Syok pada bayi baru lahir memiliki etiopathologic yang kompleks dan
membutuhkan penilaian cermat untuk mengarah ke intervensi yang spesifik.
Diagnosis dini adalah kunci untuk manajemen yang sukses. Tidak seperti orang
dewasa dan pasien anak, syok pada bayi baru lahir sering dikenali pada fase yang
tidak dikompensasi oleh adanya hipotensi, yang mungkin sudah terlambat. Metode
evaluasi rutin yang digunakan pada populasi orang dewasa dan pediatrik seringkali
invasif dan kurang memungkinkan. Kami bertujuan untuk membahas patofisiologi
syok pada bayi baru lahir, termasuk perubahan transisi saat lahir yang berkontribusi
terhadap tantangan dalam identifikasi dini. Penekanan khusus focused
echocardiography/focused cardiac ultrasound, yang dapat digunakan sebagai alat
tambahan untuk evaluasi dan manajemen berkelanjutan pada neonatalogi. Suatu
pendekatan terhadap manajemen syok yang berorientasi pada tujuan telah
dijelaskan dan bagaimana ekokardiografi fungsional dapat membantu dalam
membuat pilihan intervensi yang logis (terapi cairan, terapi inotropik atau terapi
vasopressor) pada bayi dengan syok.
Latar belakang
Kunci penanganan syok pada masa bayi baru lahir adalah identifikasi dini
dan penentuan etiologi untuk memberikan perawatan yang tepat. American College
of Critical Care Medicine (ACCM) menerbitkan pedoman klinis dan parameter
praktik untuk meningkatkan dan memperbaiki keadaam syok pada anak dan
neonatal tahun 2002, dengan pembaruan berikutnya di tahun 2007 (1). Selain
menekankan pengenalan dini dan intervensi waktu, pedoman ini juga mendukung
penggunaan parameter hemodinamik, khususnya saturasi oksigen vena sentral dan
indeks jantung, dalam manajemen syok yang sedang berlangsung di unit perawatan
1
intensif neonatal (NICU). Meskipun disebarluaskannya pedoman tersebut,
pengelolaan syok neonatal terus bergantung pada metode pemantauan dan
pengelolaan sederhana. Ulasan ini bertujuan untuk membahas patofisiologi yang
terkait dengan syok pada bayi baru lahir, terutama pada bayi berat lahir sangat
rendah (VLBW), selain membahas modalitas baru untuk pemantauan
hemodinamik, dan peran bedside echocardiography fungsional dalam manajemen
syok neonatal.
Definisi Shock
2
Table 1. mekanisme syok neonatal yang menyebabkan perfusi jaringan
buruk
3
akan terjadi perubahan resistensi pembuluh darah dari rendah ke tinggi. Hal ini
dibuktikan oleh aliran vena cava superior (SVC) yang rendah terlihat pada sebagian
besar bayi pada 6-12 jam pertama kehidupan (4). Rasio permukaan terhadap
volume yang lebih besar, retikulum sarkoplasma yang belum matang dan
ketergantungan pada kalsium ekstraseluler membuat miokardium neonatal tidak
mampu beradaptasi secara memadai terhadap perubahan saat lahir. Hal ini dapat
diperparah oleh faktor-faktor yang menyebabkan hipoksia janin dan depresi
perinatal yang menyebabkan asidosis metabolik dan fungsi miokard yang buruk (5).
Hemodinamik signifikan PDA (hsPDA) adalah penyebab umum hipotensi pada
bayi VLBW. Adanya hsDPA yang menyebabkan penurunan BP diastolik juga
dapat secara teoritis mempengaruhi perfusi miokardium, yang terutama terjadi
selama diastole. Namun, pada penelitian menunjukkan tidak ada perubahan
signifikan dalam kontraktilitas dengan hsDPA (6, 7). Sebaliknya, mungkin ada
peningkatan di awal dari output sekunder ventrikel kiri ke kanan. Kegagalan
mekanisme kompensasi semacam itu mungkin terjadi pada bayi, bagaimanapun,
pada akhirnya dapat menyebabkan hipoperfusi sistemik. Setelah ligasi, perubahan
akut pada panjang serat myocyte karena perubahan beban preload ventrikel kiri juga
dapat mempengaruhi kontraktilitas miokard sebelum miokardium beradaptasi
dengan kondisi perubahan beban preload. Pada akhirnya, setiap kondisi yang
menyebabkan asfiksia dan / atau perfusi yang tidak adekuat pada miokardium dapat
lebih membahayakan pada kondisi ini. Sebagai contoh di NICU dapat mencakup
kondisi jantung struktural, aritmia, atau kardiomiopati.
Tonus otot polos pembuluh darah dan regulasinya yang komplek berperan
dalam patogenesis syok neonatal. Tonus otot mengatur keseimbangan dari
vasodilatasi dan vasokontriksi. Dalam hal ini mungkin melibatkan faktor-faktor
seperti autokrin, endokrin, parakrin, dan neuron. Faktor yang umum dijelaskan
termasuk vasopresin, oksida nitrat, eikosanoid, katekolamin, dan endotelin (8-12).
