Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH AKUNTANSI SOSIAL LINGKUNGAN

PENERAPAN GLOBAL REPORTING INITIATIVE (GRI)


DI INDONESIA

DISUSUN OLEH:
ADITYA NUGROHO PUTRA (C301 15 350)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO
2017
BAB I
PENDAHULUAN

Pengujian pengendalian merupakan pengujian yang dilaksanakan terhadap rancangan


pelaksanaan suatu kebijakan atau prosedur struktur pengendalian internal. Pengujian pengendalian
ini, dilaksanakan auditor untuk menilai efektifitas kebijakan atau prosedur pengendalian untuk
mendeteksi dan mencegah salah saji materil dalam suatu asersi laporan keuangan.

Dalam perusahaan menufaktur, pembayaran kepada karyawan biasanya dibagi menjadi dua
golongan: gaji dan upah. Gaji umunya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang
dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan upah umunya
merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh keryawan pelaksana (buruh).
Umunya gaji dibayarkan secara tetap per bulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan pada hari
kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan.

Dalam makalah ini diuraikan pengujian pengendalian terhadap siklus jasa personel. Siklus
ini terdiri dari dua system informasi akuntansi: sistem informasi akuntansi penggakian dan system
informasi akuntansi pengupahan. System informasi akuntansi penggajian digunakan untuk
melaksanakan perhitungan, pembayaran, dan pencatatan gaji bagi karyawam yang dibayar tetap
bulanan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 TUJUAN AUDIT TERHADAP SIKLUS JASA PERSONEL DAN PENGGAJIAN

Siklus personalia suatu perusahaan meliputi kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan yang


bersangkutan dengan pemberian kompensasi kepada pimpinan dan pegawai perusahaan. Jenis-
jenis kompensasi ini meliputi gaji, upah per jam, dan insetif, komisi, bonus, opsi saham, dan
tunjangan karyawan. Siklus personalia berkaitan dengan dua siklus lain. Pembayaran kompensasi
kepada karyawan dan pembayaran pajak penghasilan karyawan yang dipotong perusahaan dari
penghasilan karyawan berhubungan dengan transaksi pengeluaran kas dalam siklus pengeluaran.
Kemudian, pendistribusian biaya tenaga kerja pabrik ke barang dalam proses berkaitan dengan
siklus produksi.

Menggunakan Pemahaman tentang Bisnis dan Industri untuk Mengembangkan Strategi Audit.
Sebelum melanjutkan audit atas jasa personalia, adalah penting bagi auditor untuk memahami:

a) Pentingnya jasa personalia bagi keseluruhan entitas.

b) Sifat kompensasi, karena kompensasi per jam memerlukan sistem pengendalian yang berbeda
dengan kompensasi gaji.

c) Pentingnya berbagai paket kompensasi seperti bonus, opsi saham dan hak apresiasi saham,
serta penggajian pensiun.

Tujuan khusus audit untuk siklus personalia adalah sebagai berikut :

2
Asersi Tujuan Audit Kelompok Tujuan Audit Saldo Rekening
Transaksi
Keberadaan Biaya gaji dan upah serta Saldo utang gaji dan upah serta utang
atau keterjadian biaya PPh karyawan dalam PPh karyawan mencerminkan jumlah
pembukuan berkaitan dengan yang terutang per tanggal neraca
kompensasi atas jasa yang
diberikan selama periode
yang diaudit
Kelengkapan Semua biaya gaji dan upah Utang gaji dan upah serta utang PPh
serta biaya PPh karyawan karyawan mencakup semua utang
mencakup semua biaya yang kepada karyawan dan utang kepada
terjadi untuk jasa personalia Negara per tanggal neraca
selama periode yang diaudit
Hak dan Utang gaji dan upah serta utang PPh
Kewajiban karyawan adalah kewajiban
perusahaan klien
Penilaian atau Biaya gaji dan upah serta Utang gaji dan upah serta utang PPh
Pengalokasian biaya PPh karyawa telah karyawan telah dihitung dengan teliti
dihitung dengan teliti dan dan telah dicatat.Distribusi biaya
telah dicatat tenaga kerja pabrik telah dihitung dan
dicatat dengan benar
Penyajian dan Biaya gaji dan upah serta Utang gaji dan upah serta utang PPh
Pengungkapan biaya PPh karyawan telah karyawan telah diidentifikasi dengan
diidentifikasi dan benar dalam neraca.Laporan
dikelompokkan dengan benar keuangan telah memuat
dalam laporan rugi-laba pengungkapan yang tepat tentang
program pension dan program
benefit lainnya

2.2 FUNGSI-FUNGSI , DOKUMEN DAN CATATAN TERKAIT DALAM SIKLUS JASA


PERSONEL DAN SIKLUS PENGGAJIAN

Fungsi personalia melibatkan aktivitas bagian-bagian lain yang berkaitan dengan


pemberian kompensasi kepada sesorang karyawan perusahaan. Kerjasama diantara berbagai
bagian tersebut menunjukkan fungsi tertentu yang antara lain :

