Anda di halaman 1dari 7

3.

5 JOB 5 PEMASANGAN TEGEL PADA DINDING


A. Tujuan
Dengan melakukan kegiatan ini mahasiswa diharapkan dapat:
1) Dapat menghitung bahan yang digunakan
2) Memasang tegel dengan baik dan benar.
3) Menentukan ketegakan dan kelurusan pemasangan tegel
menggunakan waterpass.

B. Dasar Teori
Secara teknik, pemasangan tegel pada dinding agak berbeda jika di
banding dengan proses pemasangan tegel pada lantai. Sistem caranya sedikit
lebih rumit karena bidang pada dinding bentuknya vertikal, sedang pada
lantai punya permukaan yang datar atau horizontal. Perhitungannya harus
lebih cermat karena jika dilakukan dengan sembarangan, tegel susah
melekat dan jatuh.

C. Keselamatan Kerja
1) Jangan bersenda gurau pada saat sedang bekerja.
2) Tempatkan alat-alat dan bahan-bahan kerja yang baik dan teratur
ditempat pekerjaan.
3) Patuhilah segala petunjuk instruktur yang menjadi pembimbing
dilapangan.
4) Konsentrasi saat bekerja.

D. Alat dan Bahan


 Alat
1) Paku
2) Benang
3) Kotak spesi
4) Palu
5) Sendok spesi
6) Waterpass
7) Ember
8) Meteran
 Bahan:
1) Kapur
2) Air
3) Tegel

E. Langkah Kerja
1) Membersihkan permukaan dinding yang akan dipasangi tegel
2) Mencampurkan kapur, semen dan air dengan perbandingan 1 : 9 pada
bak spesi, lalu mengaduk campuran hingga mengental.
3) Mengukur panjang dinding yang harus dipasangi tegel,lalu di bagi
dengan lebar tegel, sehingga didapat jumlah ubin dalam satu jalur.
4) Menancapkan paku pada setiap sudut dinding yang akan dipasangi
tegel untuk tempat mengikat benang.
5) Setelah mengikat benang pada paku, Menarik miring benang awal dari
sudut kanan bawah ke sudut kiri atas.
6) Menarik benang yang tegak lurus secara horizontal dari sudut bawah
tengan ke sudut tengah atas sebagai patokan pemasangan tegel di sisi
atas. Dilanjutkan, dari sudut kanan atas ke sudut kanan bawah dan ke
sudut kiri bawah.
7) Merendam tegel terlebih dahulu, lalu meletakkan campuran pada
permukaan bawah tegel.
8) Kemudian tempelkan tegel pada sudut tengah atas dinding terlebih
dahulu secara tegak lurus dengan memperhatikan patokan benang dan
kelurusan setiap sisi tegel.
(Gambar 3.5.1)
9) Memasang tegel kedua di samping tegel pertama. Lakukan seterusnya
pada baris pertama, kedua dan ketiga.

(Gambar 3.5.2)
10) Setelah semua tegel sudah terpasang , dan ikatan antar tegel dengan
mortar sudah kuat maka, benang dan paku-paku dibuka, siar diantara
ubin diisi dengan campuran kapur dan air.
11) Setelah semua siar penuh, permukaan tegel dilap sampai bersih.

(Gambar 3.5.3)
F. Perhitungan Bahan

 Perhitungan Kebutuhan Keramik


 Luas bidang kerja (persegi) = Panjang x Lebar
= 1,10 x 0,90
= 0,99 cm2
 Luas keramik = 10 cm x 20 cm
= 200 cm2
= 0,02 m2
 Jumlah Kramik yang dibutuhkan
= Luas Bidang Kerja : Luas Keramik
= 0,99 x 2 : 0,02
= 1,98 : 0,02
= 99 buah
Jadi, kebutuhan keramik adalah 99 Buah ≈ 100 buah

 Perhitungan Kebutuhan Pasir dan Kapur


 Tebal spesi = 1,5 cm
 Volume bidang kerja = Luas Bidang Kerja x Tebal Spesi
= 0,426 m2 x 0,015 m
= 0,00639 m3
 Perbandingan mortar 1:9
Untuk volume kapur (Vk) = 1 x 0,55 x 0.00639 = 3.51x10-3 m3
= 3.51 L
Untuk volume pasir (Vp) = 4 x 0,675 x 0.00639 = 0.017253m3
= 17.25 L

G. Dokumentasi Kerja

(Gambar 3.5.4 Proses pencampuran spesi)

(Gambar 3.5.5 Proses pematokan)

(Gambar 3.5.6 Pengisian bawah tegel dengan mortar)


(Gambar 3.5.7 Peletakan tegel pertama kali sesuai dengan patok yang
telah dibuat)

(Gambar 3.5.8 Pemasangan Tegel di Dinding)

(Gambar 3.5.9 Gambar tegel yang telah selesai dipasang


H. Kesimpulan
Dari kegiatan di atas dapat kami simpulkan bahwa dalam pemasangan
tegel harus memperhatikan tingkat kedataran, kelurusan, dan keseimbangan.
Oleh karena itu dibutuhkan ketelitian dan kerapian.

I. Saran
Sebaiknya gunakanlah selalu waterpass agar tegel yang dipasang
dapat lurus dan rata. Perhatikanlah juga patokan yang telah dibuat, jangan
sampai tegel yang di pasang melewati batasan wilayah yang dipatok.

Anda mungkin juga menyukai