Anda di halaman 1dari 28

soal pilihan ganda sistem bahan bakar

1. 1. Apa fungsi sistem bahan bakar :


a. Untuk mencampur udara dan air.
b. Untuk mencampur air dan bahan bakar.
c. Untuk mencampur udara dan bahan bakar.
d. Untuk mencampur bahan bakar dan minyak.

2 2. Dalam proses pembakaran akan terjadi bila terdapat komponen-komponen, kecuali . . . .


a. Api
b. Udara
c. Bahan bakar
d. Diafragma

3 3. Komponen pada sistem bahan bakar mekanik dibawah ini adalah:


a.Tangki bahan bakar, pompa bahan bakar, suspensi
b.Tangki bahan bakar, pompa bahan bakar,karburator
c.Tangki bahan bakar, propeler, karburator
d.Tangki bahan bakar, transmisi, suspense

4 4. Pada sistem bahan bakar terdapat tiga saluran bahan bakar yaitu saluran
yang menyalurkan :
a.Bahan bakar dari tangki ke pompa bahan bakar, bahan bakar kembali dari karburator
ke tangki, dan gas HC dari dalam tangki bahan bakar ke charcoal canister.
b.Bahan bakar dari tangki ke karburator, bahan bakar kembali dari karburator
ke tangki, dan gas HC dari dalam tangki bahan bakar ke charcoal canister.
c.Bahan bakar dari tangki ke venturi, bahan bakar kembali dari karburator ke tangki,
dan gas HC dari dalam tangki bahan bakar ke charcoal canister.
d. Bahan bakar dari tangki ke pelampung, bahan bakar kembali dari karburator ke tangki,
dan gas HC dari dalam tangki bahan bakar ke charcoal canister.

5 5. Pompa bahan bakar ada 2 jenis, yaitu :


a. Mekanik dan Buatan
b. Listrik dan Mekanik
c. Listrik dan Plastik
d. Plastik dan Alumunium

6. 6. Yang berfungsi untuk menampung sementara uap bensin yang berasal dari ruang
pelampung pada karburator yaitu:
a. Tangki bahan bakar
b. Filter.
c. Charcoal canister
d. Karburator

7. 7. Yang berfungsi untuk merubah bahan bakar dalam bentuk cair menjadi kabut bahan
bakar dan mengalirkan ke dalam silinder sesuai dengan kebutuhan mesin yaitu :
a. Tangki bahan bakar
b. Filter
c. Pompa bahan bakar
d. Karburator

8. 8.Agar dapat bekerja sesuai dengan kondisi kerja mesin, maka karburator dibagi menjadi
beberapa sistem, dan sistem tersebut antara lain, kecuali . . .
a. Sistem cuk
b. Sistem Pelampung
c. Sistem Kecepatan rendah
d. Sistem Pengisian
9. Bagian karburator yang terletak pada saluran stasioner dan kecepatan lambat, berfungsi untuk mempercepat aliran
bahan bakar yaitu :
a. Economicer jet
b. Dashpot
c. Barrel
d. Anti dieseling

10. Komponen tambahan pada karburator yang berfungsi untuk memutus aliran bahan bakar
pada saat kendaraan diperlambat yaitu :
a. Economicer jet
b. Dashpot
c. Anti dieselling
d. Deceleration Fuel Cut-Off System

11. .Pada gambar di atas, huruf A menunjukkan :

a. To fuel pump
b. To carburator
c. To filter
d. To charcoal canister

12. Gambar dibawah ini merupakan komponen-komponen karburator dari system..


a. kecepatan
b. idle
c. percepatan
d. pelampung

13. Apa akibatnya bila kita menyetel pelampung terlalu ekstrem tinggi :
a. Bensin tidak bisa masuk ke karburator
b. Bensin langsung mengalir dari nosel utama
c. Bensin tidak bisa terisap karburator
d. Bensin masuk ke dalam pelampung
14. Jumlah aliran bensin dan udara pada saat idle bisa diatur melalui…
a. Sekrup penyetel gas
b. Sekrup penyetel jet utama
c. Sekrup penyetel campuran
d. Sekrup penyetel jet udara

15. Salah satu Keuntungan karburator yang mempunyai diameter venturi kecil adalah…
a. Pengabutan bensin baik saat aliran udara lambat
b. Pengabutan bensin jelek saat aliran udara lambat
c. Daya motor tinggi karena aliran gas tidak terhambat
d. Daya motor tinggi karena pengabutan baik

16. Apa fungsi sistem idle…


a. Mengalirkan bensin dan udara(campuran) pada saat katup gas terbuka penuh
b. Menyalurkan bensin dan udara(campuran) pada saat katup gas hampirtertutup(pedal gas tidak diinjak)
c. Menyalurkan campuran pada saat mesin dingin
d. Menyalurkan campuran pada saat mesin panas

17. Komponen tambahan pada karburator yang berfungsi untuk memperlambat penutupan katup gas pada saat pedal gas
dilepas dari putaran tinggi yaitu :
a. Economicer jet
b. Dashpot
c. Barrel
d. Anti dieseling

18. Salah satu keuntungan ventilasi intern pada karburator adalah...


a. Tidak timbul polusi
b. Timbul polusi
c. Saringan udara tetap bersih
d. Daya motor meningkat

19. Prinsip pembentukan campuran yang digunakan pada karburator adalah berdasarkan :
a. Tekanan lebih
b. Tekanan yang sama
c. Tekanan tinggi
d. Aliran udara yang cepat

20. Fungsi jet udara(lubang penambah udara) pada nosel(pipa pengabut ) adalah…
a. Agar bensin terkabut dengan halus
b. Agar motor tetap hidup saat pedal gas tidak diinjak
c. Agar jumlah campuran yang masuk ke motor sesuai.
d. Agar ruang pelampung selalu terisi bensin
RELATED POSTS:

Modul Sistem Bahan Bakar

BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul Pemeliharaan/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin ini membahas tentangbeberapa ha
l penting yang perlu diketahui agar dapat memeriksa dan memeliharasystem bahan bakar bensin
dengan prosedur yang benar.
Judul modul ini adalah sistem bahan bakar bensin sepeda motor, di dalamnya akan dibahas
mengenai komponen, fungsi dan cara kerja sistem bahan bakarkonvensional sepeda motor,
dan melakukan perbaikan sistem bahan bakar konvensional sepeda motor.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran Umum
a. Mengidentifikasi sistem bahan bakar sepeda motor
b. Memeriksa komponen sistem bahan bakar
c. Mendiagnosa gangguan pada sistem bahan bakar sepeda motor
d. Memperbaiki sistem bahan bakar sepeda motor

