Anda di halaman 1dari 19

BAB II

PEMBAHASAN
A. Gerak Benda-benda Langit
Benda -benda langit adalah sebutan bagi semua benda yang ada di langit (luar
angkasa). contoh benda langit adalah planet, satelit, bintang, nabula, galaksi, asteroid,
meteroid, sistem keplanetan, komet, debu antariksa, kluster, lubang hitam, dan lain
sebagainya.
1. Jagat Raya
Jagat raya adalah keseluruhan dari semua objek dan fenomena alam yang sudah
diketahui atau menurut dugaan sudah diketahui di dalam ruang angkasa. Di dalam jagat
raya terdapat jutaan bintang. Bintang yang lebih terang membentuk beberapa pola di
langit yang disebut rasi bintang. Ahli astronomi mengelompokan rasi bintang menjadi
88 kelompok. Setiap rasi bintang diberi nama seperti : leo, scorpio, taurus, orion.
Bintang-bintang tersebut juga membentuk kumpulan / konstalasi bintang yang disebut
galaksi.
a. Spiral
Galaksi ini berbentuk seperti huruf S, terdiri atas 3 bagian yaitu titik pusat,
lingkaran bintang, dan tumpukan bintang yang selalu berputar mengelilingi titik
pusat. Jumlah ± 70%.
b. Spiral Berbintang
Bentuknya mirip spiral, tetapi ditengahnya berbentuk seperti batang yang dari
kedua ujungnya keluar lingkaran spiral.
c. Elips
Jumlah ± 17% dari galaksi yang diketahui. Bentuknya lonjong, seperti mata.
d. Tak Beraturan
Jumlahnya antara 2-3 %. Bentuknya tidak jelas.

2. Tata Surya
Tata surya (solar sistem) adalah kumpulan planet-planet, satelit, asteroid, serta semua
benda angkasa lain dibawah pengaruh gravitasi matahri yang bergerak mengelilingi
matahari. Anggota tata surya :
a. Matahari
Merupakan bintang sebagai pusat tata surya kita. Diameter 1,4 juta km dan massa
1,99 x 10²⁰ kg atau 333 ribu x massa bumi.
Bagian yang tampak pada matahari terdiri dari bagian-bagian :
 Fotosfer : bagian yang tampak menyerupai piring emas.
1
 Kromosom : pancaran cahaya putih yang melingkar di sebelah luar
fotosfer.
 Korona : cahaya merah disebelah luar kromosfer yang akan tampak jelas
waktu terjadi gerhana matahari total.
 Prominences : ledakan-ledakan yang tampak pada sisi matahari yang
kembali jatuh ke permukaan matahari seperti bunga api. Panjang lidah api
mencapai ribuan kilometer.
 Sunspot (noda matahari) : bagian yang kurang panas dibanding daerah
sekitarnya yang diduga sebagai pusaran berbentuk lekukan pada fotosfer.
 Flares : bagian yang sangat terang, terletak diantara sunspot. Suhunya jauh
lebih tinggi dari daerah sekitarnya. Partikel matahari dilontarkan di bagian
ini dan dapat keluar mencapai bumi dalam beberapa hari. Akibat dari
flares dirasakan sebagai gangguan pada siaran radio. Radiasi yang
dipancarkan berupa sinar uv 9% sinar x, sinar y, cahaya tampak 41%, dan
sinar gelombang elektromagnetik ( tak tampak ) .
b. Planet
Merupakan benda angkasa yang tidak mengeluarkan cahaya, tetapi dapat
membiaskan cahaya dari bintang terdekat (matahari). Jumlah planet dalam
anggota tata surya Bima sakti ada 8 buah (pluto tidak termasuk) yaitu Merkurius,
Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Planet- planet
tersebut dapat menerima energi matahari dengan instensitas yang berbeda karena
jaraknya berbeda. Jumlah energi matahri yang diterima oleh bumi disebut
“tetapan matahari”. Adapun perbandingan antara energi yang diterima oleh
masing-masing planet dan yang dipantulkan disebut “albedo” untuk planet :
- Merkurius 0,06
- Bumi 0,34
- Yupiter 0,41
- Uranus 0,45
- Venus 0,61
- Mars 0,15
- Saturnus 0,42

2
- Neptunus 0,52

Macam-macam planet berdasarkan kedudukan terhadap asteroid, yaitu :

 Planet dalam (inner planet) : yaitu merkurius, Venus, Bumi dan Mars letaknya
antara matahari dan asteroid.
 Planet luar (outer planet ) : yaitu Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Macam planet berdasarkan kedudukannya terhadap bumi, yaitu :

 Planet inferior (letaknya antara matahari dan orbit bumi) : Merkurius dan venus
 Planet Superior (letaknya diluar orbit bumi) yaitu : Mars, Yuoiter, Saturnus, Uranus dan
Neptunus.

Macam Planet berdasarkan ukurannya :

 Planet terestrial (kebumian) dengan ciri : massanya kecil, jumlah atom hidrogen dan
helium sedikit, permukaan planet ada gunung api, lembah dan batuan keras, contoh :
Merkurius, Bumi, Venus.
 Planet Jovian (planet Raksas ) dengan ciri : massanya besar tetapi kerapatan massa kecil
(700kg/m³ - 2,200 kg/m³), jumlah atom hidrogen dan helium banyak, permukaan planet
diselimuti atmosfer tebal, contohnya : Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.

