Alat-Alat Evaluasi
Alat-Alat Evaluasi
Dosen Pengampu :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengembangan Alat Evaluasi”.
Makalah ini merupakan tugas yang dibuat sebagai bagian dalam memenuhi
tugas mata kuliah Perencanaan dan Pengembangan Pembelajaran. Penulis
menuliskannya dengan mengambil dari beberapa sumber baik dari buku maupun dari
internet dan membuat gagasan dari beberapa sumber yang ada tersebut.
Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu penulis
dalam penyelesaian makalah ini. Hingga tersusun makalah yang sampai dihadapan
pembaca pada saat ini.
Penulis juga menyadari bahwa makalah yang penulis tulis ini masih banyak
kekurangan. Karena itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran
atau kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.
Penulis
BAB II PEMBAHASAN
2.2.2.1 Wawancara
Menurut Johnson (Sukardi, 2015) wawancara adalah interaksi pribadi
antara pewancara (guru) dengan yang diwawancarai (siswa) dimana pertanyaan
verbal diajukan kepada mereka.
Wawancara menurut Moleong (2012) adalah percakapan dngan
maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee)
yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara atau interview
2.2.2.2 Observasi
Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan
pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau
mengamati individu atau kelompok secara langsung(Ngalim, 2013)
Menurut Sudjana dan Ibrahim (2012) penelitian dan ilmu social
banyak hal yang dapat diukur melalui observasi/pengamatan. Misalnya tingkah
laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar,
kegiatan diskusi siswa , partisipasi siswa dalam simulasi, penggunaan alat
peraga pada waktu mengajar, dan lain-lain. Observasi harus dilakukan pada saat
proses kegiatan itu berlangsung. Observer terlebih dahulu harus menetapkan
aspek-aspek tingkah laku apa yang hendak diobservasi, lalu dibuat pedoman
agar memudahkan dalam pengisian observasi.
Dari penelitian berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa
mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan
pertimbangan kemudian mengadakan penilaian ke dalam suatu skala bertingkat.
Misalnya kita memperhatikan reaksi penonton televise, bukan hanya mencatat
bagaimana reaksi itu, dan berapa kali muncul, tetapi juga menilai reaksi
tersebut, sangat, kurang, atau tidak sesuai dengan yang kita kehendaki.
Observasi dapat dilakukan pada berbagai tempat misalnya kelas pada
waktu pelajaran, dihalaman sekolah pada waktu bermain, dilapangan pada
waktu murid olah raga, upacara dan lain-lain.
Hari/Tanggal : ……
Tempat/lokasi : ……
Waktu : ……
Skor
No Objek yang Diamati Keterangan
1 2 3 4