Anda di halaman 1dari 15

Makalah

PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu : Sobar Al-Ghozal,,DRS., M.Pd.
Helmi Aziz, S.Pd.I., M.Pd.I.

Disusun Oleh:
Deani Rahmawati 10030117003
Vinny Nabila Husna 10030117006
Rian Erianto 10030117013
Ega Gunawan 10030117023
Balqis Amany Hasan 10030117038
Asri Rahmanisa 10030117041

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Subhanawata’ala, karena berkat


limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ilmu
pendidikan semester genap tahun 2017-2018 dengan Judul “Pendidikan Sebagai
Suatu Sistem”. Tidak lupa solawat dan salam semoga selalu tercurah pada baginda
Rasulullah Muhammad Shallahu’alaihi wassalam.
Kami mengucapkan rasa terimasih yang sebesar-besarnya atas semua bantuan
yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung selama
penyelesaian makalah ini. Secara khusus rasa terimakasih tersebut kami
sampaikan kepada:
1. Mahasiswa kelas PAI A Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Unisba 2017,
2. Semua kerabat yang sudah membantu dan orang tua yang selalu memberi
dukungan dan doa.
Semoga Allah swt memberikan balasan yang berlipat ganda kepada
ssemuanya. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan keritik yang membangun
akanpenulis terima dengan senang hati. Akhirnya, hanya kepada Allah swt penulis
serahkan segalanya mudah-mudahan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
umumnya bagi kita semua.

Bandung, 16 April 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3 Tujuan.................................................................................................. 1
BAB 2 PEMBAHASAN .................................................................................. 2
2.1 Pengertian Pendidikan dan Sistem ....................................................... 2
2.2 Undang-Undang Pendidikan ................................................................ 3
2.3 Pendidikan dalam Perspektif Islam ...................................................... 5
2.4 Ciri-Ciri Pendidikan…………………………………………………..6
2.5 Komponen Pendidikan ......................................................................... 8
BAB 3 PENUTUP ........................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 11
3.2 Saran ..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSAKA ......................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era teknologi yang canggih saat ini, dunia semakin majemuk dan modern.
Disertai dengan gencarnya globalisasi, yang mengubah pola pikir masyarakat
Indonesia menuju peradaban yang lebih modern, serta menjadikan suatu
pendidikan adalah sebagai fungsi dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan saat ini tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan sehari-
hari,,karena memperoleh pendidikan merupakan suatu keharusan dan kebutuhan
dalam kehidupan pribadi. Pendidikan dipandang sebagai investasi untuk
melahirkan sumber daya manusia dan dibutuhkan untuk pembangunan sosial dan
ekonomi, tetapi pendidikan memerlukan berbagai keahlian yang professional
dalam hal manajemennya. Untuk tercapai hal tersebut maka diperlukan suatu
keahlian khusus dalam memecahkan suatu masalah yang terdapat didalamnya. Hal
inilah yang melatarbelakangi kenapa Pendidikan merupakan suatu sistem.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Pendidikan dan Sistem
2. Undang-Undang Pendidikan
3.Pendidikan dalam Perspektif Islam
4. Komponen Pendidikan
5. Ciri-ciri Pendidikan
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Pendidikan dan Sistem
2. Mengetahui Komponen Pendidikan
3. Mengetahui Sudut Pandang Islam tentang Pendidikan
3. Mengetahui Komponen dan Ciri Pendidikan