2. Tujuan Pembelajaran Khusus


a. Siswa dapat menyebutkan komponen sistem bahan bakar dan menjelaskan fungsinya.
b. Siswa dapat menjelaskan cara kerja karburator
c. Siswa dapat menganalisa / memperbaiki kerusakan pada sistem bahan bakar sepeda motor.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
Adapun petunjuk dari penggunaan modul ini antara lain :
1. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian materi yang disajikan dalam modul ini, kemudian
pahami pula penerapan materi tersebut dalam contoh-contoh soal beserta cara penyelesaiannya.
Bila terpaksa masih ada materi yang kurang jelas dan belum bisa dipahami dapat ditanyakan
kepada guru mata pelajaran tersebut.
2. Coba kerjakan setiap soal latihan secara mandiri, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
sebarapa besar pemahaman yang telah dimiliki setiap siswa terhadap materi-materi yang telah
dibahas.
3. Apabila dalam kenyataannya dalam belajar siswa belum menguasai materi pada level yang
diharapkan, coba ulangi membaca dan mengrjakan lagi latihan-latihan dan jika bertanya kepada
guru yang mata pelajaran tersebut.
D. Alokasi Waktu
Modul ini dipelajari dengan alokasi waktu 2 x 45 menit.

E. Peralatan Dalam Penggunaan Modul


Peralatan yang digunakan dalam penyampaian materi pada mudul ini dapat berupa : alat
tulis, papan tulis, dan spidol warna.

BAB II
SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

A. Sistem Bahan Bakar sepeda motor


aaaaaaaSistem bahan bakar berfungsi untuk mencampur udara dan bahan bakar dan mengirim
campuran tersebut dalam bentuk kabut ke ruang bakar. Dilihat dari cara pemasukan campuran
udara dan bahan bakar tersebut ada dua macam. Cara pertama, masuknya campuran udara dan
bahan bakar dengan cara dihisap, sedangkan cara kedua masuknya campuran udara dan bahan
bakar dengan cara diinjeksikan. Cara pertama biasa disebut sistem bahan bakar konvensional
(karburator), sedang cara kedua disebut sistem injeksi bahan bakar. Sistem injeksi bahan bakar
dapat dibagi menjadi sistem bahan bakar mekanik dan sistem injeksi bahan bakar secara
elektronik dan biasa disebut EFI (Electronic Fuel Injection). Pada sistem konvensional
(karburator), ada 3 tipe karburator, yaitu : (1) karburator dengan ventury tetap, (2) karburator
dengan ventury berubah-ubah, (3) karburator dengan kecepatan konstan.

1. Komponen Sistem Bahan Bakar konvensional


aaaaaaaSeperti halnya pada sistem yang lainnya, pada sistem bahan bakar konvensional juga
terdiri dari bermacam – macam konponen. yakni terdiri atas : tangki bahan bakar, saluran bahan
bakar/slang, saringan bahan bakar, saringan udara dan karburator.

a. Tangki bahan bakar.


aaaaaaaPada umumnya tangki bahan bakar terbuat dari lembaran baja yang tipis. Penempatan
tangki bahan bakar sepeda motor biasanya diletakkan dibawah tadel atau tempat duduk kemudi
kendaraan/motor. Ini membantu agar bahan bakar bisa langsung mengalir ke karburator tanpa
menggunakan pompa bahan bakar.Bagian dalam tangki dilapisi bahan pencegah
karat. Disamping itu tangki juga dilengkapi dengan penyekat (separator) untuk mencegah
perubahan permukaan bahan bakar pada saat kendaraan melaju di jalan yang tidak rata. Lubang
saluran masuk bahan bakar ke saluran utama terletak 2-3 cm dari dasar tangki untuk mencegah
endapan dan air dalam bensin ikut terhisap ke dalam saluran.
3

Gambar Tangki bahan bakar


b. Saluran bahan bakar
aaaaaaaPada sistem bahan bakar sepeda motor terdapat satu saluran bahan bakar yaitu
: aliran bahan bakar dari tangki ke karburator, tanki bahan bakar menggunakan selang karet.
c. Saringan bahan bakar
aaaaaaaSaringan bahan bakar ditempatkan antara tangki dengan karburator yang berfungsi untuk
menyaring kotoran atau air yang mungkin terdapat di dalam bensin. Dalam saringan terdapat
elemen yang berfungsi untuk menghambat kecepatan aliran bahan bakar, mencegah masuknya
air dan kotoran masuk ke karburator. Partikel kotoran yang besar mengendap di dasar saringan,
sedang partikel yang kecil disaring oleh elemen.

Gambar Saringan bahan bakar

d. Saringan udara
Saringan udara di letakkan pada saluran udara masuk pada karburator. Fungsi saringan udara
adalah untuk menyaring udara apabila terdapat kotoran ataupun debu.

Gambar Saringan udara


2. Cara Kerja Karburator
Untuk memenuhi kebutuhan kerjanya, pada karburator terdapat beberapa sistem yaitu :
1) Sistem Pelampung
Pelampung fungsinya mengatur pergerakan katup pelampung ( float valve ) menutup dan
membuka berdasarkan jumlah bahan bakar dalam mangkok pelampung.
Sedangkan pin pelampung berfungsi untuk mengikat/ menahan kedudukan pelampung agar
dapat bergerak turun naik.

