Anda di halaman 1dari 64

ANALISA SISTEM PENJUALAN MOBIL

PADA PT. DWINDO BERLIAN SAMJAYA

Disusun Oleh :

M.Ihksan 12166608

Hisar Mubarrak 12166516


Putri Indah Sari 12165277

Tonggo B Silaen 12166600


Sandiko Prastyo 12163302

Akademi Manajemen Informatika Jurusan Manajemen Informatika

dan Komputer Bina Sarana Informatika

Tangerang Selatan
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga pada akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas
laporan kerja praktek ini dengan baik dimana tugas laporan Kuliah Kerja Praktek
ini penulis sajikan dalam bentuk buku yang sederhana, adapun judul penulisan
laporan kuliah kerja praktek yang kami ambil adalah sebagai berikut :

“ANALISA SISTEM PENJUALAN MOBIL PT DWINDO BERLIAN


SAMJAYA”

Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian, observasi


dan beberapa sumber literatur yang mengandung penulisan ini. Kami menyadari
bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan laporan
kuliah kerja praktek ini tidak lancar, oleh karena itu pada kesempatan ini kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Haryanto S.kom selaku dosen Analisis perencanaan system dan informasi
yang telah memberikan bimbingan, arahan , saran serta dukungan kepada kami
dalam menyelesaikan tugas ini.

2. Staff / Karyawan / dosen dilingkungan AMIK BSI

3. Bapak Willy Koerniadi selaku Direktur PT DWINDO BERLIAN SAMJAYA

4. Para Karyawan/Karyawati PT DWINDO BERLIAN SAMJAYA

5. Orang tua tercinta yang telah memberi dorongan moril maupun spiritual kepada
kami

Akhir kata semoga laporan ini dapat berguna bagi kami khususnya, bagi para
pembaca yang berniat pada umumnya, Amin Ya Robbal’Alamin.

Tangerang, 02 Mei 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Lembar judul……………………………………….……………….i

Kata Pengantar……………………………………………………..ii

Daftar Isi…………………………………………………………...iii

BAB I PENDAHULUAN

1.2. Maksud dan Tujuan...........................................................

1.3. Metode Penelitian..............................................................

1.4. Ruang Lingkup..................................................................

1.5. Sistematika Penulisan........................................................

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem.........................................................

2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)……………………….

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

3.1. Umum..............................................................................

3.2. Tinjauan Perusahaan......................................................

3.2.1 Sejarah perusahaan ........................................

3.2.2 Struktur dan Fungsinya……………………..

3.3 Proses Bisnis.......................................................

3.4 Activity Diagram Sistem Berjalan…………………………

3.5 Spesifikasi Sistem Berjalan…………………………….

3.5.1 Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan……….

3.5.2 Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran……..

3.6 Permasalahan…………………………………………
3.7 Pemecahan Masalah……………………………….

3.8 Use Case Diagram……………………..

3.9 Deskripsi Use Case………………………….

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan……………………………………….

4.2 Saran……………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Umum

Perkembangan teknologi informasi yang ada di Indonesia maupun Dunia


selalu tidak terlepas dari ilmu komputer yang diterapkan dalam setiap kegiatan
usaha suatu perusahaan, baik yang bergerak di bidang jasa, dagang ataupun
manufaktur. Keadaan tersebut membuktikan bahwa perkembangan ilmu komputer
selalu seiring dengan kemajuan suatu usaha dalam sebuah perusahaan.

Melihat perkembangan ilmu komputer yang pada saat ini menjadi sorotan
setiap kegiatan perekonomian yang ada di Indonesia maupun Dunia, maka dari itu
penulis berharap dapat melakukan riset mengenai proses perekonomian di
Indonesia, khususnya mengenai penjualan barang, yang terjadi dan diterapkan
pada PT.Dwindo Berlian Samjaya. Tidak terlepas dari tuntutan pembelajaran,
semoga apa yang penulis peroleh nanti dapat bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya bagi penulis untuk menunjang kelancaran penyusunan Laporan Riset
Data.

Berdasarkan pemaparan tersebut diatas maka penulis mengajukan tema


Analisa Sistem Penjualan Mobil pada PT.Dwindo Berlian Samjaya dengan
konsentrasi mata kuliah Metode Penelitian dan Analisa Perancangan Sistem
Informasi dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek nantinya.

KKP sesungguhnya mempunyai banyak manfaat baik untuk mahasiswa,


masyarakat, pemerintah maupun perguruan tinggi. Karena disini mahasiswa dapat
mentransfer dan mengembangkan ilmu yang telah diberikan dikampus yang
dikirim oleh universitas untuk mengembangkan ilmunya secara tidak langsung
dapat membantu pemerintah maupun masyarakat dilokasi mahasiswa ditempatkan
Kuliah kerja profesi(KKP) merupakan salah satu bentuk pengapdian mahasiswa
kepada masyarakat maupun pemerintah, dimana mahasiswa dapat berperan dalam
pemberdayaan masyarakat dan pengembangan diri secara optimal sesuai dengan
keahliannya. Dalam pelaksanaannya mahasiswa dituntut untuk mampu
mengidentifikasi , menganalisis dan memecahkan masalah dibidangnya secara
profesional. Mahasiswa menangani berbagai masalah dengan menekankan pada 2
pengambangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni untuk menjawab
tantangan profesinya.

1.2. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud penulisan Kuliah Kerja Praktek ini adalah :

1. Menerapkan dan mempraktekan ilmu pengetahuan yang telah di dapat


dalam perkuliahan.

2. Membentuk pola pikir mahasiswa untuk menjadi pribadi yang memiliki


wawasan pengetahuan.