Planet-planet berotasi pada sumbunya sambil berevolusi mengelilingi matahri dengan gerak
melingkar berbentuk elips. Jaraak terdekat planet dengan matahari disebut “perihelion” dan jarak
terjauh dari matahari disebut “Aphelion”

Gerakan-gerakan menurut Hukum Keppler :

 Hukum Keppler I : Lintasan planet berbentuk elips dengan matahari berada pada salah
satu titik apinya. Mirip dengan teori copernicus, yaitu teori Heliosentris ( tata surya
berpusat pada matahari )
 Hukum keppler II : Garis hubung Planet – matahari akan menyapu daerah yang sama
luasnya dalam selang waktu yang sama.

3
 Hukup Keppler III : Jarak rata-rata planet ke matahari pangkat 3 dibagi peroide sideris
kuadrat merupakan bilangan konstan atau pangkat dua kala revolusi planet sebanding
dengan pangkat 3 jarak planet ke matahari.
 Hukum Gravitasi Newton : setiap partikel di alam semesta selalu menarik partikel lain
dengan gaya yang besarnya berbanding lurus dengan massa partikel itu dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak.
 Tetapan Gravitasi : 6,673 x 10⁻¹¹ Nm/kg, tetapan ini untuk menentukan : besarnya gaya
tarik menarik antara dua benda atau lintasan orbitnya.

a. Planet Merkurius
Planet yang terdekat dengan matahari dan terkecil dalam tata surya dengan
diameter 4877 km. Dalam 1 tahun planet berputar selama 88 hari ( 1 kali revolusi
penuh ). Rotasi planet hasil penyelidikan melalui radar ±58,6 hari = 2/3 periode
revolusinya. Pada siang hari suhu mencapai 430°C sedangkan malam hari suhu
terendah -180°C.
b. Planet Venus
Planet kedua terdekat dengan matahari, dikenal sebagai bintang tmur / bintang
pagi. Jarak planet ini dari matahari 108 juta km. Planet ini mengelilingi matahari
dalam 1 putaran selama 224,7 hari dan massa rotasinya 243,2 hari bumi. Diameter
venus 12.104 km. Permukaan planet tidak pernah kelihatan sebab diselimuti
lapisan awan tebal. Suhu permukaan 465°C
c. Planet Bumi
Planet ketiga terdekat dari matahari, berdiameter 12.760 km, jaraknya dari
matahari 149.600.000 km bergerak mengelilingi matahari dalam waktu waktu 365
hari 6 jam 9 menit 10 detik. Satu kali putar ppada porosnya 23 hari 56 menit.
Memiliki satu satelit/bulan. Bumi merupakan planet kehidupan.
d. Planet Mars
Berukuran kecil, berdiameter 6800 km. Beredar mengelilingi matahari dalam
periode 687 hari / 23 bulan, memiliki dua satelit yaitu phobos dan deimos.

4
Disebut planet merah, planet ini berjarak 230.000.000 km dari matahari.
Atmosfernya mengandung CO² , sedikit uap air, nitrogen dan argon.
e. Planet yupiter
Merupakan planet raksasa dalam solar sistem, berdiameter 142.980 km dan
jaraknya dari matahari 778.000.000 km, massa rotasi 9 jam 55 menit, waktu
revolusi / mengelilingi matahari 11,86 tahun bumi. Dengan pengamatan teleskop
tampak adanya deretan pola seperti sabuk awan yang selalu menyelimuti muka
planet dan terdapatt noda bintik merah besar akibat gangguan atmosfer jupiter.
Planet ini memiliki 16 satelit yaitu : Aananke, almathea, Andraster, Carme,
Calestor, Europa, hemalia, lo, Thebe, Elara, Leda, Lysithea, Ganymede, Sinopea,
mettis dan pasiphea, atmosfernya mengandung hidrogen dan helium.
f. Planet saturnus
Merupakan planet terbesar kedua setelah jupiter, berdiameter 120.536 km, waktu
revolusi matahari 29,5 tahun bumi, massa rotasi 10 jam 40 menit. Planet ini
memiliki 3 cincin serangkai yang besar mengelilingi permukaannya dengan
diameter luar 273.600 km, lebar 16.990 km jarak cincin dari permukaan planet
11.265 km. Jumlah satelitnya ada 17 yaitu : Atlas, Helena, Calypso, Telestro,
Pandora, Prometheus, Epimetheus, Janus, Phobe, Hypereon, Encheladus, Mimas,
Tethys, Diane, Eapetus, Rhea dan Titan. Atmosfernya pekat mengandung
hidrogen, helium, metana dan ammonia beku.
g. Planet Uranus
Merupakan planet ke-7 dalam tata surya, berdiameter 51.120 km, jaraknya dari
matahari 2.870.000.000 km, waktu revolusi 84 tahun bmi, rotasinya 17 jam 14
menit. Plant ini berwarna hijau , memiliki 15 satelit yaitu ; Ariel, Belionda,
Bianca, Cordelia, cressida, Punck, rosalind, Portia, Juliet, Desdemona, Ophelia,
Miranda, Oberon Umbriel dan Titania.
h. Planet Neptunus
Ditemukan pada tahun 1946, mempunyai atmosfer yang sama dengan jupiter,
berdiameter 49,530 km dan jaraknya dari matahari 4.500 juta km, massa revolusi
164,79 tahun bumi, dan massa rotasi 16 jam 7 menit. Planet ini memiliki 8 buah

5
satelit yaitu : Triton, Thalasa, Larissa, naiad, nereid, Proteus, Despoina dan
Galatea.
Sedangkan pluto yang ditemukan pada tahun 1930 yang dahulu diduga
sebagai planet terjauh dari matahari dengan jarak 5.900.000.000 km, merupakan
benda langit nonplanet yang memiliki satu satelit charon.