Gambar Sistem pelampung


Pelampung dapat bergerak naik turun sesuai dengan tinggi permukaan bahan bakar, sedang
jarum pelampung berfungsi untuk membuka dan menutup saluran bahan bakar yang berasal
dari badan/mangkok/slang bahan bakar. Apabila permukaan bahan bakar di dalam ruang
pelampung turun, maka pelampung akan turun sehingga jarum pelampung membuka saluran
masuk. Akibatnya bahan bakar yang berasal dari pompa bahan bakar mengalir masuk ke ruang
pelampung. Selanjutnya apabila permukaan bahan bakar dalam ruang pelampung naik, maka
pelampung ikut naik sehingga jarum pelampung menutup saluran bahan bakar. Akibatnya aliran
bahan bakar terhenti. Demikian seterusnya. Permukaan bahan bakar diharapkan selalu konstan
walaupun putaran mesin berubah-ubah, maka pada katup jarum dipasang pegas yang berfungsi
untuk mencegah pembukaan katup jarum pada saat kendaraan terguncang.
2) Sistem Stasioner dan Kecepatan lamban
Putaran langsam (idle speed) adalah putaran mesin (rpm) terendah tanpa beban sesuai
spesifiksi pabrik. Pada saat ini kondisi jet needle dan katup skep (throttle valve) menutup
sehingga main jet (saluran utama) tidak mengeluarkan bahan bakar. Udara mengalir melalui
saluran udara (slow air bleeded) menuju slow jet. Jumlah bahan bakar dan udara yang diberikan
hanya cukup untuk mempertahankan mesin tetap hidup pada putaran idle. Jadi pada kondisi
seperti ini yang aktif adalah slow air bleede dan slow jet. Jika putaran idle speed tidak sesuai
dengan ketentuan maka kita dapat melakukan penyetelan dengan memutar sekrup katup skep
(pilot valve screw).

Gambar Sistem stasioner dan kecepatan lambat/langsam

3) Sistem kecepatan menengah


Pengertian putaran menengah adalah engine berputar kira-kira setengah dari putaran
maksimum, yaitu katup skep ( throttle valve ) berada pertengahan membuka saluran udara utama
( air flow ), begitu juga dengan posisi gas tangan berada setengah lintasan maksimum. Udara
mengalir melalui saluran venturi dan slow air bleeded. Jarum skep ( jet needle ) yang
berhubungan dengan katup skep ( throttle valve ) akan terangkat ketika handle gas kita putar
sehingga bahan bakar akan keluar melalui main jet dan slow jet. Jumlah bahan bakar yang keluar
melalui main jet akan diatur oleh jet needle ( jarum yang berbentuk tirus ).
Gambar Sistem kecepatan menengah
4) Sistem Kecepatan Maximum
Putaran maksimum engine akan berputar pada putaran yang tinggi, saat ini gas ditarik sampai
lintasan penuh. kondisi seperti ini katup skep ( throttle valve) membuka penuh sehingga udara
akan mengalir seluruhnya melalui venturi. jet needle juga akan terangkat seluruhnnya akibatnya
bahan bakar akan keluar seluruhnya melalui main jet. Hal spesifik yang terjadi pada putaran
maksimun ini adalah bahan bakar lebih cepat menuju slinder sehingga saat dikompersikan
kompoisi percampuran antara bahan bakar dan udara tidak sebanding, dimana bahan bakar lebih
banyak dari pada udara akibatnya terjadi campuran kaya. Ini akan mengakibatkan polusi dan
pemborosan bahan bakar. Untuk itu pada karburator dilengkapi dengan main air bleeded yang
bertujuan menambah udara kedalam aliran saat putaran tinggi.

5) Sistem Cuk
Pada saat mesin dingin, bahan bakar tidak akan menguap dengan baik dan sebagian
campuran udara dan bahan bakar yang mengalir akan mengembun pada dinding intake manifold
karena intake manifold dalam keadaan dingin. Keadaan tersebut akan mengakibatkan campuran
udara dan bahan bakar menjadi kurus sehingga mesin sukar hidup. Sistem cuk membuat
campuran udara dan bahan bakar menjadi kaya (1:1) yang disalurkan ke dalam silinder apabila
mesin masih dingin. Oleh sebab itu ditambah dengan sistem cuk/choke. Sistem choke
berfungsi untuk membuka dan menutup katup cuk. Dalam sistem ini digunakan lingkage
untuk dihubungkan ke stang kemudi. Apabila pengemudi akan membuka atau menutup katup
cuk cukup menariktuas cuk yang ada pada samping bawah stang kemudi bagian kiri. Pada tipe
lain terdapat sistem cuk yang dihubungkan langsung dengan bodi karburator.
Gambar Sistem choke

3. Latihan
1. Jelaskan fungsi dari karburator?
2. Jelaskan setiap sistem yang terdapat pada karburator dengan singkat dan jelas?

B. Pertemuan II : Pemeriksaan dan Perbaikan Sistem Bahan Bakar Konvensional


(Karburator)

1. Jadwal Perawatan Berkala Sistem Bahan Bakar Konvensional


Jadwal perawatan berkala sistem bahan bakar konvensional sepeda motor yang dibahas berikut ini adalah
berdasarkan kondisi umum, artinya sepeda motor dioperasikan dalam keadaan biasa (normal). Pemeriksaan dan
perawatan berkala sebaiknya rentang operasinya diperpendek sampai 50% jika sepeda motor dioperasikan pada
kondisi jalan yang berdebu dan pemakaian berat (diforsir).
Tabel di bawah ini menunjukkan jadwal perawatan berkala sistem bahan bakar
konvensional yang sebaiknya dilaksanakan demi kelancaran dan pemakaian yang hemat atas
sepeda motor yang bersangkutan. Pelaksanaan servis dapat dilaksanakan dengan melihat jarak
tempuh atau waktu, tinggal dipilih mana yang lebih dahulu dicapai.
Tabel Jadwal Perawatan Berkala (Teratur) Sistem Bahan bakar Konvensional
No Bagian Yang Diservis Tindakan setiap dicapai jarak tempuh
1 Saluran (slang) bahan bakar Periksa saluran bahan bakar setelah menem
(bensin) puh jarak 1.500 km, 3.000 km dan
seterusnya setiap 2.000 km. Ganti setiap 4
tahun
2 Saringan Bahan bakar Periksa dan bersihkan saringan bahan bakar
setelah menempuh jarak 500 km, 2.000 km,
4.000 km dan seterusnya bersihkan setiap
4.000 km
3 Karburator Periksa, bersihkan, setel putaran
stasioner/langsam setelah menempuh jarak
500 km, 2.000 km, 4.000 km, dan seterusnya
setiap 2.000 km

4 Cara kerja gas tangan Periksa dan setel (bila perlu) gas tangan
setelah menempuh jarak 500 km, 2.000 km,
4.000 km, 8.000 km dan seterusnya setiap
2.000 km
5 Kabel gas Beri oli pelumas setiap 6.000 km

6 Handel gas Beri gemuk setiap 12.000 km


7 Saringan udara Periksa dan bersihkan saringan udara setelah
menempuh jarak 3.000 km dan seterusnya
bersihkan setiap 2.000 km. Ganti setiap
12.000 km

2. Sumber-Sumber Kerusakan Sistem Bahan Bakar Konvensional


Tabel di bawah ini menguraikan permasalahan atau kerusakan sistem bahan bakar konvensional yang umum terjadi
pada sepeda mesin, untuk diketahui kemungkinan penyebabnya dan menentukan jalan keluarnya atau
penanganannya (solusinya).

