SPUR GEAR
RODA GIGI LURUS
OLEH:
War’an Rosihan, ST.,MT.
JURUSAN TEKNIK MESIN UNJANI
1
SPUR GEAR
• Digunakan untuk mentransmisikan daya dan
putaran antara 2 buah poros yang paralel /
sejajar, saling memotong dan saling
menyilang.
• Gigi-gigi nya dipotong paralel terhadap sumbu
aksial dari poros
• Roda gigi yang lebih kecil disebut pinion dan
yang besar disebut gear
2
GAMBAR SPUR GEAR (2)
Ada 2 macam Spur Gear:
• Eksternal gear
• Internal gear
PINION GEAR
di dalam industri manufaktur banyak jenis roda gigi yang dipakai. Ada yang profil gigi
bentuk sikloide, ada yang evolvente, dan ada yang bentuknya dari sistem koordinat.
melukis profil gigi sikloide
3
Profil roda gigi (2)
• melukis profil gigi Evolvente
Evolvente adalah suatu lengkung yang digambarkan oleh titik- titik yang dililitkan
pada suatu silinder.
TERMINOLOGI
• Number of teeth of
the gear (Nt)
• Diameter of pitch
circle (d)
• Center distance (c)
• Circular pitch (p)
• Diametral pitch (P)
4
Center of distance (c)
d p dg d p dg
c c
2 2
9
.d
p
Nt
p = circular pitch
Nt = jumlah gigi (buah)
d = diameter pitch circle
10
5
Diametral pitch (P)
Ukuran relatif dari gigi-gigi pada sebuah roda gigi
Jumlah gigi tiap inchi lengkungan roda gigi.
Nt
P
d
P = diametral pitch
Nt = jumlah gigi (buah)
d = diameter pitch circle
Untuk diameter yang sama,
semakin besar P maka jumlah
giginya akan semakin banyak
11
6
Gear Tooth Action
rbp r p cos
rbg rg cos
14
7
TERMINOLOGI (2)
ro rp a
clearance de a
15
16
8
EKSTERNAL GEAR
1.d1 2 .d 2
1.r1 2 .r2
1.Nt1 2 .Nt 2
17
INTERNAL GEAR
1 .d 1 2 .d 2
1 .r1 2 .r2
1 . N t1 2 . N t 2
18
9
Velocity Ratio dan Diagram Kecepatan
Backlash
Different between toothspace and tooth width
20
10
Recommended Minimum Backlash
18 0.005 0.006 - - -
12 0.006 0.007 0.009 - -
8 0.007 0.008 0.010 0.014 -
5 - 0.010 0.012 0.016 -
3 - 0.014 0.016 0.020 0.028
2 - - 0.021 0.025 0.033
1.25 - - - 0.034 0.042
21
Contact Length
Terjadinya contact dimulai
ketika addendum dari
driven/ follower (yang
digerakkan) memotong
pressure line dan berakhir
ketika addendum dari
driver (penggerak)
memotong pressure line
22
11
Contact Ratio
Perbandingan dari
contact length
dengan base pitch
Base pitch ialah jarak
antar gigi yang diukur
pada base circlenya
yaitu jarak satu titik
pada gigi sampai titik
pada gigi berikutnya
pada kedudukan yang
sama.
23
12
25
26
13
Proses pembuatan roda gigi
• misalnya diketahui sebuah
roda gigi lurus dengan z = 30 gigi dan modulnya (m) 1,5.