Efek utama mungkin melibatkan perubahan konsentrasi kalsium sitosol. Peran
adenosine triphosphate dependet channel K pada tonus otot polos pembuluh darah
baru-baru ini telah dipelajari (13). immaturitas sistem saraf otonom pada bayi juga
mempengaruhi fungsi peredaran darah dan tonus vaskular (14, 15).
4
Tidak seperti pada populasi anak-anak atau orang dewasa, hipovolemia
bukanlah etiologi syok yang sangat sering dijumpai dalam beberapa hari pertama
kehidupan. Penyebab hipovolemia pada bayi baru lahir akan mencakup riwayat
kehilangan darah dalam uterus seperti dengan maternal abruption, perdarahan
fetomaternal atau fetoplasental atau lilitan tali pusat. Kehilangan darah akut secara
postnatal dapat dikaitkan dengan perforasi usus setelah enterokolitis necrotizing,
perdarahan sub-galeal atau perdarahan intrakranial. Selain itu, hipovolemia relatif
dapat dilihat dengan kebocoran kapiler dan syok vasodilator pada sepsis berat.
Patofisiologi syok pada bayi baru lahir unik karena dikaitkan dengan perubahan
fisiologis dari sirkulasi janin ke sirkulasi neonatal saat lahir. Suprasystemic
pulmonary vascular resistance (PVR) pada periode prenatal mungkin tetap tinggi,
terutama bila hipoksia dan asidosis yang sedang berlangsung dari sepsis, yang
menyebabkan hipertensi pulmonal persisten pada bayi baru lahir (PPHN). Yang
terakhir berkontribusi terhadap kegagalan ventrikel kanan, dan karena itu mungkin
perlu terapi yang diarahkan untuk mengurangi tekanan sisi kanan. Yang terakhir
berkontribusi terhadap kegagalan ventrikel kanan, dan karena itu mungkin perlu
terapi untuk mengurangi tekanan pada sisi kanan. Selain PPHN, syok baru lahir
mungkin terkait dengan penutupan duktus arteriosus pada lesi jantung kongenital
yang bergantung duktus, karena memerlukan infus prostaglandin untuk membuka
dan mempertahankan patensi duktus arteriosus (PDA). Selain itu, ada banyak bukti
yang menunjukkan tingkat kortisol rendah dalam kondisi sakit, bayi prematur, dan
bayi prematur (16-19). Insufisiensi adrenal dan penurunan respons vaskular
terhadap katekolamin dapat menyebabkan syok resistensi vasopressor(20). Steroid
dosis rendah telah ditemukan untuk meningkatkan status kardiovaskular pada bayi
dengan shock yang resisten terhadap vasopressor, yang selanjutnya mendukung
peran insufisiensi adrenal relatif (21-23).
Kecukupan aliran darah sistemik dan perifer dan perfusi oksigen ke jaringan
dapat diukur dengan memantau BP, CO, dan / atau resistensi pembuluh darah
sistemik (SVR).
5
Pengukuran fungsi kardiovaskular secara langsung namun invasif seperti
pengukuran CO melalui thermodilution atau pulse induced cardiac output,
Pulmonary wedge pressure, atau tekanan vena sentral yang memberikan penilaian
akurat pada orang dewasa atau anak yang lebih tua mungkin tidak praktis pada bayi
prematur. Selain kesulitan yang berhubungan dengan penempatan shunt
intracardiac pada bayi VLBW, metode pengenceran dan termodilusi pewarna
mungkin tidak akurat karena adanya shunt intrakardiak dan duktal.
Gambar 1 : Hubungan antara denyut jantung (HR), pengisian jantung, dan cardiac
output (CO). Takikardia berlebih dapat menurunkan CO dengan menurunkan
preload dan stroke volume, hal ini juga dapat mengganggu fungsi jantung dan
perfusi koroner yang menurun dalam diastole singkat.
