Anda di halaman 1dari 4

http://sarry-pendtium.blogspot.co.

id/2011/03/peran-mahasiswa-dalam-membangun-
bangsa.html

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa memiliki peranan besar sebagai ujung tombak
dalam meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Mahasiswa sendiri seringkali
digambarkan sebagai sosok unggul, pilihan, bergairah dan bergelora secara fisik, psikis, sikap
serta intelektual. Mahasiswa juga hampir selalu menempati peran yang sangat strategis dari
setiap peristiwa yang terjadi. Dalam proses perubahan sosial dan kebudayaan, mahasiswa
memiliki posisi dan peranan yang essensial. Mahasiswa sebagai transformator nilai-nilai dari
generasi terdahulu ke generasi berikutnya. Dan merintis perubahan dalam rangka dinamisasi
kehidupan dalam peradaban yang sedang berjalan.

Oleh karena itu mahasiswa dituntut harus berani mengambil peran-peran strategis Sebagai
kekuatan moral dan kontrol sosial, mahasiswa harus mampu benrsentuhan aksi-aksi pembelaan
kaum tertindas. Dan sebagai kekuatan intelektual mahasiswa harus mampu melakukan
pengembangan dan pembangunan komunitas intelektual (inteletual community) dengan
melakukan kajian-kajian strategis tentang permasalahan bangsa. Pada akhirnya, mahasiswa
dengan tanggung jawabnya diharapkan mampu membawa bangsa ini menuju satu keadaan
yang lebih makmur, aman tentram.

II. Tujuan

A. Mengetahui peran mahasiswa dalam membangun bangsa

B. Mengetahui potensi yang ada dalam diri mahasiswa

C. Menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan mahasiswa dalam memajukan bangsa

BAB II

PEMBAHASAN
Mahasiswa memegang peranan yang sangat penting bagi bangsa dan negara, mulai dari politik,
ekonomi, hankam serta dalam menjaga dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Peran mahasiswa dalam kehidupan masyarakat antara lain.

a. Peran sosial Mahasiswa berperan dalam melindungi kepentingan sosial masyarakat. Sudah
selayaknya mahasiswa sebagai duta rakyat dalam melaksanakan amanah ini. Karena berkat
masyarakatlah, mahasiswa dapat mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Biaya kuliah yang
seharusnya berjuta-juta, menjadi lebih kecil dan ringan berkat kontribusi masyarakat dalam
mensubsidi biaya pendidikan. Realitas sosial juga terjadi pada angka kemiskinan, kuantitas
pelajar yang putus sekolah, dan tingkat kriminalitas semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Mahasiswa sebagai insan terpelajar sudah seharusnya peka terhadap realitas sosial ini

b. Peran para politikus terkadang lebih kejam. Secara simultan dan mendalam hingga berakibat
pada kesengsaraan bagi masyarakat. Begitu karena ulah politikus yang tak bertanggung jawab
terhadap amanah yang diembannnya. KKN dan serakah akan kursi yang terjadi diantara para
pejabat negara, makin memperburuk citra Indonesia sebagai bangsa yang beradab. Ini
kewajiban mahasiswa sebagai generasi penerus pemimpin bangsa untuk menghapuskan praktik
kotor ini. Mahasiswa harus berperan aktif dalam meluruskan penyimpangan politik di
pemerintahan karena hal ini akan berdampak pada terlemparnya kepentingan rakyat pada
jurang ketidakadilan.

c. Peran kultural disini meliputi kultur akademik dan moral. Kedua kultur inilah yang akan
melengkapi kebesaran eksistensi mahasiswa sebagai duta masyarakat ketika menjalankan
peran sosial dan politik. Prestasi akademik seharusnya sudah menjadi kultur mahasiswa sebagai
insan terpelajar. Dengan prestasi akademiklah, bangsa ini akan diakui oleh dunia sebagai
bangsa yang besar dan tangguh. Dan dengan prestasi akademiklah perkembangan teknologi
tercipta. Karena ilmu pengetahuan adalah yang utama, tetapi moral lebih utama. Dalam rangka
meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, mahasiswa juga mempunyai peran yang sangat
penting. Di kampus, terdapat para mahasiswa yang berasal dari suku, agama, ras dan golongan
yang berbeda-beda. Dengan keadaan yang seperti ini, mahasiswa seharusnya saling menghargai
dan menghormati perbedaan ini.

Kita perlu terlebih dahulu melihat seberapa jauh potensi yang dimiiki oleh mahasiswa. Sehingga
apa saja peran yang dapat dimainkan nanti, bisa kita lihat dari potensi yang ada dalam diri
mereka.