3
a. Hiring Employees

Fungsi ini berkaitan dengan proses penempatan karyawan pada suatu unit kerja

b. Authorizing Payroll Changes

Adalah fungsi personalia yang berkaitan dengan penetapan struktur gaji atau upah seseorang
beserta perubahannya dalam sistem penggajian perusahaan.

c. Preparing Attendance dan Time Keeping Data

Adalah fungsi personalia yang berkaitan dengan pencatatan kehadiran seseorang dalam kantor atau
pabrik dan pencatatan aktifitas seseorang di unit kerja masingmasing

d. Preparing the Payroll

Adalah fungsi personalia yng berkaitan dengan penyiapan daftar gaji seluruh karyawan

e. Recording the Payroll

Adalah fungsi akuntansi yang berkaitan dengan pencatatan semua transaksi penggaj ian

f. Paying the Payroll

Adalah fungsi berkaitan dengan pembayaran gaji kepada setiap individu karyawan

g. Filling Payroll Tax Return

Adalah fungsi ini berkaitan dengan penanganan pembayaran pajak untuk setiap individu karyawan

Berbagai dokumen dan catatan merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung arus
pencatatan yang digunakan dalam siklus penggajian diantaranya sebagai berikut :

a. Catatan kepegawaian (personnel record) adalah catatan yang berisi seperti tanggal bekerja,
penyelidikan pegawai, tariff pembayaran, pengurangan yang diotorisasi, penilaian kinerja dan
pemutusan hubungan kerja pegawai.
b. Formulir otorisasi pengurangan (deduction authorization form) adalah formulir otorisasi
pengurangan gaji, mencakup jumlah yang bebas pemotongan pajak, ASTEK, pension dan
asuransi.

4
c. Formulir otorisasi tarif (rate authorization form) adalah formulir yang memberikan otorisasi
tariff gaji. Sumber informasinya adalah perjanjian kerja, otorisasi oleh manajemen, ayau,
dalam kasus pejabat perusahaan, otorisasi dari dewan direksi dan komisaris.
d. Kartu absen (time card) adalah dokumen yang menunjukkan jam berapa seorang pegawai
mulai bekerja dan jam berapa selesainya serta jumla jam kerja setiap hari.
e. Kartu waktu waktu (job time ticket) adalah dokumen yang memperlihatkan masing-masing
jenis pekerjaan yang dilakukan oleh seorang karyawan, selama statu periode wapekerjaan
khusus yang dilakukan pekerja pabrik untuk waktu ktu tertentu. Formular ini hanya digunakan
jira seorang karyawan mengerjakan beberapa jenis pekerjaan berbeda atau bekerja pada
berbagai bagian..
f. Laporan ikhtisar penggajian (summary payroll report) adalah dokumen yang dihasilkan
computer yang mengikhtisarkan penggajian untuk satu periode dalam berbagai bentuk. Salah
satu ikhtisar adalah total yang didebit ke masing-masing akun buku besar untuk pembebanan
penggajian.
g. Jurnal penggajian (payroll journal) adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat cek gaji.
Buku ini biasanya menunjukkan gaji kotor, pemotongan, dan penerimaan bersih. Rincian
dalam jurnal terdapat dalam berkas induk gaji.
h. Distribusi upah adalah suatu catatan yang meringkaskan perkiraan-perkiraan dalam buku
besar yang harus didebit atas pembebanan upah. Jumlah total dalam distribusi upah sama
dengan upah kotor yang dibayar dan yang dicatat dalam Jurnal penggajian
i. Berkas induk penggajian (payroll master file) adalah berkas yang digunakan untuk mencatat
setiap transaksi penggajian untuk masing-masing pegawai pengelolaan total gaji pegawai
yang dibayarkan selama setahun sampai tanggal terakhir.
j. Cek gaji (payroll check) adalah cek yang diberikan kepada pegawai atas jasa yang telah
diberikan. Jumlah cek adalah gaji kotor dikurangi pajak dan potongan lain
k. Catatan penghasilan adalah suatu catatan yang dibuat untuk setiap karyawan yang
menunjukkan gaji koto untuk setipa periode pembayaran, pengurangan-pengurangan atas gaji
kotor,gaji bersih,nomor dan tanggal cek.
l. Surat pemberitahuan pajak adalah formulir yang dikirimkan ke Kantor Pelayanan Pajak untuk
melaporkan jumlah pajak penghasilan pegawai yang telah dipotong selama setahun. Jumlah
yang telah dibayarkan, serta jumlah yang kurang atau masih harus dibayar. Informasi dalam

5
SPT diambil dari berkas induk penggajian dan biasanya disiapkan dengan menggunakan
computer. Formulir ini lazim disebut sebagai SPT PPh 21.

2.3 MATERIALITAS, RESIKO INHERENT DAN PROSEDUR ANALILITIS

Materialitas, walaupun saldo beban ataupun hutang terkait gaji dan upah bagi
eksekutif/karyawan tidak sesignifikan saldo piutang, namun pengungkapan yang berkaitan dengan
beban/hutang gaji dan upah merupakan pengungkapan yang material

Resiko Inherent, periode pembayaran bisa ditetapkan secara mingguan, dua bulanan atau dua
bulanan. Dalam setiap kasus, volume transaksi gaji dan upah mungkin tinggi. Program tunjangan
perusahaan dapat melibatkan opsi saham, hak apresias saham atau program pensiun yang
menyangkut baik masalah pengukuran maupun pengungkapan yang signifikan.

