ABSTRAK
Kepuasan pelanggan merupakan salah satu aset yang bernilai bagi perusahaan. Service
center ini diciptakan untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan informasi
yang berkaitan dengan pengecatan. Namun sebagai bagian dari Corporate Real Estate (CRE),
service center ini dituntut untuk mempunyai nilai lebih dari hanya sekedar service center
biasa. Penelitian ini diajukan untuk menentukan tingkat kepuasan dan harapan sekaligus
mengidentifikasi gap antara persepsi dan harapan pengguna jasa service center ini. Dengan
menggunakan metode Servqual yang terdiri dari dimensi Reliability, Assurance, Tangible,
Empathy dan Responsiveness. Data yang digunakan diperoleh dari survey kuisioner yang
dilakukan kepada pengunjung, dengan menggunakan metode skala Likert 1-5. Penelitian ini
menggunakan responden sebagai sampel penelitian yang difokuskan pada analisis persepsi dan
harapan pengunjung dari hasil pelayanan yang dirasakan ketika mengunjungi service center cat
ini. Dari hasil survey tersebut didapatkan hasil, dimensi Tangible memiliki nilai gap terbesar
sedangkan Responsiveness memiliki nilai gap terkecil. Dengan penelitian ini dapat diperoleh
informasi tentang kepuasan pelanggan dan mengidentifikasi dimensi servis mana yang perlu
diperbaiki maupun dipertahankan sebagai dasar strategi pengembangan service center.
Kata kunci: service center, kepuasan pelanggan, corporate real estate (CRE)
PENDAHULUAN
Perkembangan industri cat dewasa ini semakin pesat dan didukung dengan kemajuan
teknologi sehingga memunculkan banyaknya varian cat dari berbagai merk dengan bermacam
fungsi dan kegunaan. Hal ini berdampak pada semakin banyaknya pilihan masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan pengecatan. Begitu pula dengan problem yang
akan muncul dengan banyaknya jenis cat yang tentunya akan menjadi semakin sulit dalam
menentukan pilihan.
Dengan semakin ketatnya persaingan, perusahaan dituntut untuk senantiasa
memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Lingkungan global yang berubah semakin cepat ini menyebabkan setiap perusahaan, termasuk
bisnis jasa mencoba mencari cara yang inovatif guna mencapai keunggulan kompetitif,
meningkatkan loyalitas pelanggan, dan meningkatkan efisiensi tanpa mengorbankan kualitas
pelayanan (Javalgi dan Moberg, 1997). Hal ini menyebabkan pemasar dituntut untuk dapat
menciptakan strategi pemasaran yang baru, unik dan lebih kreatif sehingga mampu
membangun hubungan jangka panjang dan loyalitas pelanggan. Disamping itu, saat ini
masyarakat semakin kritis terhadap pelayanan. Hal ini karena telah terjadi pergeseran
ISBN : 978-602-97491-9-9
B-19-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
pelayanan yang semula hanya memenuhi kebutuhan pelanggan saja menjadi memenuhi
kebutuhan sekaligus kepuasan pelanggan. Perusahaan cat ini menangkap gejala ini dengan
menciptakan sebuah “one stop service” yang belum pernah diterapkan oleh perusahaan cat
lain sebelumnya.
Service center ini diciptakan dalam upaya menjawab kebutuhan masyarakat untuk
mendapatkan bermacam informasi berkaitan dengan pengecatan, sesuai dengan mottonya
sebagai “Pusat Solusi Pengecatan”. Di service center ini pengunjung dapat melihat berbagai
macam produk cat yang diaplikasikan pada panel-panel contoh sebagai simulasi dari
kegunaan cat tersebut, pengunjung juga mendapatkan edukasi seputar berbagai problem
pengecatan yang umumnya terjadi, selain itu pengunjung juga dapat mengajukan komplain
terhadap produk cat ini apabila hasilnya tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Dengan
mengunjungi service center ini diharapkan pengunjung dapat memperoleh pengalaman
berbeda dan mendapatkan informasi baru seputar pengecatan sesuai kebutuhannya.
