan lembar pengamatan, kegiatan perbaikan pembelajaran
17
yang telah dibuat. Selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran,
observasi dilakukan oleh pengamat yaitu supervisor 2. Pengamat
memberikan tanda () terhadap aspek yang diamati. Pada akhir
pelaksanaan siklus I diadakan evaluasi yang berupa tes tertulis yang
berbentuk essay.
d. Tahap refleksi
Tahap refleksi merupakan taham dimana peneliti melakukan
evaluasi atau analisis seluruh hasil penilaian baik yang menyangkut
penilaian proses maupun hasil. Hasil penilaian tersebut digunakan
sebagai bahan untuk melakukan refleksi. Hasil refleksi digunakan
memperbaiki proses pembelajarna yang akan datang dan sebagai
pedoman pelaksanaan untuk memperbaiki di siklus II.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka dilakukan perbaikan
pembelajaran pada siklus berikutnya:
2. Deskripsi Siklus I
a. Tahap perencanaan (planning)
Pada tahap ini disusun rencana yang telah dilakukan dalam
pembelajaran matematika kelas V yang sesuai dengan kurikulum
dengan menggunakan metode bervariasi. Serta perbaikan
keterampilan guru dalam menjelaskan bertanya, membimbing dan
memberi penguatan yang dapat meningkatkan motivasi siswa. Adapun
kegiatan yang dilakukan pada perencanaan ini adalah:
1) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
2) Membuat silabus.
3) Menyusun RPP, menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan
pecahan dengan menggunakan metode bervariasi.
4) Membuat tes hasil belajar pemahaman siswa/alat evaluasi untuk
konsep yang dipelajari siswa.
5) Meminta rekan guru untuk kesediannya memeriksa rencana
pembelajaran.
18
b. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan ini merupakan tindakan inti dalam pelaksanaan
PTK. Pelaksanaan tindakan berlangsung selama 1 jam pelajaran (2 x
35 menit) dan dilaksanakan sesuai dengan rencana. Langkah-langkah
kegiatan PTK ini adalah:
1) Kegiatan awal (10 menit)
a) Guru memerintah ketua kelas untuk memimpin doa.
b) Absensi siswa.
c) Mengecek kesiapan siswa.
d) Guru meningkatkan kembali materi yang telah dipelajari
sebelumnnya.
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan inti (45 menit)
a) Guru menjelaskan sekilas tentang pecahan.
b) Guru memperjelas cara menambah dan mengurang pecahan.
c) Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
d) Siswa diberi tugas untuk menyelesaikan soal-soal yang telah
disiapkan guru.
e) Guru menginformasikan materi selanjutnya.
3) Penutup (15 menit)
a) Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi
pelajaran yang telah dipelajari.
b) Sistem mengerjakan evaluasi
c. Observasi
Observasi dilakukan seorang guru bernama Tuginah, S.Pd.SD.
dan alat bantu observasi yang digunakan adalah lembar observasi.
d. Tahap refleksi
Penelitian melakukan observasi dalam proses pembelajaran
yang terjadi pada tahap pelaksanaan pembelajaran untuk dijadikan
acuan bagi perbaikan siklus berikutnya. Hasil refleksi awal adalah:
a) Siswa pasif dalam tanya jawab.
19
b) Siswa ribut tidak memperhatikan pelajaran.
c) Nilai test siswa masih rendah.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka dilaksanakan rencana
perbaikan pembelajaran pada Siklus II.
a. Prosedur Penelitian
Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari kegiatan Siklus I. Tahap
ini memperbaiki kekurangna yang terdapat pada Siklus I mencakup:
1) Membuat RPP matematika yang disesuaikan dengan kurikulum.
2) Menyusun lembar pengamatan kegiatan perbaikan.
3) Menyusun alat test dan kunci jawabannya.
4) Meminta rekan guru untuk kesediaan memeriksa RPP.
Tujuan perbaikan adalah:
1) Meningkatkan pemahaman siswa tentang pecahan dengan
menggunakan metode bervariasi.
2) Mengaktifkan siswa melalui tanya jawab.
3) Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika
khususnya tentang pecahan.
4) Memotivasi minat siswa dalam pembelajaran matematika.
3. Deskripsi Siklus II
a. Tahap Perencanaan Pembelajaran
Kegiatan ini dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dan
merupakan tindak lanjut kegiatan pembelajran dari Siklus I setelah
dilakukan refleksi. Pada tahap ini dilakukan juga persiapan
pembelajaran berupa:
1) Membuat RPP.
2) Menyiapkan media gambar.
3) Menyusun alat evaluasi dan kunci jawabannya.
4) Meminta rekan guru untuk memeriksa RPP.
20
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran Siklus II ini berdasarkan
refleksi dan hasil Siklus I. Dalam pembelajaran ini dimulai dari
mempersiapkan bahan sumber dan media lainnya, mengkondisikan
siswa untuk mengikuti pelajaran, mengajukan pertanyaan pada siswa
tentang pembelarajan yang lalu dan menginformasikan materi yang
akan dibahas serta menyampaikan tujuan pembelajaran. Pelaksanaan
pembelajaran mencakup:
1) Kegiatan awal (10 menit)
a) Guru memerintah ketua kelas untuk memimpin doa.
b) Absensi siswa.
c) Mengecek kesiapan siswa.
d) Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari
sebelumnya.
e) Guru menyampaikan tujuan pembeljaran.
2) Kegiatan inti (45 menit)
a) Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari.
b) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang contoh
pecahan.
c) Guru meminta siswa maju ke depan kelas contoh pecahan
campuran dan pecahan desimal.
d) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok setiap
kelompok terdiri dari 3-4 orang.
e) Guru membagikan LDS kepada setiap kelompok.
f) Guru memberikan bimbingan kepada kelompok dalam
mengerjakan LDS yang telah dibagikan.
g) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dan
kelompok lain menanggapinya.
h) Guru memberikan penguatan kepada siswa yang dapat
menjawab pertanyaan dengan benar.