Tabel Sumber-sumber kerusakan sistem bahan bakar konvensional (karburator)


Permasalahan Kemungkinan Penyebab Solusi (Jalan Keluar)
Masalah pada kecepatan 1. Pilot air jet tersumbat atau 1. Periksa dan
rendan dan stasioner lepas bersihkan
(langsam)
2. Pilot outlet tersumbat 2. Periksa dan ganti
bila perlu
3. Piston choke tidak 3. Periksa dan setel
sepenuhnya tertutup
4. Kerusakan pada joint 4. Periksa dan ganti
(sambungan) karburator atau bila perlu
sambungan pipa vakum

Mesin tidak mau hidup 1. Pipa bahan bakar tersumbat 1. Periksa dan
bersihkan
2. Starter jet tersumbat 2. Periksa dan
bersihkan
3. Piston choke tidak berfungsi 3. Periksa dan
setel
4. Udara masuk dari saluran 4. Periksa dan
karburator atau pipa vakum setel
tersumbat

5. Penyumbatan pada joint antara 5. Periksa dan


sarter body dan karburator kencangkan
karburator
Kelebihan bahan bakar 1. Needle valve pada sistem 1. Ganti
pelampung rusak atau aus
2. Pegas (spring) pada needle 2. Ganti
valve patah
3. Permukaan bahan bakar 3. Setel
terlalu tinggi atau terlalu rendah ketinggian
pelampung
4. Terdapat benda atau kotoran 4. Periksa dan
di needle valve bersihkan
5. Pelampung tidak bekerja 5. Periksa dan
dengan semestinya setel
Permasalahan Kemungkinan Penyebab Solusi
Masalah pada kecepatan rendah 1. Main jet atau main air jet 1. Periksa dan
dan kecepatan tinggi tersumbat bersihkan
2. Needle jet tersumbat 2. Periksa dan
bersihkan
3. Throttle piston (skep) tidak 3. Periksa
berfungsi dengan baik throttle piston
saat jalan
4. Saringan bahan bakar (fuel 4. Periksa dan
filter) tersumbat bersihkan
5. Pipa ventilasi bahan bakar 5. Periksa dan
tersumbat bersihkan

3. Pemeriksaan Saringan Bahan Bakar


Karat atau kotoran di dalam bahan bakar yang sedang mengalir dalam sistem bahan bakar cenderung mengendap
pada saringan. Dalam jangka waktu yang lama saringan bisa tersumbat dan bisa mengakibatkan tenaga mesin
menjadi berkurang. Bersihkan saringan bahan bakar secara teratur menggunakan udara bertekanan
(kompresor). Ganti saringan bahan bakar yang telah tersumbat.
4. Pemeriksaan dan Perawatan Saringan Udara
a. Keluarkan elemen saringan udara dari kotak saringan udara.
b. Cuci elemen dalam minyak solar atau minyak pembersih yang tidak mudah terbakar dan biarkan sampai mengering.
c. Celupkan elemen dalam minyak transmisi (SAE 80-90) dan peras keluar kelebihan minyak.
d. Pasang kembali elemen dan tutup kembali kotak saringan udara.
e. Ilustrasi urutan pencucian elemen saringan udara adalah seperti terlihat pada gambar di bawah ini:
Gambar saringan udara
5. Pemeriksaan Tinggi Pelampung
Untuk mengetahui tinggi pelampung maka:
1. Buka dan balikan karburator dengan arm (lengan) pelampung bebas.
2. Ukurlah tinggi dengan menggunakan varnier caliper/jangka sorong atau alat pengukur pelampung (float level
gauge) saat lidah pelampung menyentuh dengan ujung jarum (needle valve).
3. Bengkokan lidah untuk mendapatkan ketinggian yang ditentukan.

Catatan:
1) Ukuran spesifikasi tinggi pelampung berbeda antara merk sepeda motor satu dengan lainnya. Lihat buku manual
masing-masing untuk memastikan ukuran tersebut.
2) Pada sebagian merk sepeda motor (misalnya Honda) tinggi pelampung tidak dapat disetel. Ganti pelampung secara
keseluruhan (set) jika tinggi pelampung sudah tidak sesuai dengan spesifikasi.
9. Pemeriksaan Penyetelan Putaran Stasioner/Langsam
a. Putar sekrup udara (pilot/idle mixture screw) searah jarum jam sampai duduk dengan ringan dan kemudian
kembalikan pada posisi sesuai spesifikasi yang diberikan.
Catatan:
1) Kerusakan pada dudukan sekrup udara akan terjadi jika sekrup udara dikencangkan terlalu keras pada dudukannya.
2) Bukaan awal sekrup udara : 2 - 2¼ putaran keluar (untuk lebih pastinya, lihat buku manual sepeda motor yang
bersangkutan).

Gambar Posisi Sekrup Udara dan Penahan Skep


b. Hangatkan mesin sampai pada suhu operasi/suhu kerja mesin.
c. Setel putaran stasioner mesin dengan sekrup penahan skep (throttle piston).
Putaran stasioner/langsam : 1400 ± 100 rpm (untuk lebih pastinya, lihat buku manual sepeda motor yang
bersangkutan)
d. Putar sekrup udara masuk atau keluar secara perlahan sampai diperoleh kecepatan mesin tertinggi.
e. Ulangi langkah c dan d
f. Setel kembali putaran stasioner mesin dengan memutar sekrup penahan skep.
g. Putar gas tangan perlahan-lahan dan periksa apakah kecepatan putaran mesin naik secara halus: Jika tidak, ulangi
langkah di atas.
Catatan:
1) Sekrup udara telah disetel menurut ketentuan pabrik. Penyetelan tidak diperlukan kecuali jika karburator dibongkar
atau pada saat mengganti sekrup udara dengan yang baru.
2) Mesin harus dalam keadaan hangat untuk mendapatkan ketepatan penyetelan, sekitar 10 menit dihidupkan sudah
cukup untuk menghangatkan mesin dalam mencapai suhu kerjanya.
3) Gunakan tachometer dengan ukuran kenaikan tiap 50 rpm atau lebih kecil.