6
sebaiknya diukur secara invasif dapat memberikan penilaian yang
berkelanjutan secara terus menerus terhadap CO (25). Namun, kurangnya
definisi konsensus hipotensi pada neonatus terus menjadi penghalang utama
terhadap penggunaan BP sebagai ukuran yang memadai untuk penilaian
tersebut (26). BP mungkin dipengaruhi oleh faktor demografi seperti berat
lahir, usia kehamilan, dan usia pascakelahiran; dan faktor klinis yang
menyertai seperti steroid antenatal, PDA, level of respiratory support, atau
therapeutic hypothermia. BP secara langsung dipengaruhi oleh SVR, yang
pada akhirnya diatur oleh beberapa faktor termasuk obat, sepsis, suhu, dan
perubahan hormonal. Oleh karena itu, mungkin bukan penilaian terbaik
terhadap perfusi jaringan. Selain itu, terjadinya shunting intra-atrium dan
duktal mungkin tidak memungkinkan asumsi bahwa output ventrikel adalah
ukuran yang akurat terhadap aliran darah sistemik (27, 28). Nilai BP rata-
rata kurang dari usia kehamilan dalam minggu sering dianggap cukup dalam
beberapa hari pertama kehidupan (29-31), tapi ini cukup sederhana karena
ambang batas dapat bervariasi antara pasien yang berbeda, , dan sewaktu-
waktu berbeda pada pasien yang sama. Oleh karena itu harus diberikan
tindakan untuk perfusi tambahan. Dapat dibilang, aliran adalah indikator
perfusi yang lebih baik daripada tekanan darah yang mendorong aliran ke
organ. Namun, ukuran aliran seperti LV dan ventrikel kanan (RV) output
mungkin tidak secara akurat menggambarkan aliran darah organ pada bayi
VLBW karena adanya shunt yang disebutkan di atas pada periode transisi.
Aliran SVC dapat digunakan sebagai indikator aliran darah serebral yang
valid (32-34). Sebenarnya, aliran SVC yang rendah telah terbukti sangat
terkait dengan gangguan IVH atau neurodevelopmental berikutnya (33-35).
Namun, penelitian terbaru menunjukkan kurangnya sensitivitas aliran SVC
dalam memprediksi IVH (36). Masih ada kekhawatiran mengenai
variabilitas intraobserver dan interobserver yang signifikan dalam menilai
aliran SVC dan oleh karena itu perlu pengulangan. Hal ini sulit untuk
digunakan dalam praktik klinis, meski tren bisa bermanfaat. Aliran SVC
yang adekuat digunakan sebagai terapeutik sesuai dengan pedoman ACCM
(1). Hubungan antara mean BP dan aliran darah sistemik merupakan hal
7
yang kompleks pada bayi VLBW, terutama dalam beberapa hari pertama
kehidupan. Autoregulasi memastikan perfusi yang adekuat untuk organ-
organ vital pada keadaan hypoperfusion. Namun, autoregulasi serebral
mungkin kurang dalam VLBW secara transisional saat lahir atau selama
periode sakit. 30 mm Hg telah diusulkan sebagai rata-rata untuk mean BP
perfusi serebral mungkin tidak adekuat; Namun, hubungan ini mungkin
tidak sepenuhnya akurat mengingat temuan yang berbeda dari berbagai
penelitian (37-39). temuan klinis tidak langsung lainnya dari fungsi
kardiovaskular termasuk CRT, output urin, HR, dan adanya asidosis laktat.
Kombinasi tindakan semacam itu daripada penilaian individu mungkin
mempunyai spesifitas yang tinggi untuk mendeteksi keadaan aliran rendah
(40).
8
untuk pengukuran CO pada bayi baru lahir yang stabil secara hemodinamik.
Namun, perlu penelitian lebih lanjut pada neonatus dengan hemodinamik
compromise sebelum penerapan klinis yang luas (48, 49). Selain itu, bayi
yang sakit dengan bantuan ventilator (yaitu, osilasi frekuensi tinggi)
mungkin memiliki korelasi yang buruk terhadap CO yang berasal dari
echocardiography (50). Near infrared spectroscopy (NIRS) telah dievaluasi
sebagai alat untuk menilai oksigenasi serebral dan perifer dan ekstraksi
oksigen. Manfaat dari modalitas ini adalah ketersediaan pengukuran
berkelanjutan. NIRS dapat memberikan nilai-nilai untuk oksigenasi otak
(rScO2) dan ekstraksi oksigen jaringan fraksional serebral. Masih ada
kekurangan data pada bayi prematur dan bahkan bayi dalam kondisi tetap
ada kekhawatiran mengenai kapan intervensi harus didasarkan terutama
berdasarkan pada rScO2. Selain itu, nilai-nilai NIRS tetap sangat tidak
spesifik dan karenanya tidak dapat diandalkan untuk organ perut.
Pentingnya mempelajari NIRS ginjal sedang dievaluasi, dan itu dapat
digunakan sebagai refleksi perfusi di masa depan. Dalam prakteknya,
dengan data yang tersedia NIRS dapat berguna untuk pemantauan
oksigenasi serebral pada bayi cukup bulan tetapi kita membutuhkan data
yang lebih meyakinkan untuk penggunaannya pada bayi prematur dan untuk
perfusi usus sebelum dapat dimasukkan dalam pedoman praktek klinis.
