Anda di halaman 1dari 8

UNESA Journal of Chemistry Vol. 1, No.

1, May 2012

PEMANFAATAN MEMBRAN KITOSAN-SILIKA


UNTUK MENURUNKAN KADAR
ION LOGAM PB(II) DALAM LARUTAN

UTILIZATION OF CHITOSAN-SILICA
TO REDUCE PB(II) ION LEVELS IN SOLUTION

Shofiyah Yunianti * dan Dina Kartika Maharani

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya


*e-mail: Shofiyahfie@gmail.com

Abstrak. Telah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan membran kitosan-silika untuk


menurunkan kadar ion logam Pb(II) dalam larutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui karakteristik membran kitosan-silika dan kinerja membran untuk menyaring ion
logam Pb(II) dalam larutan Pb(NO3)2. Membran kitosan-silika dibuat dengan variasi
konsentrasi kitosan 0,25%; 0,5%; 1%; 2%; 3% dan konsentrasi silika 0,004 M. . Uji
karakteristik membran meliputi uji swelling, uji sifat mekanik, uji morfologi membran, dan
analisa gugus fungsi. Uji kinerja membran terhadap ion Pb(II) dilakukan dengan proses filtrasi
larutan Pb(NO3. Dari hasil uji swelling dan uji sifat mekanik didapatkan membran yang
memiliki karakteristik terbaik yaitu membran kitosan-silika 3% Analisa gugus fungsi
menunjukkan bahwa membran kitosan-silika 3% mengalami pergeseran, penurunan atau
peningkatan bilangan gelombang, serta ditemukan gugus fungsional baru yang menunjukkan
adanya gugus silika pada membran. Membran kitosan-silika 3% mampu menyaring ion logam
Pb(II) dengan koefisien rejeksi paling besar yaitu 26,84%. Analisa SEM secara umum
menunjukkan bahwa membran kitosan-silika mempunyai morfologi permukaan yang rapat dan
halus.

Kata kunci: membran kitosan-silika, filtrasi, ion logam Pb(II), koefisien rejeksi

Abstract. The study about utilization of chitosan-silica membranes to reduce Pb(II) ion levels
in solution has been done. The purpose of this study was to determine the characteristics of
chitosan-silica membrane and its performance to filter out the Pb(II) ion in solution of
Pb(NO3)2. Chitosan-silica membranes were prepared by varying concentration of chitosan
0.25%, 0.5%, 1%, 2%, 3% and the silica concentration 0.004 M. The characteristics of
membrane were analized by swelling test, mechanical test, morphology test, and functional
group test. The performance of membrane on Pb(II) ion was analized by filtration of Pb(NO3)2
solution. Based on the swelling test and mechanical test, it can be concluded that chitosan-silica
3% has the best characteristics. The functional groups of chitosan-silica membrane 3% showed
that there was a shift, a decrease or increase of wavenumber, and there was new functional
groups found, indicated the functional group of silica in membrane. The chitosan-silica
membrane 3% has capability to filter Pb(II) ion in solution with coefficient rejection is 26,84%.
The analysis SEM generally showed that the membrane morphology of chitosan-silica looks
tight and smooth surface.

Key words: chitosan-silica membrane, filtration, Pb(II) ion, coefficient of rejection