3. Bulan
Merupakan benda ruang angkasa yang dikenal sebagai satelit bumi, tidak
memancarkan cahaya tapi dapat memantulkan cahaya bintang (matahari). Jarak
terdekat bulan dari bumi 356.400 km. Jarak terjauh 406.700 km. Garis tengah bulan
3.476 km. Orbit bulan berbentuk elips dengan sumbu rotasi 6,5° terhadap bidang orbit
bulan bulan yang mengelilingi bumi. Sedangkan bidang orbit bulan mempunyai
kemiringan 5,2° terhadap bidang ekliptika. Lintasan terdekat dengan bumi disebut
perige sedangkan lintasan terjauh dari bumi disebut opage.
Bentuk bulan umumnya bulat, tetapj dari waktu ke waktu mengalami perubahan.
Kadang bulat, seperempat, setengah, dan bentuk sabit. Perubahan bentuk ini disebut
fase bulan. Waktu yang diperlukan untuk berubah selama 29,5 hari yang dikenal
sebagai bulan komariyah atau satu bulan sinodis. Waktu revolusi bulan mengelilingi
bumi selama 27,3 hari yaitu satu bulan sideris.
Pengaruh bulan terhadap bumi :
a. Gerhana bulan, terjadi jika kedudukan matahri, bumi dan bulan dalam 1
bulan garis atau terhalangnya sinar matahari yang menuju bulan oleh bumi
(bulan memassuki daerah bayang-bayang bumi).
b. Gerhana matahari, terjadijika kedudukan matahari, bulan, dan bumi pada
1 garis lurus karena sinar matahari yang menuju bumi terhalang oleh bulan.
Umumnya gerhana ini terjadi pada siang hari pada fase bulan baru 15 menit
sebelum terjadi gerhana matahari total. Alam sekitar gelap dan suhu menurun.
Pada saat terjadi gerhana,permukaan bumi berada dalam daerah umbra (total)
sedangkan daerah penumbra gerhana hanya sebagian.

6
4. Komet
Komet atau bintang berekor (yunani : Aster kometes ) merupakan benda angkasa
yang bertaburan dilangit, terdiri atas kepala dan ekor. Kepala komet tersusun oleh inti
dan selubung koma. Ekor komet mempunyai bentuk lurus dan melengkung berupa
gas-gas yang memijar. Jika mendekati matahari maka ekor komet dpat membesar
seukuran jupiter: panjangnya mencapai 150 juta km dan arah ekor menjauhi matahari.
Karena pengaruh angin matahari (solar wind)
Ekor komet berubah arah, menjelang terbit matahari arah ekor ke barat, dan setelah
matahari tenggelam arah ekor komet ke timur. Jumlah komet yang teridentifikaasi ada
578 buah, yang 566 dipublikasi oleh parker (1961), nama komet biasanya disesuaikan
dengan nama penemu seperti komet Halley oleh Edmund Halley 240 SM yang
terlihat setiap 76 tahun sebagai komet palingterang. Komet yang lain nseperti : komet
brooks, Encke, Wild, Wilson, Whipple, Taylor, Holmes, Wolf dan sebagainnya.

5. Asteroid
Asteroid juga disebut planetoid (planet kecil) yang terletak diantara orbit Mars dan
Jupiter, jumlahnya diduga 100.000 buah. Yang terbesar adalah asteroid Cares
berdiameter 955 km . ditemukan oleh Guissepi Piazzi (1801). Lintasan asteroid
disebut sabuk asteroid/asteroid belt.
Kelompok asteroid berdasarkan kandungan mineral :
a. Asteroid kelompok C, permukaannya sangat gelap, tersusun oleh mineral karbon.
b. Asteroid kelompok S, permukaan berwarba kemerahan karena kandungan mineral
olovin, peroksena, silikat, dan besi.
6. Meteor
Meteoroid merupakan benda – benda langit yang tidak beraturan di dalam ruang antar
planet.meteoroid yang bergerak mendekati bumi dapat jatuh ke bumi karena pengaruh
gravitasi, dengan kecepatan 60-70 km/detik. Pijaran cahaya yang diakibatkan disebut
meteor. Adapun batuan yang tersisa dibumi disebut meteorit batuan, meteorit besi dan
meteorit batuan – besi.