Perfusi serebral yang diukur oleh NIRS dapat memberi gambaran yang baik
tentang kecukupan perfusi serebral. Sebuah percobaan multisenter baru saja
menyelesaikan yang membandingkan dibutakan vs unblinded NIRS
melakukan menunjukkan penurunan hyperoxia cerebral dan hipoksia
dengan kecenderungan angka kematian lebih rendah pada kelompok NIRS
unblended (54). Penggunaan Visible Light Technology (VLS, T-Stat;
Spectros, Portola Valley, CA, USA) telah dijelaskan untuk menilai saturasi
oksigen kapiler di berbagai organ (55, 56). Tidak seperti pulse oximetry,
pengukuran VLS tidak dipengaruhi oleh kondisi iskemia lokal, kurangnya
aliran pulsatil, vasokonstriksi, atau hipotermia. Lebih banyak data
diperlukan pada bayi baru lahir dengan hemodinamik compromise untuk
mengetahui korelasi antara perubahan dalam SVR dan temuan hemoximetry
9
dengan T-Stat. plethysmographic pulse oksimetri dapat digunakan untuk
menghitung rasio komponen pulsatil dan non-pulsatil, digambarkan sebagai
Perfusion Index. Ini baru-baru ini dipelajari dan ditemukan menjadi cukup
prediktif keadaan aliran rendah, termasuk patent ductus arteriosus (57-59).
10
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, hipotensi adalah temuan klinis yang
terlambat ditemukan dalam syok neonatal. Selain itu, tanda lainnya mungkin
termasuk lemahnya pulsasi perifer, rendah ScvO2, tanda-tanda penurunan perfusi
perifer seperti asidosis, peningkatan laktat. Meskipun menjadi temuan yang
terlambat, hipotensi adalah penentu penurunan perfusi yang paling umum
digunakan di NICU karena mudah dimonitoring. Dokter harus tetap memperhatikan
tanda-tanda lain dari gejala yang dibahas sebelumnya sebelum "ambang iskemik"
tercapai untuk tekanan darah rendah. Parameter klinis lain yang digunakan secara
konvensional seperti penilaian klinis, HR, CRT, output urin, dan serum laktat juga
merupakan penanda tidak langsung dari kesehatan kardiovaskular. Bedside focus
Ekokardiografi, yang dijelaskan oleh beberapa orang sebagai focus cardiac
ultrasound, dapat membantu dalam identifikasi awal patofisiologi yang mendasari
dan dapat diterapi secara spesifik. Tujuan dari focus ekokardiograf bukan untuk
menyingkirkan defek jantung kongenital tetapi untuk memperoleh informasi
fisiologis yang dapat membantu dalam memberikan intervensi yang spesifik.
Intervensi harus didasarkan dengan hati-hati dan mempertimbangkan patofisiologi
yang mendasari (Gambar 2).
11
Selain modalitas yang dibahas sebelumnya, echocardiography fungsional
dan NIRS dapat memberi ahli neonatologi keterampilan unik untuk mengevaluasi
ukuran perfusi organ yang dapat diandalkan dan memantau perubahan setelah
intervensi. Ini akan dibahas lebih lanjut di bagian selanjutnya. Pedoman ACCM
telah menetapkan target terapeutik untuk manajemen syok di ruang bersalin dan
selanjutnya di NICU. Titik akhir terapeutik pada jam pertama resusitasi termasuk
CRT ≤ 2s, pulsasi sentral dan perifer normal dan sama, ekstremitas hangat, output
urin> 1 ml / kg / jam, status mental normal, BP normal untuk usia, glukosa normal,
dan konsentrasi kalsium (62). Seiring dengan pertimbangan intervensi untuk
meningkatkan tekanan darah, perhatian harus diberikan pada kondisi yang
berkontribusi terhadap hipoperfusi. Ini mungkin termasuk tetapi terbatas pada
patensi duktus arteriosus, sepsis, tekanan saluran udara rata-rata yang berlebihan,
pneumotoraks, dan insufisiensi adrenal. Ini harus ditangani dengan tepat. Intervensi
umum yang digunakan dalam NICU untuk meningkatkan tekanan darah termasuk
penggunaan inotropik / vasopresor, resusitasi volume, dan pemberian steroid.
Tidak ada korelasi yang jelas antara volume darah dan tekanan darah pada
neonatus (63). Hipovolemia jarang menjadi penyebab utama hipotensi pada bayi
VLBW dalam beberapa hari pertama kehidupan, kecuali ada riwayat kehilangan
darah perinatal yang jelas. Memang, penelitian telah menunjukkan bahwa dopamin
lebih efektif dalam memperbaiki hipotensi dibandingkan dengan resusitasi cairan
pada periode postnatal langsung (64). Selain itu, pemberian cairan berlebihan dapat
dikaitkan dengan hasil yang merugikan seperti PDA, penyakit paru-paru kronis, dan
mortalitas (65). pemberian volume dapat meningkatkan preload dan CO. Oleh
karena itu, tanpa adanya hipovolemia, pemberian volume 10-20 ml / kg selama 30-
60 menit mungkin wajar. Echocardiography fungsional dapat membantu dalam
menentukan status volume dan mengikuti perubahan dengan intervensi.
