Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH


TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH
(Studi Empiris pada SKPD Kab. Lima Puluh Kota)

ARTIKEL

Oleh :

EMILDA IHSANTI
NIM : 57722/2010

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN
PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH
(Studi Empiris pada SKPD Kab. Lima Puluh Kota)

EMILDA IHSANTI
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar
email: emilda.ihsanti@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompetensi SDM dan


penerapan SAKD terhadap kualitas laporan keuangan daerah.
Populasi dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) Kab. Lima Puluh Kota. Sampel penelitian ini diperoleh dari kepala sub
bagian keuangan, bendahara, dan staf, maka didapat responden sebanyak 75 orang
responden. Data dikumpulkan dengan menyebarkan langsung kuisioner kepada
responden yang bersangkutan. Teknis analisis data yang digunakan adalah regresi
berganda dengan bantuan SPSS 15.
Hasil penelitian menunjukkan: bahwa kompetensi SDM berpengaruh
signifikan positif terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Sedangkan
penerapan SAKD tidak berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan
keuangan daerah.

Kata Kunci: Kompetensi SDM, Penerapan SAKD, Kualitas Laporan


Keuangan Daerah

ABSRTACK

This study aimed to examine the effect of the application of the competency
of human resources and the quality of financial statements SAKD.
The population in this study is the Regional Working Units (on education)
District. Fifty Cities. The study sample was obtained from the head of the sub-
section of finance, treasurer, and staff, the importance of the respondents 75
respondents. The data was collected by distributing questionnaires to the
respondents directly concerned. Technical analysis of the data used is multiple
regression with SPSS 15.
The results showed: that the competency of HR positive significant effect
on the quality of the financial reporting area. While the application of positive
SAKD no significant effect on the quality of the financial reporting area.