6. Pemeriksaan Cara Kerja Gas Tangan


1. Periksa apakah putaran gas tangan dapat bekerja dengan lancar dan halus sewaktu membuka dengan penuh dan
menutup kembali secara otomatis pada semua stang kemudi.
2. Periksa kabel gas dari kerusakan, lekukan atau keretakan. Ganti jika sudah rusak, terdapat lekukan atau retakan.
3. Lumasi kabel gas jika cara kerja gas tangan tidak lancar (terasa berat).
4. Ukur jarak main bebas gas tangan pada ujung sebelah dalam gas
Gambar Jarak Main Bebas Gas Tangan
e. Jarak main bebas gas tangan dapat disetel melalui penyetel gas tangan seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
f. Lepaskan penutup debu pada penyetel.
g. Setel jarak main bebas dengan melonggarkan mur pengunci dan memutar penyetel

Gambar Penyetelan Jarak Main Bebas Gas Tangan


h. Periksa ulang cara kerja gas tangan
i. Ganti (bila perlu) komponen-komponen (parts) yang rusak

1. Latihan.
1. Jelaskan pemeriksaan apa saja yang perlu dilakukan pada system bahan bakarkonvensional!
2. Uraikan langkah-langkah penyetelan putaran idel!
BAB III
EVALUASI
A. Test
1. Sebutkan komponen system bahan bakar mekanik dan jelaskan fungsinya?
2. Jelaskan cara kerja sistem stasioner, kecepatan lambat, dan kecepatan tinggi pada karburator!
3. Untuk apa digunakan venture?
4. Mengapa bensi dapat tersemprot ?
B. Kunci Jawaban
1. Komponen sistem bahan bakar mekanik antara lain :
a. Tangki bahan bakar : untuk menampung bahan bakar sebelum disalurkan ke karburator
b. Saringan bahan bakar : untuk membersihkan bahan bakar yang akan dikirim ke karburator.
c. Karburator : untuk mengabutkan bahan bakar dan mengatur kebutuhan bahan bakar sesuai
dengan putaran mesin.

2. Cara kerja system stasioner, kecepatan lambat, dan kecepatan tinggi pada karburator adalah
sebagai berikut :
a. Putaran Idle/stasioner
Putaran langsam (idle speed) adalah putaran mesin (rpm) terendah tanpa beban sesuai spesifiksi
pabrik. Pada saat ini kondisi jet needle dan katup skep (throttle valve) menutup sehingga main jet
(saluran utama) tidak mengeluarkan bahan bakar. Udara mengalir melalui saluran udara (slow air
bleeded) menuju slow jet. Jumlah bahan bakar dan udara yang diberikan hanya cukup untuk
mempertahankan mesin tetap hidup pada putaran idle. Jadi pada kondisi seperti ini yang aktif
adalah slow air bleede dan slow jet. Jika putaran idle speed tidak sesuai dengan ketentuan maka
kita dapat melakukan penyetelan dengan memutar sekrup katup skep (pilot valve screw).

b. Putaran Menengah
Pengertian putaran menengah adalah engine berputar kira-kira setengah dari putaran maksimum,
yaitu katup skep ( throttle valve ) berada pertengahan membuka saluran udara utama ( air flow ),
begitu juga dengan posisi gas tangan berada setengah lintasan maksimum. Udara mengalir
melalui saluran venturi dan slow air bleeded. Jarum skep ( jet needle ) yang berhubungan dengan
katup skep ( throttle valve ) akan terangkat ketika handle gas kita putar sehingga bahan bakar
akan keluar melalui main jet dan slow jet. Jumlah bahan bakar yang keluar melalui main jet akan
diatur oleh jet needle ( jarum yang berbentuk tirus ).
c. Putaran maksimum
Putaran maximum engine akan berputar pada putaran yang tinggi, saat ini gas ditarik sampai
lintasan penuh. kondisi seperti ini katup skep ( throttle valve) membuka penuh sehingga udara
akan mengalir seluruhnya melalui venturi. jet needle juga akan terangkat seluruhnnya akibatnya
bahan bakar akan keluar seluruhnya melalui main jet. Hal spesifik yang terjadi pada putaran
maksimun ini adalah bahan bakar lebih cepat menuju slinder sehingga saat dikompersikan
kompoisi percampuran antara bahan bakar dan udara tidak sebanding, dimana bahan bakar lebih
banyak dari pada udara akibatnya terjadi campuran kaya. Ini akan mengakibatkan polusi dan
pemborosan bahan bakar. Untuk itu pada karburator dilengkapi dengan main air bleeded yang
bertujuan menambah udara kedalam aliaran saat putaran tinggi.