7
Jika ukuran meteorit ini besar waaktu jatuh ke bumi dapat membentuk kawah, seperti
kawah ukuran barringer di Arizona, dengan kedalaman 190 m dan diameter 1400 m
membentuk danau kawah.
7. Kedudukan Bumi Dalam Tata Surya
Bumi merupakan planet ke-3 yang dekat dengan matahari. Gerak bumi ada 3 macam,
yaitu :
a. Bumi berputar pada porosnya (rotasi) dengan kemiringan sumbu 23 ½ ⁰.
Dalam 1 putaran memerlukan waktu 23 jam 56 menit 4,09 detik (1 hari 1
malam). Dampak rotasi bumi :
 Memunculkan pembelokan arah angin sesuai dengan hukum Buys Balote yang
berbunyi: “udara bergerak dari tekanan maksimum ke tekanan minimum, di
belahan bumi utara angin membelok ke kanan sedangkan di belahan bumi
selatan angin membelok ke kiri”.
 Adanya peredaran semu harian matahari. Bila peredaan harian semu
berlangsung positif, maka peredaran rotasi bumi akan berlangsung
negatif(berlawanan). Daerah yang terkena sinar matahari menjadi gelap
(malam).
b. Revolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Sekali beredar
lamanya 365 hari 6 jam 9,54 detik (1 tahun). Pada saat berevolusi sumbu bumi
condong ke 23 1/2⁰ terhadap garis tegak lurus terhadap bidang orbitnya. Jika ita
memerhatikan peredaran matahari tiap 3 bulan sekali, akan terjadi pergeseran
matahari yaitu :
 Tanggal 21 Maret, kedudukan matahari tepat di atas garis khatulistiwa (spring /
vernal equinox ) pada saat itu belahan bumi utara mengalami musim semi dan
belahan bumi selatan mengalami musim gugur.
 Tanggal 21 Juni, kedudukan bumi mencapai jarak terjauh dari matahari
(aphelion) dan kedudukan matahari tepat di atas 23 1/2⁰ LU (Tropic of Cancer)
disebut summer sultice yang berdampak belahan bumi utara musim panas dan
belahan bumi selatan musim dingin.
 Tanggal 23 September, kedudukan matahari tepat di atas garis khatulistiwa yang
disebut autummal equinox . Pada saat itu belahan bumi utara musim gugur dan
belahan bumi selatan musim semi.
 Tanggal 21 Desember, kedudukan bumi mencapi jarak terdekat dengan
matahari (perihelion). Pada kedudukan itu sinar matahari tepat di atas 23 1/2⁰
LS (Tropic of Capricorn) disebut winter soltice yang berdampak di belahan
bumi utara musim dingin dan belahan bumi selatan musim panas.
c. Bumi bersama anggota tata surya berputar mengelilingi pusat galaksi bimasakti.

8
8. Bentukan bersama anggota tata surya berputar mengelilingi pusat galaksi
bimasakti.
a. Teori Immanuel Kant (1975), menyatakan bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan
kabut dari berbagai gas, gumpalan kabut/ nebula terpilin lambat. Gas-gas yang
berukuran besar menarik gas-gas yang membentuk gumpalan gas mirip cakram dan
memampat di bagian tengah, massanya besar dan kelak menjadi matahari, sedangkan
gas-gas yang di tepi massanya kecil karena suhunya menurun akan mengalami
penyusutan yang kelak akan menjadi planet-planet yang mengelilingi pusat cakram.
b. Teori Kabut (Nebula) II
Versi Piere Simon De Laplace (1796). Dinyatakan bahwa tata surya terbentuk dari
gumpalan kabut panas berpilin di lingkungan alam semesta yang dingin. Kabur panas
tersebut menyusut membentuk bola gas panas yang terus berputar berpilin semakin
cepat, akibatnya terjadi pemampatan di kedua kutub dan melebar dibagian ekuator
mirip gelang-gelang. Massa gas di ekuator makin menjauh dari bola gas utama (calon
matahari), membentuk bola-bola gas yang lebih kecil (calon planet).
c. Teori awan debu (proto planet)
Dikemukakan oleh Carl Von Weizsacker (1940) dan disempurnakan oleh Gerard P.
Kuiper (1950), dinyatakan tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu di
angkasa, jumlahnya sangat banyak (15.000 juta tahun lalu). Salah satu gumpalan gas
memampat dan menarik partikel debu membentuk gumpalan bola pilinan, kemudian
memipih berbentuk cakram bagian tengah melebar bersuhu panas dan bercahaya
(calon matahari) sedangkan bagian tepi cakram berpilin lebih cepat membentuk
gumalan bola-bola gas yang lebh kecil yang lambat laun memampat dan mendingin
menjadi calon planet-planet dari satelitnya.
d. Teori Pasang Surut
Versi Buffon (1707-1788), tata surya terbentuk dari gumpalan materi matahari yang
terlempar keluar karena ditabrak oleh sebuah komet. Versi Sir James Jeans dan
Haroid Jaffreys (1919), tata suya terbentuk oleh efek gas-gas matahari, akibat adanya
pengaruh gravitasi bintang besar yang melintasi matahari. Gas-gas matahari, akibat
adanya pengaruh gravitasi bintang besar yang melintasi matahari. Gas-gas panas
yang keluar membentuk bola-bola gas kecil mengelilingi matahari menjadi calon
planet-planet dan satelitya.
e. Teori Planetesimal
Versi Chamberlin dan Moulton (1905), tata surya terbentuk dari gumpalan kabut
spiral/berpilin. Di dalamnya terdapat material-material padat (planetesimal) yang
masing-masing mempunyai orbit bebas sehingga bertabrakan ada yang membentuk
gumpalan bola gas besar di tengah (calon matahari) dan gumpalan bola-bola kecil di
tepi spiral sebagai calon planet dan satelitnya.
f. Teori Bintang Kembar
Versi R.A. Lyttleton (1930) tata surya terbentuk dari bintang kembar, bintang yang
satu meledak menjadi unsur-unsur gas, karena pengaruh gravitasi dari bintang utama