108
UNESA Journal of Chemistry Vol. 1, No. 1, May 2012

PENDAHULUAN dengan metode pemisahan konvensional


antara lain pemisahan dapat dilakukan
Pencemaran lingkungan merupakan pada suhu kamar sehingga relatif hemat
salah satu dampak negatif yang energi, tidak memerlukan bahan kimia
disebabkan oleh perkembangan tambahan dalam proses sehingga relatif
teknologi industri yang pesat. Salah satu lebih bersih dan ramah lingkungan.
pencemaran lingkungan terjadi di Pada saat ini telah berkembang
wilayah perairan yang merupakan penelitian tentang pemanfaatan polimer
sumber kehidupan makhluk hidup. alam sebagai membran yaitu membran
Logam berat plumbum (Pb) selulosa dan turunannya. Selain turunan
merupakan salah satu pencemar selulosa pernah juga dilakukan
lingkungan yang dihasilkan dari karakterisasi membran kitin untuk
kegiatan industri. Plumbum masuk ke tujuan analisis [3]. Kitosan merupakan
dalam tubuh manusia melalui saluran biopolimer yang dapat digunakan
pernapasan, pencernaan, dan permukaan sebagai bahan pembuat membran [4].
kulit. Akan tetapi, membran dengan berbahan
Beberapa tahun terakhir telah dasar kitosan saja tidak dapat langsung
dilakukan penelitian seputar polimer digunakan karena strukturnya yang
alam (biopolimer) yang mampu sangat rapuh.
mengikat logam berat limbah melalui Modifikasi membran kitosan
pembentukan senyawa kompleks diharapkan dapat menghasilkan
sehingga biopolimer dapat berfungsi membran dengan karakter yang lebih
sebagai adsorben untuk memisahkan baik, misalnya peningkatan kestabilan
logam berat dari air meskipun membran [2], memperkecil ukuran pori-
konsentrasinya sangat rendah. Salah pori membran sehingga pemisahan
satu biopolimer yang saat ini banyak molekul-molekul atau rejeksi
diteliti sebagai adsorben logam berat makromolekul dari suatu larutan oleh
dari air limbah adalah kitosan. membran lebih efektif [5].
Kitosan merupakan salah satu Pengikatsilangan kitosan adalah solusi
produk alam yang merupakan turunan yang ditawarkan untuk mengatasi
kitin. Kitosan merupakan biopolimer permasalahan sifat mekanik dari kitosan
yang didapatkan melalui proses [6].
deasetilasi kitin yang mengandung lebih Pada penelitian ini akan dibuat
dari 5000 unit glukosamin [1]. Kitosan membran kitosan-silika. Sumber silika
mengandung gugus amina bebas yang didapat melalui prekursor. Pada
memberikan karakteristik sebagai penelitian ini menggunakan Tetraetyl
penukar ion. Keberadan gugus amina orthosilicate (TEOS) sebagai sebagai
pada kitosan menyebabakan kitosan prekursor. TEOS berguna untuk
larut dalam media asam. Pelarutan memberikan ion–ion radikal silika saat
kitosan dalam asam akan membentuk proses hidrolisis.
larutan kental yang dapat digunakan
untuk pembuatan gel dalam berbagai Melihat potensi dari silika dan
variasi seperti butiran, membran, kitosan, kedua material tersebut dapat
ataupun serat [2]. dibuat membran sebagai salah satu
Saat ini telah banyak digunakan material yang dapat digunakan dalam
teknik pemisahan yang lebih sederhana, proses filtrasi dan manfaat lainnya.
yaitu teknik pemisahan dengan Membran kitosan-silika mempunyai
menggunakan membran. Filtrasi dengan prospek yang sangat baik, karena akan
menggunakan membran mempunyai berdampak positif pada pengurangan
beberapa keunggulan dibandingkan