Prosedur Analitis, prosedur analitis berguna dalam mengindentifikasi potensi kecurangan


seperti apabila gaji dan upah kotor per karyawan melebihi ekspektasi auditor. Jenis prosedur ini
dianggap paling efektif jikan audior bisa menggunakan perangkat lunak audit yang umum,
memilah karyawan menuruit kategori dan kemudian mengevaluasi rata-rata pembayaran menurut
kategori karyawan itu.

2.4 PENGUJIAN PENGENDALIAN INTERN

Pembahasan ini ditekankan pada penerapan pengendalian intern untuk mencegah kesalahan
dalam penyediaan data dan untuk mengamankan harta perusahaan.

a. Personalia dan pengikatan kerja

Bagian kepegawaian menyediakan sumber yang independen untuk wawancara dan perekrutan
pegawai yang cakap. Bagian ini juga merupakan sumber catatan yang independen untuk verifikasai
intern atas informasi upah.

Pengendalian intern meliputi metode formal untuk memberikan informasi mengenai pegawai-
pegawai baru kepada pegawai pencatat waktu dan petugas penyiap gaji, otorisasi tarif gaji/upah
awal maupun perubahan-perubahan periodiknya, dan tanggal seorang pegawai berhenti bekerja
pada perusahaan. Pengendalian penting yang kedua adalah penyelidikan yang seksama terhadap
kemampuan dan kejujuran pegawai baru.

6
b. Pencatatan waktu dan penyiapan gaji

Fungsi ini amat penting dalam audit terhadap penggajian, karena langsung mempengaruhi
beban gaji untuk periode berjalan. Pengendalian-pengendalian dalam fungsi pencatatan waktu dan
penyiapan gaji adalah:

1) Memastikan bahwa pegawai dibayar berdasar lamanya waktu bekerja serta mencegah
pegawai melakukan absensi utk beberapa orang pegawai atau menyerahkan kartu waktu
yang fiktif
2) Harus ada petugas independen untuk menghitung kembali jam kerja sebenarnya, mengkaji
ulang apakah lembur telah disetujui,meneliti kartu waktu serta memeriksa kembali tarif
maupun perhitungan gaji.
3) Mencegah pegawai yang bertugas membuat cek juga bertanggung jawab menndatangani
dan membagikan cek. Selain itu cek harus dicatat dalam Jurnal penggajian.
4) Upah langsung utk pekerja pabrik harus didistribusikan ke dalam klasifikasi perkiraan yang
benar.
c. Pembayaran Gaji

Pengendalian dalam fungsi ini meliputi sebagi berikut :

1) Penandatangan dan pembagian cek harus ditangani dengan baik untuk mencegah adanya
kecurangan
2) Pengembalian cek yang tidak diambil untuk disetorkan kembali.
3) Dengan menggunakan rekening gaji impres(imprest payroll account)
4) Pengisian formulir pajak dan pembayaran pajak
Pengisian formulir SPT secara hati-hai dan tepat waktu adalah penting untuk menghindari
sanksi-sanksi maupun tuntutan terhadap perusahaan. Disamping itu perlu adanya verifikasi
secara independen oleh pegawai yang kompeten.

2.5 FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA SERTA


DOKUMEN DAN CATATAN TERKAIT

Siklus penggajian dan personalia dimulai dengan merekrut karyawan dan diakhiri dengan
membayar karyawan tersebut atas jasa yang mereka laksanakan dan pemotongan pajak oleh

7
pemerintah serta institusi lain dan pajak gaji serta manfaat akrual. Jadi, siklus tersebut melibatkan
perolehan jasa dari karyawan yang konsisten dengan tujuan perusahaan, dan akuntansi yang tepat
untuk jasa tersebut.

Departemen sumber daya manusian menyediakan sumber yang independen untuk


mewawancarai dan merekrut personel yang memenuhi kualifikasi. Departemen tersebut juga
merupakan sumber catatan yang independen bagi verifikasi internal atas informasi upah. Termasuk
penambahan dan penghapusan gajiserta perubahan upah dan pengurangan.