9
(calon matahari) maka awan gas-gas tersebut mendingin membentuk gumpalan bola-
bola planet dan satelit yang mengelilingi bintang utama.
9. Teori Bentukan Muka Bumi
a. Teori kontraksi (Theory of Shirinking Earth)
Versi James DaNA (1847) dan Elie de Baumant (1852) berpendapat bahwa kerak bumi
mengalami pengerutan karena terjadi proses pendinginan di bagian perut bumi akibat
konduksi panas, sehingga permukaannya tidak merata (mirip buah apel jika bagian dalam
kering maka kulitnya mengerut).
b. Teori Konveksi
Diawali dengan terjadinya aliran konveksi ke arah vertikel di dalam lapisan atsmosfer
bumi yang agak kental, dan ini berpengaruh sampai ke kerak bumi yang ada di atasnya,
bentuknya menjadi tidak rata.
Pada tahun 1962, Harry H. Hess dalam bukunya History of the ocean basin. Ada aliran
konveksi sampai ke permukaan bumi di mid oceaning ridge (punggung tengah laut)
berupa lava yang mengalir terus dari dalam terus menyebar di kedua sisi lereng, membeku
membentuk kerak bumi.
c. Teori Laurasia-Gondwana
Versi Eduard Zuess (1884) dan frank B Taylor (1910), awalnya muka bumi hanya ada dua
benua di kedua kutub bumi yaitu Laurasia dan Gondwana. Kedua benua kemudian
bergerak ke arah ekuator dan terpecah-pecah menjadi benua sekarang ini.
a. Teori Pergeseran Dasar Laut
Versi Robert Diez (ahli geologi), hasil penelitian topografi dasar laut menemukan
bukti baru bahwa rentang terjadinya pergeseran dasar laut dari arah punggung dasar
laut ke kedua sisinya, yaitu makin jauh dari punggung dasar laut umur sedimen
makin tua hal ini menunjukkan adanya arah airan pergerakan dari punggunng ke
kedua ssi lereng seperti di punggung dasar laut Pasifik dan atlantik.
b. Teori Lempeng Tektonik
Versi Mc kenzie dan Robert parker, kerak bumi dan itosfer yang mengapung di atas
astenosfer saling berhubungan. Karena pengaruh aliran konveksi dari punggung
dasar laut sebagian masuk kembali ke lapisan dalam dan bercampur dengan material
lain. Daerah tempat masuknya aliran lava disebut transform foult/ patahan, yang
ditandai adanya palung laut dan pulau vulkanik, sehingga di daerah ini aktivitas
gempa sering terjafi yang menyebabkan kerak bumi terpecah-pecah membentuk
lempeng tak beraturan. Karena letaknya di atas astenosfer yang cair, panas dan
plastis maka lempeng-lempeng tadi dapat bergerak mendekat atau berjauhan dan
menimbulkan gempa dahsyat.
c. Dampak gerak lempeng tektonik :
1. Saling tumbuk (subduksi)
 Muncul palung laut

10
 Adanya batuan bancuh
 Ada intrusi dan ekstrusi magma
Pembekakan pinggir lempeng benua membentuk pegunungan
2. Saling menjauh (divergent junction)
 Terbentuk ocean rideg
 Adanya aktivitas vulkanisme laut dalam
 Terjadi perenggangan lempeng
 Sesar berpapasan (transform foult)

B. Litosfer dan Batuan Pembentuk


1. Di litosfer bumi terdapat enam lempeng utama :
a. Lempengan Eurasia. Meliputi Eropa, Asia
b. Lempeng Pasifik di Samudra pasifik
c. Lempeng Amerika, di daratan Amerika dan sebagian laut Atlantik
d. Lempeng Antartika , daratan dari lautan antartika
e. lempeng India-Australia, meliputi lautan Hindia serta subkontinen india dan Australia
barat.
2. Lapisan penyusun bumi
Litosfer : - Lapisan sial, dibagi menjadi 2 yaitu kerak benua dan kerak samudra
-Lapisan Sima
Astemosfer (lapisan pengantara)= Chalkosfer
Barisfer (lapisan inti bumi)
3. Teori Gerak Benua (Teori Wagener)
a. Benua Pangea : - Benua Gondwana :
- Amerika Utara
- Eropa
- Asia
b. Benua Laurasia : - Afrika

- Antartika

- Amerika Serikat

- Australia

11
4. Batuan Pembentuk Litosfer
 Batuan Beku : - Tubir (dalam),batolit, lakolit, still
-Leleran (luar), basalt, riolit
-Korok (gang),granit pofiri
 Batuan Sedimen : - Perantara melalui Aeolis (angin) ,Glasial (Es),
Aquatis (air).
- Tempat Pengendapan : Lakustre (danau) , Kontimental
(darat), Marine (laut)
 Batuan Metamorf : - Dinamo (batu tulis)
b. Kontak (marmer)
c. Pneumatolik (topas)