3. Melakukan penelitian mengenai suatu masalah di bawah bimbingan yang


cermat dari dosen pembimbing, untuk menghasilkan pengetahuan baru dari
penelaahan yang original.

4. Lebih meningkatkan efesiensi dan efektifitas pada perusahaan.

5. Mengimplementasikan ilmu yang telah penulis dapat dari ilmu-ilmu yang digali
selama belajar di Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana
Informatika.

6. Sebagai dasar pengalaman dan wawasan bagi penulis khususnya dan para lulusan
untuk melangkah kedunia kerja yang lebih nyata sesuai dengan apa yang
diperoleh dan dipelajari selama Riset.

Tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan kuliah kerja profesi (KKP) dalah
sebagai berikut :

1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi, marumuskan dan


memecahkan masalah yang berhubungan dengan profesi keilmuannya.
2. Terbentuknya sikap mahasiswa yang mandiri dan dapat beradaptasi dengan
kehidupan nyata dimasyarakat.
3. Melatih disiplin, tanggung jawab, inisiatif, kreatifitas, motivasi kerja, kerjasama,
tingkah laku emosi dan etika
4. Menciptakan seorang mahasiswa yang memiliki sumber daya manusia yang
handal di bidangnya
5. Meningkatkan kemampuan dalam penulisan untuk menulis laporan secara baik
6. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami ilmu yang telat didapat selama
kuliah
7. Mahasiswa dapat melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh doswn
pembimbing

1.3. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah penting dalam penyusunan


laporan Riset khususnya bagi perancangan system. Didalam kegiatan
penelitian penulis melakukan pengumpulan data melalui cara :

1. Wawancara (Interview)

Dalam penulisan laporan Riset ini,untuk mendapatkan informasi secara


lengkap maka penulis melakukan suatu metode suatu tanya jawab
mengenai semua kegiatan yang berhubungan dengan Penjualan Barang
dengan karyawan/karyawati PT. Dwindo Berlian Samjaya

2. Pengamatan (Observation)

Penulis melakukan pengamatan-pengamatan langsung terhadap kegiatan


yang berhubungan dengan masalah yang diambil. Hasil dari pengamatan
tersebut langsung dicatat oleh penulis dan dari kegiatan observasi dapat
diketahui kesalahan atau proses dan kegiatan tersebut.

3. Studi pustaka

Selain melakukan kegiatan diatssas penulis juga melakukan studi


kepustakaan melalui viystemviure-literatur atau referensi-referensi yang ada
di perpustakaan Akademi Manajemen Informatika Bina Sarana Informatika
maupun diperpustakaan lainnya.

1.4. Ruang Lingkup

Didalam penulisan laporan KKP ini, penulis membahas tentang


analisa system pembelian mobil pada PT. Dwindo Berlian Samjaya.
Mengingat pembahasan didalam pembelian cukup luas dan agar Laporan
KKP ini mencapai sasaran maka ruang lingkup pembahasan meliputi proses
pemesanan barang, proses pembayaran Dp/cash, proses pengiriman barang
dan proses pembuatan laporan.

1.5. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui secara ringkas permasalahan dalam penulisan laporan


Kuliah Kerja Praktek ini, maka digunakan sistematika penulisan yang bertujuan
untuk mempermudah pembaca menelusuri dan memahami laporan Kuliah
Kerja Praktek ini.
BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang secara umum,
maksud dan tujuan, ruang lingkup yang membatasi permasalahan, metode
penelitian , serta sistematika penulisan secara keseluruhan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis menjelaskan tentang konsep dasar sistem, dan
peralatan pendukung (tools sistem)

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Pada bab ini penulis membahas mengenai hal yang bersifat umum,tujuan
perusahaan dengan menguraikan sejarah perusahaan dan struktur organisasi
dan UML (Unified modelling language) sistem berjalan, kamus data system
berjalan yang memiliki sub antara lain berisi spesifikasi bentuk dalam
masukan dan keluaran, bab ini juga menguraikan tentang permasalahan dan
alternatif pemecahan masalah.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai kesimpulan serta saran yang
berhasil ditarik dari seluruh pembuatan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.
Yang mungkin bermanfaat bagi PT.Dwindo berlian samjaya dalam
memutuskan kebijakan-kebijakan yang akan datang.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Secara umum, data dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan fakta yang
jauh lebih berharga ditambah jauh lebih bermakna untuk penerima informasi yang
menjelaskan kesempatan nyata yang digunakan untuk pengambilan penentuan
keputusan. Informasi dapat berupa fakta yang telah diberi label atau mungkin
diproses atau dilihat dan berkaitan dengan memanfaatkan dalam tindakan yang
melibatkan penentuan pengabilan keputusan.

Pengertian data dari sudut pandang yang berbeda

1. Menurut Kamus Bahasa Inggris-indonesia, Data di terjemahkan sebagai


istilah yang berasal dari kata “datum”
yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan.

2. Dari usdut pandang bisnis, “Business data is data organizations description of


things (resource) adn events
(transactions) that it faces” jadi data dalam hal ini di sebut sebagai data bisnis,
merupakan deskripsi
organisasi tentang sesuatu (resource) dan kejadian (transactions) yang terjadi.

3. Pengertian yang lain mengatakan bahwa “data is the description of thing and
event that we faces”
Data merupakan deskripsi dan sesuatu kejadian yang sedang kita hadapi.

4. Gordon B. Davis Dalam bukunya Manegement


Information System. Conceptusl Foundations, Structures, and Development
menyebut data sebagai bahan mentah dari informasi yang dirumuskan sebagai
lambang-lambang tidak acak yang menunjukan jumlah atau tindakan-tindakan
atau hal-hal lain.

Data berbentuk dari karakter, dapat berupa alfabet, angka maupun simbol khusus
seperti *$ dan / di susun untuk di olah dalam bentuk struktur data, struktur file,
dan basis data.

Informasi ibarat darah yang mengalir dalam suatu organ tubuh jadi informasi ini
sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan
informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akan berakhir
2.1.1. Pengertian Sistem

http://www.dosenpendidikan.com/ Terdapat dua kelopok pendekatan di dalam


menjelaskan sistem, yaitu yang merujuk pada prosedurnya dan yang
menitikberatkan pada elemennya :

B .Definisi sistem yang menekankan pada prosedurnya

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk melakukan suatu sasaran tertentu (jerry Fitz, dkk “Fundamental of System
Analysis”). Komponen-komponen atau sub-sub sistem dalam suatu sistem tidak
dapat berdiri lepas sendiri-sendiri. komponen atu sub saling berinteraksi dan
saling berhubungan dan membentuk suatu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran
sistem tersebut dapat tercapai.

2.1.2. Karakteristik Sistem

1. Komponen Sistem (Component)

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa


suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem
menpunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu
dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu


sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem apapun diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu sub


sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem yang
lainnya.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan adalah energi yang di masukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input) dan masukan signal (signal input).

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan di klasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa Pembuagan.

7. Pengelolaan Sistem (Process)

Suatu Sistem dapat mempunyai bagian pengelolaan yang akan merubah masukan
menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Objectives) atau tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan. jika sistem yang tidak
mempunyai tujua dan sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunaya, sasaran
dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan
keluaran yang akan di hasilkan sistem. suatu sistem akan di katakan berhasil jika
mengenai sasaran atau tujuan.
2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang,


diantaranya adalah sebagai berikut ini :

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak nampak secara fisik, sedangkan Sistem Fisik merupakan sistem yang
ada secara fisik.

b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
oleh manusia, sedangkan Sistem Buatan Manusia merupakan sistem yang
dirancang oleh manusia.

c. Sistem Deterministic dan Sistem Probabilistic

Sistem Determnistic adalah sistem yang tingkah lakunya dapat diprediksi.


Sedangkan Sistem Probabilistic merupakan sistem yang tingkah lakunya
belum diprediksi karena mengandung Probabilistic.

d. Sistem Terbuka dan Tertutup

Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh


lingkungan luarnya. Sedangkan Sistem Tertutup merupakan sistem yang
tidak berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)

Merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari
suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-
diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya. Adapun peralatan
pendukung (tools system)yang dijelaskan sebagai model sistem yang akan dirancang
adalah sebagai berikut :

A. Terminologi UML

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi


standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan
sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang
model sebuah sistem.

Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis
aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti
keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa
pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan
operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti
lunak dalam bahasa-bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau
VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling
aplikasi prosedural dalam VB atau C.

Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan


syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk
menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna
tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut
dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang
telah ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim
Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE
(Object-Oriented Software Engineering).

Sejarah UML sendiri cukup panjang. Sampai era tahun 1990 seperti kita ketahui
puluhan metodologi pemodelan berorientasi objek telah bermunculan di dunia.
Diantaranya adalah: metodologi booch [1], metodologi coad [2], metodologi
OOSE [3], metodologi OMT [4], metodologi shlaer-mellor [5], metodologi
wirfs-brock [6], dsb. Masa itu terkenal dengan masa perang metodologi (method
war) dalam pendesainan berorientasi objek. Masing-masing metodologi
membawa notasi sendiri-sendiri, yang mengakibatkan timbul masalah baru
apabila kita bekerjasama dengan group/perusahaan lain yang menggunakan
metodologi yang berlainan.

Rumbaugh

Booch Jacobson

Odell OMG
(Object Management Group)

Shlaer and Mellor Meyer

Gamma
Dimulai pada bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh dan Jacobson, yang
merupakan tiga tokoh yang boleh dikata metodologinya banyak digunakan
mempelopori usaha untuk penyatuan metodologi pendesainan berorientasi
objek. Pada tahun 1995 direlease draft pertama dari UML (versi 0.8). Sejak
tahun 1996 pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh Object Management
Group (OMG – http://www.omg.org). Tahun 1997 UML versi 1.1 muncul, dan
saat ini versi terbaru adalah versi 1.5 yang dirilis bulan Maret 2003. Booch,
Rumbaugh dan Jacobson menyusun tiga buku serial tentang UML pada tahun
1999 [7] [8] [9]. Sejak saat itulah UML telah menjelma menjadi standar bahasa
pemodelan untuk aplikasi berorientasi objek.

Konsepsi Dasar UML

Dari berbagai penjelasan rumit yang terdapat di dokumen dan buku-buku UML.
Sebenarnya konsepsi dasar UML bisa kita rangkumkan dalam gambar dibawah.
Abstraksi konsep dasar UML yang terdiri dari structural classification,
dynamic behavior, dan model management, bisa kita pahami dengan mudah
apabila kita melihat gambar diatas dari Diagrams. Main concepts bisa kita
pandang sebagai term yang akan muncul pada saat kita membuat diagram. Dan
view adalah kategori dari diagaram tersebut.

Lalu darimana kita mulai ? Untuk menguasai UML, sebenarnya cukup dua hal
yang harus kita perhatikan:

1. Menguasai pembuatan diagram UML

2. Menguasai langkah-langkah dalam analisa dan pengembangan dengan UML

Tulisan ini pada intinya akan mengupas kedua hal tersebut.

