Anda di halaman 1dari 7

A.

Kelebihan dan kekurangan sistem pemerintahan indonesia


Berdasarkan landasan yuridis konstitusional, sistem pemerintahan presidensil yang di
negara Republik Indonesia baik pada masa Orde Lama, Orde Baru dan Era Revormasi, secara
substantif tidak mengalami perubahan. Perbedaan terletak pada cara pandang dan pemahaman
rezim yang berkuasa serta kebijakan-kebijakan politik dan produk-produk hukumnya. Untuk
dapat melihat secara detail kelebihan dan kelemahan pelaksanaan sistem pemerintahan negara
Republik indonesia, dapat dilihan sebagai berikut :

a. Kelebihan

• Adanya pernyataan bahwa idonesia adalah negara berdasarkan atas hukum dan sistem
konstitusional.

• MPR, yang terdiri dari anggota DPR, Utusan daerah, dan utusan golongan, berwenang
mengubah UUD dan memberhentikan Presiden/Wakil Presiden dalam masa jabatannya
menurut UUD.

• Jabatan Presiden (Eksekutif) dapat dijatuhkan oleh DPR (Legislatif), namun sebaliknya presiden
tidak dapat membubarkan DPR. Presiden bekerjasama dalam pembuatan Undang- Undang.

• Jalannya pemerintahan cenderung lebih stabil karena program relatif lancar dan tidak
tejadi krisis kabinet. hal ini diyakinkan karena kabinet (mentri – mentri) yang diangkat
dan dihentikan presiden hanya bertanggung jawab kepada presiden. mentri – mentri
adalah pembantu presiden.

b. Kekurangan

• Produk hukum belum banyak memihak kepada rakyat, demikan juga aparat penegak
hukum (polisi, jaksa dan hakim) yang masih belum bekerja secara profesional sehingga
dapat diajak berkolusi.

• Majels Permusyawaratan Rakyat yang anggota-anggota nya terdiri ats anggota DPR,
Utusan Daerah dan Utusan Golongan (sekarang DPR dan DPD), merupakan lembaga
negara yang sarat dengan muatan politis sehingga keputusan maupun ketetapan-
ketetapan nya sangat bergantung kepada konstelasi politik rezim yang berkuasa pada
saat ini.

• Pengawasan rakyat terhadap pemerintah kurang berpengaruh, sehingga ada


kecenderungan eksekutif lebih dominan bahkan dapat mengarah ke otoriter.
• Jika para menteri tidak terdiri orang-orang yang jujur, bersih dan profesional, program-
program pemerintah tidak berjalan efektif dan populis (berpihak pada rakyat) Hal ini
akan berakibat munculnya arogansi kekuasaan, salah urus, dan tumbuh suburnya
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)

B. Perbandingan dengan Negara lain


Sistem pemerintahan negara republik Indonesia berdasarkan Undang – Undang Dasar
1945 adalah sistem Presidensial Kabinet. Dengan sistem pemerintahan tersebut, baik para
penyelenggara negara, maupun rakyat dan bangsa Indonesia telah merasa sesuai. Sejalan
dengan perkembangan dan dinamika politik masyarakat, penyelenggaraan negara dengan
sistem presidensial kabinet telah mengalami perubahan dan penyempurnaa hingga sekarang
ini.

a. Indonesia

• Bentuk pemerintahan adalah republik, dengan sistem peme-rintahan adalah


presidensial.

• Presiden dan wakilnya dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket untuk masa
jabatan 2004 – 2009.

• Kabinet atau menteri diangkat dan diberhentikan oleh presi-den, serta bertanggung
jawab kepada presiden.

• Parlemen terdiri atas 2 bagian (bikameral), yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan
Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

• Kekuasaan legislatif ada pada DPR yang memiliki tugas membuat UU dan mengawasi
jalannya pemerintahan.

• Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Agung dan badan peradilan di


bawahnya, yaitu pengadilan tinggi dan pengadilan negeri serta sebuah Mahkamah
Konstitusi dan Komisi Yudisial.

b. Inggris

• Kepala negara dipegang oleh Raja/Ratu yang bersifat simbolis dan tidak dapat diganggu
gugat.

• Peraturan perundangan dalam penyelenggaraan negara lebih banyak bersifat konvensi


(peraturan tidak tertulis).
• Kabinet yang tidak memperoleh kepercayaan dari badan legislatif harus segera
meletakkan jabatan.

• Perdana Menteri sewaktu-waktu dapat mengada-kan pemilihan umum sebelum masa


jabatan Parlemen yang lamanya lima tahun berakhir.

• Hanya ada dua partai besar (Partai Konservatif dan Partai Buruh) sehingga yang menang
pemilu (posisi) memperoleh dukungan mayoritas, sedangkan yang kalah menjadi
oposisi.

c. Amerika Serikat

• Badan eksekutif, terdiri dari presiden beserta menteri-menteri yang merupakan


pembantunya.