Sebagai bagian dari Corporate Real Estate, service center ini dituntut mempunyai
nilai lebih dari hanya sekedar service center biasa. Kualitas dari ruang dan tempat harus
mendapat perhatian utama untuk memenuhi kebutuhan pelayanan. Berbagai pelayanan yang
dilakukan juga harus sesuai dengan harapan pelanggan. Solusi ini diharapkan dapat menjadi
salah satu komponen penting dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.
Sebagai perusahaan cat yang memiliki service centre dalam menunjang kegiatan
operasionalnya, maka kualitas pelayanan pada pelanggan perlu menjadi perhatian utama,
karena service centre ini mencerminkan kredibilitas dan citra perusahaan di mata pelanggan.
Dari latar belakang tersebut, pemanfaatan asset yang ada pada service center ini harus di atur
seefisien mungkin sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Penerapan corporate real estate pada
organisasi perusahaan sudah banyak diterapkan karena lebih tertuju pada pencapaian
keuntungan yang tinggi (Roulac, 2001). Berdasarkan hal tersebut diatas, maka didapat tujuan
penelitian ini adalah :
1. Menentukan tingkat kepuasan dan harapan pelanggan
2. Menentukan selisih/perbedaan antara persepsi dan harapan pelanggan
3. Menentukan cara untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
METODE
Penelitian ini dilakukan secara garis besar terdiri atas empat tahap, yaitu identifikasi
masalah, pengumpulan data, pengolahan data dan kesimpulan hasil penelitian. Identifikasi
penelitian dilakukan dengan menentukan latar belakang dan tujuan penelitian. Kemudian
dilanjutkan dengan pengumpulan data menggunakan survey kuesioner. Pengolahan data
dilakukan secara deskriptif dan analisa Servqual yang kemudian hasilnya dimasukan dalam
diagram kartesius untuk ditentukan kuadrannya, sehingga dapat terlihat rata-rata nilai
kepuasan pelangan yang dicapai.
Pengumpulan Data
Survey dilakukan pada service center cat ini dengan menggunakan kuesioner dan
wawancara. Responden adalah pengunjung service center ini yang telah mempunyai
pengalaman dalam merasakan langsung kualitas fasilitas pelayanan. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan menerapkan konsep non probabilitas sampling dengan metode
incidental sampling. Kuesioner yang disebarkan menggunakan skala Likert 1-5. Variabel
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel-variabel yang berasal dari
metode ServQual yaitu, Assurance, Reliability, Responsiveness, Empathy dan Tangible.
ISBN : 978-602-97491-9-9
B-19-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
Pengolahan Data
A. Analisa Deskriptif
Analisa ini digunakan untuk mengetahui rincian jumlah angka dari jawaban responden untuk
tiap-tiap variabel, kemudian penghitungan rata-rata mean faktor dari kepentingan masing-
masing variabel untuk menjelaskan gambaran umum tentang identitas dan pendapat
responden. Analisis ini digunakan untuk mengetahui gambaran singkat mengenai karakteristik
responden dan persepsi jawaban terhadap tingkat kepuasan pelanggan dari pelayanan yang
diberikan oleh service center cat ini dalam bentuk angka-angka persentase.
B. Analisa ServQual
Persepsi dan ekspektasi keduanya diukur mengunakan skala 5 point likert untuk mengukur
level persetujuan atau ketidaksetujuan dimana angka yang lebih tinggi mengindikasikan
persepsi dan harapan yang lebih tinggi. Harapan berdasarkan pada pengalaman dan informasi
yang didapat mengenai suatu service center, sedangkan persepsi berdasarkan pada pelayanan
aktual yang diterima dari pelayanan service center cat ini. Adapun langkah-langkah yang
dapat ditempuh untuk mengolah data adalah sebagai berikut :
a. Menentukan bobot (B) untuk tiap-tiap dimensi ServQual, dengan total bobot senilai 100.
b. Menjumlahkan nilai harapan (Y) dan persepsi (X) dari setiap atribut keseluruhan
responden, kemudian dihitung rata-ratanya antara (Y) dan (X).
Keterangan :
X = nilai rata-rata tingkat persepsi
Y = nilai rata-rata tingkat harapan
n = jumlah responden
c. Menghitung kesenjangan (gap) antara nilai rata-rata persepsi dengan nilai rata-rata
harapan.