Seperti juga tercantum pada gambar diatas UML mendefinisikan diagram-diagram


sebagai berikut:

• use case diagram

• class diagram

• statechart diagram

• activity diagram

• sequence diagram

• collaboration diagram

• component diagram

• deployment diagram
Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah


sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan
“bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor
dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login
ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya.

Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang


berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun
requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan
merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem.

Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai
bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case
yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include
dieksekusi secara normal.

Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga
duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar
fungsionalitas yang common.

Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya
sendiri.

Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case
yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.
Contoh use case diagram :

Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan


sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi
objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus
menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek
beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan
lain-lain.

Class memiliki tiga area pokok :

1. Nama (dan stereotype)

2. Atribut

3. Metoda
Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :

• Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan

• Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak
yang mewarisinya

• Public, dapat dipanggil oleh siapa saja

Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak
yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan,
tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan
demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat run-time.

Sesuai dengan perkembangan class model, class dapat dikelompokkan


menjadi package. Kita juga dapat membuat diagram yang terdiri atas
package.
Hubungan Antar Class

1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class


yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui
eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class.

2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas..”).

3. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari
class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan
menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang
diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari satu
class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan
menggunakan sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian.

Contoh class diagram :


Statechart Diagram

Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu


state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang
diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu
(satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram).

Dalam UML, state digambarkan berbentuk segiempat dengan sudut membulat


dan memiliki nama sesuai kondisinya saat itu. Transisi antar state umumnya
memiliki kondisi guard yang merupakan syarat terjadinya transisi yang
bersangkutan, dituliskan dalam kurung siku. Action yang dilakukan sebagai
akibat dari event tertentu dituliskan dengan diawali garis miring.

Titik awal dan akhir digambarkan berbentuk lingkaran berwarna penuh dan
berwarna setengah.

Contoh statechart diagram :


Activity Diagram

Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang


sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang
mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat
menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar


state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state
sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak
menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar
subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-
jalur aktivitas dari level atas secara umum.

Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas
menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan
bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.

Sama seperti state, standar UML menggunakan segiempat dengan sudut


membulat untuk menggambarkan aktivitas. Decision digunakan untuk
menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan
proses-proses paralel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat
berupa titik, garis horizontal atau vertikal.

Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk


menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu.
Contoh activity diagram tanpa swimlane:

Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di


sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message
yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi
vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau


rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event
untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger
aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal
dan output apa yang dihasilkan.
Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal.Message
digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase
desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class.
Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali
dengan diterimanya sebuah message.

Untuk objek-objek yang memiliki sifat khusus, standar UML mendefinisikan


icon khusus untuk objek boundary, controller dan persistent entity.

Contoh sequence diagram :


Collaboration Diagram

Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti


sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek
dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki
sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1.
Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.

Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen


piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. Komponen
piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary
code , baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time,
link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class
dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil.

Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang


disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.
Contoh component diagram:

Deployment Diagram

Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-


deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada
mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada
lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal

Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan
untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar
node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam
diagram ini.
Contoh deployment diagram :

Langkah-Langkah Penggunaan UML

Berikut ini adalah tips pengembangan piranti lunak dengan menggunakan UML:

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan


aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan
tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use
case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan
lain.

3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik


sistem.
4. Definisikan requirement lain (non-fungsional, security dan sebagainya) yang
juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence
dan/atau collaboration diagram untuk tiap alir pekerjaan. Jika sebuah use case
memiliki kemungkinan alir normal dan error, buatlah satu diagram untuk
masing-masing alir.

7. Buarlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi


pengguna untuk menjalankan skenario use case.

8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap


package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan
metodanya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk
menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan


class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram
pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen
meyakinkan ia berinteraksi dengan baik.

10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan
requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan
komponen ke dalam node.

11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan :
• Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim
pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan
tes.

• Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim


pengembang tertentu.

12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model berserta codenya.
Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

13. Piranti lunak siap dirilis.

Tool Yang Mendukung UML

Saat ini banyak sekali tool pendesainan yang mendukung UML, baik itu tool komersial
maupun opensource. Beberapa diantaranya adalah:

 Rational Rose (www.rational.com)


 Together (www.togethersoft.com)
 Object Domain (www.objectdomain.com)
 Jvision (www.object-insight.com)
 Objecteering (www.objecteering.com)
 MagicDraw (www.nomagic.com/magicdrawuml)
 Visual Object Modeller (www.visualobject.com)

Pointer Penting UML

Sebagai referensi dalam mempelajari dan menggunakan UML, situs-situs yang


merupakan pointer penting adalah:
 http://www.cetus-links.org/oo_uml.html
 http://www.omg.org
 http://www.omg.org/technology/uml/
 http://www.rational.com/uml
 http://www.uml.org/
Dan juga buku-buku yang terdapat di daftar pustaka.
BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

3.1. Umum

Proses penjualan dalam suatu perdagangan secara garis besar


ditentukan oleh adanya permintaan dari pasar dan tersedianya barang yang
siap dijual. Seiring dengan perkembangan zaman, proses penjualan ini
semakin rumit dengan adanya peraturan-peraturan baru dalam
perdagangan itu sendiri.

Pada PT DWINDO BERLIAN SAMJAYA setiap penjualan yang


terjadi diawasi oleh Direktur yaitu pemimpin sekaligus pemilik dari
PT.Dwindo Berlian Samjaya secara tidak langsung dengan melakukan
pemeriksaan terhadap arsip-arsip yang berhubungan dengan penjualan.
Arsip yang mendukung proses penjualan tidak sedikit jumlahnya, dan
semua arsip-arsip tersebut sudah terkomputerisasi semua jadi Direktur
dapat lebih mudah memeriksanya.

