Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Senyawa aktif biologis itu merupakan senyawa metabolit sekunder yang meliputi
penting dalam kehidupan manusia. Hampir lima dekade terakhir ini timbul
ketertarikan yang kuat dalam meneliti tumbuhan sebagai sumber obat-obatan. Ini
didasarkan pada beberapa alasan. Pertama, adanya gerakan revolusi hijau yang
didasari keyakinan bahwa pengobatan dengan tumbuhan lebih aman dan dapat
sintetis. Kedua, adanya fakta bahwa banyak obat-obatan penting yang digunakan
Pada saat ini, baru sekitar 180 spesies yang telah digunakan untuk
berbagai keperluan industri obat dan jamu, tetapi baru beberapa spesies yang telah
1
1.2 Prinsip Percobaan
biasanya dilakukan dalam suatu wadah tertutup. Pelarut organik akan berpenetrasi
ke dalam jaringan dan akan melarutkan minyak serta bahan non volatil yang
citratus)
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistematika Tumbuhan
Kerajaan : Plantae
Sub-Kerajaan : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub-kelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Famili : Poaceae
Genus : Cymbopogon
C. citratus merupakan tanaman yang berasal dari Sri Lanka dan India
Selatan, dan saat ini banyak dibudidayakan di daerah-daerah tropis Amerika dan
yang dapat tumbuh dengan tinggi mencapai 1,8 m dan lebar 1,2 m. Daunnya
tunggal berjumbai, panjang sekitar 1 m, lebar 1,5 cm, tepi kasar dan tajam, tulang
daun sejajar, permukaan atas dan bawah berambut, serta berwarna hijau muda. C.
citratus memiliki batang yang tidak berkayu, beruas-ruas pendek dan berwarna
putih, buahnya pipih dan berwarna putih kekuningan, bijinya bulat panjang
3
Sinonim : Cymbopogon citratus (DC.) Stapf memiliki nama sinonim
ceriferus Hackel. Nama daerah untuk C. citratus adalah sere mangat bi (Aceh),
sere (Gayo), garama kusu (Manado), sarai, sarai arun, sarai batawi (Minangkabau),
sangge-sangge, sere (Batak), see (Bali), serai gulai (Ambon), sereh (Sunda), sere
(Jawa, Madura), sorai (Lampung), pataha ‘mpori (Bima), dan dirangsa (Seram)
(Heyne, 1987). Nama asing untuk C. citratus menurut USDA (2006) adalah
zitronengras (Jerman),
seperti terpen hidrokarbon, alkohol, keton, ester dan aldehid dipastikan selalu ada
dalam minyak. Minyak atsiri C. citratus sebagian besar terdiri dari sitral. Jumlah
total minyak atsiri yang diperoleh dari daun bervariasi antara 0,28 hingga 1,4%.
Jumlah maksimal yang pernah dilaporkan adalah 3.0% yang didapat melalui
4
tumbuhan ini diindikasikan untuk membantu masalah pencernaan, menginduksi
yang terkandung dalam C. citratus memiliki beragam aktivitas biologi seperti efek
konsentrasi lebih dari 200 μg/ml, sitral menghambat baik pertumbuhan misel
berkembang menjadi satu disiplin tersendiri, berada di antara kimia organik bahan
alam dan biokimia tumbuhan, serta berkaitan erat dengan keduanya. Bidang
perhatiannya ialah aneka ragam senyawa organik yang dibentuk dan ditimbun
1987).
5
senyawa yang berperan dalam pengobatan, menentukan apakah dapat disintesis
telaah tidak tersedia dan bahan mungkin harus disediakan oleh pengumpul yang
tinggal di benua lain. Dalam hal demikian, jaringan yang di ambil segar harus
disimpan kering di dalam kantung plastik, dan biasanya akan tetap dalam keadaan
baik untuk dianalisis setelah beberapa hari dalam perjalanan dengan pos udara
(Harborne, 1987).
