Anda di halaman 1dari 3

KEBIJAKAN PENGELOLAAN AIR TANAH

Senin, 01 Juni 2009 04:42


Dasar Pemikiran
Sumber daya air merupakan salah satu sumber daya alam yang ada di bumi
sebagai karunia dari Tuhan.
Sumber daya air mempunyai peranan sangat penting bagi kehidupan umat
manusia dan mahluk hidup lainnya di bumi, karena tanpa air semua mahluk akan
binasa. Air tidak hanya untuk keperluan air minum dan rumah tangga saja, tetapi
dimanfaatakan juga dalam aspek kehidupan lainnya seperti pertanian,
perkebunan, perumahan, industri, pertambangan, pariwisata dan lain-lain,
bahkan sudah menjadi komoditas komersialSumber utama air berasal dari hujan
yang turun ke bumi, dimana sebagian akan mengalir di permukaan tanah sebagai
air permukaan dan sebagian lagi meresap ke dalam tanah membentuk air tanah.
Air permukaan dan air tanah akan mengalir dari daerah yang lebih tinggi (daerah
resapan) menuju ke daerah yang lebih rendah dan akhirnya ke laut, dalam
perjalanannya, sebagian air tersebut akan menguap ke udara menjadi awan,
kemudian jatuh kembali ke tanah sebagai hujan.Air tanah merupakan kebutuhan
pokok hidup bagi semua makhluk hidup. Oleh karena itu, dalamÂ
pengelolaannya harus dapat menjamin pemenuhan kebutuhan yang
berkecukupan secara berkelanjutan. Keberadaan air tanah mempunyai fungsi
sosial, lingkungan dan ekonomi. Oleh karena itu, pengelolaannya harus dapat
menjamin kelestarian dan ketersediaannya secara berkesinambungan.Â
Latar Belakang
Air tanah terdapat di bawah permukaan tanah baik berada di daratan maupun di
bawah dasar laut, mengikuti sebaran karakteristik tempat keberadaannya yaitu
dalam lapisan tanah atau batuan pada cekungan air tanah (CAT). Yang dimaksud
CAT adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis tempat semua
kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbuhan, pengaliran dan pelepasan
air tanah berlangsung (Pasal 1 angka 12 UU No. 7 Tahun 2004).Keberadaan air
tanah di Indonesia cukup melimpah, akan tetapi tidak di setiap tempat terdapat
air tanah (CAT) tergantung pada kondisi geologi meliputi proses pengendapan
dan struktur geologi yang berpengaruh terhadap sifat fisik tanah dan batuan serta
curah hujan.Pengambilan air tanah dalam upaya pemanfaatan atau
penggunaannya memerlukan proses sebagaimana dilakukan pada kegiatan
pertambangan mencakup kegiatan penggalian atau pengeboran.
Dasar Pengelolaan Air Tanah
Pengelolaan air tanah didasarkan pada cekungan air tanah (Pasal 12 ayat (2) UU
No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumberdaya Air. Cekungan air tanah di Indonesia
meliputi:
1. cekungan air tanah lintas negara, dikelola oleh Pemerintah Pusat
2. cekungan air tanah lintas provinsi, dikelola oleh Pemerintah Pusat
3. cekungan air tanah lintas kabupaten/kota, dikelola oleh Pemda. provinsi
4. cekungan air tanah dalam satu kabupaten/kota, dikelola oleh Pemda.
kabupaten/kotaDalam pengelolaan air tanah berbasis CAT meliputi kegiatan:
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan, pemantauan dan
evaluasi.Berdasarkan hasil inventarisasi CAT yang dilaksanakan oleh DESDM,
terdiri dari:
1. Dalam kabupaten/kota : 244 CAT (60 %)
2. Lintas kabupaten/kota : 139 CAT (30 %)
3. Lintas provinsi : 34 CAT (9 %)
4. Lintas Negara : 4 CAT (1 %)
Landasan Kebijakan Pengelolaan Air Tanah
1. Air tanah mempunyai peran yang penting bagi kehidupan dan
