Anda di halaman 1dari 8

3.

6 JOB 6 PEMASANGAN TEGEL LANTAI


A. Tujuan
1) Dapat memasang tegel dengan benar.
2) Dapat menyelesaikan tahap akhir pembuatan lantai plesteran.
3) Dapat menerapkan teknik plesetran yang benar.
4) Dapat meghitung bahan yang di gunakan.

B. Teori Dasar
Keramik (tegel) pada awalnya berasal dari bahasa Yunani, keramikos
yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses
pembakaran. Lantai keramik atau ubinkeramik adalah bahan penutup
(finishing) lantai dari bahan keramik.
Tujuan pemasangan tegel sebagai:
1) Penutup lantai atau dinding,
2) Menambah kekuatan lantai atau dinding,
3) Mempermudah pemeliharaan dan kebersihan lantai atau dinding,
4) Serta mendekorasi ruangan (lantai atau dinding).

C. Keselamatan Kerja
1) Pahami Dokumentasi Kerja
2) Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya
3) Ikuti petunjuk instruktur yang diberikan oleh pembimbing.
4) Konsentrasi saat bekerja.
5) Jangan bersenda gurau pada saat sedang bekerja.

D. Alat Dan Bahan


 Alat
1) Sendok Spesi
2) Kape
3) Ember
4) Kotak Spesi
5) Waterpass
6) Sekop
7) Ruskam
8) Ayakan
9) Gerobak
 Bahan
1) Tegel
2) Batu Bata
3) Pasir
4) Kapur
5) Air

E. Langkah Kerja:
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2) Mencampurkan pasir (yang telah diayak) dan kapur, dengan
perbandingan pasir 1: kapur 2. Kemudian manambahkah air
secukupnya dan mengaduk campuran tersebut hingga rata.
3) Memasang patok di tempat yang akan dilakukan pemasangan tegel.

(Gambar 3.6.1)
4) Menaburkan pasir yang telah diayak di bidang kerja sebagai lapisan
dasar dengan ketebalan kira-kira 3-5 cm.
5) Menyiram-nyiram pasir menggunakan air agar lapisan lebih padat.
6) Meratakan dan memadatkan lapisan dasar.
7) Merendam tegel yang akan digunakan.
8) Memasang tegel keramik satu per satu dengan memperhatikan
kedatarannya menggunakan waterpass.

(Gambar 3.6.2)

(Gambar 3.6.3)
9) Setelah semua tegel selesai dipasang, mengisi celah tegel dengan
kapur yang dicampur air, Membersihkan plesteran kapur.
10) Setelah proses mengisi celah tegel selesai, membersihkan lokasi kerja
dan peralatan yang digunakan.
(Gambar 3.6.4)

F. Analisa Perhitungan

 Perhitungan Kebutuhan Keramik


 Luas bidang kerja (persegi) = Panjang x Lebar
= 3,25 x 1,20
= 3,9 m2
 Luas keramik = 40 cm x 40 cm
= 1600 cm2
= 0,16 m2
 Jumlah Kramik yang dibutuhkan
= Luas Bidang Kerja : Luas Keramik
= 3,9 : 0,16
= 24,3 buah ≈ 24 buah
Jadi, kebutuhan keramik adalah 24 Buah
 Perhitungan Kebutuhan Pasir dan Kapur
 Tebal Lantai Kerja = 10 cm
 Volume bidang kerja = Luas Bidang Kerja x Tebal Spesi
= 3,48 m2 x 0,01 m
= 0,0348 m3
 Perbandingan mortar 1:2
Untuk volume kapur (Vk) = 1 x 0,55 x 0,0348 = 0.01914m3
= 19,1 L
Untuk volume pasir (Vp) = 2 x 0,675 x 0,0348 = 0.04698m3
= 46,98 L

G. Dokumentasi Kerja

(Gambar 3.6.5 Proses pencampuran spesi)


(Gambar 3.6.6 Proses pematokan)

(Gambar 3.6.7 Proses penghamparan pasir)

(Gambar 3.6.8 Memadatkan lapisan datar)


(Gambar 3.6.9 Proses pemasangan tegel)

(Gambar 3.6.10 Proses pemasangan tegel)

(Gambar 3.6.11 Pemasangan Tegel yang hamper selesai)


(Gambar 3.6.12 Tegel yang telah selesai di pasang)

H. Kesimpulan
Dari kegiatan ini, kami dapat menyimpulkan bahwa dalam
pemasangan tegel sangat perlu memperhatikan kedataran agar tegel yang
dipasang rata, indah dan menghasilkan kualitas yang baik. Pemasangan
tegel juga harus memperhatikan kesikuan bidang pasangan.

I. Saran
Sebaiknya pemasangan tegel harus memperhatikan kesikuan bidang
pasangan sebab bidang pasangan tersebut tidak selamannya benar-benar
siku maka pemasangan pada ujung bidang harus diperhatikan kulurusan dan
kedataran, begitupun dengan pemasangan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai