Anda di halaman 1dari 7

IRACST - International Journal of Computer Science and Information Technology & Security (IJCSITS), ISSN: 2249-

9555 Vol. 1, No.1, April 2018

Penguat Daya
RAYMOND YUDHI PURBA dibutuhkan suatu rangkaian penguat yang akan
Diploma of Telecommunication Engineering menguatkan dayanya atau yang biasa disebut sebagai
School of Applied Science, Telkom University
rangkaian power amplifier. Dengan menggunakan penguat
Bandung-40257, Jawa Barat, Indonesia
raymondyudhipurba@gmail.com daya, pengaruh suatu distorsi pada sinyal dapat
diantisipasi sehingga tetap mempertahankan kualitas dari
Abstract— Tertuliskan mengenai pengertian penguat
daya atau power amplifier. Dijelaskan bagiamana prinsip sinyal tersebut dalam mengirimkan informasi.
kerja dari penguat daya. Dijabarkan mengenai jenis kelas
dari penguat daya serta kelebihan dan kelemahan dari
masing masing kelas tersebut. II. LANDASAN TEORI

Keywords-Penguat Daya, Power Amplifier, Efisiensi, Power Amplifier atau dalam bahasa Indonesia disebut
Fidelitas, Linearitas dengan Penguat Daya adalah sebuah rangkaian elektronika
yang berfungsi untuk memperkuat atau memperbesar daya
I. KATA PENGANTAR
suatu sinyal masukan sehingga senyal keluaran yang
Dalam dunia telekomunikasi, gangguan sinyal adalah dihasilkan memiliki daya yang lebih besar. Perlunya
hal yang familiar. Gangguan sinyal berupa noise pasti melakukan penguatan daya tidak lain ialah untuk menjaga
selalu ada. Noise tidak dapat dihilangkan namun kualitas sinyal yang dikirim kan dari transmitter menuju
dapat diminimalisir. Karena noise adalah sinyal itu receiver. Sepanjang perjalanan sinyal dari transmitter
sendiri. Berkaitan dengan meminimalisir gangguan menuju receiver, sinyal akan mengalami pemudaran karena
sinyal, dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. penurunan kualitas yang disebabkan beberapa hal, seperti
Salah satu nya menggunakan sistem penguat daya. noise dan distorsi. Setelah terkena aplifier, sinyal yang
Dalam dunia elektronika, penguatan merupakan salah memudar tersebut akan dikuatkan sehingga hampir
satu aspek penting dalam mendapatkan output yang menyerupai bentuk awal daripada sinyal itu sendiri.
diinginkan. Hal ini dikarenakan sinyal masukan yang Akhirnya informasi dapat tersampaikan dengan baik.
biasanya diperoleh kurang tinggi, sehingga

Gambar 2 : Sinyal Terkena Noise dan Amplifier

1
IRACST - International Journal of Computer Science and Information Technology & Security (IJCSITS), ISSN: 2249-
9555 Vol. 1, No.1, April 2018

Dalam suatu sistem penguat daya, salah satu parameter karakteristik sehingga hanya menguatkan setengah input
penting yang perlu diperhatikan ialah fidelity. Fidelity gelombang atau 180o . Dalam kondisi tidak ada sinyal input
menunjukkan seberapa besar tingkat kemiripan sinyal maka penguat kelas B berada dalam kondisi OFF dan baru
keluaran yang dikuatkan dengan power amplifier terhadap bekerja jika ada sinyal input dengan level diatas 0.6Volt
sinyal masukannya. Sistem penguat dikatakan memiliki (batas tegangan bias transistor). Penguat daya kelas B
fidelitas yang tinggi (high fidelity), jika sistem tersebut berfungsi sebagai penguat akhir karena efisiensinya yang
mampu menghasilkan sinyal keluaran yang bentuknya sangat baik.
persis sama dengan sinyal input. Di sisi lain, efisiensi juga
harus diperhatikan. Efisiensi dinyatakan dalam persentase Kelebihan :
dari perbandingan power output dengan power input. - Efisiensi yang baik (50%)
Sistem penguat dikatakan memiliki tingkat efisiensi tinggi - Sedikit daya yang terbuang menjadi panas
(100 %) jika tidak ada rugi-rugi pada proses penguatannya Kelemahan :
yang terbuang menjadi panas. Menurut pembagian jenis - Linearitas kurang baik
kelasnya terdapat penguat kelas A, B, AB, C, dan masih
banyak lagi. 3. Penguat Daya Kelas AB
Penjelasan :
III. JENIS KELAS Seperti namanya, Penguat kelas AB adalah gabungan dari