Keywords: HR Competency, Application SAKD, Quality of Financial Statements


area
I. PENDAHULUAN nilai yang tinggi disebabkan oleh ke-
A. Latar Belakang Masalah mampuan, pengetahuan, dan keteram-
Otonomi daerah merupakan hak, pilan”.
wewenang, dan kewajiban daerah Sistem akuntansi memberikan pe-
otonom untuk mengatur dan mengu- ngetahuan tentang pengolahan infor-
rus sendiri urusan pemerintah dan masi akuntansi sejak data direkam
kepentingan masyarakat setempat se- dalam dokumen sampai dengan lapo-
suai dengan peraturan perundang- ran dihasilkan (Bastian, 2007). SAKD
undangan. Otonomi daerah yang merupakan suatu proses pengidentifi-
berlaku di Indonesia didasarkan pada kasian, pengukuran, pencatatan, dan
UU No. 22 Tahun 1999 yang telah pelaporan transaksi ekonomi (keu-
direvisi menjadi UU No. 32 Tahun angan) dari entitas pemda yang di-
2004 tentang Pemerintah Daerah. jadikan sebagai informasi dalam rang-
Karakteristik kualitatif laporan ke- ka pengambilan keputusan ekonomi
uangan adalah ukuran-ukuran norma- yang diperlukan oleh pihak-pihak
tif yang perlu diwujudkan dalam eksternal entitas pemda yang disusun
informasi akuntansi sehingga dapat berdasarkan Standar Akuntansi Peme-
memenuhi tujuannya. Adapun karak- rintah (Mahsun, 2006).
teristik kualitatif laporan keuangan Penyusunan laporan keuangan da-
pemerintah yang merupakan prasyarat erah yang berpedoman pada SAKD
normatif sebagaimana disebutkan da- ini sesungguhnya adalah dalam rang-
lam kerangka konseptual akuntansi ka peningkatan kualitas laporan keua-
pemerintah (PP No. 24 tahun 2005 ngan, sehingga laporan keuangan
yang telah direvisi menjadi PP No. 71 yang dimaksud juga mampu mening-
tahun 2010) antara lain: relevan, katkan kredibilitasnya dan pada gili-
andal, dapat dibandingkan, dan dapat rannya akan dapat mewujudkan lapo-
dipahami. ran keuangan yang berkualitas.
Laporan keuangan merupakan se- Laporan Keuangan Pemerintah
buah produk yang dihasilkan oleh Daerah setiap tahunnya mendapat
bidang atau disiplin ilmu akuntansi. penilaian berupa Opini dari Badan
Oleh karena itu, dibutuhkan Sumber Pemeriksa Keuangan (BPK). Ketika
Daya Manusia (SDM) yang kompeten BPK memberikan Opini Wajar Tanpa
untuk menghasilkan sebuah laporan Pengecualian (WTP) terhadap Lapo-
keuangan yang berkualitas. Kompe- ran Keuangan Pemerintah Daerah
tensi Sumber Daya Manusia adalah (LKPD), artinya dapat dikatakan bah-
kemampuan seseorang atau individu wa laporan keuangan suatu entitas
suatu organisasi (kelembagaan) atau pemerintah daerah tersebut disajikan
suatu sistem untuk melaksanakan dan diungkapkan secara wajar dan
fungsi-fungsi atau kewenangannya berkualitas. Terdapat empat opini
untuk mencapai tujuannya secara yang diberikan pemeriksa yaitu:
efektif dan efisien. Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Menurut Nasaruddin (2008) (WTP), Opini Wajar Dengan Penge-
“sumber daya manusia merupakan cualian (WDP), Opini Tidak Wajar
kunci dari keberhasilan suatu instansi (TW), dan Pernyataan Menolak mem-
atau perusahaan karena sumber daya beri Opini atau Tidak Memberikan
manusia pada suatu instansi memiliki Pendapat (TMP).
Fenomena yang terjadi di Kabu- terhadap kualitas laporan keuangan
paten Lima Puluh Kota berdasarkan daerah ?
pemeriksaaan laporan keuangan pe-
merintah daerah pada tahun anggaran II.KAJIAN TEORI, KERANGKA
2007 sampai tahun anggaran 2012 KONSEPTUAL, DAN HIPO-
memperoleh Opini Wajar Dengan TESIS
Pengecualian (WDP), ini berarti tidak A. Kajian Teori
ada peningkatan opini dari tahun 1. Kualiats Laporan Keuangan
2007 sampai dengan tahun 2012. a. Pengertian Laporan Keuangan
Berdasarkan penjelasan diatas, Laporan keuangan merupakan ben-
Penelitian ini penting dilakukan untuk tuk pertanggung jawaban atas kepe-
mengetahui sejauh mana kualitas in- ngurusan sumber daya ekonomi yang
formasi yang di hasilkan oleh Peme- dimiliki oleh suatu entitas. Laporan
rintah Daerah Kabupaten Lima Puluh keuangan yang diterbitkan harus disu-
Kota. Alasan Peneliti mengambil sun berdasarkan standar akuntansi
tempat penelitian di Kabupaten Lima yang berlaku agar laporan keuangan
Puluh Kota adalah karena Kabupaten tersebut dapat dibandingkan dengan
Lima Puluh Kota merupakan salah sa- laporan keuangan periode sebelum-
tu daerah yang mendapatkan opini nya atau dibandingkan dengan lapo-
WDP enam kali dalam beberapa ta- ran keuangan entitas lain.
hun belakang, yaitu pada tahun 2007
dan tahun 2012 yang diberikan oleh b. Tujuan Laporan Keuangan
BPK atas pemeriksaan Laporan Menurut Standar Akuntansi Keua-
Keuangan Pemerintah Daerah (LK- ngan No. 1 dalam Ratih (2010) tujuan
PD). laporan keuangan adalah:
Berdasarkan uraian di atas, maka 1. Tujuan laporan keuangan adalah
penulis tertarik untuk melakukan pe- menyediakan informasi yang me-
nelitian ini dengan judul “Pengaruh nyangkut posisi keuangan, kinerja,
Kompetensi Sumber Daya Manusia serta perubahan posisi keuangan
dan Penerapan Sistem Akuntansi suatu perusahaan yang bermanfaat
Keuangan Daerah terhadap Kuali- bagi sejumlah besar pemakai da-
tas Laporan Keuangan Daerah lam pengambilan keputusan eko-
(Studi Empiris pada SKPD Kab. nomi.
Lima Puluh Kota)”. 2. Laporan keuangan yang disusun
untuk tujuan ini memenuhi ke-
B. Rumusan Masalah butuhan bersama sebagian besar
Berdasarkan pemaparan latar bela- pemakai.
kang yang telah dikemukakan sebe- 3. Laporan keuangan juga menunjuk-
lumnya, maka dapat dirumuskan be- kan apa yang telah dilakukan ma-
berapa permasalahan yang akan dite- najemen atau pertanggungjawa-
liti diantaranya: ban manajemen atas sumber daya
1. Apakah kompetensi sumber daya yang dipercayakan kepada-nya.
manusia berpengaruh terhadap ku-
alitas laporan keuangan daerah ?
2. Apakah penerapan sistem akun-
tansi keuangan daerah berpengaruh
c. Komponen Laporan Keuangan tuk mencapai kinerja, untuk meng-