Proses pengambilan minyak serai wangi (Citronella oil) dari daun dan
batang serai wangi dengan metode distilasi uap dan air dengan pemanasan
beberapa factor yang berpengaruh terhadap rendemen dan mutu minyak serai
wangi yang dihasilkan seperti pengaruh kondisi bahan (segar dan layu) dari daun
dan batang serai wangi, pengaruh perlakuan bahan (utuh dan dicacah ± 2 cm),
pengaruh bagian dari serai wangi (daun dan batang) serta pengaruh suhu operasi
minyak di dalam daun dan batang serai wangi serta dilakukan pengambilan
6
Kondisi operasi untuk metode ini adalah pada massa 200 gram dan
wangi yang tinggi pada variabel daun adalah pada daun layu cacah pada suhu 110
dengan % rendemen sebesar 1,52 % dan untuk batang adalah pada batang layu
cacah pada suhu operasi 110 dengan % rendemen sebesar 1,03 %. Kandungan
Citronella yang tinggi pada daun adalah saat kondisi daun segar sebesar 67,36 %
dan pada batang saat kondisi batang layu sebesar 85,73 %.(Feriyanto,2013)
Densitas minyak serai wangi untuk daun pada range 0,872 – 0,882
gram/cm3 dan untuk batang pada range 0,862 – 0,877 gram/cm3. Nilai indeks
bias untuk daun pada range 1,415 – 1,472 dan pada batang pada range 1,415 –
1,438. Nilai bilangan asam untuk daun pada range 2,805 – 3,366 dan pada batang
kosmetik, makanan, aroma terapi dan obat-obatan. Minyak atsiri saat ini sudah
atsiri dari nilam, akar wangi, pala, cengkeh, serai wangi, kenanga, kayu putih,
cendana, lada, dan kayu manis. Menurut Richards (1944), minyak atsiri bisa
didapatkan dari bahan-bahan diatas yang meliputi pada bagian daun, bunga,
batang dan akar. Dari sekian bahan atsiri diatas yang selama ini mulai tidak
dikembangkan adalah minyak atsiri dari serai wangi, karena untuk mendapatkan
Tanaman serai dibagi menjadi tiga jenis yaitu serai wangi (Cymbopogon
7
(Cymbopogon martini). Pada penelitian ini digunakan serai wangi karena sudah
umum digunakan oleh peneliti – peneliti terdahulu.Serai wangi selama ini masih
lainnya. (Feriyanto,2013)
sehingga waktu pengambilan menjadi lebih singkat dan rendemen yang dihasilkan
lebih bagus dan meningkat. Dalam hal ini perlu ditemukan metode baru untuk
efektif dalam distribusi panas dan efisien karena waktu yang diperlukan relatif
lebih singkat untuk mendapatkan rendemen yang sama untuk cara seperti metode
hydro distillation dan steam distillation. Berdasarkan hal itu maka diperlukan
penelitian mengenai distilasi dari daun dan batang serai wangi dengan metode
modifikasi dari penelitian terdahulu yaitu steam and hydro distillation dengan
kualitas minyak serai wangi yang dihasilkan untuk setiap kondisi yang telah
ditentukan. (Feriyanto,2013).
sekunder dalam tumbuhan. Dapat ditemukan di akar, kulit batang, daun, bunga
dan bji. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak atsiri yang
diantaranya adalah minyak potensial yang telah berkembang di pasar serta bernilai
yang terus digali agar beprospek bagi pengguna. Hai ini didukung juga oleh
8
adanya ketersediaan lahan di Indonesia. Salah satu contoh minyak atsiri sangat
minyak atsiri, yang tergolong sudah berkembang. Dari hasil penyulingan daunnya
diperoleh minyak serai wangi yang dalam dunia perdagangan dikenal dengan
nama Citronella Oil. Minyak serai wangi Indonesia dipasaran dunia terkenal
dengan nama “Citronella Oil of Java”. Volume ekspor minyak serai wangi
beberapa tahun terakhir mengalami penurunan, Pada tahun 2002 mencapai 142
ton dengan nilai 1.066.000 US $ dan pada tahun 2004 sebesar 114 ton dengan
utama minyak serai wangi. Namun saat ini negara produsen utama adalah RRC.
Hal ini disebabkan karena produksi minyak serai wangi Indonesia selalu menurun
dan mutunya kalah dibanding China dan Taiwan. Pada hal permintaan cukup
Meksiko, India, Taiwan, Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman dan Spanyol.
Konsumsi minyak serai wangi dunia mencapai 2.000 – 2.500 ton dan baru
terpenuhi 50 - 60% saja. China sebagai negara produsen utama hanya mampu
memasok 600 - 800 ton per tahun. Sedangkan Indonesia baru dapat memenuhi
200 - 250 ton dari pemintaan minyak serai wangi per tahun (Sipahutar,2013).