109
UNESA Journal of Chemistry Vol. 1, No. 1, May 2012

impor membran yang selama ini cetakan cawan petri dan dikeringkan
dilakukan. pada suhu kamar hingga diperoleh
Berdasarkan latar belakang tersebut membran kitosan-silika kering. Untuk
diatas, pada penelitian ini akan melepas membran dari cetakan,
dilakukan pemisahan logam berat Pb(II) diperlukan perendaman dengan
menggunakan membran kitosan-silika. menggunakan NaOH 1%. Membran
yang diperoleh selanjutnya dibilas
METODE PENELITIAN dengan aquades hingga netral. Prosedur
diulangi untuk konsentrasi kitosan
Alat 0,25%, 0,5%, 2%, dan 3%.
Alat yang digunakan dalam penelitian Tahap karakterisasi membran
ini antara lain, yaitu : Magnetic stirrer, kitosan-silika
Gelas kimia, Gelas ukur, Labu ukur,
Pipet volume, Pipet tetes, Kaca Arloji, Uji swelling membran kitosan-silika
Spatula, Cawan petri, Penjepit stainless
Sampel membran ditimbang beratnya
steel, pH meter, Oven, Neraca analitis,
(Wkering) kemudian sampel membran
Shaker, Instrumen FTIR, AAS, SEM,
direndam dalam air dengan variasi
Mikrometer Sekrup, Autograph, dan
waktu 10, 20, dan 30 menit pada suhu
reaktor membran “ dead-end ”. kamar. Sampel yang telah direndam di
Bahan timbang beratnya (Wbasah). Selanjutnya
dihitung persen swellingnya dengan
Bahan yang digunakan pada penelitian persamaan:
ini antara lain, yaitu: serbuk kitosan,
Tetraetil ortosilikat (TEOS) Merck, HCl
p.a (Merck), etanol, CH3COOH p.a
(Merck), Larutan Pb(NO3)2, NaOH p.a
(Merck), Kertas saring , Aquades. Tahap filtrasi ion logam Pb(II) oleh
membran kitosan-silika
Prosedur penelitian
Tahap pemisahan larutan Pb(II)
Pembuatan membran kitosan-silika dilakukan dengan alat uji “dead end”.
Sebanyak 1 gr kitosan dilarutkan dalam Membran yang akan diuji dipotong
100 ml CH3COOH 2% dan distirer berbentuk lingkaran. Kemudian
selama 1 jam (larutan kitosan 1%). Membran diletakkan di bagian bawah
Selanjutnya pembuatan sol silika alat penguji yang telah dilapisi dengan
dengan cara 3,34 ml TEOS 0,004 M kertas saring. 50 ml larutan logam
ditambahkan 15 ml etanol, kemudian Pb(NO3)2 dengan variasi konsentrasi 5
dalam gelas kimia lain 10 ml etanol mg/L, 10 mg/L,15 mg/L, 20 mg/L, dan
ditambahkkan dengan 25 ml HCl 0,03 25 mg/L dimasukkan ke dalam alat,
M kemudian ditambahkan pada larutan ditutup rapat dan kemudian dialirkan
diatas secara perlahan-lahan, diaduk dan pada tekanan 1 atm.
distirer selama 24 jam (sol silika).
Tahap penentuan koefisien rejeksi
Selanjutnya sol silika ditambahkan pada
membran kitosan-silika
larutan kitosan dengan rasio kitosan-
silika 1:1 (v/v). Larutan diaduk dengan Untuk mengetahui koefisien rejeksi
menggunakan magnetik stirrer selama membran terlebih dahulu dilakukan
30 menit. Larutan yang telah homogen pengukuran konsentrasi larutan permeat
selanjutnya dituangkan ke dalam hasil pemisahan dengan menggunakan

110
UNESA Journal of Chemistry Vol. 1, No. 1, May 2012

SSA, dengan konsentrasi larutan standar Selanjutnya campuran antara larutan


dalam berbagai konsentrasi, yaitu 1 kitosan dan sol silika dengan berbagai
mg/L, 5 mg/L, 10 mg/L 20 mg/L, dan konsentrasi kitosan akan dicetak dalam
30 mg/L. Setelah diketahui konsentrasi cawan petri dan dikeringkan pada suhu
dari larutan permeat, maka dapat kamar. Setelah kering membrane
dihitung koefisien rejeksi membran direndam dalam NaOH 1% yang
dengan persamaan dibawah ini: berfungsi sebagai larutan non-pelarut.
Membran yang telah dilepaskan dari
cetakan dicuci dengan aquades untuk
menghilangkan alkali yang menempel
pada membran. Membran kitosan-silika
Dimana, yang dihasilkan pada penelitian ini
Cp : konsentrasi permeat berupa lembaran tipis.
Cf : konsentrasi larutan umpan. Tahap karakterisasi membran
kitosan-silika
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji swelling membran
Pembuatan membran kitosan-silika
Uji Swelling (Pengembangan) pada
Pembuatan membran dalam membran ini bertujuan untuk
penelitian ini menggunakan metode memprediksi ukuran zat yang bisa
inversi fasa. Inversi fasa adalah metode terdifusi kedalam membran. Swelling
yang paling banyak digunakan dalam (pengembangan) juga dapat
pembuatan membran polimer untuk menandakan bahwa masih terdapat
proses pemisahan [7]. Tahap pertama rongga diantara ikatan dalam polimer,
yaitu pembuatan larutan cetak. Larutan yang mana rongga ini dapat
kitosan dengan variasi konsentrasi 0,25 mempengaruhi sifat mekanik dari
%; 0,5%; 1%; 2%; dan 3% dicampurkan polimer, semakin kecil rongga maka
dengan sol silika 0,004 M dengan semakin tinggi sifat mekaniknya [8].
perbandingan volume 1:1. Sol silika
dibuat melalui reaksi hidrolisis dan Data hasil uji swelling membran
kondensasi silika pada kondisi asam kitosan-silika dapat dilihat pada
dengan menambahkan HCl 0,03 M Gambar 1.
untuk mempercepat reaksi dan distirer
selama 24 jam. Pada reaksi hidrolisis,
gugus hidroksil akan berikatan dengan
atom silika menurut reaksi berikut :
Si(OR)4 + H2O → HO-Si(OR)3 + ROH (1)
Apabila alkoksida silika telah
seluruhnya terhidrolisis maka seluruh
gugus alkoksi akan tergantikan oleh
gugus OH. Reaksi kondensasi terjadi
karena adanya interaksi antar molekul-
molekul yang terhidrolisis menurut
reaksi berikut :
(OR)3Si-OH + (OR)3SiOH →

(OR)3-Si-O-Si-(OR)3 + ROH (2)

111
UNESA Journal of Chemistry Vol. 1, No. 1, May 2012

kemampuan mengembangya kecil.


400
Sebaliknya, semakin rendah konsentrasi
350 kitosan dalam membran maka
Persen Swelling

300 kemampuan mengembangnya besar, hal


250
200 ini disebabkan dengan konsentrasi
150 kitosan yang kecil maka semakin
100 banyak pelarut yang digunakan atau
50
0 semakin sedikit zat terlarutnya, maka
0 10 20 30 40 pori-pori membran yang terbentuk
Waktu semakin besar. Secara umum, membran
dengan konsentrasi 0,25%; 0,5%; 1%;
Membran kitosan-silika 0,25%
Membran kitosan-silika 0,5%
2%; dan 3% mempunyai ketahanan
Membran kitosan-silika 1% terhadap air yang baik, hal ini ditandai
Membran kitosan-silika 2% dengan dihasilkan membran yang tidak
Membran kitosan-silika 3% hancur atau rapuh.

Uji kekuatan tarik membran


kitosan-silika
Gambar 1. Pengaruh lama perendaman
terhadap kemampuan
Karakterisasi sifat mekanik digunakan
mengembangmembran
untuk mengetahui kekuatan membran
kitosan-silika
Dari Gambar 1 diatas menunjukkan terhadap gaya yang berasal dari luar
bahwa semakin lama waktu perendaman yang dapat merusak membran.
maka kemampuan swelling Kekuatan tarik membran dapat dilihat
(mengembang) semakin meningkat dari nilai Load yaitu nilai tegangan
sampai menit ke 30. Dari uji swelling membran pada saat putus dan nilai
juga dapat dilihat bahwa semakin tinggi Stroke yaitu nilai regangan membran
konsentrasi kitosan dalam membran pada saat putus. Dari nilai Load dan
maka hasil persen swelling semakin Stroke juga dapat diketahui nilai
kecil, hal ini disebabkan dengan modulus young dari membran yaitu
semakin tinggi konsentrasi kitosan perbandingan antara kekuatan tegangan
maka jarak antar molekul dalam kitosan (Load) dan kekuatan regangan (Stroke).
akan semakin rapat dan pori-pori yang Data hasil uji kekuatan tarik membran
terbentuk pada membran akan semakin kitosan-silika dapat dilihat pada Tabel 1
kecil sehingga air sulit untuk berdifusi dibawah ini.
kedalam membran yang menyebabkan

Tabel 1. Data uji kekuatan tarik membran kitosan-silika

Konsentrasi Tegangan Regangan


Panjang Awal L Modulus
Kitosan dalam (Load) (Stroke)
(mm) (mm) Young
Membran (%) (kgf) (%)
0,25 60 0,29 4,42 7,73 0,039
0,5 60 0,40 4,47 7,95 0,050
1 60 0,54 5,97 9,96 0,054
2 60 1,27 6,53 10,89 0,118
3 60 1,44 7,17 11,39 0,126