Dalam PP No. 71 tahun 2010 hasilkan keluaran-keluaran (output)
laporan keuangan pemerintah pusat/ dan hasil-hasil (outcomes).
daerah setidak-tidaknya terdiri dari:
1. Laporan Realisasi Anggaran 3. Sistem Akuntansi Keuangan Da-
(LRA) erah
2. Laporan Perubahan Saldo Ang- a. Pengertian SAKD
garan Lebih Menurut Nordiawan (2008) men-
3. Neraca defenisikan sistem akuntansi keua-
4. Laporan Operasional ngan daerah sebagai berikut: “suatu
5. Laporan Arus Kas serangkaian prosedur mulai dari pro-
6. Laporan Perubahan Ekuitas ses pengumpulan data, pencatatan,
7. Catatan Atas Laporan Keuangan pengikhtisaran sampai dengan pela-
poran keuangan dalam rangka per-
d. Kualiatas Laporan Keuangan tanggung jawaban pelaksanaan AP-
Kualitas laporan keuangan dapat BD yang dapat dilakukan secara ma-
dikatakan baik adalah apabila infor- nual atau menggunakan aplikasi kom-
masi yang disajikan dalam laporan puter”.
keuangan tersebut dapat dipahami,
dan memenuhi kebutuhan pemakai- b. Tujuan SAKD
nya dalam pengambilan keputusan, Sistem akuntansi pemerintahan
bebas dari pengertian yang menye- (sektor publik) memiliki tiga tujuan
satkan, kesalahan material serta dapat pokok (Nordiawan, 2008) yaitu:
diandalkan, sehingga laporan keua- 1. Pertanggung jawaban
ngan tersebut dapat dibandingkan de- 2. Manajerial
ngan periode-periode sebelumnya. 3. Pengawasan
Namun demikian perlu disadari bah-
wa laporan keuangan tidak menye- c. Ruang Lingkup SAKD
diakan semua informasi yang mung- Salah satu tujuan SAKD adalah
kin dibutuhkan pengguna dalam pe- menyediakan informasi keuangan
ngambilan keputusan ekonomi. Seca- yang lengkap, cermat, dan akurat se-
ra umum, laporan keuangan meng- hingga dapat menyajikan laporan keu-
gambarkan pengaruh dari kejadian angan yang handal, dapat dipertang-
masa lalu dan tidak diwajibkan untuk gung jawabkan dan dapat digunakan
menyediakan informasi non keua- oleh berbagai pihak eksternal.
ngan.
d. Karakteristik SAKD
2. Kompetensi SDM SAKD atau Sitem Akuntansi
Kompetensi Sumber Daya Manu- Pemerintah Daerah memiliki bebe-
sia adalah kemampuan seseorang atau rapa karakteristik (Nordiawan, 2008),
individu suatu organisasi (kelemba- diantaranya:
gaan) atau suatu sistem untuk melak- 1. Basis akuntansi
sanakan fungsi-fungsi atau kewe- 2. Sistem pembukuan
nangannya untuk mencapai tujuannya
secara efektif dan efisien. Kompetensi
harus dilihat sebagai kemampuan un-
e. Penerapan SAKD manfaatan teknologi informasi ber-
Dalam rangka melanjutkan refor- pengaruh positif signifikan terhadap
masi dibidang pengelolaan keuangan keterandalan pelaporan keuangan pe-
daerah pemerintah telah menerbitkan merintah daerah.
Peraturan Pemerintah (PP) No. 105 Selanjutnya penelitian Safrida,
Tahun 2000 tentang Pengelolaan Nadirsyah, dan Usman (2010) me-
dan Pertanggungjawaban Keuangan neliti tentang Pengaruh Pemahaman
Daerah. Akuntansi, Pemanfaatan Sistem Infor-
Menurut Mardiasmo (2004), SA- masi Akuntansi Keuangan Daerah
KD dapat menghasilkan laporan keu- dan Peran Internal Audit terhadap
angan yang relevan, handal, dan dapat Kualitas Laporan Keuangan Pe-
dipercaya. Sistem akuntansi peme- merintah Daerah (Studi pada Pe-
rintah daerah yang lemah menye- merintah Kota Banda Aceh). Hasil
babkan pengendalian intern lemah penelitian ini menunjukkan bahwa pe-
dan pada akhirnya laporan keuangan mahaman akuntansi, pemanfaatan sis-
yang dihasilkan juga kurang handal tem akuntansi keuangan daerah dan
dan kurang relevan untuk pembuatan peran internal audit secara simultan
keputusan. berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah kota Banda
4. Penelitian Terdahulu Aceh.
Penelitian yang dilakukan Desi
(2007) meneliti tentang Pengaruh Ka- 5. Hubungan antar Variabel
pasitas Sumber Daya Manusia, Pe- 1. Hubungan Kompetensi SDM
manfaatan Teknologi Informasi, Dan terhadap Kualiats Laporan Ke-
Pengendalian Intern Akuntansi Terha- uangan Daerah
dap Nilai Informasi Pelaporan Keua- Kompetensi Sumber Daya Manu-
ngan Pemerintah Daerah (Studi Pada sia adalah kemampuan seseorang atau
Pemerintah Kota Palembang dan Ka- individu suatu organisasi (kelemba-
bupaten Ogan Ilir). Hasil penelitian gaan) atau suatu sistem untuk me-
ini menunjukkan bahwa kapasitas laksanakan fungsi-fungsi atau kewe-
sumber daya manusia, pemanfaatan nangannya untuk mencapai tujuannya
teknologi informasi, dan pengen- secara efektif dan efisien. Menurut
dalian intern akuntansi berpengaruh Havesi, 2005 (dalam Indriasari, et al.
positif terhadap pelaporan keuangan 2008) kompetensi merupakan suatu
pemerintah daerah. karakteristik seseorang yang memiliki
Penelitian yang dilakukan Cel- keterampilan, pengetahuan, dan ke-
viana (2010) meneliti tentang Pe- mampuan.
ngaruh Sumber Daya Manusia dan
Pemanfaatan Teknologi Informasi ter- 2. Hubungan Penerapan SAKD
hadap Keterandalan dan Ketepat- terhadap Kualiats Laporan Ke-
waktuan Pelaporan Keuangan Peme- uangan Daerah
rintah Daerah dengan Variabel Inter- Mulyadi (2001) mengkaitkan tuju-
vening Pengendalian Intern Akun- an sistem akuntansi tidak lain adalah
tansi (Studi Empiris di Pemda Subo- untuk memperbaiki pengendalian a-
sukawonosraten). Hasil penelitian ini kuntansi dan pengecekan intern, yaitu
menunjukkan bahwa SDM dan pe- untuk memperbaiki tingkat keandalan
informasi akuntansi dan untuk me- C. Hipotesis Penelitian
nyediakan catatan lengkap mengenai Berdasarkan latar belakang dan
pertanggungjawaban dan perlindu- rumusan masalah dapat dilakukan hi-
ngan kekayaan perusahaan. Sistem a- potesis sebagai berikut:
kuntansi yang lemah menyebabkan H1 : Kompetensi sumber daya
laporan keuangan yang dihasilkan manusia berpengaruh signi-
juga kurang handal dan kurang fikan positif terhadap kua-
relevan untuk pembuatan keputusan litas laporan keuangan pe-
(Mardiasmo, 2004). merintah daerah.
Apabila penerapan SAKD pada H2 : Penerapan sistem akuntansi