• Diameter tusuk (Dt) = z.m
= 30.1,5
= 45 mm
• Diameter luar (Dl) = Dt + (2.m)
= 45 + (2.1,5)
= 48 mm
• Kedalaman gigi (h) = ha + hf
= (1.1,5) + (1,2.1,5)
= 3,3 mm
• Pisau yang digunakan adalh nomor 5
• Pembagian pada kepala pembagi bila ratio perbandingan
pembagiannya 40 : 1, maka:
Nc = 40/z
= 40/30
= 1 10/30
= 1 6/18
27
28
14
Addendum : a
Dedendum : de
Clearance : c
29
30
15
Rangkaian Roda Gigi (gear trains)
Putaran rroda gigi yang digerakkan n3 : N2 d
n3 n2 2 n2
N3 d3
Nilai rangkaian roda gigi e :
Jumlah putaran roda gigi akhir dari rangkaian roda gigi akhir yang digerakkan
Dimana :
Lengan
80T n23 n2 n3
Rg
30T
matahari
n 53 n 5 n 3
4
n53 n5 n3
2
3
20T
Rg
planet
5 n23 n2 n3
Rg
cincin
32
16
puteran lengan
didapat
maka
33
ANALISA GAYA
34
17
HUBUNGAN TORSI, DAYA & GAYA
TANGENSIAL
35
36
18
TEGANGAN-TEGANGAN GIGI
Pertimbanganyang harus diperhatikan dalam perencanaan kapasitas roda gigi
F Wt
t t
2 l t2
l atau x
x t 4l
2
6Wt l Wt l W 1 1 Wt p Wt Wt P
t 2
Ft 2
F t 6l F t 4l 64 F 23 xp Fpy FY
2
37
Wt P
5. Lebar muka gigi F (in) F
K vY p
6. Lebar muka gigi F (in) harus memenuhi 3p ≤ F ≤ 5p
19
Penyelesaian :
Reduksi 4 : 1 diambil pasangan gigi berjumlah 18 pinion 72 untuk gear
Pinion dengan gear bahannya sama,Faktor bentuk gigi Y = 0,29327 (tabel 13-3)
Bahan UNS G10400 mempunyai Sy = 84 kpsi dari tabel A-17, bila faktor keamaanan 4
maka tegangan lentur yang diizinkan p = 21 kpsi
40
20
41 28
KEKUATAN LELAH
Batas ketahanan untuk bahan roda gigi dapat ditentukan sebagai berikut :
Se = ka . Kb . Kc . Kd . Ke . Kf . S’e
Dimana :
Se = Batas ketahanan gigi dari roda gigi
S’e = Batas ketahanan benda percobaan gelagar berputar = 0,5 Sut
ka = faktor permukaan (Lihat Gambar 13-25)
kb = faktor ukuran (persamaan 7-16)
kc = faktor keandalan (Tabel 13-10)
kd = faktor suhu (Persamaan 13-33)
ke = faktor modifikasi pemusatan tegangan = 1
kf`= faktor atas pengaruh-pengaruh yang lain = 1 (Tabel 13-11)
21
Contoh soal :
Sepasang roda gigi reduksi 4 : 1, Daya motor H = 100 hp, putaran n2 = 1120 rpm,
diperkirakan lebar gigi F = 3,5 in, Puncak diametral P = 4, Jumlah gigi pinion N2 = 18
gigi, Jumlah gigi Roda gigi N3 = 72 gigi, roda gigi mempunyai tinggi penuh pada sudut
tekan = 20o, jarak kebebasan C = 0,250/P, terbuat dari baja UNS G10400 yang
diberi perlakuan panas dan ditarik pada 1000 oF. Didasarkan pada kondisi
pemasangan yang rata-rata, benturan ringan pada mesin yang digerakkan, keandalan
95 %, Carilah faktor keamanan nG dan n terhadap suatu kegagalan lelah.
Solusi :
Bila d2 =4,5 in, V = 1319 fpm, Wt = 2501 lb maka Faktor kecepatan :
50 50
Kv 0,579
50 V
50 1319
Dari tabel 13-5 didapat faktor geometri J = 0,34810 dengan cara interpolasi
0,35050 0,34404
0,34404 72 50 0,34810
85 50
Tegangan yang terjadi pada gigi :
43
44
22
Km
45
46
23
47
48
24
49
50
25
DAYA TAHAN PERMUKAAN
Kegagalan permukaan :
1. Aus (wear)
2. Sompelan (pitting)
3. Goresan (scoring) atau Gosokan (abrasion)
Teori Hertz :
51
Dimana :
1, 2 = koefisien gesek F = Gaya tekan = Wt/cos
E1, E2 = modulus elastisitas bahan l = lebar muka F
d1, d2 = diameter puncak roda gigi 1 dan 2
Dengan mengganti pmax dengan H, maka tegangan tekan permukaan (surface
compressive stress (Hertzian Stress)):
2 W t
1
r1
1
r2
H
F cos 1
1
2
1
2
2
E1 E2
52
26
r1 dan r2 adalah jari-jari kelengkungan profil gigi, dan adalah sudut tekan.