Vasoregulasi abnormal adalah penyebab utama syok neonatal. Vasopressor-
inotropes, inotropes, dan lusitropes telah banyak digunakan dalam manajemen syok
neonatal, yang mengejutkan tanpa data yang kuat yang mengarahkan manajemen
tersebut. Dopamin dan epinefrin adalah vasopressor-inotropik dan dengan
demikian, meningkatkan SVR dan kontraktilitas miokard. Dobutamine adalah
inotrop dengan aksi vasodilatasi perifer. Milrinone juga merupakan "inodilator"
12
yang menurunkan resistensi pembuluh darah perifer tetapi pada bayi baru lahir efek
hemodinamiknya bergantung pada usia(66). Penggunaannya telah dijelaskan
dengan hipertensi pulmonal koeksistensi (67, 68). Phenylephrine dan vasopressin
adalah dua vasopresor murni dan dapat bermanfaat pada shock vasodilatasi resisten
katekolamin. Vasopresin baru-baru ini telah dibahas untuk memiliki manfaat
tambahan dalam pengelolaan hipotensi terkait dengan hipertensi pulmonal persisten
yang diberikan tindakan vasodilatasi paru dimediasi melalui reseptor V1, tetapi
lebih banyak data diperlukan sebelum rekomendasi dapat diberikan untuk
penggunaan yang lebih luas (69). Obat-obat inotropik dan vasopressor yang
digunakan secara umum digunakan dalam syok neonatal dirangkum dalam Tabel 3.
13
septikemia gram negatif. Namun, saat ini, tidak secara rutin digunakan atau
direkomendasikan dalam praktek klinis untuk memperbaiki ketidakstabilan
hemodinamik dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mempelajari
signifikansinya (70).
Berbeda dengan orang dewasa, EGDT belum dipelajari dengan baik pada
neonatus dan anak-anak. Pedoman ACCM (2007) merekomendasikan
penggunaannya dalam syok neonatal; Namun, tidak ada penggunaan luas EGDT
dalam manajemen syok neonatal. Hal ini sebagian disebabkan oleh fakta bahwa
syok septik menyumbang hanya sebagian kecil syok di NICU dan sebagian karena
kurangnya tindakan non-invasif untuk pemantauan hemodinamik. Ada bukti yang
terbatas tentang penggunaan oksigenasi vena sentral, indeks jantung, pemantauan
CO non-invasif, dan menilai wedge pressure pada neonatus, dan beberapa
parameter sedang dievaluasi dalam studi penelitian. Namun, pada tahap ini,
14
memiliki peran yang terbatas dalam praktik klinis. Modalitas penilaian modern
seperti echocardiography fungsional dan NIRS menawarkan metode penilaian
hemodinamik non-invasif. Echocardiography fungsional khususnya dapat menjadi
aset besar bagi neonatolog dalam stabilisasi awal dan pemantauan selanjutnya di
unit perawatan intensif. Berbagai ukuran ekokardiografi dibahas lebih lanjut di
bagian selanjutnya.
Prosedurnya adalah non-invasif, portabel dan dapat memberikan nilai yang akurat
dari informasi fisiologis, yang bersama dengan penilaian klinis, dapat membantu
dalam membimbing terapi spesifik yang ditargetkan. Berbagai panduan telah
diterbitkan untuk penggunaan ekokardiografi fungsional di NICU (75-78).
Penggunaannya sangat penting dalam pengaturan perawatan intensif di mana
penelitian telah menunjukkan bahwa manajemen klinis dapat berubah dalam 30-
15
60% kasus dalam menanggapi echocardiography (79-81). Memang, pernyataan
konsensus ahli telah menekankan pentingnya ekokardiografi dalam manajemen
syok (1, 82).
16
Penilaian Etiologi Syok dengan Mengesampingkan CHD dan PDA
Sebuah studi ekokardiografi komprehensif dapat membantu
mengesampingkan lesi jantung kongenital, terutama atresia paru dan koarktasio
aorta. Selain mengesampingkan PJK, ini juga harus mencakup penilaian PDA
dengan dampaknya pada hemodinamik jantung. Ukuran duktus (> 1,5 mm pada
titik penyempitan maksimum dianggap signifikan), arah shunting, rasio akar atrium
kiri ke aorta (rasio LA: Ao, lebih dari 1,4 signifikan), arteri pulmonalis kiri
(kecepatan diastolik,> 0,2 m / s dianggap signifikan), dan pola aliran diastolik di
aorta descending post duktal dapat digunakan untuk menentukan signifikansi
hemodinamik dari PDA. langkah dalam manajemen adalah identifikasi
patofisiologi yang mendasari dan kategorisasi syok sebagai distributif,
hipovolemik, obstruktif, kardiogenik, atau disosiatif (Tabel 4). Di bawah ini adalah
deskripsi singkat tentang penilaian ekokardiografi dari pengisian preload / cardiac
dan fungsi jantung dan evaluasi hipertensi pulmonal. Penilaian rinci fungsi jantung
dan evaluasi hemodinamik pada ekokardiografi telah dipublikasikan di Frontiers in
Pediatrics (83) yang tersedia melalui akses terbuka.
17
Penilaian Echocardiographic Preload dan Fluid Responsiveness
18
(EF), pola Doppler pengisian LV (E dan A gelombang pada katup mitral), dan
pencitraan Doppler jaringan. FS dan EF dapat diperoleh dengan menggunakan
mode M dalam pandangan PLAX atau PSAX atau dengan menggunakan metode
Simpson di apical empat ruang dan dua ruang pandangan apikal. FS dapat
dipengaruhi oleh kelainan gerakan dinding regional. Pengukuran EF dapat
dipengaruhi oleh ventilasi mekanis, takikardia relatif dan bentuk LV non elips pada
neonatal ICU. FS normal pada neonatus dan anak-anak adalah antara 26 dan 46%
(88, 89). EF normal adalah> 55%, 41-55% adalah pengurangan ringan, 31-40%
adalah pengurangan sedang, dan 30% dianggap pengurangan ditandai (79, 90).
Langkah-langkah di atas mungkin dipengaruhi oleh kondisi beban. Penilaian yang
tepat dari aktivitas miokard membutuhkan pengukuran beban langkah independen
seperti hubungan antara kecepatan pemendekan serat sirkumferensial dan indeks
tegangan dinding LV (24). Modalitas baru yang lebih akurat namun kurang layak
saat ini termasuk pelacakan speckle, laju regangan, dan pencitraan 3-D.
Hipertensi pulmonal persisten pada bayi baru lahir adalah kondisi umum di
NICU. Penilaian rinci fungsi RV berada di luar ruang lingkup artikel ulasan ini dan
pembaca dapat merujuk ke pedoman untuk penilaian fungsi RV pada neonatus yang
telah dipublikasikan dalam American Journal of Echocardiography (91). Penilaian
tekanan arteri pulmonal di hadapan jet regurgitasi trikuspid (TR) (Gambar 7),
penilaian duktus atau atrial shunt dengan arah aliran, penilaian septum
interventrikular dan bentuk LV (Gambar 6), perjalanan sistolik annulus bidang
tricuspid, dan waktu percepatan arteri pulmonal adalah beberapa langkah yang
digunakan dalam penilaian fungsi RV. Demikian pula, RV myocardial performance
index (MPI) dapat digunakan untuk menilai fungsi RV, dan perannya dalam menilai
hipertensi pulmonal sangat penting karena tidak adanya TR. Pada bayi prematur
dengan PVR persisten yang tinggi dilaporkan memiliki nilai MPI yang tinggi.
Namun, menggunakan MPI sebagai penanda tunggal fungsi RV global saat ini tidak
direkomendasikan oleh American Society of Echocardiography, dan itu harus
digunakan bersama dengan parameter lain (92, 93).
19
Pemeriksaan Echocardiographic pada Perfusion sistemik
Kesimpulan
Syok pada bayi baru lahir dikaitkan dengan keadaan patofisiologis yang
memerlukan penilaian, pendekatan, dan manajemen yang tepat. Pengenalan dini
syok dan patofisiologinya sangat penting dalam menetapkan intervensi yang
spesifik, yang dapat memperbaiki keadaan pasien dengan syok neonatal.
Ekokardiografi fungsional dapat memberikan informasi anatomis dan fisiologis
yang penting untuk manajamen tersebut. Penggunaan yang terbatas karena
20
kurangnya ketersediaan, pelatihan untuk neonatologis dan data pada hasil klinis.
Modalitas ini harus diletili lebih lanjut untuk menghasilkan data terapeutik yang
dapat digunakan untuk manajemen syok neonatal. Kami merekomendasikan bahwa
focus ekokardiografi pada syok neonatal harus dianggap sebagai pemeriksaan klinis
tambahan dan parameter klinis untuk diterapkan.
21
Daftar Pustaka
1. Brierley J, Carcillo JA, Choong K, Cornell T, hypotension in children with vasodilatory shock:
Decaen A, Deymann A, et al. five
Clinical practice parameters for hemodynamic cases and a review of the literature. Pediatr Crit
support of pediatric and Care Med (2002) 3:15–8.
7. Noori S, Friedlich P, Seri I, Wong P. Changes 15. Spyer KM, Lambert JH, Thomas T. Central
in myocardial function and nervous system control of cardiovascular function:
neural mechanisms and novel modulators. Clin
hemodynamics after ligation of the ductus Exp
arteriosus in preterm infants.
Pharmacol Physiol (1997) 24:743–7.