pemerintah daerah dilaksanakan sesu- keuangan daerah berpenga-
ai dengan aturan yang berlaku maka ruh signifikan positif terha-
akan menghasilkan laporan keuangan dap kualitas laporan keua-
yang berkualitas, dan begitu juga ngan laporan keuangan pe-
sebaliknya, apabila penerapan SAKD merintah daerah.
tidak sesuai dengan aturannya maka
laporan keuangan yang dihasilkan ti- III.METODE PENELITIAN
dak bagus. A. Jenis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan
B. Kerangka Konseptual tujuan yang telah dijelaskan pada bab
Kompetensi sumber daya manusia terdahulu, maka penelitian ini ter-
dan penerapan sistem akuntansi keu- golong penelitian kausatif. Penelitian
angan daerah diharapkan mampu ini berusaha menjelaskan pengaruh
menghasilkan laporan keuangan yang Kompetensi Sumber Daya Manusia
berkualitas. Penelitian ini mencoba (X1), Penerapan Sistem Akuntansi
mencari kejelasan tentang pengaruh Keuangan Daerah (X2) sebagai varia-
kompetensi sumber daya manusia dan bel independen terhadap Kualitas
penerapan sistem akuntansi keuangan Laporan Keuangan Pemerintah Dae-
daerah terhadap kualitas laporan rah (Y) sebagai variabel dependen-
keuangan pada pemerintah daerah nya.
Kabupaten Lima Puluh Kota. Hubu-
ngan antar-antar variabel yang digu- B. Populasi dan Sampel Penelitian
nakan dalam penelitian ini dapat dili- Populasi adalah keseluruhan ke-
hat pada gambar 1 kerangka pemi- lompok orang, peristiwa, atau hal
kiran teoritis penelitian ini disajikan yang ingin di investigasi oleh peneliti.
sebagai berikut: Populasi dalam penelitian ini adalah
SKPD Kab. Lima Puluh Kota.
Kompetensi sumber Berdasarkan data yang diperoleh dari
daya manusia Bagian humas Pemkab. Lima Puluh
Kualitas laporan Kota terdiri dari 26 SKPD yang
keuangan terdiri dari Dinas, Badan, Kantor, dan
Penerapan SAKD Inspektorat. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah total
sampling dikarenakan populasinya
Gambar 1 kurang dari 100 objek.
Kerangka Konseptual
C. Jenis dan Sumber Data 2. Penerapan SAKD
Jenis data yang digunakan dalam Instrumen yang digunakan untuk
penelitian ini adalah data primer, mengukur Penerapan SAKD dari se-
yaitu data diperoleh secara langsung puluh item pernyataan yang mengacu
dari sumber asli tanpa perantara da- pada Nordiawan (2008). Skala likert
lam bentuk pernyataan-pernyataan se- 1-5 digunakan untuk megukur respon
cara terstruktur dimana setiap res- dari responden.
ponden dibatasi dalam memberikan
jawaban pada alternatif jawaban ter-
tentu saja. 3. Kualitas Laporan Keuangan Da-
erah
D. Metode Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan untuk
Untuk memperoleh data yang di- mengukur Kualitas Laporan Keua-
perlukan dalam penelitian ini dila- ngan Daerah terdiri dari sepuluh item
kukan teknik pengumpulan data de- pernyataan yang mengacu pada PP
ngan menggunakan kuisioner. Teknik No. 71 tahun 2010. Skala likert 1-5
ini memberikan pertanggungjawaban digunakan untuk megukur respon dari
kepada responden untuk membaca responden.
dan menjawab pertanyaan. Data pene-
litian ini dikumpulkan dengan men- F. Uji Validitas dan Reliabilitas
datangi langsung reponden dan me- 1. Uji Validitas
minta responden mengisi kuisioner Uji validitas digunakan untuk me-
yang diberikan. ngukur sah/valid tidaknya suatu kui-
sioner. Suatu kuisioner dikatakan va-
E. Pengukuran Variabel dan Ins- lid jika pernyataan pada kuisioner
trumen Penelitian mampu untuk mengungkapkan sesu-
Variabel yang digunakan dalam atu yang akan diukur oleh kuisioner
penelitian ini terdiri dari variabel tersebut. Uji validitas pada penelitian
bebas (Independent variable), dan ini menggunakan uji connected pru-
variabel terikat (dependent variable). duct moment. Jika rhitung > rtabel dan
Variabel independen dalam penelitian nilai positif maka butir/pernyataan
ini adalah kompetensi sumber daya /indikator tersebut dinyatakan valid.
manusia, sedangkan variabel depen-
den dalam penelitian ini adalah Ku- 2. Uji Reliabilitas
alitas Laporan Keuangan pada SKPD Setelah dilakukan pengujian vali-
Kabupaten Lima Puluh Kota. ditas, selanjutnya akan dilakukan pe-
1. Kompetensi SDM ngujian reliabilitas, tujuannya adalah
Instrumen yang digunakan untuk untuk mengetahui sejauhmana hasil
mengukur Kompetensi SDM terdiri pengukuran tetap konsisten, jika
dari sembilan item pernyataan yang dilakukan pengukuran dua kali/lebih.
mengacu pada Dessler (2003). Skala Instrument dikatakan reliabel (andal)
likert 1-5 digunakan untuk megukur jika jawaban seseorang terhadap per-
respon dari responden. tanyaan adalah konsisten/stabil dari
waktu ke waktu.
G. Uji Asumsi Klasik yaitu mendeteksi ada atau tidaknya
1. Uji Normalitas heteroskedastisitas.
Uji normalitas bertujuan untuk me-
nguji apakah dalam model regresi H. Teknik Analisis Data
memiliki distribusi normal. Seperti 1. Analisis Deskriptif
diketahui Uji t dan Uji F meng- a. Verifikasi Data
asumsikan bahwa nilai residual me- Verifikasi data yaitu memeriksa
ngikuti distribusi normal. Kalau a- kembali kuisioner yang telah diisi
sumsi ini dilanggar maka uji statistik oleh responden untuk memastikan
menjadi tidak valid untuk jumlah apakah semua pernyataan sudah
sampel kecil. Uji normalitas dalam dijawab dengan lengkap oleh respon-
penelitian ini dilakukan dengan me- den.
nganalisis grafik dan analisis statistik.
b. Menghitung Nilai Jawaban
2. Uji Multikolonearisitas 1. Menghitung frekuensi dari jawa-
Pengujian uji multikolonearisitas ban yang diberikan responden atas
dimaksudkan untuk mengetahui apa- setiap item pertanyaan yang di
kah terdapat korelasi yang tinggi an- ajukan.
tara variabel bebas dalam model yang 2. Menghitung rata-rata skor total
digunakan. Korelasi antara variabel item dengan menggunakan rumus:
independen dapat dideteksi dengan
menggunakan Variance Inflation
Factor (VIF) dengan kriteria menurut Dimana:
(Singgih, 2001) yaitu: SL = Selalu
