Anda di halaman 1dari 6

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA

PEKERJAAN DINDING PROYEK KONSTRUKSI (STUDI


KASUS : PEMBANGUNAN JEMBATAN ANTAPANI
Fathah Dzulsakli Fajri, Wansa Lendra Dzista Prawira, dan Tegar F
Fakultas Pendidikan Teknologi dan kejuruan, Program studi pendidikan
teknik bangunan, Universitas pendidikan Indonesia

ABSTRAK

Rendahnya kesadaran keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di


indonesia masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih
tingginya angka kecelakaan kerja. Bidang jasa konstruksi adalah salah satu
bidang yang paling berisiko terhadap kecelakaan kerja. Pada penelitian ini,
peneliti langsung mengadakan observasi dan melakukan wawancara
terhadap pekerja di lapangan untuk mengidentifikasi mengenai gambaran
pengetahuan pekerja tentang K3 pada pengerjaan beton, kemudian langsung
memberikan penilaian tentang risiko-risiko K3 yang terjadi di lapangan, serta
mempelajari bagaimana tindakan yang baik terhadap risiko K3 pada kegiatan
proyek pembangunan Fly over Antapani. Dari hasil penelitian didapat bahwa
hampir 80% tenaga kerja sudah menerapkan sistem Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Tenaga kerja pada proyek yang diteliti sudah mulai
memahami apa yang dimaksud dengan K3 namun tidak mengetahui landasan
yg mengatur mengenai K3. Ini menunjukkan bahwa tidak semua pekerja pada
bidang jasa konstruksi mengabaikan pelaksanaan program K3.
Kata kunci : K3, tenaga kerja, jasa konstruksi,

ABSTRACT
The low awareness of occupational safety and health (K3) is generally in Indonesia
is still often overlooked. This is indicated by the high number of accidents.
Construction services is one of the areas most at risk of workplace accidents. In this
study, researchers directly conduct observations and conducting interviews with
workers in the field to identify the picture of the knowledge workers of K3 on the
workmanship of concrete, then immediately provide an assessment of the risks K3
is happening in the field, as well as learn how a good action against the risk of K3 Fly
on the activities of development projects over Antapani. The result is that nearly
80% of the workforce is already implementing occupational safety and health
system. Labor on the projects studied have started to understand what is meant by
K3, but do not know the foundation that governs the K3. This shows that not all
workers in the field of construction services ignore K3 program implementation.