Untuk itulah pertama-tama kami akan membahas mengenai


tinjauan perusahaan sejarah berdiri serta struktur organisasi perusahaan ini.

3.2. Tinjauan Perusahaan

Dalam pelaksanaan kegiatan rutin di PT Dwindo Berlian Samjaya


terdapat aturan yang ditentukan, dalam hal ini struktur organisasi yang
mengambarkan garis perintah dan penerimaan perintah serta fungsi-fungsi
pelaksanaan tersebut sehingga semua menjadi lancar. Penulis akan
menerangkan sejarah dan struktur organisasi di tempat penulis
mengadakan riset untuk ilustrasi pembuatan Kuliah Kerja Praktek (KKP)
ini sebagai berikut:
3.2.1. Sejarah Perusahaan

PT Dwindo Berlian Samjaya adalah Dealer resmi Mitsubishi Motors


Coorporation dan Mitsubishi Fuso Truck And Bus Coorporation yang menjual
kendaraan merk dagang Mitsubishi.

PT. Dwindo Berlian Samjaya berdiri sejak 2 Juli 2001 sampai sekarang di Bintaro
Tangerang Selatan, PT. Dwindo Berlian Samjaya menambah cabang pada tanggal 16
Mei 2013 di Radin Inten Jakarta Timur, dan di wilayah Cakung Jakarta
Timur pada 2 Maret 2017.

PT. Dwindo Berlian Samjaya adalah bagian dari Deta Group yang bergerak di
bisnis Otomotif Merk Mitsubishi, Yamaha, dan Perhotelan di wilayah Jabodetabek,
Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan sekarang
sedang merambah daerah Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah

VISI :

 Menjadi perusahaan distribusi otomotif terdepan dengan mengutamakan Customer


Service terbaik.

MISI :

 Menjadi perusahaan yang kuat dan bertumbuh serta siap menghadapi persaingan
regional maupun global.

 Selalu menjaga kepuasan Konsumen dengan pelayanan yang terbaik sesuai


standar Mitsubishi Motors, sehingga image dan kualitas Customer Service dapat
terjaga.

 Menciptakan kesejahteraan yang baik bagi seluruh karyawan, serta menciptakan


pertumbuhan yang memuaskan bagi StakeHolder.

 Menjaga Hubungan baik antara principal, dealer, dan supplier.

3.2.2. Struktur Organisasi dan Fungsinya

Struktur organisasi adalah susunan sub-sub system dengan hubungan


wewenang dan tanggung jawab. Dalam organisasi terdapat struktur yang
menerapkan bagaimana tugas akan dibagi. Berikut ini merupakan struktur
organisasi pada PT Dwindo Berlian Samjaya.

Gambar struktur organisasi

Fungsi dari tiap-tiap bagian adalah sebagai berikut :

1. OWNER
Adalah pemilik dari PT.DWINDO BERLIAN SAMJAYA
2. VICE PRESIDENT DIREKTUR
Pimpinan tertinggi dalam suatu perusahaan . Pimpinan tertinggi ini memiliki
tanggung jawab dalam memimpin dan mengarahkan perusahaan

3. GM MANAGER
Berwenang dalam memberikan pengarahan dan mengawasi kinerja staff-staff.

4. PERSONALISA & UMUM (HRD)


Berwenang dalam perencanaan, pengorganisasisan, pengarahan, pengawasan dll

5. OFFICE BOY
Bertanggung jawab atas kebersihaan gedung dan melayani staff

6. SALES MANAGER
Mendapatkan keuntungan untuk perusahaan, membuat perencanaan dalam
mencapai sasaran

7. SUPERVISOR PC
Bertanggung jawab untuk mengawasi alat berat sesuai dengan mine plan dari
Engineering

8. SALES COUNTER
Dituntut untuk mampu mencapai target penjualan. Salah satu caranya dengan
meningkatkan pelayanan terhadap konsumen

9. SUPERVISOR CV
bertanggung jawab untuk mengatur, mengontrol dan meningkatkan kemampuan
sumberdaya manusia ,bahan baku setengah jadi dan mesin – mesin produksi
didalam wilayah tanggung jawabnya guna memaksimalkan effisiensi,
meminimalkan biaya dan menghasilkan bahan setengah jadi yang memenuhi
standard kebutuhan pelanggan

10. CSO
ustomer service adalah pelayanan yang disediakan oleh suatu perusahaan untuk
melayani kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada pelanggan yang biasanya
meliputi penerimaan order/pesanan barang, menjawab pertanyaan-pertanyaan atau
memberikan informasi, dan penanganan keluhan-keluhan yang berhubungan
dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan

11. ACC MANAGER


pada dasarnya adalah memastikan pemberian layanan yang
berorientasi kepada peningkatan kepuasan dan loyalitas pelanggan guna
mengamankan pendapatan perusahaan yang berasal darinya

12. SECTION HEAD


Dalam pengerjaannya, section head bertugas untuk, mengatur dan
mengembangkan materi recruitment, mengontrol, mengatur, dan update rencana
tenaga kerja, menyiapkan lap bulanan, mengontrol dan memonitor iklan
lowongan, melakukan seleksi kerja dll

13 .ADM BPKB & FAKTUR

Melaksanakan proses pengajuan faktur untuk pembuatan STNK & BPKB atas
unit kendaraan yang terjual, secara akurat dan tepat waktu

14.ACC PAJAK

Menyusun pembuatan dan pelaporan SPT tahunan. Menyusun pembuatan dan


pelaporan pajak SPT PPH 21, PPH 25, dan PPN, Menginput
efaktur pajak pembelian dan penjualan dengan cepat dan teliti.
Melakukan tugas pembukuan/arsip data secara baik
15.ASS ACC