3. Untuk menurunkan tekanan lebih besar pada waktu udara mengalir pada venturi
4. Karena pada udara yang mengalir dengan cepat tekanan nya menjadi turun.
C. Umpan Balik
Cocokanlan hasil jawaban yang suadara telah jawab dengan kunci jawaban yang telah
tersedia. Kemudian hitung dengan benar dan cari nilai dari jawaban dengan menggunakan rumus
di bawah ini :
Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Yang Benar x 100 %
2
Dengan arti tingkat keterampilan :
90 – 100 % = Baik Sekali
80 – 89 % = Baik
70 – 79 % = Cukup
< 70 % = Kurang
Bila saudara telah mencapai angka nimimal 70 %, maka saudara berhak melanjutkan ke
tinggat yang lebih tinggi atau berhak mempelajari modul berikut. Tetapi bila belum mencapai
angka 70 %, silakan saudara menpelajari kembali modul inisampai saudara memahami dan
menguasinya
GEJALA KERUSAKAN PADA SISTEM BAHAN BAKAR.
Gejala Kerusakan : Mesin Berputar Tetapi Tidak Mau Hidup
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Bahan bakar didalam tangki bahan bakar habis. Jika habis isilah bahan bakar kedalam tangki.
2. Saringan bahan bakar tersumbat. Jika saringan bahan bakar tersumbat, bersihkan saringan bahan bakar
dan bila saringan tersebut terdapat kerusakan maka gantilah saringan bahan bakar.
3. Bahan bakar tidak mengalir ke karburator. Jika bahan bakar tidak mengalir ke karburator perbaiki sistem
aliran bahan bakar.
4. Saringan udara tersumbat. Jika saringan udara tersumbat, maka bersihkanlah saringan udara sesuai
prosedur.
5. Cara kerja choke tidak benar. Jika cara kerja tidak benar perbaiki sistem kerja choce sesuai prosedur.
6. Saluran udara pada tutup tangki tersumbat. Jika saluran udara tersumbat perbaiki atau ganti tutup tangki
dengan yang baru.
Gejala Kerusakan : Susah dihidupkan Saat di starter
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Bahan bakar kotor, jika bensin kotor maka gantilah bensin dan jangan perlu diperhatikan jangan membeli
bahan bakar di pedagang eceren.
2. Cara kerja choke tidak benar. Jika cara kerja tidak benar perbaiki sistem kerja choke sesuai dengan
prosedur.
3. Putaran stasioner terlalu rendah. Setel dan tinggikan putaran stasioner sesuai putaran mesin.
4. Penyetelan skrup udara pada karburator tidak tepat. Ulangi penyetetelan skrup udara karburator sampai
memdapatkan campuran yang tepat.
5. Insulator karburator bocor. Gantilah insulator.
Gejala Kerusakan : Putaran Stasioner tidak rata
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan
1. Penyetelan skrup udara tidak tepat. Lakukan penyetelan skrup udara hingga tepat.
2. Karburator tidak berfungsi dengan baik. Karburator tidak dapat berfungsi maka servis, perbaiki atau
gantilah karburator.
3. Insulator retak atau bocor. Gantilah insulator jika keadaannya retak.
4. Letak klip jarum tidak tepat. Lakukan penyetelan klip jarum dan perbaiki klip jarum tersebut.
Gejala Kerusakan : Campuran Bahan Bakar Miskin
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Penyetelan pelampung tidak tepat. Setelah pelampung karburator dengan tepat sesuai standard.
2. Katup pelampung tidak bekerja dengan baik. Perbaiki pelampung jika perlu gantilah.
3. Letak klip jarum tidak tepat. Perbaiki letak klip jarum sesuai standard
4. Spuyer karburator tersumbat. Bersihkan spuyer jika dalam keaddaan tersumbat dengan udara bertekanan.
Gejala Kerusakan : Campuran Bahan Bakar Kaya
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Saringan udara tersumbat / kotor. Jika saringan udara tersumbat / kotor buka dan bersihkan saringan
udara dari kotoran.
2. Sistem kerja pelampung tidak normal. Jika sistem kerja pelampung tidak nornal, buka karburator dan setel
pelampung sesuai prosedur.
3. Choke tertutup terus. Perbaiki choke jika tertutup terus.
4. Letak klip tidak tepat. Perbaiki letak klip.
5. Spuyer sudah aus. Gantilah spuyer dengan yang baru sesuai standard jika terdapat keausan.
A.MENYETEL PUTARAN IDLE

Putaran idle merupakan kegiatan yang sangat mempengaruhi pencampuran idle bensin dan
udara yang bermanfaat mempertahankan tingkat kerja yang maksimum dari mesin. Oleh sebabitu
periksalah :

Apakah putran idle sesuai dengan yang dipersyaratkan yaitu pada putaran mesin maksimum
menunjukkan angka 800 pada tacho-meter ? Kalau tidak stel-lah putaran idle. Sebelum melakukan
penyetelan putaran idle pada (mesin 5K Kijang) yang harus anda lakukan terlebih dahulu adalah;
besrsihkan dan pasang saring udara, suhu kerja mesin 85 – 90 derajat celcius dan semua
perlengkapan tambahan dimatikan serta transmisi pada posisi netral (N) dan waktu pengapian telah
tepat (5 derajat) serta tacho meter dan CO meter sudah terpasang.

Kemudian lakukanlah penyetelan seperti berikut :

Penyetelan idle mesin dengan tacho meter :

1. Hidupkan mesin.

2. Putarlah penyetel RPM (lihat gambar) sampai tacho meter menunjukkan 800.

3. Putarlah sekrup penyetel idle sampai meter menunjukan putaran mesin maksimum.

4. Putar kembali sekrup penyetel RPM di putar sampai RPM mencapai 800.

Penyetelan idle mesin dengan CO Meter :

1. Hidupkan mesin .

2. Pasang CO Meter untuk mengukur konsentrasi CO pada gas buang.

3. Putarlah sekurup katup penyetel putaran idle dan campuran idle untuk mendapatkan spesifikasi
konsentrasi putaran idle.

Mengukur konsentrasi CO pada ujung knalpot :

1. Periksa dan pasang CO meter dalam keadaan sempurna.

2. Hidupkan dan naikkan putaran mesin hingga putaran 2000 RPM dan tunggu 1-3 menit agar
konsentrasi stabil.

3. Masukkan pengindra atau pencatat (testing probe) CO kedalam ujung knalpot minimal sedalam 40
cm dan ukurlah konsentrasi CO dalam waktu yang singkat, bila konsentrasi CO diluar nilai
konsentrasi yang tepat (nilai konsentrasi CO yang tepat adalah 1% - 2%) maka putarlah sekrup
penyetelan putaran idle untuk mencapai nilai konsentrasi.

4. Bila nilai konsentrasi tidak dicapai (konsentrasi CO tetap tinggi) dengan penyetelan sekerup penyetel
idle tersebut, maka periksalah komponen lain seperti; saringan udara tersumbat, katup PVC
tersumbat atau terjadi kesalah pada karburator Sebelum menyetel idle, kontrol saat pengapian, celah
katup, sistem ventilasi karter dan saringan udara. Sewaktu penyetelan, kendaraan harus pada
temperatur kerja, tetapi jangan terlalu panas. Penyetelan campuran idle harus dilaksanakan saat
saringan udara terpasang.

LANGKAH KERJA

 Pasang takhometer, hidupkan motor


 Bandingkan rpm idle dengan spesifikasi (biasanya 750-850rpm). Jika salah, stel rpm pada sekrup
penyetel katup gas yang terpasang pada mekanisme katup gas. Sekrup penyetel katup gas
jangan tertukar dengan sekrup penyetel putaran start dingin yang terletak pada mekanisme cuk.

