Tugas Besar Ssi Fix
Tugas Besar Ssi Fix
Tugas Besar Ssi Fix
Disusun oleh:
Kelas A
Kelompok: 9
Deskripsi Sistem
Sistem antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayan (server) serta suatu
aturan yang mengatur kedatangan pelanggan dan pemrosesan masalah pelayanan
antrian, dimana dicirikan oleh lima buah komponen yaitu: pola kedatangan para
pelanggan, pola pelayanan, jumlah pelayan, kapasitas fasilitas untuk menampung para
pelanggan dan aturan dalam mana para pelanggan dilayani.
Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang
dari suatu negara yang memuat identitas pemegangnya dan berlaku untuk melakukan
perjalanan antar negara. Paspor berisi biodata pemegangnya yang meliputi antara lain
foto pemegang, tanda tangan, tempat dan tanggal kelahiran, informasi kebangsaan dan
kadang-kadang juga beberapa informasi lain mengenai identifikasi individual. Ada
kalanya pula sebuah paspor mencantumkan daftar negara yang tidak boleh dimasuki
oleh si pemegang paspor itu.
Demi mewujudkan kualitas pelayanan yang baik, maka kami membuat simulasi
sistem antrian pembuatan paspor yang memiliki Standar Operasional Pelayanan agar
dapat memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas dengan beberapa tahapan yang
harus dilakukan oleh pemohon untuk mendapatkan paspor. Tahap pertama, pemohon
harus datang untuk mendapatkan formulir permohonan dan melengkapi persyaratan
dalam penerbitan surat perjalanan Republik Indonesia (SPRI) atau paspor. Kemudian
menyerahkan formulir permohonan dan persyaratan kepada petugas Kantor Imigrasi
Kelas I Yogyakarta untuk mendapatkan tanda terima permohonan. Setelah itu, di hari
yang telah ditentukan, pemohon memberikan tanda terima permohonan ke petugas
bagian pembayaran dan menyerahkan slip pembayaran sebagai bukti telah dilakukannya
pembayaran di bank. Pemohon yang telah memberi slip tersebut kemudian menunggu
1
untuk pengambilan foto dan sidik jari, serta proses wawancara. Setelah proses
wawancara selesai, pemohon akan diminta kembali pada tanggal tertentu untuk
mengambil paspor yang telah selesai.
2
Bagan Proses
Formulasi Masalah
3
Tujuan Simulasi (Parameter)
1. Sistem yang dibuat akan mensimulasikan antrian dengan lima jenis layanan
dengan batasan sebagai berikut:
Jumlah ruangan pelayanan maksimal lima.
Panjang antrian 50.
Jenis pelayanan FIFO (First in, first out).
Jenis antrian: antrian tunggal – pelayanan tunggal.
2. Sistem akan dibuat dengan ProModel.
3. Menggunakan data kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta pada bulan Juni 2015.
Pengumpulan Data
4
1. 07.30 55. 09.18
2. 07.32 56. 09.20
3. 07.34 57. 09.22
4. 07.36 58. 09.24
5. 07.38 59. 09.26
6. 07.40 60. 09.28
7. 07.42 61. 09.30
8. 07.44 62. 09.32
9. 07.46 63. 09.34
10. 07.48 64. 09.36
11. 07.50 65. 09.38
12. 07.52 66. 09.40
13. 07.54 67. 09.42
14. 07.56 68. 09.44
15. 07.58 69. 09.46
16. 08.00 70. 09.48
17. 08.02 71. 09.50
18. 08.04 72. 09.58
19. 08.06 73. 10.00
20. 08.08 74. 10.02
21. 08.10 75. 10.06
22. 08.12 76. 10.08
23. 08.14 77. 10.10
24. 08.16 78. 10.12
25. 08.18 79. 10.14
26. 08.20 80. 10.20
27. 08.22 81. 10.25
28. 08.24 82. 10.30
29. 08.26 83. 10.45
30. 08.28 84. 11.00
31. 08.30 85. 11.25
32. 08.32 86. 11.27
33. 08.34 87. 11.30
34. 08.36 88. 11.32
35. 08.38 89. 11.35
36. 08.40 90. 11.45
37. 08.42 91. 13.05
38. 08.44 92. 13.20
39. 08.46 93. 13.35
40. 08.48 94. 13.50
41. 08.50 95. 14.05
42. 08.52 96. 14.20
43. 08.54 97. 14.35
44. 08.56 98. 14.50
Tabel 1.2 Data waktu antar kedatangan pemohon paspor (lanjutan)
No. Waktu antar Kedatangan No. Waktu antar Kedatangan
5
45. 08.58 99. 15.05
46. 09.00 100. 15.10
47. 09.02 101. 15.15
48. 09.04 102. 15.30
49. 09.06 103. 15.32
50. 09.08 104. 15.34
51. 09.10 105. 15.38
52. 09.12 106. 15.40
53. 09.14 107. 15.45
54. 09.16
Data waktu proses pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta dapat
dilihat pada tabel 1.3. SK 1 merupakan stasiun kerja proses pemohon datang untuk
mendapatkan nomor antrian, formulir permohonan, dan melengkapi persyaratan dalam
penerbitan surat perjalanan Republik Indonesia (SPRI) atau paspor, SK 2 merupakan
stasiun kerja proses menyerahkan formulir permohonan dan persyaratan kepada petugas
Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta untuk mendapatkan tanda terima permohonan, SK 3
merupakan stasiun kerja proses pemohon melakukan pemabayaran biaya pembuatan
paspor di bank, SK 4 merupakan stasiun kerja proses pengambilan foto dan sidik jari,
serta proses wawancara, SK 5 merupakan mengambil paspor yang telah selesai dibuat.