a. Catatan personalia (personel records) meliputi data seperti tanggal mulai bekerja, investigasi
personil, tingkat pembayaran, pengurangan yang diotorisasi, evaluasi kinerja dan tanggal
berhenti bekerja.
b. Formulir otorisasi pengurangan. Formulir ini digunakan untuk mengotorisasi pengurangan
gaji, termasuk jumblah pembebasan untuk pemotongan pajak pengasilan, 401(K) dan program
tabungan pension lainnya, obligasi tabungan A.S. serta iuran serikat pekerja.
c. Formulir otorisasi tingkat pembayaran.formulir ini digunakan untk mengotorisasi tingkat
pembayaran. Sumber informasinya adalah kontrak tenaga kerja, otorisasi oleh manajemen,
atau dlam kasus pejabat perusahaan, otorisasi dari dewan direksi.
d. Pencatatan waktu (time keeping) dan persiapan penggajian merupakan hal yang penting dalam
audit penggajian karena mempengaruhi secara langsung beban peggajian dalam setiap
periode. Untuk mencegah salah saji dalam epat aktivitas berikut diperlukan pengendalian yang
memadai:
 Penyiapan kartu waktu oleh karyawan
 Pengikhtisaran dan penghitungan pembayaran kotor, pengurangan dan pembayaran
bersih
 Penyiapan cek gaji
 Penyiapan catatan gaji
e. Kartu waktu (time card). Adalah dokumen yang mengidentifikasi waktu per jam karyawan
mulai dan berhenti bekerja setiap hari serta jumlah jam kerja karyawa. Kartu waktu ini dapat
berupa formulir kertas atau electronic, dan dapat disiapkan secara otomatis oleh jam waktu
atau pembaca kartu identifikasi. Kartu waktu ini biasanya diserahkan setiap minggu.

8
Karyawan yang menerima gaji tetap atau pembebasan biasanya tidak mengisi kartu waktu.
Mereka hanya diharuskan mengisi laporan waktu untuk mengklaim upah lembur, cutih libur
atau sakit.
f. Tiket waktu pekerjaan. Tiket waktu pekerjan adalah formulir yang menunjukkan pekerjaan
mana yang dikerjakan karyawan selama periode waktu tertentu. Formulir ini hanya digunakan
oleh seorang karyawanmelakukan pekerjaan berbeda atau bekerja dalam departemen yang
berbeda. Tiket waktu pekerjan seringkali diakukan secra electronic dengan system pelaporan
waktu dan beban
g. File transaksi penggajian. File yang dibuat oleh computer ini mencantumkan semua transaksi
penggajian yang diproses aoleh system akuntansi selama satu periode, seperti satu hari, satu
minggu, satu bulan, satu tahun. File tersebut berisi semua informasi yang dimasukkankedalam
system dan informasi tentang setiap transaksi seperti nama karyawan, dan nomer identifikasi,
tanggal, pembayaran kotor dan bersih, berbagai jumlah pemotongan pajak dan klasifikasi akun
atau klasifikasi. Tergantung pada kebutuhan perusahaan, informasi mengenai penggajian
digunakan untuk berbagai catatan, daftar dan laporan, seperti jurnal penggajian file induk
penggajian, dan rekonsiliasi bank penggajian.
h. Jurnal atau data penggajian. Laporan inidibuat dari file transaksi penggajian dan umumnya
mencantumkan nama karyawan, jumlah penggajian kotor dan bersih, jumlsh pemotongan,
serta klasifikasi akun atau klasifikasi transaksi. Transaksi yang sama dimasukkan kedalam
jurnal atau daftar juga diposting secara simultan kebuku besar umum dank e file besar induk
penggajian.
i. File induk penggajian (payroll master file).adalah file computer yang digunakan untuk
mencatat transaksi penggajian bagisetiap karyawan dan mempertahankan total upah karyawan
yang dibayar selama tahun tersebut hingga tanggal saat ini. Catatansetiap karyawan
mencantumkan pembayaran kotor selama setiap periode penggajian, pengurangan dari
pembayaran kotor, pembayaran bersih, nomer cek, dan tanggal. File induk ini diperbaharui
dari file transaksi peggajian. Total penghasilan setiap karyawan dalam file induk sama dengan
saldo penggajian kotor dalam berbagai akun buku besar umum
j. Cek gaji. Cek gaji ditulis untuk selanjutnya diserahkan kepada karyawan sebagai pertukaran
atas jasa yang dilakasanakannya. Jumlah cek tersebut merupakan pembayaran kotor dikurangi
pajak dan potongan lainnya. Cek itu disimpan sebagai bagian dari fungsi penyiapan

9
penggajian, tetapi tanda tangan yang diotorisasi telahmembuat cek tersebut sebagai aktiva.
Setelah cek gaji dicairkanoleh karyawan, cek yang dibatalkan lalu dikembalikan keperusahaan
dari bank. Cek gaji seringkali disetorkan secara langsung dari rekening bank setiap karyawan.
k. Rekonsiliasi rekening bank penggajian. Rekonsiliasi bank independen merupakan hal yang
penting bagi semua akun kas, termasuk penggajian, untuk menemukan kesalahan dan
kecurangan. Akun oenggajian impress (imprest payroll account) adalah akun penggajian
terpisah dimana saldo bernilai kecil dipertahankan. Jimlah setiap gaji bersih yang ditransfer
berdasarkan cek atau transferdna elektronik dari akun umum kevakun impress segera sebelum
distribusi penggajian.
l. Formulir W-2 adalah formulir yang dikirim kesetiap karyawan untuk mengikhtisarkan setiap
menghasilan karyawan slama tahun kalender, termasuk pembayaran kotor, dan potongan
FICA (jaminan sosial). Informasi yang sama juga diserahkan kepada internal revenue service
dan komisi pajak Negara bagian serta local jika dapat diberlakukan. Informasi ini disiapkan
dari file induk penggajian dan biasanya dibuat oleh koputer.
m. SPT pajak penghasilan. adalah formulir yang diserahkan ke unit pemerintah local, Negara
bagian, dan federal untuk menunjukkan pembayaran pajak yang dipotong dan pajak
perusahaan. Sifat dan tanggal jatuh tempo formulir tersebut bervariasi tergantung pada jenis
pajaknya. Formulir trsebut disiapkan dari informasi yang ada pada induk file penggajian dan
biasanya dibuat oleh computer.pembayaran pemotongan pajak federal dan jaminan social
akan jatuh tempo secara setengah mingguan atau bulanan, tergantung pada julah pemotongan
pajaknya.sebagian besar pajak pengangguran negaara bagian jatuh tempo secara kuartalan.