Keterangan :
a. Batuan beku Dalam/ Tubir/Plutonik/abysis : terbentuk dari magma pijar yang
mnedingin, memadat, berbentuk kristal, kadang tidak berlapis, dekat dapur magma
(Holookristalin).
 Contoh: batuan yang sejajar dapur magma, seperti:
1. Batilit (di dapur magma)
2. Lakolit (berbentuk lensa cembung)
3. Sill (lapisan pipih)
 Batuan yang tegak lurus dapur magma, yaitu:
1. Batuan gang
2. Batuan apofise
3. Batuan diatrema
b. Batuan sedimen, terbentuk dari proses pengendapan material oleh tenaga air,
angin, dan es
Berdasarkan tenaga perantara pengendapan:
1) Batuan aerolis, jika pengendapannya dibantu angin.
2) Batuan glasial, dibantu oleh tenaga es/glasial
3) Batuan akuatis, dibantu oleh tenaga air (sungai)
c. Berdasarkan tempat pengendapannya :
1. Batuan sedimen teressial, terbentuknya di darat.
2. Batuan sedimen marine, jika endapannya dilaut
3. Batuan sedimen fluvial, jika endapannya di dasar sungai.
4. Batuan sedimen limnis, jika batuan ini terbentuk didasar rawa atau danau.

d. Batuan metamorf (malihan), yaitu proses pembentukan batuan yang telah


berubah dari asalnya karena pengaruh suhu magma dan tekanan litosfer.
Macam batuan metamorf:
1. Metamorf dinamo : terbentuk karena ada tekanan litosfer yang kuat.

12
2. Metamorf kontak : terbentuk akibat suhu yang tinggi karena dekat dengan dapur
magma.
3. Metamorf pneumatol : batuan yang terbentuk karena pengaruh panas magma dan
masuknya zat kimia lain ke dalam batuan.

C. TENAGA PEMBENTUK MUKA BUMI


1. Endogen, meliputi:
a. tektonisme (perubahan letak lapisan kerak bumi).
Dampak tektonisme menurut arah:
1. Patahan (sesar)→graben dan horst
2. lipatan (tegak,miring, rebah)

kecepatan:
1. Epirogenesa (pembentuk benua), meliputi:
- Epirogenesa positif: tampak muka laut naik, kenyataan daratan turun.
- Epirogenesa negatif: tampak muka laut turun, kenyataan daratan terangkat oleh
tenaga endogen.
2. Munculnya pantai berundak menunjukan adanya proses epirogenesa selang seling
dari positif ke negatif-negatif.
3. Orogenesa (pembentuk pegunungan)

b. Vulkanisme
1. Peristiwa menerobosnya magma ke permukaan muka bumi.
2. Peristiwa kegunungapian.
Dampak vulkanisme:
1. Intrusi (menerobosnya magma, membentuk batuan beku dalam/ plutonik)
2. Ekstrusi (menerobosnya magma keluar permukaan bumi membentuk batuan beku
luar)
3. Erupsi magma.
Eksplosif (ledakan) Gunung
Efusif (leleran) Api Tameng
(perisae)
Maar
Strato (kerucut)
Pada proses ekstrusi bentuk lubang erupsi dapat berpola:
1. Erupsi sentral yaitu bentuk erupsi berupa titik seperti keluarnya magma dari gunung
api.
2. Erupsi areal yaitu melelehnya lapisan litosfer akibat letak dapur magma yang dekat
permukaan bumi sehingga lapisan litosfer meleleh.
3. Erupsi linier, yaitu bentuk erupsi berupa rekahan tanah berbentuk garis sehingga akan
membentuk deretan gunung api.

13
Gejala post vulkanik, muncul:
- Ekhalasi (gas): mofet (CO2), solfatora (H2S), fumarole (H2O)
- Geyser (sumber air panas yang memancar)
- Mata air panas
- Mata air makdani
Material erupsi, meliputi:
1. Padat (eflata):
a. Ukuran terbesar ( bom)
b. Ukuran krakal (salk)
c. Ukuran krikil (sil)
d. Ukuran pasir
e. Ukuran abu
2. Cair ( lava, lahar panas, dan lahar dingin)
3. Gas (ekhalasi)

c. Gempa bumi
Bergetarnya lapisan kulit bumi karena energi dari bumi.
Macamnya:
- Tektonik, dipengaruhi oleh gerak antar lempeng yang berdekatan, saling mendekat,
saling menjauh, atau berpapasan.
- Vulkanik, dipengaruhi oleh erupsi magma dalam bentuk erupsi kuat(ledakan) dan
erupsi lemah (leleran)
- Runtuhan, dipengaruhi oleh runtuhnya atap gua, gedung, dan longsoran lereng.
Macam kedalamannya berdasarkan gelombang gempa:
- Gelombang primer (longitudinal), merambat dengan kecepatan 7-14 km/detik
- Gelombang sekunde (transversal), merambat dengan kecepatan 4-7 km/detik
- Gelombang panjang (di permukaan), merambat dengan kecepatan 3-4 km/detik

Untuk mencari jarak episentrum dengan pusat seismograf menggunakan rumus laska.
∆= [(𝑺 − 𝑷) − 𝟏] 𝒙 𝟏. 𝟎𝟎𝟎 𝒌𝒎
Keterangan S= gelombang sekunder
P=gelombang primer

2. Eksogen , meliputi:
a. Erosi : proses pengikisan batuan yang terjadi karena pengaruh air, es atau angin.
- Erosi air, yaitu pengikisan gunung oleh air yang mengakibatkan
terbentuknya lahan kritis, denudasi, dan peneplain. Proses erusi air
dapat berupa erosi percik, erosi parit, dan erosi lembar.
- Erosi air laut (abrasi), terjadi pada tebing pantai atau pasing pantai
yang membentung gosong pasir, tumbulah, gua pantai, dan pantai cliff.