Dari data diatas menunjukkan bahwa meningkat dengan bertambahnya


kekuatan tarik membran kitosan-silika konsentrasi pada kitosan. Hal ini

112
UNESA Journal of Chemistry Vol. 1, No. 1, May 2012

disebabkan dengan bertambah tingginya semakin baik, dan nantinya diharapkan


konsentrasi pada kitosan menyebabkan dapat memiliki ketahanan yang lebih
jarak antar molekul pada kitosan baik secara fisik maupun mekanik
menjadi semakin rapat sehingga dalam proses filtrasi ion logam Pb(II).
memiliki kekuatan tarik yang besar. Selain itu membran dengan konsentrasi
Data hasil kekuatan tarik berbanding kitosan 3% juga memiliki nilai %
terbalik dengan hasil uji swelling, yaitu swelling yang paling rendah, sehingga
dengan bertambahnya konsentrasi diharapkan dalam proses filtrasi
kitosan maka kekuatan mekanik membran tersebut juga memiliki
membran akan semakin besar, dilihat ketahanan yang lebih baik dalam
dari nilai modulus youngnya. larutan.
Pada penelitian ini peneliti ingin Analisa gugus fungsi membran
mengetahui membran yang mempunyai kitosan-silika
karakteristik terbaik. Dari uji swelling
dan uji sifat mekanik membran dapat Pada penelitian ini dilakukan
ditentukan membran yang mempunyai identifikasi pada membran yang
karakteristik terbaik. Pada penelitian ini mempunyai karakteristik terbaik.
dipilih membran dengan konsentrasi Spektra FTIR dari membran kitosan-
kitosan 3% sebagai membran yang silika dapat dilihat pada Gambar 2
memiliki karakteristik terbaik dibawah ini.
disebabkan membran tersebut
mempunyai nilai modulus young yang
paling tinggi sehingga akan
memberikan sifat mekanik yang

Gambar 2. Spektra FTIR membran kitosan-silika 3%


Berdasarkan spektra pada Gambar 2 dengan N-H pada kitosan. Pada data ini
diatas menunjukkan terjadinya terjadi penurunan serapan pada daerah
penurunan serapan dari 3438,51 cm-1 1659,59 cm-1 menjadi 1651,64 cm-1 dan
menjadi 3435,60 cm-1 yang peningkatan serapan pada daerah
menunjukkan vibrasi ulur O-H serta 1419,63 cm-1 menjadi 1427,57 cm-1
Vibrasi ulur N-H. Hal ini menunjukkan yang menunjukkan gugus fungsi C=O,
adanya interaksi gugus OH pada silika hal ini menunjukkan asumsi terjadi

113
UNESA Journal of Chemistry Vol. 1, No. 1, May 2012

interaksi formasi ikatan hidrogen antara yaitu fraksi konsentrasi zat yang
silanol pada silika dan amina. Adanya tertahan oleh membran. Alat yang
serapan pada daerah 1073,65 cm-1 pada digunakan yaitu alat uji “dead-end”
membran kitosan-silika menunjukkan yaitu sistem dimana aliran larutan
adanya serapan vibrasi Si-O-Si. Pada umpan (feed) tegak lurus dengan
spektra membran kitosan-silika terdapat permukaan membran. Membran yang
gugus fungsional baru yaitu pada daerah digunakan untuk filtrasi adalah
bilangan gelombang 872,63 cm-1,712,68 membran dengan konsentrasi kitosan
cm-1, dan 609,68 cm-1 yang 1% dan 3% dengan ketebalan membran
menunjukkan adanya gugus silika pada rata-rata 0,05 mm. Larutan yang
membran. digunakan adalah Pb(NO3)2 dengan
variasi konsentrasi awal 5,10,15,20, dan
Uji morfologi membran kitosan-silika 25 ppm. Larutan yang disaring
kemudian di ukur dengan instrumen
Dalam penelitian ini, untuk mengetahui
spektrofotometer serapan atom (SSA)
secara umum morfologi membran yang
untuk mengetahui konsentrasi yang
dihasilkan, dilakukan analisis SEM
tidak tersaring oleh membran kitosan-
terhadap membran kitosan-silika.
silika (larutan permeat). Data hasil
Gambar foto hasil SEM membran
koefisien rejeksi membran dapat dilihat
kitosan-silika dapat dilihat pada Gambar
pada Tabel 2 dibawah ini:
3 dibawah ini:
Tabel 2. Hasil koefisien rejeksi membran
Membran Konsentrasi
Konsentrasi Koef.Rejeksi
Kitosan- permeat
awal (ppm) (%)
Silika (ppm)
5 4,163 16,74
10 7,562 24,38
1% 15 12,54 14,54
20 17,06 14,68
25 21,51 13,96
(a) (b) 5 4,078 18,44
10 7,316 26,84
Gambar 3. Morfologi permukaan membran 3% 15 11,73 21,87
kitosan-silika (a) dan penampang
melintang (b) 20 17,10 14,57
25 21,13 15,5
Berdasarkan hasil foto Scanning
Electron Microscopy (SEM) yang
dilihat dari morfologi permukaan dan Data pada Tabel 2 diatas dapat dibuat
penampang melintang menunjukkan grafik pengaruh konsentrasi awal
bahwa pada membran kitosan-silika larutan Pb(NO3)2 terhadap kemampuan
memiliki morfologi yang halus dan menyaring ion logam Pb(II) oleh
rapat sedangkan adanya bulatan pada membran kitosan-silika 1% dan 3%
hasil SEM dimungkinkan karena larutan pada Gambar 4.
komposit yang kurang homogen.
Tahap filtrasi ion logam Pb(II) oleh
membran kitosan-silika