21
i) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum paham
3) Kegiatan akhir (15 menit)
Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari, guru mengevaluasi dan memberikan tindak lanjut
berupa penugasan, guru menutup pelajaran dengan pesan dan
kesan yang baik.
c. Observasi
Penelitian yang dilakukan pada siklus ini telah meningkat dan
tuntas secara keseluruhan. Untuk meningkatkan aspek-aspek yang
hasilnya belum baik agar mencapai hasil yang lebih baik pada siklus
selanjutnya di luar penelitian ini, maka perlu ada langkah-langkah
perbaikan yang dilaksanakan pada pembelajaran selanjutnya yang
berutjuan untuk meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa
dengan menggunakan metode bervariasi pada pembelajaran
matematika tentang pecahan.
d. Refleksi
Setelah melaksanakan pembelajaran selanjutnya dilakukan
refleksi diri dan analisis terhadap seluruh hasil penilaian baik yang
menyangkut penilaian proses maupun hasil dan juga hasil observasi
dan evaluasi. Data yang dianalisis mencakup kualitas proses hasil
pembelajaran matematika. Penelitian dan observer melakukan diskusi
terhadpa keseluruhan proses dan kegiatan yang terjadi pada tahap
pelaksanaan tindakan. Perbaikan difokuskan pada:
1) Bagaimana caranya meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
2) Media dan metode apa yang tepat digunakan pada pembelajaran
agar hasil belajar siswa meningkat.
22
C. Teknik Analisa Data
Analisis data hasil pengamatan aktivitas pembelajaran.
Data hasil pengamatan aktivitas pembelajaran yang diperoleh
digunakan untuk merefleksi siklus yang telah dilakukan dan diolah secara
deskriptif. Analisa data pengamatan aktivitas pembelajaran menggunakan
skala (Sudjana, 2006). Pengukuran skala penilaian pada proses pembelajaran
yaitu antara 1 sampai 3. Untuk makna dan nilai tersebut yaitu semakin tinggi
nilai yang dihasilkan semakin baik hasil pembelajaran atau sebaliknya.
1. Lembar observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati guru dalam
mengajar.
2. Lembar test
Test dilakukan pada akhir pembelajaran yang bertujuan untuk
mengetahui sampai dimana pencapaian siswa terhadap materi pelajaran
yang telah diberikan. Test yang digunakan adalah berupa test objektif dan
test isian singkat yang digunakan di setiap siklus.
23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
24
No Nama Siswa Nilai Keterangan
18 Sumarno 75 Tuntas
19 Susilawati 70 Tuntas
20 Siti Zaleha 75 Tuntas
21 Saparudin 50 Belum Tuntas
22 Tomi Hidayat 75 Tuntas
23 Virgin 80 Tuntas
Nilai Rata-Rata 6,5
Daya Serap 6,50% Belum Tuntas
Ketuntasan Belajar 56,5%
Setelah nilai tes pra siklus dianalisis maka diperoleh nilai rata-rata
siswa dalah 6,5 dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 40. Daya serap
siswa secara klasikal diperoleh 65%. Ini menunjukkan bahwa hasil belajar
pada pra siklus masih jauh dari ketuntasan, dari 23 orang siswa hanya 10
yang nilainya tuntas atau 56% mendapat nilai ≥ 7,5. Menurut Depdikbud
(2004) pembelajaran dikatakan tutnas secara klasikal apabila 80% dari
peserta tes mendapat nilai ≥ 80.
Hasil observasi jika total nilai 25 dan rata-rata 2,5. Ini
menunjukkan bahwa keterampilan seorang guru masuk dalam kategori
baik. Tetapi masih ada yang perlu diperbaiki. Yang perlu diperbaiki dalam
pembelajaran antara lain:
a. Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
dengan baik.
b. Guru kurang maksimal penggunaan media.
c. Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
d. Guru belum mengkondisikan kelas dengan baik.
Aktivitas siswa yang diamati memperoleh nilai 13 dan nilai rata-
rata 13, dengan demikian dalam aktivitas siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran dikategorikan cukup, tetapi ada yang perlu diperbaiki. Hal-
hal yang harus diperbaiki dalam belajar siswa antara lain:
25
a. Siswa belum belajar dalam suasana yang menyenangkan.
b. Siswa kurang terlibat dalam pembelajaran.
c. Siswa masih banyak ribut.
Refleksi pra siklus ada kekurangan dan kelebihannya secara keseluruhan:
Kekurangan sebagai berikut:
a. Siswa tidak aktif dalam pembelajaran.
b. Nilai siswa masih rendah.
c. Kondisi kelas belum terkontrol dengan baik.
Kelebihannya adalah:
Guru sudah menggunakan media pembelajaran, lembar kerja siswa,
diskusi kelompok. Maka dari itu peneliti berusaha memperbaiki pada
siklus I yang sesuai dengan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada
proses pembelajaran.
2. Siklus I
Nilai test siklus I diperoleh sesudah proses pembelajaran. Nilai tes
siswa kelas V SD Negeri 3 Pondok Kelapa Bengkulu Tengah, pada siklus
I dapat dilihat tabel 4.2 di bawah ini:
26
No Nama Siswa Nilai Keterangan
10 Lovi Wijaya 50 Belum Tuntas
11 Milami 75 Tuntas
12 Mersi 55 Belum Tuntas
13 M. Reza 75 Tuntas
14 Oktavian 75 Tuntas
15 Prayetno 70 Tuntas
16 Robi 75 Tuntas
17 Sapren 55 Belum Tuntas
18 Sumarno 75 Tuntas
19 Susilawati 75 Tuntas
20 Siti Zaleha 75 Tuntas
21 Saparudin 55 Belum Tuntas
22 Tomi Hidayat 75 Tuntas
23 Virgin 80 Tuntas
Nilai Rata-Rata 70
Daya Serap 70% Belum Tuntas
Ketuntasan Belajar 78%
27
masih ada yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran selanjutnya. Yang
perlu diperbaiki dalam pembelajaran adalah:
a. Guru kurang memggunakan teknik bertanya.
b. Guru kurang memaksimalkan penggunaan media.