d p sin d G sin
r1 ; r2
2 2 NG dG
mG
Perbandingan kecepatan (speed ratio) : NP dP
1 1 2 1 1 1 1 2 mG 1
r1 r2 sin d P d G r1 r2 sin mG d P
Catatan :
Tanda egatif bahwa H
adalah suatu tegangan
tekan
53
Faktor geometri untuk roda gigi luar Faktor geometri untuk roda gigi dalam
27
KEKUATAN LELAH PERMUKAAN
55
Faktor modifikasi umur (Life modification factor) CL dipakai untuk menaikkan kekuatan
bila roda gigi dipakai untuk perioda waktu yang singkat Tabel 13-15
Faktor suhu (temperature factor) CT ≥ 1, bila suhu melampaui 250o F (pers. 13-33)
28
Contoh soal
Sepasang roda gigi reduksi 4 : 1, Daya motor H = 100 hp, putaran n2 = 1120 rpm,
diperkirakan lebar gigi F = 3,5 in, Puncak diametral P = 4, Jumlah gigi pinion N2 = 18 gigi,
Jumlah gigi Roda gigi N3 = 72 gigi, roda gigi mempunyai tinggi penuh pada sudut tekan =
20o, jarak kebebasan C = 0,250/P, terbuat dari baja UNS G10400 yang dibeeri perlakuan
panas dan ditarik pada 1000o F. Didasarkan pada kondisi pemasangan yang rata-rata,
benturan ringan pada mesin yang digerakkan, keandlan 95 %, Carilah faktor keamanan nG
dan n terhadap suatu kegagalan lelah permukaan.
57
58
29
59
60
30
RODA GIGI MIRING
(HELICAL GEAR)
DOSEN :
WAR’AN ROSIHAN, ST., MT.
NID : 4121 478 68
61
62
31
Pasangan roda gigi miring dengan Pasangan roda gigi miring dengan
poros yang sejajar poros yang bersilang
63
64
32
Pasangan roda gigi miring
dengan poros yang sejajar
1. Kinematika Roda gigi miring
a. Dipakai untuk memindahkan gerakkan
antara poros-poros yang sejajar
b. Sudut kemiringan gigi (helix-angel)
adalah sama pada setiap roda gigi
c. Kemiringan gigi pada pasangan roda
gigi haris berlawanan (pinion kekiri,
Gear-nya kekanan)
65
33
i. Memindahkan beban yang besar pada putaran
tinggi
j. Perbandingan kontak kecil
k. Pasangan roda gigi miring memberi beban radial
dan aksial.
l. Beban aksial tinggi disarankan menggunakan
pasangan roda gigi miring ganda
m. Bila dua atau lebih roda gigi miring yang tunggal
dipasang pada poros yang sama, arah kemiringan
roda-roda gigi tersebut haruslah dipilih sedemikian
agar menghasilkan beban aksial yang minimum.
67
= Sudut kemiringan
(helic angel)
ac = Jarak normal lengkung
puncak (normal circular
pitch ) ( pn )
68
34
Puncak diametral normal ( normal diametral pitch ) (Pn )
Hubungan jumlah
Ingat : gigi virtual dengan
= 0 R = D/2 jumlah gigi aktual
= 90o R =
N’ = N/cos
69
PERBANDINGAN GIGI
1. Roda gigi berpuncak halus ( P > 20 ) tidak ada standar untuk
perbandingan gigi roda gigi miring. (alasannya adalah lebih
murah merubah perencanaan sedikit dari pada
menyediakan peralataan yang khusus)
2. Roda gigi miring jarang dipakai secara saling-dapat-
dipertukarkan (interchangeably).
3. Perbandingan gigi berdasarkan sudut tekan normal 20o,
sesuai dengan tabel 13-1, cocok untuk kemiringan gigi
antara 0 – 30o
4. Susunan perbandingan khusus bisa didasarkan pada sudut
tekan melintang 20o dan memakai puncak diametral
melintang, sudut kemiringan ini dibatasi untuk 15, 23, 30
atau 45o (untuk > 45o tidak disarankan)
5. Lebar muka disarankan F = 2px
6. Pengecualian atas aturan ini adalah roda gigi otomotif.
70
35
ANALISIS GAYA
PADA RODA GIGI MIRING
HUBUNGAN GAYA
TEKAN DENGAN
KOMPONEN GAYA
TEKAN
71
72
36
73
74
37
75
76
38
ANALISA KEKUATAN
PADA RODA GIGI MIRING
77
FAKTOR KECEPATAN :
78
39
FAKTOR PENGALI J UNTUK PASANGAN RODA GIGI
BUKAN BERGIGI 75 :
79
FAKTOR GEOMETRI I :
PEMBAGIAN BEBAN :
40
81
82
41
83
84
42
85
86
43
87
88
44
89
90
45
RODA GIGI MIRING BERSILANG
91
92
46
HUBUNGAN ANTARA SUDUT POROS DAN
KEMIRINGAN GIGI
94
47
DIAMETER PUNCAK
96
48
RODA GIGI CACING
(WORM GEAR)
Susunsn roda gigi cacing mempunyai
penutup tunggal atau ganga
Susunan roda gigi penutup tunggal adalah
roda gigi dibungkus penuh oleh cacing
Terjadi persinggungan bidang (area contact)
Susunan roda gigi penutup ganda adalah
roda gigi dibungkus sebagian oleh cacing
Terjadi persinggungan garis (line contact)
97
TATA NAMA RODA GIGI CACING Pasangan cacing dengan roda gigi cacing
mempunyai arah kemiringan yang sama,
tetapi sudut kemiringannya agak berbeda
Sudut kemiringan pada cacing umumnya
agak besar, pada roda gigi cacing sangat
kecil
Sudut masuk () pada cacing dan sudut
kemiringan pada roda gigi G adalah sama
untuk sudut poros 90o.