Dalam penelitian ini akan dipelajari


tentang koefisien rejeksi membran,

114
UNESA Journal of Chemistry Vol. 1, No. 1, May 2012

30 morfologi permukaan yang rapat dan


Koefisien Rejeksi (%) 25 halus. Membran yang memiliki
20 karakteristik terbaik adalah membran
15 dengan konsentrasi kitosan 3% dengan
10 nilai koefisien rejeksi paling tinggi yang
5 dihasilkan adalah sebesar 26,84%.
0
0 10 20 30 DAFTAR PUSTAKA
Konsentrasi awal (ppm) 1. Rabea, Entsar I, et al., 2003.
Membran kitosan-silika 3% Chitosan as Antimicrobial Agent:
Membran kitosan-silika 1% Applications and Mode of Action.
Biomacromolecules, 2003, No (6),
Gambar 4. Pengaruh konsentrasi larutan 1457-1465.
Pb(NO3)2 terhadap kemampuan
menyaring ion ogam Pb(II) 2. Jin J, Song M, Hourston DJ. 2004.
Novel chitosan-based film cross
Berdasarkan Gambar 4 dapat diketahui linking by genepin with improved
bahwa membran kitosan-silika 3% physical properties. Biomacromol
mempunyai kemampuan menyaring ion 5:165-168.
logam Pb(II) yang lebih baik daripada 3. Tarigan, T.2005. Pembuatan
membran kitosan-silika 1%, hal ini Membran Kitin dan Pengujian Sifat
dapat dilihat dari nilai koefisien rejeksi Permeabilitas Terhadap Ureum,
yang dihasilkan, yaitu pada membran Aspirin, dan Albumin. Tesis. Medan:
kitosan-silika 3% pada konsentrasi Universitas Sumatera Utara.
larutan Pb(NO3)2 10 ppm yaitu sebesar 4. Aryanto, AY. 2002. Pemanfaatan
26,84%. Hasil tersebut dimungkinkan kitosan dari limbah kulit udang
juga didukung oleh sifat mekanik yang (crustacea) sebagai bahan untuk
baik pada membran dengan konsentrasi pembuatan membran. Skripsi. Bogor:
kitosan 3% sehingga memberikan hasil Departemen Teknologi Industri
filtrasi ion logam Pb(II) yang besar Pertanian IPB.
pula. 5. Wang H, Fang Y, Yan Y. 2001.
Surface Modification Of Chitosan
KESIMPULAN Membranes By Alkane Vapor
Plasma. J Mol Catal A : Chem
Karakteristik membran kitosan-silika 11:911-918.
pada berbagai konsentrasi kitosan antara 6. Handayani, Euis. 2009. Sintesa
lain: pada uji swelling dihasilkan bahwa Membran Nanokomposit Berbasis
semakin tinggi konsentrasi kitosan Nanopartikel Biosilika dari Sekam
dalam membran maka kemampuan Padi dan Kitosan Sebagai Matriks
mengembang semakin kecil. Data sifat Biopolimer. Tesis. Bogor:
mekanik membran menunjukkan bahwa Universitas Pertanian Bogor.
semakin tinggi konsentrasi kitosan 7. Kim. J.H., Lee. K. W. 1998. Effect of
dalam membran, maka nilai modulus PEG Additive On Membrane Formation
young semakin tinggi. Dari spektra By Phase Inversion. Journal of
Membrane Science 138 (1998) p. 153-
FTIR membran kitosan-silika 3%
163.
mengalami pergeseran, penurunan atau 8. Sartika, Armytha. 2008. Sintesis dan
kenaikan bilangan gelombang serta
Karakterisasi Membran komposit
ditemukan gugus fungsional yang baru. Kitosan-Lumpur Lapindo. Skripsi.
Data SEM menunjukkan bahwa
Surabaya: Universitas Airlangga.
membran kitosan-silika memiliki

115

Anda mungkin juga menyukai