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan dan Sistem


Pendidikan atau pedagogi memiliki beberapa pengertian. Pendidikan
(pedagogi) secara etimologis adalah bersala dari bahasa Yunani, terdiri dari kata
“PAIS”, artinya anak, dan “AGAIN”, diartikan membimbing. Jadi sederhananya
adalah bimbingan yang diberikan kepada anak. (Ahmadi, 1991: 38)
Sedangkan secara Definitif pendidikan (pedagogie) adalah suatu kegiatan
bimbingan yang dilakukan secara sadar ataupun secara sengaja yang dilakukan
orang dewasa kepada orang yang belum dewasa (baca : anak) sehingga timbul
hubungan antara keduanya yang bertujuan untuk mendewasakannya. (Soenarya,
2000: 15)
Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau
elemen-elemen atau unsusr-unsur sebagai sumber yang mempunyai hubungan
fungsional yang teratur, tidak secara acak yang salaing membantu untuk mencapi
suatu hasil (Product). Contoh tubuh manusia merupakan satu jaringan daging,
otak, urat-urat, dll yang komponen mempunyai fungsi masing-masing yang satu
dengan yang lain satu sama lain saling berkaitan sehingga mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. (Zahara Idris,1987)
Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir;
suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk
suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh. (Tatang M. Amirin,
1992:10)
Menurut Umar Fahmi Achmadi sistem adalah tatanan yang menggambarkan
adanya rangkaian berbagai komponen yang memiliki hubungan serta tujuan
bersama secara serasi, terkoordinasi yang bekerja atau berjalan dalam jangka
waktu tertentu dan terencana.

Sistem menurut Raymond McLeod adalah himpunan dari unsur-unsur yang


saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu.

v
Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup
tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya.

2.2 Undang-Undang Pendidikan


UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003
TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I

KETENTUAN UMUM

pasal 1

(2) pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan

Undang-Undang dasar negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar


pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap
tuntutan perubahan zaman.

(3) sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang

saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional

BAB II

DASAR, FUNGSI, DAN TUJUAN

Pasal 2

Pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945

Pasal 3

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk


watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

vi
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

BAB X
KURIKULUM
Pasal 36
(1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
(2) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diversivikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah dan peserta didik.
(3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan :
a. Peningkatan iman dantakwa
b. Peningkatan akhlak mulia
c. Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat peserta didik
d. Keragaman potensi daerah dan lingkungan
e. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
f. Tuntutan dunia kerja
g. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
h. Agama
i. Dinamika perkembangan global
j. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

BAB XI

PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Pasal 39

vii
(1) Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang
proses pendidik pada satuan pendidikan.
(2) Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan pembimbingan
dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat terutama bagi pendidik dan perguruan tinggi.

BAB XII
SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
Pasal 45
(1) Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana
dan prasarana yang memeuhi keperluan pendidikan sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual,
sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik.
(2) Ketentuan mengenai penyediaan saran dan prasarana pendidikan pada
semua satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

BAB XIII
PENDANAAN PENDIDIKAN
Bagian kesatu
Tanggung Jawab Pendanaan
Pasal 46
(1) Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara
pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat.
(2) Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab menyediakan
anggaran pendidikan sebagaimana diatur dalam paal 31 ayat (4) Undang-
Undang Republik Indonesia Tahun 1945.
Bagian kedua

viii
Sumber Pendanaan Pendidikan
Pasal 47
(1) Sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip keadilan,
kecukupan, dan keberlanjutan.
(2) Pemerintah, pemerintah daerah dan masyrakat mengerahkan sumber daya
yang ada sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.3 Pendidikan dalam Perspektif Islam


Pendidikan Islam itu sendiri adalah pendidikan yang berdasarkan Islam. Isi
ilmu adalah teori. Isi ilmu bumi adalah teori tentang bumi. Maka isi Ilmu
pendidikan adalah teori- teori tentang pendidikan, Ilmu pendidikan Islam secara
lengkap isi suatu ilmu bukanlah hanya teori. Pengertian pendidikan bahkan lebih
diperluas cakupannya sebagai aktivitas dan fenomena, dan kedua hal tersebut
harus berlandaskan alquran dan hadits.
1. Ruang lingkup pendidikan islam
A. Pendidikan Keimanan