14
- Erosi angin (deflasi), akan membentuk batu jamur atau mengakibatkan
terbentuknya bukit pasir (sand dune) dan tanah loss.
- Erosi es (glacial), menghasilkan moraine dimana kucuran es dan
gletser mengikis permukaan batu gunung.

b. Sedimentasi (fluvial, glasial, marine)


Merupakan proses pengendapan material erosi di:
- Daratan (terrestrial)
- Laut (marine)
- Sungai (alluvial)
- Danau/ rawa (limnis)
- Pegunungan (moraine)
Contoh sedimentasi:
- Delta merupakan endapan alluvial yang terbentuk di muara sungai.
Faktor yang mempengaruhi pembentukan delta adalah:
a. Dasar sungai yang landai
b. Material sungai yang banyak
c. Arus/ombak laut yang lemah
- Fluvial merupakan hasil sedimentasi di sungai.

c. Pelapukan ( fisis, chemis, biologis)


Merupakan proses penghancuran batuan yang terjadi akibat pengaruh cuaca dan
makhluk hidup.
Macam pelapukan:
1. Pelapukan fisik / mekanik.
Merupakan proses penghancuran batuan tanpa mengubah kimia batuan tetapi
karena faktor:
- Kristalisasi garam
- Perbedaan suhu yang besar
- Pembekuan air di celah batuan
2. Pelapukan kimiawi/chemis
Meruapakan proses penghancuran batuan yang disertai perubahan struktur
kimia batuan melalui proses:
- Oksidasi
- Karbonasi
- Hidrasi (absorbs air)
3. Pelapukan organis / biologis
Adalah proses penghancuran batuan yang disebabkan oleh makhluk hidup.

15
d. Transportasi
Proses pemindahan tanah atau batuan akibat beratnya sendiri (gravitasi Bumi)
disebut maswating, yang berjalan dengan cara:
- Pemindahan cepat, seperti tanah mengalir (earth flow), lumpur
mengalir (mud flow) dan lalina hasil rombakan (debris avalance)
- Pemindahan lambat seperti tanah merayap (soil creep) dan soil fluks
pemindahan tanah karena jenuh air.
- Tanah longsor land slike, tanah nendat (slumping), longsor bongkahan
batu (rock slide) dan jatuhan bongkahan batu (rock fall)

3. Fenomena bentukan muka bumi.


a. Pulau dan benua
Pulau adalah sebagian daratan bumi yang dikelilingi oleh laut/lautan, udara yang
berada diatasnya dipengaruhi udara laut. Macam-macam pulau, berdasarkan proses
terjadinya :
1. Pulau continental, yaitu pulau yang dulunya merupakan bagian dari benua karena
es mencair (era glasial), terpisahkan oleh laut, contoh: pulau sumatera, jawa,
Kalimantan dan papua.
2. Pulau oceanis (asli), yaitu pulau yang tidak pernah bergabung dengan benua,
pulau asli terbagi menjadi dua golongan:
a. Pulau vulkanis, terbentuk karena aktivitas gunung berapi, contoh: Pulau
Rakata di Indonesia dan pulau iwo jima di pasifik.
b. Pulau karang, terbentuk dari kumpulan rumah karang, jenis-jenis pulau
karang menurut bentuk dan letaknya:
1. Karang pantai, terdapat di sepanjang pantai
2. Karang atoll, pulau ini terbentuk seperti cincin atau tapal kuda,
ditengahnya terdapat laguna, contoh: pulau tukang besi (Sulawesi
Tenggara) dan atoll kwajelin (pasifik tengah)
3. Karang penghalang terletak ditengah laut, pulau satu dengan yang lainnya
saling berhubungan, contoh pulau karang penghalang besar di selat sunda
dan the great barrier di pantai timur Australia.
Syarat-syarat kehidupan karang:
a. Suhu 26-30o
b. Kedalaman laut >40 meter
c. Amplitude tidak lebih dari 60C
d. Air laut jernih dengan kadar garam cukup

b. Gunung dan pegunungan


Gunung api di Indonesia berjumlah 400 buah, tetapi yang masih aktif 80 buah saja. 3
barisan gunung berapi di Indonesia;
1. Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara dan sekitar Laut banda
2. Sulawesi Utara, Sangihe dan Mindanao
3. Halmahera dan pulau-pulau sebelah barat