J Pediatr (2007) 150:597–602. doi:10.1111/j.1440-1681.1997.tb02125.x
doi:10.1016/j.jpeds.2007.01.035
16. Economou G, Andronikou S, Challa A,
8. Liedel JL, Meadow W, Nachman J, Koogler T, Cholevas V, Lapatsanis PD. Cortisol
Kahana MD. Use of vasopressin in refractory
22
secretion in stressed babies during the neonatal 61:335–40. doi:10.1203/pdr.0b013e318030d1e1
period. Horm Res (1993)
25. Dannevig I, Dale HC, Liestøl K, Lindemann R.
40:217–21. doi:10.1159/000183798 Blood pressure in the
17. Soliman AT, Taman KH, Rizk MM, Nasr IS, neonate: three non-invasive oscillometric pressure
Alrimawy H, Hamido MS. monitors compared
Circulating adrenocorticotropic hormone (ACTH) with invasively measured blood pressure. Acta
and cortisol concentrations in normal, appropriate- Paediatr (2005) 94:191–6.
for-gestational-age newborns versus those
doi:10.1080/08035250410023629
with sepsis and respiratory distress: cortisol
response to low-dose and standard-dose ACTH 26. Short BL, Van Meurs K, Evans JR; Cardiology
tests. Metabolism (2004) 53:209–14. Group. Summary proceedings
doi:10.1016/j.metabol.
from the cardiology group on cardiovascular
2003.09.005 instability in preterm infants.
18. Lamberts SW, Bruining HA, de Jong FH. Pediatrics (2006) 117:S34–9.
Corticosteroid therapy in severe illness. N Engl J doi:10.1542/peds.2005-0620F
Med (1997) 337:1285–92.
27. Evans N, Iyer P. Assessment of ductus
doi:10.1056/NEJM199710303371807 19.
arteriosus shunt in preterm infants
Huysman MW, Hokken-Koelega AC, De Ridder
MA, Sauer PJ. Adrenal supported by mechanical ventilation: effect of
interatrial shunting. J Pediatr
function in sick very preterm infants. Pediatr Res
(2000) 48:629–33. (1994) 125:778–85. doi:10.1016/S0022-
3476(06)80183-6
doi:10.1203/00006450-200011000-00013
28. Pladys P, Wodey E, Beuchée A, Branger B,
20. Briegel J, Jochum M, Gippner-Steppert C,
Bétrémieux P. Left ventricle output
Thiel M. Immunomodulation in
and mean arterial blood pressure in preterm infants
septic shock: hydrocortisone differentially
during the 1st day of life.
regulates cytokine responses. J Am
Eur J Pediatr (1999) 158:817–24.
Soc Nephrol (2001) 12(Suppl 17):S70–4.
doi:10.1007/s004310051213
21. Seri I. Management of hypotension and low
29. Hegyi T, Carbone MT, Anwar M, Ostfeld B,
systemic blood flow in the very
Hiatt M, Koons A, et al. Blood
low birth weight neonate during the first postnatal
pressure ranges in premature infants. I. The first
week. J Perinatol (2006)
hours of life. J Pediatr (1994)
26(Suppl 1):S8–13; discussion S22–3.
124:627–33. doi:10.1016/S0022-3476(05)83146-
doi:10.1038/sj.jp.7211464
4
22. Seri I, Tan R, Evans J. Cardiovascular effects
30. Development of audit measures and guidelines
of hydrocortisone in preterm
for good practice in the management of neonatal
infants with pressor-resistant hypotension. respiratory distress syndrome. Report of a Joint
Pediatrics (2001) 107:1070–4. Working
24. Osborn DA, Evans N, Kluckow M. Left et al. International survey on diagnosis and
ventricular contractility in extremely management of hypotension
premature infants in the first day and response to in extremely preterm babies. Eur J Pediatr (2014)
inotropes. Pediatr Res (2007) 173:793–8. doi:10.1007/
s00431-013-2251-9
23
32. Kluckow MR, Evans NJ. Superior vena cava in the very low birth weight infant on day 1 of life.
flow is a clinically valid measurement in the Eur J Pediatr (2009)
preterm newborn. J Am Soc Echocardiogr (2014)
27:794. 168:809–13. doi:10.1007/s00431-008-0840-9
39. Victor S, Appleton RE, Beirne M, Marson AG, (2011) 15:232. doi:10.1186/cc10351
Weindling AM. The relationship
47. van der Hoeven MA, Maertzdorf WJ, Blanco
between cardiac output, cerebral electrical CE. Continuous central
activity, cerebral fractional oxygen
venous oxygen saturation (ScvO2) measurement
extraction and peripheral blood flow in premature using a fibre optic catheter
newborn infants. Pediatr Res (2006) 60:456–60.
in newborn infants. Arch Dis Child Fetal Neonatal
doi:10.1203/01.pdr.0000238379.67720.19
Ed (1996) 74:F177–81.
40. Miletin J, Pichova K, Dempsey EM. Bedside
doi:10.1136/fn.74.3.F177
detection of low systemic flow
24
48. Noori S, Drabu B, Soleymani S, Seri I. Visual light spectroscopy reflects flow-related
Continuous non-invasive cardiac changes in brain oxygenation
output measurements in the neonate by electrical during regional low-flow perfusion and deep
velocimetry: a comparison hypothermic circulatory arrest.
with echocardiography. Arch Dis Child Fetal J Thorac Cardiovasc Surg (2006) 132:1307–13.