Memproses pengajuan klaim staff, Melakukan pembayaran kepada pemasok,


Bertanggung jawab atas catatan piutang maupun hutang perusahaan, Menyiapkan
laporan lanjutan, surat pernyataan dan surat peringatan, Bertanggung jawab atas
kas perusahaan dalam lingkup kecil, Bertanggung jawab atas aktivitas transaksi
dan laporan akhir bulan, Menyiapkan jadwal pemeriksaan, Menyiapkan berkas
atas pajak bulanan, Melaporkan pajak bulanan seperti Pajak Penghasilan/PPh dan
PPN

16.ADM PIUTANG

Melakukan sistem penagihan yang up-to-date, Menghasilkan dan mengirimkan


faktur, Menindaklanjuti, mengumpulkan dan mengalokasikan pembayaran, Pantau
rincian akun pelanggan untuk non-pembayaran, pembayaran tertunda dan
penyimpangan lainnya, Mengatasi perbedaan pembayaran

17.ADM KASIR

Mengecek saldo uang dan pencatatan di buku kas, Menyetorkan dan mengambil
uang ke dan dari bank, Memeriksa saldo mingguan cabang, Menyiapkan daftar
mitra yang memperoleh pembiayaan, Mengajukan kebutuhan kas harian dan
mingguan, Menyiapkan uang realisasi pencairan, Menyiapkan kebutuhan materai.
3.3. Prosedur Sistem Berjalan

Sesuai dengan ruang lingkup dalam penyusunan Kuliah Kerja


Praktek ini, kami akan menguraikan secara umum prosedur sistem
berjalan yang meliputi:

1. Proses Input data pembeli


Proses daatang lamgsumg ke dealer Mitsubitshi dengan membawa KTP,
kemudian pembeli memeilih kendaraan yang akan di beli sesuai Lembar
surat pengajuan kendaraan yang didapat dari sales, pembeli dapat langsung
memilih mobil yang ada di Pt. Dwindo Berlian Samjaya dan bisa langsung
test drive kendaraan sesuai dengan mobil yang di inginkan

2. Proses Pemeriksaan Kendaraan


Setelah data di isi di Surat Pengajuan kendaraan, pembeli menuju proses
pemeriksaan kendaraan. Disini mekanik akan memberikan tanda terima
kendaraan yang berisi kelengkapan kendaraan yang akan di beli dan di
serahkan ke proses transaksi pembayaran

3. Proses Pembayaran
Di proses ini sekertaris akan melakukan pemcatatan transaksi kendaraan
yang akan dijual setelah mencapai kesepakatan pembeli, sekertaris akan
mencatat kwitansi pembayaran, jika pembayaran selesai, pembelian akan
dapat formulir tanda terima kendaraan, formulir tanda terima BPKB serta
surat-surat kendaraan

4 Proses Pembuatan laporan


Bagian sekertaris akan membuat Salinan kwitansu yang akan diserahkan
kepada manajer
3.5. Kamus Data Sistem Berjalan

Adapun kamus data sistem berjalan pada sistem penjualan PT


DWINDO BERLIAN SAMJAYA adalah sebagai berikut :

1. Dokumen Masukan

a. Purchase Order

Nama arus : Purchase Order

Alias : PO

Bentuk Data : Manual / Cetakan Komputer

Arus data : Customer – Proses 1.0

Proses 1.0 – Salesman

Salesman – Proses 2.0

Proses 20 – Arsip PO

Penjelasan : sebagai salah satu persyaratan pemesanan barang.

Periode : setiap melakukan pemesanan barang

Volume : 1 - 25 surat

Struktur Data : Header + Isi + Footer

-. Header = judul + tahun + no_PO + tanggal + dipesan oleh + dibeli

oleh + tanggal_pakai + proyek + nama_supplier + telp_fax

+ contact_person + cara_pembayaran[tunai kredit]

-. Isi = 1{ no+ nama_barang + kuantitas +harga satuan +(pot_harga) +

jumlah + keterangan + total

-. Footer = lembar + ttd_pelaksana + ttd_asst_manager_proyek +


ttd_manager_proyek + cttn_cara_pembayaran
b. Bukti Transfer

Nama arus : Bukti Transfer

Alias : Bukti Transfer

Bentuk Data : Cetakan Komputer

Arus data : Customer – Proses 2.0

Proses 2.0 – Arsip Bukti Transfer

Penjelasan : Berisi keterangan pembayaran

Periode : saat pembayaran dilakukan

Volume : 1-25 Surat

Struktur Data : Header + Isi + Footer

-. Header = tgl + judul

-. Isi = nama_perusahaan + no_transaksi+tanggal_jam +


dari_rekening +

ke_rekening + nama_penerima + jumlah + tanggal_efekif +


email_penerima

-. Footer = cetak + simpan

c. Buku Customer

Nama arus : Buku Customer

Alias : Buku Customer

Bentuk Data : Dokumen

Arus data : Buku Customer – Proses 2.0

Penjelasan : Melihat detail customer

Periode : Setiap pembuatan nota penjualan


Volume : 1 – 100

Struktur Data : Header + Isi + Footer

- Header = Date(tgl_bln_thn)

- Isi = kode pelangganan + nama + alamat + telephone


+ fax

- Footer = hal_no

d. Buku Barang

Nama arus : Buku Barang

Bentuk Data : Dokumen

Arus data : Buku Barang – proses 2.0

Buku Barang – proses 3.0

Penjelasan : Melihat detail barang

Periode : Pembuatan NP dan SJ


Volume : 1 – 100

Struktur Data : Header + Isi + Footer

- Header = Date(tgl_bln_thn)

-. Isi = kodebarang + nama + satuan + merk + hpokok + hjual +


stok akhir

- Footer = hal_no
2.
Dokumen
Keluaran

a. Surat
Penawaran

Nama Arus : Surat Penawaran

Alias : SP

Bentuk Data : Manual / Cetakan Komputer

Arus Data : Salesman – Proses 1.0

Proses 1.0 – Customer

Penjelasan : Surat yang berisi spesifikasi harga dan jenis


produk yang

ditawarkan kepada konsumen.

Periode : setiap melakukan penawaran barang

Volume : 1-20 Surat

Struktur Data : Header + Isi + Footer

-. Header = nama_perusahaan + alamat_perusahaan + telp_perusahaan +


nama_customer + alamat_customer + no_telp_customer + no_surat_penawaran
+ tgl_surat_penawaran + nama_kota +

-. Isi = nama_produk + merk_dagang + harga +


cara_pembayaran + pengiriman + kapasitas_bulan +
waktu_penyerahan_barang_produk + lain_lain

-. Footer = salam + ttd_marketing + stempel_perusahaan

Stempel_perusahaan *nama_perusahaan*
b. Nota Penjualan

Nama Arus : Nota Penjualan

Alias : NP

Bentuk Data : Manual

Arus Data : Proses 2.0 – Customer

Proses 2.0 – Arsip Penjualan

Arsip Penjualan – Proses 3.0

Proses 3.0 - Gudang

Arsip Penjualan – proses 4.0

Penjelasan : Surat yang berisi spesifikasi harga dan jenis


produk yang

dipesan oleh customer

Periode : setiap melakukan transaksi penjualan

Volume : 1-20 Surat


Struktur Data : Header + Isi + Footer

-. Header = nama_perusahaan + alamat_perusahaan +


telp_perusahaan +

nama_customer + alamat_customer + no_telp_customer + no_Nota +


tgl_nota

-. Isi = nama_produk + merk_dagang + harga + quantity

-. Footer = salam + ttd_marketing + stempel_perusahaan

Stempel_perusahaan *nama_perusahaan*
c. Surat Jalan

Nama Arus : Surat Jalan

Alias : SJ

Bentuk Data : Manual

Arus Data : Gudang - Proses 3.0

Proses 3.0 - Customer

Proses 3.0 – Arsip SJ

Arsip SJ – Proses 4.0

Penjelasan : sebagai syarat sah dalam pengiriman barang

Periode : Setiap melakukan pengiriman barang

Volume : 1 – 15 surat

Struktur Data : Header + Isi + Footer

-. Header = nama_perusahaan + nama_kota +


tgl_dikeluarkan +

alamat_kirim +no_surat_jalan
-. Isi = 1{jumlah + satuan + nama_barang + keterangan}1

-. Footer = diterima_jam + tgl_terima + tanda_terima +


hormat_kami +

perhatian
3.6. Spesifikasi Sistem Berjalan

Spesifikasi merupakan rangkaian yang terdiri dari dokumen


masukan (Input) dan dokumen keluaran (Output) yang semuanya teratur
dan dipakai pada sistem berjalan.

3.6.1. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan

Dokumen masukan merupakan proses awal dari kegiatan


pengiriman barang pada PT Dwindo berlian samjaya Adapun bentuk
dokumen masukan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Purchase Order

Nama Dokumen : Purchase Order

Fungsi : Sebagai bukti customer memesan barang

Sumber : Customer

Tujuan : Bagian Pemasaran

Frekuensi : Setiap customer memesan barang

Media : Kertas

Jumlah Rangkap : 1 Lembar


2.Bukti Transfer

Nama Dokumen : Bukti Transfer

Fungsi : Sebagai bukti pembayaran

Sumber : Customer

Tujuan : Bagian Sales Marketing

Frekuensi : Setiap customer ingin melakukan pembayaran

Media : Kertas

Jumlah Rangkap : 1 Lembar

3.Buku Customer

Nama Dokumen : Buku Customer

Fungsi : Sebagai dokumen Perusahaan

Sumber : Buku Customer

Tujuan : Bagian Sales Marketing

Frekuensi : Melihat Detail Data Customer

Media : Kertas

Jumlah Rangkap : 1 Lembar


3.6.2. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran

Dokumen keluaran terdiri dari proses penawaran, pengiriman dan


pembayaran barang. Adapun dokumen keluaran tersebut adalah sebagai
berikut:

1. Surat Penawaran

Nama Dokumen : Surat Penawaran

Fungsi : Untuk menawarkan barang

Sumber : Bagian Pemasaran

Tujuan : Customer

Frekuensi : Setiap ingin melakukan penawaran

Media : Kertas

Jumlah Rangkap : 1 Lembar

2. Nota Penjualan

Nama Dokumen : Nota Penjualan


Fungsi : Sebagai bukti transaksi penjualan

Sumber : Bagian Pemasaran

Tujuan : Customer

Frekuensi : Setiap ingin melakukan transaksi penjualan

Media : Kertas

Jumlah Rangkap : 1 Lembar


3. Surat Jalan

Nama Dokumen : Surat Jalan

Fungsi : Sebagai bukti pengiriman barang

Sumber : Bagian Pemasaran

Tujuan : Bagian Pengiriman

Frekuensi : Setiap ingin mengirim barang

Media : Kertas

Jumlah Rangkap : 4 lembar


3.7. Permasalahan

Sistem penjualan yang telah berjalan di PT.Dwindo Berlian


Samjaya umumnya telah berjalan dengan baik. Dalam proses penawaran,
proses transaksi pembayaran sampai proses pengiriman, tetapi penulis
melihat adanya kelemahan sistem tersebut. Adapun kelemahannya adalah
sebagai berikut :

1. Sering terjadi selisih dalam masalah stock barang digudang dikarenakan


kurang telitinya staff gudang yang terkadang lupa potong stock.

2. Dalam kegiatan sehari – hari sistem yang digunakan sering mengalami


masalah dan proses pengolahan datanya agak lama.

3. Kapasitas memori komputer yang digunakan kurang mencukupi sehingga


dalam proses pengolahan datanya menjadi agak lama.

3.8. Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk Mengatasi masalah tersebut disarankan :

1. Karyawan atau karyawati yang bertugas memotong stok barang harus


langsung memotong stok setiap barang keluar dari gudang.

2. Supaya disiplin agar tidak lalai setiap sales yang akan mengambil barang
di gudang harus membuka DO (Delivery Order) hari itu juga dan Kepala
gudang akan memberikan barang tersebut setelah DO diterima.
Use Case Diagram

Situs dealer
mobil

Login
marketing

Melihat
informasi dan
promo
Lihat data
pemesan

coustmer
Mengisi data
pemesanan Buat laporan
pemesanan sales

Mengisi
data
pemesanan

Kirim pesan
bantuan Login cso

Lihat pesan
bantuan

Balas pesan
bantuan
CSO

Login Admin

Update data produk

Login manager
Update informasi
produk

Lihat laporan
Menerima data
pemesanan
penjualan

ADMIN

MANAGER
Deskripsi Use case

 Admin menjadi aktor di dalam sistem Penjualan Pemesanan Mobil Berbasis


Web dengan deskripsi kerja mengelola situs.

 Visitor atau biasa disebut pelanggan menjadi aktor di dalam sistem ini dengan
deskripsi kerja lihat produk, mengisi data pemesanan, kirim pesan bantuan, dll.

 Marketing, aktor yang mempunyai deskripsi kerja lihat data pemesan dan
membuat laporannya.

 Costumer Service, aktor yang melayani visitor (pelanggan) dengan pesan


bantuan.

 Manager, aktor yang mempunyai deskripsi kerja lihat laporan pemesanan dan
mengahapus laporan pemesanan.
BAB IV

PENUTUP
4.1. Kesimpulan

Sebagai akhir dari bab penulisan kuliah kerja praktek ini, maka kami
selaku penulis memberi kesimpulan bahwa sistem penjualan pada
PT.Dwindo Berlian Samjaya masih kurang baik sistem databasenya masih
banyak permasalahan yang harus diperbaiki dan ditanggulangi.
Diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Dalam kegiatan memasukan stok barang dan pencarian data


penjualan sistemnya masih manual.

4.2. Saran

Sebagai dari akhir penulisan kuliah kerja praktek ini, kami akan
memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Cara efektif yang dapat diambil untuk mengatasi semua permasalahan


tersebut hanya dengan mengganti cara penginputan dan pencarian data
penjualannya yang masih manual dengan menggunakan sistem database.

2. Untuk Karyawan/Karyawati PT.Dwindo Berlian Samjaya perlunya


kedisplinan yg di tingkatkan agar tidak terjadi keteledoran dalam
menginput atau mengoutput data penjualan, sehingga tidak terjadi selisih
dalam pengadaan barang.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Grady Booch, Object-Oriented Analysis and Design with Application,


Benjamin/Cummings, 1991.
[2] Peter Coad and Edward Yourdon, Object-Oriented Analysis, Yourdon Press, 1991.
[3] Ivar Jacobson, Magnus Christerson, Patrik Jonson, and Gunnar Overgaard, Object-
Oriented Software Engineering: A Use Case Driven Approach, Addison-Wesley,
1992.
[4] James Rumbaugh, Michael Blaha, William Premerlani, Frederick Eddy, and
William Lorenson, Object-Oriented Modeling and Design, Prentice Hall, 1991.
[5] Sally Shlaer and Stephen J. Mellor, Object-Oriented System Analysis: Modeling the
World in Data, Yourdon Press, 1988.
[6] Rebecca Wirfs-Brock, Brian Wilkerson, and Lauren Wiener, Designing Object-
Oriented Software, Prentice Hall, 1990.
[7] Grady Booch, James Rumbaugh, and Ivar Jacobson, The Unified Modeling
Language User Guide, Addison-Wesley, 1999.
[8] Ivar Jacobson, Grady Booch, and James Rumbaugh, The Unified Software
Development Process, Addison-Wesley, 1999.
[9] James Rumbaugh, Ivar Jacobson, and Grady Booch, The Unified Modeling
Language Reference Manual, Addison-Wesley, 1999.
[10] Unified Modeling Language Specification, Object Management Group,
www.omg.org, 1999.
[11] Introduction to OMG UML http://www.omg.org/gettingstarted/what_is_uml.htm
[12] UML Tutorial http://www.sparxsystems.com.au/UML_Tutorial.htm
[13] Embarcadero Tech Support http://www.embarcadero.com/support/uml_central.asp
[14] Practical UML A Hands-On Introduction for Developers,
http://www.togethersoft.com/services/practical_guides/umlonlinecourse/index.html
[15] Architecture and Design: Unified Modeling Language (UML),
http://www.cetus-links.org
[16] Pengertian Konsep Dasar Sistem Informasi Lengkap
http://www.dosenpendidikan.com :
[17] Data seluruh tool yang mendukung UML,
http://www.objectsbydesign.com/tools/umltools_byCompany.html .
[18] Daftar tool UML berikut fungsi dan perbangingan kemampuannya juga dapat
dilihat di http://www.jeckle.de/umltools.htm.

Anda mungkin juga menyukai