Sudut masuk cacing () adalah
komplemen dari sudut kemiringan cacing
W.
Puncak dari susunan roda gigi cacing
adalah menyatakan puncak aksial (axial
pitch) px dari cacing
Jarak lengkung puncak pada arah
melintang ( tranverse circular pitch) pt
98
49
DIAMETER PUNCAK RODA GIGI CACING
NG = Jumlah gigi roda gigi
cacing
pt = Jarak lengkung puncak
pada arah melintang
C = Jarak pusat
dW = diameter puncak cacing 99
HUBUNGAN ANTARA
JARAK MAJU (Lead) L & SUDUT MASUK (Lead angle)
NW = Jumlah lilitan
100
50
LEBAR MUKA GIGI RODA GIGI CACING
(Face width) FG
101
102
51
Karena gaya-gaya pada cacing dan roda gigi cacing sama besar
dan berlawanan arah maka :
Dimana :
Jadi komponen gaya dalam arah sumbu X, Y dan Z dari roda gigi
cacing terhadap cacing ialah :
104
52
Hubungan WGt dengan WWt
105
Hubungan VS & VW
VS = VW VG
106
53
107
Penyelesaian :
Diketahui : Cacing putaran kanan
NW = 2 lilitan, H = 1 hp, nW = 1200 rpm, NG = 30 gigi, P = 6 gigi/ in, dW = 2 in, F= 2,5 in, t
= 14,5o, koefisien gesek lihst kurva B dar gambar 14-17
Ditanya :
a) Px = ? ; C = ? ; L = ? ; = ?
b) RA = ? ; RB = ? Dan T = ? 108
54
109
110
55
111
112
56
113
114
57
115
116
58
NILAI DAYA DARI RODA GIGI CACING
TEGANGAN LENTUR :
117
118
59
119
120
60
121
122
61
123
124
62
125
126
63
RODA GIGI KERUCUT
DISUSUN OLEH :
WAR’AN ROSIHAN, ST., MT.
127
64
KINEMATIKA
L
129
130
65
Hubungan antara sudut puncak dengan Jumlah gigi pinion
dan roda gigi
131
Dimana :
N’ = Jumlah gigi virtual (virtual number of the teeth)
p = Jarak puncak lengkung diukur pada ujung besar dri pada gigi
rb = jari-jari punggung kerucut
Catatan :
132
66
133
ANALISA GAYA
RODA GIGI KERUCUT
134
67
135
136
68
137
138
69
139
70
141
142
71
143
144
72
145
146
73
147
148
74
149
150
75
6. Bantalan aksi gesekan harus dipakai untuk menerima
beban aksial, karena beban ini lebih besar dibanding
pada roda gigi kerucut lurus.
7. Perbandingan muka-persinggungan (face contact
ratio) yaitu kemajuan muka gigi dibagi dengan jarak
lengkung puncak, paling tidak 1,25 untuk
mendapatkan aksi gigi spiral yang sebenarnya.
8. Sudut tekan 14,5o, 20o dan biasanya 35o
9. Arah putran spiral haruslah dipilih sedemikian rupa
agar bisa memisahkan roda gigi tersebut satu
terhadap lainnya dan tidak saing berdesakan, yang
dapat menyebabkan kemacetan.
10. Pada setiap keadaan, bantalan penumpu harus
selalu direncanakan tidak longgar atau tidak bergerak
dalam arah aksial.
151
152
76
153
154
77
ANALISA GAYA
RODA GIGI KERUCUT SPIRAL
Pinion spiral arah kanan dengan putran Pinion spiral arah kiri dengan putran
pinion searah jarum jam dan untuk pinion searah jarum jam dan untuk
spiral arah kanan dengan putaran pinion spiral arah kanan dengan putaran pinion
brlawanan arah jarum jam brlawanan arah jarum jam
155
156
78
157
158
79
159
160
80