6
No SK1 SK2 SK3 SK4 SK5
7
17 35 13 9 46 6
18 34 12 7 46 5
19 24 11 9 45 5
20 27 14 7 47 5
21 40 15 6 47 5
22 34 12 8 45 8
23 35 13 8 45 7
24 36 14 8 46 7
25 36 15 9 45 7
26 37 12 6 45 6
27 27 11 7 46 6
28 37 14 9 46 7
29 27 13 9 47 8
30 34 12 8 47 6
BAB II
8
Pembangunan Model Simulasi
2.1 Pengumpulan Data Stat Fit dan Hasil Stat Fit
Data Stat Fit SK 1 proses pemohon datang untuk mendapatkan nomor antrian, formulir
permohonan, dan melengkapi persyaratan dalam penerbitan surat perjalanan Republik
Indonesia (SPRI) atau paspor.
Data Stat Fit SK 2 proses menyerahkan formulir permohonan dan persyaratan kepada
petugas Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta untuk mendapatkan tanda terima
permohonan.
9
Gambar 2.2 Stat Fit Stasiun Kerja 2
Data Stat Fit SK 3 proses pemohon melakukan pemabayaran biaya pembuatan paspor di
bank.
10
Data Stat Fit 4 proses pengambilan foto dan sidik jari, serta proses wawancara.
11
2.2 Proses Pembangunan Model Simulasi Menggunakan ProModel versi 7.0
1. Location
Pertama yang dilakukan adalah membangun lokasi perstasiun kerja dengan klik
menu utama Build > Locations > Masukkan nama lokasi dan pilih ikon,
kapasitas, dan sebagainya yang sudah ada pada tampilan.
2. Entities
Kemudian tentukan entitas yang merupakan kesatuan yang mengalami proses
didalam sistem. Klik Build > Entities > pilih ikon dan beri nama entitas dan atur
kecepatan (Speed) serta Stats dan Notes.
12
3. Path Network
Kemudian buat path network untuk menghubungan stasiun kerja satu dengan
stasiun kerja lainnya. Klik Build > Path Networks > Masukkan nama jalur/net,
Type, T/S, Paths, Interfaces, Mapping, Nodes.
4. Arrivals
Menentukan kedatangan pemohon paspor serta lokasi yang dituju. Klik Build >
Arrivals > tentukan entitas akan menuju ke stasiun kerja, Qty Each, First Time,
Occurrences, Frequency, dan sebagainya.
13
5. Processing
Menentukan entitas menuju lokasi stasiun kerja dengan waktu operasi yang
sudah ditentukan terlebih dahulu. Klik Build > Processing > isi Entitiy,
Location, Operation. Lalu isi Routing bagi entitas untuk tujuan, Rule, dan Move
Logic.
14
Gambar 2.11 Layout Simulasi Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta
15
Analisa Output Simulasi
Setelah terbentuk antar stasiun kerja beserta jalurnya, pilih menu utama
Simulation > klik Option > kemudian tentukan Run Length, Run Time, Clock Precision,
Number Replications dan sebagainya.
16
Kemudian jalankan dengan klik Play.
17
Pada tahap ini, kami melakukan analisis model dengan menggunakan durasi waktu
selama 8 jam kerja.
1. Locations
A. Total Entries
Total entries merupakan jumlah pemohon yang datang ke loket pengambilan
nomor antrian yang ada di Kantor Imigrasi. Pada data ini ternalaisis bahwa
pengambilan nomor antrian terdapat 43 orang pemohon paspor yang mengambil
nomor antrian. Sedangkan untuk antrian terdapat total 56 pemohon paspor yang
mengantri, adapun untuk SK 1 total 7 orang pemohon, SK 2 total 7 orang
pemohon, SK 3, 4, dan 5 total 8 pemohon paspor.
B. Avg Time Per Entry (MIN)
Pada tahap ini teranalis bahwa lama rata-rata waktu pelayanan di SK 1 yaitu
56,13 menit. Sedangkan rata-rata waktu pelayanan untuk SK 2 yaitu 50,18
menit. Rata-rata waktu pelayanan SK 3 yaitu 51,25 menit. Rata-rata waktu
pelayanan untuk SK 4 yaitu 42,50 menit, dan rata-rata waktu pelayanan pada SK
5 yaitu 6,25 menit.
C. Maximum Contents
Pada tahap ini teranalisis bahwa diseluruh lokasi jumlah maximum content sama
dengan besar kapasistasnya masing-masing.
18
D. Current Contents
Current Contents menggambarkan bahwa pada saat model diberhentikan jumlah
entry pada masing-masing lokasi adalah sebagai berikut:
SK 1: tidak ada yang sedang dilayani
SK 2: tidak ada yang dilayani
SK 3: 1 orang yang dilayani
SK 4: 1 orang yang dilayani
SK 5: tidak ada yang dilayani
E. % Utilization
Pada tahap ini teranailis bahwa beban kerja untuk setiap tugas pada setiap loket
adalah sebagai berikut:
Pintu Masuk: 94, 27 %
Nomor Antrian: 8,96 %
Antrian: 24,34 %
Penyerahan Dokumen: 85,78 %
Entry Data: 73,18 %
Pembayaran: 85,42 %
Foto dan sidik jari: 70,83 %
Penyerahan Paspor : 10,41 %
19
Sistem atau lokasi dengan kapasistas multi didalam model adalah tempat antrian,
dalam waktu 8 jam persentasi tempat tersebut kosong yaitu 0% sedangkan
persentasi tempat tersebut terisi yaitu 100% adapun persentasi tempat tersebut
penuh yaitu 0%.
Sistem atau lokasi dengan kapasistas multi didalam model adalah pintu masuk,
dalam waktu 8 jam persentasi tempat tersebut kosong yaitu 0,21% sedangkan
persentasi tempat tersebut terisi yaitu 11,04% adapun persentasi tempat tersebut
penuh yaitu 0%.
Lokasi yang memiliki kapasitas single yaitu sebagai berikut beserta dengan
keteangannya:
a. Penyerahan Dokumen
Memiliki persentasi bekerja: 18,72%
Persentasi menganggur: 14,22%
Persentasi tertahan : 67,06%
20
b. Entry Data
Memiliki persentasi bekerja: 21,88%
Persentasi menganggur: 26,82%
Persentasi tertahan: 36,72%
c. Pembayaran
Memiliki persentasi bekerja: 12,17%
Persentasi menganggur: 14,58%
Persentasi tertahan: 29,17%
d. Foto Sidik Jari
Memiliki persentasi bekerja: 70,83%
Persentasi menganggur: 29,17%
Persentasi tertahan: 0%
e. Penyerahan Paspor
Memiliki persentasi bekerja: 10,41%
Persentasi menganggur: 89,59%
Persentasi tertahan: 0%
4. Failed Arrivals
Menjelaskan mengenai jumlah calon pemohon paspor yang tidak masuk ke dalam
sistem.
21
Teranalisis bahwa pemohon paspor yang tidak masuk ke dalam loket antrian yaitu
sebanyak 387 orang.
5. Entity Activity
Menggambarkan aktivitas yang dilakukan entitas (pendaftar) pada saat berada
dalam sistem.
Didalam sistem teranalisis bahwa pemohon yang keluar dari sistem sebanyak 9 orang,
sedangkan kapasistas pendaftar yang ada didalam sistem sebanyak 106 orang yang
memiliki waktu rata-rata 211,3 menit didalam sistem. Sedangkan waktu rata-rata
pendaftar bergerak dari setiap lokasi yaitu 54,56 menit dengan waktu menunggu
selama 17,05 menit, yang memiliki waktu operasi didalam sistem selama 60,31 menit
disetiap stasiun kerja dengan waktu tertahan selama 79,42 menit.
6. Entity States
Menggambarkan persentase keadaan entitas dalam sistem.
22
Dari gambar tersebut terlihat bahwa entitas pendaftar memiliki persentase bergerak
sebesar 25,82% dan persentasi menunggu 8,06% dan persentase didalam operasi
sebesar 28,54%, dan persentasi tertahan yaitu 37,58%.