 Stel campuran idle dengan sekrup penyetel yang terletak pada rumah katup gas.

Cara menyetel campuran idle tanpa pengetes gas buang

Perbandingan campuran mempengaruhi putaran idle. Berdasarkan pengaruh tersebut kita bisa
menyetel campuran yang sesuai.

Langkah penyetelan :

 Sekrup penyetel diputar ke arah luar, sampai putaran motor mulai turun. (Titik 1 pada diagram).
 Kemudian, sekrup penyetel diputar ke arah dalam, sampai putaran motor mulai turun. (Titik 2
pada diagram)

Untuk tahap ini, putar sekrup penyetel tahap demi tahap dengan ½ putaran. Setiap ½ putaran, tunggu
sedikit dan perhatikan reaksi pada motor.Pada saat terdengar / terasa* putaran mulai turun, kendorkan
sekrup penyetel » ½ putaran untuk mendapat penyetelan campuran yang benar.

 Jika setelah penyetelan campuran, tinggi putaran tidak sesuai, penyetelan katup gas dan
penyetelan campuran perlu diulangi.

Note : Jangan menyetel idle pada saat motor sangat panas.

Karburator sering dilengkapi dengan katup termostatik, yang terbuka saat temperatur karburator di atas
» 500 C. Pada saat terbuka, katup tersebut mengalirkan udara tambahan ke saluran masuk, sehingga
campuran menjadi lebih kurus. Oleh karena itu, penyetelan idle tidak boleh dilakukan, jika motor terlalu
panas.

Katup termostatik (Kijang) pada saat terbuka :


Penyetelan campuran idle yang terlalu kaya mengakibatkan pemakaian bahan bakar menjadi boros.
Penyetelan campuran idle yang terlalu kurus mengakibatkan motor hidup tersendat-sendat pada idle
dan pada beban rendah. (Beban rendah : katup gas hanya terbuka sedikit). Bila campuran idle distel
dengan baik, pada saat motor dingin perlu menggunakan cuk selama ± 1 menit. Jika penggunaan cuk
tidak perlu, berarti bahwa campu

ran idle terlalu kaya.

Kegunaan : Mengatur batas permukaan bensin dalam ruang pelampung agar relatif tetap ( kostan
)

B. PENYETELAN PELAMPUNG KARBURATOR

Gangguan pada permukaan pelampung

1) Terlalu tinggi.

a) kesalahan kecil : Campuran pada sistem utama menjadi lebih kaya

b) Kesalahan besar : Bensin langsung mengalir pada nosel menyebabkan “banjir”

2) Terlalu rendah

a) Kesalahan kecil : Campuran pada sistem utama jadi lebih kurus

b) Kesalahan besar : Bensin tidak terisap pada sistem utama mesin akan mati

Catatan : Perbedaan tinggi permukaan bensin terhadap tinggi nosel umummnya 5 – 10 mm.

Langkah-langkah penyetelan pelampung :

 Lepas tutup karburator


 Keluarkan jarum pelampung dan periksa keausannya. Jika keausan besar, jarum pelampung
serta dudukannya harus diganti baru
 Periksa ketidakrapatan jarum pelampung

 Jarum pelampung yangaus harus diganti

2. Memeriksa kondisi pelampung


Ada 2 macam pelampung :

1. Pelampung yang bagian dalamnya berongga ( misalnya : plat, plastik halus )


2. Pelampung yang tidak berongga

Untuk memeriksa nomor 1dengan jalan mengocak-ocak atau bersihkan dahulu pelampung, kemudian
masukkan ke dalam air panas. Jika pada pelampung terdapat gelembung-gelembung, berarti pelampung
bocor.

3. Penyetalan pelampung pada posisi paling tinggi

 Pasang kembali kelengkapan sisstem pelampung.


 Pasang tutup karburator pada ragum ( posisi tutup vertikal dan poros pelampung di atas ).
 Ukur celah antara ujung badan pelampung dengan permukaan tutup karburator. Ukuran yang
diperbolehkan lihat buku data.
 Bila ukurannya tidak benar, stel dengan membengkokkan bagian tengah lidah pelampung.
Gunakan 2 buah tang untuk mencegah pelampung retak. Jangan memegang/menahan pada
badan pelampung !

4. Penyetelan pelampung pada posisi paling rendah

 Pasang tutup karburator pada ragum ( posisi tutup vertikal dan poros pelampung di bawah ).
 Ukur jarak paling jauh pelampung dengan permukaan tutup karburator. Ukuran yang
diperbolehkan lihat buku data.
 Bila ukurannnya tidak benar, stel dengan membengkokkan kedua bagian tepi lidah pelampung.
Gunakan 2 tang untuk membengkokkan.

 Pasang jarak kembali tutup karburator. Perhatikan keddudukan paking !

Hal- hal yang peerlu diperhatikan :

 Ada juga rumah pelampung yang dilengkapi dengan kaca pengintai, untuk melihat tinggi
permukaan bensin dalam ruang pelampung.

 Kontrol tekanan pemompaan. Jika tekanan pemompaan salah, maka sekallipun penyetelan
pelampung benar, akan mempengaruhi tinggi permukaan bensin dalam ruang pelampung.

 Apabila tidak ada data, pasang tutup karburator pada ragum dan stel pelampung sehingga
posisinya paling atas lurus dengan permukaan paking tutup karbuartor.Posisi paling
bawah, jarak langkah jarum pelampung minimal 1 mm.

 Pelampung tidak boleh tenggelam pada dasar ruang pelampung.


 Pada karburator mobil-mobil Europa,posisi pelampung paling atas kadang-kadang harus distel
dengan memakai bermacam-macam tebal ring paking pada rumah jarum pelampung. ( tidak ada
lidah penyetel pada pelampunng ).

3. Penyetalan pelampung pada posisi paling tinggi

 Pasang kembali kelengkapan sisstem pelampung.


 Pasang tutup karburator pada ragum ( posisi tutup vertikal dan poros pelampung di atas ).
 Ukur celah antara ujung badan pelampung dengan permukaan tutup karburator. Ukuran yang
diperbolehkan lihat buku data.

 Bila ukurannya tidak benar, stel dengan membengkokkan bagian tengah lidah pelampung.
Gunakan 2 buah tang untuk mencegah pelampung retak. Jangan memegang/menahan pada
badan pelampung !