penghidupan rakyat Indonesia, mengingat fungsinya sebagai salah satu
kebutuhan pokok hidup.
2. Air tanah harus dikelola secara bijaksana, menyeluruh, terpadu,
berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan.
3. Pengelolaan air tanah secara teknis perlu disesuaikan dengan perilaku air
tanah meliputi keterdapatan, penyebaran, ketersediaan, dan kualitas air
tanah serta lingkungan keberadaannya.
4. Pengelolaan air tanah wajib mengacu kebijakan pengelolaan air tanah
pada cekungan air tanah, kebijakan ini mengacu pada UU No. 7 Tahun
2004 tentang Sumber daya air (SDA)
5. Kebijakan pengelolaan air tanah ditetapkan oleh Menteri, Gubernur, atau
Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangan masing-masing.
6. Pengelolaan air tanah perlu diarahkan pada keseimbangan antara upaya
konservasi dan pendayagunaan air tanah yang terintegrasi dalam
kebijakan dan pola pengelolaan sumber daya air.
7. Kegiatan utama dalam pengelolaan air tanah yang mencakup konservasi
dan pendayagunaan air tanah diselenggarakan untuk mewujudkan:
 Kelestarian dan kesinambungan ketersediaan air tanah
 Kemanfaatan air tanah yang berkelanjutan
Visi dan Misi Pengelolaan Air Tanah
Visi, Terwujudnya kelestarian, kesinambungan, ketersediaan, serta kemanfaatan
air tanah yang berkelanjutan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Misi, Terlaksananya Konservasi, Pendayagunaan, Pemberdayaan dan
peningkatan peran aparat dan masyarakat dan Peningkatan penyediaan data
dan informasiÂ
Perizinan Penggunaan Air Tanah
Hak Guna Air terdiri dari hak guna pakai dan hak guna usaha.Secara prinsip izin
hak guna air ini dikeluarkan oleh Bupati/Walikota sesuai kewenangannya, setelah
memperoleh rekomendasi teknis dari Menteri atau Gubernur sesuai
kewenangannya. Hak Guna Pakai di peroleh tanpa izin, hak ini pada prinsipnya
adalah untuk:
1. kebutuhan pokok sehari-hari dengan kriteria:
 Penggunaan air tanah dari sumur bor dengan diameter < 2 inchi
 Penggunaan air tanah dengan tenaga manusia dari sumur gali
 Penggunaan air tanah kurang dari 100 m3/bulan per kepala keluarga
 Penggunaan air tanah dari sumur bor dengan diameter < 4 inchi dengan
pengambilan kurang dari 100 m3/bulan
2.Pertanian Rakyat, dengan criteria:
 Pemakaian tidak lebih 2 liter/detik per kepala keluarga
 Tidak mengganggu kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat setempat
 Sumur di areal pertanian jauh dari pemukiman.Â
Persyaratan Mendapatkan izin Penggunaan Air Tanah
Persyaratan untuk mendapatkan izin diperlukan persyaratan administrasi dan
teknis.
1. Administrasi terdiri dari:
 Identitas pemohon/akte perusahaan
 Profil perusahaan
 Nama dan alamat pemohon
2. Persyaratan Teknis, terdiri dari:
 Peta lokasi dan situasi rencana pengelolaan
 Rencana debit air yang akan dipakai
 Dokumen ukl dan upl atau AMDAL
 Informasi penggunaan air tanah yang sudah ada
Hak Pemegang Izin
1. Melakukan pengeboran atau penggalian air tanah
2. Memakai air tanah sesuai kebutuhan dalam izin
Kewajiban Pemegang Izin
1. Membayar jasa pelayanan perizinan
2. Memberi sebagian air tanah kepada masyarakat sekurang-kurangnya 10%
3. Melaporkan jumlah air tanah yang dipakai
4. Membayar pajak pemanfaatan air tanah
5. Membangun sumur resapan
Berakhirnya Izin
1. Habis masa berlakunya
2. Izin dikembalikan
3. Izin dicabut

Anda mungkin juga menyukai