2.6 METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN


PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI

Pengendalian internal untuk penggajian biasanya sangan tersruktur dan terkendali dengan
baik untuk mengelola pengeluaran kas, meminimalkan keluhandan ketidak puasan para karyawan,
serta miminimalkan kecurangan penggajian. Cek gaji dan semua jurnal yang terkait serta catatan
penggajian biasanya diproses oleh computer. Karena perihal pembayaran gaji relative umum dari
perusahaan keperusahaan,maka harus tersedia system computer yang berkualitas tinggi.

Karena memproses penggajian serupa pada sebagian besar organisasi, dan program harus
dimodifikasi setiap tahun terhadap perubahan skedul pemotongan pajak,umumnyaperusahaan

10
menggunakan jasa penggajian dari luar untuk pemproses penggajian. Auditor juga dapat
mengandalkan pada pengendalian internal organisasi jasa. Hal ini bias diterima jika auditor
organisasi jasa menerbitkan laporan ( yang sering kali disebut sebagailaporan SAS 70 ) Mengenai
pengendalian internal organisasi jasa.

Walaupun pengujian pengendalian dan pengujian substantive atatransaksi merupakan


bagian yang paling penting dalam menguji penggajian, pengujian dalam bidang ini biasanya tidak
bersifat ekstensif. Banyak audit menghadapi riiko salah saji yang material yang rendah atau
minimal, wlaupun penggajian sering kali menjadi bagian yang signifikan dari total beban. Ada tiga
alas an atas hal ini :

a. Karyawan kemungkinan besar akan mengajkan keluhan kepada manajemen jika mereka
dibayar terlalu rendah.
b. Semua transaksi penggajian tipikal seragam dan tidak rumit
c. Trnsaksi penggajian merupakan subjek audit pemerintah Negara bagian dan federal
menyangkut pemotongan pajak penghasilan, jaminan social, dan pajak pegangguran.

Untuk pengujian transaksi penjualan dan penerimaan kas, pengendalian internal,


pengujianpengendalian, dan pengujian substantive atas transaksi bagi setiap tujuan audit yang
berkaitan dengan transaksi diikhtisarkan.

a. Pengendalian internal bervariasi dari perusahaan keperusahaan. Karena itu, auditor harus
mengidentifikasi pengendalian, defisiensi yang signifikan, dan kelemahan yang merial
untuk setiap organisasi.
b. Pengendalian yang akan digunakan oleh auditor untuk mengurangi peniaian risiko
pengendalian harus diuji dengan pengujian pngendalian.
c. Jika klien merupakan sebuah perusahaan public, tingkat pemahaman pengendalian dan luas
pengujian pengendalian harus mencukupi untuk menerbitkan opini tentang keefektifan
pengendalian internal terhadap laporan keuangan.
d. Pengujian substantive atas transaksi berfariasi tergantung pada risikopengendalian yang
dinilai dan pertimbangan audit lainnya, seperti pengaruh pengendalian terhadappersediaan.

11
e. Pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi akan digabungkan jika
memungkinkan dan dilaksanakan dengan ara senyaman mungkin, dengan menggunakan
programaudit format kinerja.

Pemisahan tugas yang memadai. Pemisahan tugas merupakan hal yang penting dalam
sikluspenggajian dan personalia, terutama untuk mencegah pembayaran berlebihan
danpembayaran kepada karyawan yang tidak ada atau fiktif. Fungsi penggajian harus tetap
independen dari departemen sumber daya manusia,yang pengendalian aktivitas penggajian kunci,
seperti menambahkan dan menghapus karyawan. Pemrosesan penggajian harus terpisah dari
penyimpanan cek gaji yang telah ditandatangani.

Otorisasi yang tepat. Hanya departemen sumbe daya manusia yang boleh mengotorisasi
untuk menambah dan menghapus karyawan dari daftar penggajian atau mengubah tingkat upah
serta pemotongan. Jumlah jam kerja setiap karyawan, terutama lembur, harus diotorisasi leh
penelia karyawan. Persetujuan dapat dibubuhkan pada semua kartu waktu atau dilakukan atas
pengecualian hanya untuk jam lembur saja.

Dokumen dan catatan yang memadai. Dokumen dan atatan yang memadai tergantung pada
sifat system penggajian . kartu waktu atau catatan memang diperlukan untuk karyawan perjam
atau paruh waktu tetapi tidak untuk karyawan tetap. Untuk karyawan yang dibayarkan berdasarkan
tingkat potongan atau system intensif lainnya, diperlukan catatan yang berbeda.