16
Gunung api yang pernah meletus di Indonesisa:
1. Gunung tambora di pulau Sumbawa meletus tahun 1815
2. Gunung Krakatau di selat sunda, meletus tahun 1883dan menimbulkan tsunami di
jawa barat dan lampung.
3. Gunung kelud di Jawa Timur meletus tahun 1919
4. Gunung merapi di Jateng meletus terakhir kali 2011 (terbesar selasma 150
tahun)
5. Gunung agung meletus tahun 1962
Pegunungan ada 3 sistem pokok penyebarab pegunungan yang bertemu di
Indonesia yaitu system sunda, busur Tepi Asia dan Sirkum Australia.
1. System Sunda
Dimulai dari arakan yoma (Myanmar) sampai ke kepulauan banda di
Maluku, panjangnya 7000km, terdiri dari 5 busur pegunungan, yaitu:
a. Busur arakan Yoma, berpusat di shaang
b. Busur andaman nikobar berpusat di mergui
c. Busur sumatera jawa, berpusat di anambas
d. Busur kepulauan Nusa Tenggara, Berpusat di flores
e. Busur banda berpusat di banda.
f. Busur banda berpusat di banda
Busur system sunda terbagi atas 2, yaitu:
a. Busur dalam, bersifat vulkanis melewati bukit barisan, jwa
b. Busur luas, bersifat tektonis dan melewati pantai barat Sumatra
selatan jawa, bali dan NTB.
2. System Busur Tepi Asia
Dimulai dari kamsyatku (Rusia), melalui jepang, Fillipina, Kalimantan dan
Sulawesi.
3. System sirkum Australia
Dimulai dari selandia baru, melalui New kaledonia ke papua. Bagian utara
bercabang dua: dari papua New Guinea ke pegunungan Chales Louis dan dari
kepulauan bismarc melalui pegunungan tepi utara sampai ke kepala burung
(papua Indonesia) menuju Halmahera. Ketiga system pegunungan bertemu di
sekitar kepulauan sulu dan banggai (Sulawesi Utara). Macam Pegunungan
berdasarkan cara kerjanya:
1. Pegunungan Dome, terbentuk dari lapisan bumi yang terangkat,
melengkung bentuk kubah (dome sangiran)
2. Pegunungan berapi ( volcano mountain) terbentuk Karena proses
vulkanisme.
3. Pegunungan patahan, terbentuk dari rentakan bentang alam yang
menghujam ke bawah (terban graben) atau batuan terangkat (horst)

17
4. Pegunungan lipatan, terbentuk karena permukaan lapisan batuan
terdesak aliran magma dengan arah horizontal sehingga berbentuk
gelombang (pegunungan Alpen)
5. Pegunungan kompleks, terbentuk karena proses lipatan, patahan
dan vulkanisme.

c. Plateau dan Tanah Tinggi


1. Plateau, merupakan daerah yang letaknya lebih tinggi dari daerah di
sekitarnya(=dataran tinggi). Terbentuk dari lapisan batuan horizontal.
- Lava plateau, terbentuk karena aliran lava, tanahnya subur.
- Erosi plateau, terbentuk dari adanya aliran sungai kecil yang
memotong, lambat laun ketinggian berkurang berubah menjadi
semacam dataran rendah, dengan kenampakan mesa.
2. Tanah tinggi (= Upland)
Merupakan daerah yang letaknya pada ketinggian dibanding sekitarnya.

d. Pantai
Merupakan daerah yang berbatasan antara daratan dan laut sampai kedalaman 200m (
= shelf). Macam pantai menurut kedalamannya:
1. Pantai landau, permukaannya relative datar
2. Pantai karang, karena sepanjang pantai ditemukan batuan karang
3. Pantai curam, terbentuk dari tebing yang longsor akibat abrasi laut
4. Pantai bertebing, yaitu pantai yang curam di muka tebing
5. Pantai liman, terjadi karena dasar muara sungai turun (graben)
Macam pantai berdasarkan letaknya terhadap pegunungan:
1. Pantai Netral, pantai yang tidak didampingi oleh pegunungan
2. Pantai Diskordan, pantai yang arahnya melintang terhadap
pegunungan
3. Pantai konkordan, yaitu pantai yang arahnya sejajar/ membujur searah
pegunungan.

e. Dataran Rendah
Merupakan bentang darat yang luas, rendah dan datar. Terjadi karena
adanya endapan material lapisan batuan karena tenaga air, angina dan es dan
aktivitas vulkanik maupun tektonik. Macam-macam dataran rendah:
1. Lava plains, terbentuk karena endapan lava pada daerah yang datar
dan luas.

18
2. Lake plains, terbentuk dari hasil endapan material danau yang telah
mengering.
3. Loss, daratan yang terbentuk dari hasil endapan tanah halus karena
proses deflasi.
4. Coastal plains, merupakan dataran pantai yang diakibatkan oleh
lapisan-lapisan tanah yang dahulu ada dibawah permukaan laut, kemudian
terangkat keatas permukaan laut.
5. Interior plains, dataran rendah yang dahulu di bawah permukaan laut
yang akhirnya tampak dipermukaan laut.
6. Alluvial fans, terbentuk dari hasil endapan material berupa batuan dan
tanah karena aliran air yang mengalir ke daerah yang lebih rendah.
7. Flood plains, terbentuk dari material-material yang dibawa air sungai
pada waktu banjir, setelah surut membentuk dataran banjir yang subur.
8. Delta plains, terbentuk dari hasil endapan material batuan maupun
tanah yang akan membentuk pulau-pulau kecil di muara sungai.
9. Glacial drift, terbentuk dari hasil endapan sungai glasial/ es pada
wilayah luas.
10. Outwash plais, terbentuk dari hasil endapan-endapan material daerah
hulu karena pengaruh aliran es yang mencair.

19

Anda mungkin juga menyukai