Sedangkan kelebihannya adalah guru sudah melakukan variasi
pembelajaran yang sudah mulai aktif dan cukup termotivasi mengikuti
pelajaran .
Hasil analisis data siswa yang memperoleh nilai 7,0 ketas
meningkat jumlahnya menjadi 18 orang, dengan persentasi 78.26%. Tetapi
belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal walaupun rata-rata nilai
siswa 7,23. Maka peneliti harus memperbaiki pembelajaran ke siklus
selanjutnya yakni:
a. Meningkatkan keaktifan dan kerjasama siswa pada saat pengamatan
media.
b. Membimbing siswa pada saat menyimpulkan materi pelajaran.
c. Memberikan penambahan waktu untuk bertanya, bagi siswa yang
belum memahami materi.
3. Siklus II
Perlakuan pada siklus ini merupakan tindak lanjut dair kegiatan
pembelajaran dari siklus I mengacu pada kendala yang dihadapi dan dapat
dilihat dari hasil lembar observasi. Prestasi belajar siswa mengalami
peningkatan dibandingkan siklus sebelumnya. Penilaian pada silus II
dilakukan pada akhir pembeljaran. Data hasil tes siswa kelas V SD Negeri
3 Pondok Kelapa Bengkulu Tengah dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah
ini.
28
No Nama Siswa Nilai Keterangan
2 Bagus Susanto 70 Tuntas
3 Candra 75 Tuntas
4 Defi rdiansyah 70 Tuntas
5 Dina Handayani 60 Belum Tuntas
6 Hendri 80 Tuntas
7 Heriyanto 60 Belum Tuntas
8 Jumi Soleha 80 Tuntas
9 Linda Lestari 75 Tuntas
10 Lovi Wijaya 60 Belum Tuntas
11 Milami 75 Tuntas
12 Mersi 75 Tuntas
13 M. Reza 75 Tuntas
14 Oktavian 75 Tuntas
15 Prayetno 70 Tuntas
16 Robi 75 Tuntas
17 Sapren 70 Tuntas
18 Sumarno 75 Tuntas
19 Susilawati 75 Tuntas
20 Siti Zaleha 75 Tuntas
21 Saparudin 70 Tuntas
22 Tomi Hidayat 75 Tuntas
23 Virgin 80 Tuntas
Nilai Rata-Rata 72
Daya Serap 72,60% Tuntas
Ketuntasan Belajar 87%
Pelaksanaan silus I ini apabila dilihat dari per aspek, maka hasilnya
telah mencapai indikator keberhasilan. Kualitas hasil belajar siswa kelas V
SD Negeri 3 Pondok Kelapa Bengkulu tengah, jumlah siswa yang
mendapatkan nilai 7,2 ke atas berjumlah 18 orang dari 23 siswa, untuk
29
nilai individual rata rata sebesar 7,2. Ketuntasan belajar secara klasikal
sebesar 72,60% ini sudah dikatakan tuntas karena menurut Depdiknas
(2004) bahwa pembelajaran dikatakan tuntas apabila secara klasikal siswa
yang mendapat nilai mencapai 80% dari peserta tes telah mendapat nilai ≥
6,5.
Berdasarkan hasil observasi yang dicapai guru menunjukkan nilai
32 dengan rata-rata 32. Dari hasil penelitian ini keterampialn guru dalam
pembelajaran dikategorikan baik, namun ada yang perlu diperbaiki yaitu
membimbing siswa dalam menyusun laporan hasil diskusi. Sedangkan
hasil observasi siswa menunjukkan peningkatan dengan nilai 23 dan rata-
rata 24. Hal ini menunjukkan aktivitas siswa dalam mengikuti
pembelajaran dikategorikan baik. Namun ada hal yang perlu diperbaiki
siswa yaitu dalam membuat laporan hasil diskusi.
Tabel 4.4. Nilai pra siklus, siklus I dan siklus II mata pelajaran matematika di
kelas V SD Negeri 03 Pondok Kelapa Bengkulu Tengah
Jumlah
Siswa Nilai
Jumlah Daya Ketuntasan
Siklus Yang Rata- Keterangan
Peserta Serap Belajar
Tuntas Rata
Belajar
30
Tabel 4.5. Analisis observasi aktivitas guru kelas V mata pelajaran
matematika SD Negeri 3 Pondok Kelapa Bengkulu Tengah
Skor Yang
Jumlah Rata-Rata Kriteria
Siklus Diperoleh
Skor Skor Penilaian
Pengamat
Skor Yang
Jumlah Rata-Rata Kriteria
Siklus Diperoleh
Skor Skor Penilaian
Pengamat
31
Gambar 4.1. Sebaran nilai rata-rata tiap siklus kelas V mata pelajaran
matematika SD Negeri 3 Pondok kelapa Bengkulu Tengah
74
72
72
70
70
68
66
64 65
62
60
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Dari tabel 4.4 dan gambar 4.1 di atas terlihat jelas bahwa adanya
peningkatan nilai rata-rata tes yang diperoleh siswa setiap siklusnya. Hal
tersebut menunjukkan bahwa penggunaan metode bervariasi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Winataputra (2003) berpendapat kemampuan untuk menjelaskan
kegiatan pendahuluan pembelajaran, menerapkan kegiatan inti, menerapkan
kegiatan akhir, dan tindak lanjut. Winataputra (2003) juga mengatakan bahwa
pembelajaran merupakan kegiatan yang bertujuan untuk melibatkan siswa dan
guru. Proses pmembelajaran secara keseluruhan harus memotivasi siswa
sebagai objek sekaligus sebagai subjek dalam pembelajaran. Menurut
Djamarah (1994) prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan
yang menyebabkan perubahan diri individu sebagai hasil belajar.