a. Jika angka tolerance di atas 0,1 SR = Sering
dan VIF < 10 dikatakan tidak KK = Kadang-kadang
terdapat gejala multikolonearisitas. JR = Jarang
b. Jika angka tolerance di bawah 0,1 TP = Tidak pernah
dan VIF > 10 dikatakan terdapat 3. Menghitung nilai rata-rata jawaban
gejala multikolonearisitas. responden dengan menggunakan
rumus:
3. Uji Heteroskedastisitas n
Uji heteroskedastisitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model
Mean = ∑ Xi
b=I .
regresi terjadi ketidaksamaan variasi
n
dari residual satu pengamatan kepe-
Dimana:
ngamatan yang lain. Jika variasi dari
Xi = skor total
residual satu pengamatan kepenga-
n = jumlah responden
matan lainnya tetap, maka disebut
4. Menghitung nilai TCR masing-
homoskedastitas dan jika berbeda di-
masing kategori jawaban dari
sebut heteroskedastitas. Model regresi
deskriptif variabel, maka dapat
yang baik adalah model yang tidak
digunakan dalam rumus:
mengalami heteroskedastisitas. Uji
heteroskedastisitas dalam penelitian
ini dilakukan dengan pengujian grafik
Dimana: c. Uji F
TCR = Tingkat Capaian Responden Uji F pada dasarnya menunjukkan
Rs = Rata-rata skor jawaban apakah semua variabel bebas dalam
responden model berpengaruh secara bersama-
n = nilai skor responden sama terhadap variabel terikat. Selain
itu, uji F dapat digunakan untuk me-
2. Metode Analisis lihat model regresi yang digunakan
a. Koefisien determinasi yang di- sudah signifikan atau belum, dengan
sesuaikan ( ) ketentuan bahwa jika p value < (α) =
Koefisien determinasi yang dise- 0,05 dan fhitung > Ftabel, berarti model
suaikan ( ) pada intinya mengukur tersebut sudah fix dan bisa digunakan
seberapa jauh kemampuan model untuk menguji hipotesis. Dengan
dalam menerangkan variasi variabel tingkat kepercayaan untuk pengujian
yang terikat. Adjurted berarti hipotesis adalah 95% atau (α)= 5%
sudah disesuaikan dengan derajat (0,05).
bebas dari masing-masing jumlah
kuadrat yang mencakup di dalam d. Uji Hipotesis
adjusted . Untuk membandingkan Uji t bertujuan untuk menguji pe-
dua . Maka harus memperhitung- ngaruh secara parsial antara variabel
kan banyaknya variabel X yang ada di bebas terhadap variabel tidak bebas
dalam model. Hal ini dapat dilakukan dengan variabel lain dianggap kons-
dengan mengguna-kan adjusted tan, dengan asumsi bahwa jika sig-
yaitu: nifikan nilai thitung yang dapat dilihat
dari analisis regresi menunjukkan ke-
cil dari α = 5%, berarti variabel in-
dependen berpengaruh terhadap varia-
b. Analisis Regresi Berganda bel dependen. Dengan tingkat keper-
Untuk mengetahui konstribusi dan cayaan untuk pengujian hipotesis ada-
variabel bebas terhadap variabel teri- lah 95% atau (α) = 0,05 (5%).
kat dilihat dari Adjusted R square- Dengan kriteria sebagai berikut:
nya, sedangkan untuk mengetahui pe- 1) Jika tingkat signifikansi < α 0,05,
ngaruh variabel independen terhadap thitung > ttabel dan koefisien regresi
variabel dependen maka digunakan (β) positif maka hipotesis diterima
analisis regresi berganda dengan per- yang berarti tersedia cukup bukti
samaan sebagai berikut: untuk menolak H0 pada pengujian
Y = α+ β1X1 + β2X2 + e hipotesis 1, 2 atau dengan kata lain
Dimana: tersedia bukti untuk menerima h1,
Y = Kualitas laporan ke-uangan h2.
α = Konstanta 2) Jika tingkat signifikansi < α 0,05,
X1 = Kompetensi SDM thitung > ttabel dan koefisien regresi
X2 = Penerapan SAKD (β) negatif maka hipotesis ditolak
β1 β2 = Koefisien regresi dan berarti tidak tersedia cukup
e = Standar error bukti untuk menerima hipotesis.
3) Jika tingkat signifikansi > α 0,05,
thitung < ttabel maka hipotesis ditolak
yang berarti tidak tersedia cukup paten Lima Puluh Kota yang terdiri
bukti untuk menerima hipotesis. dari Dinas, Kantor, Badan, dan Ins-
pektorat Daerah. Peneliti menjadikan
I. Defenisi Operasional seluruh populasi sebagai sampel (total
Untuk lebih mudah dalam penu- sampling) karena jumlahnya tidak
lisan dan untuk menghindari penaf- melebihi dari 100 subjek.
siran yang berbeda pada penelitian Dari kuisioner yang dibagikan ada
ini, maka penulis perlu menjelaskan satu SKPD yang menolak menerima
beberapa istilah yang terkait dengan kuisioner yaitu Dinas Kesehatan se-
penelitian ini: hingga sampel menjadi dua puluh li-
1. Kualitas laporan Keuangan meru- ma SKPD. Sehingga kuisioner yang
pakan informasi yang disajikan da- tersebar sebanyak dua puluh lima SK-
lam laporan keuangan tersebut da- PD dan semuanya mengisi dengan
pat dipahami, dan memenuhi kebu- lengkap. Hingga batas akhir pengum-
tuhan pemakainya dalam pengam- pulan data, kuisioner yang diterima
bilan keputusan, bebas dari pe- kembali sebanyak 75 kuisioner dari
ngertian yang menyesatkan, kesa- 78 kuisioner yang disebarkan. Ren-
lahan material serta dapat diandal- tang waktu penyebaran dan pengum-
kan, sehingga laporan keuangan pulan kuisioner adalah tanggal 02
tersebut dapat dibandingkan de- Januari 2014 – 13 Januari 2014.
ngan periode sebelumnya.
2. Kompetensi Sumber Daya Manu- B. Demografi Responden
sia adalah kemampuan seseorang 1. Responden Berdasarkan Jenis
atau individu suatu organisasi Kelamin
(kelembagaan) atau suatu sistem Berdasarkan kuisioner yang di
untuk melaksanakan fungsi-fungsi kumpulkan pada SKPD Pemerintah
atau kewenangannya untuk men- Kabupaten Lima Puluh Kota dipe-
capai tujuannya secara efektif dan roleh data Jenis Kelamin responden,
efisien. ternyata responden laki-laki berjum-
3. SAKD merupakan suatu prosedur lah 30 orang dan responden perem-
yang dimulai dari proses pengum- puan berjumlah 45 orang.
pulan data, pencatatan, pengikhti-
saran, sampai dengan pelaporan 2. Responden Berdasarkan Usia
keuangan dalam rangka pertang- Berdasarkan kuisioner yang di
gungjawaban atas kegiatan yang kumpulkan pada SKPD Pemerintah
telah dilaksanakan dan juga untuk Kabupaten Lima Puluh Kota dipe-
pengambilan keputusan oleh pe- roleh data usia responden yaitu yang