Pertama, Kita dapat melihat potensi mahasiswa dari aspek karakternya. Banyak terobosan baru
yang mereka lahirkan, karena mereka punya cara berpikir yang berbeda. Beberapa kelebihan
yang bersifat alami, yakni idealis, kritis dan kreatif membuat arus perubahan dapat diciptakan,
menuju yang lebih baik sebagaimana yang ada dalam benak mereka.

Kedua, Potensi mereka juga dapat dilihat dari aspek intelektualitas, kecerdasan dan penguasaan
wawasan keilmuan. Ilmu dan wawasan yang dimiliki selain akan memperluas pengetahuan, juga
memberikan pemahaman dalam pemecahan masalah. Seorang mahasiswa akan dapat dengan
mudah menyelesaikan masalah dan apabila ada hal yang belum pernah ditemui sebelumnya,
maka mereka sudah memiliki pengetahuan dan pemahaman, serta praktik bagaimana cara
menemukan pemecahan masalah yang ada.

Potensi dari dua aspek yang ada itulah yang akan membuat mahasiswa dapat melakukan
perannya. Syaratnya, kedua potensi itu benar-benar dikembangkan secara optimal oleh mereka
baik secara personal maupun kelompok sehingga dapat menjadi cara ampuh yang siap
digunakan untuk memberikan manfaat terbesar bagi masyarakat. Potensi dari aspek karakter
dikembangkan dengan berbagai aktivitas yang mengasah bakay yang ada di dalam diri kita, baik
melalui kegiatan organisasi, pelatihan-pelatihan maupun aktivitas keseharian mahasiswa di luar
kegiatan akademik. Sedangkan potensi intelektualitas dibentuk melalui semua kegiatan yang
mengasah pemahaman kita, yakni kegiatan belajar mengajar, pengkajian, penelitian dan juga
pelatihan. Dengan begitu mereka memiliki kualifikasi dan kompetensi menuju profil mahasiswa
ideal, yakni mahasiswa yang memiliki integritas moral, kredibilitas sosial dan profesionalitas
keilmuan.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan mahasiswa dalam upaya memajukan bangsa,
mahasiswa harus memiliki 4 kekuatan :

1. Kekuatan moral

Dalam upaya memajukan bangsa, moralitas merupakan satu sarat utama yang harus dipenuhi
oleh seorang “agen perubahan”. Tanpa adanya moral yang baik tentunya hasil yang akan
dicapai akan sama saja dengan yang sebelumnya dan ini juga sama artinya dengan melakukan
hal yang sia-sia.

2. Kekuatan kontrol sosial

Merupakan sumber kekuatan yang kedua dalam proses pembaruan. Keadaan social yang baik
dan terkontrol tentunya akan membuat stabilitas dan keamanan bangsa akan terwujud, karena
tidak aka nada lagi tawuran antar warga, bentrokan, atau bahkan perang saudara.

3. Kekuatan intelektual
Tanpa adanya kaum pemikir atau yang biasa disebut dengan kaum intelektual, tentu bangsa ini
akan sangat mudah terpengaruh dan tertipu oleh Negara lain. Dengan adanya para intelektual
di Indonesia, diharapkan bangsa Indonesia mampu bangkit dan beranjak dari keterpurukannya.

4. Kekuatan profesional

Yang terakhir adalah kekuatan professional. Kekuatan ini mencakup bagaimana kita menyikapi
permasalahan secara dewasa dan dengan kepala dingin. Tidak grusa-grusu dalam mengambil
keputusan.

BAB III

PENUTUP

I. Kesimpulan

Mahasiswa memiliki peran sosial yang tercermin dalam kepekaan yang tinggi terhadap
lingkungan. Pemikiran kritis mahasiswa terhadap permasalahan yang ada saat ini sangat
dinantikan oleh seluruh masyarakat. Di mata masyarakat umumnya, mahasiswa adalah agen
perubahan ( agent of change ) disaat beberapa masyarakat terkurung oleh tirai kebodohan.
Demikian juga dengan potensi mahasiswa. Potensi itu digunakan untuk menjunjung tinggi
kebaikan, namun bisa juga untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan. Demikianlah keadaan
dan peran mahasiswa. Peran mahasiswa memang sangat didambakan dalam mengukir
peradaban bangsa ini. Peranan mereka sangat didambakan oleh masyarakat sebagai pionir
perubahan ke arah yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai