Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PEMBAHASAN
Media minyak yang digunakan pada PMT tipe ini adalah Diale A, Diale
B, Diale C dan Diale D. Jenis-jenis minyak tersebut memiliki toleransi
batasan tahanan tembus yang bertingkat. Dengan standar tegangan tembus
adalah 1 kV/cm. Diale A mempunyai toleransi batasan tahanan tembus
hingga 600 kV/cm, Diale B mempunyai toleransi batasan tahanan tembus
hingga 350 kV/cm, Diale C mempunyai toleransi batasan tahanan tembus
hingga 200 kV/cm, dan Diale D mempunyai toleransi batasan tahanan
tembus hingga 100 kV/cm.
71
72
Gambar 4.1 (a) PMT banyak menggunakan minyak dan (b) PMT banyak
menggunakan minyak dengan pengatur busur api.
1. Tangki
2. Minyak Dielektrik
3. Kontak yang bergerak
4. Gas yang terbentuk dari dekomposisi minyak dielektrik (Hidrogen 70%)
5. Alat Pembatas Busur Api Listrik
6. Kontak Tetap
7. Batang Penegas (dari Fiberglass)
8. Konduktor dari tembaga
9. Bushing terisi minyak atau tipe kapasitor
10. Konduktor (tembaga berlapis perak)
11. Inti busur api listrik
12. Gas hasil ionisasi
1. Kontak tetap
2. Kontak bergerak
3. Ruangan pemutus aliran
4. Ruang penyangga
5. Ruangan atas (puncak)
6. Alat pemadam busur api
7. Kontak tetap
8. Penutup dari kertas berkelit
9. Batang penggerak
10. Katup pelalu
74
11. Terminal
12. Katup pembantu
13. Lubang gas
Kelebihan PMT Media Minyak
Secara operasional handal, jika memutus berulang kali tidak masalah,
tidak mempengaruhi auxiliary lainnya.
Kekurangan PMT Media Minyak
PMT terlalu berat dan besar (makan tempat), resiko terbakar, dan
frekuensi kegagalan bushing
4.1.2.3 Proses Pengaturan Busur Api
Pengatur busur api (Arc control Device) umumnya dipergunakan
pada PMT dengan banyak menggunakan minyak yang berkapasitas besar
dan PMT dengan sedikit menggunakan minyak. Pengatur busur api
mengatur panjang nya busur api dapat di jelaskan sebagai berikut:
1. Kontak tetap
2. Kontak Bergerak
3. Pengatur Busur Api
75
4. Busur api
5. Gas Bertekanan
6. Minyak
Gambar 4.4 (a) PMT udara hembus dan (b) Ruangan pemadam busur api
ganda pada PMT udara hembus
Kontak-kontak pemutus dari PMT ini terdiri dari kontak tetap dan
kontak bergerak yang di tempatkan dalam ruang hampa udara. Ruang
hampa udara ini mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi dan media
pemadam busur api yang baik.
membuat media isolator kontak dari bahan yang tidak mudah terbakar dan
tidak menghalangi pemisahan kontak, sehingga pemisahan kontak dapat
dilaksanakan dalam waktu yang sangat cepat. Saat busur api timbul, udara
tekanan tinggi dihembuskan ke busur api melalui nozzle pada kontak
pemisah dan ionisasi media diantara kontak dipadamkan oleh hembusan
udara tekanan tinggi itu dan juga menyingkirkan partikel-partikel
bermuatan dari sela kontak, udara ini juga berfungsi untuk mencegah
restriking voltage (tegangan pukul ulang). Kontak pemutus ditempatkan
didalam isolator, dan juga katup hembusan udara. Pada sakelar PMT
kapasitas kecil, isolator ini merupakan satu kesatuan dengan PMT, tetapi
untuk kapasitas besar tidak demikian halnya.
Jika kontak dibuka, maka pada katoda kontak terjadi emisi thermis
dan medan tegangan yang tinggi yang memproduksi elektron-elektron
bebas. Elektron hasil emisi ini bergerak menuju anoda, elektron-elektron
bebas ini tidak bertemu dengan molekul udara sehingga tidak terjadi proses
ionisasi. Akibatnya, tidak ada penambahan elektron bebas yang mengawali
pembentukan busur api. Dengan kata lain, busur api dapat dipadamkan.
Gambar 4.8 (a) Satu kutub PMT dengan gas SF 6 bertangki ganda dalam
tangki tertutup
1. Sambungan terminal-terminal
80
2. Isolator-isolator atas
3. Jalan masuknya gas SF6
4. Jalan keluarnya gas SF6
5. Ruang pemadam busur api
6. Sambungan penggerak
7. Isolator bawah
8. Persediaan utama gas SF6 14 kg/cm2
9. Penyangga dari alumunium
10. Ruang tekanan rendah
11. Pembantu persediaan tekanan tinggi
Sifat gas SF6 tidak berbau, tidak berwarna, tidak beracun, dan tidak
mudah terbakar. Pada temperatur di atas 150o C gas SF6 mempunyai sifat
tidak merusak metal, plastik dan bermacam-macam bahan yang umumnya
digunakan dalam pemutus tenaga tegangan tinggi. Sebagai isolasi listrik, gas
SF6 mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi (2,35 kali udara) dan
kekuatan dielektrik ini bertambah dengan pertambahan tekanan. Sifat lain dari
gas SF6 adalah mampu mengembalikan kekuatan dielektrik dengan cepat,
setelah arus bunga api listrik melalui titik nol. Selain itu PMT jenis ini simpel
(tidak makan tempat).
Dalam hal ini circuit breaker yang dipakai adalah Air Circuit Breaker dengan
tegangan menengah. Secara umum circuit breaker ini terdiri atas 3 (tiga) bagian
utama yaitu :
2. Solenoid Penutup
Solenoid ini berguna untuk menyambung breaker pada saat open ke
closing dan terkunci.
3. Levering device
Suatu alat yang digunakan untuk memposisikan breaker di cubicle
pada posisi reg out, test, dan reg in.
4. Puffer
Alat untuk udara hembus pada air circuit breaker. Puffer berguna
untuk menghilangkan busur api listrik.
6. Solenoid Trip
83
7. Motor DC
Motor DC berguna sebagai motor penekan dan peregang spring. Dan
digunakan untuk menggerakkan circuit breaker untuk reg up dan reg down
pada PLTU unit III.
c. Peralatan Bantu
Peralatan Bantu merupakan alat pelengkap yang menunjang operasi
circuit breaker dalam suatu rangkaian sistem tenaga listrik seperti :
Auxiliary contact
Auxiliary contact dalam circuit breaker dipakai untuk menunjang
operasinya breaker dan untuk fasilitas interlock sistem yang bekerja
bersamaan dengan kontak breaker dan posisi auxiliary contack
disesuaikan dengan kebutuhan.
Relay
Relay digunakan untuk Relay proteksi dan relay contactor. Untuk
relay proteksi digunakan relay over current , relay differential current dan
relay ground fault
Perlengkapan pengendali jarak jauh “Remote Control”
Perlengkapan ini digunakan untuk control dari control room
Electrical dan mechanical interlock
Electrical dan mechanical interlock bertujuan sebagai safety pada
peralatan maupun human.
Trafo CT dan PT
4.3 Pemeriksaan dan Pemeliharaan Circuit Breaker
2. Pemeliharaan rutin
3. Perbaikan (Overhoul)
a. Langkah-Langkah Pengamanan
Sebagai langkah pelaksanaannya adalah :
- Melepas circuit breaker melalui panel control dan menguncinya
- Memberikan rambu – rambu Tagging.
- Membebaskan breaker dari sumber tegangan control dan tegangan
menengah
- Menempatkan breaker pada posisi Disconnecting atau Test
- Menggunakan buku petunjuk pemeliharaan dan catatan riwayat
peralatan untuk mendapatkan data – data kerusakan atau ganguan
sebelumnya, sebagai penuntun analisa gangguan serta penyebabnya
1. PMT dikeluarkan
2. PMS dikeluarkan
3. PMS tanah dimasukkan