makai laporan keuangan daerah. berusia 31-40 tahun dan > 41 tahun
berjumlah 29 orang atau 38,7% dan
IV.HASIL PENELITIAN DAN 22,6% responden berusia rata-rata 20-
HIPOTESIS 30 tahun yaitu berjumlah 17 orang.
A. Gambaran Umum Objek Pene-
litian 3. Responden Berdasarkan Pendi-
Jumlah populasi pada penelitian ini dikan Terakhir
adalah dua puluh enam Satuan Kerja Berdasarkan kuisioner yang di
Perangkat Daerah (SKPD) di Kabu- kumpulkan pada SKPD Pemerintah
Kabupaten Lima Puluh Kota dipe- terendah yaitu pernyataan no. 2 yaitu
roleh data pendidikan terakhir respon- 80%. Ini berarti bahwa pegawai
den yang paling banyak Strata 1 (S1) dengan kemampuan yang tepat akan
dengan persentase sebesar 64% atau melakukan pekerjaan yang lebih baik
sebanyak 48 orang. Selanjutnya pada bagi instansi, sedangkan pegawai
jenjang D3 dengan persentase 21,3% yang ahli dibidangnya kurang ditem-
atau sebanyak 16 orang. patkan pada pekerjaan yang tepat.
Secara keseluruhan kompetensi SDM
4. Responden Berdasarkan Lama dikategorikan baik dengan TCR
Bekerja 85,6%.
Berdasarkan data yang ada 20%
responden telah lebih dari 6-10 tahun 3. Penerapan SAKD (X2)
menjadi Pegawai Negeri Sipil, 25 Dalam variabel ini terdapat 10
orang atau 33,3% saja yang me-miliki item pernyataan, hasil analisa dari
pengalaman kerja <5 tahun serta 35 variabel kualitas laporan keuangan
atau 46,7% yang memiliki penga- daerah item pernyataan no. 9 dengan
laman kerja diatas 10 tahun. tingkat capaian responden tertinggi
yaitu 93%. Sedangkan tingkat capaian
C. Deskripsi Variabel Penelitian responden terendah yaitu pernyataan
1. Kualitas Laporan Keuangan Da- no. 4 yaitu 85,8%. Ini berarti dalam
erah (Y) penerapan SAKD dinas ini membuat
Dalam variabel ini terdapat 10 laporan keuangan setiap periode
item pernyataan, hasil analisa dari va- akuntansi. Sedangkan dalam pene-
riabel kualitas laporan keuangan dae- rapan SAKD dinas ini kurang melak-
rah item pernyataan no. 2 dengan sanakan pengidentifikasian terhadap
tingkat capaian responden tertinggi pencatatan. Secara keseluruhan pene-
yaitu 92,2%. Sedangkan tingkat ca- rapan SAKD dapat dikategorikan baik
paian responden terendah yaitu per- dengan TCR 89,44%.
nyataan no. 8 yaitu 64,8%. Ini berarti
responden mampu menyusun laporan D. Uji Validitas dan Reliabilitas
keuangan secara lengkap, sedangkan 1. Uji Validitas
informasi yang dihasilkan dalam la- Uji validitas akan menguji masing-
poran keuangan SKPD belum meme- masing variabel yang digunakan da-
nuhi kebutuhan para pengguna dari lam penelitian ini, dimana keseluru-
laporan keuangan pemerintah. Secara han variabel penelitian memuat 29
keseluruhan kualitas laporan keua- pernyataan yang harus dijawab oleh
ngan daerah dapat dikategorikan baik responden. Untuk instrumen kompe-
dengan TCR 84,24%. tensi SDM (X1) diketahui nilai
corrected item-total correlation ter-
2. Kompetensi SDM (X1) kecil 0,570, untuk instrumen penera-
Dalam variabel ini terdapat 9 item pan SAKD (X2) corrected item-total
pernyataan, hasil analisa dari variabel correlation terkecil 0,613, dan untuk
kompetensi SDM item per-nyataan instrumen kualitas laporan keuangan
no. 3 dengan tingkat capaian res- daerah (Y) 0,556. Jadi dapat dikata-
ponden tertinggi yaitu 91,2%. Se- kan bahwa semua item pernyataan
dangkan tingkat capaian responden
variabel Y, X1, dan X2 dinyatakan dapat menentukan apakah terdapat
valid. multikolonearisitas dalam model reg-
resi pada penelitian ini adalah dengan
2. Uji Reliabilitas melihat nilai VIF (Variance Inflation
Suatu kuisioner dikatakan reliabel Factor) dan tolerance serta menga-
atau handal jika jawaban seseorang nalisis matrix korelasi variabel-
terhadap pertanyaan adalah konsisten variabel bebas.
atau stabil dari waktu ke waktu Dari data yang diperoleh kom-
(Ghozali, 2001). Semakin tinggi relia- petensi SDM (X1) dengan nilai (VIF)
bilitas suatu alat pengukur, semakin 1,155 dan tolerance > 0,866, sedang-
stabil pula alat pengukur tersebut. kan penerapan SAKD (X2) sama
Menurut Nunnaly (1967) dalam dengan nilai (VIF) 1,155 dan
Ghozali (2001), suatu konstruk tolerance > 0,866. Dengan demikian
dikatakan reliabel jika memberikan dapat dikatakan tidak terdapat kore-
nilai Cronbach Alpha > 0,6. lasi variabel-variabel bebas antara
Dari data yang diperoleh menun- satu dengan yang lainnya, atau
jukkan bahwa semua variabel mem- variabel independen pada penelitian
punyai Cronbach Alpha yang cukup ini bebas multikol karena nilai VIF <
besar yaitu di atas 0,60 sehingga 10, dan nilai tolerance > 0,1.
dapat dikatakan semua konsep pengu-
kur masing-masing variabel dari kui- 3. Uji Heteroskedastisitas
sioner adalah reliabel sehingga untuk Uji heteroskedastisitas bertujuan
selanjutnya item-item pada masing- untuk menguji apakah dalam sebuah
masing konsep variabel tersebut layak model regresi terjadi ketidaksamaan
digunakan sebagai alat ukur. varians dari residual atas satu penga-
matan ke pengamatan yang lain. Jika
E. Uji Asumsi Klasik varians dari residual suatu pengama-
1. Uji Normalitas tan ke pengamatan lain tetap, maka
Uji Normalitas digunakan untuk disebut homokedastisitas dan jika ber-
menguji apakah distribusi data mengi- beda disebut heteroskedastisitas.
kuti atau mendekati distribusi normal, Untuk mendeteksi adanya heteros-
data yang baik adalah data yang pola kedastisitas pada penelitian ini meng-
distribusinya normal. Uji Normalitas gunakan uji Gletser. Pengujian ini
dapat dilakukan dengan metode Kol- membandingkan signifikan dari uji ini
mogoraf-Smirnov test. apabila hasilnya sig > 0,05 atau 5%.
Berdasarkan hasil uji normalitas Jika signifikan di atas 5% maka
menunjukan level signifikasi lebih disimpulkan model regresi tidak me-
besar dari yaitu 0,922 ngandung adanya heteroskedastisitas.
> 0,05 yang berarti bahwa data
terdistribusi secara normal.

