Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nur Annisa Iriani

NPM : 1406558595
Tugas Genetika Terapan

Perbedaan RFLP, RAPD, AFLP, dan Microsatellite

RFLP RAPD AFLP Microsatellite atau SSR


Restriction Fragment Length Random Amplified Polymorphic Amplified Fragment Length Simple Sequence Repeats
Singkatan
Polymorphisms DNA Polymorphisms
Marka ko-dominan, dipercaya Mendeteksi adanya suatu Marka molekuler yang Salah satu marka molekuler
dalam analisis linkage dan polimorfisme DNA dalam suatu didasarkan adanya amplifikasi yang berupa urutan di-
breeding serta dapat populasi atau antarpopulasi yang selektif yang berasal dari nukleotida sampai tetra-
Definisi ditentukan dengan mudah potongan DNA nukleotida yang berulang dan
jika karakter terdapat dalam berurutan.
bentuk homozigot atau
heterozigot
Enzim restriksi akan Mengaplikasikan PCR dengan Mendeteksi perbedaan letak Penanda dengan berbasis PCR,
memotong DNA pada sekuens cara mengamplifikasi urutan marka DNA di seluruh genom sehingga memerlukan primer.
Prinsip
yang spesifik dimana hasil nukleotida dengan yang berupa urutan basa
Kerja
pemotongan tersebut menggunakan primer acak tertentu
kemudian dianalisa dengan

1
elektoforesis gel agarosa
-Konsistensi yang tinggi, -Hanya dibutuhkan kuantitas -Lebih handal daripada RAPD- - Metode yang digunakan
-Sifat pewarisan ko-dominan, sampel DNA yang sedikit, PCR, relatif sederhana serta dapat
-Membutuhkan sedkit DNA, -Hemat biaya, -Lebih aman dibandingkan dikerjakan secara otomatis.
-Memberikan marka pada -Mudah dipelajari, dan RFLP, -Memiliki marka yang
lokus yang spesifik, -Pimer yang mudah didapatkan -Tidak membutuhkan kebanyakan monolokus serta
-Tidak memerlukan informasi informasi sekuen DNA mengikuti sistem hereditas
sekuen, dan Hukum Mendel.
-Relatif mudah dilakukan -Terdapat kandungan
Kelebihan
scoring karena adanya informasi yang lebih
perbedaan yang cukup besar mendalam.
antar fragmen. -Melimpahnya pasangan
primer SSR yang cukup banyak
di pasaran.
-Biaya lebih efesien
pergenotipe dan primernya.

-Pada beberapa spesies -Sensitif terhadap konsentrasi -Membutuhkan DNA yang


Kekurangan tingkat polimorfisme DNA-nya DNA, bersih dalam jumlah banyak,
sangat rendah, -Hasilnya tidak memberikan -Banyak tahapan/prosedur

2
-Menyita banyak tenaga dan informasi genetik,
waktu, -Produk yang dihasilkan tidak
-Kuantitas dan kualitas DNA spesifik hanya berdasarkan
yang diperlukan sangat tinggi, ukurannya sehingga dapat
-Prosedur hibridisasinya rumit terjadi mis interprestasi.
sehingga menyulitkan
otomatisasi, dan
-Membutuhkan koleksi probe
untuk spesies yang belum
pernah dieksplorasi
sebelumnya.

Daftar Acuan
Gupta, P. K, R. K. Varshney, and M. Prasad. 2002. Molecular marker: principles and methodology, p. 9-54. In S. M. Jain, D.S. Brar, and B.S.
Ahloowalia (Eds.).
Patwardhan, A., S.Ray and A. Roy. 2014. Molecular Markers in Phylogenetic Studies-A Review. Phylogen Evolution Biol. Vol.2(2):1-9.

Anda mungkin juga menyukai