Dari uraian dia tas penulis berpendapat untuk meningkatkan hasil
belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Pondok Kelapa pada mata pelajaran
matematika dengan menggunakan media dapat menimbulkan rasa
keingintahuan siswa untuk lebih memahami pelajarna yang sedang
berlangsung. Metode bervariasi adalah suatu cara penyajian materi
pembelajaran dengan tujuan agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan. Dengan
demikian hasil tes siswa meningkat dan sempurna.
32
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas
dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu proses pembelajaran matematika
dengan menggunakan metode bervariasi dan media atau alat peraga yang
sesuai dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dapat diketahui dari hasil
evaluasi.
Hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam 2 siklus
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penggunaan metode bervariasi meningkatkan prestasi siswa kelas V SD
Negeri 3 Pondok Kelapa Bengkulu Tengah. Indikasinya adalah angka
ketuntasan belajar pra siklus nilai rata-rata siswa 6,5 dan persentasi
ketuntasan belajar siswa dengan kriteria belum tuntas. Pada siklus I
dengan nilai rata-rata meningkat menjadi 7,0. Pada siklus II nilai rata-rata
siswa meningkat menjadi 72 dan persentasi ketuntasan dengan kriteria
tuntas.
2. Dengan menggunakan metode bervariasi dapat meningkatkan motivasi
siswa selama proses pembelajaran. Sehingga siswa mendapatkan nilai atau
prestasi yang lebih baik.
33
2. Penggunaan media atau alat peraga dalam mata pelajaran matematika
diperlukan supaya siswa dapat memahami materi pelajaran lebih mudah.
Dengan menggunakan media atau alat peraga prestasi siswa meningkat.
34
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana. dkk. (2006). Hakekat Hasil Belajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
http://luluanggi.blogspot.com/2010/06/sepuluh-metode-pembelajaran-
beserta.html.
http://zovainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-kelebihan-dan -
kekurangan.html
35
Lampiran-Lampiran
KESEDIAN SUPERVISOR II
DALAM PENYELENGGARAAN PKP
Kepada
Kepala UPBJJ-UT Bengkulu
di –
Bengkulu
1. Indentifikasi Masalah
Dari hasil observasi pembelajaran matematika yang dilakukan oleh guru
kelas V SD Negeri 3 Pondok Kelapa Bengkulu Tengah, diperoleh data sebagai
berikut:
a. Nilai tidak mencapai tujuan atau KKM yang diharapkan.
b. Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru.
c. Siswa tidak aktif dalam bertanya.
d. Rendahnya minat belajar siswa.
2. Analisis Masalah
Setelah menerima masukan dari beberapa pihak dapat dianalisis
beberapa kemungkinan penyebab permasalahnnya adalah:
a. Saat memberikan materi guru hanya menggunakan metode ceramah.
b. Guru tidak memberikan contoh yang bervariasi.
c. Guru tidak memberikan kesempatan bertanya pada siswa.
Jenis Kelamin
No Nama Siswa
Laki-Laki Perempuan
1 Ani Maryani
2 Bagus Susanto
3 Candra
4 Defi rdiansyah
5 Dina Handayani
6 Hendri
7 Heriyanto
8 Jumi Soleha
9 Linda Lestari
10 Lovi Wijaya
11 Milami
12 Mersi
13 M. Reza
14 Oktavian
15 Prayetno
16 Robi
17 Sapren
18 Sumarno
19 Susilawati
20 Siti Zaleha
21 Saparudin
22 Tomi Hidayat
23 Virgin
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Standar Kompetensi
1. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
1. Mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya.
C. Indikator
1. Mengetahui cara mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta
sebaliknya.
2. Mengetahui dan mengenal cara mengubah pecahan kebentuk persen dan
desimal serta sebaliknya.
D. Tujuan Perbaikan
Setelah selesai memperhatikan tayangan atau peragaan pembelajaran
peserta didik dapat:
1. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal.
2. Mengubah pecahan biasa menjadi persen.
E. Materi Ajar
1. Operasi penjumlahan dan pengurangan.
2. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal.
3. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal dan sebaliknya.
F. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, demontrasi, diskusi kelompok.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Apresepsi/motivasi.
b. Mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran.
c. Menceritakan tentang kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan
persen.
d. Siswa diminta menceritakan pengalaman pribadinya yang
berhubungan dengan persen.
e. Menginformasikan materi yang akan dibahas.
2. Kegiatan inti (40 menit)
a. Guru menjelaskan materi tentang cara mengubah pecahan kebentuk
persen dan desimal serta sebaliknya.
b. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok
anggotanya ada yang 4 orang siswa dan yang 5 orang siswa.
c. Siswa mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh guru.
d. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
e. Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok.
f. Guru menguji keterampilan siswa dalam menentukan persen dan soal
cerita maupun soal isian.
g. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
h. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
i. Peserta didik dapa tmengubah pecahan kebentuk persen dan desimal
serta sebaliknya.
3. Kegiatan penutup (20 menit)
a. Guru mengulang kembali kegiatan yang telah dilakukan, memberikan
kesimpulan kemudian memberikan pekerjaan rumah dan
menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya.
b. Tindak lanjut berupa perbaikan dan pengayaan.
I. Penilaian/Evaluasi
1. Bentuk : Tertulis dan lisan
2. Soal tes atau tugas individu
a. Mengubah pecahan biasa menjadi persen (%)
2
1) 5
= ................. %
2) = ................. %
- Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
remedial.
Mengetahui:
Kepala SD Negeri 03 Pondok Kelapa
Budiman, S.Pd .