Keywords : health and safety work, workers, construction service

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Setiap orang membutuhkan perlindungan terhadap ancaman
pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan kecelakaan maupun kesehatan dalam
hidupnya. Dalam bekerja Keselamatan dan kerja. Tindakan keselamatan dalam bidang
kesehatan kerja merupakan faktor yang pekerjaan sangat diperlukan sekali, baik
sangat penting untuk diperhatikan karena terhadap pekerja maupun terhadap
seseorang yang mengalami sakit atau perusahaan serta produksinya.
kecelakaan dalam bekerja akan berdampak
pada diri, keluarga dan lingkungannya. Oleh sebab itu, tenaga kerja perlu
memperolah perlindungan terhadap
Keselamatan dan ancaman kecelakaan maupun kesehatan
Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu dalam bekerja. Pekerja juga harus
bentuk upaya untuk menciptakan tempat mengikuti peraturan-peraturan yang
kerja yang aman, sehat, bebas dari berhubungan dengan tindakan
pencemaran lingkungan, yang dapat keselamatan, dalam hal ini program K3,
melindungi dari kecelakaan karena berkaitan erat dengan keselamatan
kerja sehingga dapat meningkatkan para pekerja. Program K3 yang baik dan
efisiensi dan produktivitas kerja. kesadaran pekerja sendiri sangat
Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan diperlukan untuk mengurangi jumlah
korban jiwa tetapi juga kerugian materi kecelakaan.
bagi pekerja dan pengusaha, dan dapat
mengganggu proses produksi secara
menyeluruh yangmerusak lingkungan.
Rumusan Masalah
Pada akhirnya akan berdampak pada
masyarakat luas. Masalah yang diteliti adalah
bagaimana manajemen proyek
Tenaga kerja konstruksi dari
menerapkan sistem K3 kepada tenaga
manajer sampai pembantu tukang
kerja khususnya pada pengerjaan beton
merupakan aset yang perlu dilindungi agar
dan bagaimana gambaran pengetahuan
dapat bekerja dengan baik dan produktif
pekerja tentang K3 pada pengerjaan beton
sampai konstruksi selesai dikerjakan tanpa
ada kecelakaan kerja (zero accident).
Tenaga kerja perlu memperoleh
Tujuan Penelitian kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
(Armanda,2006)
Dalam penelitian ini ada beberapa
tujuan yang ingin dicapai, antara lain Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
sebagai berikut:
tidak dapat dipisahkan dengan proses
1. Untuk mengetahui penerapan produksi baik jasa maupun industri.
sistem manajemen keselamatan Perkembangan pembangunan setelah
dan kesehatan kerja pada Indonesia merdeka menimbulkan
pengerjaan beton. konsekuensi meningkatkan intensitas kerja
2. Untuk mengetahui sejauh mana
yang mengakibatkan pula meningkatnya
penerapan K3 dilapangan
langsung. resiko kecelakaan di lingkungan kerja.
3. Untuk mengetahui sikap para (Ramli,2010)
pekerja terhadap K3 dan jaminan
keselamatan dan kesehatan yang Secara umum, sebelum melakukan
diberikan kepada pekerja. pekerjaan pembetonan , ada beberapa hal
yang harus dilakukan / diperhatikan oleh
pekerja antara lain :
LANDASAN TEORI
 Pemeriksaan semua peralatan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan mesin yang akan
adalah upaya untuk menjamin keutuhan digunakan
dan kesempurnaan tenaga kerja dan  Pemeriksaan semua perancah /
manusia pada umumnya steiger , stut-2, ikatan
Tujuan keselamatan dan kesehatan penyangga dll
ditempat kerja adalah (A) Menciptakan  Apabila menggunakan
sistem kerja yang aman (B) Menjamin peralatan concrete pump
tercapainya kesejahteraan pada pekerja ,  Pada proses pelaksanaan
property , dan lingkungan dalam penuangan beton
melaksanakan pekerjaan .  Menara atau tiang yang
dipergunakan untuk
mengangkat adukan beton (
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) concrete bucket towers ) harus
difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan dibangun dan diperkuat
upaya untuk menjamin keutuhan dan sedemikian rupa sehingga
kesempurnaan baik jasmani maupun terjamin kestabilannya
rohani tenaga kerja pada khususnya dan  Usaha pencegahan yang praktis
manusia pada umumnya, hasil karya dan harus dilakukan untuk
budayanya menuju masyarakat makmur menghindarkan terjadinya
dan sejahtera. Sedangkan pengertian kecelakaan selama pekerjaan
secara keilmuan adalah suatu ilmu persiapan dan pembangunan
pengetahuan dan penerapannya dalam konstruksi beton
usaha mencegah kemungkinan terjadinya
 Sewaktu beton dipompa atau dibuat adapun tahapan pelaksanaan
dicor, pipa-pipa termasuk meliputi :
penghubung atau sambungan
1) Persiapan
dan penguat harus kuat
 Sewaktu proses pembekuan 2) Penakaran
beton ( setting concrete ) harus
3) Pengadukan ( Mixing )
terhindar dari goncangan dan
bahan kimia yang dapat 4) Penuangan atau pengecoran (
mengurangi kekuatan Placing )
 Sewaktu lempengan ( panel ) 5) Pemadatan ( Vibrating )
atau lembaran beton ( slab )
dipasang pada dudukannya. 6) Penyelesaian akhir ( Finishing )
 Setiap ujung-ujung ( besi, 7) Perawatan ( Curing )
kayu, bambu dll ) yang
mencuat, harus dilengkungkan METODOLOGI PENELITIAN
atau ditutup Untuk mencapai tjuan penelitian ini