ِّ ِ ‫لَظلم ال‬
‫شر َك ِإن ِباّللِ تش ِرك ال بنَي يَا يَ ِعظه َوه َو البنِ ِه لق َمان قَا َل َو ِإذ‬
‫َع ِظيم‬
Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya diwaktu ia memberikan
pelajaran kepadanya:”hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
sesengguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang
nyata.” (Q.S 31:13)
B. Pendidikan Akhlak
Hadits dari Ibnu Abas Rasulullah bersabda:
” Suruhlah anak-anak kamu melakukan shalat ketika mereka telah berumur tujuh
tahun dan pukullah mereka kalau meninggalkan ketika mereka berumur sepuluh
tahun, dan pisahkan tempat tidur mereka .” (HR. Abu Daud)
C. Pendidikan fisik

ix
Dengan memenuhi kebutuhan makanan yang seimbang, memberi waktu tidur dan
aktivitas yang cukup agar pertumbuhan fisiknya baik dan mampu melakukan
aktivitas seperti yang disunahkan
“ Ajarilah anak-anakmu memanah, berenang dan menunggang kuda.” (HR.
Thabrani
D. Pendidikan Psikis

‫مؤ ِمنِينَ كنتم ِإن اْلَعلَونَ َوأَنتم تَحزَ نوا َو َال ت َ ِهنوا َو َال‬
“Dan janganlah kamu bersifat lemah dan jangan pula berduka cita, padahal
kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu benar-benar orang
yang beriman.” (QS.3:139)
2. Tujuan Pendidikan Islam
Menurut Abdul Fatah Jalal, tujuan umum pendidikan Islam ialah terwujudnya
manusia sebagai hamba Allah

‫اْلنسَ ا ْل ِجنَ خل ْقتَ وَما‬


ِ ْ ‫ون إِّلَ و‬
َِ ‫ِلي ْعبد‬
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat 56)

2.4 Ciri-ciri Pendidikan


Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1984/1985) setiap
sistem mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :
a. Tujuan
Setiap sistem mempunyai tujuan. Sebagai contoh tujuan lembaga
pendidikan adalah memberi pelayanan pendidikan kepada yang
membutuhkan. Tujuan pengajaran adalah agar siswa belaja perilaku
tertentu yang ditetapkan terlebih dahulu.
b. Fungsi – fungsi
Adanya tujuan yang harus dicapai oleh suatu sistem menuntut
terlaksananya berbagai fungsi yang diperlukan untuk menunjang usaha
mencapai tujuan tersebut. Misalnya suatu lembaga pendidikan dapat

x
memberikan pelayanan pendidikan dengan baik, perlu adanya fungsi
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian.
c. Komponen – komponen
Bagian suatu sistem yang melaksanakan suatu fungsi untuk menunjang
usaha mencapai tujuan sistem disebut komponen. Jadi, komponen
mempunyai fungsi khusus, misalnya komponen instruksional meliputi
manusia (guru, konselor, administrator, petugas – petugas lainnya),
material (buku, papan tulis, fotografi, slide, film). Masing – masing
komponen diatas menjalankan fungsinya untuk mencapai tujuan belajar
yang sudah ditetapkan. Komponen diatas disebut juga komponen integral,
yaitu komponen yang harus ada pada setiap kegiatan instruksional.
d. Interaksi atau saling hubungan
Semua komponen dalam suatu sistem, seperti komponen – komponen
instruksional tadi saling berhubungan satu sama lain, saling
mempengaruhi dan saling membutuhkan.
e. Penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan
Misalnya, dalam kegiatan belajar mengajar guru berusaha menimbulkan
jalinan keterpaduan antara berbagai komposer instruksional dengna
melaksanakan pengembangan sistem instruksional untuk mencapai hasil
belajar yang optimal.
f. Proses transformasi
Semua sistem mempunyai misi untuk mencapai suatu tujuan, untuk itu
diperlukan suatu proses yang memproses masukan (input) menjadi hasil –
hasil (output).