2. Uji Multikolonearisitas
Uji multikolonearisitas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas (independen). Untuk
F. Teknik Analisis Data 3. Uji F
1. Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji F Statistik
Uji Koefisien Determinasi ( Mo Sum of Mean
Std. Error del Squares df Square F Sig.
R Adjusted of the 1 Regression 238,733 2 119,366 9,453 ,000(a)
Model R Square R Square Estimate Residual 909,187 72 12,628
1 ,456(a) ,208 ,186 3,554 Total 1147,920 74
Sumber: Data Primer yang diolah tahun Sumber: Data Primer yang diolah tahun
2014 2014
Dari tampilan tabel diatas be- Dari hasil pemrosesan data, dapat
sarnya Adjusted R Square adalah dilihat bahwa Fhitung yaitu 9,453 de-
0,186. Hal ini mengidentifikasikan ngan nilai signifikan yaitu 0,000 <
bahwa konstribusi variabel kom- 0,05. Hal ini menunjukan bahwa va-
petensi SDM dan penerapan SAKD riabel independen (kompetensi SDM
adalah sebesar 18,6%, sedangkan dan penerapan SAKD) secara bersa-
81,4% lainnya ditentukan oleh faktor ma-sama (simultan) mampu menje-
lain diluar model yang tidak ter- laskan pengaruhnya terhadap variabel
deteksi dalam penelitian ini. dependen (kualitas laporan keuangan
daerah).
2. Analisis Regresi Berganda
Koefisien Regresi berganda 4. Uji Hipotesis (t-test)
Unstandardized Nilai ttabel adalah 0,05 de-
Coefficients
Model t sig
ngan derjat bebas (db) = n – k = 75 –
2 = 73 adalah 1,666, berdasarkan
B
hasil analisis pada tabel 15 maka da-
(Constant) 25,992 6,156 ,000 pat diketahui pengaruh variabel inde-
Kompetensi ,335 3,669 ,000 penden secara parsial terhadap varia-
SDM (X1)
Penerapan ,073 ,826 ,411
bel dependen adalah sebagai berikut:
SAKD (X2) a. Pengujian Hipotesis 1
Sumber: Data Primer yang diolah tahun Pengujian hipotesis dilakukan de-
2014 ngan membandingkan thitung dengan
Berdasarkan tabel diatas dapat nilai ttabel. Hipotesis diterima jika
dianalisis model estimasi sebagai be- thitung > ttabel atau nilai sig < 0,05.
rikut: Nilai ttabel pada 0,05 adalah 1,666.
Y = 25,992 + 0,335 X1 + 0,073 X2 + e Untuk variabel kompetensi SDM (X1)
Keterangan: nilai thitung adalah 3,669 dan nilai sig
Y = Kualitas Laporan Keuangan adalah 0,000. Dengan demikian dapat
X1 = Kompetensi SDM dikatakan bahwa thitung > ttabel yaitu
X2 = Penerapan SAKD 3,669 > 1,666 atau nilai signifikasi
0,00 < 0,05. Nilai koefisien dari
variabel X1 bernilai Positif yaitu
0,335. Hal ini menunjukkan bahwa
penelitian ini dapat membuktikan
kompetensi SDM (X1) berpengaruh
signifikan positif terhadap kualitas
laporan keuangan. Dengan demikian Lima Puluh Kota bisa mempengaruhi
hipotesis pertama (H1) diterima. kualitas sumber daya manusia.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
b. Pengujian Hipotesis 2 teori yang dikemukakan oleh Bastian
Pengujian hipotesis dilakukan de- (2006) bahwa dengan adanya kom-
ngan membandingkan thitung dengan petensi staf akuntansi yang memadai
nilai ttabel. Hipotesis diterima jika memungkinkan terwujudnya laporan
thitung > ttabel atau nilai sig < 0,05. keuangan yang berkualitas sesuai de-
Nilai ttabel pada 0,05 adalah 1,666. ngan standar akuntansi pemerintah.
Untuk variabel penerapan SAKD (X2) Dilihat dari distribusi frekuensi,
nilai thitung adalah 0,826 dan nilai sig bahwa kompetensi SDM memiliki pe-
adalah 0,411. Dengan demikian ngaruh terhadap kualitas laporan ke-
dapat dikatakan bahwa thitung < ttabel uangan daerah hal ini dapat dibukti-
yaitu 0,826 < 1,666 atau nilai kan dari jawaban responden terhadap
signifikasi 0,411 > 0,05. Nilai ko- kuisioner yang disebarkan. Secara
efisien dari variabel X2 bernilai garis besar kompetensi SDM pada
positif yaitu 0,073. Hasil penelitian SKPD Kabuapaten Lima Puluh Kota
ini menunjukkan bahwa penerapan sudah baik.
SAKD (X2) tidak berpengaruh ter-
hadap kualitas laporan keuangan. 2. Pengaruh Penerapan SAKD
Dengan demikian hipotesis kedua terhadap Kualitas Laporan Ke-
(H2) ditolak. uangan Daerah
Penelitian ini bertujuan untuk me-
G. Pembahasan lihat seberapa besar pengaruh pe-
1. Pengaruh Kompetensi SDM nerapan SAKD terhadap kualitas la-
terhadap Kualitas Laporan Ke- poran keuangan daerah. Dari hasil
uangan Daerah pengujian hipotesis ditemukan bahwa
Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan SAKD tidak berpengaruh
bahwa kompetensi sumber daya ma- signifikan positif terhadap kualitas la-
nusia berpengaruh signifikan positif poran keuangan. Hal ini berarti bahwa
terhadap kualitas laporan keuangan hasil penelitian ini tidak sesuai de-
daerah. Dengan demikian, jika kom- ngan hipotesis yang penulis kemu-
petensi SDM bagian keuangan/ kakan sebelum dilakukannya pene-
akuntansi pada SKPD Kab. Lima litian. Meski diketahui bahwa nilai
Puluh Kota baik, dalam artian SDM dari TCR penerapan SAKD dikate-
keuangan/akuntansi tersebut kompe- gorikan baik tetapi hipotesis kedua
ten, maka kualitas laporan keuangan dari penelitian ini ditolak, dimana pe-
daerah yang dihasilkan pada SKPD nerapan SAKD tidak memiliki pe-
Kab. Lima Puluh Kota lebih baik. Ini ngaruh yang signifikan terhadap kua-
juga disertai dengan keterampilan, litas laporan keuangan daerah.
pengetahuan, dan kemampuan yang Berdasarkan hasil penelitian ini
dimiliki oleh responden dalam mem- dapat menggambarkan bahwa res-
buat laporan keuangan. Selain itu ponden pada SKPD Kab. Lima Puluh
pengalaman kerja, kemampuan kerja Kota belum sepenuhnya menerapkan
dan pelatihan yang dimiliki oleh sistem akuntansi keuangan daerah da-
seorang pegawai pada SKPD Kab. lam membuat laporan keuangan. Na-
mun dari hasil penelitian mengin- sitif terhadap kualitas laporan keua-
dikasi bahwa penerapan SAKD tidak ngan daerah.
berpengaruh signifikan positif dan ti-
dak mempengaruhi kualitas laporan V. KESIMPULAN DAN SARAN
keuangan pada SKPD Kab. Lima A. Kesimpulan
Puluh Kota. Dilihat dari fakta yang Penelitian ini bertujuan untuk me-
terjadi di Pemda Kab. Lima Puluh lihat pengaruh kompetensi SDM dan
Kota berdasarkan pemeriksaan lapo- penerapan SAKD terhadap kualitas
ran keuangan pemerintah daerah pada laporan keuangan daerah pada SKPD
tahun anggaran 2007 sampai dengan Kabupaten Lima Puluh Kota. Berda-
tahun anggaran 2012 memperoleh sarkan hasil penelitian dan pengujian
opini Wajar Dengan Pengecualian hipotesis yang telah dilakukan maka
(WDP), yang mana masih ada keku- hasil penelitian dapat disimpulkan:
rangan dalam menghasilkan laporan 1. Kompetensi SDM dalam pengujian
keuangan yang berkualitas. Salah sa- hipotesis mempunyai pengaruh
tunya yaitu dalam penerapan SAKD signifikan positif terhadap kuali-
belum sepenuhnya dilaksanakan sesu- tas laporan keuangan SKPD Kab.
ai dengan standar yang berlaku. Lima Puluh Kota. Semakin ber-
Hasil penelitian ini menolak teori kompeten SDM yang ada maka
yang dikemukakan oleh Abdul Halim semakin berkualitas laporan keua-
(2004) yang menyatakan untuk dapat ngan yang dihasilkan.
menyediakan informasi secara tepat 2. Penerapan SAKD dalam pengujian
dan akurat dibutuhkan suatu sistem hipotesis tidak berpengaruh sig-
yang dapat digunakan dalam rangka nifikan positif terhadap kualitas
penyediaan informasi, yang mana laporan keuangan SKPD Kab.
pada SKPD Kab. Lima Puluh Kota Lima Puluh Kota. Hal ini disebab-
belum bisa memberikan informasi kan oleh kebanyakan pegawai di
tentang laporan keuangan sesuai de- bidang keuangan dalam menyusun
ngan sistem akuntansi keuangan dae- laporan keuangan belum sesuai
rah. Jadi jelas bahwa untuk mem- dengan standar akuntansi keua-
peroleh kualitas laporan keuangan ngan.
daerah sesuai dengan SAP harus
melalui penerapan sistem akuntansi B. Keterbatasan
keuangan daerah yang baik pula. Penelitian ini hanya menguji pe-
Apabila penerapan SAKD pada ngaruh kompetensi SDM dan pene-
pemerintah daerah dilaksanakan sesu- rapan SAKD terhadap kualitas lapo-
ai dengan aturan yang berlaku maka ran keuangan daerah, dari hasil uji
akan menghasilkan laporan keuangan koefisien determinasi terlihat bahwa
yang berkualitas. Disamping itu, di- pengaruh kompetensi SDM dan pene-
lihat dari data distribusi frekuensi un- rapan SAKD terhadap kualitas lapo-
tuk variabel penerapan SAKD yang ran keuangan daerah hanya sebesar
mana TCR untuk variabel ini berada 18,6%, sedangkan 81,4% dipengaruhi
pada kategori baik. Namun pada ke- oleh variabel lain.
nyataannya berdasarkan uji penelitian
yang dilakukan bahwa penerapan SA-
KD tidak berpengaruh signifikan po-
C. Saran DAFTAR PUSTAKA
Penelitian ini mampu membuk-
tikan secara empiris bahwa kompe- Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
tensi SDM dan penerapan SAKD ber- Penelitian Suatu Pendekatan
pengaruh signifikan positif terhadap Praktis. Jakarta: PT. Rineka
kualitas laporan keuangan daerah. Cipta
Berdasarkan pembahasan dan kesim-
pulan di atas, maka penulis memberi- Bastian, Indra 2006. Akuntansi Sektor
kan saran sebagai berikut: Publik. Edisi Ketiga. Yogya-
1. Dari hasil analisis data dan pem- karta: Erlangga
bahasan, kompetensi SDM mendu-
kung kualitas laporan keuangan Emillyza, Rinda. 2012. Pengaruh
daerah. Namun, kompetensi SDM Kapasitas Sumber Daya Ma-
masih perlu ditingkatkan agar la- nusia, Pemanfaatan Teknologi
poran keuangan daerah yang di- Informasi dan Sistem Pengen-
hasilkan dapat lebih baik. Hal ini dalian Intern Pemerintah
dapat dilihat dari tabel distribusi (SPIP) terhadap Nilai Infor-
frekuensi kompetensi SDM yang masi Laporan Keuangan Pe-
masih ada beberapa item pernya- merintah Daerah (Studi Empi-
taan yang masih rendah. ris pada Pemerintah Kota Pa-
2. Dari hasil analisis data dan pem- dang). Skripsi Program S1,
bahasan, penerapan SAKD belum Universitas Negeri Padang.
mendukung kualitas laporan ke- (Tidak dipublikasikan)
uangan daerah. Namun jika dilihat
dari distribusi frekuensi, maka da- Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Ana-
pat dilihat bahwa instansi perlu lisis Multivariate dengan
meningkatkan penerapan SAKD Program SPSS, BP UNDIP,
untuk menghasilkan laporan ke- Semarang
uangan daerah yang berkualitas.
3. Hasil penelitian ini diharapkan Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Keu-
mampu memberikan konstribusi angan Daerah. Yogyakarta:
terhadap pengembangan literatur Salemba Empat
akuntansi pemerintahan mengenai
kualitas laporan keuangan. Harifan, Handriko. 2009. Pengaruh
4. Penelian ini dapat dikembangkan Kapasitas Sumber Daya Ma-
dengan sampel yang lebih banyak nusia, Pemanfaatan Teknologi
lagi sehingga kemampuan gene- Informasi dan Pengendalian
ralisasinya untuk memperlihatkan Akuntansi terhadap Nilai In-
kualitas laporan keuangan menjadi formasi Pelaporan Keuangan
kuat. Pemerintah Daerah (Studi
5. Penelitian ini dapat dilakukan de- Empiris pada Pemerintah Kota
ngan menambahkan variabel lain Padang). Skripsi Program S1,
yang tidak masuk dalam penelitian Universitas Negeri Padang.
ini. (Tidak dipublikasikan)
Havesi, G. Alan. 2005. Standards for Pemerintah Indonesia, Peraturan
Internal Control in New York Pemerintah No. 105 tahun
State Government. www.osc. 2000 tentang Pengelolaan dan
state.ny.us Pertanggungjawaban
Keuangan Daerah
Hilda, Erfina. 2010. Pengaruh Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah -----------------------------, Peraturan
terhadap Transparansi dan Pemerintah No. 32 tahun 2004
Akuntantabilitas Pelaporan tentang Pemerintah Daerah
Keuangan Daerah (Studi
Empiris pada SKPD di Kota -----------------------------, Peraturan
Padang). Skripsi Program S1, Pemerintah No. 33 tahun 2004
Universitas Negeri Padang. tentang Perimbangan Keua-
(Tidak dipublikasikan) ngan Pusat dan Daerah