Keterangan :
NSi = nilai kesenjangan (gap) tiap atribut
d. Menghitung rata-rata dari seluruh kesenjangan (gap) seluruh atribut dimensi
Keterangan :
NSij = nilai rata-rata kesenjangan (gap) per atribut tiap dimensi
A = banyaknya atribut tiap dimensi
e. Mengalikan rata-rata kesenjangan (gap) dengan bobot tiap dimensi
Nilai Kepuasan
Keterangan :
NKj = nilai kepuasan tiap dimensi
Bj = bobot tiap dimensi
f. Menjumlahkan hasil perhitungan nilai kepuasan tiap dimensi lalu disimpulkan dengan
ketentuan, nilai kepuasan negatif (<0) menunjukkan adanya kesenjangan antara harapan
dan persepsi konsumen, sebaliknya bila nilai kepuasan positif (>0) menunjukkan
kualitas pelayanan telah melebihi tingkat kepuasan konsumen. Bila nilai kepuasan sama
dengan nol (=0) menunjukkan kualitas pelayanan telah sesuai dengan harapan
konsumen.
ISBN : 978-602-97491-9-9
B-19-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
Keterangan :
( ) = nilai rata-rata seluruh faktor harapan/kepentingan konsumen
( ) = nilai rata-rata seluruh faktor tingkat persepsi/kinerja pelayanan
A = jumlah atribut yang mempengaruhi kepuasan konsumen
n = jumlah responden
c. Membuat diagram Kartesius dan memasukkan hasil rata-rata tiap atribut pada diagram.
Diagram Kartesius dapat dilihat pada Gambar 1
Strategi yang dapat dilakukan berkenaan dengan posisi masing-masing variabel pada keempat
kuadran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kuadran I :
Daerah ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan
tetapi pada kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai seperti yang diharapkan (tingkat
kepuasan yang diperoleh masih sangat rendah). Variabel-variabel yang masuk dalam kuadran
ini harus ditingkatkan. Caranya adalah service center cat ini harus melakukan perbaikan terus-
menerus agar performance
Y variabel yang ada dalam kuadran ini akan meningkat.
High (Y)
Harapan
( )
X
Low High
Persepsi ( )
Gambar 1. Diagram Kartesius
ISBN : 978-602-97491-9-9
B-19-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
Kuadran II :
Area ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap oleh pelanggan sudah
sesuai dengan yang dirasakannya sehingga tingkat kepuasan relatif tinggi. Variabel-variabel
yang termasuk dalam kuadran ini harus tetap dipertahankan karena semua variabel ini
menjadikan produk atau jasa tersebut unggul dimata pelanggan.
Kuadran III :
Area ini memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan pada
kenyataannya kinerjanya tidak terlalu istimewa. Peningkatan variabel-variabel yang termasuk
dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang
dirasakan oleh pelanggan sangat kecil.
Kuadan IV :
Daerah ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh
pelanggan dan dirasakan terlalu berlebihan. Variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran
ini dapat dikurangi agar perusahaan dapat menghemat biaya.
Berdasarkan analisa diagram Kartesius diatas, dapat dijadikan dasar bagi service
center cat ini dalam pengambilan keputusan yang harus dilakukan untuk memperbaiki kinerja
service center demi meningkatkan kepuasan pelanggan.
Store Head
Bagian
Kebersihan
1. Store Head bertanggung jawab dalam hal operasional secara keseluruhan dalam
service center ini.
2. Customer Relation mempunyai tanggung jawab untuk membangun jaringan dan relasi
dengan pengunjung service center ini.
ISBN : 978-602-97491-9-9
B-19-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
3. Admin sekaligus merangkap kasir bertugas untuk mengurus segala administrasi dan
keuangan dalam service center ini
4. Customer service 1 mempunyai tugas untuk melayani customer yang datang dan
membutuhkan informasi maupun solusi mengenai pengecatan.
5. Customer service 2 bertugas untuk melakukan kunjungan ke tempat pelanggan yang
memerlukan penanganan lebih lanjut mengenai masalah pengecatan.