g. Umpan balik untuk koreksi


Untuk mengetahui apakah masing – masing fungsi terlaksana dengan baik
diperlukan fungsi kontrol yang mencakup monitoring dan koreksi. Hasil
monitoring dijadikan dasar pertimbangan untuk melaksanakan perubahan
– perubahan, penentuan, perbaiakan, atau penyesuaian – penyesuain agar
masing – masing berprestasi tinggi.

xi
h. Daerah batasan dan lingkungan
Antara suatu sistem dan bagian – bagian lain atau lingkungan di sekitarnya
akan terjadi interkasi. Namun, antara suatu sistem yang lain mempunyai
daerah batasan tertentu. Suatu sistem dapat pula merupakan subsistem dari
sistem yang lebih besar (suprasitem).

2.5 Komponen Pendidikan

Philiph H. coombs mengidentifikasi 12 komponen sistem pendidikan, yaitu:


1. Tujuan dan prioritas.
Fungsinya adalah memberikan arah kegiatan sistem.
2. Peserta didik (siswa).
Fungsinya adalah belajar hingga mencapai tujuan pendidikan.
3. Pengelolaan.
Fungsinya adalah merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan, dan menilai
sistem.
4. Struktur dan jadwal.
Fungsinya adalah mengatur waktu dan mengelompokan peserta didik berdasarkan
tujuan tertentu.
5. Isi atau kurikulum.
Fungsinya adalah sebagai bahan yang harus dipelajari peserta didik.
6. Pendidik (guru).
Fungsinya adalah menyediakan bahan, menciptakan kondisi belajar dan
menyelenggarakan pendidikan.
7. Alat bantu belajar.
Fungsinya memungkinkan proses belajar-mengajar sehingga menarik, lengkap,
bervariasi, dan mudah.
8. Fasilitas.
fungsinya sebagai tempat terselenggaranya pendidikan.
9. Pengawasan mutu.
Fungsinya membina peraturan-peraturan dan standar pendidikan (peraturan
penerimaan peserta didik, pemberian nilai ujian, kriteria baku.

xii
10. Teknologi.
Fungsinya mempermudah atau memperlancar pendidikan.
11. Penelitian.
Fungsinya mengembangkan pengetahuan, penampilan sistem dan hasil kerja
sistem.
12. Biaya (ongkos pendidikan).

xiii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan saat ini tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan sehari-
hari,,karena memperoleh pendidikan merupakan suatu keharusan dan kebutuhan
dalam kehidupan pribadi. Pendidikan dipandang sebagai investasi untuk
melahirkan sumber daya manusia dan dibutuhkan untuk pembangunan sosial dan
ekonomi, tetapi pendidikan memerlukan berbagai keahlian yang professional
dalam hal manajemennya. Untuk tercapai hal tersebut maka diperlukan suatu
keahlian khusus dalam memecahkan suatu masalah yang terdapat didalamnya
3.2 Saran
Sebagai calon pendidik haruslah mengetahui bagaimana Pendidikan sebagai
suatu sistem. Dalam suatu sistem Pendidikan terdapat masalah-masalah yang
harus diselesaikan oleh pendidik, Untuk tercapai hal tersebut maka diperlukan
suatu keahlian khusus dalam memecahkan suatu masalah yang terdapat
didalamnya

xiv
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi,Abu.1991.Ilmu Pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta

Soenarya,Endang. 2000. Teori Perencanaan Pendidikan. Yoyakarta: Adicita.

Zahara, Idris. 1987. Dasar-Dasar Pendidikan. Padang: Angkasa Raya..

Amirin, Tatang M. 1992. Pokok-Pokok Teori Sistem. Jakarta. CV Rajawali.

Mochtar.1994. Pendidikan Dalam Pembangunan. IKIP Muhammadiyah.

Hie, Bayu Prawira. 2014. Revolusi Sistem Pendidikan dengan Metode E-


Learning. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Tarsir,Ahmad. 2001. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif


Islam.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya

xv

Anda mungkin juga menyukai