4. Penyetelan pelampung pada posisi paling rendah

 Pasang tutup karburator pada ragum ( posisi tutup vertikal dan poros pelampung di bawah ).
 Ukur jarak paling jauh pelampung dengan permukaan tutup karburator. Ukuran yang
diperbolehkan lihat buku data.
 Bila ukurannnya tidak benar, stel dengan membengkokkan kedua bagian tepi lidah pelampung.
Gunakan 2 tang untuk membengkokkan.

 Pasang jarak kembali tutup karburator. Perhatikan keddudukan paking !

Hal- hal yang peerlu diperhatikan :

 Ada juga rumah pelampung yang dilengkapi dengan kaca pengintai, untuk melihat tinggi
permukaan bensin dalam ruang pelampung.

 Kontrol tekanan pemompaan. Jika tekanan pemompaan salah, maka sekallipun penyetelan
pelampung benar, akan mempengaruhi tinggi permukaan bensin dalam ruang pelampung.

 Apabila tidak ada data, pasang tutup karburator pada ragum dan stel pelampung sehingga
posisinya paling atas lurus dengan permukaan paking tutup karbuartor.Posisi paling
bawah, jarak langkah jarum pelampung minimal 1 mm.

 Pelampung tidak boleh tenggelam pada dasar ruang pelampung.


 Pada karburator mobil-mobil Europa,posisi pelampung paling atas kadang-kadang harus distel
dengan memakai bermacam-macam tebal ring paking pada rumah jarum pelampung. ( tidak ada
lidah penyetel pada pelampunng ).
ATAU DENGAN CARA :

Buka bagian pelampung karburator anda (letak pastinya tutup karburator pelampung bensin
pada mobil adalah sebelum selang bensin dan setalah pompa bensin / rotax), biasanya tutupnya
memiliki paking dibawahnya yang berfungsi untuk mencegah kebocoran dan dibaut dengan baut +
sebanyak 4 buah minimal atau lebih.

Setelah anda menemukan dan membukanya serta mengangkatnya anda akan melihat
pelampung yang menempel pada dudukan karburator. Dimana untuk membenarkanya anda
membutuhkan sebuah tang cucut yang berfungsi untuk menyetel plat besi yang berfungsi sebagai
setelan pelampung dan menahan jarum pelampung itu sendiri.

Caranya setelah anda mengangkat bagian atas karburator anda lepaskan poros yang mengikat
pelampung bensin dan angkat juga seluruh jarum pelampungnya dan bersishkan

baru kemudian anda stel pelat kecil pada pelampung karburator dengan jalan membengkokan sedikit
saja ke bagian atas, kurang lebih 20-25 derajat dan yang menjadi patokan setelan adalah batas garis
melintang didalam ruang bensin dimana jika garis tengah pelampung kira2 sudah berada di garis
tersebut maka posisi karburator harus sudah dapat menghentikan aliran bensin kedalam ruang
penampung bensin di karburator. Caranya dengan meniup dan menghisap saluran masuk untuk masuk
bensin ketika posisi kedua garis sejajar (harus berhenti tidak ada aliran angin yang masuk ke dalam).

Ini dimaksudkan agar jarum dapat tertekan keatas dan menutup jalan masuknya bensin dan
akan terbuka kembali begitu pelampung turun pada karburator yang menandakan suplay bensin
didalam tangki penampungan sementara kembali mulai kosong dan begitu seterusnya.

C. SISTEM CUK

Sistem cuk akan membuat mesin lebih mudah di start, pada saat temperatur masih rendah.
Pada saat ini, kecepatan putaran yang lebih rendah menghasilkan tekanan negatif yang lebih
rendah pula, sehingga mengurai jumlah bensin yang disuplai. Tambahan pula oleh karena dinding
manifold hisap masih dingin, pembentukan gas dari bensin menjadi lebih buruk dan campuran gas
yang masuk ke dalam ruang bakar menjadi tipis, sehingga mesin sulit start. Sistem cuk memberikan
campuran gas yang pekat ke dalam manifold hisap.

Keluhan :

1. Aliran udara panas atau layar diblokir padat dengan kotoran atau karbon. Hal ini
akan membatasi atau menghentikan aliran udara panas ke dalam perumahan coil
spring.

2. Semi diatur terlalu ketat. Ini akan menunda pembukaan choke hingga lama
setelah mesin telah mencapai suhu operasi.

3. Choke valve atau mengikat poros di udara tanduk.

4. Longgar penutup musim semi termostatik memungkinkan udara masuk perumahan,


mencegah musim semi dari mencapai suhu yang tepat.

5. Port piston vakum bantuan dihentikan atau dibatasi dengan karbon. Hal ini akan
menyebabkan vakum tarik begitu kuat pada piston, maka akan membuka katup
choke terlalu lebar.

6. Longgar perumahan penutup. Ini akan berdarah udara ke intake manifold


bersandar keluar campuran.

Pemeriksaan kondisi mekanisme katup cuk

 Periksa gerakan bebas poros katup cuk. Pada katup cuk terbuka, harus ada gerak bebas aksial »
0,1 mm.
 Jika gerakan poros katup berat, kontrol tutup karburator bengkok, kemudian lepas poros katup
untuk dibersihkan.
 Periksa keadaan pegas penarik dan pengembali katup cuk. Pada saat katup cuk tertutup, tekan
ujung cuk dan lepaskan lagi, katup cuk harus dapat kembali sendiri dengan mudah.
 Periksa keausan ujung-ujung tuas penghubung. Perhatikan penguncinya

Penyetelan kabel cuk ( motor tidak hidup )

 Tarik penuh tombol cuk. Jika katup cuk tidak tertutup rapat, setel kabel cuk
 Katup cuk harus dapat terbuka penuh apabila tombol cuk ditekan kembali

Penyetelan putaran start dingin

 Hidupkan motor pada putaran idle


 Tarik kabel cuk, sehingga kedudukan katup cuk setengah tertutup. Pada keadaan ini putaran
motor harus naik antaraa 1000-1200 rpm. Jika putaran motor tidak sesuai , stel pada sekrup
penyetel putaran start dingin

Catatan : Jika tidak ada sekrup penyetel start dingin, stel dengan membengkokkan batang penghubung
antara katup cuk dan mekanisme katup gas.

Anda mungkin juga menyukai