NIP. 19680404 199104 1 002
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
2. = ............
3. = ............
4. = ............
5. = ............
Kunci jawaban
2 20
1. 5
= 5 20
= 100 = 0,4
3 20
2. = 5 20
= 100 = 0,6
1 2
3. = 5 2
= 10 = 0,2
1 50
4. = 2 50
= 100 = 0,5
3 125
5. = 8 125
= 1000 = 0,375
Kunci jawaban
1. 0,5 =
2. 0,06 =
3. 0,125 =
4. 0,25 =
5. 0,35 =
Catatan:
- Item 1 – 5 = 10
- Salah 1 – 5 = 0
Skor Maksimal = 10
- Nilai =
x 100%
- NP = x 100% = 10
Skor Maksimal = 10
- Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
remedial.
(Pra Siklus)
Kemunculan
No Perilaku Guru Yang di Observasi Komentar
Ada Tidak
1. Mengkondisikan siswa untuk setiap belajar
2. Melakukan apersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
3.
akan dibahas
Menyampaikan materi secara jelas dan
4. rinci serta contoh-contoh atau media yang
tepat dan menarik
Memberikan kesempatan kepada siswa
5.
untuk bertanya atau menjawab pertanyaan
Memberi tugas atau evaluasi pembelajaran
6.
kepada siswa
Melakukan bimbingan saat siswa
7.
mengerjakan tugas
8. Menyimpulkan isi materi yang dipelajari
9. Menutup pelajaran
Mengetahui:
Kepala SD Negeri 3 Pondok Kelapa
Budiman, S.Pd .
NIP. 19680404 199104 1 002
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN I
A. Standar Kompetensi
1. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
1. Mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya.
C. Indikator
1. Mengetahui cara mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta
sebaliknya.
2. Mengetahui dan mengenal cara mengubah pecahan kebentuk persen dan
desimal serta sebaliknya.
D. Tujuan Perbaikan
Setelah selesai perbaikan, siswa dapat:
1. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal.
2. Mengubah pecahan biasa menjadi persen.
3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat mengidentifikasi cara-cara
mengubah pecahan biasa ke desimal dan sebaliknya.
E. Materi Ajar
1. Operasi penjumlahan dan pengurangan.
2. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal.
3. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal dan sebaliknya.
F. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, demontrasi, diskusi kelompok.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Apresepsi/motivasi.
b. Mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran.
c. Menceritakan tentang kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan
persen.
d. Siswa diminta menceritakan pengalaman pribadinya yang
berhubungan dengan persen.
e. Menginformasikan materi yang akan dibahas.
2. Kegiatan inti (40 menit)
a. Guru menjelaskan materi tentang cara mengubah pecahan kebentuk
persen dan desimal serta sebaliknya.
b. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok
anggotanya ada yang 4 orang siswa dan yang 5 orang siswa.
c. Siswa mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh guru.
d. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
e. Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok.
f. Guru menguji keterampilan siswa dalam menentukan persen dan soal
cerita maupun soal isian.
g. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
h. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
i. Peserta didik dapa tmengubah pecahan kebentuk persen dan desimal
serta sebaliknya.
3. Kegiatan penutup (20 menit)
a. Guru mengulang kembali kegiatan yang telah dilakukan, memberikan
kesimpulan kemudian memberikan pekerjaan rumah dan
menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya.
b. Tindak lanjut berupa perbaikan dan pengayaan.
I. Penilaian/Evaluasi
1. Bentuk : Tertulis dan lisan
2. Soal tes atau tugas individu
a. Mengubah pecahan biasa menjadi persen (%)
2
1) 5
= ................. %
2) = ................. %
- Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
remedial.
Mengetahui:
Kepala SD Negeri 03 Pondok Kelapa
Budiman, S.Pd .
NIP. 19680404 199104 1 002
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
2. = ............
3. = ............
4. = ............
5. = ............
Kunci jawaban
2 20
1. 5
= 5 20
= 100 = 0,4
3 20
2. = 5 20
= 100 = 0,6
1 2
3. = 5 2
= 10 = 0,2
1 50
4. = 2 50
= 100 = 0,5
3 125
5. = 8 125
= 1000 = 0,375
Kunci jawaban
1. 0,5 =
2. 0,06 =
3. 0,125 =
4. 0,25 =
5. 0,35 =
Catatan:
- Item 1 – 5 = 10
- Salah 1 – 5 = 0
Skor Maksimal = 10
- Nilai =
x 100%
- NP = x 100% = 10
Skor Maksimal = 10
- Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
remedial.
(Siklus I)
Kemunculan
No Perilaku Guru Yang di Observasi Komentar
Ada Tidak
1. Mengkondisikan siswa untuk setiap belajar
2. Melakukan apersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
3.
akan dibahas
Menyampaikan materi secara jelas dan
4. rinci serta contoh-contoh atau media yang
tepat dan menarik
Memberikan kesempatan kepada siswa
5.
untuk bertanya atau menjawab pertanyaan
Memberi tugas atau evaluasi pembelajaran
6.
kepada siswa
Melakukan bimbingan saat siswa
7.
mengerjakan tugas
8. Menyimpulkan isi materi yang dipelajari
9. Menutup pelajaran
Tuginah, S.Pd. SD .
NIP. 19660806 199104 2 0001
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN II
A. Standar Kompetensi
1. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
1. Mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya.
C. Indikator
1. Mengetahui cara mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta
sebaliknya.
2. Mengetahui dan mengenal cara mengubah pecahan kebentuk persen dan
desimal serta sebaliknya.
D. Tujuan Perbaikan
Setelah selesai memperhatikan tayangan atau peragaan pembelajaran
peserta didik dapat:
1. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal.
2. Mengubah pecahan biasa menjadi persen.
E. Materi Ajar
1. Operasi penjumlahan dan pengurangan.
2. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal.
3. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal dan sebaliknya.
F. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, demontrasi, diskusi kelompok.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Apresepsi/motivasi.
b. Mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran.
c. Menceritakan tentang kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan
persen.
d. Siswa diminta menceritakan pengalaman pribadinya yang
berhubungan dengan persen.
e. Menginformasikan materi yang akan dibahas.
2. Kegiatan inti (40 menit)
a. Guru menjelaskan materi tentang cara mengubah pecahan kebentuk
persen dan desimal serta sebaliknya.
b. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok
anggotanya ada yang 4 orang siswa dan yang 5 orang siswa.
c. Siswa mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh guru.
d. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
e. Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok.
f. Guru menguji keterampilan siswa dalam menentukan persen dan soal
cerita maupun soal isian.
g. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
h. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
i. Peserta didik dapa tmengubah pecahan kebentuk persen dan desimal
serta sebaliknya.
3. Kegiatan penutup (20 menit)
a. Guru mengulang kembali kegiatan yang telah dilakukan, memberikan
kesimpulan kemudian memberikan pekerjaan rumah dan
menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya.
b. Tindak lanjut berupa perbaikan dan pengayaan.
I. Penilaian/Evaluasi
1. Bentuk : Tertulis dan lisan
2. Soal tes atau tugas individu
a. Mengubah pecahan biasa menjadi persen (%)
3
1) 10
= ................. %
2) = ................. %
- Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
remedial.
Mengetahui:
Kepala SD Negeri 68 Kota Bengkulu
Suryani, S.Pd .
NIP. 19620106 198212 2 002
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
2. = ............
3. = ............
4. = ............
5. = ............
Kunci jawaban
1 2
1. 5
= 5 2
= 10 = 0,2
1 25
2. 4
= 4 25
= 100 = 0,25
1 125
3. = 8 125
= 1000 = 0,125
1 125
4. = 8 125
= 1000 = 0,125
2
5. = 10 = 0,2
Kunci jawaban
1. 0,5 =
2. 0,06 =
3. 0,125 =
4. 0,25 =
5. 0,35 =
Catatan:
- Nilai =
x 10
- Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
remedial.
(Siklus II)
Kemunculan
No Perilaku Guru Yang di Observasi Komentar
Ada Tidak
1. Mengkondisikan siswa untuk setiap belajar
2. Melakukan apersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
3.
akan dibahas
Menyampaikan materi secara jelas dan
4. rinci serta contoh-contoh atau media yang
tepat dan menarik
Memberikan kesempatan kepada siswa
5.
untuk bertanya atau menjawab pertanyaan
Memberi tugas atau evaluasi pembelajaran
6.
kepada siswa
Melakukan bimbingan saat siswa
7.
mengerjakan tugas
8. Menyimpulkan isi materi yang dipelajari
9. Menutup pelajaran
Mengetahui:
Kepala SD Negeri 68 Kota Bengkulu
Suryani, S.Pd .
NIP. 19620106 198212 2 002
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU-PKP 2 (APKG 2) PGSD
LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN
PERBAIKAN PEMBELAJARAN
PETUNJUK:
1. Amatilah dengan cermat pembelajaran yang sedang berlangsung.
2. Pusatkanlah perhatian Anda pada kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran serta dampaknya pada diri siswa.
3. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian
berikut.
4. Khusus untuk butir 5, yaitu mendemonstrasikan kemampuan khusus dengan
mata pelajaran, pilihlah salah satu butir penilaian yang sesuai dengan mata
pelajaran yang sedang diajarkan.
5. Nilailah semua aspek kemampuan guru.
1 2 3 4 5
1. Mengelola ruang dan fasilitas
belajar
1.1. Menata fasilitas dan sumber
belajar
1.2. Melaksanakan tugas rutin kelas
Rata-rata butir 1 = A
5. Mendemontrasikan kemampuan
dalam perbaikan pembelajaran
matematika
5.1. Menanamkan konsep matematika
metode bervariasi yang sesuai
dengan karateristik materi
5.2. Menguasai simbol-simbol
Matematika
5.3. Memberikan latihan matematika
Dalam kehidupan sehari-hari
5.4. Menguasai materi matematika
Rata-rata butir 5 = E
Rata-rata butir 6 = F
Y= =
Mengetahui:
Kepala SD Negeri 68 Kota Bengkulu
Suryani, S.Pd .
NIP. 19620106 198212 2 002
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU-PKP 1 (APKG-PKP) PGSD
LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN
PERBAIKAN PEMBELAJARAN
PETUNJUK:
Bacalah dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan
oleh guru atau mahasiswa ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang
terdapat dalam recana tersebut dengan menggunakan butir penilaian dibawah ini:
1 2 3 4 5
1. Menentukan bahan perbaikan
pelajaran dan merumuskan tujuan
atau indikator perbaikan
pembelajaran
1.1. Menggunakan bahan perbaikan
Pembelajaran yang sesuai dengan
kurikulum dan masalah yang
diperbaiki
1.2. Merumuskan tujuan khusus atau
indikator perbaikan pembelajaran
Rata-rata butir 1 = A
2. Mengembangkan dan
mengorganisasikan materi,
menentukan tema, media (alat
bantu pembelajaran) dan sumber
belajar
2.1 Mengembangkan dan
mengorganisasikan materi
pembelajaran
2.2. Mengembangkan jaringan tema
dan menentukan teman (khusus
untuk pembelajaran tematik)
2.3. Menentukan dan
Mengembangkan alat bantu
pembelajaran
2.4. Memilih sumber belajar
Rata-rata butir 2 = B
Y= =
Mengetahui:
Kepala SD Negeri 68 Kota Bengkulu
Suryani, S.Pd .
NIP. 19620106 198212 2 002
DATA OBSERVASI AKTIVITAS GURU
PADA PRA SIKLUS, SIKLUS I DAN SIKLUS II
Prilaku Guru
No Aspek Yang Diamati
Pra Siklus Siklus I Siklus II
A. Kegiatan Awal
1. Guru melakukan apersepsi 2 3 3
2. Guru menyampaikan tujuan 2 2 3
pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Guru menyampaikan materi 3 3 3
pembelajaran
2. Guru menggunakan alat peraga 2 2 3
3. Guru menguasai kelas 2 3 3
4. Guru mengaktifkan siswa 2 2 3
5. Guru menggunakan teknik 2 2 2
bertanya
6. Guru memberi kesempatan 2 3 3
kepada siswa untuk bertanya
7. Guru membimbing siswa 2 3 3
diskusi
C. Kegiatan Akhir
1. Guru membimbing siswa dalam 3 3 3
rangkuman dan menarik
kesimpulan
2. Guru melakukan evaluasi 3 3 3
Jumlah 25 29 32
Rata-Rata 25 29 32
Kategori Baik Baik Baik
Akhirudin, M.Pd .
NIP. 19811101 200501 1 001
ANALISIS OBSERVASI AKTIVITAS GURU
PRA SIKLUS, SIKLUS I, SIKLUS II
Kisaran Kategori
1 – 11 Kurang (K)
12 – 22 Cukup (C)
23 – 33 Baik (B)
Pra Siklus
a. Skor = 25
b. Rata-rata = = 25
Siklus I
a. Skor = 25
b. Rata-rata = = 29
Siklus II
a. Skor = 32
b. Rata-rata = = 32
Akhirudin, M.Pd .
NIP. 19811101 200501 1 001
ANALISIS OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
PRA SIKLUS, SIKLUS I, SIKLUS II
Kisaran Kategori
1–8 Kurang (K)
9 – 16 Cukup (C)
17 – 24 Baik (B)
Pra Siklus
a. Skor = 13
b. Rata-rata = = 13
Siklus I
a. Skor = 18
b. Rata-rata = = 18
Siklus II
a. Skor = 22
b. Rata-rata = = 22
A. Standar Kompetensi
5. Mendengarkan
- Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak
yang disampaikan secara lisan.
B. Kompetensi Dasar
5.1. Menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi disekitar yang
disampaikan dengan lisan.
C. Indikator
5.1. Menjelaskan masalah atau peristiwa yang terjadi dilingkungan sekolah
dengan runrut.
5.2. Memberikan komentar atau saran dengan saran alasan yang logis dan
bahasa yang santun.
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan cerita tentang peristiwa dan memberikan
komentar atau saran yang logis dengan bahasa yang santun.
E. Materi Ajar
- Peristiwa yang terjadi di sekolah.
F. Metode Pembelajaran
- Ceramah, tanya jawab, latihan.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
Apersepsi dan Motivasi:
a. Siswa berdo’a dan selanjutnya guru mengadakan apersepsi dengan
cara mengabsen kehadiran siswa serta dilanjutkan dengan
menyanyikan salah satu lagu wajib nasional “Dari Sabang Sampai
Merauke” secara bersama-sama.
“Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau,
Sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia
Indonesia Tanah Airku, aku berjanji padamu
Menjunjung Tanah Airku, tanahku Indonesia”
b. Untuk membangkitkan motivasi belajar, siswa menanggapi cerita
tentang peristiwa yang terjadi di sekolah.
c. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi
pembelajaran.
2. Kegiatan inti
a. Guru menjelaskan masalah atau peristiwa yang terjadi di sekolah
dengan runtut melalui kegiatan ceramah dan tanya jawab.
b. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
c. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
d. Siswa menjelaskan masalah atau peristiwa yang terjadi di sekolah
dengan runtut melalui kegiatan ceramah dan tanya jawab.
e. Siswa memberikan komentar atau saran dengan alasan yang logis
dan bahasa yang santun melalui kegiatan tanya jawab dan latihan.
3. Kegiatan penutup
a. Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
b. Siswa diberi tugas untuk mengomentasi cerita tentang suatu
peristiwa dilingkungan sekitarnya dengan memberikan alasan logis
dan menggunakan bahasa yang santun.
c. Guru menginformasikan materi minggu selanjutnya.
H. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Buku Bina Bahasa Indonesia Kelas 5B Penerbit Umum dan Standar
Isi 2006.
I. Penilaian
1. Bentuk : Tertulis dan linsa
2. Soal tes atau tugas individu
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat!
1) Sebelum memberi komentar, kamu harus .......
2) Sikap saat memberikan komentar harus ....... dan .......
3) Kata tanya kapan digunakan untuk menanyakan .......
3. Kunci jawaban
1) Inti persoalan.
2) Tenang dan tidak emosi.
3) Berapa.
4. Penskoran
Betul 5 = Nilainya = 10
Salah 5 = Nilainya = 0
Skor Maksimal = 10
- Nilai =
x 10
NP = x 100%
= 10
- Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka
diadakan remedial.
Mengetahui:
Kepala SD Negeri 03 Pondok Kelapa
Budiman, S.Pd .
NIP. 19680404 199104 1 002
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN I
A. Standar Kompetensi
5. Mendengarkan
- Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak
yang disampaikan secara lisan.
B. Kompetensi Dasar
5.1. Menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi disekitar yang
disampaikan dengan lisan.
C. Indikator
5.1. Menjelaskan masalah atau peristiwa yang terjadi dilingkungan sekolah
dengan runrut.
5.2. Memberikan komentar atau saran dengan saran alasan yang logis dan
bahasa yang santun.
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan cerita tentang peristiwa dan memberikan
komentar atau saran yang logis dengan bahasa yang santun.
E. Materi Ajar
- Peristiwa yang terjadi di sekolah.
F. Metode Pembelajaran
- Ceramah, tanya jawab, latihan.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
Apersepsi dan Motivasi:
a. Siswa berdo’a dan selanjutnya guru mengadakan apersepsi dengan
cara mengabsen kehadiran siswa serta dilanjutkan dengan
menyanyikan salah satu lagu wajib nasional “Dari Sabang Sampai
Merauke” secara bersama-sama.
“Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau,
Sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia
Indonesia Tanah Airku, aku berjanji padamu
Menjunjung Tanah Airku, tanahku Indonesia”
b. Untuk membangkitkan motivasi belajar, siswa menanggapi cerita
tentang peristiwa yang terjadi di sekolah.
c. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi
pembelajaran.
2. Kegiatan inti
a. Guru menjelaskan masalah atau peristiwa yang terjadi di sekolah
dengan runtut melalui kegiatan ceramah dan tanya jawab.
b. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
c. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
d. Siswa menjelaskan masalah atau peristiwa yang terjadi di sekolah
dengan runtut melalui kegiatan ceramah dan tanya jawab.
e. Siswa memberikan komentar atau saran dengan alasan yang logis
dan bahasa yang santun melalui kegiatan tanya jawab dan latihan.
3. Kegiatan penutup
a. Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
b. Siswa diberi tugas untuk mengomentasi cerita tentang suatu
peristiwa dilingkungan sekitarnya dengan memberikan alasan logis
dan menggunakan bahasa yang santun.
c. Guru menginformasikan materi minggu selanjutnya.
H. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Buku Bina Bahasa Indonesia Kelas 5B Penerbit Umum dan Standar
Isi 2006.
I. Penilaian
1. Bentuk : Tertulis dan linsa
2. Soal tes atau tugas individu
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat!
1) Sebelum memberi komentar, kamu harus .......
2) Sikap saat memberikan komentar harus ....... dan .......
3) Kata tanya kapan digunakan untuk menanyakan .......
3. Kunci jawaban
1) Inti persoalan.
2) Tenang dan tidak emosi.
3) Berapa.
4. Penskoran
Betul 5 = Nilainya = 10
Salah 5 = Nilainya = 0
Skor Maksimal = 10
- Nilai =
x 10
NP = x 100%
= 10
- Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka
diadakan remedial.
Mengetahui:
Kepala SD Negeri 03 Pondok Kelapa
Budiman, S.Pd .
NIP. 19680404 199104 1 002
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN II
A. Standar Kompetensi
5. Mendengarkan
- Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak
yang disampaikan secara lisan.
B. Kompetensi Dasar
5.1. Menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi disekitar yang
disampaikan dengan lisan.
C. Indikator
5.1. Menjelaskan masalah atau peristiwa yang terjadi dilingkungan sekolah
dengan runrut.
5.2. Memberikan koemntar atau saran dengan saran alasan yang logis dan
bahasa yang santun.
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan cerita tentang peristiwa dan memberikan
komentar atau saran yang logis dengan bahasa yang santun.
E. Materi Ajar
- Peristiwa yang terjadi di sekolah.
F. Metode Pembelajaran
- Ceramah, tanya jawab, latihan.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
Apersepsi dan Motivasi:
a. Siswa berdo’a dan selanjutnya guru mengadakan apersepsi dengan
cara mengabsen kehadiran siswa serta dilanjutkan dengan
menyanyikan salah satu lagu wajib nasional “Dari Sabang Sampai
Merauke” secara bersama-sama.
“Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau,
Sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia
Indonesia Tanah Airku, aku berjanji padamu
Menjunjung Tanah Airku, tanahku Indonesia”
b. Untuk membangkitkan motivasi belajar, siswa menanggapi cerita
tentang peristiwa yang terjadi di sekolah.
c. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi
pembelajaran.
2. Kegiatan inti
a. Guru menjelaskan masalah atau peristiwa yang terjadi di sekolah
dengan runtut melalui kegiatan ceramah dan tanya jawab.
b. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
c. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
d. Siswa menjelaskan masalah atau peristiwa yang terjadi di sekolah
dengan runtut melalui kegiatan ceramah dan tanya jawab.
e. Siswa memberikan komentar atau saran dengan alasan yang logis
dan bahasa yang santun melalui kegiatan tanya jawab dan latihan.
3. Kegiatan penutup
a. Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
b. Siswa diberi tugas untuk mengomentasi cerita tentang suatu
peristiwa dilingkungan sekitarnya dengan memberikan alasan logis
dan menggunakan bahasa yang santun.
c. Guru menginformasikan materi minggu selanjutnya.
H. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Buku Bina Bahasa Indonesia Kelas 5B Penerbit Umum dan Standar
Isi 2006.
I. Penilaian
1. Bentuk : Tertulis dan linsa
2. Soal tes atau tugas individu
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat!
1) Sebelum memberi komentar, kamu harus .......
2) Sikap saat memberikan komentar harus ....... dan .......
3) Kata tanya kapan digunakan untuk menanyakan .......
3. Kunci jawaban
1) Inti persoalan.
2) Tenang dan tidak emosi.
3) Berapa.
4. Penskoran
Betul 5 = Nilainya = 10
Salah 5 = Nilainya = 0
Skor Maksimal = 10
- Nilai =
x 10
NP = x 100%
= 10
- Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka
diadakan remedial.
Mengetahui:
Kepala SD Negeri 03 Pondok Kelapa
Budiman, S.Pd .
NIP. 19680404 199104 1 002
JADWAL NAMA SUPERVISOR 2 DAN PENILAIAN PRAKTEK PERBAIKAN PEMBELAJARAN PKP
Kode dan Nama Mata Kuliah : PDGJ 4501 PKP Kabupaten/Kota : Kota Bengkulu
Pokjar : Bengkulu UPBJJ-UT : Bengkulu
Paraf
No Hari/Tanggal Kegiatan Hasil/Komentar Tindak Lanjut
Mahasiswa Supervisor 2
Paraf
No Hari/Tanggal Kegiatan Hasil/Komentar Tindak Lanjut
Mahasiswa Supervisor 2