Pengendalian fisik terhadap aktiva dan catatan. Akses kecek gaji yang belum
ditandatangani harus dibatasi. Cek harus ditandatangini oleh karyawan yang bertanggung jawab,
dan penggajian harus didistribusikan oleh seorang yang independen dari fungsi pengendalian dan
pencatatan waktu. Setiap cek yang idak diklaim atau dicairkan harus dikembalikan untuk disetor
ulang. Jika cek ditandatangani oleh mesin tandatangan , akses kemesin tersebut harus dibatasi.

Pengecekan yang independen atas kinerja. Penghitungan penggajian harus diverifikasi


secara independen,termasuk perbandingan total batch dengan laporan ikhtisar. Seorang anggota
manajemenatau karyawan lain yang bertanggung jawab harus mereview output penggajian untuk
melihat salah saji atau jumlah yang tidak biasa. Jika tenagakerja manufaktur mempengaruhi
peniaian persediaan atau jika diperlukan untuk mengakumulasi buaya berdasarkan pekerjaan,
akan dibutuhkan pengendalian yang memadai untuk memverifikasi pembebanan yang tepat.

12
Penyipan formulir pajak penggjian. Ebagai bagian dari pemahaman atas pengendalian
internal, auditor haru mereviewpenghasilan dari setidaknya salah saji stu jenis formulir pajak
penggajian yang merupakan tanggung jawab klien. Potensi kewajiban berupa pajak yangbelum
dibayar, denda, dan bunga akan muncul jika klien lalai menyiapkan formulir pajaksecara benar.
Formulir pajak penggajian adalah untuk pajak seperti pajak penghasilan pemerintah federal dan
pemotongan pajak FICA, pemotongan pajak pemerintah bagian dan kota, serta pajak
pengangguran pemerintah federal dan Negara again.

Pembayaran potogan pajak penggajian dan pemotongan lainya secara tepat waktu. Auditor
harus menguji apakah klien telah memenuhi kewajiban hukmnya untuk menyerahkan pembayaran
semua pemotongan pajak penggajiansebagai bagian dari pengujian penggajian walaupun
pembayaran biasanya dilakukan dari pengeluaran kas umum.

Hubungan antara penggajian dan penilaian persediaan. Jika penggajian merupakan bagian
yang signifikan dari persediaan, yang merupakan hal yang umum agi perusahaan manufaktur dan
konstruksi, klasifikasi akun penggajianyang tidak tepat dapat mempengaruhipenilaian aktiva
material untuk akun akun seperti barang dalam proses, barang jadi, atau konstruksidalam proses.

Pengujian atas karyawan yang tidak ada.mengeluarkan cek gaji kepadaindividu yang tidak
bekerja lagi untuk perusahaan (karyawan yang tidak ada ) seringkali diakibatkan oleh masih
dibayarnya cek karyawan padahaldia sudah berhenti bekerja. Biasanya orang yang melakukan
jenis penggelapan ini adalah klerk penggajian, mandor, rekan karyawan, atau mungkin mantan
karyawan itu sendiri. Untuk mendeteksi penggelapan, auditor dapat membandingkan nama pada
cek yang dibatalkan dengankartu waktu dan catatan lainnya ntuk mengetahui tanda tangan yang
diotorisasi dan kelayakan odorsemen. Memeriksa cek yang telah dicatat sebagai tidak berlaku juga
dapat dilakukan untuk memastikan bahwa cek tersebut tidak disalah gunakan. Untuk menguji
karyawan yang tidak ada, auditor dapat menelusuri transaksi yang dicatat dalam jurnal penggaian
kedepartemen sumber daya manusia untuk menentukan apakah karyawan telah benar benar
bekerja selama periode penggajian. Prosedur yang menguji apakah karyawan yang telah berhenti
ditandatangani dengan layak adalah memilih beberapa file karyawan yang telah berhenti itu pada
tahun berjalandari catatan personalia untuk menentukan apakah masing masing menerima
pesangon yang konsisten dengan kebijakan perusahaan.

13
Pengujian atas kecurangan waktu.kecurangan waktu terjadi apabila seorang karyawan
melaporkan waktu lebih banyak dari yang sebenarnya dikerjakan. Karena kurangnya bukti yang
tersedia, biasanya sulit bagi auditor untuk mengungkapkan kecurangan waktu. Salah satu
prosdurnya adalah merekonsilisasi total jam yang dibayar menurut catatan penggajian dengan
catatanjam kerja yang indepeden, seperti yang seringkali diselenggarakan oleh pengendalian
produksi.

Auditor menilai risiko pengendalian dan pelaksanaan pengujian pengendalian serta


pengujiansubstantif atas transaksi. Setelah menyelesaikan pengujian tersebut dan menilai
kemungkinan salahsaji akunlaporan keuangan dalam siklus penggajian dan personalia, auditor
akanmengikuti metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo.

Selain potensi kecurangan, risiko inheren umumnya juga rendah bagi semua tujuan audit
yang berkaitan dengan saldo.jika sebagian besr transaksi melibatkan kas, ada risiko inheren berupa
kecurangan penggajian. Karena itu, auditor seringkali mempertimbangkan pentingnya tujuan audit
yan berkaitan dengan tranaksi keterjadian.