Hasil Analisa Deskriptif
Profil pengunjung service center ini disajikan dalam bentuk faktor-faktor yang
mempengaruhinya, yang terbagi menjadi 3 variabel yaitu :
a. Profesi (kontraktor, aplikator, pemilik rumah, mahasiswa dan desainer interior)
b. Gender (laki-laki dan perempuan)
c. Tujuan kunjungan (konsultasi, membeli produk, complain dan training aplikasi)
Berikut ini adalah hasil survey dan wawancara berdasarkan pertanyaan pada kuesioner sesuai
dengan variabel yang telah dijelaskan sebelumnya.
a. Karakteristik profesi pengunjung
Jumlah responden yang berhasil disurvey maupun wawancara tercatat didominasi oleh
pengunjung yang berprofesi sebagai kontraktor yaitu sebesar 37,04% seperti yang terlihat
pada Tabel 1. Hal ini memungkinkan karena kontraktor yang berkunjung cenderung untuk
mencari informasi produk maupun cara aplikasi produk cat yang benar.
Tabel 1 Profesi Pengunjung
Profesi Frekuensi Persentase (%)
Kontraktor 10 37,04
Aplikator 4 14,81
Pemilik Rumah 8 29,63
Mahasiswa 2 7,41
Desainer Interior 3 11,11
Total 27 100,0
c. Tujuan kunjungan
Berdasarkan hasil kuesioner pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa tujuan kunjungan yang paling
tinggi adalah untuk berkonsultasi mengenai masalah pengecatan. Hal ini sudah sesuai dengan
fungsi dari service center cat ini sebagai pusat solusi pengecatan.
ISBN : 978-602-97491-9-9
B-19-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
Dari Tabel 4 dapat terlihat bahwa dimensi ServQual yang paling penting menurut
pengunjung adalah dimensi Responsiveness dengan nilai bobot sebesar 24,259 dan standar
deviasi sebesar 5,668. Sedangkan dimensi yang paling tidak penting adalah dimensi Tangible
dengan nilai bobot sebesar 11,667 dan standar deviasi sebesar 2,774.
ISBN : 978-602-97491-9-9
B-19-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
Dari semua nilai gap yang hampir sebagian besar bernilai negatif, terdapat satu
variabel yang bernilai positif yaitu hal ini menandakan bahwa variabel ini telah memenuhi
harapan dari responden yang telah berkunjung dan mendapatkan pelayanan yang sesuai dari
service center ini. Variabel tersebut merupakan bagian dari dimensi Responsiveness (Rs1)
dimana setiap responden yang berkunjung dapat merasakan bahwa mereka direspon secara
positif ketika melakukan konsultasi. Sedangkan nilai gap terbesar terdapat pada dimensi
Tangible (Ta2) yaitu pengunjung merasakan bahwa service center ini memiliki permasalahan
pada fasilitas parkir yang kurang nyaman dan memadai.
ISBN : 978-602-97491-9-9
B-19-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
ISBN : 978-602-97491-9-9
B-19-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
atribut dari dimensi Responsiveness. Tim dari service center ini dituntut untuk secara sigap
mampu membantu mengarahkan pelanggan untuk mendapatkan apa yang dicari.
4.700
Rl2
As3
I II
4.600 Em1
As4
4.500
As1 Rl1
Rs3 Rl3
4.400 Ta3
Harapan (Y)
Y= 4.362
Rata-RataEm2
Em3
4.300
Rs2
III IV
4.200 As2
Rs1
4.100 Ta2
Ta1
4.000 Ta4
X= 4.004
3.900
3.300 3.400 3.500 3.600 3.700 3.800 3.900 4.000 4.100 4.200 4.300 4.400
Persepsi (X)
Service center cat yang baik memiliki ruang pelayanan yang nyaman (Ta3), atribut ini
juga terdapat dalam kuadran I. Hal ini menandakan bahwa kondisi ruangan yang nyaman juga
menjadi tuntutan pelanggan. Di service center ini masih belum memenuhi harapan
pengunjung dan memerlukan banyak pembenahan.
Atribut-atribut yang terdapat dalam kuadran I ini memiliki prioritas utama untuk
dilakukan perbaikan karena mempunyai selisih nilai yang besar antara harapan dan persepsi.
Hal ini berarti pelayanan berdasarkan atribut Rl2, Rs3 dan Ta3 yang dilakukan tim dari
service center cat ini terhadap pelanggan dinilai masih kurang baik.
3. Pengunjung service center ini mempunyai harapan besar yang lebih dari yang dapat
diberikan oleh tim service center.