Indriasari, Desi. 2007. Pengaruh -----------------------------, Peraturan


Kapasitas Sumber daya Ma- Pemerintah No. 58 tahun 2005
nusia, Pemanfaatan Teknologi tentang Pengelolaan Keua-
Informasi, Dan Pengendalian ngan Daerah
Intern Akuntansi Terhadap
Nilai Informasi Pelaporan -----------------------------, Peraturan
Keuangan Pemerintah Daerah Pemerintah No. 8 tahun 2006
(Study Pada Pemerintah Kota tentang Pelaporan Keuangan
Palembang dan Kabupaten dan Kinerja Instansi Peme-
Ogan Ilir). Symposiu Nasional rintah
Akuntansi XI
-----------------------------, Peraturan
Indrianto, Nur dan Bambang Supomo. Menteri Dalam Negeri No. 13
1999. Metodologi Penelitian tahun 2006 tentang Pedoman
Bisnis. Yogyakarta: BPFE dalam Penerapan Sistem
UGM Akuntansi Keuangan Daerah

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor -----------------------------, Peraturan


Publik. Yogyakarta Pemerintah No. 71 tahun 2010
Tentang Standar Akuntansi
Nitisemito, A.S. 1996. Manajemen Pemerintah
Personalia (Manajemen Sum-
ber Daya Manusia). Cetakan Roviyantie, Devi. 2011. Pengaruh
kesembilan. Edisi ketiga. Kompetensi Sumber daya Ma-
Ghalia Indonesia nusia dan Penerapan Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah
Nordiwan, Deddi. 2008. Akuntansi terhadap Kualitas Laporan
Pemerintahan. Jakarta: Salem- Keuangan Pemerintah Daerah
ba Empat (Survei Pada Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten
Tasikmalaya)
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi (Studi Empiris di Pemda
Perekayasaan Pelaporan Subosukawonosraten).
Keuangan.Yogyakarta. Simposium Nasional Akun-
BPFE Yogyakarta tansi XIII

Wahyuni, Asnita. 2011. Pengaruh www.bpk.go.id. Opini Wajar Dengan


Penggunaan TI, Keahlian Pengecualian Hasil Pemerik-
Pemakai dan Keterlibatan saan BPK RI. Kabupaten
Pemakai terhadap Efektifitas Lima Puluh Kota. Akses
Penerapan SIA. Skripsi tanggal 01 Juni 2013
Fakultas Ekonomi UNP
Yuliani, Safrida. 2010. Pengaruh
Warsoko, Soesanto. 2007. Faktor- Pemahaman Akuntansi,
Faktor yang mempengaruhi Pemanfaatan Sistem Informasi
Kualitas Informasi Akuntansi Akuntansi Keuangan Daerah
pada Implementasi Basis Data dan Peran Internal Audit
PFAMS. Padang: Jurnal FE terhadap Kualitas Laporan
UNAND. Volume 11. No. 4 Keuangan Pemerintah Daerah
Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem (Studi pada Pemerintah Kota
Informasi Akuntansi. Jakarta: Banda Aceh)
Erlangga

Winidyaningrum, Celviana. 2010.


Pengaruh Sumber Daya
Manusia dan Pemanfaatan
Teknomogi Informasi ter-
hadap Keterandalan Dan Ke-
tepatwaktuan pelaporan Keu-
angan Pemerintah Daerah de-
ngan Variabel Intervening Pe-
ngendalian Intern Akuntansi

Anda mungkin juga menyukai