Verifikasi akun kewajiban yang berkaitan dengan penggajian, yang seringkali disebut
dengan beban penggjian akrual (accured payroll expenses), biasanya bersifat langsung jika
pengendalian internal telah beroperasi secara efektif. Jika auditor merasa puas bahwa transaksi
penggajian telah dicatat dengan benar dalam jurnalpenggajian dan formulir pajak penggajian
terkait telah dipersiapkan secara akurat serta pajak dibayar tepat waktu, pengujian atas rincian
saldo tidak akan menghabiskan banyak waktu.

Ada dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang utama dalam menguji kewajiban
penggajian adalah :

Akrual dalamneraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar (keakuratan)

Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat dengan benar (pisah batas)

Jumlah potongan gaji karyawan. Pajak penggajian yang dipotong tetapi belum dibayar
kepada pemerintah dapat diuji dengan membandingkan saldonya dengan jumlah penggajian,
formulir pajak penggajian yang dibuat pada periode selanjutnya, dan pengeluaran kas periode
selanjutnya.pos pos yang dipotong lainnya seperti tabunganpensiun, iuran serikat pekerja, obligasi

14
tabungan dan asuransi dapat diverifikasi dengan cara yang sama. Jika pengendalian internalsudah
beroperasi secara efektif, pisah batas dengan keakuratan dapat dengan mudah diuji pada saat yang
bersamaan dengan prosedur tersebut.

Gaji dan upah akrual. Gaji dan upah akrual terjadi setiap kali karyawan belum menerima
upah yang menjadi haknya selama beberapa hari atau jam kerja terkhir hingga periode selanjutnya.
Biasanya gaji personil akan diberian semuanya kcuali lembur pada hari terekhir bulan tersebut,
sementara upah karyawan per jam selama beberapa hari sering kali beluam akan dibayarkan pada
akhir tahun.

Komisi akrual.konsep yang sama yang diterapkan dalam memverifikasi gaji dan upah
akrual juga dapat diterapkan dalam komisi akrual, meskipun akrual ini pada umumnya lebih sulit
diverifikasi karena perusahaan sering kali memiliki beberapa jenis perjanjian yang berbeda dengan
wiraniaga dan karyawan dengankomisi lainnya.

Bonus akrual. Pada banyak prusahaan, bonus akhir tahun yang dibayar kepada para pejabat
dan karyawan merupakan pos yang sangat besar sehingga kelalaian untuk mencatatnya akan
menimbulkan salah saji yang material. Verifikasi atas akrual yang tercatat biasanya dapat dicapai
dengan membandingkannya dengan jumlah yang diotorisasi pada risalahrapat dewan direksi.

Pembayaran cuti libur, cuti sakit, atau tunjangan akrual lainnya. Akrual dari kewajiban
kewajiban tersebut yang relative konsisten dengan tahun sebelumnya merupkan pertimbangan
yang paling penting ketika mengevaluasi kewajaran jumlahnya. Kebijakanperusahaan untuk
mencatat kewajibannya harus ditentukan pertama kali, baru kemudian harus dicatat harus dihitung
ulang.

Pajak penggajian akrual. Pajak penggajian seperti FICA dan pajak pengangguran Negara
bagian federal, dapat diverifikasi dengan memeriksa fprmulir pajak yang disiapkan pada periode
selanjutnya untuk menentukanjumlah yang sudah harus dicatat sebagai kewajiban pada tanggal
neraca.

Penggajian atas rincian saldo untuk akun beban.beberapa akun pada aporan laba rugi
dipengaruhi oleh transaksi penggajian. Disini pos yang paling penting adalah gaji dan bonus

15
pejabat, gaji kotor, gaji dan komisi penjualan, serta tenaga kerja manufaktur langsung. Seringkali
iaya dapat dipecah lebih lanjut menurut devisi, produk, atau cabang.

Konpensasi pejabat. Auditor harus memverifikasi apakah total kompensasi pejabat


merupakan jumlah yang diotorisasi oleh dewan direksi, karena gaji dan bonusnya harus
dimasukkan dalam laporan K-10 SEC, dan SPT pajak penghasilan federal. Verifikasi konfensasi
pajak juga dijamin karena beberapa individu mungkin saja mampu membayardirinya sendiri dngan
jumlah yang lebih besar dari jumlah yang diotorisasi. Pengujian audit yang biasa adalah untuk
memperoleh gaji setiap pejabat yang diotorisasi dari risalah rapat dewan direksi dan
membandingkannya dengan catatan pendapatan yang terhubung.

Komisi. Auditor dapat memverifikasi beban komisi dengan relative mudah jika tingkat
komisi sama untuk setiap jenis penjualan daninformasi penjualan yang diperlukan tersedia dalam
catatan akuntansi.beban koisi total dapat diverifikasi dengan mengendalikan tingkat komisi untuk
setiap jenispenjualan dengan jumlah penjualan dalam kategoro tersebut. Jika informasi yang
diinginkan tidak tersedia, mungkin perlu untuk menguji pembayaran komisi tahunan atau bulanan
untuk tenaga penjualan terpilih dan menelusuri total pembayaran komisi.