4. Atribut dimensi servqual yang merupakan prioritas utama dan segera harus segera
diperbaiki berdasarkan analisa diagram kartesius kuadran I diatas diantaranya sebagai
berikut:
a. Tim dari service center cat ini lebih memperhatikan janji yang diberikan ketika
pengunjung datang untuk berkonsultasi maupun mencari produk cat tertentu.
b. Peningkatan kesigapan pelayanan dari tim service center ini ketika membantu
pelanggan untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan ketika berkunjung.
c. Perbaikan pada penataan ruang pelayanan dan kebersihan sehingga pengunjung
menjadi lebih nyaman ketika berkonsultasi.
Saran yang dapat diusulkan antara lain dapat dilakukan dengan menyebar lebih
banyak kuesioner untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Kuesioner yang disebarkan pun
juga harus lebih mudah dimengerti oleh responden, sehingga maksud dan tujuan penulis dapat
tersampaikan dengan baik. Peningkatan skor ServQual dapat dicapai antara lain dengan :
1. Melakukan perbaikan pelayanan kepada pengunjung service center cat ini dengan
kesigapan dan inisiatif dari tim service center
2. Mengadakan pelatihan rutin kepada personil service center ini sebagai pengembangan diri
dan menambah pengetahuan soft skill dalam menghadapi pelanggan.
3. Dukungan dari divisi-divisi terkait yang menunjang operasional service center ini.
4. Meningkatkan sekaligus menjaga relasi dengan pelanggan-pelanggan lama maupun baru.
DAFTAR PUSTAKA
Bandy, N. M (2003), Setting Service Standards : A Structured Approach to Delivering
Outstanding Customer Service for The Facility Manager, Journal of Facilities
Management, Vol. 1 No. 4, hal. 380 – 397.
Irawan, H (2002) 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo
Kotler, P (2000) Marketing Management, The Millenium Edition, Prentice Hall International,
Inc., New Jersey – USA
Bei, L. T dan Shang, C. F (2006) Building Marketing Strategies for State-owned Enterprises
Against Private Ones Based on The Perspectives of Customer Satisfaction and Service
Quality, Journal of Retailing and Consumer ServicesVol. 13 (2006) Hal 1-13.
Musa, M. Fdan Ahmad, Z @ Baharum (2012) Corporate Real Estate (CRE): Public Institution
of Higher Learning in Malaysia. Procedia-Social and Behavioral Sciences Vol. 36
2012 Hal. 273-279.
Mustaniroh, S.A., Lestari, E.R. dan Sari, E.N. (2010) “Penilaian Kepuasan Konsumen
Terhadap Kualitas Pelayanan Menggunakan Metode Servqual (Service Quality) (Studi
Kasus Pada “Warung X” Cab. Soekarno Hatta Malang)”, Jurnal Teknologi Pertanian,
Vol. 11, No. 3, hal. 152-161.
Porter, M. E. (1994) Keunggulan Bersaing : Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja
Unggul. Alih bahasa oleh Tim Penerjemah Binarua Aksara. Binarupa Aksara, Jakarta
ISBN : 978-602-97491-9-9
B-19-12
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
Purbianto, A.P. (2009) Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Jasa Facility Management
(Studi Kasus Pada Divisi Corporate Real Estate Management PT. Bank Danamon
Indonesia, Tbk Kantor Wilayah Jawa Timur). Proposal Tesis, Magister Management
Teknologi, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
Rangkuti, F. (2002) Measuring Customer Satiffaction. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Sani, S.A. (2008) Analisa Tingkat Kepuasan Pelanggan Perumahan Permata Jingga Malang,
Proposal Tesis, Magister Management Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Surabaya
Varcoe, B. (2000),‘A Process for The Portfolio Management of Real Estate Assets’,Journal of
Corporate Real Estate, Vol. 2, No 2, 2000, hal. 113 - 122.
Wahju, E. A. G (2012), Analisa Persepsi Dan Harapan Penghuni Perumahan Terhadap Hasil
Pemeliharaan Dan Pelayanan (Studi Kasus : Perumahan Total E&P Indonesie di
Balikpapan), Tesis, Magister Management Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Surabaya
Zeithaml, V.A, Parasuraman, A dan Berry, L. (1990) Delivering Quality Service : Balancing
Customer Perception and Expectation. The Free Press, New York.
ISBN : 978-602-97491-9-9
B-19-13