Neonatal Ed (2012) 97:F340–3. doi:10.1016/j.jtcvs.2006.
doi:10.1136/fetalneonatal-2011-301090 04.056
49. Hsu K-H, Wu T-W, Wang Y-C, Lim W-H, Lee 56. Vora FM, Gates J, Gerard K, Hanson S,
C-C, Lien R. Hemodynamic Applegate RL, Blood AB. Use of esophageal
hemoximetry to assess the effect of packed red
reference for neonates of different age and weight: blood cell transfusion
a pilot study with electrical
on gastrointestinal oxygenation in newborn
cardiometry. J Perinatol (2016) 36:481–5. infants. Am J Perinatol (2017)
doi:10.1038/jp.2016.2
34:735–41. doi:10.1055/s-0036-1597993
50. Song R, Rich W, Kim JH, Finer NN, Katheria
AC. The use of electrical cardiometry for 57. Gomez-Pomar E, Makhoul M, Westgate PM,
continuous cardiac output monitoring in preterm Ibonia KT, Patwardhan A,
neonates: a validation study. Am J Perinatol
(2014) 31:1105–10. doi:10.1055/s-0034-1371707 Giannone PJ, et al. Relationship between
perfusion index and patent ductus
51. Alderliesten T, Dix L, Baerts W, Caicedo A,
van Huffel S, Naulaers G, et al. arteriosus in preterm infants. Pediatr Res (2017)
81:775–9. doi:10.1038/
Reference values of regional cerebral oxygen
saturation during the first 3 pr.2017.10
days of life in preterm neonates. Pediatr Res 58. Alderliesten T, Lemmers PM, Baerts W,
(2016) 79:55–64. doi:10.1038/ Groenendaal F, van Bel F.
et al. Cerebral near infrared spectroscopy oximetry systemic blood flow volume in newborn infants. J
in extremely preterm Am Soc Echocardiogr (2013)
55. Amir G, Ramamoorthy C, Riemer RK, Davis Functional cardiac MRI in preterm and term
CR, Hanley FL, Reddy VM. newborns. Arch Dis Child Fetal
25
Neonatal Ed (2011) 96:F86–91. Med (2013) 14:74–84.
doi:10.1136/adc.2010.189142 doi:10.1097/PCC.0b013e31824ea2cd
62. Davis AL, Carcillo JA, Aneja RK, Deymann 69. Mohamed A, Nasef N, Shah V, McNamara PJ.
AJ, Lin JC, Nguyen TC, et al. Vasopressin as a rescue therapy
66. Hyldebrandt JA, Larsen SH, Schmidt MR, N Engl J Med (2015) 372(14):1301–11.
Hjortdal VE, Ravn HB. Age- doi:10.1056/NEJMoa1500896
dependent effects of milrinone and levosimendan 74. The PRISM Investigators, Rowan KM, Angus
on ventricular function DC, Bailey M, Barnato AE,
and haemodynamics in newborn and mature pigs. Bellomo R, et al. Early, goal-directed therapy for
Cardiol Young (2011) septic shock—a patient-
pulmonary hypertension of the newborn. 75. Singh Y, Gupta S, Groves AM, Gandhi A,
Cochrane Database Syst Rev (2010) Thomson J, Qureshi S, et al. Expert
68. McNamara PJ, Shivananda SP, Sahni M, training and accreditation in UK. Eur J Pediatr
Freeman D, Taddio A. Pharmacology (2016) 175:281–7. doi:10.1007/
26
Recommendations for neonatologist performed Pathophysiology and treatment of septic shock in
echocardiography in Europe: neonates.
(ESPR) and European Society for Neonatology 83. Singh Y. Echocardiographic evaluation of
(ESN). Pediatr Res (2016) hemodynamics in neonates and
80. Manasia AR, Nagaraj HM, Kodali RB, Croft 88. Colan SD, Trowitzsch E, Wernovsky G,
LB, Oropello JM, Kohli-Seth R, Sholler GF, Sanders SP, Castaneda AR.
et al. Feasibility and potential clinical utility of Myocardial performance after arterial switch
goal-directed transthoracic operation for transposition of
echocardiography performed by noncardiologist the great arteries with intact ventricular septum.
intensivists using a small Circulation (1988) 78:132–41.
27
90. Harada K, Toyono M, Yamamoto F. under the terms of the Creative Commons
Assessment of right ventricular function Attribution License (CC BY). The use,
during exercise with quantitative Doppler tissue distribution or reproduction in other forums is
imaging in children late permitted, provided the original
after repair of tetralogy of Fallot. J Am Soc author(s) or licensor are credited and that the
Echocardiogr (2004) 17:863–9. original publication in this journal
echo.2014.08.018
doi:10.1371/journal.pone.0038352
doi:10.1016/j.echo.2010.03.019
28