Disusun Oleh:
Deani Rahmawati 10030117003
Vinny Nabila Husna 10030117006
Rian Erianto 10030117013
Ega Gunawan 10030117023
Balqis Amany Hasan 10030117038
Asri Rahmanisa 10030117041
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era teknologi yang canggih saat ini, dunia semakin majemuk dan modern.
Disertai dengan gencarnya globalisasi, yang mengubah pola pikir masyarakat
Indonesia menuju peradaban yang lebih modern, serta menjadikan suatu
pendidikan adalah sebagai fungsi dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan saat ini tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan sehari-
hari,,karena memperoleh pendidikan merupakan suatu keharusan dan kebutuhan
dalam kehidupan pribadi. Pendidikan dipandang sebagai investasi untuk
melahirkan sumber daya manusia dan dibutuhkan untuk pembangunan sosial dan
ekonomi, tetapi pendidikan memerlukan berbagai keahlian yang professional
dalam hal manajemennya. Untuk tercapai hal tersebut maka diperlukan suatu
keahlian khusus dalam memecahkan suatu masalah yang terdapat didalamnya. Hal
inilah yang melatarbelakangi kenapa Pendidikan merupakan suatu sistem.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Pendidikan dan Sistem
2. Undang-Undang Pendidikan
3.Pendidikan dalam Perspektif Islam
4. Komponen Pendidikan
5. Ciri-ciri Pendidikan
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Pendidikan dan Sistem
2. Mengetahui Komponen Pendidikan
3. Mengetahui Sudut Pandang Islam tentang Pendidikan
3. Mengetahui Komponen dan Ciri Pendidikan
iv
BAB II
PEMBAHASAN
v
Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup
tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya.
BAB I
KETENTUAN UMUM
pasal 1
BAB II
Pasal 2
Pasal 3
vi
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
BAB X
KURIKULUM
Pasal 36
(1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
(2) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diversivikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah dan peserta didik.
(3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan :
a. Peningkatan iman dantakwa
b. Peningkatan akhlak mulia
c. Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat peserta didik
d. Keragaman potensi daerah dan lingkungan
e. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
f. Tuntutan dunia kerja
g. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
h. Agama
i. Dinamika perkembangan global
j. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
BAB XI
Pasal 39
vii
(1) Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang
proses pendidik pada satuan pendidikan.
(2) Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan pembimbingan
dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat terutama bagi pendidik dan perguruan tinggi.
BAB XII
SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
Pasal 45
(1) Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana
dan prasarana yang memeuhi keperluan pendidikan sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual,
sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik.
(2) Ketentuan mengenai penyediaan saran dan prasarana pendidikan pada
semua satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
BAB XIII
PENDANAAN PENDIDIKAN
Bagian kesatu
Tanggung Jawab Pendanaan
Pasal 46
(1) Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara
pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat.
(2) Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab menyediakan
anggaran pendidikan sebagaimana diatur dalam paal 31 ayat (4) Undang-
Undang Republik Indonesia Tahun 1945.
Bagian kedua
viii
Sumber Pendanaan Pendidikan
Pasal 47
(1) Sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip keadilan,
kecukupan, dan keberlanjutan.
(2) Pemerintah, pemerintah daerah dan masyrakat mengerahkan sumber daya
yang ada sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
ِّ ِ لَظلم ال
شر َك ِإن ِباّللِ تش ِرك ال بنَي يَا يَ ِعظه َوه َو البنِ ِه لق َمان قَا َل َو ِإذ
َع ِظيم
Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya diwaktu ia memberikan
pelajaran kepadanya:”hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
sesengguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang
nyata.” (Q.S 31:13)
B. Pendidikan Akhlak
Hadits dari Ibnu Abas Rasulullah bersabda:
” Suruhlah anak-anak kamu melakukan shalat ketika mereka telah berumur tujuh
tahun dan pukullah mereka kalau meninggalkan ketika mereka berumur sepuluh
tahun, dan pisahkan tempat tidur mereka .” (HR. Abu Daud)
C. Pendidikan fisik
ix
Dengan memenuhi kebutuhan makanan yang seimbang, memberi waktu tidur dan
aktivitas yang cukup agar pertumbuhan fisiknya baik dan mampu melakukan
aktivitas seperti yang disunahkan
“ Ajarilah anak-anakmu memanah, berenang dan menunggang kuda.” (HR.