• Presiden dinamakan “Chief Executif” dengan masa jabatan selama 4 (empat) tahun dan
dapat diperpanjang menjadi 8 (delapan) tahun.

• Presiden sama sekali terpisah dari badan legislatif dan tidak mempengaruhi organisasi
dan penye-lenggaraan pekerjaan Konggres.

• Presiden tidak dapat membubarkan Konggres dan sebaliknya Konggres juga tidak dapat
membubar-kan Presiden.

• Mayoritas undang-undang disiapkan pemerintah dan diajukan dalam Konggres dengan


perantaraan anggota separtai dalam Konggres.

• Presiden memiliki wewenang untuk mem-veto suatu rancangan undang-undang yang


telah diteri-ma baik oleh Konggres. Tapi jika rancangan tersebut diterima dengan
mayoritas 2/3 dalam setiap majelis, maka veto presiden dianggap batal.

• Dalam rangka checks and balance, maka presiden di samping boleh memilih menterinya
sendiri, tetapi untuk jabatan Hakim Agung dan Duta Besar harus disetujui oleh Senat.
Demikian pula untuk setiap perjanjian internasional yang sudah ditan-dangani presiden,
harus pula disetujui oleh Senat.
KESIMPULAN
• Semua sistem pemerintahan masing–masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.

• Sistem pemerintahan di indonesia sudah mempunyai dasar hukum dan landasan hukum
yang baik. Hanya saja para pelaku hukum tersebutlah yang kurang bisa melaksanakan
semua sistem yang berlaku dengan penuh tanggung jawab.

• Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga yang bekerja


dan berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya tujuan
penyelenggaraan negara. Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem politik meliputi
empat institusi pokok, yaitu eksekutif, birokratif, legislatif, dan yudikatif. Selain itu,
terdapat lembaga lain atau unsur lain seperti parlemen, pemilu, dan dewan menteri.
• Pembagian sistem pemerintahan negara secara modern terbagi dua, yaitu presidensial
dan ministerial (parlemen). Pembagian sistem pemerintahan presidensial didasarkan
pada hubungan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif. Dalam sistem presidensial,
badan eksekutif berada diluar pengawasan legislatif.
• Dalam sistem pemerintahan negara republik, lebaga-lembaga negara itu berjalan sesuai
dengan mekanisme demokratis, sedangkan dalam sistem pemerintahan negara
monarki, lembaga itu bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip yang berbeda.
LAMPIRAN
Negara Indonesia

Negara Inggris

Negara Amerika Serikat


PERTANYAAN
1.Diki Darmawan ( kel.5 )

Pertanyaan : Mengapa menteri-menteri masih melanggar peraturan ?

Jawaban : Sebenarnya hal ini bersifat manusiawi jika penjabat atau menteri-menteri

masih melakukan kesalahan kaena di dunia ini tidak ada satu manusia pun

yang tidak berbuat atau melakukan kesalahan.

2.Anggita Paradita Putri ( Kel.7 )

Pertanyaan : Mengapa Presiden tidak dapat membubarkan Konggres (DPR) ?

Jawaban : DPR tidak dapat menurunkan Presiden, begit pula Presiden tidak dapat

membubarkan DPR, karena hanya MPR yang dapat menurunkan Presiden

dan DPR yang bertugas untuk mengawasi pemerintahan.

3.Melan Siti Maemunah ( Kel.2 )

Pertanyaan : Apa yang di maksud Indonesia berdasarkan hukum konstitusional ?

Jawaban : Jadi Indonesia mengacu pada hukum konstitusional yang merupakan

undang-undang dan norma-norma.

4.Febri Ahmad Faizin ( Kel.

Pertanyaan : Apa yang di maksud Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) ?

Jawaban : Korupsi adalah penyelewengan atau penyalah gunaan uang Negara untuk

keuntungan pribadi atau orang lain.

Kolusi merupakan kerja sama rahasia atau persengkongkolan dalam

kaitannya menghilangkan kesempatan pemerataan terhadap orang lain

atau bisa disebut dengan penyuapan.

Sedangkan Nepotisme adalah perilaku yang memperlihatkan kesukaan

yang berlebihan kepada kerabat dekat dengan kecendrungan untuk


mengutamakan sanak saudara sendiri terutama dalam hal jabatan ,

pangkat (di lingkungan pemerintahan).

5.Alenia pradini ( Kel.4 )

Pertanyaan : Mengapa veto dianggap gagal di Negara Amerika serikat ?

Jawaban : Karena hak vetonya kalah suara , dimana veto ini adalah hak membatalkan

keputusan rancangan peraturan undang-undang dan resolusi.

Anda mungkin juga menyukai