Beban pajak penggajian. Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat diuji dengan
merekonsiliasi total penggajian disetiap formulir pajak penggajian dengan total penggajian dngan
seluruh tahun. Total pajak penggajian kemudian dapat dihitung ulang dengan mengalikan tingkat
yang sesuai dengan penggajian yang dikenakan pajak. Perhitungan tersebut seringkali
menghaiskan waktu karena pajak biasanya hanya diterapkan pada suatu bagian dari penggaian dan
tingkat tersebut mungkin berubah ditengah tengah tahun jika laporan keuangan tidak mengikuti
dasar tahun kalender.

Total penggajian. Penggajian yang berhubunganerat dengan pengujian pajak penggajian


adalah rekonsilisasi total beban penggajian dalam buku besar umum dengan SPT pajak penggajian
dan formulir W-2. Tujuan dari pengujian tersebut adalah untuk menentukan apakah transaksi
penggajian dibebankan ke akun non penggajian atau sama sekali tidak dicatat dalam jurnal
penggajian.

Tenaga kerja kontrak. Untuk mengurangi biaya, banyak organisasi melakukan kontrak
dengan organisasi luar untuk menyediakan staf. Individu yang menyediakan jasa dipekerjakan oleh

16
organisasi luar. Perusahaan seringkali melakukan kontrak dengan perusahaan jasa teknologi
informasi untuk menangani manajemen teknologi informasi perusahaan dan fungsi staf. Biaya
yang dibayarkan ke organisasi luar diuji dengan membandingkan jumlahdengan kesepakatan
kontrak yang ditandatangani antara perusahaan dan erusahaan jasa luar.

Tujuan penyajian dan pengungkapan. Pengungkapan yang diperlukan untuk transaksi


siklus penggajian dan personalia tidaklah dalam. Akan tetapi, beberapa transaksi yang kompleks,
seperti obsi saham dan rencana konpensasi pejabat eksekutif lainnya mungkin memerlukan
pengungkapan catatan kaki.

Tabel 18-3 : prosedur analitis untuk siklus penggajian dan personalia


Prosedur analitis Salah saji yang mungkin
Membandingkan saldo akun beban penggajian Salah saji akun beban penggajian
dengan tahun tahun sebelumnya (disesuaikan
dengan tingkat kenaikan upah dankenaikan
volume)
Membandingkan tenaga kerja langsung sebagai Salah saji tenaga kerjalangsung dan
persentase daripenjualan dengan tahun taun persediaan
sebelumnya
Mebandingkan beban komisi sebagai persentase Salah saji beban komisi dan kewajiban
dari penjualan dengan tahun tahun sebelumnya komisi
Membandingkan beban pajak penggajian Salah saji beban pajak penggajian
sebagai persentase dari gaji dan upah dengan dankewajiban pajak penggajian
tahun tahun sebelumnya ( disesuaikan dengan
perubahan tariff pajak)
Membandingkan akun pajak penggajian dengan Salah saji pajak penggajian akrual danbeban
tahun tahun sebelumnya pajak penggajian.

17
BAB III
PENUTUP

Bab ini menggambarkan audit tentang siklus penggajian dan personalia. Dalam siklus
penggajian dan personalia serta jenis pengujian audit yang digunakan untuk mengaudit akun akun
tersebut. Pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi ditekankan karena
signifikan dari transaksi karena kualitas pengendalian yang tinggi di sebagian perusahaan.
Pengujian atas rincian saldo umumnya terbatas pada prosedur analitis dan verifikasi kewajiban
akrual yang berhubungan dengan penggajian.Pengujian pengendalian merupakan pengujian yang
dilaksanakan terhadap rancangan pelaksanaan suatu kebijakan atau prosedur struktur pengendalian
internal. Pengujian pengendalian ini, dilaksanakan auditor untuk menilai efektifitas kebijakan atau
prosedur pengendalian untuk mendeteksi dan mencegah salah saji materil dalam suatu asersi
laporan keuangan. pengujian pengendalian terhadap siklus jasa personel. Siklus ini terdiri dari dua
system informasi akuntansi: sistem informasi akuntansi penggakian dan system informasi
akuntansi pengupahan. System informasi akuntansi penggajian digunakan untuk melaksanakan
perhitungan, pembayaran, dan pencatatan gaji bagi karyawam yang dibayar tetap bulanan.
Siklus personalia suatu perusahaan meliputi kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan yang
bersangkutan dengan pemberian kompensasi kepada pimpinan dan pegawai perusahaan. Jenis-
jenis kompensasi ini meliputi gaji, upah per jam, dan insetif, komisi, bonus, opsi saham, dan
tunjangan karyawan. Siklus personalia berkaitan dengan dua siklus lain.

18
DAFTAR PUSTAKA

Halim , Abdul dan totok Budi santoso , Auditing II : Dasar- dasar Prosedur

Pengauditan Laporan Keuangan , Edisi Ketiga . Yogyakarta :UPP AMP YKPN

19

Anda mungkin juga menyukai