Formulasi minyak atsiri sereh dapur yang telah masuk dan bereaksi di
mengakibatkan kematian. Efek dari minyak atsiri sereh dapur dalam tubuh
serangga uji menimbulkan gejala diantaranya; (1) Perubahan warna, yaitu tubuh
9
larva menjadi berwarna kuning keputih-putihan, selanjutnya warnanya berubah
lagi menjadi coklat dan pada akhirnya seluruh tubuhnya menjadi hitam (mati); (2)
Gagal pupa, ulat yang telah menjadi pupa memperlihatkan warna hitam, bahkan
sebagian serangga uji mati sebelum selesai membentuk pupa; (3) Diduga minyak
gejala yang ditandai seperti mulai ada perubahan warna kulit yang memudar
hingga terjadi kematian serangga uji pada skala waktu antara ± 2 – 3 jam setelah
perlakuan. (Sipahutar,2013).
secara luas untuk pemisahan analitik dan preparatif. Hampir setiap campuran
kimia, mulai dari bobot molekul rendah sampai tinggi, dapat dipisahkan menjadi
apakah analitik atau preparatif hanya dilakukan jika keperluan fraksi murni dari
lapis tipis, pemisahan senyawa yang amat berbeda seperti senyawa organik alam
anorganik, dapat dilakukan dalam beberapa menit dengan alat yang harganya
tidak terlalu mahal. Kelebihan Kromatografi lapis tipis yang lain ialah pemakaian
10
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Alat
Alat yang digunakan adalah Alu, beaker glass ukuran 250 dan 1000 ml
(Iwaki Pyrex), cawan penguap 75 ml, chamber, corong, corong pisah 250 ml,
erlenmeyer 100 dan 250 ml, gelas ukur 10 dan 25 ml, gelas cangkir, gunting,
indikator ph, jam, kaca tutup, kapas, karet gelang, kertas saring, label, lumpang,
masker corong, penangas air ,penjepit tabung, pensil warna, perkamen potong,
pipet tetes panjang dan pendek, pisau (Joyko), plastik, kertas karkil, serbet,
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah etanol 96%, etilasetat, H2SO4 pekat, larutan
dikocok lalu disaring. Filtratnya diidentifikasi dengan metode KLT ( fase diam:
plat pra lapis silika GF25. Fase gerak: campuran n-heksana-etilasetat (8/2) dalam
11
3.4. Flowsheet
ditambahkan 10 ml etanol
diekstraksi dengan metode maserasi selama 30
menit
disaring
Filtrat Residu
ekstrak
didiamkan +_ 15 menit
12
dihitung harga RF nya
Sebelum visualisasi :
warna pink
- Setelah Visualisasi
Sebelum visualisasi :
warna ungu
Daun Sereh
ditambahkan 10 ml etanol
ditambahkan pelarut HCL 1% dalam metanol
sampai terendam dan dibiarkan selama 10-15
menit
disaring
Filtrat Residu
Chamber
13
dicatat waktu jenuh chamber
ekstrak
didiamkan +_ 15 menit
Sebelum visualisasi :
1,8 cm
warna hijau, Rf= = 0,225
8 cm
- Setelah Visualisasi
0,2 cm
Rf= = 0,025 (kuning)
8 cm
14
BAB IV
4.1 Hasil
Hasil Keterangan
visualisasi 1,8 cm
Rf= = 0,225
8 cm
yang teridentifikasi
visualisasi 1,8 cm
Rf= = 0,225 (coklat)
8 cm
0,2 cm
Rf= = 0,025 (kuning)
8 cm
yang teridentifikasi
4.2 Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan, pemisahan minyak atsiri dari batang
H2SO4 terdapat 1 noda berwarna coklat, 1 noda berwarna kuning dengan harga Rf
15
Jarak pengembangan senyawa pada kromatogram biasanya dinyatakan
jarak titik pusat bercak dari titik awal dan jari titik depan dari titik awal
16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
- Identifikasi minyak menguap dalam batang sereh (Cymbopogon citratus)
dengan fase gerak Toluen : Etil Asetat (8:2) dan penampak warna Vanilin
H2SO4. Hasil yang didapat sebelum visualisasi noda berwarna kuning dan
5.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
Sebelum Visualisasi
Setealah visualisasi
19