1. Penguat Daya Kelas A penguat kelas A dan penguat kelas B. Penguat kelas AB ini

Penjelasan : merupakan kelas penguat yang paling umum digunakan

Penguat daya kelas A adalah penguat yang titik kerja pada desain Audio Power Amplifier. Titik kerja penguat

efektifnya setengah dari tagangan VCC penguat. Untuk kelas AB berada diantara titik kerja penguat kelas A dan

bekerja penguat kelas A memerlukan bias awal yang titik kerja penguat kelas B, sehingga penguat kelas AB

menyebabkan penguat dalam kondisi siap untuk menerima dapat menghasilkan penguat sinyal yang tidak distorsi

sinyal. Pada penguat daya kelas A, transistor selalu ON seperti pada penguat kelas A dan mendapatkan efisiensi

sehingga sebagian besar sumber catu daya terbuang daya yang lebih tinggi seperti pada penguat kelas B.

menjadi panas. Penguat daya kelas A sangat cocok dipakai


pada penguat awal (pre amplifier) karena mempunyai Kelebihan :

distorsi yang kecil. - Efisiensi yang tinggi (75%)


- Sedikit daya yang terbuang menjadi panas

Kelebihan : - Fidelitas yang tinggi

- Tingkat distorsi sinyal yang rendah Kelemahan :

- Linearitas tertinggi - Linearitas paling jelek

- Fidelitas yang tinggi


Kelemahan : 4. Penguat Daya Kelas C

- Efisiensi terendah (25 – 50%) Penjelasan :

- Banyak daya yang terbuang menjadi panas Penguat daya kelas C yang hanya perlu 1 transistor.
Transistor penguat kelas C hanya bekerja aktif pada phase

2. Penguat Daya Kelas B positif saja, bahkan jika perlu cukup sempit hanya pada

Penjelasan : Penguat daya kelas B adalah penguat yang puncak-puncaknya saja dikuatkan. Contoh aplikasi nya

bekerja berdasarkan tegangan bias dari sinyal input yang seperti pendeteksi dan penguat frekuensi pilot, rangkaian

masuk. Penguat Kelas B ini diciptakan untuk mengatasi penguat tuner RF, dan sebagainya.

masalah efisiensi dan pemanasan yang berlebihan pada


penguat kelas A. Titik kerja penguat kelas B berada dititik
cut-off transistor atau Penguat Daya Kelas B di ujung kurva 2
IRACST - International Journal of Computer Science and Information Technology & Security (IJCSITS), ISSN: 2249-
9555 Vol. 1, No.1, April 2018

Kelebihan :
- Efisiensi tertinggi (85 – 100%)
Kelemahan :
- Fidelitas yang rendah

Gambar 3 : Rangkaian Penguat Daya Kelas A Gambar 6 : Kurva Penguat Daya Kelas B

Gambar 7 : Rangkaian Penguat Daya Kelas AB

Gambar 4 : Kurva Penguat Daya Kelas A

Gambar 8 : Kurva Penguat Daya Kelas AB

Gambar 5 : Rangkaian Penguat Daya Kelas B


3

IRACST - International Journal of Computer Science and Information Technology & Security (IJCSITS), ISSN: 2249-
9555 Vol. 1, No.1, April 2018

Gambar 9 : Rangkaian Penguat Daya Kelas C

Gambar 10 : Kurva Penguat Daya Kelas C

IV. KESIMPULAN

Penguat daya atau power amplifier adalah rangkaian


elaktronika yang digunakan untuk meningkatkan daya dari
suatu sinyal masukan (input) sehingga sinyal keluaran
(output) yang dihasilkan memiliki daya yang lebih besar dari
sinyal masukan (input). Hal ini bertujuan untuk menjaga
kualitas dari suatu informasi yang hendak dikirimkan dari
pengirim (transmitter) menuju penerima (receiver) sehingga
informasi tersebut dapat tersampaikan dengan baik. Adapun
beberapa jenis kelas dari penguat daya seperti penguat daya
kelas A, B, AB, C, dan sebagainya. Tiap-tiap kelas tersebut
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan
demikian kelebihan dan kekurangan yang ada bukan lagi
menjadi pembanding antar kelas namun sebagai acuan untuk
menetapkan jenis kelas mana yang lebih cocok untuk
diterapkan dalam suatu aplikasi.
4

Anda mungkin juga menyukai