Thabrani
D. Pendidikan Psikis
مؤ ِمنِينَ كنتم ِإن اْلَعلَونَ َوأَنتم تَحزَ نوا َو َال ت َ ِهنوا َو َال
“Dan janganlah kamu bersifat lemah dan jangan pula berduka cita, padahal
kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu benar-benar orang
yang beriman.” (QS.3:139)
2. Tujuan Pendidikan Islam
Menurut Abdul Fatah Jalal, tujuan umum pendidikan Islam ialah terwujudnya
manusia sebagai hamba Allah
x
memberikan pelayanan pendidikan dengan baik, perlu adanya fungsi
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian.
c. Komponen – komponen
Bagian suatu sistem yang melaksanakan suatu fungsi untuk menunjang
usaha mencapai tujuan sistem disebut komponen. Jadi, komponen
mempunyai fungsi khusus, misalnya komponen instruksional meliputi
manusia (guru, konselor, administrator, petugas – petugas lainnya),
material (buku, papan tulis, fotografi, slide, film). Masing – masing
komponen diatas menjalankan fungsinya untuk mencapai tujuan belajar
yang sudah ditetapkan. Komponen diatas disebut juga komponen integral,
yaitu komponen yang harus ada pada setiap kegiatan instruksional.
d. Interaksi atau saling hubungan
Semua komponen dalam suatu sistem, seperti komponen – komponen
instruksional tadi saling berhubungan satu sama lain, saling
mempengaruhi dan saling membutuhkan.
e. Penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan
Misalnya, dalam kegiatan belajar mengajar guru berusaha menimbulkan
jalinan keterpaduan antara berbagai komposer instruksional dengna
melaksanakan pengembangan sistem instruksional untuk mencapai hasil
belajar yang optimal.
f. Proses transformasi
Semua sistem mempunyai misi untuk mencapai suatu tujuan, untuk itu
diperlukan suatu proses yang memproses masukan (input) menjadi hasil –
hasil (output).
xi
h. Daerah batasan dan lingkungan
Antara suatu sistem dan bagian – bagian lain atau lingkungan di sekitarnya
akan terjadi interkasi. Namun, antara suatu sistem yang lain mempunyai
daerah batasan tertentu. Suatu sistem dapat pula merupakan subsistem dari
sistem yang lebih besar (suprasitem).
xii
10. Teknologi.
Fungsinya mempermudah atau memperlancar pendidikan.
11. Penelitian.
Fungsinya mengembangkan pengetahuan, penampilan sistem dan hasil kerja
sistem.
12. Biaya (ongkos pendidikan).
xiii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan saat ini tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan sehari-
hari,,karena memperoleh pendidikan merupakan suatu keharusan dan kebutuhan
dalam kehidupan pribadi. Pendidikan dipandang sebagai investasi untuk
melahirkan sumber daya manusia dan dibutuhkan untuk pembangunan sosial dan
ekonomi, tetapi pendidikan memerlukan berbagai keahlian yang professional
dalam hal manajemennya. Untuk tercapai hal tersebut maka diperlukan suatu
keahlian khusus dalam memecahkan suatu masalah yang terdapat didalamnya
3.2 Saran
Sebagai calon pendidik haruslah mengetahui bagaimana Pendidikan sebagai
suatu sistem. Dalam suatu sistem Pendidikan terdapat masalah-masalah yang
harus diselesaikan oleh pendidik, Untuk tercapai hal tersebut maka diperlukan
suatu keahlian khusus dalam memecahkan suatu masalah yang terdapat
didalamnya
xiv
DAFTAR PUSTAKA
xv