 Proses pengecoran harus dilakukan metode pengumpulan data. Data
dilakukan dengan hati-hati yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
untuk menjamin bekisting dan data primer. Data primer adalah data yang
perancah dapat memikul / diambil sendiri dari lapangan. Data primer
pada penelitian ini adalah mengenai
menahan seluruh beban sampai
kondisi lokasi pekerjaan, sistem
beton mengeras manajemen K3 pada proyek konstruksi
tersebut, dan penerapan K3 berupa
pemakaian APD lengkap oleh tenaga kerja.
Pencampuran bahan bahan penyusun Pada penelitian ini, teknik pengumpulan
data diambil dengan cara wawancara dan
beton dilakukan agar diperoleh suatu
observasi (pengamatan) untuk meneliti
komposisi yang solid dari bahan bahan proses suatu pekerjaan proyek konstruksi
penyusun berdasarkan rancangan dengan menitikberatkan pada jaminan
campuran beton . Sebelum keselamatan dan kesehatan kerja untuk
diimplementasikan dalam pelaksanaan melindungi tenaga kerja.
konstuksi dilapangan , pencampuran bahan
Dari segi proses pelaksanaan
bahan dapat dilakukan dilaboratorium . pengumpulan data, penelitian ini
Agar tetap terjaga perlu diperhatikan . digolongkan pada observasi non partisipan
Komposisi yang baik akan menghasilkan (non participant observation) karena tidak
kuat tekan yang tinggi , tetapi jika terlibat langsung dalam proses
pelaksaannya tidak dikontrol dengan baik, pelaksanaan pekerjaan, namun hanya
sebagai pengamat yang hanya mengamati
kemungkinan dihasilkannya beton yang
pekerja dan kondisi lingkungan kerja
taksesuai dengan rencana akan semakin dalam ruang lingkup K3.
besar . Cara pengolahan ini akan
menentukan kualitas beton yang akan HASIL DAN PEMBAHASAN
Data proyek melaksanakan pekerjaannya tidak
mengetahui peraturan UU tentang K3 jadi
Nama Proyek : Pembangunan Fly Over
Antapani mereka mengetahui tentang K3 hanya dari
pengarahan petugas. Jika ada pekerja yang
Lokasi Proyek : Jl. H. Ibrahim Adjie pekerja yang melanggar peraturan maka
No.77-79, kebonwaru, mereka hanya mendapatkan teguran saja,
Kota Bandung, Jawa tapi jika si pekerja tetap menbandel maka
Barat akan diberikan sanksi pemecatan.
Kontraktor : PT. Likatama Graha
Mandiri
PENUTUP
Setelah melakukan observasi di
proyek pembuatan flyover Antapani oleh Kesimpulan
PT. LGM dan melakukan wawancara
Dari penelitian yang dilakukan, dapat
dengan beberapa pekerja. Rata-rata
diambil kesimpulan antar lain :
semuanya mengetahui tentang K3 ,
menerapkannya dan menaati peraturan 1. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
rambu rambu yang telah dibuat disetiap sangatlah diperlukan karena menyangkut
sudut ditempat yang sedang masing kenyamanan dan keamanan dalam
masing pekerja kerjakan. Namun disana bekerja.terutama dalam pekerjaan
area smoking tidak diperhatikan , sehingga konstruksi.
para Apekerja bebas merokok di mana saja
pada saat pekerjaan sedang berjalanpun 2. Dengan adanya penerapan sistem
ada saja yang sedang merokok. Para manajemen K3 para pekerja dapat
pekerja disana juga mendapatkan jaminan terhindar dari risiko bahaya yang mungkin
BPJS ketenagakerjaan. Sebelum terjadi di lokasi proyek.
melakukan pekerjaan disana sering 3. Dalam proyek pembangunan Fly Over
dilaksanakan pengarahan terlebih dahulu Antapani penerapan manajemen K3 sudah
supaya pekerja bisa melakukan cukup memenuhinya,sudah 80% pekerja
pekerjaannya dengan baik, ketika para yang telah menerapkannya. Para pekerja
pekerja melakasanakan pekerjaannya pun pengetahuannya tentang K3 sudah
mereka diawasi oleh petugas K3. Pada saat memahaminya.
kami akan melakukan wawancara para
pekerja, mereka bertanya terlebih dahulu 4. Proyek telah memfasilitasi pekerjanya
apakah kami sudah meminta ijin kepada alat pelindung diri dan memberikan
petugas K3 hal itu terbukti bahwa pekerja jaminan keselamatan dan kesehatan
mentaati peraturan sehingga tidak bisa kepada setiap pekerjanya.
sembarangan. Pekerja disana ketika
5. Pada pngerjaan beton harus dilakukan
ditanya tentang peraturan UU tentang K3
dengan sangat matang karena untuk
rata-rata tidak mengetahuinya, meraka
hanya memikirkan yang penting telah
mengurangi resiko kecalakaan dalam 2) Manajemen waktu para pekerja lebih
bekerja. diperhatiakan lagi karena untuk
mengurangi masih banyaknya pekerja
yang molor atau tidak mengetahui harus
Saran mengerjakan hal apa lagi.

1) Penanganan mengenai program K3


harus dilaksanakan harus lebih
diintensifkan lagi supaya pekerja yang
tetap membandel melanggar tidak terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga. (2006). Pedoman


pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk konstruksi jalan dan jembatan.
Jakarta : Direktorat Jendral Marga.
Mulyono Tri. (2004). Teknologi Beton. Yogyakarta : ANDI
Ramli, Soehatman. 2009. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS
18001. Jakarta : Dian Rakyat
Republik Indonesia. (1980). Permenakertrans No. 1 Tahun 1980 tentang keselamatan kerja
pada konstruksi bangunan. Jakarta
Ridley, John. 2004. Health & Safety in Brief, Third Edition. Kiddlington : Elsevier

Anda mungkin juga menyukai