23
Validasi Model Simulasi
Data waktu proses pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta dapat
dilihat pada tabel 1.3. SK 1 merupakan stasiun kerja proses pemohon datang untuk
mendapatkan nomor antrian, formulir permohonan, dan melengkapi persyaratan dalam
penerbitan surat perjalanan Republik Indonesia (SPRI) atau paspor, SK 2 merupakan
stasiun kerja proses menyerahkan formulir permohonan dan persyaratan kepada petugas
Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta untuk mendapatkan tanda terima permohonan, SK 3
merupakan stasiun kerja proses pemohon melakukan pemabayaran biaya pembuatan
paspor di bank, SK 4 merupakan stasiun kerja proses pengambilan foto dan sidik jari,
serta proses wawancara, SK 5 merupakan mengambil paspor yang telah selesai dibuat.
Tabel 2.1 Data waktu proses pembuatan paspor
No SK1 SK2 SK3 SK4 SK5
1 35 14 6 47 6
2 40 14 8 45 7
3 40 15 7 47 8
4 35 11 7 45 6
5 36 10 9 47 7
6 24 12 6 45 5
7 40 11 8 46 6
8 26 10 9 46 8
9 40 13 6 45 5
10 36 14 6 45 7
11 27 12 8 45 6
12 37 11 7 46 5
13 25 10 9 47 8
14 24 12 6 46 7
15 35 14 9 46 5
16 25 15 6 47 6
17 35 13 9 46 6
18 34 12 7 46 5
19 24 11 9 45 5
20 27 14 7 47 5
21 40 15 6 47 5
22 34 12 8 45 8
23 35 13 8 45 7
24 36 14 8 46 7
25 36 15 9 45 7
26 37 12 6 45 6
27 27 11 7 46 6
28 37 14 9 46 7
29 27 13 9 47 8
30 34 12 8 47 6
24
Validasi model simulasi berdasarkan kriteria statistik dari goodness of fit Chi-Square
pada tingkat signifikansi 0,1. Persamaan untuk Chi-Square adalah sebagai berikut:
dimana observed value dalam kasus ini adalah Total Exits hasil pengukuran di lapangan,
sedangkan expected values-nya adalah Total Exits hasil model. Agar hasil model
diterima, maka nilai Chi-Square harus memenuhi syarat sebagai berikut:
dimana α adalah tingkat kepercayaan dan X02 adalah nilai distribusi Chi-Square untuk
tingkat kebebasan v = n-1. Kriteria validitas untuk model tersebut adalah:
dimana X02 = 17,708 untuk n = 30 dan α = 0,95. Nilai 17,708 ditentukan dari tabel
distribusi Chi-Square dengan tingkat kebebasan 29 (n-1) dan P = 0,1.
25
Test Statistics
Df 8 5 3 2
26
Validasi Model Simulasi
Validasi dengan menggunakan uji chi square dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
1. Hipotesis :
H0 : Simulasi sesuai dengan sistem nyata
x2 =
= 5328.85
= 29
kolom 29.
5. Kesimpulannya didapatkan bahwa 5328.85>42,557, maka H0 ditolak.
Dengan kata lain, data simulasi yang digunakan belum sesuai dengan data
nyata.
1. Hipotesis :
x2 =
= 21576.71
= 29
kolom 29.
5. Kesimpulannya didapatkan bahwa 21576.71>42,557, maka H0 ditolak.
Dengan kata lain, data simulasi yang digunakan belum sesuai dengan data
nyata.
1. Hipotesis :
x2 =
= 40352.64
= 29
kolom 29.
5. Kesimpulannya didapatkan bahwa 40352.64>42,557, maka H0 ditolak.
Dengan kata lain, data simulasi yang digunakan belum sesuai dengan data
nyata.
4. (SK 4) merupakan stasiun kerja proses pengambilan foto dan sidik jari, serta
proses wawancara.
Xi Ei Oi Ei-Oi (Ei-Oi)2
1. Hipotesis :
x2 =
= 2437.92
= 29
4. x2 x2 (0,05/29) = 42,557 merupakan daerah penolakan dengan α = 0,05 di
kolom 29.
5. Kesimpulannya didapatkan bahwa 2437.92>42,557, maka H0 ditolak.
Dengan kata lain, data simulasi yang digunakan belum sesuai dengan data
nyata.
Xi Ei Oi Ei-Oi (Ei-Oi)2
1. Hipotesis :
x2 =
= 49502.1
= 29
kolom 29.
5. Kesimpulannya didapatkan bahwa 49502.1>42,557, maka H0 ditolak.
Dengan kata lain, data simulasi yang digunakan belum sesuai dengan data
nyata.
DAFTAR PUSTAKA